Você está na página 1de 14

AKUNTANSI HOTEL

SAP 2
“Ruang Lingkup Dan Struktur Organisasi Usaha Perhotelan”

OLEH:

I Gusti Ayu Agung Tata Intan Tamara (1607531009)


Ni Luh Dandy Adi Pratiwi (1607531011)
Pande Putu Gayatri Maharani (1607531027)
Putu Adhisty Prajna Putri (1607531030)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
2019
1.1 Pengertian Hotel
Bagi wisatawan, hotel sebagai tempat penginapan diharapkan seperti rumah ideal
atau a home away from home. Di hotel wisatawan dapat menyendiri, istirahat merebahkan
diri, dan mata mengawang sambil mendengarkan alunan music yang lembut sambil
menguas segala yang menyenangkan selama berwisata seharian. Usaha penyediaan
akomodasi adalah usaha yang menyediakan pelayanan penginapan yang dapat dilengkapi
dengan pelayanan pariwisata lainnya. Hotel adalah satu jenis usaha penyediaan akomodasi.
Hotel Proprietors Act (1956) menjelaskan hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh
pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk
tidur kepada orang-orang yang sedang melakukan perjalanan da mampu membayar dengan
jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus.
Grolier Electronic Publishing Inc. (1995) mengemukakan bahwa hotel adalah usaha
komersial yang meyediakan tempat menginap, makanan, dan pelayanan-pelayanan untuk
umum. AHMA (American Hotel & Motel Association) adalah adalah suaru tempat yang
menyediakan tempat menginap, makanan dan minuman dan pelayanan lainnya untuk
disewakan kepada tamu atau ornag-orang yang tinggal untuk sementara waktu.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreaatif
No.PM.53/MH.001/MPEK/2013, tentang standar Usaha Hotel menyebutkan hotel adalah
usaha penyediaan akomodasi berupa kamar-kamar di dalam suatu bangunan, yang dapata
dilengkapi dengan jasa pelayanan makanan dan minuman, kegiatan hiburan dan atau
fasilitas lainnya secara harian dengan tujuan memperoleh keuntungan. Keputusan
Menparpostel No.KM37/PW.340/MPPT-86, tentang peraturan usaha dan pnggolongan
hotel meyebutkan bahwa hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan
sebagian atau seluruh bangunan untuk meyediakan cara penginapan, makanan dan
minuman serta jasa penunjang lainnya. Bagi umum dan dikelola secara komersial. Dari
seluruh rumusan dan pengertian yang disebutkan, dapat disimpulkan bahwa hotel adalah
suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa da didalamnya terdapat beberpa unsur
pokok yang terkandung dalam pengertian hotel yaitu:
1. Suatu jenis akomodasi
2. Menggunakan sebagian atau seluruh bangunan yang ada
3. Menyediakan fasilitas pelayanan jasa pneginanpan
4. Menyediakan makanan dan minuman serta jasa lainnya
5. Fasilitas dan pelayanan tersebut disediakan untuk para tamu dan masyarakat umum
yang menginap
1
6. Berfungsi sebagai tempat sementara
7. Dikelola secara komersial
Dalam rangka meningkatkan daya saing destinasi pariwisata di Indonesia yang
memiliki keindahan alam, keragaman budaya dan populasi muslim yang tersebar di dunia,
maka pemangku kepentingan industry pariwisata yang terdiri dari Pemerintah Majelis
Ulama Indonesia, swasta dan seluruh elemen masyarakat, bekerja sama untuk
mengembangkan usaha pariwisata syariah. Usaha Hotel Syariah adalah usaha hotel
penyelenggaraannya harus memenuhi criteria dan prinsip-prinsip hukum Islam
sebagaimana yang diatur fatwa dan atau telah disetujui oleh Majelis Ulama Indonesia.
Kriteria usaha Hotel Syariah adalah rumusan kualifikasi dan/atau klasifikasi yang
mencangkup aspek produk, pelayanan, dan pengelolaan.

1.2 Jenis dan Penggolongan Hotel


1.2.1 Jenis Hotel
Klasifikasi hotel bertujuan untuk mengelompokkan sebuah hotel kedalam tingkatan
atau kelas, berdasarkan atas suatu penilaian tertentu. Dalam pengklasifikasian hotel suatu
negara akan berbeda dengan negara lainnya. Di Negara Indonesia pada tahun 1997, dengan
keputusan Menparpostel No.PM.10/PW.301/Pdb-77 tentang usaha dan klasifikasi hotel,
ditetapkan bahwa penilaian klasifikasi hotel secara minimum didasarkan pada jumlah
kamar, fasilitas, peralatan yang tersedia, dan mutu pelayanan.Berdasarkan atas penilaian
tersebut, di Negara Indonesia hotel diklasifikasikan menjadi lima kelas atau lima kelompok,
dari hotel bintang satu hingga hotel berbintang lima, maksud dan tujuan pengelompokan
ini bertujuan untuk:
1. Sebagai pedoman teknis calon investor untuk memilih investasinya dibidang usaha
perhotelan apakah pada hotel berbintang atau melati.
2. Memberikan informasi kepada tamu yang akan menginap di hotel mengenai standar
fasilitas yang dimiliki oleh masing masing jenis dan tipe hotel.
3. Agar terciptanya suatu persaingan yang sehat antara pengusaha hotel.
4. Agar tercipta keseimbangan antara permintaan (supply) daa penawaran (demand)
dalam usaha perhotelan.
Seiring berkembangnya industri pariwisata di dunia, maka pesatlah pembangunan
hotel, maka dalam persaingan dan berdasarkan tolak ukur daerah wisata ada banyak varian
hotel. Jenis hotel itu sendiri terbagi atas beberapa jenis, yaitu berdasarkan lokasi dan tempat
hotel, unsur atau komponen harga kamar, tarif hotel, jenis dan tipe tamu, lama tamu yang
2
menginap, lama buka hotel dalam setahun, desain dan struktur hotel, dan ukuran dan jumlah
kamar.
1. Berdasarkan lokasi dan tempat hotel.
Penentuan jenis hotel tidak terlepas dari kebutuhan pelanggan dan ciri atau sifat khas
yang dimiliki wisatawan (Tarmoezi, 2000):5) Berdasarkan hal tersebut, dapat dilihat
dari lokasi dimana hotel tersebut dibangun, sehingga dikelompokkan menjadi:
a. City Hotel.
Hotel yang berlokasi di perkotaan, biasanya diperuntukkan bagi masyarakat yang
bermaksud untuk tinggal sementara (dalam jangka waktu pendek). City Hotel
disebut juga sebagai transit hotel karena biasanya dihuni oleh para pelaku bisnis
yang memanfaatkan fasilitas dan pelayanan bisnis yang disediakan oleh hotel
tersebut.
b. Residential Hotel
Hotel yang berlokasi di daerah pinggiran kota besar yang jauh dari keramaian kota,
tetapi mudah mencapai tempat-tempat kegiatan usaha. Hotel ini berlokasi di daerah-
daerah tenang, terutama karena diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin tinggal
dalam jangka waktu lama. Dengan sendirinya hotel ini diperlengkapi dengan
fasilitas tempat tinggal yang lengkap untuk seluruh anggota keluarga.
c. Resort Hotel
Hotel yang berlokasi di daerah pegunungan (mountain hotel) atau di tepi pantai
(beach hotel), di tepi danau atau di tepi aliran sungai. Hotel seperti ini terutama
diperuntukkan bagi keluarga yang ingin beristirahat pada hari-hari libur atau bagi
mereka yang ingin berekreasi.
d. Motel (Motor Hotel)
Hotel yang berlokasi di pinggiran atau di sepanjang jalan raya yang menghubungan
satu kota dengan kota besar lainnya, atau di pinggiran jalan raya dekat dengan pintu
gerbang atau batas kota besar. Hotel ini diperuntukkan sebagai tempat istirahat
sementara bagi mereka yang melakukan perjalanan dengan menggunakan
kendaraan umum atau mobil sendiri. Oleh karena itu hotel ini menyediakan fasilitas
garasi untuk mobil.

3
2. Berdasarhan unsur dan komponen harga kamar (plan)
a. European Plan yaitu harga kamar hanya termasuk kamar, serta konsumsi makan
dan minuman dicharge(tagih) berpisah dengan harga kamar ( tidak termasuk harga
makan)
b. American Plan yaitu harga kamar yang sudah termasuk harga makan dan minum,
dalam perkembangan saat ini american plan terbagi atas dua bagian, yaitu Full
American Plan, adalah harga kamar sudah termasuk breakfast, lunch, dan dinner,
dan Modified Amerikan Plan, adalah harga kamar yang termasuk harga untuk
breakfast, lunch atau dinner.

3. Berdasarkan tarif atau harga hotel


a. Economy Hotel, tarif yang paling murah dan terjangkau
b. First Class Hotel, adalah hotel dengan tarif sedang (medium)
c. Deluxe Hotel, adalah hotel dengan tarif yang mahal.

4. Berdasarkan jenis dan tipe tamu


a. Family Hotel (Hotel Keluarga), yaitu hotel yang sebagian besar tamu yang
menginap adalah tamu keluarga(family guest).
b. Tourist Hotel (Hotel Wisata), yaitu hotel yang tamu-tamunya kebanyakan berasal
dari parawisatawan yang bertujuan untuk berlibur.
c. Transit Hotel, yaitu hotel yang kebanyakan tamu yang menginap dari meraka yang
sedang melakukan perjalanan.
d. Cure Hotel, yaitu hotel yang kebanyakan tamu yang menginap untuk tujuan
berobat.
e. Business Hotel, yaitu hotel yang tamunya bertujuan untuk melakukan tujuan
berbisnis.

5. Berdasarkan lama tamu yang menginap


a. Transient Hotel, tamu yang minginap biasanya satu hari atau kurangdan tamu tidak
perlu menandatangai perjanjian sewa menyewa.
b. Resident Hotel, kebanyakan tamu yang menginap sekurangnya selama 1 bulan, dan
oleh sebab itu maka tamu diwajibkan untuk menanda tangani surat perjajian sewa

4
menyewa yang dibuat secara detail yang mengatur hak kewajiban kedua belah
pihak.
c. Semi-Residential Hotel, merupakan kombinasi dari transient hotel dan residential
hotel, hotel seperti ini umumnya memiliki room yang dapat disewa permalam
maupun perhari.

6. Berdasarkan lama buka dalam setahun


a. Seasonal Hotel, Hotel yang buka hanya dalam kurun waktu tertentu dalam setahun
misalnya 3 bulan, 6 bulan, dan 9 bulan.
b. Year Round Hotel, hotel yang dibuka sepajang tahun.

7. Berdasarkan desain atau struktur hotel


a. Conventional Hotel, hotel yang bentuknya tinggi bertingkat menjulang ke langit
dan sering juga disebut "skycraper"
b. Bungalows Hotel, yang bentuknya "low rise", karena setiap bangunannya berlokasi
menyebar dan satu dengan yang lainya saling berhubungan.

1.2.2 Penggolongan Hotel


Secara praktis penggolongan hotel menurut jenis tamu yang menginap
dibedakan atas dua penggolongan yaitu hotel bisnis (business hotel) dan hotel
wisatawan (tourist hotel) yang juga dikenal dengan istilah resort hotel. Karena pada
umumnya terutama hotel menengah ke atas, juga memiliki fasilitas kamar-kamar,
dilengkapi juga fasilitas untuk meeting, atau konvensi maupun fasilitas lainnya,
misalnya banquet hall. Dengan kata lain usaha perhotelan mempunyai beberapa
kegiatan untuk menyediakan pelayanan yang baik kepada tamu. Kegiatan utama dari
usaha perhotelan adalah:
1) Menyewakan kamar atau akomodasi
2) Menjual makanan dan minuman
3) Menyewakan fasilitas dan atau menjual pelayanan-pelayanan yang diperlukan oleh
para tamu.

5
1.3 Sejarah dan Perkembangan Hotel di Eropa, USA dan Indonesia
1.3.1 Sejarah dan Perkembangan Hotel di Eropa dan Amerika
Kata hotel dulunya berasal dari kata Hospitium (Bahasa latin) artinya ruang
tamu. Dalam jangka waktu lama kata Hospitium mengalami proses berubahan
pengertian dan unutk membadakan anatra Guest Room dan Masion House yang
berkembang pada saat itu, maka rumah-rumah besar disebut dengan hostel. Kata hostel
lambat laun huruf “s” pada kata hostel tersebut menghilang atau dihilangkan orang.
Sehingga kata hostel berubah menjadi hotel seperti yang dikenal sekarang. Pada tahun
3000 Sebelum Masehi telah ada penginapan pertama yang berbentuk “inn”, yaitu
rumah-rumah pribadi dengan beberapa kamar yang disediakan bagi pejalan kaki untuk
istirahat atau tidur. Kemudian pada tahun 961 Sesudah Masehi, di swiss-Alpine,
Augustinian Monks membangun hotel le Grand Saint Bernard Hospice yang
diperuntukkan bagi orang yang berziarah dari dan ke Roma.
City Hotel dibangun pertama kali di New York pada tahun 1794, Tahun 1800-
an, Amerika menjadi negara pengembang usaha hotel yang utama, tapi karena harganya
mahal hanya kaum hartawan yang bisa menginap di hotel mewah bergaya Eropa.
Kemudian pada tahun 1829, Hotel Trenont House di boston Amerika yang pertama
kali melengkapi hotelnya dengan lobby dan menyediakan kamar privat dengan pintu
kamar dipasang kunci pengaman.
Pada awal 1900-an, pelayanan hotel secara profesional mulai dikembangkan
oleh Ellsworth M.Statler, seorang operator hotel di Amerika, yang melengkapi kamar
dengan kamar mandi privat dan kaca rias yang lebar. Pada pertengahan tahun 1900-an,
mulai berkembangnya hotel-hotel yang dikelola oleh suatu mata rantai pengelola usaha
hotel (individu atau suatu perusahaan yang memiliki beberapa hotel).

1.3.2 Sejarah dan Perkembangan Hotel di Indonesia


Pada jaman penjajahan belanda sudah ada usaha akomodasi yang dikelola
secara komersial, tapi belum dikelola secara modern, seperti:
a. Hotel Savoy Homan di Bandung dibangun tahun 1888, kemudian direnovasi tahun
1937 dan selesai tahun 1939
b. Hotel Preanger dibangun tahun 1897, kemudian baru pada tahun 1928 menjadi hotel
yang lebih terkonsep
c. Hotel Mij De Boer (Belanda), yang diperuntukkan untuk penguasa perkebunan dan
pejabat pemerintah Belanda. Dalam rangka nasionalisasi pada tanggal 14 Desember
6
1957 diambil alih Indonesia dan berganti nama menjadi Hotal Dharma Bhakti,
kemudian diubah lagi menjadi Hotel Dharma Deli
d. Grand Hotel de Djokya, hotel lama di Malioboro – Yogyakarta didirikan tahun 1908
dan beroperasi tahun 1911, kemduain setelah direnovasi diganti menjadi Hotel
Garuda.
e. Hotel Indonesia yang diresmikan pada tanggal 5 Agustus 1962 untuk menyambut
Asian Games IV merupakan hotel bintang lima pertama di Jakarta. Hotel yang
sekarang berganti nama menjadi Hotel Indonesia Kempinski Jakarta ini ditetapkan
sebagai cagar budaya oleh Pemda DKI Jakarta pada tahun 1993

1.4 Struktur Organisasi pada Hotel dan Standard Operational Procedure (SOP)
Prinsip-prinsip pengelolaan manajemen hotel pada hakikatnya sama dengan
prinsip-prinsip manajemen organisasi perusahaan pada umumnya. Prinsip-prinsip
pengelolaan manajemen hotel didasarkan pada falsafah dan gaya manajemen yang dimiliki
oleh pemilik dan manajemen hotel. Visi merupakan suatu gambaran ideal yang ingin
dicapai oleh perusahaan dimasa mendatang. Misi adalah suatu pernyataan tentang usaha
hotel. Hotel akan menyusun sasaran-sasaran yang akan dicapai berdasarkan visi misi
tersebut dalam bentuk kebijakan-kebijakan perusahaan, seperti :
1) Pangsa pasar yang dituju
2) Jenis produk yang dihasilkan
3) Standar produk yang dihasilkan
4) Keuntungan yang ingin dicapai
5) Pola hubungan antara perusahaan dengan karyawan, pemasok, komunitas, dan
masyarakat di sekitarnya.

Struktur organisasi menunjukan suatu tingkatan hierakis, di mana dari struktur


organisasi tersebut dapat diketahui bagian-bagian yang ada di hotel, hubungan antara
bagian hotel serta hubungan antara atasan dan bawahan. Dasar penyusunan organisasi
antara satu hotel dengan hotel lain mempunyai kesamaan, karena setiap hotel mempunyai
produk layanan yang sama. Akan tetapi bentuk dan luas organisasi hotel akan berbeda
antara satu hotel dengan hotel lainnya. Perbedaan tersebut disebabkan karena adanya
perbedaan-perbedaan:
1) Type dan jenis hotel
2) Size hotel (besar atau kecil)
7
3) Fisik bangunan hotel
4) Kemampuan tenaga kerja di dalamnya
5) Sistem manajemen dan pengelolaan yang diberlakukan

Struktur organisasi dirancang sesuai dengan kebutuhan hotel, semakin besar dan
lengkap fasilitasnya maka struktur organisasinya juga semakin kompleks. Berdasarkan
struktur organisasi dapat ditentukan perkiraan jumlah karyawan yang dibutuhkan secara
keseluruhan. Struktur organisasi pada hotel biasanya disusun berdasarkan fungsionalnya.
Struktur organisasi merupakan bagan organisasi dari rantai perintah. Dari struktur
organisasi karyawan dan organisasi di dalamnya mendapatkan informasi:
1) Kedudukan dirinya dalam organisasi, dalam batas dan jalur wewenang serta
tanggung jawabnya sehingga mengurangi kebingungan karyawan untuk
mendiskusikan komplain sesuai rantai komando atau perintah.
2) Mengetahui jenjang karier yang jelas melalui hierarki yang ada dalam jabatan-
jabatan di struktur organisasi.
3) Memberi informasi tanggung jawab untuk jalur instruksi.
4) Menunjukkan jalur koordinasi dan kerja sama antar bagian melalui departemen dan
seksi-seksi yang ada dalam organisasi, juga fungsi serta tugas masing-masing
departemen dan seksi-seksi yang ada sehingga meningkatkan efisiensi.

Dari struktur organisasi dapat dipersiapkan analisis jabatan (Job Analysis) yang terdiri dari:
1) Uraian tugas (Job Description). Job description menggambarkan kewajiban dari
masing-masing posisi .
2) Standar manual pekerjaan (Standar operational procedure/SOP). SOP memberikan
gambaran mengenai pekerjaan atau kewajiban yang akan dilaksanakan.
3) Spesifikasi jabatan (Job Specification)

Struktur jabatan yang ada di hotel, seperti:


a) Manajer: General Manajer, Resident Manajer
b) Head/Manajer Departement : Room, Food & Beverage, Accounting, Maintenance
& Engineering.
c) Chef: Kitchen, Pastry
d) Assistant manajer
e) Supervisor, (f) Staf
8
Departemen-departemen yang ada pada usaha hotel merupakan gambaran dasar
untuk menyusun organisasi pada hotel. Adapun departemen-departemen yang ada pada
usaha hotel adalah:
Room Departement:
1) Front Office, berfungsi dalam memberikan pelayanan pada bagian depan hotel.
2) Room Division, berfungsi dalam administrasi yang berkaitan dengan kamar.
3) Housekeeping, berfungsi dalam masalah penyiapan dan pembersihan kamar.
4) Reservation, berfungsi menerima reservasi dari tamu atau agen.
5) Bellboy, berfungsi memberikan pelayanan mengantar dan membantu tamu
membawa barang.
6) Operator, berfungsi memberikan pelayanan melalui telepon

Food & Beverage Departement:


a) Cook, berfungsi menyiapkan menu sesuai order dan bertugas pada F & B produksi.
b) Steward, berfungsi membantu cook dan membersihkan peralatan di dapur.
c) Waiter/Waitress, berfungsi memberikan pelayanan pada tamu dan bertugas pada F
& B service.

Accounting Departement:
a) General Cashier, berfungsi mengadministrasikan penerimaan dan pengeluaran kas
dan berbertugas pada back office.
b) Income Auditor, berfungsi melaporkan pendapatan hotel dan bertanggungjawab
atas pengendaliannya.
c) Credit, berfngsi melakukan analisa kredit dan kebutuhan modal kerja hotel.
d) Staff (Account Receivable, Account Payable), berfungsi membantu admistrasi
piutang dan hutang.
e) Bookkeeper, berfungsi membuat penyesuaian dan memposting data akuntansi serta
menyusun laporan keuangan.
Marketing/Sales, berfungsi dalam administrasi pemasaran hotel.
Personel, berfungsi dalam administrasi karyawan hotel.

Minor Departement:
a) Operator, berfungsi memberikan pelayanan telepon.
b) Laundry, berfungsi memberikan pelayanan laundry.
9
c) Sport, berfungsi memberikan pelayanan fasilitas olah raga.
d) Sauna dan lain-lain.

Departemen lain yang menunjang usaha perhotelan antara lain:


a) Purchasing, berfungsi melakukan pembelian barang keperluan hotel.
b) Security, berfungsi menjaga keamanan hotel.
c) Houseman, berfungsi melakukan pembersihan daerah di luar kamar.

Standard Operational Procedure (SOP) adalah serangkaian instruksi kerja tertulis


yang dibakukan (terdokumentasi) mengenai proses penyelenggaraan administrasi
perusahaan, bagaimana dan kapan harus dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan.
Secara umum, Standard Operational Procedur merupakan suatu pedoman atau acuan untuk
melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja instansi
pemerintah berdasarkan indikator-indikator teknis, administratif dan prosedural sesuai tata
kerja, prosedur kerja dan sistem kerjapada unit kerja yang bersangkutan.
Standar Operasional Prosedur Hotel dibuat dalam rangka memberikan batas-batas
dari sebuah departemen dalam melakukan tugasnya sesuai dengan standar, sehingga para
karyawan hotel memiliki acuan yang menjadi titik berat dari sebuah pekerjaan, dan bila
suatu ketika sebuah pekerjaan melenceng jauh dari standar yang ada, maka kinerja
karyawan tersebut bisa dinilai dan ditelaah untuk dikoreksi dan ditanggulangi sehingga
tidak berujung menjadi pemutusan hubungan kerja yang disebabkan oleh kinerja yang tidak
sesuai dengan yang diharapkan.
Tujuan Standard Operating Prosedure (SOP)
a. Agar petugas/pegawai menjaga konsistensi dan tingkat kinerja petugas/pegawai atau
tim dalam organisasi atau unit kerja.
b. Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi.
c. Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas/pegawai terkait.
d. Melindungi organisasi/unit kerja dan petugas/pegawai dari malpraktek atau kesalahan
administrasi lainnya.
e. Untuk menghindari kegagalan/kesalahan, keraguan, duplikasi, dan inefisiensi.
Fungsi Standarad Operating Prosedure
a. Memperlancar tugas petugas/pegawai atau tim/unit kerja.
b. Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan.
c. Mengetahui dengan jelas hambatan-hambatannya dan mudah dilacak
10
d. Mengarahkan petugas/pegawai untuk sama-sama disiplin dala bekerja.
e. Sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin.

Oleh karena itu diperlukan standar-standar operasi prosedur sebagai acuan kerja
secara sungguh-sungguh untuk menjadi sumber daya manusia yang profesional, handal
sehingga dapat mewujudkan visi dan misi perusahaan.
Keuntungan adanya Standard Operating Prosedure (SOP)
a. SOP yang baik akan menjadi pedoman bagi pelaksana, menjadi alat komunikasi dan
pengawasan dan menjadikan pekerjaan diselesaikan secara konsisten.
b. Para pegawai akan lebih memiliki percaya diri dalam bekerja dan tahu apa yang harus
dicapai dalam setiap pekerjaan.
c. SOP juga bisa dipergunakan sebagai salah satu alat trainning dan bisa digunakan untuk
mengukur kinerja pegawai.
Standar ini mencakup seluruh departemen perhotelan tanpa terkecuali yang
menuntun para staf departemen untuk bekerja keras dan disiplin dalam mencapai tujuan
yang telah tertera dalam standar operasional tersebut, adapun standar operasional tersebut
mencakup berbagai macam departemen seperti :
a. Standar Operasional Prosedur Bar dan Restoran
b. Standar Operasional Prosedur Dapur
c. Standar Operasional Prosedur Front Office
d. Standar Operasional Prosedur Bagian Reservasi
e. Standar Operasional Prosedur House Keeping
f. Standar Operasional Prosedur Akunting
g. Standar Operasional Prosedur Enginering
h. Standar Operasional Prosedur Sale Marketing
Dan juga standar standar yang lain yang masih berada dalam ruang lingkup
manajemen perhotelan itu sendiri tanpa terkecuali. Manfaat adanya Standar
Operasional Prosedur sebagai berikut :
a. Sebagai patokan atau acuan dalam melaksanakan pekerjaan bagi semua staf
perhotelan sehingga mereka dapat mengerjakan pekerjaan sesuai dengan yang
diharapkan
b. Sebagai tolak ukur nilai atau eksistensi suatu pekerjaan atau pun sebagai
pembatas sebuah pekerjaan sehingga tidak melenceng dari standar.

11
c. Memberikan pemahaman tertulis baik itu bagi karyawan baru atau pun lama yang
juga menjadi bahan pembelajaran untuk menunjang pekerjaan.
d. Untuk karyawan baru, standar tersebut sebagai bagian dari media tertulis yang
lebih memudahkan para senior dalam membimbing karyawan tersebut sehingga
memberikan pemahaman yang langsung dapat dipahami baik itu secara tertulis
atau pun lisan.
e. Dalam sebuah kasus standar tersebut sering dijadikan bahan perbandingan
dengan hotel lain sebagai acuan tambahan dalam menerapkan disiplin kerja.
Sangat banyak manfaat yang dapat kita pelajari dari standar operasional prosedur
perhotelan untuk membentuk kedisiplinan kerja dan acuan dalam melaksanakan pekerjaan
dan perlu diingat standar dalam sebuah perhotelan merupakan tolak ukur dari keberhasilan
manajemen dari hotel tersebut.

12
DAFTAR PUSTAKA

Ikhsan, Arfan dan Ida Bagus Teddy. 2008. Sistem Akuntansi Perhotelan. Yogyakarta: Graha
Ilmu.

Sulastiyono Agus, 2002, Manajemen Penyelenggaraan Hotel, Bandung: CV Alfabeta

Dodik Ariyanto, MM dan Ratna Sari, Widanaputra, A.A G.P. 2018. Akuntansi Perhotelan
Pendekatan Sistem Informasi Berbasis Usali. Yogyakarta: Graha Ilmu.

13

Você também pode gostar