Você está na página 1de 11

RINGKASAN MATERI KULIAH

AKUNTANSI BIAYA

ANALISIS SELISIH

SAP 10

OLEH:

KELOMPOK 8

NAMA ANGGOTA:

1. GABRIEL GUNAWAN (1607531012) / 04


2. NI WAYAN PITRIYANI (1607531047) / 14
3. PUTU MAS DIARSI UNTARI (1607531076) / 18

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
2017

0
ANALISIS SELISIH
I. Biaya standar adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan jumlah biaya yang
seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan
tertentu.
II. Manfaat system biaya standar
Memberikan pedoman kepada manajemen berapa biaya yang seharusnya untuk
melaksanakan kegiatan tertentu sehingga memungkinkan mereka melakukan pengurangan
biaya dengan cara perbaikan metode produksi, pemilihan tenaga kerja dan kegiatan yang
lain.
III. Prosedur penentuan biaya standar
1. Biaya bahan baku standar
Biaya bahan baku standar terdiri dari :
a. masukan fisik yang diperlukan untuk memproduksi sejumlah keluaran fisik
tertentu (kuantitas standar)
b. harga persatuan masukan fisik tersebut (harga standar)
penentuan kuantitas standar :
a. penyelidikan teknis
b. analisis catatan masa lalu :
 menghitung rata-rata pemakaian bahan baku untuk produk atau pekerjaan
yang sama dalam periode tertentu di masa lalu.
 Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku dalam pelaksanaan pekerjaan
yang paling baik dan yang paling buruk dimasa lalu.
Harga standar berupa :
a. harga yang diperkirakan akan berlaku di masa yang akan datang, biasanya untuk
jangka waktu setahun.
b. harga yang berlaku pada saat penyusunan standar
c. harga yang diperkirakan akan merupakan harga normal dalam jangka panjang.
2. Biaya Tenaga Kerja Standar
Terdiri dari jam tenaga kerja standard dan tarif upah standar
Syarat berlakunya jam tenaga kerja standar :
a. tata letak pabrik yang efisien dengan peralatan yang modern sehingga dapat
dilakukan produksi yang maksimum dengan biaya yang minimum.
b. Pengembangan staf perencanaan produksi

1
c. Pembelian bahan baku direncanakan dengan baik, sehingga tersedia pada saat
produksi
d. Standardisasi kerja karyawan dan metode kerja dengan instruksi dan latihan yang
cukup bagi karyawan
Jam tenaga kerja standar ditentukan dengan :
a. menghitung rata-rata jam kerja yang dikonsumsi dalam suatu pekerjaan dari kartu
harga pokok periode yang lalu
b. membuat test run operasi produksi di bawah keadaan normal yang diharapkan
c. mengadakan penyelidikan gerak dan waktu dari berbagai kerja karyawan dibawah
keadaan nyata yang diharapkan
d. mengadakan taksiran yang wajar, yang didasarkan pada pengalaman dan
pengetahuan operasi produksi dan produk
tarif upah standar ditentukan atas dasar :
a. perjanjian dengan organisasi karyawan
b. data upah masa lalu
c. penghitungan tariff upah dalam keadaan operasi normal
3. Biaya Over Head Pabrik Standar
Dihitung dengan membagi jumlah biaya overhead yang dianggarkan pada kapasitas
normal dengan kapasitas normalnya.

IV. Analisis penyimpangan biaya sesungguhnya dari biaya standar


Penyimpangan biaya sesungguhnya dari biaya standar disebut selisih (variance). Analisis
selisih dibedakan menjadi :
a. analisis selisih biaya produksi langsung (BBB & BTKL)
b. analisis selisih BOP
V. Analisis selisih biaya produksi langsung
1. Model satu selisih (the one way model)
St = (HSt x KSt) – (HS x KS)
St : Selisih Total
HSt : Harga Standar
KSt : Kuantitas Standar
HS : Harga Sesungguhnya
KS : Kuantitas Standar

2
Contoh :
PT AJP menggunakan system biaya standar. Biaya bahan baku standar perunit produk
ditentukan sebesar 100.000 kg @ Rp 500. biaya bahan baku sesungguhnya untuk
memproduksi dalam bulan Januari 19×1 adalah sebanyak 90.000 kg @ Rp 550.

biaya kuantitas Harga per kg


bahan Standar sesungguhnya standar sesungguhnya
baku 100.000 kg 90.000 kg Rp. 500 Rp. 550

St = (HSt x KSt) – (HS x KS)


St = (500 x 100.000) – (550 x 90.000) = 5.000.000 – 4.950.000 = 50.000 (L)

2. Model dua selisih (the two way model)


SH : (HSt – HS) x KS
SK : (KSt – KS) x HSt
SH : Selisih Harga SK : Selisih Kuantitas / Efisiensi
HSt : Harga Standar KSt : Kuantitas Standar
HS : Harga Sesungguhnya KS : Kuantitas Sesungguhnya
Contoh :

kuantitas Harga per kg


biaya Standar sesungguhnya standar sesungguhnya
bahan 100.000
baku kg 90.000 kg Rp. 500 Rp. 550

SH = (HSt – HS) x KS
= (500 – 550) x 90.000 : 4.500.000 (R)
SK = (KSt – KS) x HSt
= 100.000 – 90.000) x 500 : 5.000.000 (L)
3. Model tiga selisih (the three way model)
Dalam model ini ada 3 kemungkinan
a. harga dan kuantitas standar masing-masing lebih besar atau lebih kecil dari harga
dan kuantitas sesungguhnya
b. harga standar lebih rendah dari harga sesungguhnya, namun kuantitas standar lebih
tinggi dari kuantitas sesungguhnya

3
c. harga standar lebih tinggi dari harga sesungguhnya, namun kuantitas standar lebih
rendah dari kuantitas sesungguhnya

harga dan kuantitas standar lebih rendah dari sesungguhnya


SH : (HSt – HS) x KSt
SK : (KSt – KS) x HSt
SHK : (HSt – HS) x (KSt – KS)
SHK : Selisih harga/kuantitas (selisih gabungan)
Contoh :

kuantitas Harga per kg


biaya standar sesungguhnya standar sesungguhnya
bahan 100.000
baku kg 90.000 kg Rp. 500 Rp. 550

SH : (500 – 550) x 90.000 : 4.500.000 (R)

SK : (90.000 – 100.000) x 500 : 5.000.000 (R)

SHK : (500 – 550) x (90.000 – 100.000) : 500.000 (R)

harga dan kuantitas standar lebih tinggi dari sesungguhnya


SH : (HSt – HS) x KS
SK : (KSt – KS) x HS
SHK : (HSt – HS) x (KSt – KS)
kuantitas Harga per kg
biaya standar sesungguhnya Standar sesungguhnya
bahan 100.000
baku kg 90.000 kg Rp. 500 Rp. 550

SH : (550 – 500) x 90.000 : 4.500.000 (L)

SK : (100.000 – 90.000) x 500 : 5.000.000 (L)

SHK : (550 – 500) x (100.000 – 90.000) = 500.000 (L)

4
harga standar lebih rendah namun kuantitas standar lebih tinggi
SH : (HSt – HS) x KS
SK : (KSt – KS) x HSt
kuantitas Harga per kg
standar sesungguhnya Standar sesungguhnya
biaya
bahan 100.000
baku kg 90.000 kg Rp. 500 Rp. 550

SH : (500 – 550) x 90.000 : 4.500.000 (R)


SK : (100.000 – 90.000) x 500 : 500.000 (L)

harga standar lebih tinggi namun kuantitas standar lebih rendah


SH : (HSt – HS) x KSt
SK : (KSt – KS) x HS
kuantitas Harga per kg
biaya standar sesungguhnya Standar sesungguhnya
bahan 100.000
baku kg 90.000 kg Rp. 500 Rp. 550

SH : (550 – 500) x 90.000 : 4.500.000 (L)


SK : (90.000 – 100.000) x 500 : 5.000.000 (R)

Contoh
Untuk memproduksi 1 satuan produk diperlukan biaya produksi menurut standar :
Biaya bahan baku 5 Kg @ Rp. 1.000 Rp. 5.000
Biaya tenaga kerja 20 jam @ Rp. 500 Rp. 10.000
Biaya Overhead Pabrik :
Variabel 20 jam @ Rp. 400 Rp. 8.000
Tetap 20 jam @ Rp. 300 Rp. 6.000
Total Rp. 29.000
Jam kerja kuantitas standar 5000 jam
Kapasitas produksi perbulan direncanakan 5.200 jam tenaga kerja langsung
Transaksi yang terjadi dalam bulan Januari 19×1 adalah :
1. biaya bahan baku yang dibeli adalah 1500 Kg @ Rp. 1.100

5
2. jumlah produksi yang diproduksi dan selesai diproses dalam bulan Januari 19×1
adalah 250 satuan dengan biaya produksi sesungguhnya sbb :
a. biaya bahan baku050 Kg @ Rp. 1.100 : 1.155.000
b. biaya tenaga kerja 5.100 jam @ Rp. 475 : 2.422.500
c. BOP : 3.650.000
Biaya Bahan Baku
1. Model satu selisih
Selisih biaya bahan baku
(HSt x KSt) – (HS x KS)
(1.000 x 1.250) – (1.100 x 1.050) : 95.000 (L)

2. Model dua selisih


Selisih harga biaya bahan baku
(HSt – HS) x KS
(1.000 – 1.100) x 1050 : 105.000 (R)
Selisih kuantitas biaya bahan baku
(KSt – KS) x HSt
(1.250 – 1.050) x 1.000 : 200.000 (L) –
Total selisih biaya bahan baku : 95.000 (L)

3. Model tiga selisih


Selisih harga biaya bahan baku
(HSt – HS) x KS
(1.000 – 1.100) x 1.050 : 105.000 (R)
Selisih kuantitas bahan baku
(KSt – KS ) x HSt
(1.250 – 1.050) x 1.000 : 200.000 (L)
Selisih harga/kuantitas biaya bahan baku : 0
Total selish biaya bahan baku : Rp. 95.000 (L)

Biaya tenaga kerja


1. Model satu selisih
Selisih biaya tenaga kerja
(TUSt x JKSt) – (TUS x JKS)

6
(500 x 5000) – (475 x 5100) : 77.500 (L)

2. Model dua selisih


Selisih tariff upah
(TUSt x TUS) x JKS
(500 – 475) x 5100 : 127.500 (L)

Selisih efisiensi upah


(JKSt – JKS) x TUSt
(5.000 – 5.100) x 500 : 50.000 (R) –
Total selisih BTKL : 77.500 (L)

3. Model tiga selisih


Selisih tariff upah
(TUSt – TUS) x JKSt
(500 – 475) x 5.000 : 125.000 (L)
Selisih efisiensi upah
(JKSt – JKS) TUS
(5.000 – 5.100) x 47 : 47.500 (R)
Selisih harga/efisiensi upah
(JKSt – JKS) x (TUSt – TUS)
(5.000 – 5.100) x (500 – 475) :0
Total selisih BTKL : 77.500 (L)

Selisih Biaya Overhead Pabrik


1. model satu selisih
BOP ss : 3.650.000
BOP dibebankan (250x20jamxRp700) : 3.500.000 –
Selisih total BOP : 150.000 (R)

2. model dua selisih


selisih terkendalikan (controllable variance)
BOP ss : 3.650.000
BOP tetap pada kapasitas normal : 1.560.000 –

7
(5200 x Rp. 300)
BOP ss : 2.090.000 –
BOP variable pada jam standar (5000 x Rp 400) : 2.000.000
Selisih terkendalikan : 90.000 (R)

Selisih volume (volume variance)


Jam tenaga kerja pada kapasitas normal : 5.200 jam
Jam tenaga kerja standar : 5.000 jam
Selisih volume : 200 jam
Tariff BOP tetap : 300/ jam
Selisih volume : 60.000 (R)

3. model tiga selisih


selisih pengeluaran (spending variance)
BOP ss : 3.650.000
BOP tetap pada kapasitas normal : 1.560.000 –
(5200 x 300)
BOP variable ss : 2.090.000
BOP variable dianggarkan pada jam
Sesunguhnya : 5.100 x 400 : 2.040.000 –
Selisih pengeluaran : 50.000 (R)
Selisih kapasitas (idle capacity variance)
Kapasitas normal : 5.200 jam
Kapasitas sesungguhnya : 5.100 jam
Kapasitas tidak terpakai : 100 jam
Tariff BOP tetap : Rp. 300 perjam
Selisih kapasitas : Rp. 30.000 (R)
Selisih efisiensi
Jam standar : 5000 jam
Jam sesungguhnya : 5100 jam
Selisih efisiensi : 100 jam
Tariff BOP : Rp. 700

8
Selisih efisiensi : Rp. 70.000 (R)

4. Model Empat Selisih


Selisih pengeluaran : Rp. 50.000 (R)
Selisih kapasitas : Rp. 30.000 (R)
Selisih efisiensi dipecah menjadi
Selisih efisiensi variable 100 jam x Rp 400 : Rp. 40.000 (R)
Selisih efisiensi tetap 100 jam x Rp 300 : Rp. 30.000 (R)
Total selisih BOP : Rp. 150.000 (R)

9
REFERENSI

Mulyadi.2014.Akuntansi Biaya, Edisi 5.Yogyakarta:Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah


Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.

https://datakata.wordpress.com/2014/12/26/biaya-standar-dan-analisis-selisih-biaya

10

Você também pode gostar