Você está na página 1de 9

AGAMA ISLAM

NAMA : IGA SAKINAH


NIM : M1C117051
PRODI TEKNIK SIPIL
HADIS YANG BERKAITAN DENGAN IPTEK

1. Bintang – bintang di langit


Nabi bersabda:

‫س َما َء أَتَى النُّ ُج ْو ُم‬ َ ‫اء أ َ َمنَة ت ُ ْو‬


َّ ‫عد ُْونَ َما ال‬ َّ ‫ت فَ ِأ َذا ِلل‬
ِ ‫س َم‬ ِ ‫النُّ ُج ْو ُم َذ َه َب‬
‫ص َحابِى أ َ َمنَة‬ ْ َ ‫ص َحا ِبى أَتَى َذ َه ْبتُ فَ ِأ َذا أ‬ ْ َ ‫أَن ََاو يُ ْو َعد ُْونَ َما أ‬ ‫ص َحا ِبى أَتَى‬ ْ َ‫أ‬
َ ‫ص َحابِى َذه‬
‫َب‬ ْ َ ‫فَ ِأ َذا ِِل ُ َّمتِى أ َ َمنَة َوأ‬
‫عد ُْونَ َما أ ُ َّمتِى‬
َ ‫يُ ْو‬
 Terjemahan
“ Bintang-bintang adalah pengaman bagi langit, jika bintang mati, maka datanglah pada
langit sesuatu yang mengancamnya. Dan aku adalah pengaman bagi sahabatku, jika aku mati,
maka datanglah kepada para sahabat sesuatu yang mengancam mereka. Sahabatku adalah
pengaman umatku, jika mereka mati, maka datanglah kepada umatku sesuatu yang
mengancam mereka.” (HR. Imam Muslim).
 Penjelasan
Dalam hadits ini hanya mambahas satu larik saja , yaitu sabda Nabi : “bintang-bintang
adalah pengaman langit. Jika bintang mati, maka datanglah pada langit sesuatu yang
mengancamnya.”
Maksud dari kematian bintang adalah meredup dan memudarnya sinar bintang. Sedang
maksud dari “sesuatu yang mengancam langit” adalah tersingkap, terpecah, terbuka, dan
perubahan langit menjadi sesuatu yang tidak terurus, ditelantarkan, dan dipenuhi asap dan
kabut.
2. Pembelahan Bulan
Nabi Bersabda :

ُ َ‫س ْو ِل َك َر َمة ْالقَ َم ِر اِ ْن ِشق‬


‫اق‬ ُ ‫للاِ ِل َر‬
 Terjemahan
“ Terbelahnya bulan merupakan karamah Rasulullah “. (HR. Imam Al-Bukhori ).
 Penjelasan
Hadits ini diriwayatkan oleh oleh Imam Al Bukhori dalam Shahihnya kitab Al-
Maghazy. Maksud dari hadits ini adalah terbelahnya bulan ini adalah peristiwa . ini
merupakan representasi dari salah satu kemukjizatan indrawi yang muncul sebagai penguat
bagi Rasulullah dalam menghadapi kaum kafir dan musyrik Mekah dan pengingkaran mereka
atas kenabian Nabi SAW.
Mukjizat adalah peristiwa adikodrati yang keluar dari ketentuan Sunnatullah. Oleh
karena itu, aturan-aturan duniawi tidak mungkin bisa memahami terjadinya mukjizat.
Seandainya mukjizat pembelahan bulan menjadi dua ini tidak disebutkan dalam Al-Qur’an
dan sejarah Rasulullah, tentu kaum muslimin sekarang tidak akan mengimaninya. Jadi, fungsi
hadits di atas adalah untuk menguatkan bahwa Rasulullah benar-benar mempunyai mukjizat
yaitu salah satunya membelah bulan jadi dua.

3. Siklus Hujan
Nabi Bersabda :

‫ع ٍام‬ َ ‫ع ٍام بِأَقَ َّل َم‬


َ ‫ط ًرا ِم ْن‬ َ ‫َما ِم ْن‬
 Terjemahan
“Tidak ada tahun yang lebih sedikit curah hujannya daripada tahun yang lain”
 Penjelasan
Al – Baihaqi meriwayatkan hadis ini dalam As-Sunan Al-kubra dari Ibnu Mas’ud Ra,
dari Rasulullah dengan teks hadis “tidak ada tahun yang lebih sedikit curah hujannya
daripada tahun yang lain”.
Kendati nash hadis berhenti (mauquf) pada Ibnu Mas’ud, sehingga mendorong beberapa
pengkaji hadis untuk melemahkan statusnya (dhaif) karena tidak dapat memahami petunjuk
ilmiahnya, namun hadis ini tetap mempresentasikan sebuah gebrakan ilmiah yang
mendahului khazanah sains modern sejak tahun 1400 tahun silam. Di samping itu, hadis ini
merupakan salah satu representasi kemukjizatan sains dalam hadits-hadits Nabi SAW.
Sehingga meski berstatus dho’if, hadis itu pun tetap kuat dan diperhitungkan.
4. Dari Abud Darda` radhiyallahu ‘anhu berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
‫سلَ َك ِع ْل ًما‬َ ‫ط ِر ْيقًا ِب ِه لهُ ا‬ َ ‫م ْن‬، ِ ‫سلَ َك َم ْن‬ َ ‫ط ِر‬ َ ‫ب ْيقًا‬ ْ َ‫فِ ْي ِه ي‬
ُ ُ ‫طل‬
‫ال ِع ْل ِم‬،
ْ ‫ب‬ ِ ‫طا ِل‬ َ ‫ض ُع ْال َمالَئِ َكةَ َو ِإ َّن ِل‬ ْ ‫ق‬
َ َ‫ال َجنَّ ِة أَ ْجنِ َحت َ َها لَت‬، ِ ‫ط ُر‬ُ
‫ض‬ِ ‫األ َ ْر‬، ‫ت ِفي َم ْن لَهُ ِفي‬ َّ ‫لَ َي ْستَ ْغ ِف ُر ْال َعا ِل َم َوإِ َّن َو َم ْن ال‬
ِ ‫س َم َوا‬
ِ ‫ض َل َو ِإ َّن ْال َم‬
‫اء‬ ُ َ‫ف َج ْوفِي َو ْال ِح ْيت‬
ْ َ‫ ْال َعابِ ِد َعلَى ْال َعا ِل ِم ف‬، ‫ان‬ ِ
ِ ‫العُلَ َما َء َوإِ َّن ْال َك َوا ِك‬،
‫ب‬ ْ ‫ض ِل‬ ْ َ‫علَى ْلبَ ْد ِر لَ ْيلَةَ ْالقَ َم ِر َكف‬
َ ‫سائِ ِر‬َ
ِ ‫َارا يُ َو ِ ِّرث ُ ْوا لَ ْم األ َ ْن ِب َيا َء َوإِ َّن األ َ ْن ِب َي‬
‫د ِْر َه ًما‬، ‫اء‬ َ ُ‫َو َرثَة‬
ً ‫والَ ِد ْين‬،
‫وافِ ٍر ِب َحظٍ ِّ أَ َخذَ أَ َخذَهُ فَ َم ْن ْال ِع ْل َم‬،
َ ‫َو َّرثُوا ِإنَّ َما‬
 Terjemahan
“Barangsiapa menempuh suatu jalan yang padanya dia mencari ilmu, maka Allah akan
mudahkan dia menempuh jalan dari jalan-jalan (menuju) jannah, dan sesungguhnya para
malaikat benar-benar akan meletakkan sayap-sayapnya untuk penuntut ilmu, dan
sesungguhnya seorang penuntut ilmu akan dimintakan ampun untuknya oleh makhluk-
makhluk Allah yang di langit dan yang di bumi, sampai ikan yang ada di tengah lautan pun
memintakan ampun untuknya. Dan sesungguhnya keutamaan seorang yang berilmu atas
seorang yang ahli ibadah adalah seperti keutamaan bulan pada malam purnama atas seluruh
bintang, dan sesungguhnya ulama adalah pewaris para Nabi, dan para Nabi tidaklah
mewariskan dinar ataupun dirham, akan tetapi mereka hanyalah mewariskan ilmu, maka
barangsiapa yang mengambilnya maka sungguh dia telah mengambil bagian yang sangat
banyak.” (HR. Abu Dawud no.3641, At-Tirmidziy no.2683, dan isnadnya hasan, lihat
Jaami’ul Ushuul 8/6)
ILMUAN ISLAM SERTA HASIL PENEMUANNYA

1. AL-Khawarizmi/ Muhammad Ibnu Musa (Iran, 780-850)


Bidang: matematika (Algebra / Algoritma / Aritmatika /
Aljabar), astronomi dan geografi.
Penemuan: angka nol, al-jabar
2. Ibnu Sina / Avicenna (986-1037)
Bidang: kedokteran, pengobatan (medicine), fisika, geologi,
mineralogi, matematika, astronomi, filsafat, ilmuwan
ensiklopedi, psikologi, penulis kaidah kedokteran modern
(dipakai sebagai referensi ilmu kedokteran barat), menulis buku
tentang fungsi organ tubuh, meneliti penyakit TBC, diabetes
dan penyakit yang ditimbulkan oleh efek fikiran.
Atau dikenal dengan nama Avicenna, hidup antara tahun 986-
1037 M. Ia adalah seorang ilmuwan muslim dan Filosof besar
pada waktu itu, hingga kepadanya diberikan julukan Syeh Al-
Rais. Keistimewaannya antara lain pada masa umur 10 tahun
sudah hafal Al-Qur`an, kemudian pada usia 18 tahun sudah
mampu menguasai semua ilmu yang ada pada waktu itu.
Bidang keahliannya adalah ilmu Kedokteran, ilmu Fisika,
Geologi, Mineralogi. Juga dibidang Medicine, Philosophy,
Mathematics, Astronomy.
3. Ibnu Haitham / Alhazen (Basra, 965 – Kairo 1039)

Bidang: optik

Penemuan: Konsep kamera

Dikenal dalam kalangan cerdik pandai di Barat, dengan nama


Alhazen, adalah seorang ilmuwan Islam yang ahli dalam bidang
sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Ia
banyak pula melakukan penyelidikan mengenai cahaya dan yang
berkaitan dengannya. Ia telah memberikan ilham kepada ahli sains
dari dunia barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler dalam
menciptakan mikroskop serta teleskop. Bidang lain: Physics,
Optics, Mathematics.

4. Al-Jazari / Ibnu Ismail Al Jazari

Bidang: robotika, mekanika, fluida

Penemuan/Karya: Jam Gajah

Ilmuwan Muslim Penemu Konsep Robotika Modern. Al Jazari


mengembangkan prinsip hidrolik untuk menggerakkan mesin yang
kemudian hari dikenal sebagai mesin robot. Ia dipanggil Al-Jazari
karena lahir di Al-Jazira, sebuah wilayah yang terletak di antara Tigris
dan Efrat, Irak. Seperti ayahnya ia mengabdi pada raja-raja Urtuq atau
Artuqid di Diyar Bakir dari 1174 sampai 1200 sebagai ahli teknik.
”Tak mungkin mengabaikan hasil karya Al-Jazari yang begitu
penting. Dalam bukunya, ia begitu detail memaparkan instruksi untuk
mendesain, merakit, dan membuat sebuah mesin” (Donald Hill).

Kalimat di atas merupakan komentar Donald Hill, seorang ahli teknik


asal Inggris yang tertarik dengan sejarah teknologi, atas buku karya
ahli teknik Muslim yang ternama, Al-Jazar. Al Jazari merupakan
seorang tokoh besar di bidang mekanik dan industri. Lahir di Al
Jazira, yang terletak diantara sisi utara Irak dan timur laut Syiria,
tepatnya antara Sungai tigris dan Efrat. Al-Jazari merupakan ahli
teknik yang luar biasa pada masanya.
5. Abu Qasim Al Zahrawi / ALBUCASIS

Bidang: medis, kedokteran, ahli tulang, ahli bedah.

Penemuan/Karya: benang Cut gut, alat bedah

Sang Penemu Gips Era Islam. Abu Al Zahrawi merupakan seorang dokter, ahli
bedah, maupun ilmuan yang berasal dari Andalusia.

Dia merupakan penemu asli dari teknik pengobatan patah tulang dengan
menggunakan gips sebagaimana yang dilakukan pada era modern ini. Sebagai
seorang dokter era kekalifahan, dia sangat berjasa dalam mewariskan ilmu
kedokteran yang penting bagi era modern ini.

Al Zahrawi lahir pada tahun 936 di kota Al Zahra yaitu sebuah kota yang
terletak di dekat Kordoba di Andalusia yang sekarang dikenal dengan negara
modern Spanyol di Eropa.

6. Ar-Razi (Tehran, 864-930)


Bidang: demam, penyakit cacar, alergi asma, dan ilmuwan pertama yang
menulis tentang alergi dan imunologi. Atau dikenali sebagai Rhazes di
dunia barat merupakan salah seorang pakar sains Iran yang hidup antara
tahun 864 – 930.
Ar-Razi juga diketahui sebagai ilmuwan serba bisa dan dianggap sebagai
salah satu ilmuwan terbesar dalam Islam. Sekembalinya ke Teheran, ia
dipercaya untuk memimpin sebuah rumah sakit di Rayy. Selanjutnya ia
juga memimpin Rumah Sakit Muqtadari di Baghdad. Sebagai seorang
dokter utama di rumah sakit di Baghdad, ar-Razi merupakan orang
pertama yang membuat penjelasan seputar penyakit cacar.
Razi juga merupakan ilmuwan pertama yang menjelaskan demam
sebagai mekanisme tubuh untuk melindungi diri. Pada bidang farmasi,
ar-Razi juga berkontribusi membuat peralatan seperti tabung, spatula
dan mortar. Ar-Razi juga mengembangkan obat-obatan yang berasal dari
merkuri.
7. Abu Musa Jabir bin Hayyan / Gebert (721-815)

Meneliti: penemu ilmu kimia

Orang-orang Eropa menamakannya Gebert, ia hidup antara tahun 721-815


M. Dia adalah seorang tokoh Islam yang mempelajari dan mengembangkan
dunia Islam yang pertama. Ilmu tersebut kemudian berkembang dan kita
mengenal sebagai ilmu kimia. Bidang keahliannya, (dimana dia mengadakan
peneltian) adalah bidang : Logika, Filosofi, Kedokteran, Fisika, Mekanika,
dan sebagainya.

8. Al-Kindi/Abu Yusuf Yacub Ibnu Ishak Al-Kindi / Al Kindus

Bidang: Filosofi, Matematika, Logika, Musik, Ilmu Kedokteran,


ensiklopedi, pengarang 270 buku, ahli matematika, fisika, musik,
kedokteran, farmasi, geografi, ahli filsafat Arab dan Yunani kuno, Dalam
dunia barat dia dikenal dengan nama Al-Kindus. Memang sudah menjadi
semacam adat kebiasaan orang barat pada masa lalu dengan melatinkan
nama-nama orang terkemuka, sehingga kadang-kadang orang tidak
mengetahui apakah orang tersebut muslim atau bukan.

Al Khindi ahli adalah ilmuwan ensiklopedi, pengarang 270 buku, ahli


matematika, fisika, musik, kedokteran, farmasi, geografi, ahli filsafat Arab
dan Yunani kuno. Al-Kindi adalah seorang filosof muslim dan ilmuwan
sedang bidang disiplin ilmunya adalah: Filosofi, Matematika, Logika, Musik,
Ilmu Kedokteran.

9. Abu Raihan Al-Biruni ( Persia, 973 – 1048)

Meneliti: matematika, astronomi (determined Earth’s circumference), fisika,


ensiklopedia, filsafat, sejarah, obat-obatan, farmasi.

Merupakan matematikawan Persia, astronom, fisikawan, sarjana, penulis


ensiklopedia, filsuf, pengembara, sejarawan, ahli farmasi dan guru, yang
banyak menyumbang kepada bidang matematika, filsafat, obat-obatan.

10. Piri reis

Meneliti: geografi, peta dunia. Pencipta peta dunia terlengkap dibuat


pada tahun 1513. Para ahli satelit sendiri pun merasa terkejut dengan
model pemetaan yang dibuat oleh tokoh Muslimin ini. Peta yang dibuat
diatas sepotong kulit rusa berukuran 90×65 centimeter itu benar-benar
digambarkan lengkap dan cukup detail.

Você também pode gostar

  • BAB I Pengling
    BAB I Pengling
    Documento12 páginas
    BAB I Pengling
    Iga Sakinah
    Ainda não há avaliações
  • AGAMA
    AGAMA
    Documento3 páginas
    AGAMA
    Iga Sakinah
    Ainda não há avaliações
  • Bhs Ingg
    Bhs Ingg
    Documento2 páginas
    Bhs Ingg
    Iga Sakinah
    Ainda não há avaliações
  • AMDAL
    AMDAL
    Documento2 páginas
    AMDAL
    Iga Sakinah
    Ainda não há avaliações