Você está na página 1de 2

Apabila dicermati lebih teliti terhadap pengertian awal dari kata lanskap, adalah terkait dengan pengertian persepsi,

observasi dan
kenampakan dari suatu lingkungan atau ruang tempat manusia itu hidup. Sementara itu, kata lanskap diberikan pengertian persepsi
kenampakan asli dan aspek estetika.

1. Lanskap selalu terdiri atas hasil dari proses alam dan buatan manusia dalam
jangka waktu tertentu, saat ini dan pada waktu yang lalu.
2. Lanskap selalu berubah dari waktu ke waktu. Tetapi perubahannya tidak dalam
tingkat yang sama. Perubahan ada yang secara gradual tetapi ada perubahan
yang tiba-tiba karena suatu bencana alam. Apabila terjadi perubahan yang
mendadak pasti akan terjadi proses pemulihan yang terjadi secara perlahan
hingga mencapai keseimbangan baru. Keseimbangan ini dapat ditandai dari
parameter fisik, kimia dan biologik. Meskipun dinamika lanskap ini terjadi
kadang-kadang tidak terduga, tetapi dalam waktu tertentu dapat diprediksi
seperti proses suksesi atau proses degradasi.
3. Lanskap merupakan sistem terbuka. Sistem ini sangat dipengaruhi oleh faktor-
faktor eksternal. Lanskap dapat dipahami dengan memperhatikan daur materi,
aliran energi dan organisma.
4. Lanskap sangat beraneka ragam (heterogeneous) dalam susunan horizontal dan
vertikal. Dalam aspek vertikal dapat diketemukan pada lapisan yang ada di
atmosfer, tegakan hutan dan lapisan tanah. Sementara susunan horizontal dapat
diketemukan batas-batas land from (bentuk lahan), land unit (unit lahan)
dan land use (penggunaan lahan).
Garret Eckbo dalam Architecture for Living mendefinisikan Arsitektur Lansekap sebagai berikut: “…
arsitektur lansekap adalah bagian dari kawasan lahan yang dibangun atau dibentuk oleh manusia di luar
bangunan, jalan, utilitas dan sampai ke alam bebas, yang dirancang terutama sebagai ruang untuk
tempat tinggal manusia”.
Sedangkan Hubbard dan Theodora Kimball dalam An Introduction to The Study of Landscape Design,
berpendapat bahwa Arsitektur Lansekap adalah seni yang fungsi utamanya adalah untuk menciptakan
keindahan lingkungan di sekitar tempat hidup manusia yang berkenaan dengan peningkatan
kenyamanan, kemudahan dan kesehatan penduduk perkotaan yang sehari-harinya amat sibuk sehingga
perlu penyegaran.
Pendapat lain lagi dikemukakan oleh Norman T. Newton (1971) yang mengatakan bahwa Arsitektur
Lansekap adalah: “Seni dan pengetahuan yang mengatur permukaan bumi dengan ruang-ruang serta
segala sesuatu yang ada di atas bumi untuk mencapai efisiensi, keselamatan, kesehatan dan kebahagiaan
umat manusia”. Sementara itu seorang tokoh perancang taman termashur yang berasal dari Inggris abad
ke 18, Joseph Paxton mengemukakan: “… bahwa perbedaan antara arsitektur dengan arsitektur lansekap
terletak pada alat, teknik, dan bahan yang diterapkannya”. Brian Hacket dalam Landscape Student and
Teacher, bahkan menambahkan dengan: “… kawasan lahannya mampu berubah dan berkembang.
Semua yang dapat dan harus dilakukan adalah mengubah dan atau menyesuaikan kawasan lahan agar
siap terhadap program baru”. (Michael Laurie, 1994: 6).
Kemudian bisa ditambahkan komitmen dari American Society of Landscape Architecture, yang
menyempurnakan definisi dengan: “…pekerjaan pengurusan lahan yang pada ujud dasarnya arsitektur
lansekap adalah suatu keahlian masa depan, perencanaan kawasan dan perancangan lansekap yang
merupakan tindakan jujur, yang berfungsi sebagai pengendali alam untuk masa depan kehidupan
manusia”.

Você também pode gostar