Você está na página 1de 20

A.

Pengertian Sel
1. Pengertian Sel Menurut Beberapa Para Ahli di Dunia
a. Robert Hooke (1665)
Menurut Robert Hooke menyatakan sel itu sebagai tempat-tempat
kecil yang dibatasi oleh dinding. Hal tersebut dikatakan oleh Hooke usai
mengerjakan penelitian yang sederhana dengan sebuah gabus dengan
menggunakan mikroskop sederhana.

b. Robert Brown (1831)


Robert Brown merupakan orang pertama kali yang menyatakan
bahwa nukleudari makhluk s merupakan bagian hidup. Berdasarkan
penelitian nya telah diketahui bahwa suatu inti sel selalu terdapat dalam sel
hidup dan kehadiran inti sel itu sangat penting, yaitu untuk mengatur segala
proses terjadi didalam sel.

c. Matthias Jacob Schleiden (1838) dan Theodor Schwann (1839)


Schleiden melakukan penelitian kepada tumbuhan, ia menemukan bahwa
banyak sel yang tumbuh. setelah dari penelitian itu akhirnya dia bisa
menyimpulkan bahwa suatu satuan terkecil dari dalam tumbuhan adalah
sel. Schwann melakukan penelitian terhadap hewan. Ternyata dalam
penelitiannya tersebut ia melihat bahwa tubuh hewan juga tersusun dari
banyak sel.

d. Felix Durjadin dan Johannes Purkinye


Felix Durjadin dan Johannes Purkinye melakukan penelitian Pada
tahun 1835 sesudah melakukan penelitian struktur sel, Felix Durjadin dan
Johannes Purkinye melihat ada cairan di dalam suatu sel, setelah
melakukan penelitian, cairan itu diberi nama protoplasma.
e. Max Schultze (1825-1874)
Menurut Max Schultze menyatakan protoplasma adalah suatu dasar-
dasar fisik kehidupan. Protoplasma merupakan tempat terjadinya proses
hidup.

2. Pengertian Sel Secara Umum


Sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan
merupakan unit penyusun semua makhluk hidup.

B. Bagian-Bagian Sel
1. Dindingsel
Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan. Dinding sel terdiri dari
selulosa yang kuat yang dapat memberikan sokongan, perlindungan, dan
untuk mengekalkan bentuk sel. Terdapat liang pada dinding sel untuk
membenarkan pertukaran bahan di luar dengan bahan di dalam sel. Dinding
sel juga berfungsi untuk menyokong tumbuhan yang tidak berkayu, sebagai
pelindung, pemberi bentuk tetap dan memiliki pori-pori sebagaijalan keluar
masuknya molekul-molekul. Dinding sel terdiri dari Selulosa (sebagian
besar), hemiselulosa, pektin, lignin, kitin, garam karbonat dan silikat dari Ca
dan Mg.

Gambar 1 Dinding Sel


2. Membran sel
Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan
sitoplasma. Membran sel membungkus organel-organel dalam sel. Membran
sel juga merupakan alat transportasi bagi sel yaitu tempat masuk dan
keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel. Struktur
membran ialah dua lapis lipid (lipid bilayer) dan memiliki permeabilitas
tertentu sehingga tidak semua molekul dapat melalui membran sel. Struktur
membran sel yaitu model mozaik fluida yang dikemukakan oleh Singer dan
Nicholson pada tahun 1972.

Gambar 2 Membaran Sel

Pada teori mozaik fluida membran merupakan 2 lapisan lemak dalam


bentuk fluida dengan molekul lipid yang dapat berpindah secara lateral di
sepanjang lapisan membran. Protein membran tersusun secara tidak beraturan
yang menembus lapisan lemak. Jadi dapat dikatakan membran sel sebagai
struktur yang dinamis dimana komponen-komponennya bebas bergerak dan
dapat terikat bersama dalam berbagai bentuk interaksi semipermanen.
Komponen penyusun membran sel antara lain adalah phospholipid, protein,
oligosakarida, glikolipid, dan kolesterol. Salah satu fungsi dari membran sel
adalah:
a. Sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua arah. Molekul yang dapat
melewati membran sel antara lain ialah molekul hidrofobik (CO2, O2), dan
molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul
lainnya seperti molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan
substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk ke
dalam sel.
b. Sebagai pelindung molekuler sel terhadap lingkungan sekitar.
c. Mengatur lalu intas molekul dan ion-ion dari dan kedalam tubuh. Lalu
lintas membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan transpor pasif
untuk molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme
khusus dan transpor aktif untuk molekul yang membutuhkan mekanisme
khusus.

3. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan yang berada dalam sel selain
nukleoplasma (plasma inti). Cairannya disebut sitosol, padatannya berupa
organel-organel. Sitosol tersusun atas: air, protein, asam amino, vitamin,
nukleotida, asam lemak, gula, & ion2. Padatan sitoplasma terdiri dari organel-
organel : yaitu: ribosom, mitokondria, & kompleks golgi dan mempunyai sifat
fisik berubah-ubah karena mengandung protein. Dapat berupa fase sol (cair)
& fase gel (gelatin, padat) tergantung kondisi sel.

Gambar 3 Sitoplas
4. Nukleus
Inti sel atau nukleus sel adalah organel yang ditemukan pada sel
eukariotik. Organel ini mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan
bentuk molekul DNA linear panjang yang membentuk kromosom bersama
dengan beragam jenis protein seperti histon. Gen di dalam kromosom-
kromosom inilah yang membentuk genom inti sel. Fungsi utama nukleus
adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol aktivitas sel
dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu, nukleus juga berfungsi untuk
mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA
untuk mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom, tempat
terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan di
mana ekspresi gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri.

Gambar 4 Nukleus

5. Sentriol (sentrosom)
Sentorom merupakan wilayah yang terdiri dari dua sentriol (sepasang
sentriol) yang terjadi ketika pembelahan sel, dimana nantinya tiap sentriol ini
akan bergerak ke bagian kutub-kutub sel yang sedang membelah. Pada siklus
sel di tahapan interfase, terdapat fase S yang terdiri dari tahap duplikasi
kromoseom, kondensasi kromoson, dan duplikasi sentrosom. Terdapat
sejumlah fase tersendiri dalam duplikasi sentrosom, dimulai dengan G1
dimana sepasang sentriol akan terpisah sejauh beberapa mikrometer.
Kemudian dilanjutkan dengan S, yaitu sentirol anak akan mulai terbentuk
sehingga nanti akan menjadi dua pasang sentriol. Fase G2 merupakan tahapan
ketika sentriol anak yang baru terbentuk tadi telah memanjang. Terakhir ialah
fase M dimana sentriol bergerak ke kutub-kutub pembelahan dan berlekatan
dengan mikrotubula yang tersusun atas benang-benang spindel.

Gambar 5 Sentrosom

6. Reticulum Endoplasma
Retikulum endoplasma memiliki struktur yang menyerupai kantung
berlapis-lapis. Kantung ini disebut cisternae. Fungsi retikulum endoplasma
bervariasi, tergantung pada jenisnya. Retikulum Endoplasma (RE) merupakan
labirin membran yang demikian banyak sehingga retikulum endoplasma
meliputi separuh lebih dari total membran dalam sel-sel eukariotik. (kata
endoplasmik berarti “di dalam sitoplasma” dan retikulum diturunkan dari
bahasa latin yang berarti “jaringan”). Letaknya memusat pada bagian dalam
sitoplasma ( hanya pada sel eukariotik). Macam-macam RE yaitu, RE kasar
(berhadapan dengan sitoplasma & ditempeli ribosom) dan RE halus (tidak
mengandung ribosom).
Gambar 6 Retikul Endoplasma

Adapun fungsi reticulum endoplasma yaitu sebagi berikut :


a. Menampung protein dihasilkan oleh ribosom (masuk ke dalam rongga RE)
b. Untuk disalurkan pada kompleks golgi dan berakhir pada sel (RE KASAR)
c. Mensintesis lemak dan kolesterol (RE KASAR & HALUS)
d. Menetralkan racun (detoksifikasi)
e. Transportasi molekul2 dari bagian yang satu ke bagian yang lainnya (RE
KASAR & RE HALUS).

7. Ribosom
Struktur ini berbentuk bulat terdiri dari dua partikel besar dan kecil,
ada yang melekat sepanjang R.E. dan ada pula yang soliter. Ribosom
merupakan organel sel terkecil yang tersuspensi di dalam sel, tersusun
atas RNA-ribosom & protein, dan tidak mempunyai membran.
Fungsi dari ribosom yaitu sebagai tempat sintesis protein.Struktur ini
hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
Gambar 7 Ribosom

8. Kompleks Golgi

Gambar 8 Kompleks Golgi

Kompleks Golgi merupakan organel polimorfik, tersusun


atas membran berbentuk kantong pipih, berupa pembuluh, gelembung kecil,
atau bentukan seperti mangkok. Kompleks golgi adalah organel yang
dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop cahaya biasa. Organel ini terdapat hampir di semua
sel eukariotik dan banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan
fungsi ekskresi misalnya ginjal. Setiap sel hewan memiliki 10 hingga 20
badan Golgi, sedangkan sel tumbuhan memiliki hingga ratusan badan Golgi.
Badan Golgi pada tumbuhan biasanya disebut diktiosom. Cara kerja kompleks
golgi dengan RE menampung & menyalurkan protein ke Golgi, Golgi
mereaksikan protein itu dengan glioksilat sehingga terbentuk glikoprotein
untuk dibawa ke luar sel. Fungsi kompleks golgi antara lain:
a. Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel
kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain.
b. Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti
membran plasma. Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari
membran plasma.
c. Membentuk dinding sel tumbuhan
d. Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi
enzim untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom.
e. Tempat untuk memodifikasi protein
f. Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel
g. Untuk membentuk lisosom

9. Lisosom

Gambar 9 Lisosom

Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang


berisi enzim hidrolitik yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler
pada berbagai keadaan. Lisosom ditemukan pada tahun 1950 oleh Christian de
Duve dan ditemukan pada semua sel eukariotik. Di dalamnya, organel ini
memiliki 40 jenis enzim hidrolitik asam seperti protease, nuklease,
glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase, ataupun sulfatase. Semua enzim
tersebut aktif pada pH 5. Fungsi utama lisosom adalah endositosis,
fagositosis, dan autofagi.
a. Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel
melalui mekanisme endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan
dibawa ke vesikel kecil dan tidak beraturan, yang disebut endosom awal.
Beberapa materi tersebut dipilah dan ada yang digunakan kembali (dibuang
ke sitoplasma), yang tidak dibawa ke endosom lanjut. Di endosom lanjut,
materi tersebut bertemu pertama kali dengan enzim hidrolitik. Di dalam
endosom awal, pH sekitar 6. Terjadi penurunan pH (5) pada endosom
lanjut sehingga terjadi pematangan dan membentuk lisosom.

b. Proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel


sendiri, seperti organel yang tidak berfungsi lagi. Mula-mula, bagian dari
retikulum endoplasma kasar menyelubungi organel dan membentuk
autofagosom. Setelah itu, autofagosom berfusi dengan enzim hidrolitik dari
trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (atau endosom lanjut). Proses
ini berguna pada sel hati, transformasi berudu menjadi katak, dan embrio
manusia.

c. Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan


mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran
akan membungkus partikel atau mikroorganisme dan membentuk fagosom.
Kemudian, fagosom akan berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi
dan berkembang menjadi lisosom (endosom lanjut)
10. Mitokondria

Gambar 10 Mitokondria

Mitokondria adalah tempat di mana fungsi respirasi pada makhluk


hidup berlangsung. Respirasi merupakan proses perombakan atau
katabolisme untuk menghasilkan energi atau tenaga bagi berlangsungnya
proses hidup. Dengan demikian, mitokondria adalah "pembangkit tenaga"
bagi sel. Secara umum mitokondria berbentuk butiran/benang dan bersifat
plastis (mudah berubah). Mitokondria berkembang biak dengan membelah
diri dari mitokondria sebelumnya (pembelahan pada bakteri). Memiliki 2
membran: membran luar & dalam (membran luar mirip dengan membran
plasma dan terdiri dari protein dan lipid dengan perbandingan yang sama
serta mengandung protein porin yang menyebabkan membran ini bersifat
permeabel terhadap molekul-molekul kecil yang berukuran 6000 Dalton ).
Pada membran dalam terjadi pelekukan ke arah dalam membentuk krista
(membuat permukaan membran semakin luas sehingga proses respirasi
menjadi semakin efektif) terjadi dalam membran dalam mitokondria dan
matriks (tersusun atas air, protein, enzim respirasi, garam, DNA & ion2).
Ruang antar membran yang terletak diantara membran luar dan
membran dalam merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi yang
penting bagi sel, seperti siklus Krebs, reaksi oksidasi asam amino, dan reaksi
β-oksidasi asam lemak. Di dalam matriks mitokondria juga terdapat materi
genetik, yang dikenal dengan DNA mitkondria (mtDNA), ribosom, ATP,
ADP, fosfat inorganik serta ion-ion seperti magnesium, kalsium dan kalium.

11. Mikrotubulus dan Mikrofilamen


a. Mikrotubulus: pada gelendong sel berupa benang2 spindel yg
menghubungkan 2 kutub sel pada waktu pembelahan (gerakan kromosom
dari daerah equator ke kutub masing2 dikendalikan oleh mikrotubulus.)
Selain itu berguna pula untuk penyusun sentriol, flagela, & silia. Secara
umum dapat disimpulkan berguna pada pergerakan sel.

b. Mikrofilamen: merupakan benang2 halus, tipis, & memanjang.


Mempunyai 2 protein yaitu aktin dan myosin (banyak terdapat pada sel2
otot & membentuk rangka dalam pd sel), menyebabkan kontraksi pada
sel2 otot; tetapi apabila aktin dan miosin saling menjauh maka akan
terjadi relaksasi; contoh Amoeba: berperan dalam pembentukan
pseudopoda, gerakan sel, gerakan sitoplasma, pembelahan sel yaitu
terbelahnya sel menjadi 2 sel anak karena ditarik mikrofilamen yg
menghubungkan membran.

12. Plastisida
Plastisida yaitu organel yg mengandung pigmen. Macam2 plastisida:
a. Kromoplas: yaitu plastida mengandung pigmen merah, jingga / kuning
Contohny: pada tomat, apel.
b. Leukoplas: yaitu plastida yg tidak mengandung warna. Biasanya ada
pada jaringan tumbuhan yg tidak terkena cahaya, sel embrional, empelur
batang, bagian tumbuhan di dalam tanah yg berwarna putih.
c. Amiloplas: yaitu plastida yg mengandung amilum.
d. Kloroplas: yaitu plastida mengandung klorofil. Terdapat di autotrof yg
eukariotik & sel yg berklorofil(ganggang, lumut, tumbuhan paku).
Plastisida memiliki membran rangkap yaitu :
a. Membran luar : permukaan rata, fungsi: mengatur keluar masuk zat.
b. Membran dalam : membungkus cairan kloroplas yg disebut stroma
melipat ke arah dalam dan membentuk lembaran-lembaran yg disebut
tilakoid. Tilakoid yg bertumpuk-tumpuk, membentuk tumpukan seperti
uang logam disebut grana. Pada permukaan dalam tilakoid terdapat
kumpulan partikel yg tersusun berderet disebut kuantosom. Fungsi
klorofil yaitu menangkap energi cahaya matahari Energi tersebut
digunakan untuk memecah molekul air yg kemudian direaksikan dengan
karbon dioksida menjadi gula.

13. Vakuola
Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan (cell sap
dalam bahasa Inggris). Cairan ini adalah air dan berbagai zat yang terlarut di
dalamnya. Vakuola ditemukan pada semua sel tumbuhan namun tidak
dijumpai pada sel hewan dan bakteri, kecuali padahewan uniseluler
tingkatrendah. fungsi vakuola adalah :
a. Memelihara tekanan osmotik sel
b. Penyimpanan hasil sintesa berupa glikogen, fenol, dll
c. Mengadakan sirkulasi zat dalam sel
d. Tempat cadangan makanan: Amilum & gula disimpan di vakuola, jka
diperlukan dapa digunakan kembali. Contoh: akar ketela pohon(tepung)
dan di batang tebu (gula).
e. Menyimpan pigmen: Dalam vakuola pada sel2 mahkota bunga ada
pigmen merah, biru, kuning,dll. Itu sebabnya mahkota bunga berwarna
warni.
f. Menyimpan minyak asiri: Minyak asiri tergolong minyak eteris. Sampai
sekarang, belum diketahui guna minyak ini untuk tumbuhan. Contoh:
minyak kayu puith, peppermint,aroma harum pada bunga.
g. Menyimpan sisa metabolism: Sisa metabolisme tidak bisa dikeluarkan
tumbuhan, oleh karena itu disimpan di vakuola. Misal:Asam oksalat,
alkaloid, getah karet.

C. Macam Sel
Sel dibedakan menjadi sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel prokariotik,
antara lain ditemukan pada bakteri. Sedankan sel eukariotik makhluk hidup
tingkat tinggi, seperti tumbuhan dan hewan. Adapun ciri-ciri sel tersebut dapat
dilihat pada tabel berikut ini.

Macam Sel Ciri-CIri


Materi inti berupa DNA yang tidak
bermembran (nukleoid); memiliki
dinding sel, kloroplas (pada beberapa
Sel prokariotik
sel), kromosom tunggal DNA, flagela,
membran plasma, ribosom, vakuola,
dan vesikel.

Memiliki inti sel yang bermembran,


memiliki banyak kromosom yang
Sel eukariotik tersusun atas DNA dan protein,
memiliki organel-organel sel yang
komplit.

Secara anatomis sel dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:


1. Selaput Plasma (Plasmalemma)
Selaput Plasma yaitu selaput atau membran sel yang terletak paling
luar yang tersusun dari senyawa kimia Lipoprotein (gabungan dari senyawa
lemak atau Lipid dan senyawa Protein). Lipoprotein ini tersusun atas 3 lapisan
yang jika ditinjau dari luar ke dalam urutannya adalah:

Protein -> Lipid -> Protein -> Trilaminer Layer

Lemak bersifat Hidrofebik (tidak larut dalam air) sedangkan protein


bersifat Hidrofilik (larut dalam air); oleh karena itu selaput plasma bersifat
Selektif Permeabel atau Semi Permeabel (teori dari Overton). Selektif
permeabel berarti hanya dapat memasukkan /di lewati molekul tertentu saja.
Fungsi dari selaput plasma ini adalah menyelenggarakan Transportasi zat dari
sel yang satu ke sel yang lain. Khusus pada sel tumbahan, selain mempunyai
selaput plasma masih ada satu struktur lagi yang letaknya di luar selaput
plasma yang disebut Dinding Sel (Cell Wall).
Dinding sel tersusun dari dua lapis senyawa Selulosa, di antara kedua
lapisan selulosa tadi terdapat rongga yang dinamakan Lamel Tengah (Middle
Lamel) yang dapat terisi oleh zat-zat penguat seperti Lignin, Chitine, Pektin,
Suberine dan lain-lain. Selain itu pada dinding sel tumbuhan kadang-kadang
terdapat celah yang disebut Noktah. Pada Noktah/Pit sering terdapat
penjuluran Sitoplasma yang disebut Plasmodesma yang fungsinya hampir
sama dengan fungsi saraf pada hewan.

2. Sitoplasma dan Organel Sel


Bagian yang cair dalam sel dinamakan Sitoplasma khusus untuk cairan
yang berada dalam inti sel dinamakan Nukleoplasma, sedang bagian yang
padat dan memiliki fungsi tertentu digunakan Organel Sel. Penyusun utama
dari sitoplasma adalah air (90%), berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia serta
sebagai media terjadinya reaksi kirnia sel.
Organel sel adalah benda-benda solid yang terdapat di dalam
sitoplasma dan bersifat hidup(menjalankan fungsi-fungsi kehidupa Organel
Sel tersebut antara lain :
a. Retikulum Endoplasma (RE.)
Yaitu struktur berbentuk benang-benang yang bermuara di inti sel. Dikenal
dua jenis RE yaitu :
• RE. Granuler (Rough E.R)
• RE. Agranuler (Smooth E.R)
Fungsi R.E. adalah sebagai alat transportasi zat-zat di dalam sel itu sendiri.
Struktur R.E. hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
b. Ribosom (Ergastoplasma)
Struktur ini berbentuk bulat terdiri dari dua partikel besar dan kecil, ada yang
melekat sepanjang R.E. dan ada pula yang soliter. Ribosom merupakan organel
sel terkecil yang tersuspensi di dalam sel. Fungsi dari ribosom adalah tempat
sintesis protein. Struktur ini hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
c. Miitokondria(ThePowerHouse)
Struktur berbentuk seperti cerutu ini mempunyai dua lapis membran.
Lapisan dalamnya berlekuk-lekuk dan dinamakan Krista
Fungsi mitokondria adalah sebagai pusat respirasi seluler yang menghasilkan
banyak ATP (energi) ; karena itu mitokondria diberi julukan “The Power
House”.
d. Lisosom
Fungsi dari organel ini adalah sebagai penghasil dan penyimpan enzim
pencernaan seluler. Salah satu enzi nnya itu bernama Lisozym.
e. Badan Golgi (Apparatus Golgi = Diktiosom)
Organel ini dihubungkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa.
Organel ini banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi
ekskresi, misalnya ginjal.
f. Sentrosom (Sentriol)
Struktur berbentuk bintang yang berfungsi dalam pembelahan sel (Mitosis
maupun Meiosis). Sentrosom bertindak sebagai benda kutub dalam mitosis
dan meiosis.
Struktur ini hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron.
g. Plastida
Dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa. Dikenal tiga jenis plastida yaitu:
a) Lekoplas (plastida berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan
makanan),
terdiri dari:
• Amiloplas (untak menyimpan amilum) dan,
• Elaioplas (Lipidoplas) (untukmenyimpan lemak/minyak).
• Proteoplas (untuk menyimpan protein).

b) Kloroplas
Yaitu plastida berwarna hijau. Plastida ini berfungsi menghasilkan
klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
c) Kromoplas
yaitu plastida yang mengandung pigmen, misalnya :
• Karotin (kuning)
• Fikodanin (biru)
• Fikosantin (kuning)
• Fikoeritrin (merah)
h. Vakuola (RonggaSel)
Beberapa ahli tidak memasukkan vakuola sebagai organel sel. Benda ini dapat
dilihat dengan mikroskop cahaya biasa. Selaput pembatas antara vakuola
dengan sitoplasma disebut Tonoplas
Vakuola berisi :
• garam-garam organik
• glikosida
• tanin (zat penyamak)
• minyak eteris (misalnya Jasmine pada melati, Roseine pada mawar
Zingiberine pada jahe)
• alkaloid (misalnya Kafein, Kinin, Nikotin, Likopersin dan lain-lain)
• enzim
• butir-butir pati
Pada boberapa spesies dikenal adanya vakuola kontraktil dan vaknola non
kontraktil.
i. Mikrotubulus
Berbentuk benang silindris, kaku, berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel
dan sebagai “rangka sel”.
Contoh organel ini antara lain benang-benang gelembung pembelahan Selain
itu mikrotubulus berguna dalam pembentakan Sentriol, Flagela dan Silia.
j. Mikrofilamen
Seperti Mikrotubulus, tetapi lebih lembut. Terbentuk dari komponen utamanya
yaitu protein aktin dan miosin (seperti pada otot). Mikrofilamen berperan
dalam pergerakan sel.
k. Peroksisom (Badan Mikro)
Ukurannya sama seperti Lisosom. Organel ini senantiasa berasosiasi dengan
organel lain, dan banyak mengandung enzim oksidase dan katalase (banyak
disimpan dalam sel-sel hati).
3. 3. Inti Sel (Nukleus)
Inti sel terdiri dari bagian-bagian yaitu :
• Selapue Inti (Karioteka)
• Nukleoplasma (Kariolimfa)
• Kromatin / Kromosom
• Nukleolus(anak inti).
Berdasarkan ada tidaknya selaput inti kita mengenal 2 penggolongan sel yaitu :
• Sel Prokariotik (sel yang tidak memiliki selaput inti), misalnya dijumpai
pada bakteri, ganggang biru.
• Sel Eukariotik (sel yang memiliki selaput inti).
Fungsi dari inti sel adalah : mengatur semua aktivitas (kegiatan) sel, karena di dalam
inti sel terdapat kromosom yang berisi ADN yang mengatur sintesis protein.
2.Reproduksi Sel
Kita mengenal tiga jenis reproduski sel, yaitu Amitosis, Mitosis dan Meiosis
(pembelahan reduksi). Amitosis adalah reproduksi sel di mana sel membelah diri
secara langsung tanpa melalui tahap-tahap pembelahan sel. Pembelahan cara ini
banyak dijumpai pada sel-sel yang bersifat prokariotik, misalnya pada bakteri,
ganggang biru.
MITOSIS adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang
teratur, yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase. Antara tahap telofase ke tahap
profase berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinarnakan Interfase (tahap ini
tidak termasuk tahap pembelahan sel). Pada tahap interfase inti sel melakukan sintesis
bahan-bahan inti.
Secara garis besar ciri dari setiap tahap pembelahan pada mitosis adalah sebagai
berikut:
1. Profase :
pada tahap ini yang terpenting adalah benang-benang kromatin
menebal menjadi kromosom dan kromosom mulai berduplikasi menjadi
kromatid.
2. Metafase:
pada tahap ini kromosom/kromatid berjejer teratur dibidang
pembelahan (bidang equator) sehingga pada tahap inilah kromosom
/kromatid mudah diamati dan dipelajari.
3. Anafase:
pada fase ini kromatid akan tertarik oleh benang gelendong menuju
ke kutub-kutub pembelahan sel.
4. Telofase:
pada tahap ini terjadi peristiwa KARIOKINESIS (pembagian inti
menjadi dua bagian) dan SITOKINESIS (pembagian sitoplasma
menjadi dua bagian).
Meiosis (Pembelahan Reduksi) adalah reproduksi sel melalui tahap-tahap pembelahan
seperti pada mitosis, tetapi dalam prosesnya terjadi pengurangan (reduksi) jumlah
kromosom.
PERBEDAAN ANTARA MITOSIS DENGAN MEIOSIS
Aspek yang dibedakan Mitosis Meiosis
Sifat mempertahan-kan
Tujuan Untuk pertumbuhan
diploid
Hasil pembelahan 2 sel anak 4 sel anak
Sifat sel anak diploid (2n) haploid (n)
Tempat terjadinya sel somatic sel gonad
Pada hewan dikenal adanya peristiwa meiosis dalam pembentukan gamet, yaitu
Oogenesis dan Speatogenesis. Sedangkan pada tumbahan dikenal Makrosporogenesis
(Megasporogenesis) dan Mikrosporogenesis

Você também pode gostar