Você está na página 1de 14

Nama : Amarinda Bluesky S.

S
Nim : 1601035132
Jurusan : Akuntansi

1. Proses penerimaan klien dapat menjadi sangat rumit. Identifikasi lima prosedur yang harus
dilakukan auditor dalam menentukan apakah akan menerima klien. Yang mana dari lima ini yang
diperlukan oleh standar audit ?
Jawab :
audit

Di dalam memutuskan apakah suatu perikatan audit dapat diterima/tidak, auditor menempuh suatu
proses yang terdiri dari 6 tahap, yaitu :

1.Mengevaluasi Integritas Manajemen

Laporan keuangan adalah tanggungjawab manajemen. Audit atas laporan keuangan bertujuan
untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen. Untuk dapat
menerima perikatan audit, auditor berkepentingan untuk mengevaluasi integritas manajemen, agar
auditor mendapatkan keyakinan bahwa manajemen perusahaan klien dapat dipercaya, sehingga
laporan keuangan yang diaudit bebas dari salah saji material sebagai akibat dari adanya integritas
manajemen.

Berbagai cara yang dapat ditempuh oleh auditor dalam mengevaluasi integritas manajemen adalah
:

a.Komunikasi dengan auditor pendahulu.

Sebelum menerima suatu perikatan audit, auditor pengganti harus mencoba melaksanakan
komunikasi tertentu berikut ini:

®Meminta keterangan kepada auditor pendahulu mengenai masalah-masalah yang spesifik

®Menjelaskan kepada calon klien tentang perlunya auditor pengganti mengadakan komunikasi
dengan auditor pendahulu dan meminta persetujuan dari klien untuk melakukan hal tersebut.

®Mempertimbangkan keterbatasan jawaban yang diberikan oleh auditor pendahulu.

b.Meminta keterangan kepada pihak ketiga.

Informasi tentang integritas manajemen dapat diperoleh dengan meminta keterangan kepada
penasihat hukum, pejabat bank, dan pihak lain dalam masyarakat keuangan dan bisnis yang
mempunyai hubungan bisnis dengan calon klien. Kamar Dagang Indonesia (KADIN) dapat juga
dipakai sebagai sumber informasi untuk mengevaluasi integritas manajemen.
Dalam melakukan audit, auditor menghadapi kemungkinan disajikannya dengan sengaja laporan
keuangan yang tidak benar untuk kepentingan pribadi berbagai anggota manajemen.

c.Melakukan review terhadap pengalaman auditor di masa lalu dalam berhubungan dengan klien
yang bersangkutan.

Dalam hal auditor mempertimbangkan akan melanjutkan/menghentikan hubungan dengan klien


dalam perikatan audit, auditor harus secara seksama mempertimbangkan pengalamannya dimasa
lalu dalam berhubungan dengan klien dalam perikatan audit.

2.Mengidentifikasi kondisi khusus dan resiko luar biasa

Berbagai faktor yang perlu dipertimbangkan oleh auditor tentang kondisi khusus dan resiko luar
biasa yang mungkin berdampak terhadap penerimaan perikatan audit dari calon klien dapat
diketahui dengan cara :

a.Mengidentifikasi pemakai laporan audit

b.Mendapatkan informasi tentang stabilitas keuangan dan legal calon klien dimasa depan

c.Mengevaluasi kemungkinan dapat/tidaknya laporan keuangan calon klien diaudit

3.Menentukan kompetensi auditor untuk melaksanakan audit

Standar umum yang pertama berbunyi :

“ Audit harus dilaksanakan oleh seorang/lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis cukup
sebagai auditor ”.

Oleh karena itu, sebelum auditor menerima suatu perikatan audit, ia harus mempertimbangkan
apakah ia dan anggota tim auditnya memiliki kompetensi memadai untuk meyelesaikan perikatan
tersebut, sesuai dengan standar auditing yang ditetapkan oleh IAI.

èMengidentifikasi tim audit

Tim audit terdiri dari :

1.Seorang partner yang bertanggung jawab terhadap penyelesaian keseluruhan perikatan audit.

2.Satu/lebih manajer, yang akan mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan program audit.

3.Staf asisten, yang melaksanakan berbagai prosedur audit yng diperlukan dalam pelaksanaan
program audit.
èMempertimbangkan kebutuhan konsultasi dan penggunaan spesialis

Dalam mempertimbangkan perikatan audit dari calon klien, auditor kemungkinan akan
menghadapi masalah berikut ini, yang mungkin memerlukan pekerjaan spesialis:

a.Penilaian (misal: karya seni, obat-obatan khusus, dan restricted securities).

b.Penentuan karakteristik fisik yang berhubungan dengan kuantitas yang tersedia/kondisi (misal:
cadangan mineral/tumpukan bahan baku yang ada di gudang)

c.Penentuan nilai yang diperoleh dengan menggunakan teknik/metode khusus (misal: beberapa
perhitungan aktuarial)

d.Penafsiran persyaratan teknis, peraturan/persetujuan (misal: pengaruh potensial suatu


kontrak/dokumen hukum lainnya, atau hak atas properti)

Jika menurut pertimbangan auditor, ia akan menjumpai situasi yang memerlukan pengetahuan
khusus, ia perlu melakukan konsultasi dengan spesialis. Contoh : ahli geologi, penasihat hukum,
penilai(appraiser), dan aktuaris. Auditor dapat menghadapi 2 kemungkinan keadaan berikut :

a.Spesialis ditunjuk oleh klien/badan berwenang dan auditor menggunakan hasil pekerjaan
spesialis tersebut sebagai salah satu dasar untuk menilai kewajaran asersi yang dicantumkan oleh
klien dalam laporan keuangan auditan.

b.Spesialis dipilih oleh auditor untuk menilai asersi tertentu yang dinyatakan oleh klien dalam
laporan keuangan auditan.

Dalam keadaan kedua, auditor harus memperoleh keyakinan mengenai persyaratan profesional
dan reputasi spesialis melalui pengajuan pertanyaan/prosedur lain.

Auditor harus mempertimbangkan hal-hal berikut ini :

a.Sertifikat profesional, lisensi, atau pengakuan kompetensi dari spesialis dalam bidangnya.

b.Reputasi dan kedudukan spesialis dimata para rekan sejawat dan pihak lain yang mengenal
kemampuan atau kinerjanya.

c.Hubungan, jika ada, antara spesialis dengan klien.

Umumnya, auditor harus mengusahakan untuk memperoleh spesialis yang independen dari klien.
Pekerjaan spesialis yang tidak berkaitan dengan klien biasanya akan memberikan tingkat
keyakinan lebih tinggi bagi auditor mengenai keandalan hasil kerja spesialis, karena objektivitas
spesialis menjadi tinggi.
Diantara auditor, klien, dan spesialis harus memiliki kesamaan pengertian mengenai sifat
pekerjaan yang harus dilakukan oleh spesialis. Sebaiknya pengertian tersebut didokumentasikan
dan harus meliputi hal-hal berikut:

a.Tujuan dan lingkup pekerjaan spesialis.

b.Pernyataan spesialis berkenaan dengan hubungannya, jika ada, dengan klien.

c.Metode atau asumsi yang digunakan.

d.Perbandingan antara metode atau asumsi yang harus digunakan sekarang dengan yang
digunakan tahun lalu.

e.Pemahaman spesialis mengenai penggunaan temuan spesialis oleh auditor sebagai pendukung
dalam hubungannya dengan penyajian laporan keuangan.

f.Bentuk dan isi laporan spesialis yang akan memungkinkan auditor melakukan evaluasi.

4.Evaluasi terhadap Independensi Auditor

Aturan Etika KAP mengatur tentang independensi auditor dan stafnya sebagai berikut:

Standar umum yang kedua berbunyi sebagai berikut:

“ Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap mental harus
dipertahankan oleh auditor”.

101 Independensi

Dalam menjalankan tugasnya, anggota KAP harus selalu mempertahankan sikap mental
independen didalam memberikan jasa profesional sebagaimana diatur dalam standar profesional
akuntan publik yang ditetapkan oleh IAI. Sikap mental independen tersebut harus meliputi
independen dalam fakta (in fact) maupun dalam penampilan (in appearance).

102 Integritas dan Objektivitas

Dalam menjalankan tugasnya, anggota KAP harus mempertahankan integritas dan objektivitas,
harus bebas dari benturan kepentingan (conflict of interest) dan tidak boleh membiarkan faktor
salah saji material (material misstatement) yang diketahuinya atau mengalihkan
(mensubordinasikan) pertimbangannya kepada pihak lain.

Oleh karena itu, sebelum auditor menerima suatu perikatan audit, ia harus memastikan bahwa
setiap profesional yang menjadi anggota tim auditnya tidak terlibat atau memiliki kondisi yang
menjadikan independensi tim auditnya diragukan oleh pihak yang mengetahui salah satu dari 8
golongan informasi tersebut diatas.

5.Penentuan kemampuan auditor dalam menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat


dan seksama.

Standar umum yang ketiga berbunyi sebagai berikut:

“ Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran
profesionalnya dengan cermat dan seksama ”.

a.Penentuan waktu perikatan

Umumnya waktu 6 sampai dengan 9 bulan merupakan jangka waktu yang memadai bagi auditor
untuk merencanakan secara seksama pekerjaan audit, sehingga idealnya waktu perikatan audit
sudah diterima oleh auditor 6 sampai dengan 9 bulan sebelum akhir tahun buku klien. Perikatan
auditor mendekati akhir tahun buku klien dapat menyebabkan auditor tidak dapat melaksanakan
prosedur audit penting seperti observasi terhadap penghitungan fisik sediaan sehingga
kemungkinan auditor tidak dapat memberikan pendapatan wajar tanpa pengecualian atas laporan
keuangan auditan.

b.Pertimbangan jadwal pekerjaan lapangan

Biasanya auditor menggolongkan jadwal pelaksanaan pekerjaan lapangan kedalam 2 kelompok


berikut ini:

1.Pekerjaan interim (interim work) yang merupakan pekerjaan lapangan yang dilaksanakan oleh
auditor 3 sampai 4 bulan sebelum tanggal neraca.

2.Pekerjaan akhir tahun (year-end work) yang merupakan pekerjaan lapangan yang dilaksanakan
oleh auditor beberapa minggu sebelum tanggal neraca sampai 3 bulan setelah tanggal neraca.

c.Pemanfaat personil klien

Pemanfaatan personel klien akan berdampak besar terhadap penentuan jumlah staf dan jadwal
audit, serta biaya audit. Pemanfaatan hasil pekerjaan auditor intern akan berdampak terhadap : 1)
prosedur untuk memperoleh pemahaman atas pengendalian intern, 2) pengujian pengendalian,
dan3) pengujian substantif.

Personel klien juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai perikatan berikut ini :

a.Pembuatan daftar saldo akun buku besar (working trial balance)

b.Rekonsiliasi akun kontrol dalam buku besar dengan akun buku pembantu yang bersangkutan
c.Pembuatan daftar umur piutang

d.Pembuatan daftar polis asuransi yang berlaku, piutang wesel, dan penambahan dan pengurangan
aktiva tetap dalam tahun yang diaudit

6.Pembuatan surat perikatan audit

Surat perikatan audit dibuat oleh auditor untuk kliennya yang berfungsi untuk
mendokumentasikan dan menegaskan penerimaan auditor atas penunjukkan oleh klien, tujuan dan
lingkup audit, lingkup tanggungjawab yang dipikul oleh auditor bagi kliennya, kesepakatan
tentang reproduksi laporan keuangan auditan, serta bentuk laporan yang akan diterbitkan oleh
auditor.

Baik auditor maupun kliennya berkepentingan terhadap surat perikatan audit, karena dalam surat
tersebut berbagai kesepakatan penting tentang perikatan audit didokumentasikan, sehingga dapat
dicegah terjadinya kesalahpahaman yang mungkin timbul antara auditor dengan kliennya.

Isi pokok surat perikatan audit umumnya berisi :

a.Tujuan audit atas laporan keuangan

b.Tanggungjawab manajemen atas laporan keuangan

c.Lingkup audit, termasuk penyebutan undang-undang, peraturan, pernyataan dari badan


profesional yang harus dianut oleh auditor

d.Bentuk laporan atau bentuk komunikasi lain yang akan digunakan oleh auditor untuk
meyampaikan hasil perikatan

e.Fakta bahwa audit memiliki keterbatasan bawaan bahwa kekeliruan dan kecurangan material
tidak akan terdeteksi

f.Pengaturan reproduksi laporan keuangan auditan

g.Kesanggupan auditor untuk menyampaikan informasi tentang kelemahan signifikan dalam


pengendalian intern yang ditemukan oleh auditor dalam auditnya

h.Akses ke berbagai catatan, dokumentasi dan informasi lain yang diharuskan dalam kaitannya
dengan audit

i.Dasar yang digunakan oleh auditor untuk menghitung fee audit dan pengaturan penagihannya

PERENCANAAN AUDIT
7 tahap yang harus ditempuh oleh auditor dalam merencanakan auditnya :

1.Memahami bisnis dan industri klien

Sebelum auditor melakukan verifikasi dan analisis transaksi atau akun-akun tertentu, ia perlu
mengenal lebih baik industri tempat klien berusaha serta kekhususan bisnis klien. SA Seksi 318
Pemahaman atas Bisnis Klien memberikan panduan tentang sumber informasi bagi auditor untuk
memahami bisnis dan industri klien :

a.Pengalaman sebelumnya tentang entitas dan industrinya

b.Diskusi dengan orang dalam entitas (seperti direktur, personel operasi senior)

c.Diskusi dengan personel dari fungsi audit intern dan review terhadap laporan auditor intern

d.Diskusi dengan auditor lain dan dengan penasihat hukum atau penasihat lain yang telah
memberikan jasa kepada entitas atau dalam industri

e.Diskusi dengan orang yang berpengetahuan diluar entitas (seperti ahli ekonomi industri, badan
pengatur industri, customers, pemasok, dan pesaing)

f.Publikasi yang berkaitan dengan industri (seperti statistik yang diterbitkan oleh pemerintah,
survai, teks,jurnal perdagangan, laporan oleh bank, pialang efek, koran keuangan)

g.Perundangan dan peraturan yang secara signifikan berdampak terhadap entitas

h.Kunjungan ketempat atau fasilitas pabrik entitas

i.Dokumen yang dihasilkan oleh entitas

2.Melaksanakan prosedur analitik

a.Konsep prosedur analitik

Prosedur analitik meliputi perbandingan jumlah-jumlah yang tercatat atau ratio yang dihitung dari
jumlah-jumlah yang tercatat, dibandingkan dengan harapan yang dikembangkan oleh auditor.

b.Tujuan prosedur analitik dalam perencanaan audit

Tujuannya adalah untuk membantu perencanaan sifat, saat, dan luas prosedur audit yang akan
digunakan untuk memperoleh bukti tentang saldo akun atau jenis transaksi tertentu. Untuk maksud
ini, prosedur analitik dalam perencanaan audit harus ditujukan untuk :

èMeningkatkan pemahaman auditor atas usaha klien dan transaksi atau peristiwa yang terjadi
sejak tanggal audit terakhir

èMengidentifikasi bidang yang kemungkinan mencerminkan resiko tertentu yang bersangkutan


dengan audit

Prosedur analitik dapat mengungkapkan: 1) peristiwa atau transaksi yang tidak biasa, 2)
perubahan akuntansi, 3) perubahan usaha, 4) fluktuasi acak, 5) salah saji.

c.Tahap-tahap prosedur analitik

Prosedur analitik dilaksanakan melalui 6 tahap berikut ini :

a.Mengidentifikasi perhitungan/perbandingan yang harus dibuat

b.Mengembangkan harapan

c.Melaksanakan perhitungan/perbandingan

d.Menganalisis data dan mengidentifikasi perbedaan signifikan

e.Menyelidiki perbedaan signifikan yang tidak terduga dan mengevaluasi perbedaan tersebut

f.Menentukan dampak hasil prosedur analitik terhadap perencanaan audit

d.Mengidentifikasi perhitungan/perbandingan yang harus dibuat

Kompleks atau tidaknya prosedur analitik yang digunakan oleh auditor ditentukan oleh besarnya
dan kompleksnya bisnis klien, ketersediaan data, dan pertimbangan auditor. Prosedur analitik
mencakup perbandingan yang paling sederhana hingga model yang rumit yang mengaitkan
berbagai hubungan dan unsur data. Walaupun prosedur analitik yang diterapkan dalam
perencanaan audit seringkali hanya menggunakan data keuangan, tetapi kadangkala informasi
nonkeuangan yang relevan juga dipertimbangkan.

e.Mengembangkan harapan

Auditor perlu mengembangkan harapan sebagai dasar untuk membandingkan perhitungan dan
ratio yang dibuat dalam prosedur analitik.

Contoh sumber informasi yang digunakan dalam mengembangkan harapan:

èInformasi keuangan periode sebelumnya yang dapat diperbandingkan dengan memperhatikan


perubahan yang diketahui

èHasil yang diantisipasikan


èHubungan antara unsur-unsur informasi keuangan dalam satu periode

èInformasi industri tempat usaha klien

èHubungan informasi keuangan dengan informasi nonkeuangan yang relevan

f.Melaksanakan perhitungan/perbandingan

Pada tahap ini, auditor mengumpulkan data yang akan dipakai dalam perhitungan perbedaan
jumlah absolut atau persentase sekarang dibandingkan dengan jumlah atau persentase tahun yang
lalu, perhitungan common-size financial statements, financial ratios, dan trend.

g.Menganalisis data dan mengidentifikasi perbedaan signifikan

Data yang telah dikumpulkan kemudian dibandingkan dengan harapan yang dikembangkan oleh
auditor untuk mengidentifikasi perbedaan signifikan yang terjadi.

h.Menyelidiki perbedaan signifikan yang tidak terduga dan mengevaluasi perbedaan signifikan

i.Menentukan dampak hasil prosedur analitik terhadap perencanaan audit

3.Mempertimbangkan tingkat materialitas awal

Pada tahap perencanaan audit, auditor perlu mempertimbangkan materialitas awal pada 2 tingkat
berikut: 1) tingkat laporan keuangan, 2) tingkat saldo akun.

4.Mempertimbangkan resiko bawaan

Berbagai resiko yang harus dipertimbangkan oleh auditor dalam setiap tahap proses auditnya

5.Mempertimbangkan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap saldo awal, jika perikatan audit
merupakan audit tahun pertama

SA Seksi 323 audit tahun pertama memberikan panduan bagi auditor berkenaan dengan saldo
awal, bila laporan keuangan diaudit untuk pertama kalinya atau bila laporan keuangan tahun
sebelumnya diaudit oleh auditor independen lain. Auditor harus menyadari mengenai hal-hal
bersyarat (contingencies) dan komitmen yang ada pada awal tahun.

Auditor harus memperoleh bukti audit kompeten yang cukup untuk meyakini bahwa:

a.Saldo awal tidak mengandung salah saji yang mempunyai dampak material terhadap laporan
keuangan tahun berjalan
b.Saldo penutup tahun sebelumnya telah ditransfer dengan benar ketahun berjalan atau telah
dinyatakan kembali, jika hal itu semestinya dilakukan

c.Kebijakan akuntansi yang semestinya telah diterapkan secara konsisten.

2. Menggunakan informasi keuangan Ocean, hitung prosedur analitis awal yang relevan
dapatkan pemahaman yang lebih baik tentang calon klien dan untuk menentukan bagaimana
Ocean melakukan secara finansial. Bandingkan rasio Ocean dengan rasio industri yang
disediakan. Identifikasi jurusan apa saja ?
Jawab :
Perbedaan Utama untuk dicatat:
a) Laut memiliki pengembalian modal relatif yang rendah terhadap industri.
b) Laut memiliki pengembalian aset yang rendah dibandingkan dengan industri.
c) Perputaran piutang Ocean account relatif tinggi dibandingkan dengan industri.
d) Perputaran persediaan Ocean rendah dibandingkan dengan industri.
e) Margin keuntungan Ocean rendah dibandingkan dengan industri.

3. Hal-hal non finansial apa yang harus dipertimbangkan sebelum menerima Ocean sebagai klien?
Bagaimana penting masalah ini untuk keputusan penerimaan klien? Mengapa?
Jawab :
Masalah non-keuangan yang relevan termasuk yang berikut:
a) Pergantian manajemen baru-baru ini.
Masalah ini mungkin atau mungkin tidak menimbulkan masalah potensial audit, tetapi mungkin
merupakan tanda masalah lain yang harus diselidiki. Pengontrol sangat baru dan memiliki sedikit
pengalaman yang relevan, yang dapat membuat pekerjaan audit menjadi lebih lambat dan
lebih sulit.
b) Tingkat perputaran auditor yang tinggi.
Ini harus menjadi bendera merah untuk auditor. Para auditor harus mencari tahu mengapa Ocean
telah mempekerjakan begitu banyak auditor berbeda dalam beberapa tahun.
c) Sistem komputer baru yang rumit. Sistem yang rumit menimbulkan beberapa masalah
untuk auditor. Pertama, auditor mungkin kesulitan mendapatkan informasi mereka
perlu dari sistem, dan muncul pertanyaan mengenai auditability. Kedua, tidak memadai
kontrol atas sistem baru dapat meningkatkan jumlah pengujian substantif yang diperlukan.
d) Klien ragu-ragu untuk mengizinkan auditor baru berbicara dengan auditor sebelumnya. Kapan
pun seorang klien ragu atau tidak mau mengizinkan auditor baru untuk berkomunikasi dengan
auditor sebelumnya, sebuah bendera merah harus dibangkitkan di pikiran auditor pengganti, dan
pemeriksaan yang cermat masalah ini, termasuk pertimbangan integritas manajemen, harus terjadi.
e) Insiden perjudian ilegal. Ini adalah masalah karena menimbulkan manajemen
masalah integritas. Apa yang V.P. keuangan memang jelas salah, tetapi dampaknya
integritas keseluruhan manajemen adalah masalah penilaian. Masalah ini bisa diperdebatkan
di antara para siswa. Beberapa akan turun di satu sisi mengatakan bahwa jika seorang anggota
kunci
manajemen tidak jujur dalam satu hal, dia cenderung tidak jujur pada orang lain. Lain
siswa akan berpendapat bahwa insiden itu tidak ada hubungannya dengan bisnis dan
manajemennya,
terutama karena tidak ada insiden lain yang diketahui. Minimal, insiden ini terjadi
kesempatan untuk meningkatkan dan mendiskusikan peran sentral integritas manajemen dalam
klien
keputusan penerimaan.
f) Penawaran umum perdana. Ocean memiliki rencana untuk go public dan secara agresif
melakukan ekspansi ke
pasar nasional. Jika berhasil, rencana ini akan menjadikan Ocean klien yang lebih menarik bagi
Barnes and Fischer, tetapi mereka juga berfungsi untuk meningkatkan risiko bisnis auditor
(meningkat
ketergantungan pada pernyataan, peningkatan risiko litigasi, dll.) dan harus dipertimbangkan.
g) Agresivitas manajemen. Ada beberapa indikasi dalam hal manajemen itu
bersedia memanipulasi laporan keuangan melalui akrual dan pendapatan akhir tahun
pengakuan untuk mencapai suku bunga yang relatif rendah dari kreditor. Ini menimbulkan potensi
masalah integritas manajemen, dan harus sangat berbobot mengingat fakta bahwa
IPO yang akan datang dapat memberikan insentif yang lebih besar kepada manajemen untuk
memanipulasi keuangan
pernyataan.
h) Hubungan dengan auditor pendahulu. Masalah ini dibiarkan secara sengaja dapat diperdebatkan
kasusnya, tetapi tentu saja kekhawatiran yang harus dibangkitkan. Hubungan dengan auditor
pendahulu telah negatif, dan ini menjadi perhatian. Di samping itu,hubungan yang buruk mungkin
ada karena auditor tidak memiliki pemahaman yang baik bisnis Ocean dan tidak kompeten dalam
membantu Ocean dengan sistem TI barunya. Masalah kepribadian juga bisa memainkan peran.
Lebih lanjut, perbedaan yang nyata atas arus biaya audit tahun seharusnya menjadi perhatian bagi
Barnes dan Fischer dari perspektif bisnis.

4] [a] Samudra menginginkan Barnes dan Fischer untuk membantu mengembangkan dan
meningkatkan sistem TI-nya. Apa ada kelebihan dan kekurangan dari memiliki perusahaan CPA
yang sama menyediakan baik audit dan pelayanan konsultasi? Mengingat aturan independensi
auditor saat ini, akan Barnes dan Fischer dapat
untuk membantu Ocean dengan sistem TI-nya dan masih menyediakan audit laporan keuangan?
Dukung kesimpulan dengan kutipan yang sesuai dengan standar otoritatif.
Jawab :
Masalah penyediaan layanan konsultasi dan audit sistem ke klien yang sama
menjadi topik perdebatan besar dalam profesi. Beberapa pihak berpendapat
bahwa menyediakan layanan konsultasi dan audit untuk klien yang sama
dapat merusak objektivitas auditor. Di sisi lain, banyak di profesi berpendapat
bahwa banyak efisiensi diperoleh oleh perusahaan yang sama menyediakan
kedua jenis layanan karena perusahaan dapat memanfaatkan kedalaman
auditor
pemahaman klien dan sistem informasinya dalam memberikan layanan
tambahan. Untuk perusahaan publik, yang tunduk pada Sarbanes-Oxley Act
of 2002, auditor tidak
diizinkan untuk memberikan jenis layanan konsultasi tertentu untuk klien.
Informasi keuangan desain dan implementasi sistem bukanlah layanan
konsultasi yang disetujui di bawah Sarbanes-Oxley. Hingga perusahaan itu
melaksanakan penawaran umum perdana yang direncanakan, Ocean adalah
perusahaan swasta
dan dengan demikian tunduk pada persyaratan independensi AICPA. Kode
AICPA Profesional perilaku menunjukkan bahwa implementasi sistem adalah
layanan non-layanan yang dapat diterima berikan untuk mengaudit klien
dalam kondisi tertentu. Misalnya, sementara perusahaan CPA dapat
membantu klien audit dalam mengimplementasikan paket perangkat lunak
komputer, mungkin tidak "mendesain"
sistem informasi keuangan dengan membuat atau mengubah kode sumber
komputer yang mendasari sistem.

[b] Seperti yang ditunjukkan dalam kasus ini, salah satu mitra di kantor lain telah berinvestasi
dalam modal ventura
dana yang memiliki saham laut biasa. Apakah situasi ini merupakan pelanggaran terhadap
independensi menurut Kode Etik Profesional AICPA? Mengapa atau mengapa tidak?
Jawab :
Menurut Aturan 101 dari Kode Etik Profesional AICPA, materialitas tidak akan terjadi
dipertimbangkan dalam hal kepentingan keuangan langsung — tidak ada kepentingan keuangan
langsung dari pihak tersebut
auditor ditoleransi. Namun, jika kepentingan keuangan tidak langsung, seperti dalam kasus a
reksa dana atau investasi dana modal ventura, materialitas dipertimbangkan. Itu cukup jelas
dari kasus bahwa kepentingan keuangan tidak langsung mitra adalah tidak material dan dengan
demikian tidak
merupakan pelanggaran terhadap Aturan 101. Instruktur mungkin ingin menunjukkan bahwa tidak
ada individu
siapa yang ada di tim keterlibatan, yang merupakan mitra atau pengelola bukan pada keterlibatan
yang nyata
tim, tetapi yang memberikan layanan tidak aktif kepada klien tersebut, yang merupakan mitra
yang bekerja di
kantor yang sama sebagai mitra utama keterlibatan atestasi, atau yang merupakan posisi untuk
mempengaruhi
keterlibatan, dapat memegang kepentingan keuangan langsung di klien. Namun, bahkan partner di
biaya audit Ocean akan diizinkan untuk memiliki kepentingan finansial tidak langsung yang tidak
material
di Ocean.

[5] [a] Siapkan memo untuk mitra membuat rekomendasi, apakah Barnes dan Fischer
harus atau tidak boleh menerima Ocean Manufacturing, Inc. sebagai klien audit. Dengan hati-hati
membenarkan posisi Anda dalam terang informasi dalam kasus ini. Termasuk pertimbangan alasan
keduanya untuk dan terhadap penerimaan dan pastikan untuk mengatasi masalah keuangan dan
non finansial untuk membenarkan
rekomendasi anda.
Jawab :
Memo itu harus profesional dalam penampilan dan substansi, dan harus ditulis dengan baik.
Memo itu harus memasukkan poin-poin yang dibawa dalam pertanyaan-pertanyaan sebelumnya,
yang mana
dirancang untuk membantu mempersiapkan siswa untuk membuat rekomendasi yang masuk akal
dan diinformasikan.
Memo itu juga harus menyertakan rekomendasi yang jelas tentang apakah klien seharusnya
diterima. Tidak ada rekomendasi yang benar atau salah selama siswa mendemonstrasikan s /
ia menimbang masalah dan membuat keputusan yang masuk akal berdasarkan informasi yang
diberikan

Namun, dalam pengalaman kami, siswa cenderung jauh lebih negatif tentang prospek
menerima Ocean sebagai klien audit daripada profesional audit. Sebagian besar siswa kami
cenderung menolak Ocean sebagai klien; mitra audit mengunjungi ruang kelas kami, terutama
mereka
mitra dari perusahaan non-besar 4, sering menunjukkan bahwa Ocean mirip dengan banyak dari
mereka sendiri
klien. Siswa cenderung menginginkan klien yang ideal; profesional audit harus mencari nafkah
dunia nyata, yang termasuk berurusan dengan klien yang memiliki beberapa masalah dan yang
hadir
beberapa risiko. Tekankan bahwa keputusan penerimaan klien adalah sesuatu yang sangat
subyektif
akhirnya ditentukan oleh penilaian profesional.

[b] Persiapkan memo terpisah untuk mitra yang didaftarkan secara singkat dan diskusikan paling
banyak lima atau enam faktor-faktor penting atau area risiko yang kemungkinan akan
mempengaruhi bagaimana audit dilakukan jika Ocean
pertunangan diterima. Pastikan untuk menunjukkan cara tertentu di mana perusahaan audit harus
menyesuaikan pendekatannya berdasarkan faktor-faktor yang Anda identifikasi.
Jawab :
Memo pra-perencanaan ini harus mencakup banyak masalah yang sama yang dipertimbangkan
dalam penerimaan
keputusan. Namun, memo ini harus mempertimbangkan implikasi dari masalah ini untuk
bagaimana
audit akan dilakukan dengan asumsi klien diterima. Kasus ini membahas banyak masalah
yang akan memiliki implikasi penting untuk melakukan audit. Beberapa dari mereka
implikasi yang lebih penting tercantum di bawah ini.
a) Sebagai hasil dari implementasi IT Ocean baru-baru ini, beberapa jejak audit belum
berhasil dipelihara. Auditor perlu menentukan cara mendapatkan kenyamanan di
item yang jejak audit tradisionalnya tidak dipertahankan. Tergantung pada sifatnya
dari item, auditor mungkin dapat mengumpulkan bukti dengan kembali ke yang hilang
periode menggunakan data dari sebelum dan sesudah perincian jalur. Selain itu,
prosedur analitik untuk menguji kewajaran dapat menjadi lebih penting karena
mengaudit perincian jejak.
b) Juga sebagai hasil dari implementasi IT Ocean baru-baru ini, risiko salah saji material adalah
tinggi dalam pelacakan inventaris dan akumulasi biaya, penagihan tagihan dan penuaan,
pembayaran gaji
potongan, saldo hutang, dan klasifikasi neraca akun. Substantif
prosedur dengan ukuran sampel yang relatif besar kemungkinan akan memainkan peran penting
dalam hal ini
daerah, dengan penekanan khusus pada tes rincian saldo.
c) Kontrol internal tampaknya kurang. Dengan demikian, auditor kemungkinan harus sangat
bergantung
pada prosedur substantif. Ini pada gilirannya akan berimplikasi pada anggaran staf dan
biaya audit.
d) Perputaran Piutang Usaha, meskipun bagus, memburuk. Ini menunjukkan bahwa
auditor mungkin ingin memberikan perhatian khusus pada penilaian piutang.
e) Perputaran persediaan, sementara masih miskin dibandingkan dengan industri, telah membaik
secara dramatis selama tiga tahun terakhir. Ini bisa jadi karena inventaris yang lebih efektif
manajemen, tetapi mungkin juga karena salah saji dalam akun persediaan. Ini
menyarankan auditor mungkin ingin menekankan kelengkapan, penilaian, dan akurasi
tujuan inventaris. Karena klien adalah produsen dengan persediaan yang relatif besar
saldo, audit persediaan akan menjadi fokus utama audit.
f) Margin margin keuntungan Ocean dan laba atas ekuitas relatif rendah terhadap industri.
Auditor harus mengidentifikasi dan menguatkan penjelasan yang layak. Faktor-faktor ini
kemungkinan terkait dengan struktur biaya Ocean atau daya saing wilayah Ocean atau
set produk. Namun, masalah ini patut diselidiki karena rasio ini dapat dilihat sebagai merah
bendera untuk risiko penipuan.
g) Auditor pendahulu mengindikasikan bahwa manajemen Ocean cenderung menjadi agresif
dalam pengobatan akrual dan pengakuan pendapatan menjelang akhir tahun. Ini jelas
area dimana auditor ingin memfokuskan banyak perhatian, meningkatkan
tes cut off, kewajaran akrual, dan lain-lain. Bahan yang sering pada kuartal keempat
penyesuaian juga dianggap sebagai bendera merah untuk penipuan, sehingga program audit
mungkin harus dilakukan
Mempertimbangkan risiko penipuan yang tinggi, sesuai dengan AU 316.
h) Karena auditor pengganti akan mengambil audit setelah akhir tahun, beberapa cut-off dan
masalah persediaan muncul. Untuk mengakhiri inventaris secara khusus, penggantinya juga akan
memilikinya
mengandalkan kerja auditor pendahulu (jika pendahulu mengamati klien
mengakhiri prosedur persediaan) atau mendapatkan kenyamanan dengan "mundur ke" persediaan
akhir
keseimbangan melalui prosedur alternatif, seperti roll-back dan tes transaksi.

Você também pode gostar