Você está na página 1de 3

PEMERINTAH KABUPATEN PINRANG

PUSKESMAS CEMPA
Alamat : JLn. Poros Pinrang-Sikkuale Telp.(0421) 3910868

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS CEMPA
NOMOR : /KAPUS/ /2018

TENTANG
INTELIJEN ANAK HARAPAN BANGSA PUSKESMAS CEMPA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
KEPALA PUSKESMAS CEMPA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat ke posyandu,


diperlukan penetapan Intelijen Anak harapan bangsa;
b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut perlu ditetapkan kebijakan
Pusksesmas dengan Surat Keputusan Kepala Puskesmas, tentang intelijen
anak harapan bangsa;

Mengingat : 1. UU Nomor 36 Tahun 2009, tentang Kesehatan;


2. UU Nomor 23 Tahun 2014, tentang Pemerintahan Daerah;
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 42/MENKES/SK VI/2013, tentang
Penyelenggaraan Imunisasi
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014, tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 46 Tahun 2015 , tentang
akreditasi puskesmas, klinik pratama, Tempat praktik mandiri, dan
Tempat praktik mandiri Dokter Gigi;
6. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 128/Men.Kes/SK/II/ 2004 tentang
Kebijakan Dasar Puskesmas;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG INTELIJEN ANAK HARAPAN


BANGSA.

Kesatu : Keputusan Kepala Puskesmas Cempa tentang intelijen anak harapan bangsa.

Kedua : Intelijen anak harapan bangsa telah disepakati bersama oleh seluruh tenaga
klinis dan Kepala Puskesmas cempa.
Ketiga : Intelijen anak harapan bangsa sebagaimana tercantum dalam lampiran
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini.
Keempat : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan /
perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Cempa
Pada tanggal : 2018
KEPALA PUSKESMAS CEMPA,

H A B I L, L
PEMERINTAH KABUPATEN PINRANG
PUSKESMAS CEMPA
Alamat : JLn. Poros Pinrang-Sikkuale Telp.(0421) 3910868

LAMPIRAN

KERANGKA ACUAN
INTELIJEN ANAK HARAPAN BANGSA (INTAN)

A. PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya pembangunan manusia
seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang dilakukan
sedini mungkin sejak anak masih dalam kandungan. Upaya kesehatan ibu yang dilakukan
sebelum dan semasa hamil hingga melahirkan, ditujukan untuk menghasilkan keturunan
yang sehat dan lahir selamat.

Upaya kesehatan yang dilakukan sejak anak masih didalam kandungan sampai lima
tahun pertama kehidupannya, ditujukan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya
sekaligus meningkatkan kualitas hidup anak agar mencapai tumbuh kembang optimal baik
fisik, mental, emosional, maupun social serta memiliki integritas majemuk sesuai dengan
potensi genetiknya. Oleh karena masa lima tahun pertama kehidupan merupakan masa
yang yang sangat peka terhadap lingkungan dan masa ini berlangsung sangat pendek
serta tidak dapat diulang lagi, maka masa balita disebut “masa keemasan” (golden
period), jendela keemasan (window of opportunity) dan masa kritis (critical period).

Pembinaan tumbuh kembang anak secara komprehensif dan berkualitas yang


diselenggarakan melalui kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini penyimpangan
tumbuh kembang balita pada “masa kritis” tersebut diatas melakukan stimulasi yang
memadai artinya merangsan otak balita, sehingga perkembangan kemampuan gerak
kasar, gerak halus, bicara dan bahasa. Melakukan deteksi dini penyimpangan tumbuh
kembang artinya melakukan skrining atau keluhan orang tua terhadap masalah tumbuh
kembang anaknya.

B. LATAR BELAKANG
Mengingat jumlah balita di Indonesia sangat besar yaitu sekitar 10% dari seluruh
populasi, maka sebagai calon penerus bangsa kualitas tumbuh kembang balita Indonesia
perlu mendapat perhatian serius yaitu mendapat gizi yang baik, stimulasi yang memadai
serta terjangkau oleh pelayanan kesehatan berkualitas termaasuk deteksi dan intervensi
dini penyimpangan tumbuh kembang, serta factor lingkungan.
Namun saat ini penelitian menunjukkan adanya kecenderungan berkurangnya kunjungan
ke posyandu. Data menyebutkan, 50% balita tidak datang secara teratur ke posyandu,
semakin tinggi kelompok usia anak, semakin tinggi pula presentase anak yang tidak
pernah ditimbang. Hal ini menunjukkan bahwa posyandu mulai ditinggalkan, sejak anak
memasuki usia 3 tahun ke atas. Padahal, kunjungan posyandu diperlukan agar ibu bisa
memantau tumbuh kembang anaknya.
C. TUJUAN
Agar semua balita umur 0 – 5 tahun sebagai calon penerus harapan bangsa
mendapatkan gizi yang baik, stimulasi yang memadai serta skrining masalah tumbuh
kembangnya.

D. SASARAN
Semua balita umur 0 – 5 tahun diwilayah kerja desa Tanra Tuo ( posyandu Sentosa,
posyandu Harapan, posyandu Sejahtera).

E. KEGIATAN POKOK
1. Mencatat nama bayi umur 0 – 5 tahun yang tidak hadir posyandu ada hari H
2. Menghubungi orangtua balita untuk menanyakan alasan tidak datang keposyandu
3. Mendatangi rumah bayi untuk melakukan pemantauan
4. Memotivasi orangtua bayi/balita untuk datang ke posyandu spade hari H setiap bulan
berjalan

F. RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan Intan ini dilaksanakan secara rutin sekali dalam sebulan

G. JADWAL KEGIATAN
Kegiatan intan ini dilaksanakan setiap minggu ketiga bulan berjalan

H. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Kegiatan intan rutin dilaporkan oleh ke dinas Kesehatan tentang jumlah kunjungan balita
ke posyandu.

Você também pode gostar