Você está na página 1de 29

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

DENGAN AKUT MIOKARD INFARK ANTERIOR

DI RUANG YOSEPH RUMAH SAKIT BRAYAT MINULYA SURAKARTA

Disusun oleh :
MARIA CHRISTINA BUPU
NIM : SN 162100

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES KUSUMA HUSADASURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2016/2017
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S

DENGAN AKUT MIOKARD INFARK ANTERIOR

DI RUANG YOSEPH RUMAH SAKIT BRAYAT MINULYA SURAKARTA

Tgl / jam masuk RS : 2 Mei 2017 Pukul 15.15

Tgl / jam pengkajian : 8 Mei 2017 Pukul 08.00

Metode pengkajian : Wawancara, Observasi dan status klien

Diagnosa Medis : Akut Miokard Infark (AMI) Anterior

No. Registrasi :20.xx.xx

PENGKAJIAN

I. BIODATA
1. IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : Tn. S
Alamat : Jebres, Solo
Umur : 57 tahun 8 bulan
Agama : Islam
Status perkawinan : Tidak Menikah
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Penjaga Toko
2. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama :Tn. W
Alamat :Jebres, Solo
Umur : 45
Pendidikan :SD

1
Pekerjaan : Petani
Hubungan dengan klien :Adik klien

II. RIWAYAT KEPERAWATAN


1. Keluhan Utama :

Klien mengatakan nyeri didada kanan

2. Riwayat Penyakit Sekarang :


Klien mengatakan 1 minggu yang lalu dada terasa nyeri seperti di remas-remas
menjalar ke tangan. Punggung terasa kaku. Klien mengira kalau masuk angin
sehingga klien minta dikerok punggungnya. Setelah dikerok klien merasa lebih
enak dan malam bisa tidur. Bangun keesokan hari klien merasa nyeri dada lagi
kemudian klien berobat ke dokter terdekat. Klien diberi obat oleh dokter lalu
pulang ke rumah. Setelah minum obat dari dokter klien mengatakan tidak nyeri
dada lagi. Klien tetap beraktifitas. Keesokan harinya nyeri dada timbul lagi dan
oleh keluarga klien di bawa ke IGD RS Brayat Minulya pada jam 15.15. Setelah
dilakukan pemeriksaan oleh dokter klien dianjurkan untuk masuk rumah sakit. TD
di UGD !90/110, Nadi 96x/mnt. Hasil EKG : ST elevasi di V1-V3, rawat ICU.
Pada jam 17.15 klien dipindahkan ke ICU. Klien dirawat selama 4 hari di ICU.
Pada tanggal 6 Mei jam 12.30 klien dipindahkan ke Ruang Yoseph.
3. Riwayat Penyakit Dahulu :
Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat hipertensi, DM dan penyakit
jantung.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga :
Klien mengatakan dalam keluarga ada yang menderita penyakit jantung yaitu
kakak klien.

2
Genogram :

Ketetangan :

: laki-laki

: Perempuan

: Klien

: Garis keturunan

X : Meninggal

5. Riwayat kesehatan lingkungan


Klien mengatakan tinggal di rumah sendirian. Keadaan lingkungan tempat
tinggal bersih, tidak ada genangan air yang dapat menimbulkan berbagai
penyakit.

3
III. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN FUNGSIONAL
1. Pola Persepsi Dan Pemeliharaan Kesehatan
Klien mengatakan sebelumnya tidak pernah masuk rumah sakit. Jika ada keluhan
sakit klien kadang beli obat di warung dan tidak pernah periksa ke dokter.
2. Pola Nutrisi Dan Metabolik
a. Pengkajian Nutrisi (ABCD)
A (Antropometri ) : BB 65 kg, TB 160 cm
B (Biokimia) : Pemeriksaan biokimia saat sehat tidak pernah
dilakukan, baru setelah sakit dilakukan
C (Clinical Sign) : Secara umum kondisi klinis klien baik tidak ada
dehidrasi, penurunan berat badan, rambut hitam,
turgor kulit baik, mata tak ada anemis, tidak ada
konjungtivitis.
D (Diet) : klien mengatakan saat di rumah tidak melakukan
diet ketat, saat di kaji klien mengatakan makan
habis 1 porsi, dan diberikan diet lunak rendah
garam.(D)

b. Pengkajian Pola Nutrisi


Sebelum sakit Saat sakit

Frekuensi 3x sehari 3x sehari, dan 2x


snack

Jenis Nasi, sayur, lauk Diet dari rumah sakit

Porsi 1 porsi 1 porsi

Keluhan Tidak ada Tidak ada

4
3. Pola Eliminasi
a. BAB
Sebelum sakit Saat sakit

Frekuensi 1x sehari 1x sehari

Konsistensi Lembek Lembek

Warna Kuning Kuning

Penggunaan (laktasif) Tidak ada Tidak ada

Keluhan Tidak ada Tidak ada

b. BAK
Sebelum sakit Saat sakit

Frekuensi 5-6x/ hari 4-3X/ hari

Jumlah Urine 150 cc/ BAK 200 cc/BAK

Warna Kuning jernih Kuning jernih

Pancaran Lancar Lancar

Perasaan Setelah Lega Lega


Berkemih
Total Produksi Urine 2500cc/hari 2700/ hari

Keluhan Tidak ada Tidak ada

c. Analisa Keseimbangan Cairan Selama Perawatan


Intake Output Analisa
a. Minuman : 400 cc a. Urine : 300 cc Intake : 600 cc
b. Makanan : - b. Feses : - Output : 450 cc
c. Cairan IV : 200 cc c. Muntah : -
d. IWL : 150 cc
Total : 600 cc Total : 450 cc Balance : + 150 cc

5
4. Pola Aktivitas Dan Latihan
Saat sakit: klien untuk aktifitas sehari- sehari dibantu oleh keluarga dan perawat
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4

Makan /minum √

Toileting √

Berpakaian √

Mobilitas di tempat tidur √

Berpindah √

Ambulasi / ROM √

Keterangan nilai:
0: Mandiri 3. Di bantu orang lain dan alat
1. Dengan alat bantu. 4. Tergantung Total
2. Dibantu orang lain.
5. Pola Tidur Dan Istirahat
Sebelum sakit Saat sakit

Jumlah tidur siang Tidak pernah tidur 2-3 jam


siang
Jumlah tidur malam 6 jam 9 jam

Penggunaan obat tidur tidak Tidak

Gangguan tidur Tidak Tidak

Perasaan waktu bangun Tidak ada masalah Tidak ada masalah

Kebiasaan sebelum tidur Nonton TV Jarang nonton TV

6. Pola Kognitif Perseptual


a. Status mental.
Klien mengatakan paham dengan sakit yang di derita saat ini.
b. Kemampuan penginderaan.

6
Klien mengatakan tidak mengalami gangguan indera penglihatan, penciuman
dan pendengaran, dan tidak menggunakan alat bantu baik dengar maupun
penglihatan.
c. Pengkajian Nyeri
Klien mengatakan nyeri.

P: Nyeri bertambah bila beraktivitas

Q : Nyeri seperti diremas-remas

R: Nyeri pada dada kanan

S: Skala Nyeri 3

T: Nyeri hilang timbul

7. Pola Persepsi Dan Konsep Diri


a. Gambaran diri
Klien mengatakan bisa menerima keadaan sakitnya saat ini.
b. Ideal diri
Klien mengatakan berharap cepat sembuh agar bisa beraktivitas kembali.
c. Harga diri
Klien mengatakan percaya bahwa penyakitnya akan cepat sembuh, melalui
pengobatan yang telah diberikan.
d. Peran diri
Klien mengatakan tidak menikah, hidup seorang diri.
e. Identitas diri
Klien mengatakan bahwa dia sebagai seorang penjaga toko dan aktifitas
terganggu karena penyakit yang dideritanya saat ini.

7
8. Pola Hubungan Peran
Klien mengatakan dia dekat dengan semua anggota keluarga, tetangga, serta
teman- teman dan mampu berinteraksi dengan baik dengan semua tenaga
kesehatan di RS. Brayat Minulya Surakarta.
9. Pola reproduksi dan seksualitas
Klien mengatakan tidak ada gangguan seksualitas yang dialami, klien tidak
memiliki riwayat penyakit kelamin.
10. Pola mekanisme koping
Klien mengatakan kalau ada masalah selalu dibicarakan dengan kakak dan
adiknya.
11. Pola nilai dan keyakinan
Klien mengatakan hanya bisa berdoa agar cepat sembuh.

IV.PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan/ Penampilan umum
a. Kesadaran : compos mentis
b. Tanda-Tanda Vital
1. Tekanan Darah :120/80mmhg
2. Nadi
- Frekuensi : 88x/mnt
- Irama : teratur
- Kekuatan : jelas
3. Pernafasan
- Frekuensi : 28x/mnt
- Irama : teratur
4. Suhu : 36 oc
2. Kepala
a. Bentuk kepala : normal
b. Kulit Kepala : bersih tidak ada lesi

8
c. Rambut : hitam sedikit beruban, lurus
3. Muka
a. Mata
1. Palpebra : normal
2. Konjungtiva : merah muda
3. Sclera : putih
4. Pupil : isokor
5. Diameter pupil ki/ka :3
6. Reflek terhadap cahaya : positif
7. Penggunaan alat bantu penglihatan : tidak ada
b. Hidung : normal, simetris, tidak ada polip, bersih
c. Mulut : bersih, tidak berbau, tidak ada caries dentist
d. Telinga : normal, bersih, tidak ada serumen
4. Leher
a. Kelenjar tiroid : tidak ada pembesaran kelenjaran tiroid
b. Kelenjar Limfe : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
c. JVP : tidak ada peningkatan JVP
5. Dada (Thorax )
a. Paru
- Inspeksi : simetris, pengembangan dada normal
- Palpasi : pergerakan dada normal saat taktil fremitus
- Perkusi : sonor
- Auskultasi : vesikuler
b. Jantung
- Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
- Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
- Perkusi : pekak
- Auskultasi : normal, tak ada murmur.
-

9
6. Abdomen
- Inspeksi : tidak ada lesi, bersih
- Auskultasi : peristaltik usus 18x/mnt
- Palpasi : tidak ada benjolan, massa abnormal
- Perkusi : thympani
7. Genetalia : bersih
8. Rektum : tidak ada luka, bersih
9. Ekstermitas :
a. Atas
Kanan Kiri

Kekuatan otot ROM 5 ROM 5

Rentang gerak Tidak terbatas Tidak terbatas

Akral Hangat Hangat

Edema Tidak ada Tidaka ada

CRT 2 detik 2 detik

Keluhan Tidak ada Tidak ada

b. Bawah
Kanan Kiri

Kekuatan otot ROM 5 ROM 5

Rentang gerak Tidak terbatas Tidak terbatas

Akral Hangat Hangat

Edema Tidak ada Tidak ada

CRT < 2 detik < 2 detik

Keluhan Tidak ada Tidak ada

10
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hari/tgl/jam Jenis Nilai Satuan Hasil Keterangan
Pemeriksaan Normal Hasil

Senin, 2 Hemoglobin 14-18 g/dl 14,7 Normal


Mei 2017
Leukosit 4000-11.000 Ul 13.36 Tinggi

Trombosit 150.000- Ul 514.0000 Tinggi


450.000
Hematokrit 42-52 % 44,1 Normal

Troponin I 0,00-0,02 Mg/dl 0,04 tinggi

GDS 70-110 Mg/dl 139 Tinggi

3 Mei 2017 Ureum 15-43 Mg/dl 32 Normal

Creatinin 0,60-1,30 Mg/dl 1,30 Normal

Asam Urat 3,6-8,2 Mg/dl 5,25 Normal

Trigliserida < 150 Mg/dl 192 Tinggi

LDL < 100 Mg/dl 208 Tinggi

VI. TERAPI MEDIS


Hari/tgl/jam Jenis terapi Dosis Golongan& Fungsi&
kandungan
Farmakologi
Selasa, 2 Cairan IV : 20 tpm Komposisi Menjaga keseimbangan
elektrolit elektrolit tubuh
Mei infuse RL
(natrium,
2017 kalium, kalsium,
klorida)

11
Obat per oral :

CPG 300 mg 1x pemberian Golongan Mengurangi kekentalan


selanjutnya
Antiplatelet darah dan membantu
1x1
mencegah terjadinya

pembekuan darah di

arteri

ISDN 5 mg SL 1x pemberian Golongan nitrat Sebagai vasodilator

(pelebar pembuluh

darah) khususnya pada

kondisi angina pectoris

juga pada CHF yakni

kondisi ketika jantung

tidak mampu memomp

darah untuk memenuhi

kebutuhan tubuh.

Aspilet 160 mg 1x pemberian Golongan anti Untuk pencegahan

Trombolitik Terhadap terjadinya

12
serangan jantung,
pengobatan gejala pada

saat serangan jantung,

dan sebagai pengobatan

tambahan pada saat pasca

stroke.

Rabu 3 Mei Farmasal 1x1 Golongan NSAID untuk membantu


2017
mengandung mencegah serangan
acetylsalicylic acid
jantung, stroke, dan
(acetosal),
sebagai antiplatelet
(menghambat pembekuan
darah).

Nitrokalf R 2x1 Mengandung Pencegahan dan terapi


glyceryl trinitrate jangka panjang angina
pektoris

Lipitor 20 mg 1 x 1 sore Mengandung untuk menurunkan

atorvastatin kadar kolestrol jahat


(LDL) dan mencegah
penyakit-penyakit
kardiovaskular.

Obat parenteral :

13
Fibrion 1,5 juta unit Golongan digunakan pada infark
trombolitik miokardial akut,

thrombosis vena dan


aterial, dan embolisme
paru.

Lovenox 0,4 cc / 12 jam Golongan anti Untuk sindrom koroner


trombosis
sc akut : angina tidak

stabil,

NSTEMI, STEMI.

Profilaksis dan terapi

DVT (Deep Vein


Thrombosis)

14
ANALISA DATA

Nama: Tn.S No. CM :20.xx.xx


Umur: 57 tahun 8 bulan Diagnosa Medis : AMI Anterior

No Hari/Tanggal/ Data Fokus Problem Etiologi Ttd

Jam

1 Senin, 20 DS: klien mengatakan nyeri Nyeri Akut Kurangnya Rien

April 2016 P: Nyeri bertambah bila beraktivitas Suplai 02

Q : Nyeri seperti diremas-remas koroner

R: Nyeri pada dada kanan

S: Skala Nyeri 3

T: Nyeri hilang timbul

DO:

-klien tampak tiduran di tempat tidur

- klien tampak meringis

2 Senin, 8 Mei DS: Pola napas .Hiperventilasi Rien

2017 Klien mengatakan napas sesak setelah tidak efektif


kembali dari kamar mandi

DO :

-klien tampak sesak

15
-klien memakai 02 nasal 2 liter/mnit

-pernapasan 28x/mnt

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1.Nyeri Akut berhubungan dengan kurangnya suplai 02 koroner


2. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hiperventilasi

16
RENCANA KEPERAWATAN
Nama: Tn.S No. CM :20.xx.xx
Umur: 57 tahun 8 bulan Diagnosa Medis:AMI Anterior

Hari / No Tujuan dan Ktriteria Hasil Intervensi Ttd


tgl DX
Senin, 1 Nyeri akut yang berhubungan dengan 1). Manajemen Nyeri Rien
8 Mei kurangnya suplai 02 koroner
Aktivitas :
2017
Tujuan : klien mampu mengontrol nyeri
a) Kaji nyeri (lokasi,
setelah mendapat tindakan perawatan selama
durasi, karakteristik,
1 x 24 jam dengan kriteria :
frekuensi, intensitas,
1 Mengenal faktor faktor pencetus)
pencetus nyeri b) Observasi tindakan non
verbal dari
2 Mengenal onset lamanya
ketidaknyamanan
nyeri
c) Monitor keefektifan
3 Melakukan langkah tindakan mengontrol
pencegahan nyeri
d) Ajarkan tekhnik non
4 Mengenal tanda-tanda
farmakologis kepada
nyeri
klien dan keluarga,
5 Melaporkan tindakan seperti relaksasi
kontrol nyeri e) Anjurkan klien untuk
meningkatkan istirahat
6 Melaporkan tanda-tanda
nyeri
2) Administrasi Analgetik

17
Aktivitas :

a) Tentukan dampak
pengalaman nyeri
pada kualitas hidup
(misal : tidak nafsu
makan, mual)
b) Berikan pengobatan
sebelum aktivitas
c) Bantu klien dalam
mengidentifikasi
tingkat nyeri
d) Ajarkan tentang
penggunaan analgetik,
strategi untuk
mengurang
mengurangi efek

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2 x


OXYGEN THERAPY
24 jam, masalah pola nafas tidak efektif
a.Kaji kepatenan jalan napas
teratasi dengan kriteria hasil
b.kolaborasi pemberian
RESPIRATORY STATUS oksigen tambahan jika
diperlukan
a.Frekuensi pernapasan dalam batas normal
c.Atur peralatan oksigen
b.Irama pernapasan teratur d.Pertahankan posisi oksigen
e.observasi adanya

18
c.Sesak napas berkurang kecemasan klien terhadap
oksigenasi
c.Monitor efektifitas terapi
oksigen

RESPIRATORY
MONITORING
a.Monitor frekuensi, irama,
dan kedalaman pernapasan
b.Monitor pola napas
c.Monitor TTV sebelum,
selama dan sesudah
beraktifitas.

19
TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama: Tn.S No. CM :20.xx.xx
Umur: 57 tahun 8 bulan Diagnosa Medis : AMI Anterior
Hari NO Implementasi Respon Ttd
Tgl/Jam
DX

Senin, 1 Mengkaji nyeri S : Klien mengatakan nyeri Rien

8 Mei P : nyeri bertambah saat beraktivitas

2017 Q : nyeri seperti diremas-remas

08.00 R : nyeri pada dada kanan

S : skala nyeri 3

T : nyeri hilang timbul

O : klien tampak meringis

08.10 1 Mengajarkan klien teknik S : Klien mengatakan bersedia


relaksasi napas dalam saat
mengikuti teknik napas dalam Rien
nyeri timbul
O :-klien dapat melakukan teknik napas

dalam yang diajarkan dengan baik dan

benar.

20
- klien tampak kooperatif

08.15 2 Mengobservasi TTV, S: klien mengatakan bersedia di Rien


memonitor pola napas,
ukur TTV
memonitor frekuensi dan
irama pernapasan O : -TD 120/80, N : 88x/mnt, RR

28x/mnt.

-Frekuensi napas cepat, irama teratur

08.20 2 Memonitor efektifitas S : - Rien


terapi oksigen, memonitor
O :- Oksigen terpasang dengan baik.
aliran oksigen,
-Humadifier terisi sesuai batas

-Aliran oksigen 2 liter/mnt

08.25 2 S : klien mengatakan terima kasih telah Rien


Mengobservasi adanya
mendapat pengobatan
kecemasan klien terhadap
oksigenasi O :-klien tampak tenang

21
10.30 2 Menganjurkan klien untuk S : Klien mengatakan bersedia mengikuti Rien
istirahat yang banyak anjuran yang diberikan

O : klien tampak kooperatif

Mengkaji nyeri S: klien mengatakan nyeri sudah berkurang


13.00 1 Rien
P : nyeri bertambah saat beraktivitas

Q : nyeri seperti diremas-remas

R : nyeri pada dada kanan

S : skala nyeri 2

T : nyeri hilang timbul

O : klien tampak tenang

Memonitor TTV, pola S : klien mengatakan sesak berkurang


13.00 2 Rien
napas, frekuensi dan irama
O ; TD : 130/80, Nadi : 96x/mnt,
pernapasan
RR : 24x/mnt, irama teratur,

SP02 : 97 %

22
15.00 2 Memonitor efektifitas S : -
terapi oksigen, memonitor
O :- Oksigen terpasang dengan baik.
aliran oksigen
-Humadifier terisi sesuai batas

-Aliran oksigen 2 liter/mnt

19.00 1 S :Klien mengatakan nyeri sudah Rien


Mengkaji nyeri
berkurang

P : nyeri bertambah saat beraktivitas

Q : nyeri seperti diremas-remas

R : nyeri pada dada kanan

S : skala nyeri 2

T : nyeri hilang timbul

O : -klien tampak tenang

19.00 2
Memonitor TTV, pola
S : klien mengatakan sesak berkurang
napas, frekuensi dan irama Rien
pernapasan O ; TD : 130/80, Nadi : 96x/mnt,

RR : 24x/mnt, irama teratur,

23
SP02 : 98%

Rien

Selasa, 1 Mengkaji nyeri S : Klien mengatakan sudah tidak nyeri


lagi
9 Mei
O : -klien tampak tenang
2017

08.00

S : klien mengatakan sesak berkurang


08.00 2 Memonitor TTV, pola Rien
napas, frekuensi dan irama O ; TD : 120/80, Nadi : 92x/mnt,
pernapasan
RR : 22x/mnt, irama teratur,

SP02 : 98%

S:-
08.15 2 Rien
Memonitor efektifitas
O :- Oksigen terpasang dengan baik.
terapi oksigen, memonitor
aliran oksigen -Humadifier terisi sesuai batas

-Aliran oksigen 2 liter/mnt

24
11.00 1,2 Mengikuti dokter paul S : - Rien
visite
O : advis dokter oksigen coba aff,
mobilisasi jalan di kamar

Mengkaji nyeri S : Klien mengatakan sudah tidak nyeri


13.00 1 Rien
lagi

O : -klien tampak tenang

Memonitor TTV, pola


14.00 2
napas, frekuensi dan irama S : klien mengatakan tidak sesak setelah
pernapasan di lepas oksigen

O ;-RR 22x/mnt, TD ; 120/80 mmHg

-SP02 98 %

15.00 2 Memonitor efektifitas S : -


terapi oksigen, memonitor
O :- Oksigen terpasang dengan baik.
aliran oksigen
-Humadifier terisi sesuai batas

-Aliran oksigen 2 liter/mnt

19.00 1 Mengkaji nyeri S :Klien mengatakan nyeri sudah

25
berkurang

P : nyeri bertambah saat beraktivitas

Q : nyeri seperti diremas-remas

R : nyeri pada dada kanan

S : skala nyeri 2

T : nyeri hilang timbul

O : -klien tampak tenang

20.00 2 S : klien mengatakan sesak berkurang


Memonitor TTV, pola
napas, frekuensi dan irama O ; TD : 110/80, Nadi : 96x/mnt,
pernapasan
RR : 24x/mnt, irama teratur

SpO2 : 97%

Rabu, 1 Mengkaji nyeri : Klien mengatakan sudah tidak nyeri lagi

10 mei O : -klien tampak tenang

2017

jam

07.30

26
08.00 2 Memonitor TTV, pola S : klien mengatakan sesak berkurang
napas, frekuensi dan irama
O ; TD : 120/80, Nadi : 96x/mnt,
pernapasan
RR : 24x/mnt, irama teratur,

10.00 1,2 S:-


Mengikuti dokter paul
visite O : advis dokter pasien boleh pulang

Memonitor TTV, pola


13.00 2 S : klien mengatakan sudah tidak sesak
napas, frekuensi dan irama
pernapasan O ; TD : 120/80, Nadi : 88x/mnt,

RR : 22x/mnt, irama teratur, SPO2


98%

27
EVALUASI KEPERAWATAN
Nama: Tn.S No. CM :20.xx.xx
Umur: 57 tahun 8 bulan Diagnosa Medis: AMI Anterior
No. Hari/tgl/ Ttd
jam
Dx Evaluasi

Rabu, 10 S: Klien mengatakan sudah tidak nyeri lagi Rien

mei O: -klien tampak tenang


2017
A : Level nyaman tercapai
14.00
P: Intervensi Stop

2 Rabu, S : Klien mengatakan sudah tidak sesak lagi Rien

10 mei O ; TD : 120/80, Nadi : 88x/mnt,


2017
RR : 22x/mnt, irama teratur,
jam
SP02 : 98%
12.00
A : Pola nafas sudah efektif

P : Intervensi stop

28

Você também pode gostar