Você está na página 1de 3

UTS Agama Islam

Nama : Bhagavad Gita


NIM :
Prodi :Kimia Murni
Kelas :Kimia F 18

Jawaban Soal UTS Agama


1. Apa peran dan fungsi agama bagi manusia?
Agama berperan sebagai petunjuk atau hudan bagimanusia, sehingga ia tidak tesesat
untuk menuju atau mencapai tujuan yang hakiki dari kehidupan yang sedang dijalaninya.
Secara psikologis dan sosiologis, fungsi agama memberikan cakrawala pandang
yang lebih luas tentang Tuhan atau ‘dunia lain’ yang tidak terjangkau secara empirik

Secara lebih luas Thomas F. O’Dea menyebutkan enam fungsi agama sebagai
berikut.
1. Agama menyajikan dukungan moral dan sarana emosional, pelipur lara, dan
rekonsiliasi di saat manusia menghadapi ketidakpastian dan frustrasi.
2. Agama menyajikan sarana hubungan transendental melalui amal ibadat, yang
menimbulkan rasa damai dan identitas baru yang menyegarkan.
3. Agama mengesahkan, memperkuat, memberi legitimasi dan mensucikan nilai dan
norma masyarakat yang telah mapan, dan membantu mengendalikan ketenteraman,
ketertiban, dan stabilitas masyarakat.
4. Agama memberikan standar nilai untuk mengkaji ulang nilai-nilai dan norma-norma
yang telah mapan.
5. Agama memberikan fungsi identitas diri.
6. Agama memberikan status baru dalam pertumbuhan dan siklus perkembangan
individual melalui berbagai krisis rites (Djamari, 1988: 81).

2. Sebutkan dan jelaskan bukti bukti islam sebagai rahmatan lil alamin

a. Bumi Berbentuk Bulat Telur

Pada masa lalu, keyakinan yang menjadi pendapat umum pada saat itu,
dinyatakan bahwa bumi itu datar dan bertepi. Namun kemudian, ternyata kenyakinan
mereka bertentangan dengan fakta yang telah mereka temukan sendiri. Selama
berabad-abad, sekalipun orang telah berpergian jauh, mereka gagal menemukan tepi
bumi. Mereka tidak mengetahui, bahwa Alquran telah menyatakan hal yang sama,
padaabad ke 7 masehi yang lalu. Allah berfirman dalam Q.S. Az-Zumar (39) ayat 5:

Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan
malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan
bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah Dialah yang
Maha Perkasa lagi Maha Pengampun (Q.S. Az-Zumar, 39: 5).
Ayat suci berikut ini menjelaskan tentang bentuk bumi dengan sangat jelas: Dan
setelah itu kami membuat bumi dalam bentuk bulat telur (Q.S. An-Nazi'at, 79:30).
UTS Agama Islam

Dari kedua ayat diatas telah dijelaskan bahwa bentuk bumi ialah datar dan kedua ayat
ini membuktikan bahwa apa yang ada dalam alquran itu benar dan sesuai dengan
kenyataan.

b. Geografi Modern
Berangkat dari ayat Alquran yang menyatakan bahwa gunung-gunung
digunakan sebagai pasak bagi keseimbangan bumi.
Dalam Q.S. Luqman (31): 10Allah berfirman: “Dia menciptakan langit tanpa tiang
yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi
supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu.”
Selanjutnya Allah berfirman dalam Q.S. Annaba’ (78): 6-7
“Bukankah kami Telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan? Dan gunung-gunung
sebagai pasak?”
Begitu pula dalam Q.S. An-Nahl (16): 15 “Dan Dia menancapkan gunung-gunung di
bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu”
serta dalamQ.S. Al-Anbiyaa' ayat 31 “Dan Telah kami jadikan di bumi Ini gunung-
gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka.”

Penelitian yang dilakukan para ahli geologi, salah satunya berkaitan dengan
struktur bumi yang memiliki tingkat ketinggian tertentu seperti gunung. Dari
penelitian tersebut ditemukan bahwa berdasarkan geomorphologi, gunung memiliki
fungsi sebagai pasak bagi bumi. Puncak gunung menjadi penahan keseimbangan bumi
dari arah atas, sedangkan bagian yang menancap di kedalaman bumi (bagian akar)
menjaga keseimbangannya dari bawah dan berhubungan dengan inti
Karena kulit bumi yang sangat tipis, maka bumi sangat berkemungkinan mengalami
guncangan. Gunung-gununglah yang menjadi pasak dan menahan kulit bumi serta
menjaga keseimbangannya (kestabilan). Para ilmuwan menemukan fakta ini pada
abad modern, dan fakta ini diterima sebagai hukum dasar dalam geologi. Sungguh
sangat menakjubkan bahwa penjelasan Alquran sangat sesuai dengan data geologis
modern.

3. Sebutkan Sumber Hukum islam, dan sebutkan metode metode penetapan hukum
islam
Sumber Hukum Islam : 1. Al-Quran
2. Hadis
3. Ijtihad
Metode Metode Penetapan Hukum islam
a. Metode verbal (at-turuq al-lafzdiyah) yaitu metode penetapan hukum yang bertumpu
kepada analisis kebahasaan
b. Metode substansial (at-turuq al-ma’nawiyah), yaitu metode penetapan hukum yang
bertumpu kepada pengertian implisit nash dengan menggali substansi-substansi
hukum islam
c. Metode kontemporer yaitu suatu cara yang ditempuh pada masa kini (modern) untuk
mencapai atau menetapkan Hukum Islam.
4. Mengapa Keimanan Penting ditanamkan dalam jiwa manusia
Dakwah yang disampaikan oleh semua para Nabi, keimanan adalah merupakan hal
pertama yang disampaikan mereka, serta mereka berkorban demi menegakkan
keimanan yang benar. Keimanan adalah dasar bagi kesucian hati seseorang. Hati
seorang muslim akan terjaga dari keyakinan-keyakinan yang sesat.
UTS Agama Islam

Keimanan adalah merupakan dasar setiap orang yang mau masuk Islam, merupakan
cara hidup yang harus dipegang, dan menjadi akhir keyakinan yang diyakini sampai
ajalnya.
5. Al-asfahani membagi kekuatan jiwa menjadi tiga macam, sebutkan dan jelaskan!
al-Asfahani membagi kekuatan jiwa menjadi tiga macam, yaitu kekuatan
kekuatan rasional, kekuatan seksual, dan kekuatan amarah. Kesucian jiwa seseorang
bisa dicapai dengan mensucikn tiga kekuatan tersebut.
Menurutnya, kekuatan rasional bisa diperbaiki melalui pendidikan, sehingga
memungkinkan untuk membedakan antara kebenaran dan kepalsuan baik dalam
dimensi teoretis maupun praktis.
Kekuatan seksual diperbaiki melalui kedermawanan dan kesabaran.
Sedang kekuatan amarah (hamiyah) diperbaiki melalui penjinakan secara
bertahap, sehingga jiwa benar-benar dapat dikendalikan dan keberanian dapat
diperoleh.

6. Menurut Al-Ghazali ada tiga tahapan dalam rangka pengendalian nafsu, sebutkan dan
jelaskan!
Al-Ghazali menetapkan tiga tahapan dalam rangka pengendalian nafsu.

Tahapan awal adalah ketika manusia ditundukkan oleh kekuatan nafsu, sehingga
nafsu menjadi objek penyembahan atau Tuhan, seperti disebutkan dalam Alquran
surat al-Furqan (25): 43. Di sinilah kebanyak orang berada.

Tahapan kedua adalah ketika manusia tetap berperang melawan nafsu yang
memungkinkan untuk kalah atau menang. Kondisi ini merupakan tingkat tertinggi
kemanusiaan selain yang diperoleh oleh para nabi dan orang suci.

Tahapan terakhir adalah manusia yang mampu mengatasi nafsunya dan sekaligus
menundukkannya. Ini adalah keberhasilan besar dan dengannya manusia akan
merasakan kenikmatan yang hadir (al-na’im al-hadlir), kebebasan, dan terlepas dari
nafsu

Você também pode gostar