Você está na página 1de 14

Agnes, G.C.

, Transformasi Desain Rumah Tinggal di Perumahan Padma Residence (Bantul, Yogyakarta) Saat Ditempati

TRANSFORMASI DESAIN RUMAH TINGGAL DI PERUMAHAN


PADMA RESIDENCE (BANTUL, YOGYAKARTA) SAAT DITEMPATI
Gabriella Calista Agnes1
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Jl. Babarsari 44 Yogyakarta
e-mail:Gabby.nice99@gmail.com

Abstract: A house is a basic need for every human’s life. It is not only a place for shelter, but
also a place for a family to live, to have social interaction between them, to raise the children,
and to give the values of life. Padma Residence is a modern residence which is built by PT.
Surya Coco Jaya. Most of its residents make changes to their houses after they occupy it. The
main purpose of this study is to observe changes toward the initial design by comparing the
initial design and present condition, recording the present condition of the house when it has
occupied by determine architectural elements which are changed, determining causal factors of
changes, and finding out dominant causal factors toward alteration of architectural elements of
the house at Padma Residence, Bantul, Yogyakarta while it is occupied. Methods used in data
collecting are literature study and a field survey. A field survey includes observation, interview,
and distributing questionnaires to 25 respondents who are the owners of houses in this residence.
Data analysis used table which compare the initial design and nowadays condition. The result of
data processing and analyzing reveals that the owners do physical changes at their houses while
they occupy them, particularly at the front appearance of the house. The changes include the
addition of canopies at carport and changes in the layout of the rooms, such as kitchen, dining
room, and backyard. A dominant factor which has caused those changes is the function of rooms
which is added to the house.

Keywords: residence, physical changes, the additon of function

Abstrak : Rumah merupakan kebutuhan utama bagi kehidupan setiap manusia. Selain sebagai
tempat untuk berlindung, rumah juga merupakan wadah atau tempat manusia atau sebuah keluarga
melangsungkan kehidupannya. Perumahan Padma Residence merupakan sebuah hunian modern
yang dibangun PT. Surya Coco Jaya dan sebagian besar penghuninya melakukan perubahan pada
rumah tinggalnya saat ditempati. Tujuan utama penelitian ini adalah mengetahui perubahan
terhadap desain awal rumah tinggal dan kondisi rumah tinggal tersebut saat ditempati dengan
mengetahui unsur-unsur arsitektural yang berubah pada desain rumah tinggal saat ditempati di
Perumahan Padma Residence, Bantul, Yogyakarta. Metode penelitian dilakukan dengan studi
literatur dan survei lapangan. Survei lapangan meliputi pengamatan, wawancara, dan penyebaran
kuesioner kepada 25 responden yang merupakan pemilik rumah tinggal di perumahan tersebut.
Hasil dari pengolahan dan analisis data menunjukkan bahwa pemilik rumah melakukan perubahan
fisik pada rumah tinggalnya saat ditempati, terutama pada tampilan depan bangunan, perubahan
yang dilakukan adalah menambahkan kanopi pada carport, peletakan ruang seperti dapur, ruang
makan, dan taman belakang. Faktor-faktor yang menjadi penyebab perubahan tersebut adalah
pertambahan fungsi ruang.

Kata kunci: rumah tinggal, perubahan fisik, pertambahan fungsi

PENDAHULUAN lingkungan tertentu disekitarnya. Sjaifoel.


E (2008) mengutip Rapoport (1969) yang
Rumah tinggal bukan hanya sebuah menyatakan bahwa:
bangunan yang bersifat fisik, melainkan juga
sebagai tempat perlindungan bagi kehidupan “Rumah merupakan suatu gejala struktural
bersama dengan keluarga. Keberadaan penghuni yang bentuk dan organisasinya sangat
dipengaruhi oleh lingkungan budaya yang
akan menciptakan ruang yang diperlukan di
dimilikinya, serta erat hubungannya dengan
dalam rumah dan juga menciptakan suatu

Gabriella Calista Agnes adalah mahasiswa Program Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Atma Jaya, Yogyakarta
1

225
Jurnal Arsitektur KOMPOSISI, Volume 10, Nomor 4, Oktober 2013

kehidupan penghuninya. Makna simbolisme bersama keluarga. Selain itu, rumah juga dapat
dan fungsi akan mencerminkan status mengekspresikan kepribadian pemiliknya yang
penghuninya. Manusia sebagai penghuni, dapat dilihat dari bentuk dan penataan ruang
rumah, budaya serta lingkungannya maupun perabot yang berbeda antara satu
merupakan satu kesatuan yang erat,
rumah dengan rumah lainnya. Dalam suatu
sehingga rumah sebagai lingkungan binaan
merupakan refleksi dari kekuatan sosial
rumah, setiap individu menginginkan dan
budaya, seperti kepercayaan, hubungan memiliki ruang pribadi masing–masing. Ruang
keluarga, organisasi sosial, serta interaksi inilah yang dinamakan ruang personal. Menurut
sosial antar individu.” Sommer (1969) dalam Dwiantina (2011), ruang
personal (personal space) adalah suatu area
Oleh karena itu, fungsi rumah menjadi dengan batas maya yang mengelilingi diri
kebutuhan yang sangat penting bagi seseorang. seseorang, dan orang lain tidak diperkenankan
Perkembangan lingkungan saat ini, baik masuk ke dalamnya. Lingkaran maya ini dapat
fisik maupun sosial, dapat mempengaruhi menjadi lebih besar atau kecil tergantung dari
pandangan seseorang atau keluarga terhadap orang yang dihadapi.
kebutuhan akan rumah sebagai tempat tinggal
yang nyaman untuk dihuni. Perubahan terhadap Ruang personal dibatasi oleh semacam
desain awal rumah dapat terjadi apabila garis teritori; ruang personal ini mewakili
penghuni rumah merasa kebutuhannya dalam daerah teritori untuk masing–masing orang.
melakukan kegiatan sehari-hari kurang dapat Daerah teritori adalah sesuatu yang berkaitan
diwadahi atau adanya ketidaknyamanan dalam dengan ruang fisik, tanda, kepemilikan,
melakukan kegiatan di dalam rumah tersebut. pertahanan yang eksklusif, personalisasi,
dan identitas. Dwiantina (2011) mengutip
Beberapa penelitian sebelumnya, Edney (1974), menyatakan bahwa daerah
dilakukan oleh Sjaifoel. E, Wahid. J, Bahri. S teritori tercakup adanya dominasi, kontrol,
(2008) di Perumnas Martubung I, yang berada konflik, keamanan, gugatan akan sesuatu, dan
di Kecamatan Medan Labuhan, Kota Madya pertahanan. Penandaan daerah teritori ini juga
Medan mengenai “Kajian Perubahan Fisik terjadi pada setiap rumah tinggal yang telah
Rumah Tinggal Pada Permukiman Perumnas dibangun dan ditempati di kompleks perumahan
Martubung Medan”. Pada penelitian tersebut, yang telah dibangun oleh pengembang
populasi yang diambil dari Perumnas Martubung perumahan dan sebagian besar belum dapat
I, Medan, hanya dibatasi tiga tipe rumah yaitu memenuhi kebutuhan pemiliknya, termasuk
tipe 29, 36, dan tipe 54, desain perumahan yang pada Perumahan Padma Residence, Bantul,
dibuat pemerintah ini merupakan rancangan Yogyakarta. Oleh karena itu, pemilik atau
standar minimal dan diseragamkan, sehingga penghuni rumah melakukan perubahan terhadap
desain Rumah di Perumnas Martubung I, desain rumah tinggalnya sebagai upaya untuk
Medan sangat sederhana. memperlihatkan daerah teritorinya.

TUJUAN DAN SASARAN Najoan. J. S dan Mandey. J (2011)


mengutip Antoniades (1990) menyatakan
Tujuan utama penelitian ini ialah untuk bahwa transformasi didefinisikan sebagai
mengetahui unsur-unsur arsitektural yang perubahan bentuk, dan sebuah bentuk dapat
mengalami perubahan pada desain rumah mencapai tingkat tertinggi dengan cara
tinggal di Perumahan Padma Residence, menanggapi pengaruh–pengaruh eksternal
Bantul, Yogyakarta saat ditempati. dan internal, dengan kata lain transformasi
merupakan perubahan sebuah bentuk kepada
LANDASAN TEORI bentuk lain. Antoniades (1990) dalam Najoan.
J. S dan Mandey. J (2011) juga menyebutkan
Rumah merupakan tempat untuk bahwa ada tiga strategi transformasi, yaitu:
melindungi diri dari kondisi alam, seperti
panas, dingin, hujan, dan juga sebagai tempat 1. Strategi tradisional; yaitu evolusi progresif
untuk berkumpul, beristirahat, dan bersantai dari suatu bentuk melalui langkah-

226
Agnes, G.C., Transformasi Desain Rumah Tinggal di Perumahan Padma Residence (Bantul, Yogyakarta) Saat Ditempati

langkah penyesuaian yang dibatasi oleh Wawancara dilakukan dengan memilih


faktor–faktor eksternal (meliputi: site, responden yang dapat memberikan informasi
view, orientasi, arah angin, dan kriteria yang sesuai dengan permasalahan penelitian
lingkungan), internal (meliputi: fungsi, atau menarik sampel secara sengaja (purposive
program ruang, dan kriteria struktur), sampling). Pemilihan responden untuk
serta faktor artistik (meliputi: kemampuan, penyebaran kuesioner dilakukan dengan cara
keinginan, cara berpikir arsitek dalam memberikan kuesioner kepada pengelola
memanipulasi bentuk, anggaran keuangan, kawasan untuk selanjutnya diberikan kepada
kepraktisan, sikap serta pandangan arsitek pemilik rumah.
berkenaan dengan batasan biaya, dan
kriteria pragmatis lainnya). Strategi yang Setelah kuesioner telah terkumpul,
mandiri ini memiliki keterbatasan, yaitu dilakukan pengorganisasian data yang dilakukan
kurangnya peran kreativitas. Hal ini dengan cara mengelompokkan data-data
disebabkan oleh penyusunan yang sangat tersebut berdasarkan tipe yang sama, kemudian
rapi dan logis dari sistematikanya. Strategi dilakukan analisis data dengan menyusun dan
ini berujung pada hasil analisis standar mengolah data untuk selanjutnya dilakukan
yang dimiliki perancang. Hasil akhir dari analisis terhadap data-data yang ada. Tahap
strategi yang digunakan mudah ditebak. analisis dilakukan dengan membandingan
2. Strategi adopsi (borrowing); yaitu kondisi awal dan kondisi saat ini. Analisis ini
berdasarkan pada substansi di luar arsitektur, berlanjut dengan tahap menemukan penyebab
seperti: seni lukis, patung, artefak, dan juga perubahan desain pada perumahan tersebut.
mempelajari dua atau tiga dimensi dengan
tetap berpegang pada interpretasi mengenai Penarikan kesimpulan dilakukan
fungsi. Strategi ini memungkinkan dengan mencari variabel terbanyak yang
timbulnya pilihan dalam mendesain. menjadi penyebab terjadinya perubahan pada
Strategi ini juga mencakup metode desain rumah tinggal saat ditempati di Perumahan
yang dikenal dengan tindakan imitasi yaitu Padma Residence, Bantul, Yogyakarta. Pada
mimesis dan metafor. akhirnya analisis tersebut diharapkan mampu
3. De–Construction atau De–Compotition; menghasilkan sebuah kesimpulan yang
yaitu yang membongkar seluruh struktur kemudian menjadi jawaban atas permasalahan
menjadi bagian kecil untuk menemukan yang diteliti.
suatu cara dan kemungkinan, sehingga
tercipta struktur dan komposisi yang Perumahan ini memiliki lima tipe rumah
berbeda. untuk mewakili sampel yang akan diteliti.
Dari masing-masing sampel diambil lima
METODE responden, yaitu lima rumah dalam tipe yang
sama. Kelima tipe rumah tersebut, meliputi:
Metode penelitian ini terdiri dari metode tipe Aster (1 lantai) dengan luas tanah 72m² dan
pengumpulan data, pengorganisasian data, luas bangunan 36m²; tipe Lily (2 lantai) dengan
analisis data, dan penarikan kesimpulan. luas tanah 78m² dan luas bangunan 70m²; tipe
Pengumpulan data dilakukan dalam bentuk Jasmine (1 lantai) dengan luas tanah 90m² dan
studi literatur, pengamatan, wawancara, dan luas bangunan 43 m²; tipe Magnolia (1 lantai)
penyebaran kuesioner. Studi literatur dilakukan dengan luas tanah 81,9m² dan luas bangunan
dengan telaah teori yang berkaitan dengan 41m² ; serta tipe Dahlia (2 lantai) dengan
perubahan rumah tinggal dan faktor-faktor yang luas tanah 112,5m² dan luas bangunan 80m².
mendukung terjadinya perubahan. Pengamatan Jadi jumlah keseluruhan responden adalah 25
obyek studi dilakukan dengan cara mengamati responden dengan pertimbangan berdasarkan
kondisi saat ini, membuat rekaman gambar karakter yang ingin diteliti, yaitu perubahan
dengan sketsa yang kemudian digambar ulang pada bagian depan bangunan, organisasi ruang
dengan software AutoCAD, dan membuat luar dan dalam, pembatas ruang (jenis dan
dokumentasi foto. bahan), ornamen dan detail (tekstur bahan

227
Jurnal Arsitektur KOMPOSISI, Volume 10, Nomor 4, Oktober 2013

dan warna), dan keterkaitannya dengan teori diperoleh dari lima sampel pada Tipe Jasmine
transformasi serta rumah tinggal, sehingga dapat dilihat pada Tabel 3; data yang diperoleh
didapat variabel terikat (Dependent Variable) dari lima sampel pada Tipe Lily dapat dilihat
dan variabel bebas (Independent Variable). pada Tabel 4; sedangkan data yang diperoleh
dari lima sampel pada Tipe Dahlia dapat dilihat
Variabel bebas (Independent Variable) pada Tabel 5.
adalah variabel yang mempengaruhi atau
menjadi penyebab perubahan pada variabel Pengamatan terhadap variabel terikat,
terikat (Masyhuri, 2008:123). Variabel bebas yaitu bagian depan bangunan (facade),
dalam penelitian ini adalah: [1]Jumlah organisasi ruang luar maupun dalam, pembatas
anggota keluarga; [2]Fungsi Ruang; dan [3] ruang (jenis dan bahan), serta ornamen,
Kecenderungan (trend) masa kini. detail, dan warna) bangunan menunjukkan
adanya perbedaan perubahan yang terjadi pada
Variabel terikat adalah variabel yang setiap tipe rumah. Persentase perubahan yang
dipengaruhi atau menjadi akibat dari variabel terjadi pada variabel terikat pada setiap tipe
bebas (Masyhuri, 2008:123). Variabel terikat ditunjukkan pada Diagram 1.
dalam penelitian ini adalah: [1]Bagian depan
bangunan (façade); [2]Organisasi ruang luar Diagram 2 memperlihatkan persentase
dan dalam; [3]Pembatas ruang (jenis dan perubahan pada bagian depan bangunan
bahan); dan [4]Ornamen dan detil (tekstur, (facade), yang meliputi perubahan pada taman,
bahan, dan warna). carport, dan teras pada setiap tipe rumah.
Diagram 3 menunjukkan persentase perubahan
HASIL DAN PEMBAHASAN pada organisasi ruang, baik pada ruang dalam
maupun ruang luar, yang mencakup taman
Penelitian ini lebih menekankan pada dalam, ruang cuci, kamar mandi dan toilet,
pengamatan atau kajian terhadap perubahan gudang, ruang makan, dapur, dan kamar tidur
desain awal rumah yang berkaitan dengan pada setiap tipe rumah.
unsur-unsur arsitektural yang bersifat fisik,
sehingga lebih mudah untuk melakukan Diagram 4 menunjukkan persentase
pengamatan terhadap perubahan desain yang perubahan pada pembatas ruang di setiap tipe
terjadi. Tabel 1, Tabel 2, Tabel 3, Tabel 4, rumah, meliputi perubahan pada penyekat
Tabel 5 memperlihatkan data perubahan yang kayu, tirai, dan lemari hias. Diagram 5
terjadi dengan membandingkan desain awal memperlihatkan persentase perubahan yang
dan kondisi rumah setelah ditempati penghuni terjadi pada ornamen dan detail pada teralis,
pada lima tipe yang berbeda, yaitu Tipe Aster, wallpaper, dan eternit.
Tipe Magnolia, Tipe Jasmine, Tipe Lily, Tipe
Dahlia. Sementara itu, Diagram 6 menunjukkan
persentase penyebab perubahan yang menjadi
Data yang diperoleh dari lima sampel variabel bebas pada setiap tipe rumah. Hasil
pada Tipe Aster dapat dilihat pada Tabel 1; yang dominan menunjukkan bahwa perubahan
data yang diperoleh dari lima sampel pada Tipe tersebut terjadi karena kebutuhan fungsi ruang.
Magnolia dapat dilihat pada Tabel 2; data yang .

228
Tabel 1. Desain awal dan kondisi rumah setelah ditempati pada Tipe Aster
Desain Setelah Mengalami
Tipe/Blok Rumah Desain Awal Keterangan
Transformasi
Denah mengalami perubahan pada taman belakang dan sisa tanah di sisi rumah, sedangkan
Aster tampak depan mengalami perubahan penambahan dinding dan pintu samping. Ruang
Blok B07 dalam mengalami perubahan dengan memindahkan dapur dan memperluas bangunan
pada tanah sisa.

Aster Denah mengalami perubahan pada taman belakang, sedangkan sedangkan tampak depan
Blok E06 tidak mengalami perubahan. Ruang dalam mengalami perubahan dengan memindahkan
dapur dan menambahkan ruang cuci ke taman belakang.

Aster Denah mengalami perubahan pada taman belakang, sedangkan tampak depan mengalami
Blok E09 penambahan kanopi. Ruang dalam mengalami perubahan dengan memindahkan dapur
dan menambahkan ruang cuci ke taman belakang.

Aster Denah mengalami perubahan pada taman belakang, sedangkan tampak depan tidak
Blok E11 mengalami perubahan. Ruang dalam mengalami perubahan dengan memindahkan dapur
dan menambahkan ruang cuci ke taman belakang.

Aster Denah mengalami perubahan pada taman belakang, sedangkan tampak depan mengalami
Blok E17 penambahan kanopi. Ruang dalam mengalami perubahan dengan memindahkan dapur
dan menambahkan ruang cuci ke taman belakang.

Sumber: Survei oleh penulis, 2012-2013

229
Agnes, G.C., Transformasi Desain Rumah Tinggal di Perumahan Padma Residence (Bantul, Yogyakarta) Saat Ditempati
Data yang diperoleh dari lima sampel pada Tipe Magnolia adalah sebagai berikut:

230
Tabel 2. Desain awal dan kondisi rumah setelah ditempati pada Tipe Magnolia
Desain Setelah Mengalami
Tipe/Blok Rumah Desain Awal Keterangan
Transformasi
Denah mengalami perubahan pada ruang dalam, sedangkan tampak depan mengalami
penambahan kanopi. Ruang dalam mengalami perubahan dengan menambahkan
Magnolia dapur sehingga kamar mandi dan taman samping lebih kecil.
Blok C05

Tampak depan mengalami penambahan kanopi.

Magnolia
Blok C06

Denah mengalami perubahan pada ruang dalam, sedangkan tampak depan mengalami
perubahan dengan menambahkan pintu masuk menuju dapur. Ruang dalam mengalami
Magnolia perubahan dengan menambahkan dapur sehingga ukuran kamar mandi dan taman
Jurnal Arsitektur KOMPOSISI, Volume 10, Nomor 4, Oktober 2013

Blok C08 samping menjadi lebih kecil sedangkan kamar tidur utama menjadi lebih besar.

Denah mengalami perubahan dan sisa tanah di sisi rumah, sedangkan tampak depan
mengalami perubahan dengan menambahkan kanopi dan pintu masuk menuju dapur.
Magnolia Ruang dalam mengalami perubahan dengan menambahkan dapur di sisi rumah.
Blok C10

Denah mengalami perubahan dan sisa tanah di sisi rumah, sedangkan tampak depan
mengalami perubahan dengan menambahkan kanopi dan ruang cuci di sisa tanah.
Magnolia Ruang dalam mengalami perubahan dengan menambahkan dapur dan gudang
Blok D08 sehingga kamar tidur utama berpindah letaknya. Taman samping berubah fungsi
menjadi kamar tidur anak.

Sumber: Survei oleh penulis, 2012-2013


Data yang diperoleh dari lima sampel pada Tipe Jasmine adalah sebagai berikut:
Tabel 3. Desain awal dan kondisi rumah setelah ditempati pada Tipe Jasmine
Desain Setelah Mengalami
Tipe/Blok Rumah Desain Awal Keterangan
Transformasi
Denah tidak mengalami perubahan, sedangkan tampak depan tidak mengalami
perubahan. Ruang dalam mengalami perubahan dengan mengubah fungsi ruang
Jasmine I01 makan menjadi ruang keluarga

Denah mengalami perubahan pada taman belakang, sedangkan tampak depan


mengalami perubahan dengan menambahkan kanopi. Ruang dalam mengalami
Jasmine I02 perubahan dengan mengubah taman belakang menjadi ruang makan.

Denah mengalami perubahan pada ruang dalam, sedangkan tampak depan mengalami
perubahan dengan menambahkan kanopi. Ruang dalam mengalami perubahan dengan
mengubah taman belakang menjadi dapur.
Jasmine I17

Denah tidak mengalami perubahan, sedangkan tampak depan mengalami perubahan


dengan menambahkan kanopi.
Jasmine I19

Denah tidak mengalami perubahan, sedangkan tampak depan mengalami perubahan


dengan menambahkan kanopi. Ruang dalam mengalami perubahan dengan mengubah
taman belakang menjadi ruang cuci.
Jasmine J01

231
Agnes, G.C., Transformasi Desain Rumah Tinggal di Perumahan Padma Residence (Bantul, Yogyakarta) Saat Ditempati

Sumber: Survei oleh penulis, 2012-2013


Data yang diperoleh dari lima sampel pada Tipe Lily adalah sebagai berikut:

232
Tabel 4. Desain awal dan kondisi rumah setelah ditempati pada Tipe Lily
Desain Setelah Mengalami
Tipe/Blok Rumah Desain Awal Keterangan
Transformasi
Denah tidak mengalami perubahan, sedangkan tampak depan mengalami
penambahan kanopi. Ruang dalam tidak mengalami perubahan.
Lily A11

Denah tidak mengalami perubahan, sedangkan tampak depan mengalami


penambahan kanopi. Ruang dalam tidak mengalami perubahan.

Lily A12

Denah tidak mengalami perubahan, sedangkan tampak depan mengalami


Jurnal Arsitektur KOMPOSISI, Volume 10, Nomor 4, Oktober 2013

penambahan kanopi. Ruang dalam tidak mengalami perubahan.

Lily A16

Denah tidak mengalami perubahan, sedangkan tampak depan mengalami


penambahan kanopi. Ruang dalam tidak mengalami perubahan.

Lily A18

Denah mengalami perubahan, sedangkan tampak depan tidak mengalami


perubahan, ruang dalam mengalami perubahan dengan memperluas dapur.
Ruang makan menjadi ruang tidur. Lantai 2 mengalami perubahan kamar mandi
Lily A20 menjadi ruang kerja dan ruang tidur menjadi kamar mandi.

Sumber: Survei oleh penulis, 2012-2013


Data yang diperoleh dari lima sampel pada Tipe Dahlia adalah sebagai berikut:
Tabel 5. Desain awal dan kondisi rumah setelah ditempati pada Tipe Dahlia
Desain Setelah Mengalami
Tipe/Blok Rumah Desain Awal Keterangan
Transformasi
Denah mengalami perubahan pada ruang dalam, sedangkan tampak depan
mengalami penambahan kanopi. Ruang dalam mengalami penambahan
Dahlia F01 pada ruang makan, dapur, dan gudang.

Denah mengalami perubahan pada ruang dalam, sedangkan tampak depan


mengalami penambahan kanopi. Ruang dalam mengalami penambahan
Dahlia F03 pada ruang makan, dapur, musholla, dan kamar pembantu.

Denah mengalami perubahan pada ruang dalam, sedangkan tampak depan


mengalami penambahan kanopi. Ruang dalam mengalami penambahan
Dahlia F07 ruang makan, dan dapur.

Denah mengalami perubahan pada ruang dalam, sedangkan tampak depan


tidak mengalami perubahan. Ruang dalam mengalami penambahan ruang
makan, dan dapur.
Dahlia F10

Denah mengalami perubahan pada ruang dalam, sedangkan tampak depan


mengalami penambahan kanopi. Ruang dalam mengalami perubahan pada
taman belakang yang berubah menjadi ruang keluarga.
Dahlia G03

Sumber: Oleh Penulis, 2012-2013

233
Agnes, G.C., Transformasi Desain Rumah Tinggal di Perumahan Padma Residence (Bantul, Yogyakarta) Saat Ditempati
Jurnal Arsitektur KOMPOSISI, Volume 10, Nomor 4, Oktober 2013

Diagram 1. Perubahan pada Variabel Terikat


Sumber: Analisis Penulis, 2013

Diagram 1 menunjukkan bahwa: 80%, organisasi ruang luar dan dalam


1. Tipe Aster tidak mengalami perubahan sebesar 80%, pembatas ruang sebesar 40%,
pada pembatas ruang atau ornamen dan ornamen dan detail sebesar 60%.
detail, akan tetapi Tipe Aster mengalami 4. Tipe Lily mengalami perubahan pada
perubahan pada bagian depan bangunan bagian depan bangunan (façade) sebesar
(façade) sebesar 60%, organisasi ruang luar 80%, organisasi ruang luar dan dalam
dan dalam sebesar 100%. sebesar 20%, pembatas ruang sebesar 20%,
2. Tipe Magnolia mengalami perubahan pada ornamen dan detail sebesar 20%.
bagian depan bangunan (façade) sebesar 5. Tipe Dahlia mengalami perubahan pada
80%, organisasi ruang luar dan dalam bagian depan bangunan (façade) sebesar
sebesar 80%, pembatas ruang sebesar 20%, 80%, organisasi ruang luar dan dalam
ornamen dan detail sebesar 40%. sebesar 100%, pembatas ruang sebesar
3. Tipe Jasmine mengalami perubahan pada 20%, ornamen dan detail sebesar 20%.
bagian depan bangunan (façade) sebesar

Diagram 2. Perubahan pada Bagian Depan Bangunan (facade)


Sumber: Analisis Penulis, 2013

234
Agnes, G.C., Transformasi Desain Rumah Tinggal di Perumahan Padma Residence (Bantul, Yogyakarta) Saat Ditempati

Diagram 2 menunjukkan bahwa: 3. Tipe Jasmine tidak mengalami perubahan


1. Tipe Aster mengalami perubahan pada teras pada kamar tidur, gudang, kamar mandi,
sebesar 20%, carport sebesar 40%, dan dan ruang cuci. Akan tetapi tipe Jasmine
taman sebesar 20%. mengalami perubahan pada dapur, ruang
2. Tipe Magnolia mengalami perubahan pada makan, dan taman belakang sebesar 80%.
teras sebesar 60%, carport sebesar 80%, 4. Tipe Lily tidak mengalami perubahan pada
dan taman sebesar 60%. gudang dan ruang cuci. Akan tetapi tipe
3. Tipe Jasmine mengalami perubahan pada Lily mengalami perubahan pada kamar
teras, carport, dan taman sebesar 80%. tidur, dapur, ruang makan, kamar mandi,
4. Tipe Lily tidak mengalami perubahan dan taman belakang sebesar 20%.
pada teras dan taman, akan tetapi tipe 5. Tipe Dahlia tidak mengalami perubahan
Lily mengalami perubahan pada carport pada kamar tidur, gudang dan kamar
sebesar 80%. mandi. Akan tetapi tipe Dahlia mengalami
5. Tipe Dahlia mengalami perubahan pada perubahan pada dapur sebesar 80%, ruang
teras dan taman sebesar 80%, serta carport makan dan taman belakang sebesar 100%,
sebesar 80%. serta ruang cuci sebesar 20%.

Diagram 3 menunjukkan bahwa: Diagram 4 menunjukkan bahwa:


1. Tipe Aster tidak mengalami perubahan pada 1. Tipe Aster tidak mengalami perubahan dan
kamar tidur, gudang, kamar mandi, dan penambahan pada pembatas ruang.
ruang cuci. Akan tetapi tipe Aster mengalami 2. Tipe Magnolia mengalami penambahan
perubahan pada dapur, ruang makan, dan pembatas ruang sebesar 40% dengan
taman belakang sebesar 100%. menggunakan lemari hias.
2. Tipe Magnolia tidak mengalami perubahan 3. Tipe Jasmine mengalami penambahan
pada gudang dan ruang cuci. Akan tetapi pembatas ruang sebesar 40% dengan
tipe Magnolia mengalami perubahan pada menggunakan lemari hias.
kamar tidur, dan kamar mandi sebesar 20%. 4. Tipe Lily tidak mengalami perubahan dan
Sedangkan pada dapur, ruang makan, dan penambahan pada pembatas ruang.
taman belakang mengalami perubahan 5. Tipe Dahlia mengalami penambahan
sebesar 100%. pembatas ruang sebesar 60% dengan
menggunakan lemari hias.

Diagram 3. Perubahan pada Organisasi Ruang Luar dan Dalam


Sumber: Analisis Penulis, 2013

235
Jurnal Arsitektur KOMPOSISI, Volume 10, Nomor 4, Oktober 2013

Diagram 4. Perubahan pada Pembatas Ruang


Sumber: Analisis Penulis, 2013

Diagram 5. Perubahan pada Ornamen dan Detail


Sumber: Analisis Penulis, 2013

Diagram 5 menunjukkan bahwa: sebesar 20% dengan menambahkan teralis


1. Tipe Aster tidak mengalami perubahan dan pada jendela rumah.
penambahan pada ornamen dan detail.
2. Tipe Magnolia mengalami perubahan dan Diagram 6 menunjukkan bahwa:
penambahan sebesar 40% pada ornamen 1. Tipe Aster mengalami perubahan sebesar
dan detail dengan menambahkan teralis 100% karena kebutuhan fungsi ruang.
pada jendela rumah. 2. Tipe Magnolia mengalami perubahan
3. Tipe Jasmine mengalami perubahan dan sebesar 100% karena kebutuhan fungsi
penambahan pada ornamen dan detail sebesar ruang.
60% dengan menambahkan teralis pada 3. Tipe Jasmine mengalami perubahan sebesar
jendela rumah, 20% menambahkan wallpaper 60% karena kebutuhan fungsi ruang,
pada dinding rumah bagian dalam. dan 40% mengalami perubahan karena
4. Tipe Lily mengalami perubahan dan mengikuti trend masa kini.
penambahan pada ornamen dan detail 4. Tipe Lily mengalami perubahan sebesar
sebesar 20% dengan menambahkan teralis 20% karena kebutuhan fungsi ruang,
pada jendela rumah. dan 100% mengalami perubahan karena
5. Tipe Dahlia mengalami perubahan dan mengikuti trend masa kini.
penambahan pada ornamen dan detail 5.

236
Agnes, G.C., Transformasi Desain Rumah Tinggal di Perumahan Padma Residence (Bantul, Yogyakarta) Saat Ditempati

Diagram 6. Penyebab Perubahan pada Variabel Bebas


Sumber: Analisis Penulis, 2013

6. Tipe Dahlia mengalami perubahan sebesar oleh pandangan penghuni dan tamu. Hal ini
100% karena kebutuhan fungsi ruang juga berkaitan dengan budaya masyarakat yang
tidak terbiasa memperlihatkan proses yang
KESIMPULAN DAN SARAN terjadi di dalam dapur seperti memasak, dan
menyiapkan berbagai bahan masakan.
Hasil penelitian yang telah dilakukan
di Perumahan Padma Residence, Bantul, DAFTAR RUJUKAN
Yogyakarta, sebesar 100% pemilik rumah
melakukan perubahan fisik pada rumah tinggalnya Dwiantina, A. 2011. Invasi Ruang Personal dan
saat ditempati. Tipe Magnolia, Jasmine, Lily, dan Teritori dalam Gedung Olahraga. Tesis
Dahlia mengalami perubahan pada tampilan Magister. Depok: Program Arsitektur
depan bangunan (façade) sebesar 80%. Perubahan Reguler, Fakultas Teknik, Universitas
yang dilakukan adalah penambahan kanopi pada Indonesia.
carport, sedangkan tipe Aster, Magnolia, dan Masyhuri & Zainuddin. 2008. Metodologi
Dahlia mengalami banyak perubahan pada Penelitian: Pendekatan Praktis dan
peletakan ruang sebesar 100%. Pada umumnya, Aplikatif. Bandung : Refika Aditama.
pemilik rumah tipe Aster melakukan perubahan Najoan, J. S. dan Mandey, J. 2011. Transformasi
pada dapur, ruang makan, dan taman belakang sebagai Strategi Desain, Jurnal Media
sebesar 100%, sehingga taman belakang menjadi Matrasain, 8 (2), [Online]. Tersedia:
lebih kecil dan ruang makan berubah fungsi http://ejournal.unsrat.ac.id [diunduh 15
menjadi ruang tamu atau ruang keluarga. Dari tiga November 2012].
strategi yang dinyatakan oleh Antoniades (1990) Sjaifoel, E. 2008. Kajian Perubahan Fisik
dalam Najoan. J. S dan Mandey. J (2011), strategi Rumah Tinggal Pada Permukiman
tradisional merupakan strategi yang membuat Perumnas Martubung. Tesis Magister
para pemilik rumah melakukan perubahan, tidak diterbitkan. Medan: Program Studi
karena strategi tradisional memiliki faktor Magister Teknik Arsitektur, Universitas
internal yang berupa fungsi. Pada Perumahan Sumatera Utara.
Padma Residence, Bantul, Yogyakarta, tipe Aster, Sjaifoel, E. et al. 2011. Kajian Perubahan
Magnolia dan Dahlia mengalami perubahan Fisik Rumah Tinggal pada Permukiman
sebesar 100% karena kebutuhan fungsi ruang. Perumnas Martubung Medan, Jurnal
Arsitektur dan Perkotaan “Koridor”
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, Program Studi Magister Teknik
disarankan agar dapur diletakkan secara Arsitektur, 2 (2):39-44.[Online].
terpisah dengan ruang makan dan ruang tamu. Tersedia: http://jurnal.pdii.lipi.go.id
Letak dapur lebih disukai apabila terhalang [diunduh 12 November 2012].

237
Jurnal Arsitektur KOMPOSISI, Volume 10, Nomor 4, Oktober 2013

238

Você também pode gostar