Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
“Spektroskopi XRF”
Disusun Oleh:
PROGRAM PASCASARJANA
2018
A. Pengertian XRF
Saat ini, telah berkembang berbagai macam teknik yang digunakan untuk
menganalisis sampel dengan memanfaatkan sinar-X, salah satunya yaitu X-Ray
Fluorescence atau biasa disingkat dengan XRF. XRF ini digunakan untuk menganalisis
komposisi kimia beserta konsentrasi unsur-unsur yang terkandung dalam suatu sampel.
Teknik ini menggunakan metode spektrometri. Spektrometri XRF merupakan teknik
analisis non-destruktif yang digunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan
konsentrasi elemen yang ada pada padatan, bubuk, maupun sampel cair. XRF mampu
mengukur elemen dari berilium (Be) hingga uranium pada trace element level, bahkan
di bawah level ppm. XRF umumnya digunakan untuk menganalisis unsur dalam
mineral atau batuan (Panalytical B.V., 2009).
1. Elektron di kulit K terpental keluar dari atom akibat adanya radiasi sinar-X yang
datang sehingga terjadi kekosongan elektron pada orbital (Gambar 1).
2. Elektron dari kulit L atau M “turun” untuk mengisi kekosongan tersebut disertai
dengan emisi sinar-X yang khas dan meninggalkan kekosongan lain di kulit L
atau M (Gambar 2).
3. Saat kekosongan terbentuk di kulit L, elektron dari kulit M atau N “turun”
untuk mengisi kekosongan tersebut sambil melepaskan sinar-X yang khas
(Gambar 3).
4. Spektrometri XRF memanfaatkan sinar-X yang dipancarkan oleh bahan yang
selanjutnya ditangkap oleh detektor untuk dianalisis kandungan unsur dalam
bahan (Gambar 4) (Viklund, A. 2008).
E. Contoh Aplikasi
Dewasa ini, banyak penggunaan XRF untuk keperluan analisis sampel. Berikut
adalah salah satu penerapan XRF di bidang geologi, X-Ray Fluorescence (XRF) in
The Investigation of The Composition of Earth Materials: A Review and An Overview
oleh Temitope D. Timothy Oyedotun yang dipublish oleh Geology, Ecology, and
Landscapes Journal pada tanggal 22 Maret tahun 2018.
Spektrometri X-ray Fluorescence (XRF) merupakan teknik analisis yang
terkenal dan banyak diterapkan pada penentuan komposisi unsur utama dari material
bumi. XRF memiliki kemampuan untuk menganalisis sampel padat non-destruktif
melalui radiasi sinar-X. Keteraturan dan kejelasan spektrum emisinya serta memiliki
keakuratan yang besar membuat teknik ini dipilih sebagai metode geokimia dalam
mineralogi dan penyelidikan komposisi kimia material bumi. Ada batasan terkait usia
dan kalibrasi instrumen, biaya pengaturan, efek matriks untuk dipertimbangkan dan
set standar ketat, namun spektrometri XRF tetap menjadi teknik standar untuk
memberikan data analisis geokimia yang berkualitas tinggi dalam penyelidikan
komposisi unsur bumi. Dengan perbaikan lebih lanjut dalam teknologi XRF, teknik
ini diharapkan akan selalu menjadi teknik pilihan di bidang geologi dan
geomorfologi.
Spektrometri X-ray Fluorescence (XRF) digunakan untuk menentukan
komposisi unsur utama dari 21 sampel sedimen dari sistem muara dan pesisir barat
daya Inggris yang menunjukkan tiga sistem estuarine (Hayle, Gannel, dan Camel) di
mana terdapat sampel pada sedimen. Komposisi utama elemen (%) dari sedimen
intertidal pada tiga muara ditentukan oleh XRF dari 21 sampel. Unsur utama dalam
keadaan teroksidasi ditentukan sebagai persentase komposisi. Sampel yang
digunakan dalam analisis XRF diperoleh dari kedalaman sedimen 0 sampai 5 cm
yang dikumpulkan secara acak dari lokasi intertidal di sekitar Hayle, Gannel, dan
Sistem Camel di barat daya Inggris. Sampel disiapkan di pesisir oleh Unit Penelitian
Departemen Geografi Estuarine, University College London. Sedimen dibekukan
hingga kering pada suhu mendekati 60°C dalam Modulo 4 k Freeze Drier selama 5
hari. Sampel kering dihaluskan menjadi bubuk menggunakan mortar dan alu. Untuk
menghindari kontaminasi dan campuran sampel selama persiapan, kedua muka
kompresi masing-masing sampel ditutup dengan baik. Bubuk sampel tanah
dihancurkan (serbuk pelet) kemudian ditimbang kemudian untuk analisis, diperoleh
berat sampel berkisar antara 4 hingga 6 gram. Sampel ini dianalisis menggunaakan
Spectro XLab Pro 2000 yang menghasilkan intensitas X-ray yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Munasir, dkk. (2012). Uji XRD dan XRF pada Bahan Mineral (Batuan dan Pasir)
sebagai Sumber Material Cerdas (CaCO3 dan SiO2). Jurnal Penelitian Fisika dan
Aplikasinya, 2, 24.