Você está na página 1de 13

JURNAL AKUNIDA ISSN 2442-3033 Volume 3 Nomor 2, Desember 2017 69

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN RUMAH SAKIT BERDASARKAN KMK NOMOR 1981


TAHUN 2010 PADA RSUD CIMACAN

ANALYSIS OF FINANCIAL STATEMENTS PURSUANT TO KMK NUMBER 1981


YEAR 2010 AT RSUD CIMACAN

M.N. Afif, M. Yusuf


Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Djuanda Bogor
Jl. Tol Ciawi No. 1, Kotak Pos 35, Kode Pos 16720, Telp/Fax : (0251) 8245155
E-mail : m.nur.afif @unida.ac.id, muhammad.yusuf@unida.ac.id

ABSTRACT

This research was intended to determine the application in presentation of financial statements RSUD
Cimacan full PPK-BLUD status with reference to the decree of the Minister of health (KMK) number
1981/MENKES/SK/XII/2010 about accounting guidelines of hospital public service agencies approved
by Minister of finance number S-5342/MK.5/2010. Data analysis is qualitative descriptive with
comparative method that is compare the application and presentation of financial statements
prepared by RSUD Cimacan with financial statement based on KMK Number 1981 Year 2010.
Complete components of financial statements comprise the balance sheet, operational reports, cash
flow statements and notes to financial statements. The results showed that the presentation of
financial statements of RSUD Cimacan full BLUD status generally has been in accordance with KMK
Number 1981 Year 2010 in representation of financial statements, but have yet to present a cash flow
statement based Government Accounting Standarts (SAP) according PP Number 71 Year 2010 for
financial reporting entity in terms of consolidation, as well as a need for interested parties.
Keywords : PPK-BLUD, KMK Number 1981 Year 2010, Financial statements

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan dalam penyajian laporan keuangan
RSUD Cimacan berstatus PPK-BLUD penuh dengan mengacu pada keputusan Menteri Kesehatan
No.1981 Tahun 2010 Tentang Pedoman Akuntansi Badan Layanan Umum-Rumah Sakit disetujui
oleh Menteri Keuangan No.S-5342/MK.5/2010. Analisis data bersifat deskriptif kualitatif dengan
metode komparatif yaitu membandingkan penerapan atas penyajian informasi laporan keuangan
yang telah disusun RSUD Cimacan dengan laporan keuangan berdasarkan KMK No.1981 Tahun
2010. Komponen lengkap laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan operasional, arus kas, dan
CaLK. Hasil penelitian menunjukan bahwa penyajian atas laporan keuangan RSUD Cimacan
berstatus BLUD penuh secara garis besar telah sesuai dengan KMK No.1981 Tahun 2010 dalam
menyajikan laporan keuangan, namun belum menyajikan laporan arus kas berbasis standar
akuntansi pemerintah (SAP) yang disesuaikan dengan PP No. 71/2010 untuk entitas pelaporan
dalam keuangan untuk hal konsolidasi, juga sebagai kebutuhan untuk pihak berkepentingan.
Kata kunci : PPK-BLUD, KMK Nomor 1981 Tahun 2010, Laporan keuangan
68 | M.N. Afif, M.Yusuf Analisis Laporan Keuangan Rumah Sakit berdasarkan KMK No. 1981

PENDAHULUAN yang menempati posisi ke-3, maka secara


pembenaran tidak beralasan untuk tidak
Badan Layanan Umum muncul setelah
menerapkan aturan dan ketentuan PPK-BLUD.
ditetapkannya Undang-Undang No. 1/2004
Undang-Undang No. 44/2009 merupakan
pasal ke-1 ayat 23 menyatakan bahwa Badan
hukum dalam bentuk Undang-Undang hasil
Layanan Umum adalah instansi yang berada di
pembahasan DPR dan pemerintah.
lingkungan pemerintah yang dibentuk untuk
Penegasan bahwa rumah sakit harus
memberikan pelayanan kepada masyarakat
menjalankan Pola Pengelolaan Keuangan-BLU
berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang
dalam UU No. 44/2009 menjelaskan tentang
dijual dengan tidak mencari keuntungan serta
rumah sakit terdapat pada pasal ke-7 ayat 3
dalam melakukan kegiatan berdasarkan
menyatakan rumah sakit pemerintah daerah
prinsip efisiensi dan produktifitas. Pengertian
atau pemerintah pusat yang didirikan harus
BLU kemudian diadopsi pada pasal ke-1 ayat 1
dalam bentuk unit pelaksana teknis pada
PP No. 23/2005 tentang pengelolaannya.
instansi di bidang kesehatan, instansi tertentu,
Tujuan dari BLU untuk meningkatkan
atau LTD dengan pengelolaan BLU ataupun
pelayanan pada masyarakat sehingga dapat
BLUD dengan ketentuan peraturan atas
mencerdaskan masyarakat dan memajukan
perundang-undangan”. Dipertegas lagi pada
kesejahteraan semua kalangan dalam
pasal ke-20 ayat 3 yang menyatakan rumah
memberikan fleksibilitas dan pengelolaan
sakit publik yang dikelola oleh pemerintah
keuangan didasarkan atas penerapan bisnis
baik pemerintah pusat ataupun daerah
yang sehat dan prinsip ekonomi. Penetapan
diselenggarakan atas dasar pengelolaan BLU
rumah sakit dalam lembaga pemerintahan
ataupun BLUD sesuai dengan aturan dan
untuk menerapkan BLU diharapkan dapat
ketentuan atas perundang-undangan.
meningkatkan akuntabilitas serta transparansi
Penerapan PPK-BLUD pada SKPD ataupun
dalam bidang kesehatan.
dalam unit kerja harus memenuhi persyaratan
Perkembangan rumah sakit sebagai BLU
substantif, teknis, dan administratif.(Sumber :
menjadi acuan pemerintah daerah untuk
http://mashani77.net)
menjadikan rumah sakit daerah sebagai BLUD.
Adapun dalam penentuan status BLUD
Permendagri No. 61/2007 membahas
dalam Permendagri No. 61 Tahun 2007 dalam
pedoman teknis dalam pengelolaan keuangan
pengelolaan BLUD terhadap keuangannya
BLUD menyatakan pada pasal ke-1 ayat 1 yang
terbagi menjadi :
menjelaskan pengertian BLUD sebagai intansi
1. PPK BLUD Penuh dimana meningkatnya
pemerintah daerah yang memberikan
status dari PPK BLUD bertahap
pelayanan terhadap masyarakat baik berupa
menjalankan PPK BLUD penuh.
jasa atau barang dengan tidak mencari
2. BLUD bertahap dimana menurunnya status
keuntungan berdasarkan produktifitas dan
dari PPK BLUD penuh menerapkan PPK
prinsip efisiensi. PPK-BLUD menerapkan
BLUD bertahap.
kegiatan bisnis/usaha yang sehat sehingga
3. Kembalinya status satuan kerja atau unit
dapat meningkatkan pelayanan kesehatan
kerja biasa dimana dicabutnya status baik
terhadap masyarakat untuk pengelolaan
dari PPK BLUD penuh maupun bertahap.
informasi keuangan daerah.
RSUD Cimacan merupakan rumah sakit
RSUD yang berubah status PPK-BLUD
berstatus BLUD penuh setelah ditetapkan
bukan merubah kepemilikan dan badan
tahun 2011, maka laporan keuangan yang
hukum. Badan hukum RSUD masih merupakan
tersaji oleh rumah sakit mengikuti BLU penuh
sebuah LTD dan kepemilikan tetap dalam
dalam KMK No. 1981 Tahun 2010 sebagai
pengelolaan pemerintah daerah, hanya saja
pedoman akuntansi dalam penyajian dan
pola pengelolaan keuangannya berubah
penerapan laporan keuangan bagian BLU
menggunakan prinsip-prinsip BLUD.
penuh. Penetapan BLUD dilakukan perlima
Dalam UU No. 12/2011 pada pasal ke-7
tahun, apabila semua persyaratan telah sesuai
ayat 1 menjelaskan peraturan perundang-
maka BLUD akan bertahan secara penuh, akan
undangan sesuai jenis dan hierarkinya yang
tetapi apabila persyaratan tidak terpenuhi bisa
terdiri atas : 1). UUD 1945; 2). Ketetapan MPR;
jadi kemungkinan statusnya akan menurun
3). UU; 4). Peraturan Presiden; 5). Peraturan
menjadi BLUD bertahap. Laporan keuangan
Daerah Propinsi dan 6). Peraturan Daerah
RSUD Cimacan secara organisasi belum diaudit
Kabupaten/Kota. Terbitnya Undang-Undang
oleh pihak auditor independen tetapi untuk
JURNAL AKUNIDA ISSN 2442-3033 Volume 3 Nomor 2, Desember 2017 69

hal konsolidasi dan pelaporan di Pemerintah 347 orang ketenagaan kerja dalam RSUD
Daerah Cianjur telah dilakukan audit oleh Cimacan.
pihak BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), Laporan keuangan RSUD berstatus BLU
dimana laporan konsolidasi dari entitas disusun untuk dapat menyediakan informasi
pelaporan di Kabupaten Cianjur digabungkan terkait dengan posisi keuangan, kinerja
oleh Pemerintah Daerah. RSUD Cimacan secara keuangan dan perubahan terhadap keuangan.
individual belum diaudit oleh pihak auditor Penerapan akuntansi terhadap laporan
terhadap laporan keuangan dikarenakan keuangan RSUD Cimacan sebagai BLUD penuh
merasa cukup dengan BPK yang mengaudit dari 2011 s/d 2015 mengalami peningkatan
pemda. RSUD Cimacan seharusnya dan perbaikan dalam penyusunan, penerapan
mengajukan untuk laporan keuangannya dan penyajian terhadap laporan keuangan.
diaudit. SPI (Satuan Pemeriksa Internal) juga Perkembangan laporan keuangan PPK-BLUD
terbatas dengan adanya tenaga profesional di berbasis SAK dan SAP dapat dilihat sebagai
RSUD kurang memadai dengan jumlah tenaga tolak ukur pengembangan rumah sakit seperti
kerja oleh 8 orang bagian keuangan terdiri atas pada tabel berikut:
3 orang PNS dan 5 orang non PNS dari jumlah
Tabel 1: Perkembangan Penyajian Laporan Keuangan RSUD Cimacan Tahun 2011-2015
No Tahun Penyajian Laporan Keuangan sesuai BLU/BLUD
1 2011 Penetapan BLUD dengan penilaian kinerja keuangan
2 2012 Penerapan akuntansi pada BLUD berdasarkan SAP dan masih menerapkan cash to
accrual
3 2013 Penerapan dan pengembangan akuntansi berdasarkan SAP dan masih
menerapkan cash to accrual
4 2014 Penerapan akuntansi berdasarkan SAP, menerapkan akuntansi berdasarkan SAK,
dan menerapkan accrual basis
5 2015 Penerapan akuntansi accrual basis berdasarkan pada SAK dan SAP dalam
BLU/BLUD
Sumber : PPK-BLUD RSUD Cimacan, 2017.
Setiap lembaga pemerintahan keuangan berdasarkan penyajian akuntansi
mempunyai standar, aturan dan acuan dalam keuangan BLU atau sektor publik pemerintah
menjalankan kinerjanya seperti dari Rosnidah, serta Santi dan Rosita (2009) untuk
dkk (2016) menjelaskan dalam mengetahui kendala PPK-BLU dengan hasil
mengidentifikasi eksisting sistem akuntansi menunjukan kendala utama implementasi PK
BLUD pada RSUD Waled, Cirebon yang BLU adalah perubahan mindset lama ke
menerapkan aturan PPK-BLUD berdasarkan mindset baru dan permasalahan lainnya
“Permendagri Nomor 61 paragraf 116 tahun disebabkan hal administratif karena belum
2007 menjelaskan tentang BLUD harus adanya atau belum jelasnya peraturan. Juga
menyajikan laporan keuangan basis akrual penelitian dari Eriotis, et al. (2009) menilai
bahwa RSUD Waled sudah menerapkan PPK- penerapan akuntansi accrual basis di RSU
BLUD terhadap penyusunan laporan (Rumah Sakit Umum) Yunani dengan studi
keuangannya tetapi belum merapkan basis empiris.
akrual dan berpedoman pada SAK belum Hasil menunjukkan pada tingkat
menggunakan SAP”, maka dari itu RSUD penerapan akuntansi pada kualitas keuangan,
Cimacan dibebankan menyusun laporan perubahan sistem terkait pelatihan, tingkat
keuangan sesuai SAP pada PP No. 71 Tahun pendidikan akuntansi dan konsultan
2010 dan SAK ETAP dalam penyajiannya professional berpengaruh positif. Namun,
untuk dilaporkan ke pemda. tidak adanya hubungan signifikan dengan
Penelitian terdahulu dari Widiastutik, ukuran rumah sakit, pelaksanaan perubahan
dkk (2015) menganalisis penerapan PSAK No. biaya, latar belakang pendidikan, pengalaman,
45 dan PMK No. 76/PMK.05/2008 di unit dan manajemen dokter. Sumbangan penelitian
bisnis griya brawijaya di Universitas Brawijaya yaitu menyediakan pendekatan dan proses
berstatus BLU dengan hasil penelitian bahwa terhadap pemerintah Yunani untuk
sebagian masih relevan dan sebagian masih menerapkan akuntansi keuangan basis akrual
perlu perbaikan untuk menerapkan laporan dan akuntansi biaya dalam Greek National
JURNAL AKUNIDA ISSN 2442-3033 Volume 3 Nomor 2, Desember 2017 69

Health System (GNHS) dan peran tertentu dari data primer merupakan data subjek yang
faktor manusia, organisasi dan menempatkan didapat secara langsung dari sumber
situasional dalam implementasi tersebut. penelitian yang memerlukan pengolahan
Dalam penerapan dan pengembangan lanjutan oleh penulis yang diperoleh dari hasil
BLUD berdasarkan sistem akuntansi wawancara peneliti dengan pihak terkait.
sebagaimana diatur pada Peraturan Selanjutnya, data sekunder merupakan data
Pemerintah No. 23/2005 menjelaskan yang telah diolah bersumber dari instansi
pengelolaan keuangan BLU, maka perlu diatur sebagai objek penelitian yang sudah diolah dan
tentang ketentuan mengenai pedoman dan didokumentasi.
pelaporan pada keuangan BLUD dan menurut
Permendagri No. 61/2007 pasal ke-116 ayat 1 Analisis Data
menyatakan bahwa BLUD menyelenggarakan Penelitian menggunakan deskriptif
akuntansi dan laporan keuangan atas dasar kualitatif dengan metode komparatif yaitu
SAK yang diterbitkan oleh asosiasi profesi dilakukan dengan cara membandingkan
akuntansi Indonesia untuk kegiatan bisnis penerapan akuntansi dalam kebijakan
yang sehat. Berdasarkan pertimbangan inilah akuntansi maupun penyusunan, penyajian dan
Menteri Kesehatan menetapkan KMK RI No. penerapan laporan keuangan RSUD Cimacan
1981/MENKES/SK/XII/2010, maka berdasarkan KMK No. 1981/2010 sebagai
penyusunan, penyajian dan penerapan laporan pedoman akuntansi Badan Layanan Umum-
keuangan RSUD Cimacan yang telah berstatus Rumah Sakit (BLU-RS). Metode komparatif
BLUD, dimana RSUD merupakan objek Menteri digunakan untuk membandingkan perbedaan
Kesehatan harus menerapkan peraturan dan persamaan dari fakta-fakta, sifat-sifat dan
tersebut sebagai pedoman dan acuan untuk karakteristik dari objek berdasarkan kerangka
pengembangan akuntansi yang menyesuaikan pemikiran yang telah dibuat. Hal ini untuk
dengan BLU-RS. membandingkan standar yang ada dengan
kegiatan dari praktek yang ditemui pada BLUD
METODE PENELITIAN RSUD Cimacan.
Objek penelitian dari penelitian ini Teknik yang dipergunakan dalam
adalah RSUD Cimacan yang bertempat di Jalan melakukan penelitian sebagai berikut:
Cipanas No. 17 Cimacan Kecamatan Cipanas, 1. Mengumpulkan data tentang penyajian dan
Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. penerapan laporan keuangan RSUD
Penelitian ini adalah penelitian bersifat Cimacan yang diteliti dengan cara
deskriptif dengan kualitatif yang dapat mengantarkan surat izin penelitian,
memberikan gambaran tentang latar belakang mewawancara pihak BLUD RSUD Cimacan,
objek penelitian, sifat-sifat dan karakteristik menggali informasi tentang penggunaan
dari subjek yang diteliti. Penelitiannya standar akuntansi, mengetahui
menunjukan penelitian non hipotesis, sehingga perkembangan penyajian dalam penerapan
dalam langkah penelitian tidak perlu membuat laporan keuangan sejak ditetapkan BLUD
rumusan hipotesis. Jenis data penelitian yang tahun 2011 sampai 2015 dan meminta data
didapatkan berupa data subjek (Subject data) terkait penelitian.
yaitu jenis data yang berupa sikap, opini, 2. Menganalisis data dengan cara membuat
pengalaman, karakteristik dan seseorang atau tabel yang berisi laporan keuangan yang
sekelompok orang yang menjadi subjek tersaji pada RSUD Cimacan,
penelitian dan data dokumenter (Document membandingkan laporan keuangan
data) yaitu laporan keuangan RSUD Cimacan menurut KMK No. 1981 tahun 2010 dalam
tahun 2016. penyajiannya, sesuai atau tidak dengan alat
Data-data dalam penelitian yang dianalisis, analisis KMK Nomor 1981/2010 yang
antara lain : digunakan.
1. Neraca 3. Membandingkan data yang didapat dengan
2. Laporan aktivitas/operasional teori atau alat analisis mengenai ketentuan
3. Laporan arus kas laporan keuangan BLU-RS dengan
4. CaLK (catatan atas laporan keuangan) membandingkan laporan keuangan RSUD
Adapun sumber datayang digunakan Cimacan dalam pencatatan, pengakuan dan
terdapat dua jenis sumber data antara lain
68 | M.N. Afif, M.Yusuf Analisis Laporan Keuangan Rumah Sakit berdasarkan KMK No. 1981

penyajian serta penerapan akuntansi sesuai keuangan untuk memenuhi kebutuhan


KMK No. 1981 Tahun 2010. pemakai laporan keuangan dalam
4. Mendeskripsikan tabel laporan keuangan meningkatkan keterbandingan terhadap
RSUD Cimacan yang dibuat, apakah telah anggaran, baik antar periode maupun antar
sesuai atau belum dalam penerapan entitas. Basis akuntansi adalah basis akrual
akuntansi yang meliputi neraca, laporan dimana pengeluaran dan penerimaan diakui
aktivitas/operasional, arus kas dan CaLK atau dicatat ketika transaksi telah terjadi,
dengan KMK Nomor 1981/2010 sebagai bukan saat kas untuk transaksi diterima atau
pedoman akuntansi BLU-RS. dibayarkan. Penyusunan, penyajian dan
5. Menarik kesimpulan penelitian yang telah penerapan laporan keuangan tahun 2016
dilakukan terhadap laporan keuangan mengacu pada SAP yang ditetapkan sesuai PP
RSUD Cimacan telah sesuai atau belum No. 71/2010 (Pergantian dari PP No. 24/2005)
dengan KMK Nomor 1981/2010 disertai dan SAK ETAP untuk kepentingan pihak lain
penjelasan. yang terkait. RSUD Cimacan menggunakan
Analisis untuk melakukan perbandingan aplikasi SIMDA dari pemerintah daerah dalam
apakah format penyajian sesuai KMK No. 1981 pencatatan dan penyusunan laporan
Tahun 2010 sebagai pedoman akuntansi pada keuangannya.
rumah sakit berstatus BLU atau perlu Laporan keuangan yang disajikan secara
penyesuaian kembali. Apabila laporan lengkap merupakan unsur penting laporan
keuangan telah sesuai ketentuan-ketentuan keuangan yang disajikan. KMK RI No.
yang terdapat didalam KMK No. 1981 Tahun 1981/MENKES/SK/XII/2010 menjelaskan
2010 sebagai pedoman dan acuan akuntansi pedoman akuntansi dalam BLU-RS bahwa ada
dalam BLU rumah sakit, maka penyajian 4 komponen laporan keuangan yang secara
tersebut adalah benar. Sebaliknya, apabila lengkap untuk disajikan Antara lain neraca,
laporan keuangan belum sesuai dengan aturan laporan aktivitas/operasional, laporan arus
KMK No. 1981 Tahun 2010 sebagai pedoman kas serta CaLK. Perbandingan atau metode
dan acuan akuntansi dalam BLU rumah sakit, komparatif yang dilakukan untuk mengetahui
maka penyajian akuntansi tersebut adalah sudah sesuaikah laporan keuangan RSUD
salah dan perlu penyesuaian. berstatus BLUD penuh dengan aturan KMK No.
1981/2010 sebagai pedoman dan acuan
HASIL DAN PEMBAHASAN akuntansi pada rumah sakit berstatus BLU,
CaLK RSUD Cimacan tahun 2016 lebih jelasnya akan disajikan tabel
menerangkan bahwa kebijakan akuntansi perbandingan sesuai dengan data yang didapat
pemerintah daerah adalah prinsip-prinsip, serta hasil wawancara dengan bagian
dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturan- keuangan BLUD RSUD Cimacan dapat dilihat
aturan, dan praktik-pratik yang dipilih pemda pada tabel yang disajikan.
sebagai pedoman dalam menyusun, 1. Neraca
menerapkan dan menyajikan laporan
Tabel 2: Perbandingan Neraca Tentang Penyajian Laporan Keuangan Menurut RSUD Cimacan dan
Menurut KMK No. 1981 Tahun 2010
No Penyajian Laporan Keuangan Penyajian Laporan Keuangan menurut Hasil
menurut KMK RSUD Cimacan Sesuai Tidak
Sesuai
1 Kas atau setara kas merupakan Kas atau setara kas disajikan pada 
pos/akun yang disajikan paling posisi pertama dalam neraca diukur
lancar (likuid) dan lazim pada dan dicatat sesuai nilai nominal. Nilai
urutan pertama unsur aset nominal disajikan sebesar nilai
rupiahnya, Apabila kas dalam bentuk
valuta asing harus dikonversi kedalam
rupiah dengan menggunakan kurs
tengah berdasarkan BI pada tanggal
neraca
2 Investasi lancar/jangka pendek Investasi jangka pendek disajikan 
bentuk deposito disajikan pada pada golongan aset lancar sesuai
golongan pos aset lancar di nominal investasi yang bisa segera
68 | M.N. Afif, M.Yusuf Analisis Laporan Keuangan Rumah Sakit berdasarkan KMK No. 1981

neraca sesuai nilai nominal, dicairkan dan dimaksudkan


apabila investasi lancar lebih kepemilikan selama 12 (dua belas)
dari satu tahun maka akan bulan atau kurang dari 12 bulan serta
disajikan dineraca pada disajikan di neraca investasi jangka
investasi jangka panjang panjang melebihi satu tahun investasi
3 Piutang disajikan pada Piutang atau piutang lainnya disajikan 
golongan pos aset lancar di pada golongan pos aset lancar sebesar
neraca sesuai jumlah neto, nilai yang belum dibayar/dilunasi
sedangkan piutang lain-lain tetapi belum secara piutang bersih s/d
yang telah jatuh tempo satu tanggal pelaporan dari setiap tagihan
tahun lebih disajikan dalam sesuai surat ketetapan kurang bayar
golongan aset non lancar serta yang telah diterbitkan atau setiap
piutang pelayanan dan piutang tagihan yang telah ditetapkan terutang
lain-lain disajikan pada pos oleh pengadilan pajak terhadap wajib
yang terpisah pajak dalam mengajukan banding atau
setiap tagihan yang masih dalam
proses banding terhadap keberatan
dan majelis tuntutan ganti rugi yang
belum menetapkan
4 Persediaan disajikan pada Persediaan disajikan pada golongan 
golongan aset lancar sebesar aset lancar sebesar harga perolehan
nilai perolehan akhir atau harga pokok produksi akhir
atau nilai wajar
5 Beban dibayar dimuka pada Beban dibayar dimuka pada pos aset 
aset lancar disajikan sebesar lancar disajikan sesuai jumlah neto
jumlah neto
6 Aset tetap berdasarkan nilai Aset tetap dan bagian aset tetap 
perolehan untuk disajikan disajikan sesuai harga perolehan
dikurangi dengan akumulasi dikurangi dengan akumulasi
penyusutan dan tanah disajikan penyusutan dan dinilai sesuai biaya
sebesar harga perolehan perolehan. Apabila aset tetap dinilai
sebagai aset tetap berdasar biaya perolehan yang tidak
memungkinkan maka aset tetap dinilai
atas dasar nilai wajar pada saat
perolehan aset
7 Aset tidak berwujud disajikan Aset tidak berwujud disajikan sebagai 
sebagai aset sebesar biaya aset sebesar biaya perolehannya
perolehannya dikurangi adalah aset secara fisik tidak berwujud
dengan akumulasi rugi atau tidak daapat dinyatakan secara
penurunan nilai dan akumulasi fisik serta dimiliki untuk dapat
amortisasinya menghasilkan jasa atau barang atau
digunakan dengan tujuan lainnya
termasuk Haki (Hak atas kekayaan
intelektual)
8 Aset lainnya disajikan pada Aset lainnya disajikan dan dicatat 
golongan pos aset lainnya sebagai aset yang tidak dapat
secara terpisah dikelompokkan pada aset tak
berwujud seperti tuntutan
perbendaharaan, tuntutan penjualan
angsuran, tuntutan ganti rugi, tuntutan
perbendaharaan dan kemitraan
dengan pihak ketiga
JURNAL AKUNIDA ISSN 2442-3033 Volume 3 Nomor 2, Desember 2017 69

9 Kewajiban lancar dalam Kewajiban lancar diklasifikasikan juga 


neraca yang disajikan terdiri kewajiban jangka pendek jika jatuh
dari : pendapatan diterima tempo dalam 12 bulan serta disajikan
dimuka, beban yang harus sesuai akun-akun yang dibentuk sesuai
dibayar, utang usaha, utang pos-pos tersendiri yang terdapat di
pajak, utang muka pasien dan neraca
utang lain-lain dan apabila
terdapat akun lain dapat
dibentuk pos tersendiri
10 Kewajiban jangka panjang Kewajiban jangka panjang disajikan 
sesuai dengan biaya perolehan sesuai biaya perolehan akibat dari
yang diamortisasi untuk dilakukannya pembiayaan oleh
disajikan dan kewajiban pemerintah daerah dalam menutup
jangka panjang defisit anggarannya atau semua
direklasifikasikan kedalam kewajiban Pemda yang waktunya lebih
kewajiban jangka pendek dari 12 bulan jatuh tempo sejak
apabila telah jatuh tempo tanggal pelaporan
11 Ekuitas dalam neraca disajikan Ekuitas disajikan sesuai saldo ekuitas 
sebesar saldo ekuitasnya dan yang merupakan hasil selisih dari aset
dirinci berdasarkan jenis dan kewajiban daerah
ekuitas
Sumber : Data hasil olahan, 2017
Berdasarkan tabel 2 menjelaskan golongan aset non lancar, piutang pelayanan
tentang penyajian neraca laporan keuangan dan piutang lain-lain disajikan pada pos-pos
2016 yang disusun oleh RSUD Cimacan sesuai yang terpisah. Dijelaskan pula, dalam CaLK
aturan standar dalam KMK No. 1981 Tahun RSUD Cimacan tahun 2016 saldo piutang lain-
2010 hanya saja dalam penyajian piutang yang lain pendapatan anggaran daerah yang sah
secara neto dengan akun penyisihan piutang merupakan piutang yang sampai 31 Desember
dalam penyajian neracanya belum secara 2016 belum dilunasi sebesar Rp
piutang bersih. Dalam KMK No. 1981/2010 2.597.702.400,- terdiri dari piutang pelayanan
menyebutkan bahwa piutang dalam neraca pasien BPJS dan pelayanan pasien
disajikan pada golongan pos aset lancar Jamkesda/SKTM. Rekapitulasi piutang dan
sebesar jumlah neto atau piutang bersih, penyisihan piutang yang tak tertagih dapat
sedangkan piutang lain-lain yang telah jatuh dilihat dalam tabel 3 berikut :
tempo lebih dari 12 bulan disajikan pada
Tabel 3: Rekapitulasi Piutang lain-lain dan Penyisihan Piutang yang Tidak Tertagih
Jumlah Penyisihan Piutang
Tahun Jumlah Piutang Umur Piutang Prosentase
yang Tidak Tertagih
Piutang RSUD Cimacan
2016 2.400.690.700,00 > 1 bulan 10% 31.917.809,50
197.011.700,00 1 bulan 0,5% 985.058,50
Jumlah 2.597.702.400,00 32.902.868,00
Sumber : CaLK RSUD Cimacan, 2016.
Dari hasil perhitungan piutang tak neraca RSUD Cimacan tahun 2016 sebesar Rp
tertagih, maka piutang sesuai dengan nilai 2.400.690.700,00 serta penyisihan piutang
nominal yang dapat tertagih (Nilai realisasi yang seharusnya Rp 32.902.868,00 disajikan
bersih/NRV) dapat disajikan sehingga apabila Rp 31.917.809,50. Perbedaan antara neraca
berdasarkan CaLK RSUD Cimacan tahun 2016 dengan CaLK mengenai penjelasan tentang pos
maka piutang berdasarkan umur piutang yang neraca seharusnya disajikan sejumlah dengan
disajikan seharusnya sesuai nilai bersih/neto piutang bersih untuk ditagih, padahal RSUD
untuk dimasukan kedalam neraca RSUD Cimacan sudah menjelaskan dalam CaLKnya
Cimacan tahun 2016 sebesar Rp mengenai piutang bersih. Rekapitulasi NRV
2.564.799.532,00 sedangkan yang disajikan
JURNAL AKUNIDA ISSN 2442-3033 Volume 3 Nomor 2, Desember 2017 69

(Net Realizable Value) untuk piutang lain-lain dapat dilihat di tabel 4 berikut:
Tabel 4: Rekapitulasi Piutang Bersih (NRV)

Uraian Piutang Lain-Lain Penyisihan Piutang Piutang Bersih (NRV)


RSUD Cimacan 2.597.702.400,00 (32.902.868,00) 2.564.799.532,00
Jumlah 2.597.702.400,00 (32.902.868,00) 2.564.799.532,00
Sumber : CaLK RSUD Cimacan, 2016.
Berdasarkan penjelasan yang diuraikan, CaLK laporan keuangan RSUD Cimacan tahun
piutang pada neraca RSUD Cimacan 2016 2016. Keseluruhan RSUD Cimacan sudah
masih sesuai dengan peraturan standar yang menerapkan neraca dengan pedoman dan
ditetapkan oleh KMK Nomor 1981/2010, aturan akuntansi BLU rumah sakit.
hanya saja yang dimasukan dalam piutang
neracanya tidak sesuai nominal dengan 2. Laporan Operasional/Aktivitas
piutang bersih (NRV) yang dijelaskan dalam
Tabel 5 :Perbandingan Laporan Aktivitas/Operasional dalam Penyajian Laporan Keuangan
Menurut RSUD Cimacan dan Menurut KMK No. 1981 Tahun 2010
No Penyajian Laporan keuangan Penyajian Laporan Keuangan Hasil
menurut KMK Menurut RSUD Cimacan Sesuai Tidak
Sesuai
1 Pendapatan secara terpisah Pendapatan disajikan secara terpisah 
disajikan pada laporan aktivitas dalam bagian pos-pos pendapatan
atau laporan operasional
2 Beban disajikan secara kelompok Beban-beban disajikan tersendiri 
tersendiri sebagai pengurang sesuai kelompok bagiannya dan
pendapatan pengurang
3 Laporan aktivitas/operasional Laporan aktivitas atau operasional 
mencantumkan surplus/defisit RSUD Cimacan mencantumkan
sebelum pos dan tahun berjalan surplus/defisit sebelum pos dan
tahun berjalan
Sumber : Data hasil olahan, 2017.
Berdasarkan tabel 5 yang telah dianalisis kekayaan daerah dipisahkan-LO, pendapatan
secara keseluruhan RSUD Cimacan telah retribusi daerah-LO, dan lain-lain. Pendapatan
menyajikan laporan operasional atau laporan menjadi tolak ukur tercapainya kinerja
aktivitas sesuai dengan pedoman standar instansi pemerintahan dalam bidang
akuntansi pada BLU-RS. Jumlah saldo pengelolaan keuangannya, sedangkan saldo
pendapatan asli daerah-LO di RSUD Cimacan beban RSUD Cimacan Cianjur tahun 2016
s/d 31 Desember 2016 sebesar Rp sebesar Rp 39.029.689.834,-. Komposisi saldo
19.477.435.808,-. Pendapatan secara terpisah beban RSUD Cimacan Cianjur tahun 2016
untuk disajikan diantaranya pendapatan pajak tersaji pada tabel 6 sebagai berikut:
daerah-LO,pendapatan dari hasil pengelolaan
Tabel 6: Komposisi Saldo Beban
JUMLAH
NO URAIAN
2016 2015
1 Beban Pegawai 3.573.063.501,00 4.082.023.302,00
2 Beban Persediaan 0,00 0,00
3 Beban Barang dan Jasa 18.656.836.370,00 9.118.344.072,00
4 Beban Pemeliharaan 0,00 0,00
5 Beban Perjalanan Dinas 0,00 0,00
6 Beban Penyusutan dan Amortisasi 16.757.927.115,00 9.492.791.390,00
7 Beban Penyisihan Piutang 32.902.868,00 88.085.226,64
8 Beban Lain-lain 8.959.980,00 51.988.750,00
Jumlah 39.029.689.834,00 23.253.380.966,64
Sumber : CaLK RSUD Cimacan, 2016.
JURNAL AKUNIDA ISSN 2442-3033 Volume 3 Nomor 2, Desember 2017 69

RSUD Cimacan juga menyajikan saldo memberikan informasi pengelolaan berupa


surplus/defisit dari kegiatan non operasional penerimaan dan penggunaan kas, dinyatakan
pada laporan operasionalnya meskipun saldo pula merupakan salah satu laporan pokok
yang dihasilkan sebesar Rp 0,- terdiri dari yang harus disusun untuk mengambil
surplus penjualan dan defisit penjualan aset keputusan ekonomi (Wehantouw, 2015).
tidak lancar. Surplus dan defisit laporan Laporan BLUD berupa arus kas akan
operasional merupakan akumulasi dari dikonsolidasikan pada laporan arus kas
komponen-komponen laporan operasional Bendahara Umum Daerah (BUD) seperti
dimana RSUD Cimacan tahun anggaran 2016 transaksi dari pendapatan, belanja, dan
mengalami defisit sebesar Rp 19.552.254.026,- pembiayaan yang disahkan oleh BUD,
baik dari transaksi yang dianggarkan melalui sedangkan laporan realisasi anggaran, neraca,
anggaran belanja daerah dan pendapatan laporan operasional, dan LPE dikonsolidasikan
daerah maupun pendapatan BLUD yang pada laporan entitas akuntansi/entitas
diterima. Dari hasil analisis komparatif yang pelaporan yang membawahinya, juga dalam
dilakukan bisa dinyatakan bahwa RSUD penerapannya RSUD Cimacan bukan
Cimacan telah menerapkan laporan merupakan fungsi perbendaharaan umum
operasionalnya sesuai dengan akuntansi dan dalam pemerintah daerah kabupaten cianjur,
aturan pada rumah sakit berstatus sebagai dimana dalam penyajian arus kas dilakukan
BLU penuh. oleh pemda sebagai BUD maka diperlukan
informasi arus kas untuk dikonsolidasikan.
3. Laporan Arus Kas RSUD Cimacan sudah membuat arus kas
RSUD Cimacan tidak menyajikan arus dalam bentuk laporan berdasarkan SAK ETAP
kas berdasarkan laporan instansi pemerintah namun tidak membuat berdasarkan SAP
dalam KMK No. 1981/2010 untuk mengetahui sebagai kesesuaian dengan standar yang
arus kas masuk dan arus kas keluar dari diikuti seharusnya RSUD Cimacan juga
kegiatannya, maka dari itu RSUD Cimacan menyajikan laporan arus kas berdasarkan SAP
belum sesuai menerapkan keuangan pada arus sebagai komponen lengkap dalam laporan
kas sesuai KMK No. 1981 Tahun 2010 untuk keuangan yang disajikan sehingga para
pedoman dan acuan akuntansi BLU rumah peneliti atau pihak yang membutuhkan bisa
sakit. Dalam laporan keuangan menyesuaikam lebih memahami dan membandingkan arus
dengan PP No. 71/2010 (Pergantian dari PP kas tahun sebelumnya dengan tahun sekarang
No. 24/2005) bahwa komponen-komponen serta untuk kepentingan konsolidasi.
keuangan untuk dijadikan laporan tersusun
atas laporan financial dan laporan pelaksanaan 4. Catatan atas Laporan Keuangan
anggaran (Budgeting reports) sehingga seluruh Dalam KMK No. 1981 Tahun 2010
komponen yakni laporan realisasi anggaran, dijelaskan mengenai informasi dalam CaLK
laporan perubahan SAL, neraca, laporan yang mencakup antara lain :
operasional, arus kas, LPE dan CaLK. a. Pendahuluan
Komponen-komponen laporan keuangan b. Kebijakan akuntansi
tersebut disajikan oleh setiap entitas c. Penjelasan dari pos-pos neraca
pelaporan kecuali laporan arus kas disajikan d. Penjelasan dari pos-pos laporan
hanya oleh entitas yang berfungsi sebagai operasional
perbendaharaan umum dan laporan SAL e. Penjelasan dari pos-pos laporan arus kas
disajikan oleh bendahara umum negara dan f. Kewajiban kontinjensi
sebagai entitas pelaporan untuk menyusun g. Informasi tambahan serta pengungkapan
laporan keuangan konsolidasiannya (Firdaus, lainnya.
dkk. 2015) dan IAI menganjurkan dalam PSAK Informasi kuantitatif secara komparatif
Nomor 2 pada ruang lingkup dan kegunaan harus diungkapkan dengan tahun sebelumnya
informasi dari arus kas supaya setiap entitas kecuali apabila dinyatakan lain pada PSAK.
harus menyusun arus kas yang ditetapkan Informasi dalam CaLK disajikan pada tabel 7
sesuai dengan persyaratan dan menyajikannya perbandingan CaLK dari laporan keuangan
sebagai bagian tidak terpisahkan dari laporan RSUD Cimacan berikut ini :
keuangan untuk setiap periode serta
68 | M.N. Afif, M.Yusuf Analisis Laporan Keuangan Rumah Sakit berdasarkan KMK No. 1981

Tabel 7: Perbandingan Catatan atas Laporan Keuangan Menurut RSUD Cimacan dan Menurut KMK
No. 1981 Tahun 2010
No Penyajian Laporan keuangan Penyajian Laporan Keuangan Hasil
Menurut KMK Menurut RSUD Cimacan Sesuai Tidak
Sesuai
1 CaLK menyajikan gambaran umum RSUD Cimacan menyajikan 
rumah sakit berstatus BLU gambaran umum
2 CaLK menyajikan ikhtisar RSUD Cimacan menyajikan 
kebijakan akuntansi tertentu yang kebijakan akuntansi dan dasar
berisi dasar laporan keuangan yang laporan keuangan dalam
disusun. penyusunannya
3 CaLK berisi penjelasan dari pos-pos RSUD Cimacan menyajikan 
yang disajikan meliputi neraca, CaLK yang berisi penjelasan
laporan operasional, laporan arus sesuai pos-pos laporan
kas dan laporan lain yang berkaitan keuangan yang tersaji
Sumber : Data hasil olahan, 2017
Dari tabel 7 bahwa CaLK RSUD Cimacan 1981/MENKES/SK/XII/2010 merupakan
sesuai dengan KMK No. 1981 Tahun 2010 pedoman akuntansi terhadap rumah sakit
sebagai pedoman akuntansi Badan Layanan berstatus BLU menunjukan bahwa secara
Umum-Rumah Sakit (BLU-RS). RSUD Cimacan keseluruhan RSUD Cimacan telah menerapkan
membuat dan menyajikan CaLK yang berisi laporan keuangan sesuai standar akuntansi
sebagai berikut: akuntansi Badan Layanan Umum-Rumah Sakit
a. Pendahuluan berisi maksud, tujuan dan (BLU-RS) dalam neraca, laporan
landasan hukum penyusunan laporan operasional/laporan aktivitas, dan CaLK
keuangan. laporan keuangan RSUD Cimacan periode
b. Kebijakan akuntansi, ekonomi makro dan 2016, hanya saja RSUD Cimacan tidak
pencapaian kinerja APBD. membuat arus kas pada laporan keuangan
c. Ikhtisar dan hambatan pencapaian kinerja sesuai dasar SAP dalam PP No. 71/2010. Dari
keuangan. komponen lengkap dalam menyajikan laporan
d. Kebijakan akuntansi berisi entitas keuangan terdiri dari neraca, laporan
pelaporan, basis pengukuran dan akuntansi operasional, arus kas dan CaLK maka
yang mendasari laporan keuangan yang seharusnya RSUD Cimacan menyajikan arus
disusun serta penerapan standar akuntansi kas dalam bentuk laporan keuangan
pemerintahan. berdasarkan ketentuan dan aturan yan
e. Penjelasan dari pos-pos yang tersaji pada berlaku.
laporan keuangan yaitu LRA, neraca, LO dan Dalam KMK No. 1981 menyebutkan
LPE. tujuan laporan keuangan untuk menyediakan
f. Penjelasan informasi lain. informasi berhubungan dengan keuangan
g. Penutup. sehingga memberi manfaat bagi para
CaLK RSUD Cimacan sebagai BLUD pengguna laporan keuangan dalam keputusan
penuh menyajikan informasi kuantitatif dan yang diambil secara rasional, seperti : pemberi
kualitatif sesuai aturan dari standar KMK No. bantuan (donatur), investor, kreditor, otoritas
1981/2010. Penjelasan dari CaLK RSUD pengawasan, pemerintah dan masyarakat.
Cimacan tahun 2016 secara lengkap telah Adapun manfaat bagi pengguna informasi
menjelaskan informasi yang terkait antara keuangan, diantaranya :
laporan keuangan yang dibuat sehingga dapat 1. Bagi pimpinan RSUD; pimpinan RSUD
dipertanggungjawabkan. Secara keseluruhan sangat membutuhkan informasi keuangan
informasi yang terdapat dalam CaLK RSUD untuk memprediksi prospek layanan yang
Cimacan tahun 2016 sudah menjelaskan diberikan rumah sakit untuk masa
secara rinci laporan keuangan yang disusun selanjutnya sehingga pengambilan
dan disajikan, hanya saja belum terdapat keputusan lebih berkualitas dan tepat
analisis rasio keuangannya. sasaran. Pimpinan RSUD dapat menilai
Analisis yang telah dilakukan terhadap sejauh mana RSUD membiayai sendiri
laporan keuangan RSUD Cimacan tahun 2016 kegiatan pelayanan, pembangunan dan
dengan standar KMK Nomor pemerinthan dilihat dari laporan keuangan
68 | M.N. Afif, M.Yusuf Analisis Laporan Keuangan Rumah Sakit berdasarkan KMK No. 1981

sesuai rasio kemandirian, untuk melihat 7. Bagi masyarakat; laporan keuangan dapat
tingkat kemandirian kinerja keuangan membantu orang-orang dalam penyediaan
rumah sakit, mengefektifitaskan kinerja informasi yang berkecenderungan dan
keuangan, dan mengefisienkan kinerja perkembangan keberlangsungan rumah
keuangan RSUD (Antari, 2014). sakit serta aktivitas pelayanannya serta
2. Bagi donatur (pemberi bantuan); memberikan informasi ruang kebutuhan
menyediakan informasi keuangan yang tenaga kerja, memungkinkan untuk
relevan dalam memenuhi kepentingan menerima sebuah lamaran pekerjaan dari
pemberi bantuan, memberikan informasi masyarakat dan penunjang kehidupan
keuangan yang baik untuk para ekonomi masyarakat, mengukur informasi
penyumbang agar tidak menghilangkan keuangan sudah sejauh mana dalam
kepercayaan dan mengambil keputusan meningkatkan kemapuan instansi
dalam menghentikan pendanaan terhadap pemerintah dalam mencapai kinerja bagi
organisasi nirlaba yang dikelolanya kesejahteraan masyarakat, menjadi
(Sulistiyoningsih, 2013). penilaian tingkat akuntabilitas pemerintah
3. Bagi investor; investor tentunya dapat lebih komprehensif serta mengukur
membutuhkan informasi yang bisa indeks akuntabilitas lembaga pemerintah
dijadikan referensi dalam mengambil (Apriyanti, dkk. 2015).
keputusan. Pelaporan keuangan Keuntungan status BLUD bagi rumah
berdasarkan GCG untuk memberi sakit daerah dengan diterapkannya pedoman
kepercayaan kepada investor. Dengan standar akuntansi BLU-RS yang dikeluarkan
adanya kepercayaan dari investor, maka Menteri Kesehatan dalam KMK Nomor
investor akan menanamkan investasinya 1981/MENKES/SK/XII/2010, yaitu :
kepada instansi/perusahaan (Simadibrata, 1. Pengelolaan keuangan terhadap RSUD
2012). menjadi lebih trasnparan dengan penyajian
4. Bagi kreditor; kreditor dapat mengetahui dan pelaporan menggunakan SAK dalam
informasi kondisi keuangan, informasi memberikan informasi keuangan tentang
kondisi ekonomi, informasi kepatuhan neraca, laporan operasional/aktivitas, arus
terhadap aturan, informasi kinerja, kas dan CaLK.
informasi rencana anggaran dan informasi 2. Memudahkan penyusunan juga penyajian
naratif dalam keuangan (Yentifa, 2010). informasi keuangan sesuai pedoman
5. Bagi otoritas pengawasan; otoritas akuntansi yang berlaku.
pengawasan (seperti SPI, BPK dan auditor) 3. Mengembangkan laporan keuangan sesuai
bisa memberikan saran terhadap akuntansi pemerintahan basis akrual.
peningkatan kualitas laporan keuangan, 4. Penggunaan akuntansi untuk
harus lebih memperhatikan penerapan SPI mempermudah dalam mengendalikan dan
dan SAP dengan melakukan peningkatan mengawasi keuangan oleh pemerintah.
kualitas SDM yang benar-benar memiliki 5. Pendapatan rumah sakit dapat digunakan
kompetensi keahlian dan integritas yang secara langsung meski tidak disetorkan
tinggi, sehingga paham terhadap standar hanya dilaporkan ke departemeen
dan aturan yang sudah ditetapkan keuangan.
(Susilawati dan Riana, 2014). 6. Mengembangkan pelayanan dengan
6. Bagi instansi pemerintah; informasi tersedianya dana kegiatan operasional
keuangan dijadikan kebenaran serta acuan rumah sakit.
dalam penetapan jumlah pajak. Instansi 7. Masih bisa mendapatkan subsidi
daerah tentunya selalu dalam pengawasan pemerintah seperti biaya operasional,
pemerintah baik daerah maupun pusat modal dan biaya investasi.
sehingga memberi kemudahan dalam 8. Meningkatkan kualitas tenaga kerja sesuai
mengendalikan dan mengawasi keuangan. dengan profesionalitasnya.
Dari suatu informasi keuangan instansi,
pemerintah bisa menetapkan pajak yang KESIMPULAN
perlu dibayar oleh organisasi bersangkutan 1. Penyajian laporan keuangan RSUD Cimacan
sesuai yang ditetapkan (Irfani dan Dahria, berstatus BLUD penuh secara garis besar
2009). sesuai dengan KMK No.1981 tahun 2010
sebagai pedoman akuntansi BLU-RS, tetapi
JURNAL AKUNIDA ISSN 2442-3033 Volume 3 Nomor 2, Desember 2017 69

belum secara penuh dalam laporan Volume 16 No.1, Januari 2015,


keuangan yang disajikan sebagai BLUD Universitas Muhammadiyah, Malang.
dikarenakan RSUD Cimacan hanya Ikatan Akuntan Indonesia, 2009, Pernyataan
menyajikan Realisi Anggaran, Neraca, Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta.
Operasional, Perubahan Ekuitas dan CaLK Irfani, Halizah dan Muhammad Dahria, 2009,
namun belum menyajikan informasi arus Peran Akuntansi dalam Operasi Bisnis,
kas yang disajikan sesuai basis SAP sesuai Jurnal Saintikom volume 7 No.2, Agustus
PP No.71/ 2010 untuk entitas ke pemda 2009, LPPM-STMIK Triguna Dharma,
sebagai entitas pelaporan dalam hal Medan.
konsolidasi.
2. Pelaporan keuangan RSUD Cimacan Kasmir, 2011, Analisis Laporan Keuangan,
berstatus BLUD penuh belum sesuai dengan Cetakan Keempat, PT.Raja Grafindo
laporan keuangan BLU-RS dikarenakan Persada, Jakarta.
belum menyajikan informasi arus kas Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1981
sebagai komponen pelengkap laporan Tahun 2010, Tentang Pedoman
keuangan sebagai BLU rumah sakit, juga Akuntansi Badan Layanan Umum-
sebagai kebutuhan untuk pihak Rumah Sakit.
berkepentingan. Kieso,D.E, Weygant, JJ, dan Warfield, T.D, 2007,
Accounting Principle : Pengantar
DAFTAR PUSTAKA Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta.
Mardiasmo, 2010, Akuntansi Sektor Publik,
Antari, Gusti Ayu Yuni, 2016, Analisis Laporan Andi, Yogyakarta.
Keuangan sebagai Dasar Menilai Kinerja Munawir, 2007, Analisa Laporan Keuangan,
Keuangan pada RSUD Bangli, Jurnal Edisi Keempat, Cetakan Ke 14, Liberty,
Jurusan Pendidikan Ekonomi (JJPE) Yogyakarta.
Volume 7 No.2 tahun 2016, Universitas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
Pendidikan Ganesha, Singaraja. 76/PMK.05/2008, Tentang Pedoman
Apriyanti, Dwi, Harpanto Guno Sabanu, dan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Fahrizal Noor., 2015, Penilaian Indeks Baadan Layanan Umum.
Akuntabilitas Instansi Pemerintah, Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005,
Jurnal Tata Kelola & Akuntabilitas Tentang Pengelolaan Keuangan Badan
Keuangan Negara Volume 1 No.1, Juli Layanan Umum.
2015 : 21-42, BPK, Indonesia. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010,
Arikunto, S, 2010, Prosedur Penelitian Suatu Tentang Standar Akuntansi Pemerintah.
Pendekatan Praktek, Cetakan Ke 12, Rosnidah, Ida, Juwenah, dan Apri Dwi Astuti,
Edisi Revisi kelima, Rineka Cipta, Jakarta. 2016, Identifikasi Eksiting Sistem
Belkaoui, Ahmed Riahi, 2006, Teori Akuntansi, Akuntansi BLUD pada RSUD Kabupaten
Buku 1, Edisi Kelima, Salemba Empat, Cirebon, Jurnal Riset dan Akuntansi
Jakarta. Keuangan Volume 4 No. 2, pp : 32 - 46. P-
Eriotis., Nikolaos, Fillipos Stamatiadis dan ISSN : 23381507.
Dimitrios Vasiliou, 2009, Assessing Santi, Elsafitri, dan Irda Rosida, 2009,
Accrual Accounting Reform in Greek Implementasi dan Kendala Penerapan
Public Hospitals: an Empirical Pengelolaan Keuangan BLU, Jurnal
Investigation, International Journal of Akuntansi & Manajemen Volume 4 No.2,
Economic Sciences and Applied Research Desember 2009, ISSN 1858-3687 hal 41-
Volume 4 Issued 1:153-184, Munich 54, Politeknik Negeri Padang.
Personal RePEc Archive (MPRA) Paper Simadibrata, Theresia Adelia, 2012, Peranan
No. 30246, diposkan 24 April 2011 Good Corporate Governance Terhadap
04:55 UT, University Of Athens, Greece. Kualitas Pelaporan Keuangan dan
Firdaus, Dahlia, Djoko Sigit Sayogo, dan Sri Kepercayaan Investor, Jurnal Ilmiah
Wahjuni Latifah,2015, Evaluasi Mahasiswa Akuntansi Volume 1 No.4,
Penerapan PP No 71/201 Tentang SAP Juli 2012, Unika Widya Mandala,
Berbasis Akrual : Studi Kasus di Pemda Surabaya.
Nganjuk, Jurnal Akuntansi dan Investasi
68 | M.N. Afif, M.Yusuf Analisis Laporan Keuangan Rumah Sakit berdasarkan KMK No. 1981

Sujarweni, V. Wiratna, 2014, Metodologi http://jabar.bnn.go.id/lembaga-


Penelitian, Pustaka Baru Press, rehabilitasi/rsud-cimacan diakses pada
Yogyakarta. 14 Oktober 2016 jam 19.54 WIB
Sulistiyoningsih, Dewi, dan Ikhsan Budi http://mashani77.net/2016/03/30/mengapa-
Riharjo, 2013, Implementasi PSAK masih-ada-rsud-yang-belum-
Nomor 45 dalam Pelaporan Keuangan menjalankan-pppk-blud/ diakses pada
pada Yayasan Lembaga Pendidikan 27 Maret 2017 jam 19.25 WIB
Zainuddin, Jurnal Ilmu dan Riset
Akuntansi Volume 2 No.1, STIESA
Surabaya.
Surianto dan Laksono Trisnantoro, 2013,
Evaluasi Penerapan Kebijakan dan
Penerapan BLUD di RSUD Undata
Provinsi Sulawesi Tengah, Jurnal
Kebijakan Kesehatan Indonesia, Volume
2 No.1, Maret 2013, Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta.
Susilawati dan Dwi Septiana Riana, 2014, SAP
dan SPI sebagai Anteseden Kualitas
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah,
Study and Accounting Research Volume
XI No. 1, ISSN: 1693-4482, STIE STEMBI,
Bandung.
Sutrisno, 2007, Manajemen Keuangan (Teori,
Konsep dan Aplikasi), Edisi Kesatu,
Cetakan Kelima, Ekonisia, Yogyakarta.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004,
Tentang Perbendaharaan Negara.
Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009,
Tentang Rumah Sakit.
Wehantouw, Andre B, dan Jantje J. Tinangon,
2015, Analisis Laporan Arus Kas Operasi,
Investasi dan Pendanaan pada PT.
Gudang Garam Tbk, Jurnal EMBA
Volume 3 No.1, Maret 2015, hal 806-817,
Universitas Sam Ratulangi, Manado.
Widiastutik, Niken, Susilawati, R. Anastasia
Endang dan Abdul Halim, 2015, Analisis
Penerapan PSAK Nomor 45 dan PMK
Nomor 76/PMK.05/2008 Tentang
Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba
pada Unit Bisnis Griya Brawijaya
Universitas Brawijaya Berstatus BLU,
Jurnal Riset Mahasiswa Akuntansi
(JRMA), Universitas Kanjuruhan.
Yentifa, Armel, Yurniwati, dan Suhanda, 2010,
Kebutuhan Investor dan Kreditor atas
Informasi dalam Pelaporan Keuangan
Pemerintah Daerah, Artikel Simposium
Nasional Akuntansi XIII Purwokerto
2010, Universitas Jenderal Soedirman,
Purwokerto.
http: iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-
keuangan/sak diakses pada 23 Februari
2017 jam 13.54 WIB

Você também pode gostar