Você está na página 1de 24

FRAUD AUDIT (MEMERIKSA KECURANGAN)

Dr. Tarjo, S.E., M.Si., CFE., CFrA., CPA


Program Studi Akuntansi Universitas Trunojoyo Madura

Disampaikan pada Kuliah Auditing


Bangkalan, 31 Mei 2018
Kecurangan (Fraud)
• Kecurangan (Fraud) adalah tindakan yang disengaja
untuk menipu pihak lain, dimana korban akan
mengalami kerugian dan/atau pelaku mendapatkan
keuntungan.

(Managing the Business Risk of Fraud, a Practical


Guide, the IIA, the AICPA and ACFE, 2008)
Kecurangan (Fraud)
• Berdasarkan UU No 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001,
korupsi dikelompokkan ke dalam tiga puluh bentuk/jenis tindak
pidana korupsi.
Ketigapuluh bentuk/jenis tindak pidana korupsi tersebut pada
dasarnya dikelompokkan seperti berikut:
1. Kerugian keuangan negara
2. Suap-menyuap
3. Penggelapan
4. Pemerasan
5. Perbuatan curang
6. Benturan kepentingan dalam pengadaan
7. Gratifikasi
Unsur-unsur Fraud
• Perbuatan (Act)
• Penipuan (Deception)
• Ketidakjujuran (Dishonesty)
• Penyembunyian (Concealment)
• Niat (Intent)
• Kerugian & Keuntungan (Loss & Benefit)
• Pengalihan (Diversion)
Fenomena Gunung Es

20% - kecurangan diinvestigasi dan


diproses litigasi
20% - kecurangan ditemukan tapi tidak
diproses litigasi
60% - belum diterungkap (anda bisa
merasakannya)
Studi atau Survey mengenai Fraud
• Survey Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) 2016
menyebutkan bahwa kerugian tahun 2015 di seluruh dunia
yang diakibatkan oleh fraud (white collar crime) mencapai
US$ 6.3 Milyard (= ± Rp.85.000 trilliun). Dari jumlah ini ± 5%
dari Gross Word Product.
• Gross Word Product merupakan gabungan dari PDB seluruh
negara. Jadi kalau PDB Indonesia tahun 2015 mencapai ± US$
1 trilliun, maka berdasarkan temuan ACFE kira-2 kerugian
yang dialami oleh Indonesia karena fraud (white collar crime)
mencapai US$ 50 milyar (atau ± Rp.600-700 trilliun). Jumlah
kerugian ini diprediksi akan mencapai ± 30-35% dari APBN
tahun 2016.
How Occupational Fraud
is Committed

8
How Occupational Fraud
is Committed

9
Fraud Tree
Initial Detection of
Occupational Frauds

11
Fraud Triangle
(Donald R. Cressey)
3 faktor penyebab terjadinya fraud
1. Pressure (tekanan)
Tekanan keuangan, tekanan pekerjaan, tekana
keluarga, tekanan lainnya.
2. Opportunity (kesempatan)
Pengawasan yang langka, Tidak mampu
Pressure menulis kualitas kerja, langka akses informasi
3. Rationalization (pembenaran)
Pembenaran tindakan
FRAUD
TRIANGLE

Rationalizati
Opportunity
on
Siapa Pelaku Fraud:
Perpetrator’s Position

15
Siapa Pelaku Fraud:
Perpetrator’s Position

16
Siapa Pelaku Fraud:
Perpetrator’s Position

Durasi waktu tindakan fraud (saat pertama dilakukan sampai dengan terdeteksi)

17
Siapa Pelaku Fraud:
Perpetrator’s Education Level

Berdasarkan data putusan Mahkamah Agung (Direktori Tindak Pidana Korupsi, 2003-
2011) menunjukkan bahwa 82% pelaku korupsi berpendidikan Tinggi.
18
Siapa Pelaku Fraud:
Perpetrator’s Department

19
Behavioral Red Flags
Displayed by Perpetrators

20
Siapa Pelaku Fraud:
Perpetrator’s Age

21
Siapa Pelaku Fraud:
Perpetrator’s Age

22
Siapa Pelaku Fraud:
Perpetrator’s Gender

23
TERIMA KASIH

Você também pode gostar