Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Skenario G Blok 24
Fakultas Kedokteran
Universitas Sriwijaya
I. Analisis Masalah
1. Mrs. Retno, 30-year old woman P0A0 went to puskesmas semuntul due to increasing
menstrual pain 3 months ago. She has been complaining of menstrual pain during the first
day, and that disturbed her daily activity. She has not been complaining about any
polonged menstrual cycle or heavy menstrual bleeding.
Akibat dari 3 faktor (teori menstruasi retrograde, Teori system kekebalan, dan Faktor
genetic) peningkatan p 450 aromatse dan defisiensi 17 beta hidrohidroksisteroid
dehydrogenase terjadinya peningkatan estrogen yang berperan dalam
terbentuknya kistik ovarium endometriosis akan terjadi pelepasan berupa darah
saat menstruasi (terjadi di ovarium) bila hal ini berlangsung terus menerus timbul
jaringan parut dan perlekatan pada ovarium, tuba fallopi, dan fimbriae terjadi
gangguan pelepasan ovum ke tuba sedikit kemungkinan untuk terjadi fertilitasi --.
Terjadi infertilitas primer.
Bila dikaitkan dengan kasus, Mrs. Retno belum pernah memiliki anak walaupun
sudah 3 tahun menikah, ini menandakan bahwa karena adanya kistik tersebut yang
mengganggu fertilitas dirinya. Maka dapat dikatanya riwayat nullipara menandakan
bahwa mrs. Retno mengalami kistik yang mempengaruhi infertilitas dirinya.
Nyeri menstruasi yang terjadi 3 bulan yang lalu menandakan bahwa dimulai dari 3
bulan tersebut kistik ovarium endometriosis sudah terbentuk sempurna, diketahui pula
bahwa kista ovarium merangsang sitokin, seperti IL-1, IL-6, IL-8, IL-10 dan TNF
alpha, dimana sitokin sitokin tersebut berperan dalam timbulnya rasa nyeri (terutama
nyeri saat hari pertama menstruasi)
Ditambah lagi saat menstruasi endometriosis yg berada diovarium akan terlepas yang
nantinya berupa pendarahan, ini juga merangsang untuk timbulnya nyeri
2. Analisis aspek klinis
Merangsang terjadi
Kemungkinan kecil untuk terjadi fertilitas
nyeri
VAS 8
2.3 Apa SKDI pada kasus?
Endometriosis: 2
Infertilitas: 3A
Endometriosis
Biasanya endometriosis terbatas pada lapisan rongga perut atau permukaan organ perut.
Endometrium yang salah tempat ini biasanya melekat pada ovarium (indung telur) dan ligamen
penyokong rahim. Endometrium juga bisa melekat pada lapisan luar usus halus dan usus besar,
ureter (saluran yang menghubungan ginjal dengan kandung kemih), kandung kemih, vagina,
jaringan parut di dalam perut atau lapisan rongga dada. Kadang jaringan endometrium tumbuh di
dalam paru-paru
Endometriosis bisa diturunkan dan lebih sering ditemukan pada keturunan pertama (ibu,
anak perempuan, saudara perempuan). Faktor lain yang meningkatkan risiko terjadinya
endometriosis adalah memiliki rahim yang abnormal, melahirkan pertama kali pada usia di atas
30 tahun dan kulit putih.
Endometriosis diperkirakan terjadi pada 10-15% wanita subur yang berusia 25-44 tahun,
25-50% wanita mandul dan bisa juga terjadi pada usia remaja. Endometriosis yang berat bisa
menyebabkan kemandulan karena menghalangi jalannya sel telur dari ovarium ke rahim.
Penyebab
Penyebabnya tidak diketahui, tetapi beberapa ahli mengemukakan teori berikut:
Setiap bulan ovarium menghasilkan hormon yang merangsang sel-sel pada lapisan rahim
untuk membengkak dan menebal (sebagai persiapan terhadap kemungkinan terjadinya
kehamilan). Endometriosis juga memberikan respon yang sama terhadap sinyal ini, tetapi mereka
tidak mampu memisahkan dirinya dari jaringan dan terlepas selama menstruasi. Kadang terjadi
perdarahan ringan tetapi akan segera membaik dan kembali dirangsang pada siklus menstruasi
berikutnya.
Proses yang berlangsung terus menerus ini menyebabkan pembentukan jaringan parut dan
perlengketan di dalam tuba dan ovarium, serta di sekitar fimbrie tuba. Perlengketan ini bisa
menyebabkan pelepasan sel telur dari ovarium ke dalam tuba falopii terganggu atau tidak
terlaksana. Selain itu, perlengketan juga bisa menyebabkan terhalangnya perjalanan sel telur
yang telah dibuahi menuju ke rahim.
Gejala
1. Nyeri di perut bagian bawah dan di daerah panggul
2. Menstruasi yang tidak teratur (misalnya spotting sebelum menstruasi)
3. Kemandulan
4. Dispareunia (nyeri ketika melakukan hubungan seksual).
Jaringan endometrium yang melekat pada usus besar atau kandung kemih bisa menyebabkan
pembengkakan perut, nyeri ketika buang air besar, perdarahan melalui rektum selama menstruasi
atau nyeri perut bagian bawah ketika berkemih.
Jaringan endometrium yang melekat pada ovarium atau struktur di sekitar ovarium bisa
membentuk massa yang terisi darah (endometrioma). Kadang endometrioma pecah dan
menyebabkan nyeri perut tajam yang timbul secara tiba-tiba.
Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan panggul
akan teraba adanya benjolan lunak yang seringkali ditemukan di dinding belakang vagina atau di
daerah ovarium.
Pemeriksaan lain
1. Laparoskopi
2. Biopsi endometrium
3. USG rahim
4. Barium enema
5. CT scan atau MRI perut.
Pengobatan
Pilihan pengobatan untuk endometriosis: