Você está na página 1de 12

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

PADA Ny. R DENGAN FEBRIS THYPOID

DI INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) RSUD BANYUMAS

Disusun Oleh :

SEFRIN DWI SEPTIANA


P1337420216084
3B

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
PRODI D III KEPERAWATAN PURWOKERTO
2019
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
PADA Ny. R DENGAN FEBRIS THYPOID
DI INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) RSUD BANYUMAS

A. PENGKAJIAN
Nama pengkaji : Sefrin Dwi Septiana
Tempat pengkajian : Instalasi Gawat Darurat
Waktu : 21.30 WIB
Tempat : RSUD Banyumas

1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. R
Umur : 46 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Karang Salam rt 03 rw 05, Kemranjen
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku Bangsa : Jawa
Tanggal masuk RS : 9 Januari 2019 Pukul : 21.30 WIB
No. RM : 00304413
Diagnosa medis : Febris Thypoid
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. B
Umur : 48 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Karang Salam rt 03 rw 05, Kemranjen
Hubungan dengan pasien : Suami
2. Airway
Tidak terdapat sumbatan pada jalan nafas pasien
3. Breathing
Pasien bernafas secara spontan dan nafas teratur dengan frekuensi
21x/menit
4. Circulation
TD : 130/90 mmHg
N : 69 x/menit
RR : 21 x/menit
S : 39℃
5. Keluhan Utama
Pasien mengeluhkan demam tinggi sejak 4 hari yang lalu
6. Keluhan Tambahan
Pasien megeluhkan ada benjolan di payudara sebelah kanan dan sering
terasa sakit, nyeri ulu hati, lemas, pusing.
7. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD dengan keluhan demam tinggi, lemas, pusing, dan
nyeri ulu hati.
8. Riwayat Alergi Obat
Pasien mengatakan tidak ada riwayat alergi obat
9. Pola Fungsional Gordon
a. Pola persepsi dan manajemen kesehatan
DS : Pasien mengatakan kesehatan itu penting dan jika ada
anggota keluarga yang sakit maka dibawa ke rumah sakit
untuk berobat.
DO : Pasien dibawa ke IGD RSUD Banyumas.
b. Pola nutrisi
DS : Pasien mengatakan sebelum sakit makan 3 kali sehari
dengan porsi cukup, saat sakit nafsu makan berkurang.
DO : Pasien terlihat tidak menghabiskan makanannya.
c. Pola eliminasi
DS : Pasien mengatakan tidak ada perubahan pola BAB dan
BAK selama sehat maupun sakit. BAB sekali setiap pagi
dan BAK 5-6 kali sehari.
DO : Pasien tidak terpasang kateter urine.
d. Pola istirahat tidur
DS : Pasien mengatakan selama sakit menjadi sulit tidur.
DO : Pasien terlihat lemas.
e. Pola aktivitas dan latihan
DS : Pasien mengatakan sebelum sakit dapat beraktivitas
seperti biasanya, namun saat sakit aktivitas menjadi
sedikit terganggu.
DO :
ADL 0 1 2 3 4
Makan dan minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas tempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi √

Keterangan :
0 : mandiri
1 : dibantu alat
2 : dibantu orang lain
3 : dibantu orang lain dan alat
4 : dibantu total
f. Pola persepsi kognitif
DS : Pasien mengatakan tidak ada gangguan pada panca indera.
DO : Pasien dapat berkomunikasi dengan baik.
g. Pola persepsi dan konsep diri
DS : Pasien mengatakan pengobatan untuk penyakit itu
penting.
DO : Pasien mengikuti arahan dari tim medis.
h. Pola peran dan hubungan
DS : Pasien mengatakan hubungan dengan keluarga baik.
DO : Pasien terlihat ditemani oleh suami dan anaknya.
i. Pola seksual dan produksi
DS : Pasien mengatakan sudah menikah, dan sudah memiliki 3
anak.
DO : Pasien berjenis kelamin perempuan.
j. Pola pertahanan koping
DS : Pasien mengatakan jika ada masalah selalu terbuka dan
menceritakan pada keluarga terutama suami.
DO : Pasien ditunggu oleh keluarganya.
k. Pola nilai dan keyakinan
DS : Pasien mengatakan beragama Islam.
DO : Pasien terlihat berdoa sebelum dan seudah dilakukan
tindakan.
10. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan Umum : Sedang
2) Kesadaran : Composmentis
GCS : 15 (E : 4, V : 5, M :6)
3) Tanda-tanda vital : TD : 130/90 mmHg
Nadi : 69 x/menit
RR : 21 x/menit
Suhu : 39℃
b. Pemeriksaan head to toe
1) Kepala
Bentuk : mesochepal
Rambut : hitam, bergelombang
Mata : pupil isokhor
Hidung : simetris, tidak ada sekret
Telinga : simetris, tidak ada serumen
Mulut : kering
2) Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
3) Jantung
Inspeksi : dada simetris, tidak terdapat pembesaran jantung
Palpasi : ictus cordis teraba pada ics 1
Perkusi : redup
Auskultasi : tidak terdengar bunyi gallop
4) Paru-paru
Inspeksi : simetris kanan kiri
Palpasi : terdapat benjolan dan nyeri tekan pada payudara
sebelah kanan
Perkusi : kanan kiri sonor
Auskultasi : tidak terdengar bunyi wheezing
5) Abdomen
Inspeksi : datar
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi : timpani
Auskultasi : terdengar peristaltik usus 11 kali per menit
6) Genetalia : Tidak ada kelainan
7) Ekstermitas
Atas : Terpasang infus RL 20 tpm ditangan kiri, CRT <2
detik
Bawah : Akral hangat, tidak ada oedem
8) Kulit : Turgor kulit elastis, kulit berwarna sawo matang
11. Pemeriksaan Penunjang
Nama : Ny. R No. RM : 00304413
Alamat : Karang Salam rt 3 rw 5, Kemranjen Tanggal : 9/1/2019
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
HEMATOLOGI
Darah Lengkap
Hemoglobin 12,2 /uL 12,0 – 16,0
Hematokrit 36,2 % 36,0 – 48,0
Eritrosit 4,41 10^6/uL 4,06 – 5,80
Leukosit 7,02 10^3/uL 3,70 – 10,10
Trombosit 212 10^3/uL 150 – 450
MCV 82,1 fL 81,0 – 96,0
MCH 27,5 pg 27,0 – 31,2
MCHC 33,5 % 31,8 – 35,4
RDW 10,7 (L) % 11,5 – 14,5
Neutrophil 53,85 % 39,30 – 73,70
Limfosit 25,81 % 18,00 – 48,30
Monosit 15.990 (H) % 4.400 – 12.700
Eosinophil 3,365 % 0,600 – 7.300
Basofil 0,980 % 0,0 – 1,7

KIMIA
Tubex Positif,
Skala 10

12. Terapi
Infus RL 20 tpm
Ceftriaxone 2 x 1gr
Ranitidine 2 x 1 ampul
Ondansetron 2 x 4mg
Paracetamol 3 x 100 ml
B. ANALISA DATA
No. Data Fokus Etiologi Problem
1. DS : Pasien mengeluh demam Penyakit Ketidakefektifan
sejak 4 hari yang lalu. Termoregulasi
DO : - Padan teraba hangat
- Pasien terlihat pucat
- Tanda-tanda vital :
TD : 130/90 mmHg
N : 69 x/menit
RR : 21 x/menit
S : 39℃

2. DS : Pasien mengatakan ada Agen cedera Nyeri Akut


benjolan di payudara biologis
sebelah kanan dan sering
terasa sakit.
DO : - Teraba benjolan di
payudara sebelah kanan
- Pasien terlihat
merintih kesakitan.
P : Nyeri karena
benjolan di
payudara
Q : Nyeri seperti
tertekan
R : Nyeri dibagian
payudara sebelah
kanan
S : Skala 5
T : Hilang timbul
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan termoregulasi berhubungan dengan penyakit
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis

D. INTERVENSI
Dx NOC NIC
1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan Perawatan Demam (3740)
selama 1x8 jam diharapkan suhu tubuh - Monitor suhu dan tanda-
normal dengan kriteria hasil : tanda vital
NOC : Termoregulasi (0800) - Monitor asupan dan
Indikator Awal Tujuan keluaran
Berkeringat saat 2 5 - Beri obat atau cairan IV
panas
Tingkat pernafasan 2 5 - Tutup pasien dengan
Peningkatan suhu 2 5 selimut atau pakaian
kulit
Hipertermia 2 5 ringan, tergantung pada
fase demam.
Keterangan : - Dorong konsumsi cairan
1 : Berat - Fasilitasi istirahat,
2 : Cukup Berat terapkan pembatasan
3 : Sedang aktivitas : jika diperlukan
4 : Ringan
5 : Tidak Ada

2 Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Nyeri (1400)


selama 1x8 jam diharapkan nyeri - Lakukan pengkajian
berkurang dengan kriteria hasil : nyeri secara
NOC : Kontrol Nyeri (1605) komprehensif yang
Indikator Awal Tujuan meliputi lokasi,
Mengenali kapan 4 1 karakteristik, durasi,
nyeri terjadi
Menggambarkan 4 1 frekuensi, kualitas,
factor penyebab intensitas, dan factor
Mengenali apa yang 4 1
terkait dengan gejala pencetus nyeri.
nyeri
Keterangan : - Dukung istirahat/tidur
1 : Tidak pernah menunjukkan yang adekuat.
2 : Jarang menunjukkan - Mengajarkan teknik nafas
3 : Kadang-kadang menunjukkan dalam.
4 : Sering menunjukkan - Berikan obat penurun
5 : secara konsisten menunjukkan nyeri sesuai dengan
anjuran.

E. IMPLEMENTASI
Tanggal Dx Implementasi Respon Paraf
9/1/2019
21.45 1 - Mengkaji keadaan - Pasien terlihat
2 umum pasien lemas, teraba
hangat, Nampak
meringis
kesakitan.

22.00 1 - Mengkaji tanda- - Tanda-tanda vital


2 tanda vital TD : 130/90
mmHg
N : 69 x/ menit
RR : 21 x/ menit
S : 39℃

22.15 2 - Mengajarkan teknik - Pasien mau


non farmakologi mengikuti arahan
(relaksasi) untuk dari perawat.
mengontrol nyeri.
22.45 1 - Memberikan terapi - Pasien tidak
2 obat sesuai instruksi menolak pada
dokter saat dipasang
 Infus RL 20 tpm infus dan
 Inj. Ceftriaxone 1 diberikan obat
x 1gr melalui infus.
 Inj. Ranitidin 1 x
1 ampul
 Inj. Ondansetron
1 x 4mg
 Inj. Paracetamol
1 x 100ml

F. EVALUASI
Tanggal Dx Evaluasi Paraf
9/1/2019 1 S : Pasien mengatakan suhu badan sudah mulai
06.00 Menurun.
O : Suhu : 37,6℃
A : Masalah belum teratasi
Indikator Awal Tujuan Akhir
Berkeringat saat 2 5 3
panas
Tingkat 2 5 3
pernafasan
Peningkatan 2 5 3
suhu
kulit
Hipertermia 2 5 3

P : Lanjutkan intervensi
- Monitor tanda-tanda vital
- Periksa peningkatan suhu tubuh
- Monitor cairan
9/1/2019 2 S : Pasien mengatakan masih terasa nyeri
06.00 dibagian payudara kanan
O : Pasien masih tampak meringis kesakitan
P : Nyeri karena benjolan di payudara
Q : Nyeri seperti tertekan
R : Nyeri dibagian payudara sebelah kanan
S : Skala 5
T : Hilang timbul
A : Masalah belum teratasi
Indikator Awal Tujuan Akhir
Mengenali kapan 4 1 3
nyeri terjadi
Menggambarkan 4 1 3
factor penyebab
Mengenali apa yang 4 1 3
terkait dengan
gejala nyeri

P : Lanjutkan Intervensi
- Lakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif meliputi lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas, dan faktor pencetus nyeri.
- Ajarkan teknik non farmakologi untuk
mengurangi nyeri.
- Berikan obat penurun rasa nyeri.
- Dukung istirahat/tidur untuk membantu
penurunan nyeri.

Você também pode gostar