Você está na página 1de 14

PERAN PENYULUH PERTANIAN DALAM PENGEMBANGAN

KELOMPOKTANI DI DESA KEMUNING MUDA


KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK

THE ROLE OF AGRICULTURAL EXTENSION IN THE


DEVELOPMENT OF FARMER GROUPS AT KEMUNING MUDA
VILLAGE BUNGARAYA DISTRICTS SIAK REGENCY

Siti Nurjanah1, Cepriadi2, Kausar2


Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
Jln. HR. Subrantas KM 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru 28294
E-mail : Sitinurjanah703@rocketmail.com
HP. 081364559217

ABSTRAK

Agricultural extension as part of the national life (especially farmers) and


promote welfare in general is one key to success in order to strengthen farmer
groups. Many farmers' groups have been developed, but there are many who
questioned its existence. the purpose of this study was (1) Determine the role of
agricultural extension in the village Kemuning muda. (2) Determine the
development of farmers 'groups in the village Kemuning Muda, and (3) To
identify any problems encountered by farmers in agricultural extension role in the
development of farmers' groups in rural districts Kemuning Muda Bungaraya Siak
district. the method used in this research is survey method with a sampling
technique that with Purposive Sampling method. the number of samples in this
study were 6 farmer groups, respectively 5 samples taken farmer groups so that
the total is 30 samples. data analysis using a Likert scale. the results showed that,
the role of agricultural extension in the development of farmers' groups in rural
districts Kemuning Muda Bungaraya Siak district is quite good. handling
problems faced by farmers in agricultural extension role in the development of
farmer groups are less helpful extension of market access for agricultural products
and the insufficient number of members who abide by the regulations.

Keywords: Role Of Extension, Farmer Groups, Rice Farmers

PENDAHULUAN kelompoktani telah dikembangkan,


Penyuluhan pertanian sebagai tetapi banyak pula yang
bagian dari upaya mencerdaskan dipertanyakan eksistensinya. Sering
kehidupan bangsa (khususnya petani) kelompok yang tumbuh menjamur
dan memajukan kesejahteraan pada seiring dengan adanya tawaran paket
umumnya merupakan salah satu kredit, tawaran subsidi sarana
kunci sukses dalam rangka produksi, bantuan fisik dan dalam
memperkuat kelompoktani. Banyak rangka dianjurkan untuk menerapkan

1. Mahasiswa Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Riau 1


2. Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Riau
Jom Faperta Vol. 3 No. 2 Oktober 2016
teknologi. Tetapi fakta juga telah informasi yang ada dan menjadi
menunjukkan, dengan berakhirnya keterangan-keterangan secara faktual
bantuan tersebut, maka berakhir pula Metode pengambilan sampel dalam
kelompoknya dan teknologi anjuran penelitian ini menggunakan metode
mulai ditinggalkan. Ini semua Purposive Sampling. Jumlah sampel
menunjukkan ada yang salah dengan dalam penelitian ini adalah 6
upaya yang telah dilakukan lembaga kelompoktani yaitu masing-masing
pembina dalam mengembangkan dan kelompoktani diambil 5 sampel
memperkuat kelompok tani. sehingga jumlah keseluruhannya 30
Penelitian ini bertujuan untuk sampel di Desa Kemuning Muda
(1) Mengetahui peran penyuluh Kecamatan Bungaraya Kabupaten
pertanian di Desa Kemuning Muda, Siak.
(2) Mengetahui pengembangan Metode pengumpulan data
kelompoktani di Desa Kemuning menggunakan data primer dan data
Muda, dan (3) Masalah-masalah apa sekunder. Pengumpulan data primer
saja yang dihadapi petani pada peran dilaksanakan dengan metode survei
penyuluh pertanian dalam melalui wawancara langsung dengan
pengembangan kelompoktani. menggunakan daftar pertanyaan
berupa kuesioner yang telah
METODE PENELITIAN
dipersiapkan terlebih dahulu.
Tempat dan waktu penelitian.
Sedangkan data sekunder yang
Penelitian ini dilaksanakan di Desa
diperlukan diperoleh dari instansi
Kemuning Muda Kecamatan Bunga
terkait yaitu instansi atau lembaga
raya Kabupaten Siak. Penentuan
yang terkait dalam penelitian ini,
lokasi atas pertimbangan bahwa Desa
meliputi: data monografi dan data
Kemuning Muda merupakan Desa
tofografi desa serta data
yang memiliki luas lahan dan
kelompoktani dari penyuluh dan
penghasil padi tertinggi di Kabupaten
data-data lain yang dapat menunjang
Siak. Selain itu, di Desa Kemuning
dalam penelitian.
Muda juga menjadi salah satu
wilayah dimana petani membentuk METODE ANALISIS DATA
organisasi kelompoktani yang aktif Analisis data yang digunakan
dibawah binaan penyuluhan dalam penelitian ini adalah metode
pertanian khususnya di bidang deskriptif dengan menggunakan
pertanian tanaman pangan. Penelitian kuesioner dalam bentuk Skala Likert.
ini telah dilaksanakan dari bulan Skala Likert adalah skala yang
Maret 2015 dan selesai bulan digunakan untuk mengukur sikap,
November 2015 yang meliputi survei pendapat, dan persepsi seseorang
lapangan, penyusunan proposal, atau sekelompok orang tentang
pengumpulan data dan pentabulasian fenomena sosial.
data sampai laporan akhir hasil Kategori peran penyuluh
penelitian. pertanian dalam pengembangan
kelompoktani dibagi menjadi (1)
METODE PENGAMBILAN
kategori Rendah: 1-1,66; (2) kategori
SAMPEL DAN DATA
Sedang: 1,67-2,33; (3) kategori
Metode yang digunakan dalam
Tinggi: 2,34-3,00. Dan untuk
penelitian ini adalah metode survei,
menganalisis permasalahan yang
yaitu melakukan penelitian untuk
dihadapi petani pada peran penyuluh
memperoleh fakta-fakta dari
dan pengembangan kelompoktani

Jom Faperta Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 2


juga menggunakan metode deskriptif responden adalah suku jawa yang
dengan cara menggambarkan mengikuti program trasmigrasi dan
persoalan yang bersifat kompleks, menetap di Desa Kemuning Muda
sensitif, kontroversial. Hasil ini akan Kecamatan Bungaraya Kabupaten
dicatat oleh peneliti sebagai data Siak.
penelitian.Penelitian dengan metode
deskriptif menggunakan observasi Umur Responden
langsung ke lapangan agar dapat Umur memiliki peranan peting
mengidentifikasi permasalahan yang dalam mencapai keberhasilan usaha
terjadi. karena umur akan mempengaruhi
daya ingat, produktivitas, keberanian
HASIL DAN PEMBAHASAN
untuk mengambil resiko dan pola
Karakteristik Responden pikir dalam menerima inovasi dalam
Responden yang ada dalam berusahatani. Untuk umur responden
penelitian ini merupakan pengurus yang menjadi sampel dapat dilihat
masing-masing kelompoktani dari pada Tabel 1 sebagai berikut.
kelas madya dan lanjut di Desa
Kemuning Muda. Mayoritas
Tabel 1. Deskripsi petani responden berdasarkan umur
No Kelompok Umur (Tahun) Jumlah (Jiwa) Persentase (%)
1 35-64 26 86,67
2 ≥65 4 13,33
Jumlah 30 100 %

Berdasarkan Tabel 1 dapat Tingkat Pendidikan


diketahui bahwa rata-rata umur Tingkat pendidikan merupakan
petani hampir keseluruhannya jenjangan pendidikan terakhir yang
sampelnya tergolong kedalam umur berhasil dicapai petani dan akan
produktif menurut Badan Pusat sangat berpengaruh terhadap pola
Statistik (2010), bahwa komposisi pikir seseorang dalam menerima
penduduk Indonesia menurut informasi baru dan menerapkan
kelompok umur terdiri dari penduduk teknologi dalam budidaya pertanian.
berusia muda (0-14 tahun), usia Untuk lebih jelasnya mengenai
produktif (15-64 tahun) dan usia tua tingkat pendidikan petani dapat
(≥65 tahun). dilihat pada Tabel 2 sebagai berikut.

Tabel 2. Deskripsi petani responden berdasarkan tingkat pendidikan


No Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa) Persentase (%)
1 Tamat SD 15 50,00
2 Tamat SMP 10 33,33
3 Tamat SMA 5 16,67
Jumlah 30 100 %
Berdasarkan Tabel 2 diatas salah satunya rendahnya tingkat
sebagian besar pendidikan petani ekonomi, sehingga motivasi untuk
sampel relatif rendah yaitu hanya meraih pendidikan yang layak
tamat SD sebanyak 15 jiwa atau menjadi berkurang. Meski faktor
50%. Rendahnya tingkat pendidikan pendidikan sangatlah penting dalam
ini disebabkan adanya beberapa menunjang suatu keberhasilan dalam
faktor hal dalam kehidupan petani berusahatani, tingkat pendidikan juga

Jom Faperta Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 3


berpengaruh terhadap adopsi baru melakukan kegiatan usahatani dan
untuk mewujudkan kedinamisan menghasilkan suatu produk
antar petani dalam menerapkan pertanian. Dalam hal status luas
penggunaan teknologi baru bagi lahan yang dimanfaatkan petani di
petani menjadi lebih mudah untuk Desa Kemuning Muda merupakan
menyerap informasi dan inovasi luas lahan milik pribadi. Sebaran
baru. kepemilikan luas lahan semua petani
responden menurut Sastra Atmadja
Luas Lahan (2010) dapat dilihat pada Tabel 3
Luas lahan merupakan luas sebagai berikut:
tanah yang digunakan untuk
Tabel 3. Deskripsi petani responden berdasarkan luas lahan padi sawah
No Luas Lahan (Ha) Jumlah (Jiwa) Persentase (%)
1 0,1-0,5 6 20
2 0,6-1,0 15 50
3 1,1-1,5 3 10
4 >1,6 6 20
Jumlah 30 100 %
Pada Tabel 3 luas kepemilikan Pengalaman berusahatani
lahan petani sampel bervariasi mulai merupakan salah satu hal yang
dari 0,1 - >1,6 hektar. Jumlah luas sangat mempengaruhi dari
lahan terbesar petani sampel kemampuan petani dalam mencapai
memiliki 0,6-1,0 hektar dengan keberhasilan mengelola usahatani.
persentase 50% dan jumlah luas Untuk lebih jelasnya mengenai
lahan terkecil 1,1-1,5 hektar dengan pengalaman berusahatani petani
persentase 10%. sampel dapat dilihat pada Tabel 4
berikut ini.
Pengalaman Berusahatani
Tabel 4. Deskripsi petani responden berdasarkan pengalaman berusahatani
No Pengalaman Usaha ( Tahun) Jumlah (Jiwa) Persentase (%)
1 <11 (Rendah) 9 30,00
2 12-15 (Sedang) 2 6,67
3 >15 (Tinggi) 19 63,33
Jumlah 30 100 %
Peran Penyuluh Pertanian
Berdasarkan Tabel 4 diketahui Peran penyuluh merupakan
bahwa petani memiliki pengalaman suatu rangkaian kegiatan sebagai
berusahatani yang sangat baik dalam fasilitasi proses belajar, sumber
melaksanakan usahataninya, informasi, pendamping, pemecahan
meskipun ada beberapa petani yang masalah, pembinaan, pemantauan,
masih baru memiliki pengalaman dan evaluasi terhadap kegiatan petani
berusahatani sekitar <11 tahun untuk mendukung pembangunan
berjalan atau (30%) dan persentase pertanian yang berkelanjutan. Dalam
terbesar terdapat pada petani dengan kegiatan pertanian diperlukan
pengalaman berusahatani berkisar kehadiran peran penyuluh sebagai
>15 tahun atau (63,33%). pemicu sekaligus sebagai pemacu
Peran Penyuluh Pertanian dalam pembangunan pertanian di Indonesia
Pengembangan Kelompoktani (Mardikanto, 2009). Adapun peran

Jom Faperta Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 4


penyuluh di Desa Kemuning Muda Siak dapat dilihat pada Tabel 5
Kecamatan Bungarya Kabupaten berikut ini.
Tabel 5. Rekapitulasi peran penyuluh pertanian
No Peran Penyuluh Skor Kategori
1 Edukasi 2,62 Tinggi
2 Diseminasi Informasi/Inovasi 2,26 Sedang
3 Fasilitasi 2,02 Sedang
4 Konsultasi 2,23 Sedang
5 Supervisi/Pembinaan 2,27 Sedang
6 Monitoring dan Evaluasi 2,26 Sedang
Total rata-rata 2,28 Sedang
penyuluh mencakup seluruh aspek
Peran Penyuluh Sebagai Edukasi
budidaya, contohnya tentang
Peran penyuluh sebagai
bagaimana melakukan budidaya
edukasi merupakan kegiatan
yang baik dan benar mulai dari
memfasilitasi proses belajar yang
penyemaian benih, pengolahan
dilakukan oleh para penerima
lahan, penanaman, dan pemeliharaan
manfaat penyuluhan (beneficiaries)
(penyulaman dan penyiangan,
dan atau stakeholders pembangunan
pengairan, pemupukan dan
yang lainnya. Indikator dari peran
pengendalian hama dan penyakit).
penyuluh sebagai edukasi ada tiga:
Berdasarkan keterangan pada
pertama, materi program penyuluhan
Tabel 5 diatas maka dapat
relevan dengan kebutuhan petani;
disimpulkan bahwa peran penyuluh
kedua, keterampilan petani
sebagai edukasi di Desa Kemuning
meningkat; dan yang ketiga,
Muda Kecamatan Bungaraya
pengetahuan petani meningkat.
Kabupaten Siak dapat dikategorikan
Diketahui bahwa peran
baik dengan total rata-rata 2,62.
penyuluh dengan indikator materi
program penyuluhan relevan dengan Peran Penyuluh Sebagai
kebutuhan petani sudah terbilang Diseminasi Informasi/Inovasi
baik pada kategori “Tinggi” dengan Diseminasi informasi/inovasi
total rata-rata skor 2,60. Hal ini adalah kegiatan penyebarluasan
karena penyuluh yang mampu informasi/inovasi dari sumber
menyediakan materi sesuai dengan informasi atau penerima informasi
permasalahan yang dialami oleh (Mardikato, 2009). Tentang hal ini,
petani dalam menjalankan seringkali kegiatan penyuluhan
usahataninya juga disesuaikan hanya terpaku untuk lebih
potensi daerah dan kebutuhan petani mengutamakan penyebaran informasi
di wilayah binaannya. /inovasi dari pihak-luar. Tetapi
Peran penyuluh dengan dalam hal proses pembangunan,
indikator keterampilan petani informasi dari “dalam” seringkali
meningkat sudah terbilang baik pada justru lebih penting terutama yang
kategori “Tinggi” dengan total rata- terkait dengan kebutuhan-kebutuhan
rata 2,73. Peran penyuluh dalam masyarakat, pengambilan keputusan
pengetahuan petani meningkatkan kebijakan dan atau pemecahan
sudah terbilang baik pada kategori masalah yang segera memerlukan
“Tinggi” dengan total rata-rata 2,53. penanganan (Mardikanto, 2009).
Hal ini menunjukkan bahwasanya Indikator dari peran penyuluh
materi-materi yang diberikan oleh sebagai diseminasi/inovasi ini diukur

Jom Faperta Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 5


dari 3 indikator yaitu antara lain: saprodi kepada petani baik diluar
penyampaian informasi/inovasi maupun didalam bertugas sesuai
teknologi kepada petani lain, dengan pengetahuan penyuluh,
penyebaran diseminasi sehingga harga saprodi sedikit
informasi/inovasi teknologi baru dan banyaknya dapat diketahui oleh
diseminasi informasi harga saprodi petani. sebagai contoh harga saprodi
dan hasil produksi. yang disampaikan adalah harga
Peran penyuluh dengan pupuk yang pada dasarnya sering
indikator penyampaian informasi mengalami naik turun harga,
/inovasi teknologi kepada petani lain sehingga dengan penyebaran harga
terbilang baik dengan kategori saprodi oleh penyuluh tentunya
“Tinggi” dengan total skor 2,37. Hal cukup membantu petani dalam
ini, karena penyuluh sudah mengetahui harga saprodi dipasaran.
sepenuhnya dalam menyampaikan Akan tetapi terkadang keadaan harga
informasi mengenai inovasi dalam saprodi yang naik turun
berusahatani. Informasi yang menyebabkan informasi harga
didapatkan petani secara langsung saprodi yang disampaikan oleh
dari penyuluh dan secara merata penyuluh terkadang kurang sesuai,
menyebar dari petani yang sudah namun setidaknya sudah cukup
mendapatkan informasi sebelumnya memberikan gambaran bagi petani
kepada kelompoktani lain. Dalam tentang harga saprodi yang mereka
penyebaran informasi setiap butuhkan.
kelompoktani memiliki jadwal Berdasarkan keterangan pada
masing-masing yang telah dibuat Tabel 5 diatas maka dapat
oleh penyuluh. disimpulkan bahwa peran penyuluh
Peran penyuluh dengan sebagai diseminasi informasi/inovasi
indikator penyebaran diseminasi di Desa Kemuning Muda Kecamatan
informasi/inovasi teknologi kepetani Bungaraya Kabupaten Siak dapat
lain memperoleh skor 2,23 dengan dikategorikan cukup baik dengan
kategori “Sedang”, artinya penyuluh total rata-rata skor 2,26.
cukup baik dalam menyampaikan
informasi melalui ketua kelompok, Peran Penyuluh Sebagai Fasilitasi
kemudian ketua kelompoktani Fasilitasi atau pendampingan
mengembangkan informasi tersebut adalah peran penyuluhan dalam hal
kepada masing-masing anggotanya. melayani, memenuhi kebutuhan-
Penyuluh juga memberikan kebutahan petani, memfasilitasi
informasi dan memperkenalkan keluhan petani ataupun masalah-
teknologi-teknologi terapan seperti masalah usahatani yang dihadapi
pengendalian hama tikus dengan petani. Fasilitasi yang diberikan
menggunakan pestisida nabati, penyuluhan ini tidak sepenuhnya
walaupun pengaplikasiannya belum dapat membantu petani mengatasi
secara optimal. masalah usahataninya namun hanya
Peran penyuluh dengan sebagai penengah dalam mengatasi
indikator diseminasi informasi harga masalah petani (Mardikato, 2009).
saprodi memperoleh skor 2,17 Indikator peran penyuluh sebagai
dengan kategori “Sedang”, artinya fasilitasi dilihat dari 4 indikator,
penyuluh sudah cukup baik dalam yaitu memfasilitasi setiap keluhan
menyampaikan informasi harga petani, memfasilitasi pengembangan

Jom Faperta Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 6


motivasi atau minat untuk mau bermitra dikarenakan petani
berusahatani padi sawah, membantu tersebut merasa sanggup mencari
akses ke lembaga keuangan, dan modal sendiri tanpa harus melakukan
membantu akses pasar untuk hasil peminjaman.
pertanian. Peran penyuluh pada indikator
Peran penyuluh pada indikator membantu akses pasar untuk hasil
memfasilitasi setiap keluhan petani pertanian mendapatkan skor 1,13
mendapatkan skor 2,33 dengan dengan kategori “Rendah”, artinya
kategori “Sedang”. Skor ini bahwa penyuluh kurang dalam hal
menjelaskan bahwa penyuluh cukup membantu petani dalam pemasaran
dalam memfasilitasi setiap keluhan hasil padi. Hal ini karena pada saat
petani dilapangan. Contoh keluhan panen raya tiba pengusaha-
yang pernah disampaikan petani pengusaha gabah dari luar kota
yaitu dalam hal penanggulangan seperti Sumatera Utara langsung
hama tikus, dan jika penyuluh belum datang untuk membeli hasil panen
mendapatkan solusi yang lebih tepat, petani, ini juga dikarenakan
maka penyuluh berusaha mencari pengusaha-pengusaha lokal tidak
solusi dengan cara melakukan dialog dapat menampung semua hasil gabah
atau bertanya dengan pihak lain petani.
seperti sesama penyuluh, dinas
pertanian, atau tenaga ahli dibidang Peran Penyuluh Sebagai
hama dan penyakit. Konsultasi
Peran penyuluh pada indikator Peran penyuluh sebagai
pengembangan motivasi/minat untuk konsultasi menurut Mardikanto
berusahatani padi mendapatkan skor (2009),yaitu membantu memecahkan
2,30 dengan kategori “Sedang”, masalah atau sekedar memberikan
artinya pengembangan motivasi/ alternatif-alternatif pemecahan
minat untuk berusahatani yang masalah. Indikator peran penyuluh
dibangun oleh penyuluh cukup baik, sebagai konsultasi dilihat dari empat
dikarenakan tidak terlalu banyak indikator, yaitu membantu
petani padi yang tidak mengalih memecahkan masalah yang dihadapi
fungsikan lahan menjadi komoditi petani, memberikan sarana dan
lain. Namun perlu adanya prasarana untuk memecahkan
peningkatan kemauan petani itu permasalahan bersama, membantu
sendiri dalam mengoptimalkan memberikan konsultasi tentang
usahatani padi. teknologi baru, dan memberikan
Peran penyuluh pada indikator waktu kepada petani untuk
membantu akses petani ke lembaga melakukan konsultasi.
terkait memperoleh skor 2,30 dengan Peran penyuluh pada indikator
kategori “sedang”, ini menjelaskan membantu memecahkan masalah
bahwasanya punyuluh cukup dalam yang dihadapi petani, penyuluh
memfasilitasi petani padi di Desa mendapatkan skor 2,27 dengan
Kemuning Muda ini untuk bermitra kategori “Sedang”, artinya bahwa
dengan salah satu lembaga keuangan. penyuluh cukup baik dalam
Contohnya adalah penyuluh pernah menyelesaikan permasalahan yang
memfasilitasi petani seperti KUR dihadapi petani mulai dari
(Kredit Usaha Rakyat). Akan tetapi penyemaian benih, penanaman,
ada sebagian kecil petani yang tidak pengendalian hama dll.

Jom Faperta Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 7


Peran penyuluh pada indikator baik itu petani datang langsung
memberikan sarana dan prasarana ataupun hanya melalui telepon.
untuk memecahkan permasalahan
Peran Penyuluh Sebagai
bersama mendapatkan skor 2,33
Supervisi/Pembinaan
dengan kategori “Sedang”. Hasil ini Supervisi atau pembinaan
menjelaskan bahwa penyuluh sudah adalah suatu kegiatan pengawasan
cukup baik dalam memberikan yang dilakukan secara bersama-sama
sarana dan prasarana dalam antara penyuluh dan petani untuk
memecahkan masalah bersama, melihat juga mengetahui
seperti penyuluh memecahkan perkembangan dari usahatani yang
permasalahan hama tikus, penyuluh dilakukan serta melihat masalah apa
menyediakan bahan untuk yang terjadi dilapangan sehingga
pembuatan pestisida pemberantas dapat memecahkan masalah secara
hama tikus dan mengaplikasikan bersama serta dapat memperbaiki
langsung ke lahan padi petani. kekurangan dari permasalahan yang
Peran penyuluh pada indikator ada. Indikator peran penyuluh
membantu memberikan pemahaman sebagai supervisi/pembinaan dilihat
tentang teknologi baru memperoleh dari dua indikator yaitu pembinaan
skor 2,30 dengan kategori “Sedang”, terhadap masalah teknik yang
artinya peran penyuluh cukup dihadapi petani padi dan alternatif
memberi pemahaman teknologi pemecahan masalah.
terbaru langsung kepada petani. Peran penyuluh pada Indikator
Peran penyuluh seperti penyampaian
pembinaan terhadap masalah teknik
harga saprodi seperti pupuk dan yang dihadapi petani padi
menjelaskan cara pemupukan memperoleh skor 2,20 dengan
berimbang yang tepat sesuai dengan kategori “Sedang”, artinya penyuluh
kebutuhan tanaman, lalu penggunaan cukup melakukan pembinaan
pestisida kimia secara benar dan terhadap kemampuan teknik yang
tepat (tepat jenis, tepat dosis dan dihadapi petani padi, tidak hanya
konsentrasi, tepat mutu, tepat cara menyampaikan materi edukasi
aplikasi, tepat sasaran, tepat waktu semata namun penyuluh langsung
dan tempat). memberikan pembinaan langsung ke
Peran penyuluh pada indikator lapangan.
memberikan waktu kepada petani Peran penyuluh pada indikator
untuk melakukan konsultasi alternatif pemecahan masalah
memperoleh skor 2,23 dengan mendapatkan skor 2,33 dengan
kategori “Sedang”. Hal ini kategori “Sedang”, artinya peran
menunjukan bahwa penyuluh cukup penyuluh cukup dalam memberikan
dalam meluangkan waktu kepada alternatif pemecahan masalah
petani yang ingin berkonsultasi pengendalian hama pada tanaman
setidaknya pada saat bertugas seperti padi yang dihadapi petani.
saat memberikan edukasi, penyuluh Terkadang penyuluh dan petani
bersedia melakukan dan menerima mencari pemecahan masalah secara
petani yang ingin konsultasi setelah bersama agar masalah yang dihadapi
pemberian edukasi. Kemudian, petani menjadi lebih ringan dan
ketika di hari tidak kerja juga dapat cepat diatasi.
penyuluh bersedia melakukan
konsultasi jika petani menghubungi,

Jom Faperta Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 8


Peran Penyuluh Sebagai Peran penyuluh pada indikator
Monitoring atau Evaluasi monitoring dan evaluasi terhadap
Monitoring adalah kegiatan penguasaan inovasi/teknologi baru
pemantauan yang dilakukan untuk mendapatkan skor 2,30 dengan
memastikan apakah input atau kategori “Sedang”, artinya petani
sumberdaya yang tersedia telah sudah banyak yang mengerti cara
dimanfaatkan dengan optimal oleh menggunakan teknologi usahatani
penggunanya/ petani. Sedangkan padi dan tidak banyak perubahan
evaluasi adalah kegiatan yang pada teknologi baru yang didapat
penting dilakukan dalam penyuluhan dari penyuluhan untuk pertanian
untuk melihat kondisi petani dan padi.
memperbaiki kinerja petani, namun Peran penyuluh pada indikator
dalam hal ini sering kali disalah evaluasi terhadap hasil kegiatan
artikan dalam konotasi negatif, petani adalah untuk melihat kinerja
karena dianggap mencari kesalahan, dari petani, sehingga pada peran ini
kegagalan dan kelemahan dari suatu penyuluh juga dapat melihat
kegiatan penyuluhan pertanian. peran perkembangan pengetahuan petani
penyuluh sebagai monitoring dan terhadap inovasi yang telah diberikan
evaluasi mendapatkan skor total 2,26 penyuluh. Peran ini memiliki skor
dengan kategori “Sedang”. Penilaian 2,27 yaitu dalam kategori “Sedang”,
ini dilihat dari tiga indikator yaitu: artinya hal ini cukup dipantau oleh
melakukan monitoring dan evaluasi penyuluh karena sebagian petani
terhadap usahatani, monitoring dan masih kurang memahami teknik
evaluasi terhadap penguasaan budidaya yang baik dalam usahatani
inovasi/teknologi baru dan evaluasi padi, sehingga penyuluh dapat
terhadap hasil kegiatan. mengajarkan kepada petani yang
Peran penyuluh pada indikator belum mengerti cara usahatani padi
melakukan monitoring dan evaluasi yang baik dan benar.
terhadap usahatani yang telah
dijalankan petani memperoleh skor Pengembangan Kelompoktani
2,20 dengan kategori “Sedang”, yaitu Pengembangan kelompoktani
penyuluh cukup dalam melakukan diarahkan pada peningkatan
monitoring dan evaluasi, juga kemampuan kelompoktani dalam
meninjau lebih lanjut sehingga melaksanakan fungsinya, dan
tingkat keberhasilan edukasi yang meningkatan kemampuan para
sebelumnya sudah maksimal anggota dalam mengembangkan
hasilnya. Penyuluh juga cukup aktif agribisnis, penguatan kelompoktani
untuk menanyakan bagaimana hasil menjadi organisasi petani yang kuat
dari edukasi yang diberikan penyuluh dan mandiri. Adapun pengembangan
sebelumnya, dengan begini petani kelompoktani di Desa Kemuning
merasa lebih diperhatikan dalam Muda Kecamatan Bungaraya
usahataninya Kabupaten Siak dapat dilihat pada
Tabel 6 dibawah ini.
Tabel 6 Rekapitulasi pengembangan kelompoktani
No Pengembangan Kelompoktani Skor Keterangan
1. Kegiatan rutin pembagian tugas 2,08 Sedang
2. Fasilitas yang memadai 2,31 Sedang
3. Pengalaman bertani 2,30 Sedang
4. Norma dan aturan kelompok 1,78 Sedang
5. Prestasi kelompok 1,91 Sedang
Rata-rata 2,08 Sedang

Jom Faperta Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 9


yang hadir dalam kegiatan
Kegiatan Rutin Pembagian Tugas penyuluhan. Sebagian petani yang
Pembagian tugas berfungsi tidak bisa mengikuti kegiatan
untuk mempermudahkan dalam penyuluhan dikarenakan kesibukan
penyelesaian tugas dalam bentuk para petani itu sendiri.
kerjasama, porsi pembagian tugas
berdasarkan posisi dalam kelompok Fasilitas yang Memadai
Pengembangan kelompoktani
yang terkait dengan peran dan status
tidak hanya melakukan kegiatan rutin
dalam kelompok tersebut, memiliki
pembagian tugas saja, tetapi harus
aturan – aturan yang telah disepakati
didukung dengan fasilitas yang
bersama dan aturan-aturan ini yang
memadai. Fasilitas dapat berupa
membedakan kelompok lain.
sumber media yang digunakan
Indikator kegiatan rutin pembagian
penyuluh dalam kegiatan
tugas ada tiga, yaitu pembagian tugas
penyuluhan, peralatan pertanian,
dalam kelompok, keefektifan dalam
sarana produksi yang menunjang
pembagian tugas dan keaktifan
kelancaran kelompoktani. Fasilitas
petani dalam kegiatan penyuluh.
yang memadai dilihat dari tiga
Kegiatan rutin pembagian
indikator, yaitu media yang
tugas dengan indikator pembagian
digunakan penyuluh dalam
tugas dalam kelompoktani
memberikan informasi, batuan
memperoleh skor 2,00 dalam
peralatan pertanian dari pemerintah/
kategori “Sedang”,artinya pembagian
swasta dan pemanfaatan fasilitas.
tugas dalam kelompoktani sudah
Indikator media yang
cukup baik. Petani mengatakan
digunakan penyuluh dalam
sistem pembagian tugas dalam
memberikan informasi mendapat
kelompoktani ada pembagian tugas
skor 2,37 dengan kategori “Tinggi”,
yang merata pada setiap anggota,
artinya bahwa saat penyuluh di Desa
namun sebagian kelompoktani
Kemuning Muda menyampaikan
lainnya mengatakan ada pembagian
informasi ke petani dengan
tugasnya tidak merata pada setiap
menggunakan media yang baik.
anggota kelompoktani.
Media yang digunakan dalam
Kegiatan rutin pembagian
kegiatan penyuluh di Desa
tugas dengan indikator keefektifan
Kemuning Muda yaitu seperti halnya
dalam pembagian tugas memperoleh
penyebaran brosur dan buku dirasa
skor 2,10 dalam kategori “Sedang”,
sudah cukup menarik bagi petani.
artinya dengan adanya pembagian
Indikator bantuan peralatan
tugas ke setiap anggota untuk
pertanian dari pemerintah/swasta
menjalankan perannya masing-
memperoleh skor 2,30 dengan
masing agar tujuan yang diinginkan
kategori “Sedang”, artinya bantuan
tercapai dengan baik.
pemerintah sudah cukup dalam
Kegiatan rutin pembagian memajukan pembagunan disektor
tugas dengan indikator keaktifan pertanian di Desa Kemuning Muda.
petani dalam kegiatan penyuluhan Petani juga mengatakan bahwa
memperoleh skor 2,13 dengan bantuan peralatan pertanian yang
kategori “Sedang”, artinya keaktifan diberikan oleh pemerintah berupa
petani dalam kegiatan penyuluhan mesin penggiling padi dan
bisa dikatakan sudah cukup aktif, handtraktor cukup merata kesemua
dengan persentase kehadiran 40-60% kelompoktani, hal ini dikarena

Jom Faperta Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 10


penyuluh mengupayakan dengan produktivitas kelompok, hal ini
optimal agar semua kelompoktani disebabkan karena adanya kerjasama
mendapatkan bantuan dari pihak yang baik setiap anggota kelompok
pemerintah. dengan anggota kelompok yang lain.
Indikator dalam pemanfaatan Indikator kelanjutan kelompok
fasilitas memperoleh skor 2,27 dalam tani memperoleh skor 2,27 dengan
kategori “Sedang”, artinya kategori “Sedang”, artinya
kelompoktani di Desa Kemuning pengalaman bertani cukup baik
Muda sudah cukup baik dalam menentukan kelanjutan kelompoktani
memanfaatkan fasilitas yang dalam berusahatani. Hal ini karena
diperoleh dari bantuan pemerintah semakin lama pengalaman bertani
seperti mesin penggilingan padi, maka semakin baik pula petani
handtraktor serta tempat khusus yang dalam berusahatani padi sawah yang
digunakan dalam melaksanakan mereka usahakan.
kegiatan pertemuan kelompok
Norma dan Aturan Kelompok
berupa balai desa setempat. Norma kelompoktani adalah
pedoman-pedoman yang mengatur
Pengalaman Bertani
perilaku atau perbuatan anggota
Pengalaman bertani merupakan
kelompok, norma berada dan berlaku
modal dalam pengembangan
dalam kelompok yang bersangkutan.
kelompoktani, pengalaman bertani
Dalam organisasi terdapat norma-
berperan dalam aktivitas usahatani
norma yang berlaku dalam organisasi
dan mempengaruhi keaktifan
yang bersangkutan karena adanya
kelompoktani. Pengalaman bertani
bermacam-macam kelompok, maka
dilihat dari tiga indikator, antara lain:
norma yang ada dalam suatu
program penyuluhan yang sesuai
kelompok tertentu, mungkin tidak
dengan kebutuhan dan pengalaman
berlaku untuk kelompoktani. Norma
bertani, lamanya kelompoktani
dan aturan kelompok dilihat dari tiga
berdiri dan kelanjutan kelompoktani.
indikator, yaitu peraturan yang
Indikator program penyuluhan
dibuat kelompoktani, sanksi yang
yang sesuai dengan kebutuhan dan
diberikan bagi yang melanggar
pengalaman bertani memperoleh
peraturan, dan jumlah anggota yang
2,23 dengan kategori “Sedang”,
mentaati peraturan.
artinya bahwa program-program
Indikator peraturan yang dibuat
yang dilakukan dalam penyuluhan
kelompoktani memperoleh skor 2,00
cukup sesuai dengan kebutuhan
dengan kategori “Sedang”, artinya
usahatani dan disesuaikan dengan
peraturan yang sepakati oleh
pengalaman bertani dari petani.
kelompoktani cukup sebagian
Indikator lamanya kelompok
kelompok ada yang membuat
tani berdiri memperoleh skor 2,40
peraturan secara tertulis dan
dengan kategori “Tinggi”, artinya
sebagian membuat peraturan secara
petani berpendapat bahwa semakin
tidak tertulis. Seperti peraturan akan
lama kelompoktani berdiri maka
kewajiban sebagai anggota dalam
akan semangkin banyak diperoleh
menghadiri rapat yang
pengalaman-pengalaman. Baik pada
diselenggarakan kelompoktani.
pengalaman dalam berusahatani dan
Indikator sanksi yang diberikan
akan mempengaruhi keaktifan dalam
bagi yang melanggar peraturan
kelompok juga mempengaruhi
memperoleh skor 2,00 dengan

Jom Faperta Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 11


kategori “Sedang”, artinya sanksi yang cukup aktif dalam mengikuti
yang diberikan bagi anggota perlombaan, sementara sebagian
kelompok yang melanggar aturan kelompok lain mengatakan belum
dinilai cukup efektif, karena bagi pernah mengikuti perlombaan.
sebagian anggota kelompok yang Sedangkan indikator menciptakan
melanggar aturan tidak hanya diberi ide/inovasi baru memperoleh skor
teguran, sanksi juga tergantung pada 2,10 dengan kategori “Sedang”,
masing-masing ketua kelompok. Hal artinya kelompoktani tersebut cukup
ini disebabkan setiap kelompok pernah menciptakan ide/inovasi
berbeda-beda sanksi yang diberikan. dalam mengikuti perlombaan.
Indikator jumlah anggota yang Sedangkan pada Inovasi/penemuan
mentaati peraturan memperoleh skor terbaru sehingga memiliki
1,33 dengan kategori “Rendah”, keunggulan dalam bidang tertentu
artinya kurangnya jumlah anggota memperoleh skor 1,63 dengan
yang mentaati peraturan yang dibuat kategori “Rendah”, artinya
oleh ketua kelompoktani. Hal ini kurangnya petani yang memiliki
dikarenakan adanya perbedaan inovasi/pernemuan terbaru. Hal ini
peraturan yang dibuat oleh setiap dikarenakan minimnya pengetahuan
ketua kelompoktani terhadap dan pendidikan dari petani itu
anggotanya. Selain itu, sanksi yang sendiri.
diberikan kepada anggota yang
Permasalahan yang Dihadapi
melanggar juga kurang efektif.
Petani Pada Peran Penyuluh
Prestasi Kelompok Pertanian dalam Pengembangan
Prestasi kelompok merupakan Kelompoktani Padi
output atau tujuan dari kelompok. Berdasarkan wawancara yang
Ada tiga unsur yang menentukan peneliti lakukan pada kelompoktani
prestasi kelompok, yaitu: yang berada pada Desa Kemuning
produktivitas (derajat perubahan Muda Kecamatan Bungaraya
harapan tentang nilai-nilai yang Kabupaten Siak terdapat beberapa
dihasilkan oleh pelaku kelompok), permasalahan yang ditemukan pada
moral (derajat kebebasan dari peran penyuluh seperti kurangnya
hambatan-hambatan dalam kerja penyuluh dalam membantu akses
kelompok menuju tujuannya), dan pasar dan permasalahan pada segi
kesatuan (tingkat kemampuan pengembangan kelompoktani padi
kelompok untuk mempertahankan yaitu kurangnya jumlah anggota
struktur dan mekanisme operasinya yang menaati peraturan.
dalam kondisi yang penuh tekanan). Peran Penyuluh sebagai Fasilitasi
Prestasi kelompok dilihat dari tiga (Penyuluh Kurang Membantu
indikator, yaitu aktif dalam Akses Pasar untuk Hasil
mengikuti perlombaan, menciptakan Pertanian)
ide/inovasi baru dan inovasi/
penemuan terbaru sehingga memiliki Permasalahan dalam bidang
keunggulan dalam bidang tertentu. akses pasar yaitu setiap panen raya
Indikator kelompok aktif dalam tiba, petani masih kesulitan dalam
mengikuti perlombaan memperoleh memasarkan gabah padi dikarenakan
skor 2,10 dengan kategori “Sedang”. pengusaha-pengusaha lokal tidak
Artinya, ada sebagian kelompok dapat menampung keseluruhan hasil
gabah petani. Keadaan ini

Jom Faperta Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 12


memaksakan petani untuk menjual diperbolehkan melakukan pembelian
hasil gabah mereka kepada pupuk secara pinjam. Akan tetapi,
pengusaha-pengusaha luar kota kenyataan yang terjadi dilapangan
seperti Sumatera Utara yang mampu bagi pelanggar aturan masih saja
menampung hasil gabah. Menurut diberi kelonggaran, sehingga sanksi
petani, penjualan hasil gabah kepada yang seharusnya ditetapkan tidak
pengusaha-pengusaha luar kota berjalan secara efektif.
tersebut sebenarnya dapat
KESIMPULAN DAN SARAN
mengurangi keuntungan atau bahkan
merugikan. Hal ini dikarenakan Kesimpulan
harga pembelian gabah relatif rendah Peran penyuluh sebagai
dibandingkan dengan harga yang edukasi dikategorikan tinggi,
diberikan oleh pengusaha lokal. sedangkan peran penyuluh sebagai
Apabila hal ini terus terjadi, maka diseminasi informasi/inovasi,
peningkatan produksi tidak ada fasilitasi, konsultasi, suvervisi/
artinya sama sekali jika setiap pembinanaan, monitoring dan
panennya harga gabah anjlok. Selain evaluasi termasuk dalam kategori
itu, permasalahan yang terjadi akibat sedang. Secara keseluruhan peran
penjualan gabah keluar kota yaitu penyuluh kategori sedang.
apabila pembelian yang dilakukan Pengembangan kelompoktani
oleh pengusaha-pengusaha luar lebih dilihat dari 5 (lima) penilaian yang
besar dibandingkan pengusaha lokal, meliputi kegiatan rutin pembagian
maka akan berdampak minimnya tugas, fasilitas yang memadai,
ketersediaan atau bahkan kekurangan pengalaman bertani, norma dan
pasokan gabah di Desa Kemuning aturan kelompok, prestasi kelompok
Muda Kecamatan Bungaraya masing-masing mendapatkan
Kabupaten Siak kategori sedang.
Permasalahan yang dihadapi
Norma dan Aturan (Kurangnya petani pada segi peran penyuluh
Jumlah Anggota yang Menaati pertanian yaitu penyuluh kurang
Peraturan) membantu akses pasar untuk hasil
Kurangnya jumlah anggota pertanian dan permasalahan pada
yang menaati peraturan dikarenakan pengembangan kelompoktani yaitu
perbedaan peraturan yang dibuat oleh kurangnya anggota yang mentaati
masing-masing ketua kelompoktani peraturan.
terhadap anggotanya. Hal lain yang
mempengaruhi rendahnya kesadaran Saran
anggota dalam menaati norma dan Peran penyuluh di Desa
aturan yaitu kurang efektifnya sanksi Kemuning Muda Kecamatan
yang diberikan kepada anggota yang Bungaraya Kabupaten Siak harus
tidak menaatinya. Sebagian contoh lebih ditingkatkan lagi kinerjanya
pemberian sanksi kepada anggota agar selanjutnya dapat lebih baik lagi
dalam pembelian pupuk secara dan bisa menjadi jembatan
pinjaman yang jangka waktu penghubung antara petani dengan
pembayarannya seminggu setelah pemerintah.
panen, dalam aturan kelompoktani Pengembangan kelompoktani
anggota yang tidak membayar sesuai tergolong “Sedang” dan harus lebih
jangka waktu yang ditentukan maka ditingkatkan secara keseluruhan.
akan dikenakan sanksi tidak lagi Terutama pada norma dan aturan

Jom Faperta Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 13


kelompok serta prestasi kelompok,
karena keduanya memiliki skor yang
lebih rendah. Untuk itu, perlu
ditingkatkan kesadaran petani agar
tercapai kelembagaan kelompoktani
yang berkembang dengan baik.
Mengatasi permasalahan yang
dihadapi petani yaitu penyuluh
kurang membantu akses pasar untuk
hasil pertanian, sebaiknya penyuluh
dan pemerintah bekerjasama untuk
membantu mencari pengusaha-
pengusaha yang mampu menampung
penjualan hasil pertanian petani.
Kemudian untuk mengatasi
kurangnya jumlah anggota yang
mentaati peraturan yaitu dengan cara
menerapkan sanksi bagi anggota
yang melanggar aturan secara tegas
oleh masing-masing ketua
kelompoktani, sehingga tidak lagi
terjadi pelanggaran atas norma dan
aturan yang telah ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Budan Statistik. 2010.
Komposisi Penduduk
Indonesia Menurut
Kelompok Umur.
Mardikanto, T. 2009. Sistem
Penyuluhan Di Indonesia.
Sebelas Maret University
Press, Surakarta.
Kantor Desa, 2015. Distribusi
Penduduk Berdasarkan Usia
dan Jenis Kelamin di Desa
Kemuning Muda Tahun
2014, Kemuning Muda.
Siak
Kantor Desa, 2015. Distribusi Mata
pecaharian Penduduk
Berdasarkan Usia dan Jenis
Kelamin di Desa Sialang
Baru Tahun 2014,
Kemuning Muda. Siak
Sastra Atmaja. 1993. Penyuluh
Pertanian: Falsafah,
Masalah dan Strategi.
Penerbit Alumni. Bandung .

Jom Faperta Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 14

Você também pode gostar