Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
net/publication/324183427
CITATION READS
1 673
3 authors:
1 PUBLICATION 1 CITATION
Universitas Trisakti
39 PUBLICATIONS 52 CITATIONS
SEE PROFILE
SEE PROFILE
Indra Surjati
Universitas Trisakti
36 PUBLICATIONS 76 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Syah Alam on 05 April 2018.
Abstrak— Antena mikrostrip saat ini merupakan salah satu antenna yang sangat pesat perkembangannya
dalam sistem telekomunikasi. Antena mikrostrip telah banyak digunakan karena memiliki banyak
keuntungan seperti bentuknya yang ringkas, praktis dan mudah untuk mengatur polarisasinya, sehingga
banyak diaplikasikan pada peralatan-peralatan telekomunikasi modern saat ini. Pada tulisan ini, dirancang
sebuah antena mikrostrip patch segiempat yang bekerja pada frekuensi 2,4 GHz untuk aplikasi Wireless
Fidelity (Wi-Fi). Dalam teknik pencatuannya digunakan pencatuan proximity coupled yang bertujuan
untuk meningkatkan bandwidth dan menghasilkan return loss ≤ -10 dB dan VSWR ≤ 2 . Pada
perancangan antena ini digunakan beberapa perangkat lunak sebagai bantuan dalam pembuatan antena,
diantaranya PCAAD dan AWR Design Environment 2009. Hasil yang diperoleh dari rancang bangun
antena ini adalah antena bekerja pada frekuensi 2,244 GHz - 2,537 GHz dengan VSWR pada nilai 1,013
dan Gain pada nilai 5,532 dB dan Return Loss pada nilai -43,85 dB.
Kata Kunci : Antena Mikrostrip, Rectangular, Proximity, VSWR, Return Loss, Wi-Fi
Abstract— Microstrip antenna is one of the fastest growing antennas in telecommunication system.
Microstrip antenna has been widely used because it has many advantages such as a compact, practical and
easy to adjusting polarize, commonly applied to modern telecommunications equipment today. This paper
aims to create a rectangular microstrip patch antenna that works at a 2.4 GHz frequency for Wireless
Fidelity (Wi-Fi) applications. In the technique of feeder is used the proximity feeders to increase
bandwidth and maintain a small return loss. In this antenna design is used some software as aid in making
antenna, that is PCAAD and AWR Design Environment 2009. The result obtained from design of this
antenna is antenna work at frequency 2,244 GHz - 2,537 GHz with VSWR at value 1.013 and gain at
value 5.532 dB and Return Loss at -43.85 dB.
kebutuhan tersebut diperlukan suatu antena yang dibuktikan bahwa teknik peripheral slits dapat
dapat mendukung komunikasi tanpa kabel mereduksi dimensi antena sebesar 51 %.
tersebut. Salah satu jenis antena yang saat ini Dari beberapa penelitian diatas dapat
banyak digunakan untuk komunikasi tanpa kabel disimpulkan bahwa teknik pencatu proximity
adalah antena mikrostrip. Antena mikrostrip dapat memperbesar bandwidth dan teknik
memiliki kelebihan, diantaranya bentuk yang peripheral slits mampu mereduksi dimensi antena.
kecil, kompak, dan sederhana. Namun, jenis Teknik peripheral slits digunakan untuk dapat
antena ini memiliki beberapa kekurangan, memperkecil dimensi dari antena sehingga
diantaranya gain yang rendah, keterarahan yang diperoleh dimensi yang kompak dan mudah
kurang baik, efisiensi rendah, rugi-rugi hambatan diterapkan dalam perangkat telekomunikasi
pada saluran pencatu, dan lebar pita yang sempit seperti modem. Hal ini yang melatarbelakangi
[3]. peneliti melakukan penelitian ini.
Dalam perkembangan saat ini, perangkat
telekomunikasi berkembang dengan ukuran yang 2. Metoda Penelitian
semakin kecil dan compact sehingga mudah Proses penelitian dilakukan dengan beberapa
disimpan dan dioperasikan. Hal ini menunjukkan tahapan untuk memperoleh desain dan dimensi
perlunya sebuah device antena yang memiliki antena mikrostrip. Tahapan awal adalah
ukuran kecil untuk dapat disisipkan atau menentukan substrat beserta spesifikasi yang
dimasukkan ke dalam perangkat telekomunikasi digunakan dan frekuensi kerja yang diharapkan.
tersebut. Antena mikrostrip sangat cocok untuk Pada penelitian ini substrat yang digunakan
dapat diaplikasikan pada perangkat adalah FR-4 Epoxy dengan nilai konstanta
telekomunikasi yang bentuknya kecil, namun dielektrik εr = 4,3 dengan ketebalan substrat
kendala yang terjadi adalah efisiensi bandwidth, h=1,6 mm dan loss tangen = 0,0265 sedangkan
gain yang kecil, serta keterarahan yang kurang frekuensi kerja yang diharapkan dari antena yang
baik sehingga kualitas dan level penerimaan dirancang adalah 2.400 MHz untuk aplikasi
sinyal tidak optimal. Perancangan antena Wireless Fidelity (Wi-Fi).
dilakukan agar diperoleh karakteristik antena yang Tahapan selanjutnya adalah menentukan
efisien. Penggunaan antena sebagai pemancar dan saluran catu 50 Ohm yang akan digunakan pada
penerima gelombang radio untuk aplikasi wifi perancangan antena mikrostrip single element.
pada frekuensi 2,4 GHz telah banyak diciptakan. Setelah diperoleh desain awal antena dilanjutkan
Pada penelitian ini dibahas tentang perancangan dengan melakukan perancangan pencatu
antena mikrostrip segiempat peripheral slits proximity dengan peripheral slits untuk
dengan metode pencatuan proximity coupled menghasilkan bandwidth yang lebar dan return
untuk mendapatkan optimasi dari parameter loss yang kecil serta dimensi yang ideal.
bandwitdh yang lebar dengan return loss yang Setelah itu dilakukan proses iterasi agar
kecil. diperoleh hasil return loss ≤ -10 dB dan VSWR ≤
Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan 2 sehingga antena dapat bekerja dengan baik pada
oleh [4] diperoleh nilai return loss -26 dB dengan frekuensi kerja 2.400 MHz. Diagram alir
bandwidth 8,17% menggunakan antena mikrostrip (flowchart) perancangan antena mikrostrip
rectangular single patch pencatu proximity peripheral slits dengan metode pencatu proximity
coupled dengan x-slot. Sedangkan pada penelitian coupled dapat dilihat pada Gambar 1 berikut ini.
antena mikrostrip single patch lainnya pada Penggunaan metode peripheral slit dilakukan
aplikasi broadband wireless access (BWA) 2,3 untuk mereduksi dimensi antena agar memiliki
GHz dengan metode pencatuan proximity coupled bentuk yang lebih kompak dan kecil sehingga
yang dilakukan oleh [5] berhasil memperoleh nilai efisien dan efektif untuk digunakan. Dalam
return loss -12,2 dB dengan nilai VSWR 1,65 dan penelitian ini juga antena dikembangkan dengan
bandwidth sebesar 7 %. metode pencatu proximity coupling yaitu metode
Teknik peripheral slits sudah banyak diteliti dengan menempatkan pencatu pada layer yang
sebelumnya yaitu pada penelitian yang dilakukan berbeda sehingga dapat mengkopel elemen
oleh [6] mampu menghasilkan antena mikrostrip peradiasi antena yang ada diatas layer pencatu.
dengan dimensi menjadi 10 cm x 10 cm x 10 cm Dampak pemberian pencatu proximity adalah
untuk aplikasi payload satelit nano di frekuensi dapat meningkatkan bandwidth antena. Pada
kerja 436,5 MHz dan pada penelitian oleh [7]
https://doi.org/10.25077/jnte.v7n1.520.2018
jnte.ft.unand.ac.id
39
Rico Bernando Putra: Jurnal Nasional Teknik Elektro, Vol. 7, No. 1, Maret 2018
penelitian ini digunakan dua substrat dengan memiliki spesifikasi seperti yang ditunjukkan
spesifikasi yang sama yaitu FR4 Epoxy dimana pada Tabel 1 berikut ini :.
elemen pencatu proximity ditempatkan di layer 2
dan elemen peradiasi di layer 1. Tabel 1. Spesifikasi substrat FR4 Epoxy
Parameters Value
START A Konstanta Dielektrik Relatif (𝜀𝑟 ) 4,3
Konstanta permeabilitas Relatif (𝜇𝑟 ) 1
Dielectric Loss Tangent (tan 𝛿) 0,0265
Ketebalan Substrat (ℎ) 1,6 mm
Menentukan Substrat Mengitung Panjang dan Konduktifitas Bahan 5,8 x 107 S/m
Antena Lebar Slits Untuk merancang sebuah antena mikrostrip
patch segi empat, terlebih dahulu harus diketahui
parameter bahan yang digunakan yaitu ketebalan
Menghitung Dimensi Antena dielektrik (h), konstanta dielektrik (εr), dan
Merancang antena peripheral
Untuk Frekuensi 2400 MHz slit dengan pencatu proximity dielektrik loss tangent (tan δ). Dari nilai tersebut
diperoleh dimensi antena mikrostrip (W dan L).
Pendekatan yang digunakan untuk mencari
Mengitung Dimensi Saluran panjang dan lebar antena mikrostrip dapat
Pencatu 50 Ohm Simulasi Dengan Bantuan menggunakan persamaan (1)[8, 9].
Software
𝑐
𝑊= (1)
(𝜀 +1)
2𝑓0 √ 𝑟
Merancang Antena dengan 2
Iterasi
Frekuensi Kerja 2400 MHz RL ≤ -10 dB
Dimensi
VSWR ≤ 2 Dimana :
BW ≥ 5% 𝑊 = Lebar konduktor
𝜀𝑟 = Konstanta dielektrik
Simulasi Dengan Bantuan
Software 𝑐 = kecepatan cahaya (3𝑥108)
𝑓0 = Frekuensi kerja antena
A
Sedangkan untuk menentukan panjang patch
( 𝐿 ) diperlukan parameter ∆𝐿 yang merupakan
RL ≤ -10 dB Karakterisasi pertambahan panjang dari 𝐿 akibat adanya
VSWR ≤ 2 Antenna fringing effect. Pertambahan panjang dari 𝐿 (∆𝐿)
tersebut dapat dicari menggunakan persamaan (2)
[8][9].
𝑊
∆𝐿 (𝜀𝑒 +0.3)[ +0.264]
ℎ
A ℎ
= 0.412 𝑊 (2)
(𝜀𝑒 −0.258)[ +0.813]
ℎ
https://doi.org/10.25077/jnte.v7n1.520.2018
jnte.ft.unand.ac.id
40
Rico Bernando Putra: Jurnal Nasional Teknik Elektro, Vol. 7, No. 1, Maret 2018
𝑐
𝐿𝑒𝑓𝑓 = 2𝑓 (5) gambar 3, antena bekerja pada frekuensi 2320
0 √𝜀𝑟𝑒𝑓𝑓
MHz - 2487 MHz sehingga dapat kita hitung
Hal yang mempengaruhi kerja antena selain besarnya bandwidth dengan persamaan (8) [9].
lebar dan panjang patch peradiasi adalah lebar
saluran pencatu ( 𝑊𝑧 ). Saluran pencatu yang 𝐵𝑤 = 𝑓𝑢 − 𝑓𝑙 (8)
digunakan memiliki impedansi 50 Ohm. Lebar
𝐵𝑤 = 2487 − 2320 = 167 𝑀𝐻𝑧
saluran pencatu dapat diperoleh dengan
menggunakan persamaan (6) dan (7) [10]. Dengan persentase :
2ℎ 𝜀𝑟 −1
𝑓𝑢 − 𝑓𝑙
𝑊𝑧 = {𝐵 − 1 − ln(2𝐵 − 1) + [ln (𝐵 − 𝐵𝑝 = 𝑥100%
𝜋 2𝜀𝑟 𝑓0
1) +
0,61
0,39 𝜀 ]} (6) 2487 − 2320
𝐵𝑝 = 𝑥100% = 6,95%
𝑟 2400
Dimana :
377𝜋
𝐵 = 2𝑍 (7)
0 √𝜀𝑟
Le
Wz
Gambar 2. Desain awal antena satu elemen Gambar 4. Grafik simulasi VSWR antena satu
peradiasi pencatu tidak langsung elemen peradiasi
Setelah dilakukan simulasi dan dilakukan Pada Gambar 3 dan 4 dapat dilihat hasil
beberapa kali iterasi dengan perangkat lunak simulasi return loss dan VSWR antena mikrostrip
diperoleh nilai terbaik pada saat lebar patch (W) dengan satu elemen peradiasi. Dari hasil simulasi
sebesar 37 mm dan panjang patch (L) sebesar 29 awal diperoleh nilai return loss -24,55 dB dan
mm dengan ukuran lebar enclosure (W_e) 49 mm VSWR 1,126 pada frekuensi kerja 2400 MHz.
dan panjang enclosure (L_e) 49 mm. Seperti yang
terlihat pada gambar 3 dan 4, diperoleh hasil
simulasi dengan nilai Return Loss -24.55 dB dan
nilai VSWR 1,126. Dapat dilihat juga pada
https://doi.org/10.25077/jnte.v7n1.520.2018
jnte.ft.unand.ac.id
41
Rico Bernando Putra: Jurnal Nasional Teknik Elektro, Vol. 7, No. 1, Maret 2018
L
ws ws ws ws
(slits) pada sisi-sisi patch antena. Penggunaan slits
Le
akan menganggu aliran arus di permukaan,
ls1
ls2
ls3
ls4
memaksa arus untuk berbelok-belok, yang
kemudian meningkatkan panjang elektris dari
patch. Pada akhirnya, frekuensi operasi akan
turun, sedangkan dimensi fisik dari patch tetap.
Sampai tahap tertentu, nilai frekuensi dapat
direduksi dengan semakin menambah panjang slit. Wz
Jumlah slit yang digunakan semakin banyak juga
akan dapat mengurangi frekuensi kerja. Dengan Gambar 5. Desain antena mikrostrip peripheral
menggunakan beberapa buah slit, arus di slit dengan pencatu proximity
permukaan akan mengalir di sekeliling slits.
Hasilnya adalah (a) memperpanjang ukuran
elektris dari patch dan (b) timbulnya arus yang
normal searah dengan arus eksitasi.
Teknik peripheral slits ini memiliki ukuran
lebar slits (𝑤𝑠 ) dan panjang slits (𝑙𝑠 ) yang sama
antara satu dengan yang lainnya. Pada umumnya
untuk lebar slits (𝑤𝑠 ) berkisar antara 1 mm - 6 mm,
sedangkan untuk panjang slits ( 𝑙𝑠 ) dapat
menggunakan Persamaan (9) [11].
𝑙𝑠 = 0,4𝐿 (9) εr 1
εr 2
Setelah dilakukan perhitungan dengan
persamaan (9) diperoleh desain antena peripheral Gambar 6. Desain antena mikrostrip 3 dimensi
slits dengan 4 slits seperti yang terlihat pada dengan pencatu proximity
Gambar 5 di bawah ini. Dalam penelitian ini
digunakan pencatu proximity feed line untuk 4. Hasil dan Pembahasan
memperlebar nilai bandwidth antena. Pencatu
Untuk memperoleh nilai simulasi terbaik maka
proximity di tempatkan pada layer yang berbeda
dilakukan proses iterasi dengan melakukan
dengan spesifikasi yang sama dengan elemen
perubahan pada panjang slits ( 𝑙𝑠 ) dan luas
peradiasi dan berada di bawah patch antena
(𝑊𝑒 𝑥 𝐿𝑒 ) enclosure. Proses iterasi ini diharapkan
elemen peradiasi yang berbentuk peripheral slits.
agar antena bekerja pada frekuensi yang telah
Struktur dari dimensi antena dengan pencatu
ditentukan dan memiliki parameter return loss ≤
proximity dapat dilihat pada tampilan 3 dimensi di
10 dB dan VSWR ≤ 2 [12]. Tabel 2 menunjukan
Gambar 6.
hasil terbaik dari beberapa iterasi yang dilakukan
Pada Gambar 6 dapat dilihat bahwa pencatu
dan dapat dilihat juga hasil simulasi pada gambar
proximity berada pada layer 1 (εr 1) dan elemen
7 dan 8.
peradiasi layer 2 (εr 2) dengan jenis substrat yang
sama yaitu FR4 Epoxy. Pencatu proximity
nantinya akan menkopel antena yang ada berada
di layer diatasnya sehingga dapat menghasilkan
bandwidth yang lebih lebar daripada
menggunakan pencatu microstrip line.
https://doi.org/10.25077/jnte.v7n1.520.2018
jnte.ft.unand.ac.id
42
Rico Bernando Putra: Jurnal Nasional Teknik Elektro, Vol. 7, No. 1, Maret 2018
Tabel 2. Dimensi iterasi antena mikrostrip dengan nilai return loss -43,85 dB dan VSWR
1,013. Pada Gambar 6 dapat dilihat juga hasil
Iterasi 𝒘𝒔 𝒍𝒔𝟏 𝒍𝒔𝟐 𝒍𝒔𝟑 𝒍𝒔𝟒 RL simulasi menunjukan bandwidth yang diperoleh
VSWR
N (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (dB)
pada iterasi 3 tersebut sebesar 293 MHz.
ke-1 1 4 12 12 4 -15,47 1,046
Penambahan slits ini juga berhasil mereduksi
ke-2 1 12 12 12 12 -25,35 1,115
ke-3 1 7 13 13 7 -43,85 1,013
ukuran dari enclosure. Tabel 4 menunjukan
perbandingan hasil simulasi desain antena awal
Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa parameter dengan desain antena peripheral slits dengan
yang di iterasi adalah ws , ls1 , ls2 , ls3 dan ls4 untuk teknik pencatuan proximity.
memperoleh hasil simulasi terbaik.
Tabel 3. Dimensi iterasi antena mikrostrip
Luas Luas Return
Gain BW
Desain enclosure patch Loss VSWR
(dB) (MHz)
(mm) (mm2) (dB)
Awal 49 x 49 37 x 29 -24,55 1,126 5,724 167
Peripheral
Slit dengan 41 x 41 31 x 28 -43,85 1,013 5,532 293
proximity
5. Kesimpulan
https://doi.org/10.25077/jnte.v7n1.520.2018
jnte.ft.unand.ac.id
43
Rico Bernando Putra: Jurnal Nasional Teknik Elektro, Vol. 7, No. 1, Maret 2018
https://doi.org/10.25077/jnte.v7n1.520.2018
jnte.ft.unand.ac.id
44