Você está na página 1de 2

Bimbingan Pasien Sakratul Maut Pada Agama Katolik

A. Pengertian

Membimbing Pasien Sakratul Maut merupakan Membimbing dan


melayani pasien yang sakit keras

B. Tujuan

Mendampinngi dan mendo’akan pasien agar si sakit

datangnya kesehatan

C. Tata Cara Bimbingan Pasien Sakratul Mau Pada Agama Katolik

Pada saat si sakit dalam keadaan sakratulmaut, hadirin berhimpun


di sekeliling pembaringannya. Pemimpin ibadat membisikkan "Yesus,
Yesus, Yesus" pada telinga si sakit.
Kemudian dengan suara lembut pemimpin ibadat mengucapkan
beberapa atau semua seruan-seruan pendek di bawah ini; kalau mau
setiap seruan dapat diulangi tida kali.

P: Tuhan, Allahku, kepada-Mu kuarahkan hatiku.


Tuhan, siapakah dapat memisahkan aku dari cinta-Mu?
Tuhan, benteng hidupku, siapakah akan kugentari?
Tuhan, ampunilah kesalahan kami seperti kami pun mengampuni

yang bersalah kepada kami.


Tuhan, ke dalam tangan-Mu kuserahkan hidupku.
Sekarang, ya Tuhan, perkenakanlah hamba-Mu berpulang
dalam damai.
Tuhan Yesus Kristus, terimalah aku.
Tuhan Yesus Kristus, datanglah.
Maria, bunda rahmat, lindungilah aku di saat ajal.
Santo Yusuf, doakanlah aku.
Santa Maria dan Santo Yusuf, bukakan bagiku pangkuan
kerahiman Tuhan.
Yesus, Maria, dan Yusuf,
tabahkanlah hatiku menghadapi ajal ini.
Yesus, Maria, dan Yusuf,
temanilah aku dalam sakratulmaut ini.
Yesus, Maria, dan Yusuf, biarlah aku tidur dan beristirahat dalam
ketentraman.

U: Tak seorang pun hidup bagi diri sendiri, - tak seorangpun mati
bagi diri sendiri. - Kita hidup dan mati bagi Allah, - sebab kita ini
milik Allah.

Seruan-seruan di atas dapat diulang-ulang seperlunya.


Dapat juga diucapkan seruan berikut:

1. Hai Jiwa Kristen, Bertolaklah

2. Saudaraku Terkasih.

P: Saudara sekalian, kita adalah putra-putri Bapa di surga. Marilah


menghayati kesatuan kita sebagai saudara dengan
mengucapkan doa yang diajarkan Yesus sendiri.

U: Bapa kami . . .

Você também pode gostar