Você está na página 1de 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Sejarah dan Perkembangan Pabrik


PT Pupuk Sriwidjaja Palembang merupakan anak perusahaan dari PT Pupuk
Indonesia (Persero) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).PT
Pupuk Sriwidjaja Palembang menjalankan usaha di bidang produksi dan
pemasaran pupuk. Pada awalnya PTPUSRI Palembang berbentuk Persero di
resmikan berdasarkan Akte Notaris Eliza Pondang nomor 177 tanggal 24
Desember 1959 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik
Indonesia Nomor 46 tanggal 7 Juni 1960 dimana sebagai Presiden Direktur dan
Direktur Utama yang pertama adalah Ir. Ibrahim Zahier dan Ir. Salmon Mustafa.
Perusahaan ini merupakan produsen pupuk pertama di Indonesia dan Sriwidjaja
diambil sebagai nama perusahaan untuk mengabadikan sejarah kejayaan Kerajaan
Sriwidjaja di Palembang , Sumatera Selatan. Pemilihan Provinsi Sumatera Selatan
khususnya Palembang sebagai lokasi pabrik didasarkan pada ketersediaan bahan
baku berupa gas alam dan letaknya berada di tepian Sungai Musi.
Pabrik pertama yang dibangun PT PUSRI adalah PUSRI I yang diresmikan
pada tanggal 4 November 1960 dengan kapasitas terpasang sebesar 180 ton
Ammonia /hari dan 300 ton Urea/hari.Produksi perdana PUSRI I pada tanggal 16
Oktober 1963.Perluasan pabrik PT PUSRI mulai direncanakan pada tahun 1965
melalui penandatanganan perjanjian kerjasama antara Departemen Perindustrian
dan Perusahaan Toyo Engineering Corp(TEC) dari Jepang.Rencana tersebut
menemui kegagalan akibat terjadinya pemberontakan G30S/PKI.
Pada tahun 1968 kembali dilakukan perencanaan pembangunan dengan
diadakannya studi kelayakan bersama John Van Der Volk & Associate dari
Amerika Serikat.Pada tahun 1972 mulai didirikan pabrik PUSRI II dengan
kapasitas terpasang 660 ton Ammonia /hari dan 1150 ton Urea/hari, dan
pembangunannya selesai pada tahun 1974.Pendirian pabrik tersebut dikerjakan
oleh kontraktor M.W Kellog Overseas Corp dari Jepang.Pada tahun 1992
dilakukan optimalisasi terhadap kapasitas pabrik PUSRI II menjadi 570 ribu ton
Urea/tahun.Kebutuhan pupuk yang meningkat dengan pesat membuat PT Pupuk

1
2

Sriwidjaja membangun pabrik PUSRI III dan PUSRI IVpada waktu yang relatif
bersamaan. Pabrik PUSRI III dibangun pada 21 Mei 1975 dengan kapasitas
terpasang 1000 ton Ammonia/hari dengan menggunakan proses Kellog dan
kapasitas produksi Urea 1725 ton/hari atau 570 ribu ton/tahun dengan proses
Mitsui Toatsu Total Recycle (MTTR) C-Improved. Pembangunan pabrik PUSRI
III dikerjakan oleh Kellog Overseas dan Engineering Corp. Lima bulan setelah
pembangunan pabrik PUSRI III, pabrik PUSRI IV mulai didirikan dengan
kapasitas terpasang dan proses yang sama.
Pada tahun 1985 pabrik PUSRI I dihentikan operasinya karena dinilai tidak
efisien lagi.Sebagai penggantinya didirikan pabrik PUSRI IB pada tahun 1990.
Tujuan proyek PUSRI IB adalah membangun pabrik baru dengan kapasitas
produksi sebesar 446 ribu ton Ammonia/tahun dengan menggunakan proses
Kellogdan 570 ribu ton Urea/tahun dengan menggunakan proses Advanced
Process For Cost and Energy Saving (ACES) dari TEC. Konstruksi pabrik ini
dikerjakan oleh PT Rekayasa Industri (Indonesia).
PTPUSRI Palembang melakukan optimasi proses kerja sama dengan Imperial
Chemical Industry (ICI) pada tahun 1992. Proyek tersebut diberi namaAmmonia
Optimization Project (AOP). Hal ini dilakukan dikarenakan adanya tuntunan
efisiensi produksi dan penghematan bahan baku membuat melalui proyek ini
kapasitas produksi dapat ditingkatkan dengan penghematan pemakaian gas alam
sebesar 10%. Proses optimalisasi dan modifikasi proses telah membuat PTPUSRI
Palembang mampu memproduksi total 2.280.000 ton Urea/tahun dan 1.149.000
ton Ammonia/tahun.
Pada tahun 2010 dilakukan pemisahan (Spin Off) dari PT Pupuk Indonesia
(Persero) yang saat itu masih bernama PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) kepada PT
Pupuk Sriwidjaja Palembang serta pengalihan hak dan kewajiban PT Pupuk
Indonesia (Persero) kepada PT Pupuk Sriwidjaja Palembang yang tertuang dalam
RUPS-1B tanggal 24 Desember 2010 berlaku eferktif 1 januari 2011 sebagaimana
dituangkan dalam Perubahan Anggaran Dasar PTPupuk Sriwidjaja Palembang
melalui Akte Notaris Fathiah Helmi, SH nomor 14 tanggal 12 November 2010
yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM tanggal 13 Desember 2010
nomor AHU-57993.AH.01.01 tahun 2010.
3

PT PUSRI Palembang telah mengalami tiga kali perubahan bentuk keadaan


usaha. Perubahan pertama berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 20 tahun
1964 yang mengubah statusnya dari Perseroan Terbatas (PT) menjadi Perusahaan
Negara (PN). Perubahan kedua statusnya dikembalikan lagi menjadi Perseroan
Terbatas (PT) berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No.20 tahun 1969 dengan
akte Notaris Soeleman Ardjasasmita pada bulan januari 1970. Perubahan ketiga
adalah pemisahan tugas (Spin Off) seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Pada tahun 2015 direncanakan pembangunan pabrik PUSRI II-B yang akan
mengganti Pabrik PUSRI II dengan menggunakan Purifier Technology untuk
pabrik Ammonia dan teknologi ACES 21 milik Toyo Energy Corporation dan
Pusri sebagai Co Licensor untuk Pabrik Urea. Kapasitas Pabrik Ammonia 2.000
ton/hari (660.000 ton/tahun) dan kapasitas Pabrik Urea 2.750 ton/hari (907.500
ton/tahun). Pada tahun 2016, Pabrik PUSRI II-B mulai memproduksi urea dan
ammonia, selain itu juga pabrik ini memproduksi pupuk NPK dengan kapasitas
100.000 ton/tahun. Beroperasinya Pabrik PUSRI II-B ini menggantikan Pabrik
PUSRI II yang operasinya dihentikan karena efisiensinya menurun.

1.2 Lokasi Pabrik


Lokasi PT. PUSRI Palembang terletak sekitar7 km di tepi Sungai Musi dan
berada di wilayah perkampungan Sungai Selayur, Kecamatan Ilir Timur II,
Kotamadya Palembang.Letak sungai Musi yang dekat dengan Samudera Hindia
dan Selat Bangka dapat memudahkan transportasi pupuk ke daerah pemasaran
dalam jumlah besar dengan kapal laut.
Luas tanah yang digunakan untuk lokasi pabrik adalah 20,4732 hektar,
ditambah untuk lokasi perumahan karyawan seluas 26,7965 hektar. Disamping itu
sebagai lokasi cadangan disiapkan tanah seluas 41,7965 hektar yang dimaksudkan
untuk persediaan perluasan komplek pabrik dan perumahan karyawan bila
diperlukan kemudian hari. Gambar tata letak PT PUSRI Palembang dapat dilihat
pada Gambar 1.1.
4

Gambar 1.1 Lokasi PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang


(Sumber: Manual Operasi Upgrading Operator PT. Pupuk Sriwidjaja, 2018)

Keterangan :
A. Pos satpam M. Dinas Kesehatan K3
B. Kantor utama N. Main Lab
C. Lapangan O. Ammoniastorage
D. Perumahan P. Kantor
E. Gedung serba guna Q. Wisma
F. Diklat R. Lapangan Olahraga
H. Kolam S. Perluasan Pabrik
I. Masjid T. Gedung
J. Rumah makan U. Dermaga
5

K. Parkir W. Rumah Sakit


L. Teknik Produksi V. PPU
1. Primary reformer 14. Seksi purifikasi
2. Secondaty reformer 15.Prilling Tower
3. Stripper 16. Seksi sintesis urea
4. Absorber 17. Pembangkit listrik
5. Metanator 18. Package boiler
6. HTSC dan LTSC 19. Waste heat boiler
7. ARU 20.Kantorpusat kontrol
8. HRU, PGRU 21. Cooling tower
9. Molecular sieve 22. GMS
10. Kompresor 23. Ion Exchanger
11. Refrigeration 24. Filter water
12.Reaktoramoniak 25. Sandfilter
13.Seksirecovery 26.Tangki klarifikasi
27.Kantorinstrumentasi

1.3 Jenis Produk yang dihasilkan


Pupuk urea dan amoniak merupakan produk utama dari PTPUSRI yang
dihasilkan oleh pabrik PUSRI I-B, II-B, III dan IV. Selain itu, dihasilkan pula
produk samping berupanitrogen dalam bentuk gas, nitrogen dalam bentuk cair,
karbon dioksida cair, karbon dioksida kering atau dikenal dengan istilah dry ice,
oksigen cair, dan oksigen gas. Total jumlah produk yang dihasilkan oleh pabrik PT
PUSRI dapat dilihat pada tabel 1.1.
Tabel 1.1.Produksi Tahunan Urea dan Amoniak PT.PUSRI (dalam MT/year)
Produk 2016 2015 2014 2013 2012
Urea 1.671.160 1.900.060 1.980.020 1.960.060 1.968.410
Amoniak 1.221.900 1.296.430 1.335.100 1.286.060 1.313.310
(Sumber : Dinas Teknik Proses PT PUSRI Palembang, 2017)

1.3.1 Produk Pabrik Amoniak


Produk yang dihasilkan oleh Pabrik Amoniak adalah karbondioksida (CO2)
dan amoniak (NH3). Karbondioksida dan amoniak digunakan sebagai bahan baku
6

dalam pembuatan urea, selain digunakan sebagai bahan baku, amoniak juga
merupakan produk yang langsung dapat dipasarkan. Produk amoniak yang
dihasilkan setiap pabrik PT PUSRI harus memenuhi beberapa spesifikasi.
Spesifikasi produk amoniak PT PUSRI Palembang dapat dilihat pada Tabel 1.2,
sedangkan untuk spesifikasi produk CO2 Pabrik Amoniak PT PUSRI Palembang
dapat dilihat pada Tabel 1.3.
Tabel 1.2. Spesifikasi Produk Amoniak PT PUSRI Palembang
Spesifikasi
Detail Keterangan
Komponen
NH3 99,50% (b/b) Minimum
H2O 0,50% (b/b) Maksimum
Kandungan minyak 5 ppm Maksimum
(Sumber : Dinas Teknik Proses PT PUSRI Palembang, 2006)
Tabel 1.3. Spesifikasi Produk CO2 Pabrik Amoniak PT PUSRI Palembang
Spesifikasi Detail Keterangan
CO2 (dry basis) 98% berat Minimum
Gas inert 2% (vol.) Maksimum
Sulfur 1 ppm (vol.) Maksimum
H2 O Jenuh
(Sumber : Dinas Teknik Proses PT PUSRI Palembang, 2006)

1.3.2 Produk Pabrik Urea


Produk yang dihasilkan oleh pabrik urea PT PUSRI adalah butiran urea.
Urea (NH2CONH2) adalah senyawa yang berbentuk kristal putih dan tidak berbau.
Bila bercampur air, dapat terhidrolisa menjadi senyawa ammonium karbamat, dan
terdekomposisi menjadi amoniak dan CO2.Urea larut dalam air, alkohol dan
benzene.Daya racunnya rendah, tidak mudah terbakar, dan tidak meninggalkan
residu garam setelah dipakai untuk tanaman.
Tabel 1.4. Sifat-Sifat Fisik Urea
No Spesifikasi Nilai
1 Titik didih 132,0C
2 Titik leleh 132,7C
3 Spgr 1,335
4 Indeks bias 1,484
5 Bentuk kristal Tetragonal
6 Panas pembentukan pada 25C -47,12 Kkal/mol
7 Panas pelarutan dalam air 60 Kkal/mol
8 Densitas curah 0,74 gr/cm3
9 Kelarutan dalam air (20C) 51,6 gr/ml
(Sumber : Perry’s Chemical Enginering;s Handbook, 1996)
7

Tabel 1.5. Spesifikasi Produk Urea PT PUSRI Palembang


Spesifikasi Detail Keterangan
Komponen
Nitrogen 46% (b/b) Minimum
Biuret 0,55% (b/b) Maksimum
Kandungan air (moisture) 0,50% (b/b) Maksimum
NH3 bebas 150 ppm Maksimum
Abu 15 ppm Maksimum
Fe 1 ppm Maksimum
Ukuran (prill size):
6-8 US mesh 95% Minimum
>25 US mesh 2% Maksimum
Penampilan Putih, butiran (prilled), -
free flowing
Kecepatan muat (loading 1000 Metrik ton/jam Urea dalam kantong
rate) 3500 Metrik ton/jam Urea dalam curah
Ukuran vessel draft untuk 6,5 meter
pemuatan
(Sumber: Teknik Proses Departemen Rendal dan Produksi PT PUSRI, 2018)

1.3.3 Produk Samping


PT. PUSRI juga menghasilkan beberapa produk samping selain produk
utamanya yang berupa urea dan amoniak. Produk samping tersebut anatara lain
yaitu nitrogen dalam bentuk gas, nitrogen dalam bentuk cair, karbon dioksida cair,
karbon dioksida kering atau dikenal dengan istilah dry ice, oksigen cair, dan
oksigen gas.
Produk-produk samping tersebut memiliki fungsi dan kegunaannya masing-
masing. N2 gas dapat digunakan sebagai udara inert dalam keperluan proses
purging. Sedangkan dalam bentuk cair N2 dapat difungsikan sebagai pendingin.
CO2 cair dapat digunakan sebagai keperluan dalam pemadam kebakaran. CO2
dalam bentuk yang padat kering dapat digunakan dalam proses pengawetan bahan
makanan, minuman, buah-buahan, sayur-sayuran, ikan atau pun seafood. Untuk
produk samping lain seperti O2 cair digunakan sebagai oksidator dan dalam
bentuk gas banyak digunakan untuk keperluan kesehatan sebagai tabung
respiratory di banyak rumah sakit.
8

1.4 Sistem Pemasaran


Berdasarkan Keputusan Menteri Perdagangan dan Koperasi
No.56/KP/II/1979, PT PUSRI ditunjuk sebagai penanggung jawab pengadaan
danpenyaluran seluruh jenis pupuk bersubsidi, baik yang berasal dari produksi
dalam negeri maupun luar negeri untuk memenuhi kebutuhan program
intensifikasi pertanian. PT PUSRI bertanggung jawab dalam memasarkan dan
mendistribusikan berbagai jenis pupuk hingga sampai di tangan petani (Pipe Line
Distribution Pattern) dengan menekankan mekanisme distribusi pada faktor biaya
(Least Cost Distribution Pattern). Untuk dapat memenuhi kewajibannya tersebut,
pupuk yang dihasilkan setiap pabrik PT PUSRI akan di kirim ke gudang untuk
selanjutnya di distribusikan seperti berikut ini.
Produsen Pupuk :

PT. PUSRI Gedung


PT Pupuk Kujang lini II
PT Pupuk Iskandar Koperasi/KUD
Muda (PIM) Gedung
penyalur
PT Petrokimia Gresik Lini III
PT Pupuk UPP (Unit
Kalimantan Timur Pengantongan
Pupuk)
Pengecer
Keterangan :

Pupuk Kantong
Pupuk Curah Petani

Gambar 1.2. Jalur Pengadaan dan Distribusi Pupuk dalam Negeri


(Pipe Line Distribution Pattern)
(Sumber:Humas PT PUSRI Palembang, 2017)
Pemerintah menugaskan perusahaan induk yaitu Pupuk Indonesia (persero)
untuk menetapkan sendiri wilayah pengadaan dan penyalurannya sebagaimana
tercantum dalam Permendag No. 17/M-DAG/PER/6/2011 tanggal 15 Juni 2011.
Sehingga distribusi pupuk ekspor PT PUSRI memiliki mekanisme sebagi berikut.

Importir KUD
yang Gudang Gudang Koperasi Pengecer Petani
ditunjuk Lini II Lini III penyalur
pemerintah

Gambar 1.3.Pengadaan dan Distribusi Pupuk Ekspor PT PUSRI


(Sumber:Humas PT PUSRI Palembang, 2017)
9

Adapun wilayah tanggung jawab pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi


untuk sektor pertanian yang berlaku diterbitkan dalam :
Surat Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) No. U-667/A00000.PS/2012
tanggal 9 Mei 2012 perihal penanggung jawab pengadaan dan penyaluran pupuk
bersubsidi dengan ketentuan mulai berlaku terhitung 1 Juli 2012.
Wilayah pemasaran PTPUSRI terdiri dari:
Wilayah I : NAD, Sumatera Utara, Sumater Barat, Riau, Kepri, Jambi, Sumatera
Selatan, Bengkulu, Babel, Lampung, dan Kalimatan Barat.
Wilayah II : Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, dan Kalimantan
Selatan
Tabel 1.6. Penjualan Pupuk PT. Pupuk Sriwidjaja
Penjualan
2012 2013 2014 2015 2016
(Ton)
Penjualan Domestik – Subsidi
Urea 1.324.084 1.274.604 1.290.171 1.209.126 1.291.167
NPK - - - - 67.886
Organik 2.961 13.088 56.386 54.363 40.138
Penjualan Domestik – Non Subsidi
Urea 537.604 606.526 662.072 549.304 238.632
Non Urea 233 3.368 3.386 3.506 1.282
Ekspor
40.089 194.628 106.142 76.225 35.141
(Urea)
Total
Penjualan 1.904.971 2.092.214 2.118.157 1.892.524 1.674.226
Pupuk
( Sumber: Dinas Teknik Proses PT. PUSRI Palembang, 2017)
Selain dipasarkan di dalam negeri, produk Urea PT. PUSRI juga diekspor ke
negara tetangga seperti Philipina, Thailand dan Malaysia.Untuk dapat memenuhi
kewajibannya tersebut PT. PUSRI memiliki sistem distribusi, baik untuk tata
niaga pupuk produksi dalam negeri maupun pupuk untuk di impor. Sarana
distribusi dan pemasaran yang dimiliki PT. PUSRI, yaitu :
1. Satu buah kapal amoniak : MV. Sultan Machmud Badarudin II.
2. Tujuh buah kapal pengangkut pupuk curah dan satu unit kapal sewa berdaya
muat masing-masing 66.500 ton, yaitu MV. PUSRI Indonesia,
MV.Abusamah, MV. Sumantri Brojonegoro, MV. Mochtar Prabunegara,
MV. Julianto Mulio Diharjo, MV. Ibrahim Zahier dan MV. Otong Kosasih.
10

3. Empat unit pengantongan pupuk di Belawan, Cilacap, Surabaya, Dan


Banyuwangi serta 1 UPP (Unit Pengantongan Pupuk) sewa di Semarang.
4. 595 buah gerbong kereta api.
5. 107 unit gudang persediaan pupuk dan 261 unit gudang sewa.
6. 25 unit pemasaran PUSRI daerah (PPD) di Ibukota Propinsi.
7. 180 kantor pemasaran PUSRI Kabupaten (PPK) di Ibukota Kabupaten.
8. Empat unit kantor perwakilan PUSRI Holding di produsen pupuk, yaitu :
a. PT.PUSRI Palembang
b. PT.Pupuk Kujang
c. PT. Petrokimia
d. PT. Pupuk Iskandar Muda
e. PT. Pupuk Kalimantan Timur

1.5 Sistem Manajemen Perusahaan


Struktur organisasi yang baikdiperlukan untuk mencapai efisiensi kerja yang
tinggi. Struktur organisasi akan menentukan kelancaran aktvitas perusahaan
sehari-hari dalam memperoleh keuntungan dan produktivitas yang maksimal,
sehingga tercapai produksi yang berkelanjutan. Kondisi tersebut sangat
diharapkan oleh perusahaan sehingga diperoleh peningkatan baik kuantitas
maupun kualitas produk.
Sistem organisasi yang digunakan PT PUSRI dalam pengelolaannya ialah
berdasarkan sistem Line dan Staff Organization. Dalam hal ini bentuk
perusahaannya berupa Perseroan Terbatas (PT) dengan modal pengelolaan pabrik
berasal dari Pemerintah. Proses manajemen berdasarkan Total Quality Control
Management yang melibatkan seluruh pimpinan dan karyawan dalam rangka
peningkatan mutu secara kontinyu.Kedudukan tertinggi dalam struktur organisasi
yang ada di PT PUSRI Palembang adalah dewan komisaris. Dewan komisaris
bertugas memberikan pembinaan dan pengawasan terhadap kelangsungan
manajemen maupun operasional perusahaan.
Struktur Organisasi Perusahaan yang disampaikan pada Tanggal 1 Januari
2011.dalam SK Direksi dimana sejak Tahun 2011, terjadi penggabungan antara
Direktur Keuangan dan Direktur pemasaran yang digabung menjadi
11

DirekturKomersil. Jadi, saat ini direktur utama hanya membawahi empat orang
direktur, yaitu:

1) Direktur Produksi
2) Direktur Komersil (gabungan Direktur Keuangan dan Pemasaran)
3) Direktur Teknik dan Pengembangan
4) Direktur SDM dan Umum
Skema umum struktur organisasi yang ada di PT. PUSRI Palembang.
12

Gambar 1.4. Struktur Organisasi PT.PUSRI Palembang


(Sumber PT. PUSRI Palembang, 2012)
Dalam pengoperasian pabrik, direktorat yang berhubungan dengan proses
atau melaksanakan tugas operasional adalah direktorat produksi. Direktur
produksi membawahi departemen operasi yang dikepalai oleh seorang General
Manager (GM) dan membawahi beberapa Manajerdi setiap pabrik, yaitu:
1. Departemen Operasi PUSRI-IB
2. Departemen Operasi PUSRI-II
13

3. Departemen Operasi PUSRI-III


4. Departemen Operasi PUSRI-IV
5. Departemen Pengantongan&Pengangkutan.
Setiap Manajer Departemen operasi P-II, P-III, P-IV dan P-IB bertugas
mengkoordinir jalannya produksi pada setiap pabrik. Setiap pabrik dipimpin oleh
seorang manager yang membawahi bagian bagian utilitas, ammonia, dan urea.
Manajer bertanggung jawab terhadap operasional pabrik secara keseluruhan
dibantu oleh 3 kepala bagian, yakni:
1. Superintendent operasi ammonia
2. Superintendent operasi urea
3. Superintendent operasi utilitas
Superintendent membawahi seorang shiftsupervisor yang bertugas sebagai
pengkoordinir kegiatan di lapangan antara unit kerja pabrik dan shift, mengawasi
kerja operator untuk setiap shift, dan sekaligus sebagai penanggung jawab
operasional pabrik pada jam kerja diluar dayshift.Operator yang mengoperasikan
pabrik terdiri dari operator senior, yang bertugas di control panel room dan
operator lapangan. Operator-operator tersebut bekerja sesuai shift yang telah
dijadwalkan dan diketuai oleh seorang kepala seksi shift, dengan pembagian kerja
sebagai berikut:
1. Day shift : 07.00 – 15.00
2. Swing shift : 15.00 – 23.00
3. Night shift : 23.00 – 07.00
Dalam satu siklus kerja operator (pegawai shift) terdapat 4 regu yang mana 3
regu bertugas dan 1 regu libur secara bergantian.
Selain operator dan karyawan lapangan, terdapat pula karyawan nonshift
(pegawai administrasi) dan jabatan setingkat kepala bagian ke atas dengan jadwal
kerja:
1. Hari Senin - Kamis, 07.30-16.30 diselingi istirahat pukul 12.00-13.00.
2. Hari Jumat, 07.30-17.00 diselingi istirahat pukul 11.30-13.00.
3. Hari Sabtu dan Minggu libur

Você também pode gostar