Você está na página 1de 39

A.

Konsep Penyakit

1. Pengertian Hipertensi

a. Hipertensi adalah tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg, dan

tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg, atau apabila pasien memakai

obat anti hipertensi (Mansjoer Arif, 518).

b. Hipertensi adalah tekanan sistolik > 140 mmHg dan tekanan diastolik

> 90 mmHg secara kronik (http://www.cerminduniakedokteran.com)

c. Hipertensi adalah tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg, dan

tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg. Pada populasi manula hipertensi

didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik

90 mmHg (Brunner and Suddarth, 896)

2. Etiologi

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan hipertensi antara lain :

a. Faktor genetik (keturunan)

b. Gaya hidup yang kurang sehat misal merokok, minum alkohol

c. Obesitas (kegemukan)

d. Faktor lingkungan, misalnya stress, lingkungan rumah yang bising/

ramai (Soeparman, 1990).

3. Patofisiologi
Angiostensinogen Renin

Angiotensin I Mempengaruhi stimulasi syaraf pusat

Angiotensin II Aldesteron

Vasokontriksi Retensi Na dan air

Meningkatkan tekanan darah

Keterangan :

Mekanisme yang mengontrol kontriksi dan relaksasi pembuluh daraah

terletak di pusat vasmotor pada medula di otak. Rangsangannya dihantarkan

dalam bentuk implus melalui sistem saraf simpatis pada saat bersamaan

dimana sistem saraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai respon

rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang, yang mengakibatkan

sekresi epineprine dan terjadinya vasokonstriksi sehingga dengan demikian

terjadinya penurunan alirah darah ke ginjal dapan pelepasan renin. Renin

merangsang pembentukana angiotensin I dan diubah menjadi angiotensin II.

Suatu vasokontriktor kuat merangsang sekresi aldosteron hormon ini

menyebabkan retensi. Kemudian dapat meningkatkan volume intravaskuler

dan mencetuskan hipertensi.


4. Tanda dan Gejala

Hipertensi dapat didiagnosa melalui tanda dan gejala antara lain :

a. Tekanan darah tinggi (di atas 140/90) mmHg

b. Susah tidur (insomnia)

c. Epistaksis (mimisan)

d. Emosional lebih, mudah marah

e. Sakit kepala, di daerah tengkuk terasa berat

f. Pandangan mata berkunang-kunang (Arif Mansjoer, 1999 : 518).

5. Pemeriksaan Penunjang

a. Glukosa

Hiperglikemia (diabetes melitus adalah pencetus hipertensi) dapat

diakibatkan oleh peningkatan kadar katekolanin (meningkatkan hipertensi)

b. Kadar Aldosteron Urine/Serum

Untuk mengkaji aldosteronisme primer (penyebabnya)

c. Pemeriksaan Tiroid

Hipertiroidisme dapat menimbulkan vasokontraksi dan hipertensi.

d. Foto Thorax

Dapat menunjukkan abtruksi klasifikasi pada area katub aorta, pembesaran

jantung.

e. EKG
Dapat menujukkan pembesaran jantung, pola regangan golongan

konduksi.

f. Asam Urat

Hiperuresemia telah terjadi implikasi sebagai faktor resiko terjadi

hipertensi.

g. Kalsium Ureum

Peningkatan kadar kalsium serum dapat meningkatkan hipertensi.

6. Pencegahan

Hipertensi dapat dicegah dengan cara :

a. Rajin kontrol ke puskesmas, rumah sakit atau pelayanan kesehatan lain

untuk periksa tekanan darah

b. Mengurangi makanan yang asin-asin, kurangi kandungan natrium

dalam makanan

c. Hindari merokok

d. Olah raga secara teratur

e. Kontrol BB

f. Hindari faktor-faktor yang dapat menimbulkan stress

g. Berat badan diturunkan (bila gemuk)

h. Segeralah berobat jika gejala sudah mulai dirasakan (Soeparman,

1990).
7. Perawatan Penyakit Hipertensi

a. Program latihan fisik teratur dapat meningkatkan cardiac output dan

menurunkan resistensi perifer

b. Menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman

c. Melakukan pijat kepala bagian belakang

d. Mempertahankan aktivitas seperti istirahat di tempat tidur

e. Menghindari tambahan garam ke dalam makanan.

8. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan berdasarkan klasifikasi resiko

Kelompok Kelompok Kelompok


Tekanan darah
Resiko A Resiko B Resiko C
Modifikasi Modifikasi gaya
130-139 / 85-89 mmHg Dengan obat
gaya hidup hidup
Modifikasi Modifikasi gaya
140-159 / 90-99 mmHg Dengan obat
gaya hidup hidup

> 160 / > 100 mmHg Dengan obat Dengan obat Dengan obat

Modifikasi gaya hidup cukup efektif, dapat menurunkan resiko kardiovaskuler

dengan biaya sedikit dan resiko minimal. Penatalaksanaan ini tetap dianjurkan

meski harus disertai obat anti hipertensi karena dapat menurunkan jumlah dan

dosis obat. Langkah-langkah yang dianjurkan untuk :

a. Menurunkan BB bila terdapat kelebihan (indeks massa tubuh > 27)

b. Membatasi alkohol
c. Meningkatkan aktivitas fisika aerobik (30 – 45 menit/hari)

d. Mengurangi asupan natrium (<100 m mol Na 2,47 gr Na/69

NaCl/hari)

e. Mempertahankan asupan kalsium yang adekuat (90 m mol/hari)

f. Mempertahankan asupan kalsium kalsium dan magnesium yang

adekuat

g. Berhenti merokok dan mengurangi asupan lemak jenuh dan kolesterol

dalam makanan (Aris Mansjoer, 2001 : 520).

9. Komplikasi

Komplikasi dapat menyebabkan organ lain terganggu antara lain :

a. Perdarahan retina

b. Perdarahan otak (stroke)

c. Gagal ginjal

d. Gagal jantung.

B.
C. Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga

Proses keperawatan adalah metode ilmiah yang digunakan secara sistematis untuk

mengkaji dan menentukan masalah kesehatan dan keperawatan keluarga,

merencanakan asuhan keperawatan terhadap keluarga sesuai dengan rencana yang

telah disusun dan mengevaluasi mutu hasil asuhan keperawatan yang

dilaksanakan terhadap keluarga.

Tahap-tahap dalam proses keperawatan saling bergantung satu sama lainnya dan

bersifat dinamis dan disusun secara sistematis untuk menggambarkan

perkembangan dan tahap satu ke tahap yang lainnya dengan tahap-tahap sebagai

berikut :

1. Pengkajian

Pengkajian adalah sekumpulan tindakan yang digunakan oleh perawat untuk

mengukur keadaan klien (keluarga) dengan memakai norma-norma kesehatan

keluarga maupun sosial, yang merupakan sistem yang terintegrasi dan

kesanggupan keluarga untuk mengatasinya, yang termasuk dalam tahap ini

adalah :

a. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat dilakukan melalui cara :

1) Wawancara

Yang berkaitan dengan hal-hal yang perlu diketahui, baik aspek fisik,

mental, sosial budaya, ekonomi, kebiasaan dan lingkungan.

2)
3) Pengamatan

Pengamatan dilakukan terhadap hal-hal yang tidak perlu ditanyakan,

karena sudah dianggap cukup melalui pengamatan saja, seperti

ventilasi, penerangan, kebersihan, dan sebagainya.

4) Study dokumentasi

Study berkaitan dengan perkembangan kesehatan lansia, diantaranya

melalui Kartu Menuju Sehat (KMS).

5) Pemeriksaan fisik

Dilakukan terhadap anggota keluarga yang mempunyai masalah

kesehatan dan keperawatan, berkaitan dengan keadaanb fisik

misalnya: kehamilan, kelainan organ tubuh, dan tanda-tanda penyakit.

b. Model Pengkajian

Pengkajian keluarga model Friedman antara lain keluarga sebagai sistem

sosial yang merupakan kelompok kecil dari masyarakat. Friedman

memberikan batasan lima kategori dalam memberikan pertanyaan-

pertanyaan saat melakukan pengkajian.

c. Tahapan-tahapan Pengkajian

1) Penjajakan I

Data-data yang dikumpulkan pada penjajakan I antara lain : data

umum, riwayat dan tahapan perkembangan, lingkungan, struktur


keluarga, fungsi keluarga, stress dan koping keluarga, data tambahan,

pemeriksaan fisik. Adapun tanda dan gejala yang muncul pada

penderita hipertensi menurut Marillyn E. Doengoes, yaitu :

a) Aktivitas/latihan

Gejala : Kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup monoton

Tanda : Frekuensi jantung meningkat, perubahan irama

jantung, takipnea

b) Sirkulasi

Gejala : Riwayat hipertensi, penyakit jantung koroner,

penyakit serebrovaskuler

Tanda : Kenaikan tekanan darah, hipertensi postural mungkin

berhubungan dengan regimen obat, denyutan nadi

lepas, pada extremitas perubahan pada kulit, kulit

dingin, pengisian kapiler lambat

c) Integrasi ego

Gejala : Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, marah

kronik.

Tanda : Letupan suasana hati, gelisah, tangisan yang meledak,

otot muka tegang, dan gerakan fisik cepat.

d)
e) Eliminasi

Gejala : Gangguan ginjal saat ini atau yang lalu seperti infeksi

atau obstruksi, mobstruksi atau riwayat penyakit

ginjal.

f) Makanan dan cairan

Gejala : Makanan yang disukai yang dapat mencakup

makanan tinggi garam, tinggi lemak, tinggi kolesterol

(seperti makanan yang digoreng), keju telur.

Tanda : Berat badan normal, obesitas adanya odema (mungkin

umum atau tertentu).

g) Neurosensori

Gejala : Keluhan pening atau pusing, kelemahan pada satu

sisi, gangguan penglihatan,epistaksis.

Tanda : Status mental : perubahan keterjagaan, orientasi

memori ingatan.

Status motorik : penurunan kekuatan genggaman,

reflek tendon.

h) Nyeri atau ketidaknyamanan

Gejala : Angina (penyakit arteri koroner), nyeri hilang timbul

pada tungkai, sakit kepala, nyeri abdomen.

i)
j) Pernapasan

Gejala : Dispnea yang berkaitan dengan aktivitas, batuk

dengan/tanpa sputum, riwayat merokok.

Tanda : Distres respirasi penggunaan otot pernafasan, bunyi

nafas tambahan atau mengi, cianosis.

k) Keamanan

Gejala : Hipertensi postural

Tanda : Gangguan koordinasi atau cara berjalan

l) Pembelajaran/penyuluhan

Gejala : Faktor-faktor keluarga; hipertensi, penyakit jantung,

diabetes melitus, penyakit ginjal.

2) Penjajakan II

Pengkajian yang tergolong kedalam penjajakan II diantaranya

pengumpulan data-data yang berkaitan dengan ketidakmampuan

keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan sehingga dapat

ditegakkan diagnosa keperawatan keluarga.

Adapun ketidakmampuan keluarga dalam menghadapi masalah

diantaranya :

a) Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan.

b) Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan.

c) Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga.


d) Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan.

e) Ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan.

2. Analisa Data

a. Analisa data merupakan kegiatan pemilihan data dalam rangka proses

klasifikasi dan validasi informasi untuk mendukung penegakkan diagnosa

keperawatan yang akurat

b. Riview data yang dapat menghubungkan antara penyebab dan masalah

yang ditegakkan

c. Menghubugkan data dari pengkajian yang berpengaruh kepada

munculnya suatu masalah.

3. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan merupakan kumpulan pernyataan, uraian dan hasil

wawancara, pengamatan langsung, dan pengukuran dengan menunjukkan

status kesehatan mulai dari risiko tinggi, sampai masalah aktual.

a. Tipe dan Komponen Diagnosa Keperawatan Keluarga

1) Masalah keperawatan aktual

Masalah ini memberikan gambaran berupa tanda dan gejala yang jelas

dan mendukung bahwa masalah benar-benar terjadi.

2) Masalah keperawatan risiko tinggi

Masalah ini sudah ditunjang dengan data yang akan mengarah pada

timbulnya masalah kesehatan bila tidak segera ditangani.


3) Masalah keperawatan potensial/sejahtera

Status kesehatan berada pada kondisi sehat dan ingin meningkat lebih

optimal.

b. Menetapkan Etiologi

Menentukan penyebab atau etiologi dalam perumusan diagnosa

keperawatan dengan model single diagnosis diangkat dari lima tugas

keluarga antara lain :

1) Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah

kesehatan.

2) Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan.

3) Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga.

4) Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan.

5) Ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas

kesehatan.

c. Diagnosa yang mungkin muncul pada penderita hipertensi adalah :

1) Risiko tinggi penurunan curah jantung b.d peningkatan

vasokonstriksi

2) Intoleransi aktivitas b.d kelemahan umum

3) Nyeri (akut), sakit kepala b.d peningkatan tekanan vaskuler

serebral
4) Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan b.d masukan berlebihan

dengan kebutuhan metabolik

5) Koping individu inefektif b.d relaksasi tidak adekuat

6) Kurang pengetahuan mengenai rencana pengobatan b.d

keterbatasan kognitif (Marylinn E. Dongoes).

d. Prioritas Masalah

Dalam menyusun prioritas masalah kesehatan dan keperawatan keluarga

harus didasarkan kepada beberapa kriteria :

1) Sifat masalah, dikelompokkan menjadi :

a) Aktual

b) Resiko tinggi

c) Potensial

2) Kemungkinan masalah dapat diubah, adalah kemungkinan

keberhasilan mengurangi masalah atau mencegah masalah bila

dilakukan tindakan kesehatan dan keperawatan.

3) Potensial masalah untuk dicegah, adalah sifat dan beratnya

masalah yang akan timbul dan dikurangi dan dicegah melalui tindakan

kesehatan dan keperawatan.

4) Masalah yang menonjol, adalah cara keluarga melihat dan

menilai masalah dalam hal bertanya dan mendesak untuk diatasi

melalui intervensi keperawatan.


Untuk dapat memprioritaskan masalah kesehatan dan keperawatan

keluarga perlu disusun skala prioritas seperti berikut ini :


Bagan 2.1 Skoring

Kriteria Skor Bobot Pembenaran


1. Sifat masalah Pembenaran mengacu pada
Skala masalah yang sedang
- Aktual 3 1 terjadi baru menunjukkan
2 tanda dan gejala bahkan
- Risiko tinggi
1 dalam kondisi sehat
- Potensial
2. Kemungkinan masalah dapat Pembenaran mengacu pada
diubah pengetahuan keluarga,
Skala sumber daya keluarga,
2 2 sumber daya perawat, dan
- Dengan mudah
1 sumber daya lingkungan
- Hanya sebagian
0
- Tidak dapat
3. Potensial masalah untuk diubah Pembenaran mengacu pada
Skala berat ringat masalah,
- Tinggi 3 jangkau waktu masalah,
1
2 tindakan yang akan
- Cukup
1 dilakukan kelompok risiko
- Rendah
tinggi yang dicegah
4. Menonjolnya masalah Pembenaran mengacu pada
Skala persepsi keluarga terhadap
- Masalah berat harus ditangani 2 masalah
1 1
- Masalah yang tidak perlu
segera ditangani
0
- Masalah tidak dirasakan
Skor
 Bobot
Cara perhitungan : Angka terting gi

4. Penyusunan Rencana Keperawatan

a. Definisi
Menurut ANA 1995, mendefinisikan intervensi sebagai rencana tindakan

perawat untuk kepentingan klien atau keluarga.

b. Menetapkan Tujuan Intervensi

Wright dan Leahey dalam Friedmen (1998) menganjurkan bahwa

intervensi keperawatan keluarga dapat dilakukan pada :

1) Keluarga dengan satu masalah yang mempengaruhi anggota

keluarga yang lain

2) Keluarga dengan anggota keluarga berpenyakit yang

berdampak pada anggota keluarga lainnya

3) Anggota keluarga yang mendukung permasalah kesehatan yang

muncul.

4) Salah satu anggota keluarga menunjukkan perbaikan atau

kemunduran dalam status kesehatannya

5) Anggota keluarga yang didiagnosa penyakit pertama kali

6) Perkembangan anak/remaja secara emosional

7) Keluarga dengan penyakit kronik

8) Keluarga dengan penyakit mematikan.

c. Menetapkan Tujuan Intervensi

1) Tujuan umum

Tujuan umum merupakan tujuan yang menekankan pada pencapian

akhir sebuah masalah, dimana perubahan perilaku dari yang


merugikan kesehatan ke arah perilaku yang menguntungkan

kesehatan, tujuan ini lebih mengarah pada kemandirian klien dan

keluarga sebagai sasaran asuhan keperawatan keluarga.

2) Tujuan khusus

Tujuan khusus dalam rencana keperawatan lebih menekan pada

pencapaian hasil dari masing-masing kegiatan.

d. Menetapkan Intervensi

1) Rencana tindakan yang disusun harus berorientasi pada

pemecahan masalah

2) Rencana tindakan yang dibuat dapat dilakukan mandiri oleh

keluarga

3) Rencana tindakan yang dibuat berdasarkan masalah kesehatan

4) Rencana tindakan sederhana dan mudah dilakukan

5) Rencana tindakan keperawatan dapat dilakukan secara terus

menerus oleh keluarga.

e. Domain Intervensi

Ada tiga domain yang dapat digunakan dalam menyusun intervensi

(Calgery) yaitu :

1) Domain kognitif
Intervensi dengan domain kognitif ditunjukkan dengan memberikan

informasi, gagasan, motivasi, dan saran pada keluarga sebagai target

asuhan keperawatan keluarga.

2)
3) Domain afektif

Intervensi ini ditunjukkan untuk membantu keluarga dalam merespon

emosional sehingga dalam keluarga dapat perubahan sikap terhadap

masalah yang dihadapi.

4) Domain psikomotor

Intervensi ini ditunjukkan untuk membantu dalam perubahan perilaku

yang merugikan ke perilaku yang menguntungkan.

f. Hambatan-hambatan Intervensi

Menurut Baillon Maglaya (1978) hambatan yang sering kali dihadapi

perawat keluarga saat melakukan intervensi keperawatan adalah :

1) Kurangnya informasi yang diterima oleh keluarga

2) Tidak menyeluruhnya informasi yang diterima oleh keluarga

3) Intervensi yang diperoleh oleh keluarga tidak dikaitkan dengan

masalah yang dihadapi

4) Keluarga tidak mau menghadapi situasi

5) Keluarga berusaha mempertahankan pola kebiasaan yang

sudah ada

6) Kegagalan mengaitkan tindakan dengan sasaran keluarga

7) Kurang percaya pada tindakan yang diusulkan.


Adapun intervensi yang sesuai konsep hipertensi adalah :

a. Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung b.d peningkatan

vasokonstriksi

Intervensi :

1) Pantau TD, gunakan ukuran manset yang tepat dan teknik yang

akurat

2) Auskultasi tonus jantung dan bunyi napas

3) Berikan lingkungan tenang, nyaman kurangi

aktivitas/keributan lingkungan

4) Lakukan tindak-tindakan yang nyaman seperti pijatan

punggung dan leher, meninggikan kepala tempat tidur

5) Anjurkan teknik relaksasi

6) Kolaborasi dalam pemberian obat-obatan diuretik.

b. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan umum

Intervensi :

1) Kaji respon pasien terhadap aktivitas

2) Instruksikan pasien tentang teknik penghematan energi misal

menggunakan kursi saat mandi

3) Berikan dorongan untuk melakukan aktivitas bertahap.

c. Nyeri (akut), sakit kepala b.d peningkatan tekanan vaskuler serebral

Intervensi :
1) Mempertahankan tirah baring selama fase akut

2) Hilangkan/minimalkan aktivitas vasokontriksi

3) Kolaborasi dalam pemberian analgesik sesuai indikasi.

d. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan b.d masukan berlebihan dengan

kebutuhan metabolik

Intervensi :

1) Bicarakan pentingnya menurunkan kalori dan batasi masukan

lemak pada garam, dan gula sesuai indikasi

2) Tetapkan keinginan pasien menurunkan berat badan

3) Kolaborasi rujuk ke ahli gizi sesuai indikasi.

e. Koping individu inefektif b.d relaksasi tidak adekuat

Intervensi :

1) Kaji keefektifan strategi koping dengan mengobservasi

perilaku misal kemampuan menyatakan perasaan

2) Bantu klien untuk mengindetifikasi stressor spesifik

3) Libatkan pasien dalam perencanaan perawatan dan beri

dorongan partisipasi

4) Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menilai

merencanakan perubahan hidup yang perlu.

f.
g. Kurang pengetahuan mengenal rencana pengobatan b.d keterbatasan

kognitif

Intervensi :

1) Bantu pasien untuk mengidentifikasi sumber masukan natrium

(makanan bergaram, keju, saus, MSG)

2) Beri penguatan pentingnya kerja sama dalam pengobatan

3) Instruksikan dan peragakan teknik pemantauan tekanan darah

4) Jelaskan tentang obat yang diresepkan bersamaan dengana

rasional dosis dan efek samping (Marylinn E. Doenges).

5. Pelaksanaan/Implementasi

Pelaksanaan tindakan keperawatan oleh keluarga didasarkan pada rencana

keperawatan yang telah disusun. Kegagaln dalam pelaksanaan disebabkan

oleh banyaknya faktor di antaranya :

a. Kurang pengetahuan dalam bidang kesehatan

b. Informasi yang diperoleh keluarga tidak menyeluruh

c. Tidak mau menghadapi situasi

d. Mempertahankan suatu pola tingkah laku karena kebiasaan yang

berlaku

e. Adat istiadat yang berlaku

f. Kurang percaya tentang tindakan yang akan diusulkan.

6.
7. Evaluasi

Evaluasi adalah tahap yang menentukan apakah tujuan tercapai. Evaluasi

selalu berkaitan dengan tujuan, apabila dalam penilaian tujuan, tidak tercapai

hal ini dapat terjadi karena berbagai faktor :

a. Tujuan tidak realistis

b. Tindakan keperawatan yang tidak tepat

c. Ada faktor lingkungan tidak dapat diatasi.

Metode penilaian :

a. Observasi langsung

b. Wawancara

c. Memeriksa laporan

d. Latihan stimulasi

Alasan pentingnya penilaian

a. Menghentikan tindakan/kegiatan yang tidak berguna

b. Untuk menambah ketepatgunaan tindakan keperawatan

c. Sebagai buku dan hasil tindakan keperawatan

d. Untuk mengembangkan dan menyempurnakan praktek keperawatan.

Rencana Keperawatan

Diagnosa Evaluasi
No Tujuan Umum Tujuan Khusus
Keperawatan Kriteria Standar
1 Gangguan rasa Selama 3 kali 1. Selama 1 x 60
nyaman nyeri pada kunjungan rumah, menit kunjungan
keluarga Tn.S gangguan rasa keluarga mampu
terutama Tn.S nyaman nyeri Tn.S mengenal masalah
berhubungan terutama Tn.S tidak hipertensi pada
dengan terjadi anggota keluarga
ketidakmampuan dengan cara :
keluarga merawat 1.1 Menyebutkan Respon verbal Hipertensi adalah 1.1.1
anggota keluarga pengertian meningkatnya
yang sakit hipertensi tekanan darah dimana
hipertensi. sistoliknya lebih dari
140 dan diastolik 1.1.2
lebih dari 90 mmHg

1.1.3

1.2 Menyebutkan Respon verbal Menyebutkan 2 dari 4 1.2.1


penyebab penyebab hipertensi :
hipertensi a. Faktor
keturunan
b. Faktor 1.2.2
perilaku
- Merokok
- Alkohol 1.2.3
c. Faktor
hormonal
d. Obesitas
e. Faktor
lingkungan
1.3 Menyebutkan Respon verbal Menyebutkan 3 dari 1.3.1
tanda dan tanda dan gejala
gejala hipertensi
hipertensi a. Tekanan darah 1.3.2
tinggi
b. Mudah marah
c. Susah tidur
d. Sakit kepala pada 1.3.3
bagian tengkuk
e. Pandangan
berkunang-
kunang
2. Selama 1 x 60 menit
kunjungan keluarga
mampu mengambil
keputusan untuk
untuk merawat
anggota keluarga
yang menderita
hipertensi dengan
cara :
2.1 Menyebutkan Respon verbal Komplikasi hipertensi 2.1.1
komplikasi 1. Perdarahan retina
hipertensi 2. Perdarahan otak 2.1.2
(stroke)
3. Gagal ginjal
2.1.3

2.2 Memutuskan Respon afektif Keluarga 2.2.1


untuk merawat memutuskan untuk
Tn.S dengan merawat anggota
masalah keluarga dengan
hipertensi hipertensi
2.2.2

3. Setelah 1 x 60 menit
kunjungan, keluarga
mampu merawat
anggota keluarga
dengan hipertensi
dengan kriteria :
3.1 Menyebutkan Respon verbal Menyebutkan 4 dari 7 3.1.1
cara pencegahan cara perawatan
dan perawatan hipertensi :
hipertensi 1. Rajin kontrol
2. Kurangi 3.1.2
konsumsi garam
3. Hindari
merokok
4. Olahraga 3.1.3
teratur
5. BB dalam
batas normal
6. Hindari faktor
yang menim-bulkan
stress
7. Segera
berobat apabila
tanda dan gejala
berlanjut
3.2 Membuat obat Psikomotor Keluarga dapat 3.3.1
tradisional mendemonstrasikan
untuk cara membuat obat
meringankan tradisional : buah 3.3.2
hipertensi mengkudu dan
bawang putih direbus
dengan 3 gelas air 3.3.3
hingga menjadi 1 ½
gelas
3.3.4

4. Setelah 1 x 60 menit
keluarga mampu
memodifikasi
lingkungan yang
dapat mencegah
hipertensi dengan
cara :
4.1 Menyebutkan Respon verbal Menyebutkan 2 dan 4 4.1.1
cara-cara cara memodifikasi
memodifikasi lingkungan untuk
lingkungan mencegah hipertensi 4.1.2
1. Olahraga
teratur
2. Ciptakan 4.1.3
suasana tenang dan
nyaman
3. Istirahat
cukup
4. Diit rendah
garam

4.2 Melakukan Respon verbal Pada kunjungan tidak 4.2.1


memodifikasi terencana keluarga
lingkungan yang melakukan tindakan
tepat bagi Ny.T memodifikasi 4.2.2
lingkungan

4.2.3

5. Setelah 1 x 60 menit
kunjungan keluarga
mampu memanfaatkan
pelayanan kesehatan
dengan cara :
5.1 Menyebutkan
jenis-jenis Respon verbal Jenis-jenis pelayanan 5.1.1
pelayanan kesehatan yang ada di
kesehatan yang di sekitar : puskesmas,
sekitar mantri, bidan, rumah
sakit
5.1.2

5.1.3

5.2 Menyebutkan Respon verbal Manfaat keluarga ke 5.2.1


kembali manfaat pelayanan/ fasilitas
kunjungan ke kesehatan
fasilitas kesehatan 1. Mendapatkan
pelayanan kesehatan
pengobatan 5.2.2
hipertensi
2. Mendapatkan
pendidikan 5.2.3
kesehatan tentang
hipertensi
2 Gangguan rasa Selama 3 kali 1. Selama 1 x 30
nyaman pegal- kunjungan rumah, menit keluarga mampu
pegal pada keluarga dapat mengenal masalah
keluarga Tn.S merawat anggota rheumatoid artritis pada
terutama Ny.T keluarga yang keluarga Tn .S
berhubungan sakit rheumatoid terutama Ny.T dengan
dengan artritis cara :
ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota keluarga 1.1 Menyeb
yang sakit utkan pengertian Respon verbal Rheumatoid artritis
rheumatoid rheumatoid artritis adalah peradangan
artritis. yang mengenai sendi
bersifat cepat pada
semua organ tubuh
serta cenderung
menjadi kronis

1.2 Menyeb Respon verbal Penyebab rheumatoid


utkan penyebab artritis adalah faktor
rheumatoid artritis hormonal, keturunan,
infeksi bakteri

1.3 Menyeb Respon verbal Menyebutkan 3 dari


utkan tanda dan tanda dan gejala
gejala rheumatoid rheumatoid artritis
artritis yaitu :
- Lemah
- Lekas capek
- Tidak nafsu
makan
2. Selama 1 x 30
menit kunjungan
rumah keluarga
mampu mengambil
keputusan dengan cara
:
2.1 Menyeb
utkan akibat lanjut Respon verbal Akibat lanjut tidak
tidak diobati diobatinya
rheumatoid artritis rheumatoid artritis
- Sendi
kehilangan
fungsinya
- Pemendekan
tendon

2.2 Memutu Respon verbal Alternatif pemecahan


skan beberapa masalah :
alternatif pemecah - Dengan
masalah teknik relaksasi
- Kompres
dengan air hangat

3. Selama 1 x 60
menit kunjungan,
keluarga mampu
merawat anggota
keluarga yang
menderita rheumatoid
artritis
3.1 Menyebut Respon verbal Menyebutkan cara
kan cara perawatan mengurangi nyeri
nyeri atau rheumatoid artritis
mengurangi nyeri yaitu :
pada rheumatoid - Dengan
artritis teknik relaksasi
seperti memberi
kompres dengan
air hangat
- Mendemons-
trasikan kompres
air hangat pada
bagian yang nyeri

3.2 Menyebut Respon verbal Jika terasa nyeri


kan cara segera minum obat
pengobatan yang diberikan dari
rheumatoid artritis puskesmas

4. Selama 1 x 60 Respon verbal Cara memodifikasi


menit kunjungan lingkungan yaitu
rumah, keluarga Membersihkan lantai
mampu memodifikasi kamar mandi agar
lingkungan yang sehat tidak terjadi injuri

5. Selama 1 x 30
menit kunjungan,
keluarga mampu
memanfaatkan

pelayanan kesehatan
1.1 Menyeb
utkan manfaat Respon verbal Manfaat unjungan
kunjungan ke ke fasilitas
fasilitas kesehatan :
kesehatan - Mendapat
pelayanan
kesehatan
pengobatan
rheumatoid artritis
- Mendapatkan
pendidikan kesehatan
tentang rheumatoid
artritis

3 Risiko tinggi 1. Selama 1 x 60


terjadinya menit kunjungan
penyebaran rumah keluarga mampu
penyakit pada mengenal masalah
keluarga Tn. A kesehatan lingkungan
berhubungan dengan cara :
dengan
ketidakmampuan Menyebutkan
keluarga pengertian Respon verbal Lingkungan rumah
memodifikasi lingkungan rumah yang sehat adalah
lingkungan yang yang sehat lingkungan rumah
sehat. yang bebas dari
polusi, baik polusi
udara, air, dan lain-
lain
Menyebutkan ciri- Respon verbal Ciri-ciri rumah sehat
ciri rumah sehat adalah bersih, cukup
ventilasi, cukup
cahaya yang masuk,
lantai disapu setiap
hari, ada pembuangan

sampah dan air


limbah.

2. Selama 1 x 60
menit kunjungan
rumah keluarga mampu
mengambil keputusan
yang tepat dengan
cara :
Menyebutkan akibat Respon verbal Menyebutkan akibat
tidak membersihkan tidak membersihkan
lingkungan lingkungan :
- Lingkungan
kotor
- Terdapat
bibit penyakit
- Banyak
nyamuk dan lalat
- Mengganggu
kenyamanan
Menyebutkan Respon verbal Menyebutkan
alternatif pemecahan alternatif pemecahan
masalah masalah tentang
lingkungan yaitu
membersihkan
lingkungan setiap hari

3. Selama 1 x 60
menit kunjungan
rumah keluarga mampu
merawat lingkungan
dengan cara :
Menyebutkan cara
mengurangi pencemaran Respon verbal Menyebutkan cara
lingkungan. mengurangi
pencemaran
lingkungan :
- Terdapat
pembuangan
sampah.
- Tumpukan
sampah dibakar
setiap hari.
- Pembuangan
sampah tidak
mengotori sumur.
- Pembuangan
kotoran manusia
tidak mencemari
air.
4. Selama 1 x 60
menit kunjungan
rumah keluarga mampu
memodifikasi

lingkungan rumah
dengan cara :
Menyebutkan cara
memodifikasi Respon verbal Menyebutkan cara
lingkungan rumah memodifikasi
lingkungan
- Membuka
pintu jendela setiap
hari.
- Pertahankan
mengepel lantai
setiap hari.
- Pertahankan
menyapu lantai
setiap hari
- Buat genteng
kaca agar cahaya
dapat masuk
- Membersihk
an lingkungan
setiap hari.
5. Selama 1 x 60
menit kunjungan
rumah keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan
dengan cara
5.1 Menyebutkan
manfaat kunjungan
ke pelayanan Respon verbal Manfaat kunjungan ke
kesehatan fasilitas pelayanan
kesehatan yaitu
- Mendapat
pelayanan/pengoba
tan
- Mendapat
pendidikan tentang
kesehatan

5.2 Menyebutkan Respon verbal Menyebutkan


macam-macam macam-macam
pelayanan pelayanan ksehatan :
kesehatan puskesmas, rumah
sakit, dokter, bidan
mantri atau perawat
DAFTAR PUSTAKA

Agus Citra D, Santun Setiawan, (2004). Tuntunan Praktis Keperawatan Keluaraga.


Penerbit Rizqi Press.

Doenges France, Moorhouse, (2000). Rencana Asuhan Keperawatan. EGC : Jakarta.

Elisabeth J. Corwin, (2001). Buku Saku Patofisiologi. EGC : Jakarta.

Mansjoer Arif. Triyanti Safitri, dkk, (1999). Kapita Selekta Kedokteran. Jilid I. Media
Aesculapius : Jakarta

Prince A.Syilvia, Wilson Torraren M, (1995). Patofisiologi . Edisi IV. Jilid II . EGC :
Jakarta

Você também pode gostar