Você está na página 1de 5

LAMPIRAN

ANALISIS JURNAL

3.1 Pertanyaan klinis


Bagaimana pengaruh terapi spiritual mendengarkan ayat suci al-qur’an untuk
mengontrol emosi pada pasien resiko perilaku kekerasan ?
3.2 Menentukan PIO
P : Pasien resiko perilaku kekerasan
I : Terapi spiritual mendengarkan ayat suci al-qur’an
O : Mengontrol emosi
3.3 Kata kunci
Terapi spiritual, resiko perilaku kekerasan
3.4 Hasil pencarian artikel penelitian
Pengaruh terapi spiritual mendengarkan ayat suci al-qur’an untuk mengontrol
emosi pada pasien resiko perilaku kekerasan.
3.5 Critical Appraisal
1. Why was study done ?

Dalam artikel penelitian ini, peneliti sudah menjelaskan dengan detail tentang
kesehatan jiwa serta peneliti juga menjelaskan terkait orang dengan masalah
gangguan jiwa secara teori.
Peneliti dalam artikel penelitian ini juga menjelaskan tentang resiko pada
perilaku kekerasan dan peneliti juga menjelaskan terkait pemberian terapi
spiritual dengan mendengarkan ayat suci al-qur’an untuk pasien resiko perilaku
kerasan. Peneliti juga menjelaskan tujuan dilakukannya penelitian pemberian
terapi spiritual dengan mendengarkan ayat suci al-qur’an.
Dalam hal ini peneliti telah menjelaskan dengan detail terkait teori dan tujuan
dilakukannya penelitian sesuai dengan teori dan fakta, sehingga artikel ini dapat
meningkatkan nilai kebenarannya.
2. What is sample size ?

Dalam penelitian ini jumlah sample yang digunakan oleh peneliti yaitu sebesar
55 responden yang mengalami resiko perilaku kekerasan. Peneliti juga sudah
menjelaskan kriteria inklusi yang digunakan untuk penelitian yaitu tidak ada
gangguan pendengaran, usia pasien 19-50 tahun. Tetapi peneliti tidak
menjelaskan kriteria esklusinya dalam penelitian.
3. Are the measurements of major variables valid & reliable ?

Dalam penelitian ini peneliti menjelasan penelitian yang digunakan dengan


quasi experimental dengan pendekatan pre test dan post test. Instrumen yang
digunakan oleh peneliti yaitu dengan lembar kuesioner menggunakan skala
likert sejumlah 26 pertanyaan yang sudah diuji validitasnya. Peneliti juga
menjelaskan proses dilakukannya terapi spiritual.
4. How were the data analyzed?
Dalam penelitian ini peneliti menjelaskan tentang data penelitian dianalisis
menggunakan uji normalitas yakni uji kolmogorof smirnof, dan peneliti
menggunakan uji wilcoxon rank test.
5. Were there any untoward events during the conduct of the study?
Dalam artikel penelitian ini peneliti tidak menjelaskan dengan detail hal yang
tidak diinginkan selama dilakukannya penelitian. Sehingga pembaca tidak
mengetahui apakah ada pasien yang gugur atau keluar pada saat dilakukannya
terapi spiritual.
6. How do the results fit with previous research in the area?

Dalam artikel penelitian ini, peneliti mendapatkan dukungan dari literatur


terdahulu atau penelitian sebelumnya terkait pemberian terapi spiritual dengan
mendengarkan ayat al-qur’an. Sehingga dapat memperkuat kebenaran teori bagi
pembaca untuk menerapkannya.
7. What does this research mean for clinical practice?

Dalam artikel penelitian ini, peneliti menjelaskan bahwa terapi spiritual dengan
mendengarkan ayat suci al-qur’an merupakan salah satu teknik distraksi yang
efektif yang dapat menurunkan hormon stres, mengaktifkan hormon endorfin,
serta dapat meningkatkan perasaan relaks maupun tegang. Sehingga hal tersebut
dapat menurunkan emosi. Oleh karenanya menurut pembaca terapi spiritual
dengan mendengarkan ayat suci al-qur’an akan dapat membuat tubuh lebih
relaks dan tenang sehingga terapi spiritual tersebut dapat berpengaruh terhadap
kontrol emosi pada pasien dengan resiko perilaku kekerasan.

Você também pode gostar