Você está na página 1de 5

PERINTAH KEPADA RASUL UNTUK MENEGAKKAN AGAMA

(SURAH ASY SYURA AYAT 13)

untuk memenuhi salah satu tugas


Mata Kuliah Tafsir Tarbawi

Dosen Pengampu : Drs. H. M. Junaid, M.Pd.I

Di Susun Oleh :
1. Dila Oktariyani
2. Dwita Rizky Amalya

Kelas : Fisika II B

PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SULTHAN THAHA SAIFUIDDIN JAMBI
TAHUN 2019
SURAH ASY- SYURA AYAT 13

‫يم‬ َّ ‫وحا َوٱلَّذِّي أ َ ۡو َح ۡينَا إِّلَ ۡي َك َو َما َو‬


َ ‫ص ۡينَا بِّ ِّهۦ إِّ ۡب ٰ َر ِّه‬ ٗ ُ‫ص ٰى بِّ ِّهۦ ن‬
َّ ‫ِّين َما َو‬
ِّ ‫ٱلد‬ َ‫ع لَ ُكم ِّمن‬ َ ‫۞ش ََر‬
‫عو ُه ۡم‬ُ ‫أ َ ۡن أ َ ِّقي ُمواْ ٱلدِّينَ َو ََل تَت َ َف َّرقُواْ ِّفي ِۚ ِّه َكبُ َر َع َلى ۡٱل ُم ۡش ِّر ِّكينَ َما ت َ ۡد‬ ‫س ٰٰۖٓى‬
َ ‫س ٰى َو ِّعي‬ َ ‫َو ُمو‬
ُ ِّ‫ٱّللُ يَ ۡجت َ ِّبي ِّإلَ ۡي ِّه َمن يَشَا ُء َويَهۡ دِّي ِّإلَ ۡي ِّه َمن يُن‬
١٣ ‫يب‬ َّ ‫ِّإلَ ۡي ِۚ ِّه‬
Artinya : “ Dia telah mensyari´atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-
Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami
wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu
berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru
mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan
memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya)” (Q.S. Asy Syura
: 13)

Tafsir Ayat
Dia mensyariatkan untuk kalian (wahai manusia) agama yang telah kami wahyukan
kepadamu (wahai rasul) yaitu islam. sebagaimana Dia mewasiatkannya kepada Nuh agar
mengamalkan dan menyampaikannya, dan juga yang Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa
dan Isa (mereka berlima adalah ullul azmi dari para rasul menurut pendapat yang mahsur)
agar mereka semuanya menegakkan agama dengan tauhid, dan ketaatan kepada Allah dan
beribadah kepadaNya semata, bukan kepada sealinNYa. Dan jangan berselisih dalam agama
yang Aku perintahkan kepada kalian. Apa yang kamu dakwahkan berupa tauhid kepada Allah
dan mengikhlaskan ibadah kepadanya benar-benar berat bagi orang-orang musyrik. Allah
lebih memilih mengemban tauhid siapa saja yang Dia kehendaki dari makhluk-Nya, dan Dia
membimbing untuk beramal dan menaati-Nya siapa yang kembali kepada-Nya.

Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia


Ayat ini menerangkan nikmat yang paling besar yang Allah berikan kepada hamba-
hamba-Nya, yaitu mensyariatkan untuk mereka agama terbaik dan paling utama, paling mulia
dan paling suci, yaitu agama Islam, dimana Allah mensyariatkan agama itu kepada hamba-
hamba pilihan-Nya bahkan makhluk terbaik dan paling tinggi derajatnya, yaitu para rasul ulul
‘azmi yang disebutkan dalam ayat ini. Kalau bukan karena agama Islam, maka tidak ada
seorang pun di antara makhluk menjadi makhluk yang tinggi. Dengan demikian, agama Islam
merupakan ruh kebahagiaan, poros kesempurnaan, dimana hal itu terkandung dalam kitab
yang mulia ini; dimana yang diserukannya adalah tauhid, amal, akhlak dan adab.
Ayat ini menunjukkan bahwa agama para nabi adalah agama tauhid (Islam) meskipun
syariatnya berbeda-beda sesuai dengan kondisi umat pada waktu itu.
Yang dimaksud dengan menegakkan agama Islam di sini adalah mengesakan Allah
Subhaanahu wa Ta'aala, beriman kepada-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari
akhirat serta menaati segala perintah dan menjauhi larangan-Nya atau menegakkan semua
syariat baik yang ushul (dasar) maupun yang furu’ (cabang), yaitu kamu menegakkannya
oleh dirimu dan berusaha menegakkannya juga pada selain dirimu serta saling bantu-
membantu di atas kebaikan dan takwa.
Agar agama dapat tegak secara sempurna. Termasuk di antara sarana berkumpul di atas
agama dan tidak berpecah adalah apa yang diperintahkan syari’ (Allah dan Rasul-Nya) untuk
berkumpul di waktu haji, pada hari raya, shalat Jum’at dan jamaah, berjihad dan ibadah-
ibadah lainnya yang tidak mungkin sempurna kecuali dengan berkumpul bersama dan tidak
berpecah belah. Jangankan mengikuti, disebut nama Allah saja mereka tidak suka.
Allah memilih di antara makhluk-Nya orang yang Dia ketahui layak dipilih untuk
menerima risalah atau kewalian-Nya. Termasuk pula Dia memilih umat ini dan
melebihkannya di atas seluruh umat. Kembali kepada-Nya merupakan sebab dari seorang
hamba yang dengannya ia memperoleh hidayah Allah Subhaanahu wa Ta'aala. Dengan
demikian baiknya niat seorang hamba dan berusaha memperoleh hidayah termasuk sebab
untuk dimudahkan kepada hidayah Allah, sebagaimana firman-Nya, “Dengan kitab itulah
Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, …dst.”
(Terj. Al Ma’idah: 16).

Kaitan dengan Pendidikan


Syariat yang telah diwasiatkan dan diwahyukan itu adalah tegakkanlah tuntunan dan
ajaran agama, berupa keimanan dan ketakwaan dengan baik, konsisten, dan terus-menerus,
dan janganlah kamu berselisih paham dan berbeda pendapat tentang suatu persoalan yang
dapat menimbulkan kamu berpecah belah di dalamnya, yakni di dalam prinsip dan ajaran
agama itu. Sangat berat, besar, dan sulit bagi orang-orang musyrik untuk mengikuti prinsip-
prinsip dan tuntunan-tuntunan agama dari tuhanmu yang kamu serukan kepada mereka untuk
mengikutinya karena mereka menolaknya.
Allah meyakinkan nabi Muhammad dengan mengatakan bahwa Allah memilih orang-
orang yang dia kehendaki untuk mengikuti dan meyakini prinsip-prinsip dan tuntunan-
tuntunan agama tauhid yang diajarkan dan disampaikannya. Dia pula memberi petunjuk
untuk kembali kepada agama-Nya bagi orang yang kembali kepada-Nya setelah bertobat atas
kekafiran dan kesalahan mereka. Dan mereka, kaum musyrik dan ahli kitab dari umat-umat
terdahulu tidak berselisih, berpecah belah, dan berkelompok-kelompok kecuali setelah datang
kepada mereka ilmu, yakni pengetahuan tentang prinsip-prinsip, tuntunan-tuntunan, dan
petunjuk-petunjuk kepada kebenaran yang disampaikan oleh para nabi. Perselisihan dan
perpecahan di antara mereka disebabkan karena kedengkian yang terjadi antara sesama
mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari tuhanmu untuk
menangguhkan azab bagi mereka sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman
yang berat yang datang dari tuhanmu bagi mereka telah dilaksanakan dan mereka menjadi
binasa de-ngan hukuman itu. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi kepada mereka
kitab, yaitu taurat dan injil, setelah mereka yang berselisih dan berpecah-belah itu dan mereka
hidup hingga pada zaman nabi Muhammad, benar-benar berada dalam keraguan yang
mendalam tentang kitab taurat dan injil yang mereka warisi itu atau kitab Al-Qur'an dengan
ajaran-ajaran islam yang dibawa oleh nabi Muhammad.

Kesimpulan
Ayat ini menjelaskan bahwa dia, Allah, telah mensyariatkan atau menetapkan
kepadamu, wahai umat nabi Muhammad, dari agama, yaitu prinsip-prinsip serupa yang telah
diwasiatkan-Nya, yaitu diwahyukan kepada nuh dan serupa pula dengan apa yang telah kami
wahyukan kepadamu, wahai nabi Muhammad, dan apa yang telah kami wasiatkan kepada
nabi-nabi sebelummu, yaitu ibrahim, musa, dan isa.
DAFTAR PUSTAKA

Departemen RI, Al-Qur’an Bayan. 2009. Penerbit: Al-Qur’an Terkemuka.


https://tafsirweb.com/9103-surat-asy-syura-ayat-13.html di akses pada 22 Februari 2019
At-Thabary, Muhammad bin Jarîr Abû Ja’far. 2000. Tafsir at-Thabari. Lebanon: Muassasah
Risâlah.

Você também pode gostar