Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Validitas
Validitas
Validitas Isi Isi ValiditasKonkuren
Validitas Konkuren
Validitas
Validitas Konstruksi
Konstruksi ValiditasRamalan
Validitas Prediksi
5. Analisis pengecoh
Pengecoh atau distractor yang baik adalah pengecoh yang dapat mengecoh peserta didik
; artinya, pengecoh tersebut dapat mengecoh peserta didik atau paling sedikit pengecoh
tersebut dipilih oleh 2% atau 3% dari peserta tes.
Keterangan:
N = banyaknya kasus atau sampel
X = skor butir tes
Y = skor total
Tabel 1. Cara menghitung Validitas Butir Instrumen
Nomor Butir s
Responden Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A 3 5 4 3 4 5 3 4 5 4 40
B 4 5 5 3 5 4 4 5 5 4 44
C 2 3 4 2 3 4 4 3 4 4 33
D 1 3 4 3 3 3 3 3 3 3 29
E 3 4 5 3 4 3 3 4 3 4 36
F 1 2 3 2 1 2 1 2 3 2 19
G 3 3 4 2 1 3 2 2 3 3 26
Misalnya, cara untuk menghitung validitas butir alat ukur nomor 1, digunakan rumus
product moment. Berdasarkan rumus tersebut, setelah dihitung dengan kalkulator
diperoleh harga rxy = 0,769. Sedangkan rxy tabel pada taraf signifikansi 5% dari tujuh
peserta (N = 7) adalah 0,754. Ternyata harga rxy hitung lebih besar daripada harga rxy
tabel. Oleh karena itu dapat diinterpretasikan bahwa butir tes nomor 1 adalah valid.
Contoh analisis butir nomor 6 sebagai berikut.
Tabel 2. Cara Menghitung Korelasi Skor Butir dengan Skor Total
X Y XY X2 Y2
5 40 200 25 1600
4 44 176 16 1936
4 33 132 16 1089
3 29 87 9 841
3 36 108 9 1296
2 19 38 4 361
3 26 78 9 676
Σ 24 Σ 227 Σ 819 Σ 88 Σ 7799
7𝑥819 − (24𝑥227)
𝑟𝑥𝑦 =
√(7𝑥88 − 242 )(7𝑥7799 − 2272 )
𝑟𝑥𝑦 = 0,814
Suatu butir tes dinyatakan valid jika rxy hitung lebih besar daripada rxy tabel dengan
taraf signifikansi atau taraf kekeliruan 5% (rxy-hit > rxy-tab dengan t.s 5%).
Koefisien korelasi yang diperoleh antara skor butir 6 dengan skor total = 0,814.
Kemudian, koefisien korelasi tersebut dibandingkan dengan nilai-nilai produk momen
yang ada pada tabel statistik. Dalam hal ini, untuk n = 7 dan pada taraf signifikansi 5% =
0,754. Dengan demikian, nilai r hitung = 0,814 lebih besar dari nilai r pada tabel untuk
taraf signifikansi 5%, sehingga nilai r hitung signifikan. Ini berarti butir nomor 6 adalah
valid. Demikian seterusnya, validitas butir tes yang lain dapat dihitung dengan cara yang
sama.
Untuk data yang berbentuk dikotomi, sebaiknya menggunakan teknik Korelasi Point
Biserial, dengan rumus sebagai berikut.
𝑀𝑝 − 𝑀𝑡 𝑝
𝑟𝑝𝑏𝑖 = √
𝑆𝑡 𝑞
Keterangan:
rpbi = koefisien korelasi point biserial
Mp = rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi butir yang dicari validitasnya
Mt = rerata skor total
st = standar deviasi dari skor total
p = proporsi peserta didik yang menjawab betul (banyaknya peserta didik yang
menjawab betul dibagi dengan jumlah seluruh peserta didik )
q = proporsi peserta didik yang menjawab salah (q = 1 – p)
Tabel 3. Cara menghitung Validitas Butir Instrumen Dengan Korelasi Point Biserial
Nomor Butir s Skor
Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 total
A 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8
B 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 5
C 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 4
D 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 5
E 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 6
F 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 4
G 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 7
H 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 8
p 0,625 0,625 0,625 0,375 0,875 0,75 0,50 0,50 0,50 0,50
q 0,375 0,375 0,375 0,625 0,125 0,25 0,50 0,50 0,50 0,50
Misalnya akan diuji validitas butir soal nomor 6, maka perhitungannya sebagai berikut.
a. mencari 𝑀𝑝 = (8 + 4 + 5 + 6 + 7 + 8) ∶ 6 = 38: 6 = 𝟔, 𝟑𝟑
b. mencari 𝑀𝑡 = (8 + 5 + 4 + 5 + 6 + 4 + 7 + 8) = 47: 8 = 𝟓, 𝟖𝟕𝟓
c. harga standar deviasi dapat dihitung dengan kalkulator atau dengan rumus
berikut:
Keterangan :
r1.1 = koefisien reliabilitas tes
p = proporsi testee yang menjawab betul
q = proporsi testee yang menjawab salah
n = banyaknya testee
SD2t = varian total tes
pq = p x q
k = banyak butir tes
Jika taraf kesulitan butir tes homogen, digunakan KR – 21, dengan rumus sebagai
berikut.
Rumus KR-21:
𝑘 𝑀(𝑘 − 𝑀)
𝑟1.1 = ( ) (1 − )
𝑘−1 𝑘. 𝑆𝐷𝑡2
Keterangan:
r1.1 = reliabilitas tes
M = rata-rata hitung
k = banyak butir
SD2t = varian total tes
Untuk menghitung reliabilitas tes dengan rumus KR-20, berikut ini disertakan tabel
data fiktif. Terlebih dahulu harus dihitung simpangan bakunya (standar deviasi),
kemudian variansnya, p (proporsi jawaban benar), dan q (1 – p). Berdasarkan hasil
perhitungan tersebut, kemudian dimasukkan ke dalam rumus KR-20.
Tabel 4. Cara Menghitung Reliabilitas dengan KR-20
Butir
Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 Total X (X)2
1 1 1 1 1 1 1 1 0 7 49
2 1 0 1 0 1 0 1 1 5 25
3 1 0 1 0 0 0 1 0 3 9
4 1 1 1 1 1 1 1 1 8 64
5 1 0 1 0 1 1 1 0 5 25
6 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1
7 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1
8 0 1 1 0 0 0 0 1 3 9
9 1 1 0 0 0 0 0 1 3 9
10 1 1 0 0 0 0 0 1 3 9
p 0,8 0,5 0,7 0,3 0,4 0,3 0,5 0,5 39 201
q 0,2 0,5 0,3 0,7 0,6 0,7 0,5 0,5 - -
pq 0,16 0,25 0,21 0,21 0,24 0,21 0,25 0,25 1,78 ∑pq
d. Koefisien Alpha-Cronbach
Jika datanya berbentuk politomi, digunakan rumus Alpha-Cronbach.
Rumus Alpha-Cronbach:
𝑘 𝑆𝐷𝑡2 − ∑ 𝑆𝐷𝑖2
𝑟1.1 =( )( )
𝑘−1 𝑆𝐷𝑡2
Keterangan :
r1.1 = koefisien reliabilitas perangkat tes
k = banyak butir tes
SDi2 = varians skor tiap butir (item)
2
SDtot = varian skor total
Diketahui :
𝑘=5
∑ 𝑆𝐷𝑖2 = 18,91 (diperoleh dari jumlah SD2 tiap butir tes)
𝑆𝐷𝑡2 = 40,99 (diperoleh dari perhitungan berikut):
𝑆𝐷𝑡2 = 𝟒𝟎, 𝟗𝟗
𝑘 𝑆𝐷𝑡2 − ∑ 𝑆𝐷𝑖2 5 6,42 − 18,91
𝑟1.1 =( )( )=( )( )
𝑘−1 𝑆𝐷𝑡2 5−1 6,42
𝑟1.1 = 0,67
Berdasarkan perhitungan di atas, dengan memasukkan ke rumus koefisien Alpha-
Cronbach, diperoleh reliabilitas r1.1 = 0,67. Untuk menentukan derajat reliabilitas tes,
dapat digunakan kriteria sebagai berikut.
≤ 0,20 : sangat rendah
0,20 ≤ 0,40 : rendah
0,40 ≤ 0,60 : sedang
0,60 ≤ 0,80 : tinggi
0,80 ≤ 1,00 : sangat tinggi
Rumus untuk menghitung daya beda butir tes adalah sebagai berikut :
𝑛𝐵𝐴 𝑛𝐵𝐵
𝐷𝐵 = − atau 𝐷𝐵 = 𝑃𝐴 − 𝑃𝐵
𝑛𝐴 𝑛𝐵
Keterangan:
nBA = jumlah subyek yang menjawab betul pada kelompok atas
nBB = jumlah subyek yang menjawab betul pada kelompok bawah
nA = jumlah subyek kelompok atas
nB = jumlah subyek kelompok bawah
Kunci jawaban betul untuk soal di atas adalah pilihan jawaban (A). Pilihan jawaban b, c,
dan d sebagai pengecoh. Pada umumnya sebuah pengecoh yang baik dapat
mengundang jawaban lebih besar jumlahnya pada peserta didik kelompok lemah, dan
lebih sedikit pada kelompok pandai. Pilihan jawaban b, sebagai pengecoh tidak efektif,
sebab menarik jawaban lebih banyak dari kelompok peserta didik pandai. Kejadian itu
disebabkan karena distractor (b) membingungkan. Pilihan jawaban c sama sekali tidak
efektif, karena tidak dapat menarik jawaban seorangpun. Pilihan jawaban d dipandang
telah memenuhi fungsinya, sebab dapat mengundang jawaban oleh peserta didik
kelompok pandai yang lebih sedikit.
TABEL
NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT