Você está na página 1de 13

LAPORAN PENDAHULUAN STROKE NON HEMORAGIK

Disusun Oleh:

Kelompok 1

AKADEMI KEPERAWATAN NGESTI WALUYO

PARAKAN

2019
LAPORAN PENDAHULUAN STROKE NON HEMORAGIK

KELOMPOK 1 :

1. Gagang orlando (2016.1463


2. ‘Atoillah Alfa rikhi (2017.1549)
3. Haza Marselina (2017.1581)
4. Devy Elisa (2017.1565)
5. Purnomo (2017.1587)
6. Tri Nyun Larasati (2017.1593)
7. Anggun Tri Hapsari (2017.1599)
8. Navfany Ayu Fadhillah (2017.1593)
9. Yohan Agiel Caesario (2017.1641)
10. Felmonawati (2017.1573)
11. Septi Listiany (2017.1631)
12. Prasetyo Nugroho (2017.1621)
13. M Ibnu (2017.1615)

AKADEMI KEPERAWATAN NGESTI WALUYO

PARAKAN

2019
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Stroke merupakan masalah kesehatan yang perlu mendapat


perhatian khusus dan dapat menyerang siapa saja dan kapan saja, tanpa
memandang ras, jenis kelamin, atau usia . Spesialis Saraf Rumah Sakit
Premier Jatinegara, Sukono Djojoatmodjo menyatakan masalah stroke
semakin penting dan mendesak karena kini jumlah penderita Stroke di
Indonesia terbanyak dan menduduki urutan pertama di Asia dan keempat
di dunia setelah India, Cina, dan Amerika.Berdasarkan data terbaru dan
hasil Riset Kesehatan Dasar 2013 (Riskesdas 2013) stroke merupakan
penyebab kematian utama di Indonesia. Prevalensi stroke di Indonesia
berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan sebesar 7,0 per mil dan yang
berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan atau gejala sebesar 12,1 per mil.
Jadi sebanyak 57,9 persen penyakit stroke telah terdiagnosis oleh nakes.

Definisi stroke menurut World Health Organization (WHO)


adalah tanda-tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi
otak fokal dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau
lebih, dapat 2 menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain selain
vaskuler (Israr, 2008). Setiap tahun, hampir 700.000 orang Amerika
mengalami stroke, dan stroke mengakibatkan hampir 150.000 kematian.
Di Amerika Serikat tercatat hampir setiap 45 detik terjadi kasus stroke dan
setiap 4 detik terjadi kematian akibat stroke. Pada suatu saat, 5,8 juta orang
di Amerika Serikat mengalami stroke, yang mengakibatkan biaya
kesehatan berkenaan dengan stroke mendekati 70 miliar dolar per tahun.
Pada tahun 2010, Amerika telah menghabiskan $ 73,7 juta untuk
menbiayai tanggungan medis dan rehabilitasi akibat stroke. Selain itu,
11% orang Amerika berusia 55-64 tahun mengalami infark
serebral.prevalensinya meningkat sampai 40% pada usia 80 tahun dan 43%
pada usia 85 tahun (Medicastore, 2011).

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana anatomi fisiologi dari penyakit stroke?
2. Apa Pengertian Stroke ?
3. Apa faktor penyebab dari stroke?
4. Bagaimana Mekanisme Terjadinya Penyakit?
5. Apa saja Tanda dan Gejala Klinis
6. Apa saja komplikasi dari stroke
7. Bagaimana cara Penatalaksanaan stroke?
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Anatomi Fisiologi

Otak terdiri dari empat bagian besar yaitu serebrum(otak


besar),serebelum (otak kecil),brain stem (batang otak)dan
diensefalon(satyanegana,1998)

Serebrum terdiri dari dua hemisfer serebri,korpus kolosum dan kortes


serebri.Masing-masing hemisfer serebri terdiri dari lobus frontalis yang
merupakan area motorik primer yang bertanggung jawab untuk gerakan-
gerakan volunter.Lobus temporalis (area sensorik untuk impuls
pendengaran) dan lobus oksipitalis mengandung korteks penglihatan
primer,menerima informasi penglihatan dan menyadarai sensasi warna.

Serebelum terletak didalam fosu kranii posterior dan ditutupi oleh


duramater yang merupakan atap tenda tentorium yang memisahkan dari
bagian posterior serebrum.Fungsi utamanya adalah sebagai pusat reflek
yang mengkoordinasi dan memperhalus gerakan otak,serta mengubah
tonus dan kekuatan kontraksi untuk mempertahankan keseimbangan
sikap tubuh.

Bagian-bagian batang otak dari bawah ke atas adalah :

1.Medula oblogata

Pusat reflek yang penting untuk jantung ,vasokontriktor ,pernafasan,


bersin, batuk, menelan, pengeluaran air liur dan muntah.

2.Pons

Mata rantai penghubung yang penting pada jaras kortikoseberalis yang


menyatukan hemisfer serebri dan serebelum.
3.Mekensefalon

Bagian pendek dari batang otak yang berisi aquadikus


sylvius,beberapa traktus serabut safar arceden dan desenden dan pusat
stimulus saraf pendengaran dan penglihatan.

4.Diensefalon

Diensefalon dibagi empat wilayah yaitu:

a) Talamus,stasiun penerima dan pengintegrasi subkortikal yang


penting.
b) Subtalamus,fungsinya belum dapat dimengerti,tetapi lesi pada
subtalamus akan menimbulkan hemibalismus yang ditandai dengan
gerakan kaki/tangan yang terhempas kuat pada satu sisi tubuh.
c) Epitalamus berperan pada beberapa dorongan emosi dasar
seseorang.

d) Hipotalamus,pengaturan rangsangan dari sistem susunan saraf


otonomi perifer yang menyertai ekspresi tingkah dan emosi (Sylvia
A.Price,1995)

B. Definisi

Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah kehilangan fungsi otak yang


diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak (Smeltzer C.
Suzanne, 2002).
Stroke non hemoragik adalah sindroma klinis yang awalnya timbul
mendadak, progresi cepat berupa deficit neurologis fokal atau global yang
berlangsung 24 jam atau lebih atau langsung menimbul kematian yang
disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak non straumatik (Arif
Mansjoer, 2000)
Stroke non hemoragik merupakan proses terjadinya iskemia akibat emboli
dan trombosis serebral biasanya terjadi setelah lama beristirahat, baru
bangun tidur atau di pagi hari dan tidak terjadi perdarahan. Namun terjadi
iskemia yang menimbulkan hipoksia dan selanjutnya dapat timbul edema
sekunder. (Arif Muttaqin, 2008).

C. Etiologi

Beberapa keadaan yang dapat menyebabkan stroke (Muttaqin,2008) yaitu:


1.Trombosit Cerebri
Pembuluh darah yang mengalami oklusi sehingga menyebabkan iskemia
jaringan otak yang dapat menimbulkan edema dan kongesti
disekitarnya.Keadaan yang menyebabkan trombosit otak yaitu:
a. Atserosklerosis
Mengerasnya pembuluh darah serta berkurangnya kelenturan/elastisitas
dinding pembuluh darah.
b.Hiperkoagulasi pada polisitemia
Darah bertambah kental,peningkatan viskositas/hematokrit meningkat
dapat memperlambat alirah darah serebri.
c. Arteritis(radang pada arteri)
2.Emboli
Penyumbatan pembuluh darah otak oleh bekuan darah,lemak dan
udara.Emboli berasal dari thrombus dijantung yang terlepas dan
menyumbat sistem arteri serebri.emboli berlangsung cepat dan gejala
timbul kurang dari 10-30 detik.keadaan ini menimbulkan emboli
katup,jantung rusak,infark miokardium,fibrilasi dan oritmia
3.Hipoksia umum(hipertensi parah,henti jantung paru dan curah jantung
turun)
4.Hipoksia local (spasme arteri cerebri yang disertai perdarahan
subarahnoid,vasokontriksi arteri otak.

D. Tanda dan gejala

Tanda dan gejala yang muncul sangat tergantung dengan daerah otak yang
terkena:
1. Pengaruh terhadap status mental: tidak sadar, konfus, lupa tubuh
sebelah

2. Pengaruh secara fisik: paralise, disfagia, gangguan sentuhan dan


sensasi, gangguan penglihatan

3. Pengaruh terhadap komunikasi, bicara tidak jelas, kehilangan bahasa.

Dilihat dari bagian hemisfer yang terkena tanda dan gejala dapat berupa:

a.Hemisfer kanan

1. Mengalami hemiparese kanan


2. Perilaku lambat dan hati-hati
3. Kelainan lapan pandang kanan
4. Disfagia global
5. Afasia
6. Mudah frustasi

b.Hemisfer kanan

1. Hemiparese sebelah kiri tubuh


2. Penilaian buruk
3. Mempunyai kerentanan terhadap sisi kontralateral sehingga
memungkinkan terjatuh ke sisi yang berlawanan tersebut

E. Komplikasi

Komplikasi stroke non hemoragik dapat berasal dari kesukaran jaringan


otak sendiri akibat kematian dalam beberapa hari atau cacat fisik sekunder
akibat kerusakan otak.

Menurut Brunner & Suddarth (2006) komplikasi stroke di bagi menjadi 2


(dua) sebagai berikut :
a. Komplikasi neurology yang terbagi menjadi :
1) Cacat mata dan cacat telinga
2) Kelumpuhan
3) Lemah
b. Komplikasi non neurology yang terbagi menjadi :
1) Akibat neurology yang terbagi menjadi :
a) Tekanan darah sistemik meninggi
b) Reaksi hiperglikemi (kadar gula dalam darah tinggi)
c) Oedema paru

d) Kelainan jantung dan EKG (elektro kardio gram)


e) Sindroma inappropriate ante diuretic hormone (SIADH)
2) Akibat mobilisasi meliputi Bronco pneumonia, emboli paru,
depresi, nyeri, dan kaku bahu, kontraktor, deformitas, infeksi
traktus urinarius, dekubitus dan atropi otot.

F. Patofisiologi

Penyakit stroke adalah gangguan fungsi otak akibat aliran darah ke


otak mengalami gangguan (berkurang). Akibatnya, nutrisi dan oksigen
yang dbutuhkan otak tidak terpenuhi dengan baik. Penyebab stroke ada 2
macam, yaitu adanya sumbatan di pembuluh darah (trombus), dan adanya
pembuluh darah yang pecah.

Umumnya stroke diderita oleh orang tua, karena proses penuaan


menyebabkan pembuluh darah mengeras dan menyempit (arteriosclerosis)
dan adanya lemak yang menyumbat pembuluh darah (atherosclerosis).
Tapi beberapa kasus terakhir menunjukkan peningkatan kasus stroke yang
terjadi pada usia remaja dan usia produktif (15 - 40 tahun). Pada golongan
ini, penyebab utama stroke adalah stress, penyalahgunaan narkoba,
alkohol, faktor keturunan, dan gaya hidup yang tidak sehat.Penyebab
stroke pada usia remaja, bisanya dipengaruhi oleh faktor genetika
(keturunan). Ini merupakan penyebab utama terjadinya stroke. Tetapi
stroke paling sering disebabkan oleh pembuluh darah yang rapuh dan
mudah pecah, atau kelainan sistem darah seperti penyakit hemofilia dan
thalassemia yang diturunkan oleh orang tua penderita. Sedangkan jika ada
anggota keluarga yang menderita diabetes (penyakit kencing manis),
hipertensi (tekanan darah tinggi), dan penyakit jantung, kemungkinan
terkena stroke menjadi lebih besar pada anggota keluarga lainnya.
Penyebab serangan stroke lainnya adalah makanan dengan kadar kolesterol
jahat (Low Density Lipoprotein) yang sangat tinggi. Koleserol jahat ini
banyak terdapat pada junk food, atau makanan cepat saji. Selain itu,
penyebab terjadinya serangan stroke lainnya adalah kebiasaan malas
berolah raga dan bergerak, banyak minum alkohol, merokok, penggunaan
narkotika dan zat adiktif, waktu istirahat yang sangat kurang, serta stress
yang berkepanjangan. Pecahnya pembuluh darah juga sering diakibatkan
karena penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi).

Gejala terjadinya serangan stroke Gejala awal stroke umumnya pusing,


kepala serasa berputar (seperti penyakit vertigo), kemudian disusul dengan
gangguan berbicara dan menggerakkan otot mulut. Gejala lainnya adalah
tergangguanya sensor perasa (tidak bisa merasakan apapun , seperti dicubit
atau ditusuk jarum) dan tubuh terasa lumpuh sebelah, serta tidak adanya
gerakan refleks. Sering juga terjadi buta mendadak atau kaburnya
pandangan (karena suplai darah dan oksigen ke mata berkurang drastis),
terganggunya sistem rasa di mulut dan otot-otot mulut (sehingga sering
dijumpai wajah penderita menjadi mencong), lumpuhnya otot-otot tubuh
yang lain, dan terganggunya sistem memory dan emosi.
G. Pathway

Penyebab Stroke Emboli

(merokok,hipertensi,kolesterol) (Zat Asing)

Arterosklerosis Kepekatan dara meningkat pembentukan trombus

Obstruksi trombus diotak

Penurunan darah ke otak

Hipoksia cerebria Sesak nafas

Infark Jaringan Serebral (nafas pendek)

Pola nafas tidak efektif

Kerusakan pusat gerakan Kelemahan pada Gangguan perfusi

Motorik dilobus fronfalis jaringan serebral

Motorik dilobus fronfalis nervus V,VII,IX,X

hemispharehemiplagia Kerusakan
komunikasi verbal

Hambatan mobilitas fisik Penurunan kekuatan otot

Mobilitas menurun perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan

Tirah baring

Resiko kerusakan integritas kulit Defisit perawatan diri


H. Penatalaksaan

Tindakan medis terhadap pasien stroke meliputi :

1) Pengobatan konservatif meliputi:


a. Diuretika: Untuk menurunkan edema serebral, yang mencapai
tingkat maksimum 3 sampai 5 hari setelah infark serebral.
b. Anti koagulan: Mencegah memberatnya trombosis dan
embolisasi dari tempat lain dalam kardiovaskuler.
c. Anti trombosit: dapat diresepkan karena trombosit memainkan
peran sangat penting dalam pembentukan thrombus dan
embolisasi.
2) Pengobatan pembedahan
a. Endosteroktomi karotis membentuk kembali arteri karotis,
yaitu dengan membuka arteri karotis di leher.
b. Revaskularisasi terutama merupakan tindakan pembedahan dan
manfaatnya paling dirasakan oleh klien
DAFTAR PUSTAKA

Smeltzer, dkk. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth Edisi 8 Vol 2. alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry Hartono, Monica Ester,
Yasmin asih. Jakarta: EGC

Muttaqin, Arif. 2008. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem


Persarafan. Jakarta: Salemba Medika

Askep Pada Klien dengan Gangguan Sistem Persyarafan. 1996. Jakarta: Depkes

Você também pode gostar