Você está na página 1de 7

1.

Alergi (antihistamine)
 Tn. B (operator mesin) = Fexofenadine
obat antihistamin dengan fungsi untuk meredakan gejala alergi

seperti mata berair, hidung meler, mata/hidung gatal, bersin, gatal-

gatal. Ia bekerja dengan menghalangi zat alami tertentu

(histamin) pada tubuh Anda yang dihasilkan selama reaksi alergi,

untuk mengatasi gejala alergi bukan untuk mengobati

penyebabnya.
 Ny. A (IRT) = Pehachlor (Chlorpheniramine Maleate)
Pehachlor Tablet diindikasikan untuk perawatan Alergi, Alergi

serbuk bunga, Pilek, Mata berair, Tenggorokan gatal / kulit, Syok

anafilaktik, Rinitis, Urtikaria dan kondisi lainnya.


Penjelasan : Fexofenadine dan pehachlor kedua nya golongan antagonis

reseptor H-1, yang efek sampingnya sama-sama menyebabkan rasa

mengantuk.
2. Penjelasan 2 mekanisme natrium diklofenak dalam merusakmukosa lambung
 Natrium Diklofenak merupakan penghambat siklooksigenase yang

kuat dengan potensi yang lebih besar daripada naproksen. Natrium

Diklofenak menunjukkan selektifitas yang setara antara COX-1 dan

COX-2.
 Hasil penelitian ini sesuai dengan teori bahwa perbedaan tolerabilitas

antara obat anti inflamasi non steroid terhadap saluran cerna

dipengaruhi oleh selektifitasnya terhadap enzim siklooksigenase,

yang dimediasi oleh COX-1. COX-1 sebagian besar terdapat pada sel-

sel epitel lambung dan merupakan sumber utama pembentukan

prostaglandin sitoprotektif. Penghambatan COX-1 diperkirakan akan

menimbulkan kejadian yang tidak diinginkan pada saluran cerna.

3. Persamaan dan Perbedaan

Famotidine Pantoprazole
Persamaan
mengurangi asam lambung mengurangi asam lambung
Perbedaan

Golongan Antagonis Reseptor H-2 Golongan Proton Pump Inhibitor


bekerja dengan menghambat zat menghambat sel-sel di lapisan
histamin pada reseptor H2 (di lambung untuk menghasilkan asam
lambung) lambung, sehingga produksi asam
lambung berkurang

4. Mekanisme kerja vitamin B6 dan Amitriptilin


 Vitamin B6 (pyridoxine)

Prekursor terhadap piridoksal, yang berfungsi dalam metabolisme

protein, karbohidrat dan lemak. Piridoksal juga berperan dalam

pelepasan glikogen yang tersimpan dalam hepar dan otot, serta

berperan dalam sintesis GABA (dalam SSP) dan heme.

 Amitriptilin
meningkatkan kadar serotonin dan norepinefrin dengan menghambat

ambillan kembali kedua neurotransmiter tersebut pada sinaps.

HIPOLIPIDEMIK
1. Liporotein adalah partikel khusus yang terdiri dari butiran lemak yang

dikelilingi oleh lapisan fosfolipid. Fosfolipid adalah molekul lemak yang

melekat pada kelompok yang mengandung fosfor.


2. Jenis-Jenis Lipoprotein dan fungsinya

 Kilomikron,ini adalah yang terbesar dan paling padat dari lipoprotein,

dengan kandungan trigliserida tertinggi. Mereka terdiri dari


komponen protein yang disintesis di hati, yang membungkus di sekitar

makanan yang mengandung kolesterol dan lemak. Jadi kilomikron

memberikan lemak dan kolesterol dari usus ke otot-otot, sel-sel

lemak dan hati.

 VLDL, (very low density lipoprotein), ini terdiri dari protein, lemak

dan kolesterol yang disintesis di hati. Hal ini terkait dengan 5

apoprotein yang berbeda, yaitu, B-100, CI, C-II, C-III dan E. itu

diubah menjadi IDL dan LDL oleh penghapusan apoprotein, kecuali

satu yang disebut apoprotein B100, bersama dengan esterifikasi

kolesterol.

 IDL (intermediate density lipoprotein), IDL dibuat oleh

metabolisme VLDL.

 LDL, (low density lipoprotein), ini adalah sisa akhir dari VLDL, dan

mengandung terutama kolesterol. Satu-satunya apoprotein yang

terkait dengan itu adalah apoB-100. Dengan demikian semua bentuk

ini membawa lemak dan kolesterol diproduksi di hati ke jaringan.

 HDL, (high density lipoprotein), ini memiliki protein tertinggi: rasio

lipid, dan begitu juga terpadat. Ini memiliki apoprotein A-1. Ini juga

disebut ‘kolesterol baik’, karena membawa kolesterol dari jaringan ke

hati, menurunkan kadar kolesterol darah. Tingkat HDL yang tinggi

berhubungan dengan risiko penyakit kardiovaskular. Tingkat HDL

yang lebih tinggi dengan olahraga, kadar estrogen yang lebih tinggi,

dengan konsumsi alkohol, dan penurunan berat badan.

3.

Golongan Obat Mekanisme Kerja Efek Samping


Statin menghambat secara kompetitif koenzim 3- sakit kepala, perubahan fungsi ginjal dan
hidroksi-3-metilglutaril (HMG CoA) efek saluran cerna (nyeri lambung, mual
reduktase, yakni enzim yang berperan pada dan muntah)
sintesis kolesterol, terutama dalam hati.
Obat-obat ini lebih efektif dibandingkan
obat-obat hipolipidemia lainnya dalam
menurunkan kolesterol-LDL tetapi kurang
efektif dibanding fibrat dalam menurunkan
trigliserida
mengikat asam empedu dalam usus mual, muntah, dan rasa tidak enak
sehingga mengurangi penyerapan kolesterol dalam saluran cerna.
oleh darah. Organ hati kemudian
memroduksi lebih banyak getah empedu
yang hilang. Karena tubuh juga
Cholestyramin membutuhkan kolesterol untuk membentuk
getah empedu, akhirnya hati menggunakan
kelebihan kolesterol di darah sehingga
mengurangi kadar kolesterol yang
tersirkulasi dalam darah. Hal ini membuat
level kolesterol turun dan kembali normal
mengganggu absorbsi kolesterol dari Gangguan saluran pencernaan, sakit
membran fili saluran cerna, mekanisme kepala, lemas, mialgia
Ezetimib baru yang membuatnya menjadi pilihan
baik untuk terapi tambahan.
mengurangi sintesis VLDL dan khususnya, saluran cerna (mual, anoreksia, nyeri
apolipoprotein B yang berkelanjutan dengan lambung), pruritus, ruam kulit, urtikaria,
meningkatnya kecepatan pemindahan impotensi; juga sakit kepala, pusing,
lipoprotein kaya trigliserida dari plasma. vertigo, letih, rambut rontok;
Fibrat Terapi tunggal efektif dalam penurunan miotoksisitas (dengan miastenia atau
VLDL, tapi akibatnya terjadi peningkatan LDL mialgia) risiko khusus pada gangguan
dan kolesterol total akan cenderung ginjal
berubah
engan menurunkan kadar TC, LDL-C, Apo B flushing episode (rasa hangat,
dan TG, dan meningkatkan HDL-C pada kemerahan, gatal dan mati rasa/tingling),
pasien dengan hiperkolesterolemia diare, mual, muntah, sakit perut,
Asam Nikotinat (heterozigot familial dan non familial) dan dispepsia, pruritus, ruam kulit
mixed dyslipidemia (Frederickson Type IIa
dan IIb)
menurunkan lemak (trigliserida) dan Gatal-gatal, sulit bernapas; bengkak
meningkatkan kolesterol “baik” (HDL) dalam wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan
darah. Obat ini juga dapat menurunkan
Gemfibrozil kolesterol “jahat” (LDL). Gemfibrozil
termasuk golongan “fibrates”. Obat ini
bekerja dengan menurunkan jumlah lemak
yang dihasilkan hati

4. Ada sebagian golongan statin yang diminum malam hari, alasannya karena

enzim yang membuat kolesterol lebih aktif pada malam hari. Beberapa

penelitian memperlihatkan bahwa jenis statin yang lebih baru memiliki

efektivitas yang sama saat dikonsumsi pagi hari. Obat-obat tersebut antara

lain adalah atorvastatin dan rosuvastatin.

5. Obat-obat yang dapat meningkatkan kadar statin dalam plasma,

diantaranya Amiodaron dan Diltiazem


6. Obat yang dapat menurunkan kadar statin dalam plasma, diantaranya

Carbamazepin

7. Obat yang dapat meningkatkan kadar statin dalam plasma (Atorvastatin

dan Lovastatin), yaitu vitamin C

8. Obat golongan statin yang tidak boleh diberikan bersamaan dengan

antibiotik ialah simvastatin, atorvastatin, dan rosuvastatin.

ANALGETIK, ANTIPIRETIK, ANTIINFLAMASI

1.

Nama Obat Mekanisme Kerja


Asetosal  mengasetilasi enzim siklooksigenase dan menghambat
pembentukan enzim cyclic endoperoxides
 menghambat sintesa tromboksan A-2 (TXA-2) di dalam
trombosit, sehingga akhirnya menghambat trombosit
Acetaminophen menghambat sintesis prostaglandin di pusat otak
(hipotalamus), tetapi tidak di perifer (jaringan), sehingga
tidak mempunyai efek sebagai anti inflamasi
Celecoxib bekerja secara selektif pada enzim siklooksigenase (COX-
2). Celecoxib secara reversibel menghambat transformasi
asam arakidonat menjadi prostaglandin prekursor.
Aktivitasnya yang selektif pada COX-2 membuatnya
memiliki aktivitas sebagai antipiretik, analgesik dan anti
inflamasi dan meminimalkan efek samping obat pada
saluran pencernaan (misalnya tukak lambung) yang umum
terjadi pada penggunaan obat-obat NSAID non selektif
(bekerja pada COX-1 dan COX-2)
Morfin agonis reseptor opioid, dengan efek utama mengikat dan
mengaktivasi reseptor µ-opioid pada sistem saraf pusat
Tramadol mengikat secara stereospesifik pada reseptor di sistem
syaraf pusat sehingga memblok sensasi rasa nyeri dan
respon terhadap nyeri. Disamping itu tramadol
menghambat pelepasan neurotransmitter dari syaraf
aferen yang sensitif terhadap rangsang, akibatnya impuls
nyeri terhambat

2. Nyeri neuropatik, yang terjadi akibat kerusakan jaringan saraf, termasuk

diantaranya neuralgia pasca herpes, phantom limb pain, complex regional

pain syndrome (reflex sympathetic dystrophy, causalgia) compression

neuropathies, neuropati perifer (misalnya akibat diabetes mellitus,

keganasan hematologi, artritis rheumatoid, alkoholisme, penyalahgunaan

obat-obatan), trauma, nyeri sentral (central pain) (misalnya nyeri yang

menyertai stroke, jejas korda spinalis (spinal cord injury), syringomyelia)

dan neuropati idiopatik. Sensasi nyeri muncul pada area yang saraf

sensoriknya sedikit dan dapat digambarkan sebagai rasa terbakar, nyeri

tembakan atau nyeri lepuh dan sering disertai dengan nyeri yang dipicu oleh

stimulan yang tidak berbahaya/non-noxiuous (allodynia).

3.

Nama Obat Mekanisme Kerja


Asetosal  mengasetilasi enzim siklooksigenase dan menghambat
pembentukan enzim cyclic endoperoxides
 menghambat sintesa tromboksan A-2 (TXA-2) di dalam
trombosit, sehingga akhirnya menghambat trombosit
Acetaminophen menghambat sintesis prostaglandin di pusat otak
(hipotalamus), tetapi tidak di perifer (jaringan), sehingga
tidak mempunyai efek sebagai anti inflamasi
Celecoxib bekerja secara selektif pada enzim siklooksigenase (COX-
2). Celecoxib secara reversibel menghambat transformasi
asam arakidonat menjadi prostaglandin prekursor.
Aktivitasnya yang selektif pada COX-2 membuatnya
memiliki aktivitas sebagai antipiretik, analgesik dan anti
inflamasi dan meminimalkan efek samping obat pada
saluran pencernaan (misalnya tukak lambung) yang umum
terjadi pada penggunaan obat-obat NSAID non selektif
(bekerja pada COX-1 dan COX-2)
Morfin agonis reseptor opioid, dengan efek utama mengikat dan
mengaktivasi reseptor µ-opioid pada sistem saraf pusat
Tramadol mengikat secara stereospesifik pada reseptor di sistem
syaraf pusat sehingga memblok sensasi rasa nyeri dan
respon terhadap nyeri. Disamping itu tramadol
menghambat pelepasan neurotransmitter dari syaraf
aferen yang sensitif terhadap rangsang, akibatnya impuls
nyeri terhambat

4. Liat di slide katanya

Você também pode gostar