Você está na página 1de 4

Tugas Bahasa Indonesia

Disusun Oleh:

Yusuf Putra Kunanti

Kelas : VII Budi Utomo

SMP N 1 BANGKINANG KOTA


Jl. Olahraga Bangkinang Kota
T.P 2018/2019
Teks deskripsi merupakan teks yang dalam penulisannya menyajikan penggambaran
terhadap suatu obyek berkaitan dengan ciri fisik, karakter, sifat, dan lain sebagainya yang
dihasilkan dari proses observasi dan pengamatan penulis. Deskripsi secara bahasa berasal
dari bahasa latin yakni discribere yang berarti sebuah gambaran / rincian/ paparan. Dalam
proses penulisan teks deskripsi sangat perlu untuk melibatkan penggunaan panca indera
penulisanya, agar hasil penulisan benar-benar berasal dari apa yang penulis rasakan. Teks
deskripsi bertujuan agar pembaca juga turut merasakan seolah-olah mereka sedang berada
tepat di depan obyek yang sedang dideskripsikan.

A. Ciri Paragraf Deskripsi

Sebuah pargraf dapat dikatakan sebagai paragraf deskripsi apabila mempunyai ciri-ciri
khusus sebagai berikut :

1. Dalam penulisannya terdapat upaya untuk menggambarkan suatu obyek tertentu

2. Obyek yang ada pada paragraf digambarkan dengan jelas dan rinci dengan melibatkan
panca indera manusia

3. Ketika membaca paragraf deskripsi, pembaca dibuat seakan-akan melihat dan


merasakan langsung obyek yang sedang dibahas di dalam teks.

4. Spesifikasi obyek yang digambarkan dapat berupa ciri fisik, warna, bentuk, ukuran,
karakter, dan keadaan suatu obyek.

B. Jenis-Jenis Paragraf Deskripsi

Berdasarkan obyek yang dideskripsikan, paragraf deskripsi dapat dibedakan ke dalam dua
jenis diantaranya ialah :

1. Paragraf Deskripsi Spatial

Dalam paragraf ini penggambaran dilakukan terhadap adalah obyek yang berupa sebuah
benda, ruang, dan suatu tempat tertentu.

Contoh 1 :

Pagi-pagi sekali aku sudah berada di ruang kelas VII C ditempat biasa aku belajar di
sekolah. Tepat pada pukul 06.30 wib pada saat siswa lainnya belum datang ke sekolah, aku
sudah berkutat dengan buku-buku pelajaran yang sedang kupelajari. Kupandangi sekeliling
ruang kelas yang masih belum juga dipenuhi oleh siswa lainnya. Papan tulis itu masih
bertuliskan materi mata pelajaran biologi yang diulas kemarin, meja dan kursi masih dalam
kondisi tak beraturan, dan debu-debu masih menempel di lantai. Kupungut bingkai foto
presiden yang jatuh dari tempatnya dan kuletakkan di atas meja guru. Sebuah
pemandangan kelas yang betul-betul belum terjamah oleh siswa lainnya tak terkecuali
yang bertugas piket hari ini.

Contoh 2 :

Panorama alam di pantai parang tritis begitu indah dan elegan. Keindahan tersebut berasal
dari ombak-ombak besar yang saling berkejaran, sinar matahari senja, dan kawanan
burung camar yang terbang sambil mengintai mangsanya. Nuansa elegan ditimbulkan oleh
hamparan pasir pantai yanng luas berwarna hitam. Gunungan dan istana pasir hitam
dibuat oleh beberapa anak-anak yang sedang bermain. Adapula beberapa remaja laki-laki
yang bermain voli dan tak sedikit pula yang hanya sekedar berjalan-jalan sambil berfoto
ria. Pantai ini begitu indah dan cocok sekali jika dijadikan destinasi wisata yang baik untuk
mengisi liburan akhir pekan atau liburan sekolah.

2. Paragraf Deskripsi Obyektif

Paragraf deskripsi jenis ini menggambarkan obyek yang didasarkan pada keadaan obyek
yang sesungguhnya tanpa melibatkan subyektivitas penulis.

Contoh :

Monumen nasional atau monas adalah sebuah tugu yang didirikan sebagai lambang
semangat perjuangan bangsa Indonesia. Monas didirikan pada tanggal 1959 yang
diprakarsai oleh presiden Soekarno. Bangunan ini memiliki ketinggian sepanjang 132
meter yang terdiri atas tiga bagian utama. Bagian-bagian tersebut diantaranya ialah
pelataran bawah yang memiliki selebar 45 meter, pelataran atas setunggi 11 meter, dan
patung api emas setinggi 17 meter. Bangunan tugu monas berdiri atas lahan seluas 80
hektar yang lokasinya tepat berada di tengah kota Jakarta. Dengan fungsinya sebagai
lambang semangat perjuangan bangsa, maka tidak berlebihan jika monumen nasional
dikatakan sebagai salah satu monumen yang menjadi kebanggan rakyat Indonesia.

3. Paragraf Deskripsi Subyektif

Paragraf deskripsi jenis ini menggambarkan obyek dengan penafsiran dan kesan yang
didasarkan pada sudut pandang penulis.

Contoh 1:

Nasi goreng wiro sableng adalah olahan nasi terlezat yang ada di kota Bandar Lampung.
bahan dasar yang digunakan untuk diolah menjadi nasi goreng adalah beras yang memiiki
kualitas yang baik sehingga tekstur yang dihasilkan sangat kenyal dan nikmat. Nasi goreng
wiro sableng disajikan dengan jumlah porsi yang besar dengan tampilan yang menggugah
selera. Tampilannya berwarna merah kecokelatan yang dihasilkan dari bahan dasar sambal
dan kecap manis. Di dalam campurannya juga sangat beragam diantaranya berupa olahan
daging, sayur, dan buah untuk pencuci mulut. Nasi goreng ini sangatlah gurih dan nikmat
dengan berbagai pilihan varian level pedasanya. Itulah alasan mengapa nasi goreng wiro
sableng memiliki banyak penggemar hingga ke luar kota Bandar Lampung.

Contoh 2 :

Mie ayam bakso kang brewok adalah kuliner olahan mie terlezat di kota Bandung. Bahan-
bahan yang digunakan dalam pengolahan makanan yang satu ini terbuat dari bahan dasar
berkualitas tinggi. Sehingga hasil yang disajikan memiliki tekstur yang kenyal dan nyaman
di lidah. Bakso yang disajikan pun memiliki cita rasa yang berbeda jika dibandingkan
dengan olahan bakso pada umumnya. Rasa dagingnya yang dominan membuat pelanggan
merasa tak hanya sekedar menikmati bakso biasa. Selain itu porsi mie dan ukuran bakso
kang brewok dinilai lebih baik dari segi kuantitas jika dibandingkan dengan sajian mie
ayam bakso pada umumnya. Dari segi penampilan, mie ayam bakso disajikan dalam
mangkuk hijau berbentuk kapal pesiar mini. Jika menimbang sisi keunikan, kualitas, dan
kuantitasnya, maka tak heran jika mie ayam bakso kang brewok telah dikenal di seluruh
wilayah provinsi Jawa Barat.

Você também pode gostar