Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Disusun oleh :
1
BAB I
PENDAHULUAN
perkebunan kelapa sawit pertama kali dibuka tahun 1911 di Sumatera Utara.
mencapai kurang lebih 3 juta ha. Perkebunan kelapa sawit sangat menarik bagi
negara-negara penghasil lain. Lahan dengan iklim yang sesuai cukup tersedia.
Nigeria, cukup ketat. Oleh karena itu harus diterapkan sistem pengelolaan
budidaya kelapa sawit dan pengolahannya dengan sebaik mungkin. Ini hanya
Proses pengolahan kernel dilakukan pada stasiun nut & kernel (Nut
and Kernel Station). Stasiun Nut and Kernel merupakan stasiun dimana
dilakukan proses pengolahan terhadap Fiber, Nut dan Kernel hasil dari proses
maksimal dengan kualitas produksi yang optimal dan losses yang minimal.
2
Proses pemisahan kernel dilakukan pada unit Hydrocyclone atau
claybath tergantung dari perusahaan itu sendiri di pabrik tempat saya magang
mengunakan Hydrocyclone.
kernel pecah dan cangkang menggunakan media air, air bersih yang
digunakan diperoleh dari Water Treatment Plant, dan air limbah hasil
cangkang dan kernel didasari oleh perbedaan berat jenis dimana berat jenis
dari cangkang 1,15 – 1,20 gr/cm3 dan berat jenis kernel 1,07 gr/cm3 (
Naibaho, 1998). Menurut, Bradley. (1965) proses ini terjadi karena adanya
kumpalan partikel dan air yang masuk dalam arah tangensial ke dalam silkon
secara spiral ( primary vortex ) karena bentuk dari siklon. Gaya sentrifugal
Hydrocyclone, air membalik dan bergerak ke atas dalam bentuk spiral yang
lebih kecil ( secondary vortex ) partikel yang lebih ringan bergerak keluar
dari bagian puncak Hydrocyclone, sedangkan partikel yang berat keluar dari
dasar Hydrocyclone.
3
1.2. Rumusan Masalah
3. Apakah pemisahan shell and kernel sudah sesuai dengan standart yang
ditentukan.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Segar (TBS) menjadi minyak kelapa sawit CPO (Crude Palm Oil) dan inti
sawit (Kernel). Sebelum diolah dalam pabrik kelapa sawit (PKS), Tandan
Buah Segar (TBS) yang berasal dari kebun pertama kali diterima di tempat
sampai menjadi minyak sawit (CPO) terdiri dari beberapa tahap yang
Weight bridge
Laoding ramp
Steriliezer Condensate
5
1. Weight bridge
truk dan TBS) serta pada saat keluar (berat truk). Dari selisih timbangan
2. Loading Ramp
pengepressan.
6
5. Stasiun Digesting & Press
berasal dari daging buah seperti lumpur, air dan lain – lain untuk
yaitu agar diperoleh minyak dengan kualitas sebaik mungkin dan dapat
dipasarkan dengan harga layak. Pada stasiun ini terdiri dari beberapa unit
Sand Trap Tank, Vibrating Screen, Crude Oil Tank, Continius Settling
Tank, Oil Tank, Purifier, Vacum Dryer, Sludge Oil Tank, Sludge
7
2.2 Stasiun nut and karnel
Stasiun nut & kernel merupakan stasiun lanjutan dari stasiun press.
fungsi umumnya yaitu untuk memisahkan fiber dari press cake dan untuk
Depericarper fiber
nut
Ripple Mill
Shell Hopper
craked mixture
kernel
LTDS 1
Kernel Silo
kernel fiber & cangkang
Nut grading drum
craked mixture
Kernel Storage
Hydrocyclone
kernel
Shell/Cangkang
Air hydrocyclone
8
Beberapa tahapan dan peralatan yang digunakan dalam proses
1. Depericarper
pemecahan biji.
5. Nut Hopper
Mill,.
6. Ripple Mill
Ripple mill adalah alat pemecah nut sehingga kernel terpisah dari
cangkangnya.
Ripple Mill.
9
8. LTDS (Light Transport Dry Separator)
(dry separation).
9. Kernel Silo
merupakan gabungan dari dua kata yaitu hydro dan cyclone. Hydro
partikel dan air yang masuk dalam arah tangensial kedalam siklon pada
10
secara spiral ( primary vortex ) karena bentuk dari siklon. Gaya
dalam bentuk spiral yang lebih kecil ( secondary vortex ) partikel yang
lain memiliki sudut > 25o hingga 180o. Fluida dialirkan melalui dari
11
lubang inlet bagian atas pada silinder dan aliran tersebut
Hydrocyclone.
12
memungkinkan tiap Hydrocyclone dapat terhubung dalam jumlah
disetiap Hydrocyclone.
13
konstruksi instalasi mesin. Sehingga dapat menghemat pemakaian
tempat.
14
Gambar 2.8 Hydrocyclone Aliran Aksial.
Sumber : Riswan, Ion (2010 )
Outlet
Feed chamber
F;g F;g
Inlet
Vortex finder
F;g
F;g
Cone Section
( Bagian kerucut )
Underflow
F;g
Gambar 2.9 Bagian - bagian Hydrocyclone
Sumber : Riswan, Ion (2010 )
15
1. Lubang Masuk ( Inlet Area )
lubang masuk tipe Involute, tipe Ramp dan tipe Scroll berbagai tipe
Ramp dan tipe Scroll dapat mengurangi efek dari turbelensi yang
2. Cylindrical Section
besarnya tekanan.
16
Gambar 2.11 Beberapa Tipe dari Cylindrical Section.
Sumber : Riswan, Ion (2010 )
3. Vortex Finder
4. Cone Section
17
Gambar 2.12 Cone Section ( Riswan, Ion. 2010
Campuran cangkang dan inti yang keluar dari Nut Grading Drum
oleh gaya sentrifugal, inti yang mempunyai berat jenis lebih kecil
atas.
18
kepemeraman inti (kernel silo) sedangkan cangkan yang mepunyai berat
jenis lebih besar akan berkumpul dibagian pinggir cyclone lalu keluar
(H1), inti keluar sebelah atas pipa melalui vortex finder masuk kembali ke
bak no 3.
secara teratur (diatur weter lock) masuk ke shell transport fan untuk
direbus ke shell hopper sebagai bahan bakar boiler. Inti akan keluar
melalui pipa dari atas dan masuk ke bak 2, inti kemudian dibawa ke
19
2. Bagian – bagian unit Hydrocyclone
dari gaya sentrifugal yang ditimbulkan oleh aliran vortex maka inti
kelapa sawit yang memeliki berat jenis 1,07 gr/cm3 akan berada pada
Hydrocyclone.
𝑉
Q= .............................................................. ( 1 )
𝐴
A = Luas peampang ( m2 )
20
Dimana kecepatan aliran dapat diperoleh dari :
4𝑄
𝑣= ....................................................... ( 2 )
𝜋⋅𝑑𝑦2
m = p ⋅ Q ........................................................... ( 3 )
Fc = m ⋅ ac ......................................................... ( 4 )
ω = kecepatan sudut
ac = percepatan sudut
𝑣
jika : ω= ................................................................. ( 6 )
𝑟
2 ⋅ 𝜋 ⋅𝑁
ω= ......................................................... ( 7 )
60
𝐹𝑐 𝑟 . 𝜔2 𝑟 2 ⋅ 𝜋 ⋅𝑁 2
Perbandingan : = = =( ) = 0,001118 rN 2 ... ( 9 )
𝐹𝑔 𝑔 𝑔 60
𝑎𝑐
= 0,001118 r ................................................... (10 )
𝑔
21
Maka gaya sentrifugal yang dialami oleh inti adalah :
𝐹𝑐1 = 𝑚1 ⋅ 𝑟1 ⋅ 𝜔2 ....................................... ( 11 )
𝐹𝐶2 = 𝑚2 ⋅ 𝑟2 ⋅ 𝜔2 ....................................... ( 12 )
b. Bak penampung
22
2.5 Kecepatan settling sentrifugal
seperti perilaku gerak partikel dalam fluida, tetapi gaya gravitasi diganti
𝑣𝑡2
𝑣𝑔𝑡 = 𝑣𝑇 ............................................................................... ( 13 )
𝑔𝑟
𝑣𝑟 ⋅ 𝘨 ⋅ 𝑑𝑜𝑢𝑡
Maka : 𝑣𝑔𝑡 = ......................................................... ( 14 )
𝑣𝑡 2
𝑣
Dimana : 𝑣𝑟 = ................................................................ ( 15 )
2 ⋅ 𝜋 ⋅𝑟
23
v = kecepatan air volumetric [ massa/ waktu ] ( m3/s )
𝐴𝑖𝑛2 ⋅ 𝑑𝑜𝑢𝑡 ⋅𝑔
𝑣𝑔𝑡 = ....................................................................... ( 16 )
𝜋 ⋅ 𝑑𝑖𝑛 ⋅𝑣
lapisan fluida yang berdekatan. Dapat diartikan juga sebagai gerak alamiah
aliran vortex awalnya dianggap sebagai kerugian dalam suatu aliran fluida.
24
Gerak vortex dapat dikategorikan sebagai dalam aliran rotasional.
sumbu vertikal sehingga terjadi perbedaan tekanan antara bagian sumbu dan
sekelilingnya.
pada orientasi pada elemen fluida bukan lintasan yang diikuti oleh elemen
tersebut. Jadi, untuk sebuah vortex irrotasional, jika sebuah tongkat pendek
ditempatkan di dalam medan aliran pada lokasi A, seperti pada gambar 2.18,
tongkat - tongkat itu kan berotasi selagi bergerak ke lokasi B. Salah satu
melingkar dan berputar dengan arah berlawanan dengan arah jarum jam.
Tongkat yang lain akan berotasi searah putaran jarum jam karena sifat alamiah
dari medan aliran, di mana bagian tongkat yang terdekat dengan titik asal
25
Berdasarkan klasifikasi aliran berputar yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari maka aliran vortex dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu :
adanya gaya yang dilakukan pada fluida tersebut. Karateristik dari vortex
bebas adalah kecepatan tangensial dari partikel fluida yang berputar pada
terhadap jaraknya dari pusat putaran r dapat dilihat pada persamaan 17.
Г
𝑣 = ............................................................................................. ( 17 )
2𝜋𝑟
Γ = sirkulasi
v = kecepatan tangensial
26
dp = beda tekanan dari elemen air
dan aliran bebas mempunyai gaya, tekanan yang sebanding dengan aksi
(𝑤𝑙⋅𝑑𝑟)𝑣 2
𝑑𝑝 ⋅ 𝑥𝑙 = .................................................................. ( 17 )
𝑔𝑟
𝑑𝑝 𝑣 2 𝑑𝑟
= .................................................................................. ( 18 )
𝑤 𝑔𝑟
𝑝 𝑣2
𝐸= + 𝑔ℎ ................................................................................. ( 19 )
𝑤
Didefiisikan maka :
𝑑𝑝 𝑣𝑑𝑣
𝑑𝐸 = + .......................................................................... ( 20 )
𝑤 𝑔
𝑣 2 𝑑𝑟 𝑣𝑑𝑣 𝑑𝑝 𝑣 2 𝑑𝑟
= + +( = )................................................. ( 21 )
𝑔𝑟 𝑑𝑟 𝑤 𝑔𝑦
𝑑𝐸 𝑣 𝑣 𝑑𝑣
= + ( = ).................................................................. ( 22 )
𝑑𝑟 𝑔 𝑦 𝑑𝑟
Dalam vortex bebas, tidak ada perubahan energi melitas pada aliran lurus,
𝑣 𝑣 𝑑𝑣
+ ( = ) = 0 .................................................................... ( 23 )
𝑔 𝑦 𝑑𝑟
𝑣 𝑑𝑣
+ = 0 .................................................................................. ( 24 )
𝑦 𝑑𝑟
𝑑𝑣 𝑑𝑟
+ = 0 ............................................................................... ( 25 )
𝑣 𝑦
27
Jika digeneralisasikan, maka :
𝐶
𝑣 = 𝑦 ........................................................................................... ( 27 )
Jika C sama dengan konstan maka dapat diketahui kekuatan dari vortex,
berikut ;
𝑣 = 𝜔 ⋅ 𝑟 .................................................................................... ( 28 )
28
2. Gaya sentrifugal dengan arah menjauhi pusat putaran ( Fc )
menghasilkan gaya vortex yang dikenal sebagai aliran vortex paksa. Pada
dengan vortex paksa pada inti pusatnya dan distribusi kecepatan yang
sesuai dengan vortex bebas pada luar intinya. Jadi untuk sebuah votex
𝑣Ɵ = 𝜔𝑟 𝑟 ≤ 𝑟0 ............................................ ( 30 )
𝐾
Dan : 𝑣Ɵ = 𝑟 ˃ 𝑟0 .............................................. ( 31 )
𝑟
dimana K dan ω adalah konstanta dan r0 adalah jari - jari inti pusat.
29
integral garis dari komponen tangensial, kecepatan yang diambil dari
bagian tengah pusaran. Tipe 3 pusaran air mulai membentuk kolom udara (
menuju outlet.
30
dibagaian tengah tabung yang mengecil ukurannya sesuai berkurangnya
penambahan jarak aksial putaran dari fluida yang masuk. Aliran yang
berputar dapat dibagi dua bagian tengahnya terbentuk vortex paksa dan
tersebut.
𝑣2
𝑤 ( 2 2 +1 )
𝑔 𝑅
Gaya pemisah : 𝐹𝑠 = ............................................ ( 32 )
2
𝐹𝐶 𝑉2
Faktor pemisah : 𝑠 = = .................................................... ( 33 )
𝑊 𝑔𝑅
31
Distribusi kecepatan tangensial tidak bervariasi secara signifikan
terhadap arah aksial ( Xiang and Lee, 2005 ). Perbedaan antara kecepatan
tangensial dalam silinder bagian atas dan kerucut bagian bawah tidak
efisiensi pemisahan. Fenomena ini terjadi pada kerucut yang panjang, satu
Menurut Kim dan Lee lapisan batas kecepatan yang terbentuk pada
di daerah dekat dinding ( Kim and Lee, 2001 ). Pemodelan turbulen perlu
partikel di dalam lapisan batas ini. Turbulen merupakan bentuk aliran yang
komplek. Aliran turbulen adalah bagian dari disiplin ilmu mekanika fluida.
bahwa fluida sebagai kontinum, suatu ukuran fluida yang jauh lebih besar
dari ukuran molekul, tetapi lebih kecil dari ukuran partikel. Karakter aliran
32
turbulen tidak ditentukan oleh jenis fluida tetapi oleh karakter aliran itu
sendiri. Turbulensi aliran pada fluida air dengan udara akan memiliki
karakter yang sama jika memiliki bilangan reynolds yang sama, tegangan
geser yang terjadi pada lapisan batas turbulen berasal dari viskositas
turbulensi ( sifat aliran ), turbulen akan terjadi ketika gaya inersia dalam
aliran internal. Tetapi nilai relative bilangan reynolds aliran turbulen selalu
rasio antara gaya inersia aliran dan gaya gesek, pengaruh gaya inersi pada
gesek.
1. Tekanan pompa air yang melalui cyclone, tekanan yang lebih tinggi
2. Putaran cyclone semakin baik jika permukaan bagian dalam lebih rata,
33
benda berat seperti logam dan batu yang akan menyebabkan
pemisahan inti dan cangkang tidak sempurna. Hal inilah yang selalu
4. Rotasi pergantian air, partikel halus atau debu yang terdapat pada
34
BAB III
METODE PENELITIAN
2016 di PT. Padasa Enam Utama Riau Kabupaten Rokan Hulu Kecamatan
A. Alat Penelitian
1. Peralatan utama
b. Hydrocyclone
2. Peralatan pendukung
a. Buku tulis
d. Timbangan analitik
e. Kamera/Hp
f. Kalkulator
g. Tachometer
h. Cawan
35
B. Bahan Penelitian
b. Kernel
c. Cangkang (shell)
36
3.3 Tahap Penelitian
Uji analisis
Perbandingan
Identifikasi keluaran
masalah hydrocyclone
terhadap standard
hasil produksi
Selesai
37
B. Penjelasan Operasional Hydrocyclone
nut utuh, nut pecah, kernel utuh, kernel pecah dan Shell.
1. Umpan Hydrocyclone
a. Laju Umpan
b. Komposisi umpan
2. Operasional Hydrocyclone
a. Prinsip kerja
3. Keluaran hydrocyclone
a. % Losses Kernel
b. % Kadar kotoran
38
D. Teknik Pengambilan Sampel / Analisa
nut grading drum berupa nut utuh, nut pecah, kernel utuh, kernel
sehari 2 kali
keluaran nut grading drum berupa nut utuh, nut pecah, kernel utuh,
2. Menghitung % nut utuh, nut pecah, kernel utuh, kernel pecah dan
shell
Berat sampel
3. Menghitung laju umpan = waktu pengamatan = kg/menit.......(3.1)
39
F. Analisa data di laboratorium
masing bagian.
(W2), kernel utuh (W3), nut pecah (W4) dan kernel pecah
(W5).
W2
% nut utuh (A) : W1 x 100 %....................(3.2)
W3
% kernel utuh (B) : W1 x 100 %....................(3.3)
W4
% nut pecah (C) : W1 x 100 %....................(3.4)
W5
% kernel pecah (D) : W1 x 100 %....................(3.5)
40
W2 = berat kernel dalam nut utuh (gr)
sebagai berikut :
proses ± 1 kg
41
BAB IV
4. 1 Deskripsi Perusahaan
Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau adalah salah satu perusahaan yang
kebun 5.845. 000 HK, serta memiliki pabrik pengolahan dengan kapasitas 90
ton/jam.
Berdasarkan dari lokasi penelitian di PT. Padasa Enam Utama ( Kalianta Dua ),
berikut ini alur pemisahan Nut and kernel yang terlebih dahulu dipecahan di
unit Ripple mill, dan dipisahkan pada unit LTDS ( Light Transport Dry
Ripple mill
LTDS1
Hydrocyclone
42
1. Ripple mill
Separation )
mill.
4. Hydrocyclone
didasari pada perbedaan berat jenis, di mana berat jenis dari cangkang 1,15 –
1,20 gr/cm3 dan berat jenis kernel 1,07 gr/cm3 (Naibaho, 1998). Menurut,
Bradley. (1965), proses ini terjadi karena adanya kumpalan partikel dan air
yang masuk dalam arah tangensial kedalam silkon pada bagian puncaknya.
Kumpulan air dan partikel dilewatkan kebawah secara spiral karena bentuk
Dekat dengan bagian dasar Hydrocyclone, air membalik dan bergerak ke atas
43
dalam bentuk spiral yang lebih kecil partikel yang lebih ringan bergerak
berat jenis.
Discharge : 4 inch
oleh aliran air yang membentuk pusaran ( Vortex ). Akibat dari gaya
44
sentrifugal yang ditimbulkan oleh aliran vortex maka inti kelapa sawit
yang memeliki berat jenis 1,07 gr/cm3 akan berada pada pusat pusaran
sedangkan cangkang yang memiliki berat jenis 1,15 – 1,20 gr/cm3 akan
Spesifikasi :
Cone kernel : 60 mm
Cone shell : 55 mm
3) Bak penampung
Spesifikasi alat :
Diameter : 80 cm
Panjang : 100 cm
45
Putaran akhir : 17 rpm
data dilakukan dengan mengambil sampel keluaran dari Nut Grading Drum.
bervariasi. Nilai rata - rata laju aliran umpan Hydrocyclone 1462.41 kg/jam.
46
2400
2300
2200
2100
Laju umpan (kg/jam)
2000
1900
1800
1700
1600
1500
1400
1300
1200
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Pengamatan ke- Umpan (kg/jam)
Standar (kg/jam)
bahwa semua hasil pengamatan berada di dalam batas kendali, yaitu standar
umpan sebesar 2.25 ton/jam. Maka dapat disimpulkan bahwa proses yang
yang bervariasi akan menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya losses
mengakibatkan feeding yang masuk ke Ripple Mill tidak stabil, dan pengisian
47
Bucket Cracked Mixture menuju ( Light Transport Dry Separator ) LTDS
tidak merata.
baik bila kernel pecah mendekati 45% dan cangkang 55%. Kualitas feeding
yang baik seharusnya tidak ada nut utuh, nut pecah dan kernel utuh yang
memisahkan kernel pecah dan cangkang, tapi pada prosesnya masih banyak
nut utuh, nut pecah dan kernel utuh yang masuk ke Hydrocyclone
dilakukan pengambilan data pada corong keluaran Nut Grading Drum yang
48
Tabel 4.2 Komposisi Umpan Hydrocyclone
adalah shell dengan nilai rata – rata 54,21 %, kernel pecah sebanyak 11,14 %,
kernel utuh 30,18 %, nut pecah 3,25 % dan nut utuh sebanyak 1.22 %.
49
65
60
55
50
45
Komposisi Umpan (%)
40
35
30
25 Kernel Utuh (%)
yang sedikit, karena fungsi utama Hydrocyclone adalah memisahkan kernel pecah
dan cangkang.
50
C. Analisis Hasil Pengamatan Kadar Kotoran
shell, shell dari nut utuh, nut pecah dan kotoran yang terikut kedalam kernel,
Pada pabrik tempat penelitian, kadar kotoran pada kernel memiliki standar 8
% terhadap sampel kernel, pada table 4.4 disajikan hasil analisa kadar kotoran.
Nut Total
Sample Nut Utuh Shell Dirt
NO Pecah shell
(gr) (gr) (gr) (%)
(gr) (gr)
1 1043 8.47 31.76 35.86 76.09 7.30
2 1022 6.14 29.2 40.71 76.05 7.44
3 1052 10.29 34.18 42.37 86.84 8.25
4 1048 12.82 26.42 45.62 84.86 8.10
5 1025 6.12 31.24 38.24 75.6 7.38
6 1064 15.68 37 38.62 91.3 8.58
7 1038 10.64 28.92 42.28 81.84 7.88
8 1041 9.21 18.53 46.14 73.88 7.10
9 1042 7.07 35.4 39.39 81.86 7.86
10 1033 9.75 32.46 37.43 79.64 7.71
11 1042 7.43 26.56 45.85 79.84 7.66
12 1028 12.72 32.81 37.64 83.17 8.09
13 1037 7.83 27.41 46.73 81.97 7.90
14 1052 11.34 36.61 38.74 86.69 8.24
15 1043 13.24 33.2 39.52 85.96 8.24
16 1019 18.1 13.79 42.95 74.84 7.34
17 1047 14.85 22.31 43.61 80.77 7.71
18 1032 9.73 37.22 39.86 86.81 8.41
19 1052 9.57 27.84 43.72 81.13 7.71
20 1037 10.86 32.73 35.75 79.34 7.65
Rerata 1039.85 10.59 29.78 41.05 81.42 7.83
( Sumber : Analisa data primer, 2017 )
Dari tabel 4.4 analisa kadar kotoran keluaran Hydrocyclone didapat rata
51
8.8
8.6
8.4
8.2
8
7.8
% Dirt
7.6
7.4
7.2
% Dirt
7 % Standart
6.8
6.6
6.4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Pengamatan Ke-
beberapa faktor yang menyebabkan kadar kotoran pada Hydrocyclone. Laju aliran
dan komposisi feeding yang tidak stabil menjadi salah satu penyebab kadar
kotoran Hydrocyclone.
Pemakain satu LTDS juga menjadi salah satu faktor yang berpengaruh
pemisahan Cracked Mixture hasil dari pemecahan nut oleh Ripple Mill hanya
52
dimana proses pemisahan Cracked Mixture dari LTDS I masih terdapat kernel
kecil pecah dan cangkang halus ( Dust ) yang seharusnya dilakukan pemisahan
pada LTDS II, karena kernel pecah kecil dan cangkang halus ( Dust ) akan
berat jenis cairan yang menyebabkan pemisahan kernel dan cangkang tidak
Faktor mesin dan peralatan juga menjadi salah satu penyebab tingginya
kadar kotoran pada Hydrocyclone, faktor mesin dan peralatan yang dimaksud
pemisahan pada Hydrocyclone menjadi tidak standar lagi, seperti tekanan pada
perubahan, tekanan pompa menjadi lebih besar, immpeler pompa sudah aus,
terjadi slip pada belting, cone berlubang atau sudah tidak mulus lagi dan posisi
53
D. Analisa hasil pengamatan losses kernel pada operasional Hydrocyclone.
persentase kernel yang terikut pada cangkang. Pada pabrik tempat penelitian
kernel losses pada cangkang memiliki standar 3 % terhadap sampel, pada table
54
4
3.5
2.5
% Losses
% Losses
2
% Standar
1.5
0.5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Pengamatan Ke-
beberapa faktor yang menyebabkan losses pada Hydrocyclone. Laju aliran dan
komposisi feeding yang tidak stabil menjadi salah satu penyebab losses
Hydrocyclone, dan masih didapati nut utuh dan nut pecah, juga banyaknya kernel
utuh yang terikut kedalam Hydrocyclone, hal ini dipengaruhi oleh kemapuan
terdapatnya nut utuh dan nut pecah yang terikut kedalam Hydrocyclone.hal ini
dipengaruhi oleh kemapuan peralatan yang ada di stasiun ini tidak maksimal,
55
masih terdapatnya nut utuh dan nut pecah, hal ini disebabkan oleh kemampuan
Ripple mill dalam memecahkan nut tidak maksimal, proses pemecahan nut pada
Ripple mill dengan efisiensi kurang dari 95%, akan menyebabkan banyaknya nut
utuh dan nut pecah yang terikut pada Hydrocyclone. Nut Grading Drum yang
berfungsi untuk mengembalikan nut utuh yang tidak terpecah oleh Ripple mill
juga tidak menjadi solusi untuk hal ini, nut utuh masih lolos menjadi feeding
Hydrocyclone.
memisahkan Cracked Mixture hasil dari pemecahan nut oleh Ripple Mill, kernel
utuh yang seharusnya jatuh pada Chute LTDS menuju Conveyor untuk dikirim ke
Faktor mesin dan peralatan juga menjadi salah satu penyebab tingginya
losses pada Hydrocyclone, faktor mesin dan peralatan yang dimaksud adalah.
pemisahan pada Hydrocyclone menjadi tidak standar lagi, adapun faktor mesin
dan peralatan yang dimaksud yaitu, tekanan pompa terlalu kecil, tekanan pompa
pompa sudah aus, terjadi slip pada belting, cone berlubang atau sudah tidak mulus
56
Faktor sumber daya manusia juga menjadi salah satu penyebab tingginya
losses dan kadar kotoran pada Hydrocyclone, faktor sumber daya manusia yang
stasiunnya dengan baik dan benar, operator tidak melakukan cros ceck secara
teratur sehingga tidak diketahui kinerja dari Hydrocyclone dalam keadaan baik
atau buruk, selain itu sebagai operator tidak melakukan usaha perbaikan (
57
BAB V
A. Kesimpulan
4. Tekanan pompa, kondisi cone, posisi vortex finder dan kualitas air
58
B. Saran
59
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2017. PMKS ; Padasa Enam Utama Riau.
Coulson, 1986. Particle Technology and Separation Process. New York ; Foust
and Perry.
Ion, Riswan. 2010. Analisa Aliran Fluida Pada Hydrocyclone Dengan Metode
Numerik Menggunakan Perangkat Lunak CFD . Medan : Universitas
Sumatra Utara.
Pahan, I. 2006. Panduan lengkap kelapa sawit : management Agribisnis dari hulu
hingga hilir. Jakarta : Penebar Swadaya.
Pardamean, Maruli, QIA, CRMP. 2011. Penjelasan kebun dan kelapa sawit.
Jakarta.
60
61
62
63