Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
masyarakat bangsa dan negara Indonesia ditandai oleh penduduknya yang hidup
kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan
Indonesia, 1998)
Kesehatan adalah milik yang sangat berharga bagi seseorang tanpa berarti
segala aktivitas akan berhenti dengan menyadari bagi hal itu setiap orang akan
angka prevalensi yang tinggi dan akibat yang ditimbulkannya juga merupakan salah
Berdasarka hal tersebut di atas maka penulis tertarik untuk menyusun karya
tulis ilmiah dengan judul Asuhan Keperawatan pada Tn “P” dengan apendisitis di
B. Tujuan Penulisan
TN “P” dengan apendisitis di ruang perawatan interna RSUD Syekh Yusuf Gowa.
2. Tujuan Khusus
C. Manfaat Penulisan
1. Penulis
Keperawatan.
2. Institusi
Sebagai bahan bacaan ilmiah, kerangka perbandingan untuk mengembangkan
kualitas ilmu keperawatan serta menjadi bahan atau data bagi mereka yang ingin
3. Rumah Sakit
b. Sebagai bahan informasi bagi rumah sakit dalam memberikan asuhan keperawatan
pada klien apendisitis. Sehingga mutu pelayanan keperawatan pada masa yang
D. Metode Penulisan
penyusunan karya tulis ini, maka penulis menggunakan beberapa metode sebagai
berikut :
3. Diskusi dengan perawat yang ada di ruangan, tenaga kesehatan, yang terlibat,
Adapun ruang lingkup pembahasan dari karya tulis ini adalah mencakup
pelaksanaan asuhan keperawatan yang diterapkan pada klien Tn “P” dengan pre op
apendisitis.
F. Sistematika Penulisan
Untuk memberi gambaran karya tulis maka ini, secara sistematika diuraikan sebagai
berikut :
Bab I Pendahuluan
Bab ini membahas tentang latar belakang, tujuan, manfaat, metode, ruang lingkup
Bab ini membahas tentang konsep dasar medik dan konsep dasar keperawatan.
Konsep dasar medik terdiri dari : pengertian, anatomi, fisiologi, etiologi, patofisiologi,
Pada bab ini membahas tentang asuhan keperawatan pada Tn “P” dengan
apendisitis di ruang interna RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa yang terdiri dari
Bab IV Pembahasan
Bab ini menguraikan tentang adanya kesenjangan antara landasan teori dengan
Bab V Penutup
BAB II
KONSEP TEORITIS
A. Tinjauan Medis
1. Pengertian
inci), melekat pada sekomi tepat dibawah katup iloesekal. Apendisitis berisi
Suddarth, 2002).
kantong yang tak berfungsi terletak pada bagian inferior dari sekum. Penyebab yang
paling umum dari apendisitis adalah obstruksi luman oleh fases yang akhirnya
merusak suplai aliran darah dan mengikis mukosa menyebabkan inflamasi (Wilson
2. Etiologi
bawah dan rongga abdomen, adalah penyebab paling umum untuk bedah abdomen
darurat, kira-kira 7% dari populasi akan mengalami apendisitis pada waktu yang
bersamaan dalam hidup mereka, pria lebih sering dipengaruhi daripada wanita dan
remaja lebih sering pada orang dewasa. Meskipun ini dapat terjadi pada usia berapa
3. Patofisiologi
tersumbat, kemungkinan oleh fekalit (massa keras dari feses), tumor, atau benda
4. Manifestasi Klinis
Nyeri kuadran kanan bawah terasa dan biasanya disertai oleh demam
ruangan, mual, muntah, dan hilangnya nafsu makan. Nyeri tekan lokal pada titik
McBurneg (gambar 37.2) bila dilakukan tekanan nyeri tekan lepas (hasil atau
intensifikasi dari nyeri bila tekanan dilepaskan) mungkin dijumpai. Derajat nyeri
tekan, spasme otot, dan apakah terdapat konstipasi atau diare tidak tergantung pada
beratnya infeksi dan lokasi apendiks. Bila apendiks melingkar di belakang sekum,
nyeri dan nyeri tekan dapat terasa di daerah lumber, bila ujungnya ada pada pelvis,
tanda-tanda ini dapat diketahui hanya pada pemeriksaan rectal. Nyeri pada defekasi
menunjukkan ujung apendiks berada dekat rektum, nyeri pada saat berkemih atau
uretes, adanya kekakuan pada bagian bawah otot rektus kanan dapat terjadi.
Tanda Rovsing dapat timbul dengan melakukan palpasi kuadran bawah kiri
yang secara paradoksial menyebabkan nyeri yang terasa di kuadran kanan bawah/
apabila apendiks telah rupture, nyeri menjadi lebih menyebar, distensi abdomen
Pada pasien lansia, tanda dan gejala apendisitis dapat sangat bervariasi.
mengalami reptor apendiks. Insidens perforasi pada apendiks lebih tinggi pada
lansia karena banyak dari pasien-pasien ini mencari bantuan perawatan kesehatan
5. Pemeriksaan Diagnostik
Diagnostik diagnosa didasarkan pada pemeriksaan fisik lengkap dan tes
laboratorium dan sinar-X hitung darah lengkap dilakukan dan akan menunjukkan
peningkatan jumlah darah putih. Jumlah leukosit mungkin lebih besar dari
6. Penatalaksanaan
anastesi emon atau spinal dengan insisi abdomen bawah atau dengan lapareskopi,
7. Komplikasi
berkembang menjadi peritonitis atau abses. Insidens perforasi adalah 10% sampai
32%. Insidens lebih tinggi pada anak kecil dan lansia. Perforasi secara umum terjadi
24 jam setelah awitan nyeri. Gejala mencakup demam dengan suhu 37,7oC atau
lebih tinggi, penampilan toksik, dan nyeri atau nyeri tekan abdomen yang kontinyu.
B. Tinjauan Keperawatan
mungkin. Proses keperawatan terdiri dari lima tahap, yaitu : pangkajian, diagnosa
1. Pengkajian
a. Aktivitas istirahat
b. Eliminasi
c. Makanan/Cairan
d. Nyeri/kenyamanan
2). Tanda : Perilaku berhati-hati, berbaring ke samping atau terlentang dengan lutut ditekuk.
2. Diagnosa Keperawatan
Sesuai dengan taori ada beberapa diagnosa keperawatan yang dapat kita
angkat, yaitu :
3. Perencanaan
Rasional : teknik relaksasi (napas dalam) dapat meningkatkan suplai O2 ke jaringan sehingga
nyeri berkurang.
Tujuan : Kurang terpajan atau mengingat, salah informasi, tidak mengenal sumber informasi.
Intervensi :
Rasional : Pemahaman tentang penyakit dapat meningkatkan kerja sama dengan program
terapi.
Intervensi :
Rasional : Mendengarkan keluhan agar klien merasa lega dan merasa diperhatikan, beban
Intervensi :
2. Awasi masukan dan haluara : catat warna urine /konsentrasi, berat jenis
Rasional : penurunan haluara urine pekat dengan peningkatan berat jenis diduga dehiderasi
4. Berikan perwatan mulut sering dengan perhatian khusus pada perlindungan bibir
4. Implementasi
Pelaksanaan perawatan adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana
a. Adanya bukti bahwa klien sedang dalam proses menuju kepada tujuan atau telah
upaya yang tidak tergesa-gesa dan cermat serta teliti, agar menemukan reaksi-
5. Evaluasi
Untuk mengetahui sejauh mana pencapaian tujuan dalam asuhan keperawatan yang
C. Penyimpangan KDM
Faeces yang terperangkap dalam
lumen app menyerap air
meningkat
Obstruksi lumen apendiks
Hyperplasia jaringan limfoid
sub mukosa
Lumen menyempit Perubahan
status
Invasi kuman E. coli kesehatan
Kurang informasi tentang
penyakitnya dan prosedur tindakan Ada
Udema, diapedesis bakteri dan
ulserasi mukosa rencana
kurang pengetahuan operasi
Kurang
Apendisitis
informasi
Pengeluaran mediator kimia
Kecemasa
oleh sel radang
n
Merangsang nociceptor
Medula spinalis
Corteks Serebri
Nyeri
BAB III
TINJAUAN KASUS
Pada bab ini akan dibahas pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien Tn
“P” dengan pre op apendisitis. Klien masuk rumah sakit tanggal 5 April 2005, dirawat
di ruang interna selama 2 hari dengan data yaitu : pengkajian, intervensi,
A. Pengkajian Data
I. Biodata
a. Identitas Pasien
1. Nama : TN “P”
2. Umur : 50 tahun
3. Agama : Islam
4. Suku/Bangsa : Makassar/Indonesia
5. Pendidikan : Sarjana
6. Pekerjaan : Pensiunan
7. Status : Kawin
b. Nama Penanggung
1. Nama : Ny “M”
2. Umur : 33 tahun
4. Pekerjaan : IRT
Klien sudah pernah mengalami penyakit yang sama sejak 3 bulan yang lalu.
Genogram
Keterangan : : Laki-Laki
: Perempuan
: Meninggal
: Klien
: Serumah
Komentar :
b. Tidak ada keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan klien.
C. Tanda-tanda vital :
2. Nadi : 16 x/m
3. Pernapasan : 24 x/m
4. Suhu : 36oC
E. Berat badan : 50 kg
F. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala
a. Insfeksi
b. Palpasi
2. Muka
a. Inspeksi
b. Palpasi
3. Mata
a. Inspeksi
b. Palpasi
a. Inspeksi
b. Palpasi
5. Telinga
a. Inspeksi
- Pendengaran baik
b. Palpasi
6. Mulut
a. Inspeksi
- Bibir kering
7. Tenggorokan
a. Inspeksi
8. Leher
a. Inspeksi
b. Palpasi
a. Inspeksi
b. Palpasi
c. Auskultasi
d. Perkusi
- Sonor
10. Jantung
a. Inspeksi
b. Palpasi
- Tidak teraba denyut apek 3 jari dibawah papilla mammae pada intra kostalis.
c. Perkusi
- Tidak teraba pembesaran jantung
d. Auskultasi
11. Abdomen
a. Inspeksi
b. Palpasi
c. Auskultasi
-Penstaltik 11 x/m
d. Perkusi
- Tympani.
12. Genitalia
Tidak dilakukan pengkajian karena keluarga klien mengatakan tidak ada masalah.
13. Ekstremitas
Ekstremitas atas
- Kekuatan otot : 4
- Refleks : normal
Ekstremitas bawah
- Motorik : pergerakan terbatas
- Refleks : patella
a. Nutrisi
b. Eliminasi BAB
d. Personal Hygiene
V. Kesehatan Sosial
- Interaksi dengan keluarga, perawat atau tim kesehatan lain dan pasien yang
lainnya.
- Orang yang paling terdekat dengan klien adalah istri dan anak-anaknya.
- Harapan klien terhadap kesehatannya agar dia bisa sembuh total seperti semula.
- Hubungan klien dengan perawat baik dan bisa bekerjasama dengan baik.
VIII. Pemeriksaan Laboratorium
HB : 9,0 gram/m
HL : 17,800
LED : 50
IX. Pengobatan / Perawatan
- Pengobatan
a. Amoxan
b. Dulcolax
Data Fokus
DS DO
B. Analisa Data
Vital Signs
TD : 120/80 mmHg
N : 16 x/m
P : 24 x/m
S : 36oC
3. DS : Perubahan status kesehatan Kecemasan
- Klien menyatakan
cemas bila mengingat Ada rencana operasi
penyakitnya
- Klien merasa khawatir Kurang informasi
tentang kondisi yang
dialaminya sekarang Kecemasan
DO :
- Klien nampak gelisah
- Ekspresi wajah tegang
- Klien dan keluarga
selalu bertanya tentang
kondisinya.
Vital Signs
TD : 120/80 mmHg
N : 16 x/m
P : 24 x/m
S : 36oC
4. DS : Peningkatan Kekurangan
- Klien mengeluh mual metabolisme tubuh volume cairan
DO :
- Klien mengeluh Perporasi jaringan
muntah-muntah
- Turgor bibir nampak rangsangan medulla spinalis
kering
Tanda –tanda vital Mual/muntah
TD : 120/80 mmHg
N : 16 x /m kekurangan volume cairan
P : 24 x /m
S : 36 oC
C. Prioritas Masalah
2. Rabu Kurang pengetahuan proses Pengetahuan klien tentang1. Kaji tingkat pengetahuan1.
06 April 05 penyakitnya dan pengoba- proses penyakit dan pengo- klien tentang penyakit-nya.
tannya b/d kurang informasi. batannya meningkat dengan2. Diskusikan tentang pe-
DS : kriteria : ngobatan yang diberikan2.
- Klien menanyakan tentang - Klien menyatakan telah dan efek samping obat.
proses penya-kitnya. memahami tentang penyakit
DO : dan pengobatannya. 3. Berikan informasi untuk
- Klien nampak bertanya - Klien kooperatif dalam membatasi aktivitas gu-na3.
- Klien nampak khawatir program pengobatan. mencegah kelelahan.
4. Jelaskan prosedur tin-
dakan pembendahan 4.
Catatan Perkembangan
Nama Pasien : Tn “P” Nama
mahasiswa 0: Hasrianti
No Rekam Medik : 06 35
19 NIM : 1.0109.013
Kode
Tanggal Jam Implementasi Evalua
NDX
06 April 1. 08.001. Mengkaji tingkat nyeri, lokasi, karakteristik dan
S : - Klien mengatakan abdom
2005 integritas nyeri dengan skala (0-10) sakit.
hasil : klien mengeluh nyeri. O :- Ekspresi wajah nampak m
08.102. Mengukur tanda-tanda vital, - Pasien rencana operasi
hasil : - Tanda-tanda vital
TD : 120/80 mmHg S : 36oC TD : 120/80 mmHg S
N : 16 x/m P : 24 x/m N : 16 x/m P:
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
Secara garis besar tampak ada persamaan antara teori yang dibahas dalam
bab II dengan laporan kasus bab III. Dalam teori dijelaskan bahwa tanda dan gejala
yang meningkat berat dan terlokalisasi pada titik Mc Burney (Setengah jarak antara
Sedangkan pada kasus yang diangkat dimana gejala klinik yang ada seperti,
konstipasi pada awitan awal, tachikardi, malaise, nyeri abdomen, anoreksia, mual
dan muntah.
B. Diagnosa Keperawatan
pada appendisitis
Kesenjangan yang ditemukan yakni ada 1 diagnosa keperawatan yang ada dalam
C. Perencanaan
Secara umum rencana keperawatan yang penulis buat pada kasus nyata
tidak termuat dalam teori seperti yang telah diuraikan pada bab II, karena klien telah
kondisi, sarana dan prasarana serta sumber daya manusia yang dapat mendukung
hal tersebut.
D. Pelaksanaan
intervensi yang telah disusun untuk ketiga diagnosa dapat dilaksanakan pada kasus
dilaksanakan karena adanya kerjasama yang baik dengan klien dan keluarga serta
tim kesehatan yang lainnya yang ada di ruangan dan tersedianya sarana dan
E. Evaluasi
Tahap ini merupakan respon umpan balik dari tindakan yang dilakukan
dilakukan tiap hari untuk mengetahui pencapaian tujuan dan sejauh mana respon
keperawatan yang dialami klien karena masalah keperawatan yang dialami klien
cukup berat yang memerlukan perawatan yang cukup lama sementara implementasi
dalam karya tulis ini hanya 2 hari, namun hal-hal yang mendukung tercapainya
keperawatan yang diberikan dan kerja sama petugas ruangan akan membantu
BAB V
Pada bab ini penulis akan menuliskan beberapa kesimpulan dan saran
op apendisitis.
A. Kesimpulan
untuk memenuhi kebutuhan setiap hari dan pemberian motivasi atau dukungan
3. Klien dengan pre op apendisitis perlu perhatian selama perawatan dan menjaga
DAFTAR PUSTAKA
Doenges Marilynn E, dkk, 2002. Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi III, EGC.
Depkes RI, 2000, Indonesia Sehat 2010, Visi Baru, Misi Kebijakan dan Strategi
Pembangunan kesehatan, Jakarta.
Smelzzer dan Bare C, 2000. Buku Ajar Medikal Brunner and Suddarth, Edisi VIII, Volume
2, EGC Jakarta.