Você está na página 1de 14

Audit Internal Akreditasi Apotek Puskesmas Kunc

Nama Unit yang di Audit :


Auditor :
Waktu Pelaksanaaan :
Instrumen Audit :

Sebagi
No Uraian Kegiatan Ada
an
1 Input: 10 5
a. Dasar Hukum/SK,SOP. Pedoman, Panduan:
Pedoman eksternal
Standar alat kamar obat puskesmas rawat inap/rawat
jalan ( Permenkes 75 )
Pedoman penggunaan psikotropiksa dan narkotika

Pedoman internal
Daftar Formularium obat Puskesmas

SK
SK penanggung jawab pelayanan obat
SK tentang penyediaan obat yang menjamin ketersediaan
obat
SK tentang pelayanan obat selama 6 hari dalam seminggu

SK tentang persyaratan petugas yang berhak memberi


resep
SK tentang persyaratan petugas yang berhak
menyediakan obat
SK tentang pelatihan bagi petugas yang diberi
kewenanangan menyediakan obat
SK penanggung jawab tindak lanjut pelaporan
SK peresepan psikotropika dan narkotika
SK penggunaan obat yang dibawa sendiri oleh pasien
atau keluarga
SK penangganan obat kadaluarsa/rusak
SK penyediaan obat2 emergensi di unit kerja

Berkas SOP
SOP penilaian,pengendalian, penyediaan dan
penggunaan obat
SOP prosedur penyediaan dan penggunaan obat
SOP tentang penyediaan obat yang menjamin
ketersediaan obat
SOP ketersediaan obat terhadap formularium,hasil
evaluasi dan tindak lanjut
SOP evaluasi kesesuaian peresepan dengan formularium,
hasil evaluasi dan tindak lanjut
SOP peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat
SOP menjaga tidak terjadinya pemberian obat kadaluarsa,
pelaksanaan FIFO dan FEFO, kartu stok / kendali

SOP peresepan psikotropika dan narkotika


SOP penggunaan obat yang dibawa sendiri oleh pasien /
keluarga
SOP pengawasan dan pengendalian penggunaan
psikotropika dan narkotika
SOP penyimpanan obat
SOP pemberian obat kepada pasien dan pelabelan
SOP penyimpanan obat
sOP pemberian informasi penggunaan obat
SOP pemberian informasi tentang efek samping obat atau
efek yang tidak diharapkan
SOP tentang petunjuk penyimpanan obat di rumah
SOP penanganan obat kadaluarsa / rusak

SOP pelaporan efek samping obat


SOP pencatatan, pemantauan, pelaporan efek samping
obat, KTD ( Kejadian Tidak Diharapkan)
SOP tindak lanjut efek samping obat dan KTD
SOP identifikasi dan pelaporan kesalahan pemberian obat
dan KNC ( Kejadian Nyaris Cidera )
SOP penyediaan obat emergensi di unit kerja
SOP monitoring penyediaan obat emergensi di unit kerja

c. SDM
Jumlah dan Jenis petugas obat minimal 1 orang (Asisten
Apoteker/DIII Farmasi / Sarjana Farmasi )
Sertifikat pendidikan petugas (Asisten Apoteker/DIII
Farmasi / Sarjana Farmasi )
Sertifikat pelatihan Pelayanan Kefarmasian petugas
dikamar obat

d. Bangunan dan Ruang


- Kamar Obat
- Luas Kamar Obat minimal 9 meter persegi
Kondisi ruangan: tidak bocor, tidak lembab, cukup
- pencahayaan, cukup ventilasi
- Kebersihan ruangan
- Gudang Obat
- Luas Gudang Obat minimal 9 meter persegi
Kondisi ruangan: tidak bocor, tidak lembab, cukup
- pencahayaan, cukup ventilasi, ada pengatur suhu/AC 20-
28 C
- Kebersihan ruangan

e. Peralatan / ASPAK dan kondisi alat


- Peralatan Kamar Obat
- Penggerus Obat
- Blender Obat berfungsi baik
- Jam / ARI sound timer
- Tempat sampah
- Peralatan Gudang Obat
- Palet
- Rak Obat
Lemari narkotika, adalah lemari untuk menyimpan obat
- narkotika
AC befungsi baik
- Mebelair Kamar Obat
- Meja kerja
- Kursi Kerja
- Rak Kerja
- Lemari simpan obat
- Seperangkat Komputer
- Bahan Habis Pakai
- Plastik Obat
- Kertas Puyer
- ATK
Sebagi
2 PROSES/PDCA Ada
an
a. Perencanaan / Plan 10 5
Menyusun POA ( Perencanaan anggaran, kegiatan kamar
obat)
Menyusun RPK (Rencana pelaksanaan anggaran kamar
obat)
Menyusun program keselamatan/ keamanaan kamar obat
puskesmas yang mengatur resiko keselamatan yang
potensial di kamar obat dan area lain yang mendpatkan
pelayanan obat ( bagian dari program keselamatan di
puskesmas)
Menyusun dan menyepakati indikator kinerja kamar obat
Do/Pengorganisasian, Pelaksanaan, Pencatatan Pelaporan
b. dan rekam implementasi
Pengorganisasian
Workshop mutu dan keselamatan pasien,Kerangka
- Acuan,dll
Sosialisasi pada tenaga medis untuk peresepan obat
sesuai dengan formularium
Menyusun daftar stok obat

Pelaksanaan SOP
Membuat label obat
Pemberian label yang lengkap dan akurat pada pemberian
obat
Metode kolaboratif untuk mengembangkan prosedur
pelaporan hasil yang kritis dan pemeriksaan diagnostik
Penilaian,pengendalian,penyediaan dan penggunaan obat
sesuai SOP
Penyediaan dan penggunaan obat sesuai SOP
Evaluasi ketersediaan obat terhadap formularium,dan
hasil evaluasi dan tindak lanjut sesuai SOP
Evaluasi kesesuaian peresepan dengan formularium,hasil
evaluasi dan tindak lanjut sesuai SOP
Peresepan,pemesanan,dan pengelolaan obat sesuai SOP

Pelaksanaan FIFO dan FEFO ,kartu stok/kendali.


Peresepan psikotropika da narkotika sesuai SOP
Penggunaan obat yang di bawa sendiri oleh
pasien/keluarga sesuai SOP
Pelaksanaan SOP Penyimpanan obat

Menata penempatan stok obaat di gudang dan kamar obat


sesuai dengan abjad
Pelaksanaan SOP Pemberian obat kepada pasien dan
pelabelan sesuai SOP
Pelaksanaan SOP Pemberian informasi penggunaan obat

Pelaksanaan SOP Pemberian informasi tentang efek


samping obat atau efek yang tidak di harapkan
Pelaksanaan SOP Petunjuk penyimpanan obat di rumah
Pelaksanaan SOP Penanganan obat kadaluwarsa/rusak
Pelaksanaan SOP penyimpanan obat emergensi di unit
kerja terkait ( UGD, gigi, KB)

Pencatatan, pelaporan dan rekam implementasi


Daftar obat emergensi di UGD, Poli Kesga
Laporan kesalahan pemberian obat dan KNC
Laporan dan bukti perbaikan kesalahan pemberian obat
dan KNC
Banner jenis pelayanan di kamar obat, Alur pemeriksaan
di kamar obat
Alur pelayanan di kamar obat
Jam buka
Bukti pelaksanaan pengawasan terhadap penggunaan
dan pengolaan obat oleh DKK
Pendokumentasian efek saamping obat
Pencatatan pelaporan efek samping obat dan KTD
c. Check / Pemantauan/Evaluasi dan analisa
Kelengkapan pemberian label pada obat
kebijakan dan prosedur yang menjamin ketersediaan obat-
obat (Kepala puskesmas,penanggung jawab farmasi,dan
pelaksana)
Tersedianya daftar formularium obat di puskesmas
terdapat ketentuan petugas yang berhak memberi resep
terdapat ketentuan petugas yang menyediakan obat
dengan persyaratan yang jelas
tersedianya kebijakan dan proses
peresepan,pemesanan,dan pengelolaan obat.
terdapat prosedur untuk menjaga tidak terjadinya
pemberian obat yang kadaluwarsa
Bukti pelaksanaan pengawasan
pemberian obat kepada pasien disertai dengan label obat
yang jelas(mencakup nama,dosis,cara pemakaian obat
dan frekuensi penggunaanya)
tersedianya kebijakan dan prosedur penanganan obat
yang kadaluwarsa/rusak.
tersedianya prosedur pelaporan efek samping
tersedianya kebijakan dan prosedur untuk
mencatat,memantau, dan melaporkan, bila terjadi efek
samping penggunaan obat dan KTD termasuk kesalahan
pemberian obat.
terdapat prosedur untuk mengidentifikasi dan melaporkan
kesalahan pemberian obat KNC.
ada kebijakan yang menetapkan bagaimana obat
emergensi di simpan,dijaga,dan di lindungi dari kehilangan
atau pencurian.
Monitoring penyediaan obat emergensi di unit terkait
( UGD, gigi, KB) dan di ganti secara tepat waktu sesuai
kebijakan puskesmas setelah di gunakan atau bila
kadaluwarsa/rusak
Pemantauan efek samping obat dan KTD
Pemantauan stok obat yang kadaluarsa
Analisa capaian indikator kinerja kamar obat

d. Action: ,tindak lanjut serta evaluasi hasil tindak lanjut

dilakukan pengawasan terhadap penggunaan dan


pengelolaan obat oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
dilakukan evaluasi dan tindak lanjut kesesuaian
peresepan dengan formularium
hasil bevaluasi pemberian obat kepada pasien disertai
dengan label obat yang jelas (mencakup nama,dosis,cara
pemakaian obat dan frekuensi penggunaanya)

pemberian obat di sertai dengan informasi penggunaan


obat yang memadai dengan bahasa yang dapat
dimengerti oleh pasien dan keluarganya)
Rapat mengenai monitoring pelaksanaan kamar obat
Pengamatan prosedur
Tindak lanjut efek samping obat dan KTD

Tindak lanjut obat yang mendekati kadaluarsa


Hasil monitoring dan tindak lanjut penyediaan obat
emergensi di unit kerja
Kalibrasi/validasi instrumen/alat ukur tepat waktu oleh
pihak yang kompeten dan bukti dokumentasi ( yang masih
berlaku)
Bukti dokumen tindakan perbaikan bila ada penyimpangan

Dokumentasi pelaksanaan PME dan PMI


Identifikasi, analisa dan tindak lanjut risiko dalam
pemberian obat di kamar obat.
Orientasi staf kamar obat untuk prosedur dan praktek
keselamatan/keamanan pemberian obat

Output
Peresepan obat sesuai dengan formularium 100 %
Grafik Trend Pemeberian obat
Grafik Kunjungan kamar obat Puskesmas
Capaian PKP ( Penilaian Kinerja Puskesmas)
Evaluasi kinerja kamar obat
Indikator pelabelan tepat pada obat 80 %

Tanggal : ……………………………
Dilakukan oleh: …………………………………Tanda tangan:………………………
Saran Perbaikan:
k Puskesmas Kunciran

Tidak evaluasi tindak


Analisa Tindak lanjut
ada lanjut
0
Tidak
ada
0

Você também pode gostar