Pada hari sabtu siang tanggal 4 maghrib sebagian menjama dengan isya. otober 2017 perjalanan dimulai setelah Sekitar 15 menit rehat sejenak dan adanya arahan dari ketua umum MPA kemudian melanjutkan perjalanan menuju GLEOCAPSA pada jam 14.00 menuju daerah bulu sorongan. bulu sorongan, kecamatan segeri kabupaten pangkep. Rombongan yang Selepas shalat maghrib dan jalan berangkat terbagi mejadi dua regu dengan raya kami memasui jalan yang di penuhi waktu keberangatan yang berbeda. Regu pemukiman warga yang gelap perjalanan pertama berangang jam 14.00 yang ini cukup jauh dan berliku liku karena berjumlah 18 orang yang merupakan yang menjadi petunjuk jalan dua duanya volunter dan anggota gleocapsa dan regu berangkat pada rombongan pertama ke dua berangkat jam 18.00 yang sehingga yang memimpin perjalanan beranggotaan 6 orang. Keberangkatan hanya menerka neran dan sesekali singgah pada regu pertama memiliki beberapa bertanya pada warga setempat. Setelah kendala dan cukup menghambat perjalanan berputar putar cukup jauh dan melewati arena cuaca yang kurang mendukung. Pada pasar malam dan ternyata sangat jauh dari perjalanan regu pertama kebanyaan rute dan tidak seharusnya di lewati merupakan perempuan dan pada daerah akhirnya kami bertanya lagi pada warga perjalanan yang dilewati hujan deras dari dan harus memutar balik karena sudah daerah maros hingga pangkep. Ketika terlalu jauh. Ketika sudah ke tempat mencapai daerah maros hujan deras dan semula Kami bertanya lagi dan seorang beberapa dari peserta pendakian memilih warga bersedia mengantarkan yang pada berteduh karena tidak membawa mantel awalnya kami kira mengantarkan ke jalur hujan dan sebagian lagi melanjutan pendakian namun ternyata ke markas perjalanan tapi semakin memasuki daerah Nirpala yang terletak di belakang poltekes maros hujan semakin deras dan semua yang di ajak berbincang lama dan akhirnya peserta memilih berteduh dan menunggu setelah lama cerita dua dari mereka sebagian yang tertinggal di belakang. mengantarkan kami ke rumah warga yang Hampir setengah jam menunggu hingga dekat dengan jalur pendakian. hujan redah kemudian melanjutkan Kami tiba di rumah warga sekitar perjalanan yang masih dalam cuaca hujan. pukul 22.00 dan makan bersama sebelum Setelah mencapai kota pangkep tepatnya memulai pendakian dan mengisi air bungoro sekitar jam 17.00 peserta yang minum. Pada saat tiba di rumah warga paling depan memimpin perjalanan ternyata regu kedua sudah sampai duluan berteduh dan menunggu peserta yang lain dan menunggu di sawah warga yang tidak di belakang untuk melanjutkan perjalanan jauh dari jalur pendakian. Setelah pamit bersama kerena sekitar 30 km lagi dengan tuan rumah dan berdoa bersama memasuki daerah segeri. Perjalanan dari maka kami melanjutkan perjalanan dengan bungoro ke segeri agak mudah berjalan kaki dari rumah warga ke sawah dikarenakan hanya hujan gerimis saat itu warga yang terletak di belakang rumah dan sampai pada mesjid agung segeri warga di mana regu ke dua menunggu di selepas manghrib. Regu pertama singgah sana dan kami bertemu dengan regu ke dua untuk beristirahan dan sebagian shalat 4 summit south sulawesi Jurnal perjalanan bulu sorongan 731 Mdpl sekitar pukul 22.30. setelah bertemu dipulangkan ke rumah warga. Dua orang dengan regu pertama dan berdoa bersama, laki laki mengantarnya ke rumah warga rombongan memulai perjalanan pada untuk istirahat dan menginap di pukul 23.00. Pendakian di mulai dengan sana.setelah di bawah kerumah warga rombongan 22 orang dan kebanyakan dari maka peserta yang lain melanjutkan anggota rombongan adalah perempuan. pendakian dan kami beristirahat lagi Setelah berdoa bersama kami memulai setelah menemukan sungai kecil yang perjalanan menuju puncak bulu sorongan. mengalir dari atas bukit dan mengisi Perjalanan cukup sulit karena medan yang perbekalan air minum. Setelah menanjak terus dan headlamp yang melanjutkan perjalanan maka kami terbatas sehingga pencahayaan kurang. menemukan medan yang terjal dan Karena lelah perjalanan dari makassar ke ternyata disamping kanan merupakan bulu sorongan dan fisik yang lelah, jurang namun karena malam kami tidak pendakian terasa berat bagian sebagian melihatnya sebagai jurang. Pemandangan besar pendaki. Termasuk saya yang baru di sana sangat cantik alhamdulillah. Dari pertama kali mendaki dan ternyata medan ketinggian terlihat lampu lampu dari desa yang dilalui menanjak terus dan sangat desa yang di sekitar. Setelah beristirahat di sedikit medan yang rata. Karena pendakian sana dan sempat mengabadikan momen di malam saya susah bernafas dan terasa setengah perjalanan ke puncak kami sangat sulit. Pada kaki bukit kami akhirnya menanjak lagi dan menemukan menemukan 1 rumah warga yang terdapat kebun coklat warga dan terdapat warga tanaman pohon jati merah yang biasa di yang sedang menjaga kebun coklatnya saat jual oleh warga. Karena banyaknya peserta itu sudah hampir jam 00.30 dini hari. maka peserta juga sangat panjang untuk di Terdapat pagar kawat yang harus di awasi. Maka peserta laki laki ada yang di lompati. Pagar tesebut cukup tinggi dan bagian depan yang tahu jalur pendakian harus di lompati. Kami sampai di tempat dan ada pula yang di tengah agar kemah pada pukul 01.00 dini hari dan pada rombongan tidak terputus ada pula yang saat itu kami membangun tenda dan ditempatkan di belakang sehingga ketika istirahat untuk mempersiapkan diri untuk ada peserta yang merasa lelah makan memuncak besok pagi. Lokasi kemah kami semua peserta berhenti dengan merupakan padang rumput yang luas dan memberikan isyarat dan akan di balas kami mencari pohon untuk membangun dengan isyarat pula. Untuk mencapai 1/3 tenda dan supaya tenda kami teduh ketika perjalanan menguras 1 jam dan istirahat ada matahari. sejenak dan kemudian melanjutkan perjalanan. Namun karena pendakian Pada pagi hari kami malam dan terjalnya medan salah satu dari mempersiapkan diri untuk menuju puncak. kami tidak sanggup melanjutkan Tapi sebelum itu kami memasak dan perjalanan. Wajahnya pucat dan badannya sarapan juga membersihkan tenda. Pada lemas dan merasa lelah sekali setelah pukul 10.40 kami memulai pendakian ke istirahat dan ditanya apa masih sanggup puncak yang ternyata lebih terjal dan atau tidak, ia merasa tidak sanggup merupakan medan batu. Sehingga harus melakukan perjalanan sehingga merangkak untuk sampai ke atasnya. Pada 4 summit south sulawesi Jurnal perjalanan bulu sorongan 731 Mdpl saat mencapai di puncak pemandangannya sebagian lagi memilih membersihkan diri sangat cantik dan luas cakupan di sungai yang air nya sangat segar. pemandangannya sangat luas. Sehingga Setelah puas membersihkan diri maka perjalanan tersebut terbayarkan dengan langjut ke rumah warga untuk siap siap indahnya pemandangan yang di lihat. Saat pulang ke makassar. Sekitar 18. 50 kami pertama sampai puncak saya langsung berangkat ke makassar dengan rombongan sujud karena bersyukur bisa sampai dan pada akhirnya sampai pada titik puncak dan mampu mengatasi sulitnya pertemuan di kampus parangtambung pada perjalanan yang di tempuh. Pemandangan malam hari pukul 23.21. sekian dari jurnal yang di lihat sangat jelas dan tak ada kabut perjalanan yang telah kami tulis menuju sedikitpun. Lama sekali setelah kami puncak bulu sorongan 731 Mdpl sampai ternyata cuaca mulai berubah dan kecamatan segeri kabupaten pangkep mulai ada kabut yang tebal sehingga kami provinsi sulawesi selatan. memutuskan turun ke camp. Saat hendak Assalamualaikum wr wb. turun dari puncak ternyata hujan turun lebih dulu dari niat kami turun. Kami turun pada keadaan hujan gerimis mengguyur dan jalanan jadi becek dan sangat berat di lalui. Proses turun ternyata lebih sulit dibanding saat memuncak. Saat turun kami berpapasan dengan pendaki lain yang akan ke puncak dan tiba di lokasi camp pada pukul 12.40.
Pada puku 14.20 kami bersiap siap
untuk turun dimulai dengan pembongkaran tenda dan membersihkan lingkungan sekitar tenda. Dan mengemas semua barang bawaan. Pada pukul 15.16 kami mulai berdoa bersama untuk keselamatan tim dan terhindar dari bahaya saat turun gunung. Saat penurunan ternyata lebih melelahkan namun terbilang cepat sampai. Semua yang pada saat pendakian tidak terlihat jelas pada saat penurunan terlihat jelas dan ada medan yang menakutkan yaitu jurang yang tenyata jalannya sangat sempit untuk dilalui. Kemudian kami melewati jurang, air terjun dan kebun coklat warga dan pada akhirnya sampai pada daerah persawahan warga. Dan mendapati sungai yang mengalir. Beberapa langsung lanjut ke rumah warga dan