Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
JOB 2
Pendidikan Teknik Elektro NIM : 1424042011
Menjalankan
Motor Induksi
Fakultas Teknik 3 Fasa Sistem Kelompok : V (Pagi)
DOL
Universitas Negeri Makassar Tanggal : 10 Oktober 2016
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mampu membuat gambar rangkaian kontrol DOL motor Induksi 3 fasa
2. Mampu membuat gambar rangkaian daya DOL motor Induksi 3 fasa
3. Mampu membuat gambar rangkaian pengawatan DOL motor Induksi 3 fasa
4. Mampu membangun rangkaian motor induksi 3 fasa yang dijalankan
dengan sistem DOL
5. Mampu menjalankan motor induksi yang dijalankan dengan sistem DOL
6. Mampu menganalisis rangkaian kontrol motor sistem DOL
B. TEORI DASAR
Sistem pengontrolan pada motor umumya menggunakan peralatan sebagai
berikut:
1. Kontaktor
Kontaktor (sakelar magnet) adalah sakelar yang bekerja secara
elektro-magnetik di dalam pengontrolan motor listrik atau instalasi listrik
lainnya. Cara kerja kontaktor magnet yaitu apabila kumparan diberi aliran
listrik, maka akan timbul medan magnet yang mengakibatkan kedua belah
besi saling tarik-menarik. Kontak-kontak NO akan ikut tertarik dan
menghubungkan terminal-terminalnya sedangkan kontak-kontak NC akan
membuka hubungan terminal. Apabila kumparan tidak dialiri listrik, maka
pegas mendorong / menekan sakelar kembali ke posisi semula.
24
Sistem pengontrolan motor dengan menggunakan kontaktor magnet
diperlukan tombol-tombol tekan untuk mengendalikan sistem rangkaian
kontrolnya.
NO
NO
25
4. Thermal Overload Relay
Pada motor listrik dapat terjadi panas yang berlebihan akibat arus
yang mengalir melebihi arus nominalnya. Oleh karena itu untuk
melindungi atau mengamankan motor dari panas yang berlebihan, maka
dipasangkan relay suhu beban lebih. Dalam perdagangan, dikenal dengan
nama Thermal Overload Relay (TOR). Sehingga dapat disimpulkan bahwa
TOR berfungsi untuk melindungi motor listrik dari beban lebih.
5. Lampu Indikator
Pilot lamp (Lampu indicator) adalah lampu tanda On / Off dari
suatu rangkaian kontral, lampu yang digunakan adalah lampu pijar dengan
daya 2 W sampai dengan 5 W. Lampu tanda ini dirancang parallel dengan
peralatan control, hingga peralatan dapat beroperasi apabila lampu putus
26
C. GAMBAR RANGKAIAN
1. Rangkaian Kontrol
MCB
TOR
STOP
13 21
START NO NC
22
14
A1
K L1 L2
A2
27
2. Rangkaian Daya
R S T
MCB/NFB
A1
1 3 5 13 21
K
2 4 6 14 22
A2
TOR
97 95
98 96
Motor
3
28
3. Rangkaian Pengawatan
R
S
T
N
MCB 3
MCB
A1
1 3 5 13 21
K
2 4 6 14 22
A2
97 95
TOR
98 96
Stop
L1 L2
Motor
Start
3
29
D. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
2. Bahan
30
E. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mengetes seluruh peralatan dengan multimeter untuk memastikan
peralatan dalam kondisi baik
3. Membuat rangkaian konrol
4. Mengetes rangkaian kontrol dengan menggunakan sumber 1 fasa
5. Membuat rangkaian daya
6. Memasang motor pada rangkaian
7. Menghubungkan rangkaian dengan sumber 3 fasa
8. Menjalankan rangkaian
9. Membuat analisis rangkaian
F. ANALISIS RANGKAIAN
Jika tombol START ditekan, maka arus listrik akan mengalir ke
kontaktor. Kontaktor akan berpenguatan dan lampu indikator (ON) akan
menyala karena kontak NO pada kontaktor yang dihubung dengan lampu
indikator (ON) terhubung dan sebaliknya lampu indikator (OFF) akan padam,
motor pun akan berputar.
Jika tombol STOP ditekan, maka kontaktor akan hilang penguatannya.
Lampu indikator (ON) akan padam dan lampu indikator (OFF) akan menyala.
Motor pun akan berhenti berputar.
Dik : A Motor = 4,9 A
Kapasitas Pemutus
115 % X 4,9 A = 5,63 A
Kapasitas Pengaman hubung singkat
250 % X 4,9 A = 12,25 A
KHA Penghantar
125 % X 4,9 A = 6,12 A
31
G. KESIMPULAN
Setelah melakukan praktek kami bisa mengambil kesimpulan bahwa saat
kontaktor (coil) dialiri arus listrik, maka kontak-kontak yang terbuat dari bahan
ferromagnetik pada kontaktor akan tertarik karena coil yang bersifat magnet.
Dan saat aliran listrik putus, coil hilang penguatannya, maka semua kontak-
kontak akan kembali keposisi semula.
32