Você está na página 1de 3

1.

Video “Building A New Economy Through Social Enterprise”


https://youtu.be/GfPDrjzwxD4
Perusahaan sosial adalah perusahaan yang memproduksi aktivitas-aktivitas sesuai
dengan kriteria pengusaha yaitu berkelanjutan, stabil, dan memiliki kualitas. Misi
yang dijalankan oleh perusahaan sosial adalah menyelesaikan masalah sosial
yang berhubungan dengan pendidikan, kesehatan, lingkungan atau pemasaran
tenaga kerja.
Hal yang diperlukan untuk membangun sebuah perusahaan sosial adalah:
1. Seorang wirausaha yang cakap dengan misi sosial otentik yang berani,
bersemangat, karismatik, dan visioner.
2. Sebuah tim yang memiliki motivasi dan semangat pragmatis.
3. Model kewirausahaan yang jelas dengan tujuan realistis yang berkelanjutan
secara finansial.
4. Model dampak sosial yang jelas dan terukur.
Beberapa contoh perusahaan sosial di Tanzania:
1. Zanrec adalah sebuah perusahaan sosial di Zanzibar, Tanzania. Zanzibar
memproduksi 260 ton limbah padat setiap hari, hanya 30% limbah yang dapat
dibuang. Sisa limbah sebanyak 70% tersebar di lingkungan dan menimbulkan
risiko kesehatan yang berbahaya bagi masyarakat sekitar. Perusahaan ini
menawarkan solusi pembuangan limbah dengan melibatkan secara langsung
masyarakat sekitar, yaitu dengan cara menyediakan hotel yang di dalamnya
terdapat layanan pengumpulan sampah dan daur ulang kemudian sampah yang
telah didaur ulang dapat dijual kembali.
2. A to Z Textiles adalah perusahaan lain di Tanzania yang memproduksi
kelambu nyamuk untuk mencegah penyakit malaria yang menjadi penyebab
kematian dengan angka tertinggi pada anak dibawah umur 5 tahun di Afrika.
Perusahaan ini telah memiliki rantai produksi dan distribusi bersertifikat yang
mencapai daerah paling terpencil.
Dari 2 contoh perusahaan sosial tersebut, model kewirausahaan didasarkan pada
menciptakan dampak positif bagi para penerima manfaatnya dengan membuat
solusi kesehatan dapat diakses dan mempromosikan pembangunan ekonomi
berkelanjutan karena diproduksi di Afrika dan didistribusikan secara global.

2. Video “Sosial Enterprise”


https://www.youtube.com/watch?v=Tv6v3WjDE1U
Dalam video ini membahas mengenai tujuan bisnis yang bukan hanya meraup
keuntungan semata,melainkan juga berorientasi pada pemberdayaan
masyarakat,kesejahteraan lingkungan dan kelestarian alam.
Yang dinamakan Social Enterprise adalah suatu metode solusi pemecahan masalah
sosial melalui konsep pendekatan bisnis. Para pelakunya disebut Social
Enterpreneurs/wirausahawan sosial. Mereka mendirikan usahanya dengan tujuan bukan
hanya memaksimalkan keuangan bagi pemegang saham,tetapi menemukan usaha sosial dan
menjangkau lebih banyak orang yang membutuhkan.
Di indonesia sendiri,ada beberapa anak muda yang merintis usahanya sendiri demi
kepedulian pada nilai-nilai sosial. Contohnya saja Tiara Deysha yang menurutnya social
enterprise merupakan salah satu cara mewujudkan dampak sosial bagi masyarakat dengan
menggunakan bisnis. Dalam pengembangan bisnisnya Tiara memberdayakan pengrajin
pandan di suatu desa di daerah kebumen. Mereka menciptakan produk yang berkualitas
dengan eksistensi desaign yang memuaskan,dalam pemasarannya mereka memanfaatkan unit
bisnis mereka sendiri tanpa memerlukan donasi dari pihak lain. Contoh kedua datang dari
Helga Angelina yang menjawab masalah sosial yang berada disekitarnya dengan
mengembangkan bisnis makan sehat bagi kaum urban yang menurutnya memiliki pola makan
yang tidak sehat dan memberdayakan petani dan pengrajin lokal dengan mengambil langsung
bahan masakan dari mereka dan memberi harga yang layak sehingga dapat memutus mata
rantai petani yang mendapatkan harga rendah disetiap penjualan produknya. Selain itu,Helga
juga mencoba memberdayakan perempuan untuk setiap kali proses produksi dan
pemasarannya.
Kesimpulan yang dapat diambil ialah Social Enterprise merupakan peluang bisnis
yang tidak hanya mengambil keuntungan dalam tujuan bisnisnya melainkan menjawab
beberapa persoalan sosial yang harus diatasi dan dikembangkan dalam suatu masyarakat agar
masyarakat tersebut dapat mencapai kesejahteraan. Bukan hanya masyarakat,melainkan
persoalan sosial lainnya yang mencakup semua aspek kehidupan.

3. Video “Kewirausahaan melalui pendekatan budaya”


https://www.youtube.com/watch?v=TuX4SIXpqsk
Desa Brajan Sleman Yogyakarta dikenal sebagai desa wisata kerajinan bambu.
Hampir 90% warganya menjadi pengrajin bambu dengan berbagai bentuk desain yang khas
dan unik. Keahlian mereka dalam memproduksi kerajinan bambu diperoleh dari simbah
(nenek moyang) yang sejak dahulu juga dikenal sebagai pengrajin bambu. Di kukuhkannya
Brajan sebagai desa wisata berdampak positif bagi para pengrajin. Banyak wisatawan
berkunjung ke Brajan untuk sekedar ingin tau maupun melakukan transaksi pembelian
produk kerajinan bambu. Hal itulah yang mampu meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan
warga Braja.
Salah seorang pengrajin yang sejak puluhan tahun lalu mengembangkan produksi
kerajinan bambu di Desa Brajan adalah Bapak Sulisman (51) dimana usaha produksi
kerajinan bambunya diberi nama Prinx Mas yang dibantu oleh putrinya (Ninit) dan beberapa
tenaga produksinya. Aneka produk kerajinan bambu yang dihasilkannya antara lain keranjang
buah, tempat tisu, keranjang hantaran, tempat nasi, lampu hias, piring-piring, dan masih
banyak lagi. Beragam jenis produk kerajinan bambunya ini sudah di pasarkan ke beberapa
kota di antaranya Semarang, Bali, Medan dan Jakarta. Bahkan produk kerajinan ini juga
merabah ke negara tetangga yaitu Malaysia dan Singapura. Menurut Ninit yang saat ini
menghandel proses pemasaran strategi Prinx Mas dalam memperoleh customer dilakukan
melalui 2 cara yaitu secara online dan offline. Pameran adalah salah satu media pemasaran
offline utama yang selama ini dijalankan orang Prinx Mas. Berbagai pameran sekala lokal
dan nasional kerap diikuti Prinx Mas sebagai upaya untuk memaksimalkan pemasaran.
Jejaring sosial yang sedang booming di masyarakat juga menjadi media pemasaran yang
efektif bagi Prinx Mas. Melalui media online tersebut banyak customer yang menjadi
pelanggan aneka produk kerajinan bambu Prinx Mas.

Você também pode gostar