Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
OLEH :
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.W
Umur : 53 Tahun
Alamat : Br. Sidawa,Kintamani-Bangli.
Pendidikan: : SLTA
Agama : Hindu
Status : Menikah
Pekerjaan : Buruh Bangunan
Jenis Kel. : Laki – laki
No RM : 267784
Tanggal Dirawat (MRS) : 23 Februari 2019
Tanggal Pengkajian : 25 Februari 2019
Ruang Rawat : Ruang Mawar di RSUD Bangli
Jelaskan:
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami aniaya fisik, seksual,
penolakan, kekerasan dalam keluarga, ataupun tindakan kriminal.
Ya - Tidak √
Jelaskan :
Pasien mengatakan berat badannya tetap, tidak naik dan tidak juga
menurun, ketika berada di rumah sakit, pasien mengaku tidak
mengalami masalah dengan nafsu makannya
Masalah Keperawatan : Tidak Ada
3. Keluhan fisik :
Ya √ Tidak -
Jelaskan:
Pasien mengeluh nyeri di pinggang sebelah kiri menjalar ke kaki, nyeri
dirasa seperti tertusuk benda tumpul dengan skala nyeri 5 dari 10
(sedang). Nyeri dirasa hilang timbul.
Masalah / Diagnosa Keperawatan :
( - ) Risiko tinggi perubahan suhu tubuh
( - ) Defisit volume cairan
( - ) Kelebihan volume cairan
( - ) Risiko tinggi terhadap infeksi
( - ) Risiko tinggi terhadap transmisi infeksi
( - ) Perubahan nutrisi: Kurang dari kebutuhan tubuh
( - ) Perubahan nutrisi: Lebih dari kebutuhan tubuh
( - ) Kerusakan menelan
( - ) Perubahan eliminasi feses
( - ) Perubahan eliminasi urin
( - ) Kerusakan integritas kulit
( √ ) Lain – lain, jelaskan : Nyeri akut
V. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Genogram :
53
th
Keterangan :
= Laki-Laki = Tinggal
serumah
= Perempuan = Garis
keturunan
= Pasien
Jelaskan :
Pasien mengatakan dirinya anak ke tiga dari tiga bersaudara, diantara
saudaranya yang lain tidak ada yang mengalami kondisi / penyakit yang
sama seperti dirinya. Satu saudara kandung Tn.W sudah meninggal dan
satu lagi masih hidup. Pasien menikah dan dikaruniai 2 orang anak, yaitu
anak pertama perempuan dan anak kedua laki-laki. Anak Tn. W yang
pertama berumur 25 tahun, sementara anak terakhir berumur 17 tahun.
Anak pertama belum menikah. Pasien tinggal bersama istri dan kedua
anaknya. Pasien mengatakan ayah dan ibunya sudah lama meninggal,
pasien juga mengatakan di keluarganya tidak memiliki riwayat penyakit
menular, keturunan maupun gangguan jiwa.
Masalah Keperawatan : –
2. Konsep Diri
a. Citra tubuh :
Pasien mengatakan sedikit terganggu dengan pinggangnya yang
mengalami nyeri di sisi kiri menjalar ke bagian kaki. Pasien
tamapak gelisah dan takut jika sakit yang dideritanya lama
sembuhnya, apalagi pasien baru pertama terkenan penyakit seperti
ini.
b. Identitas :
Pasien mengatakan dirinya adalah anak ketiga dan pekerjaan saya
adalah sebagai buruh bangunan.
c. Peran :
Pasien mengatakan sudah menikah dan berperan sebagai suami,
dan ayah dari ke 2 anaknya.
d. Ideal diri :
Pasien megatakan meski sakit saya harus kuat dan bersemangat
agar cepat sembuh dan bisa kembali bekerja dan berkumpul
kembali bersama keluarga di rumah
e. Harga diri :
Pasien mengatakan kurang percaya diri dengan kondisinya saat
ini, dan Pasien mengatakan khawatir dengan kondisinya saat ini,
karena sampai saat ini kaki sebelah kiri masih susah untuk di
gerakkan dan pasien selalu bertanya – tanya apakah kaki saya bisa
kembali normal lagi .
3. Hubungan social
a. Orang yang berarti/terdekat:
Pasien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah
keluarganya. Ketika mengalami permasalahan, pasien biasanya
bertukar pikiran dengan istri maupun anak – anaknya untuk
mencari solusi.
b. Peranserta dalam kegiatan kelompok /masyarakat:
Pasien mengatakan berperan aktif dalam kegiatan mebanjar
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Pasien mengatakan tidak mempunyai hambatan dalam
berhubungan dengan orang lain dan Pasien suka berbincang –
bincang dengan teman disekitarnya.
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Nilai dan keyakinan yang dipegang oleh pasien adalah nilai – nilai
hindu dan pasien mengatakan sembhayang itu wajib.
b. Kegiatan ibadah
Pasien mengatakan, sebelum sakit ia biasa melakukan kegiatan
persembahyangan, baik di rumah maupun di Pura ketika ada hari
raya.
2. Pembicaraan
(-) Cepat
√ Keras
(-) Gagap
(-) Apatis
(-) Lambat
(-) Membisu
(-) Tidak mampu memulai pembicaraan
√ Lain-lain : Bergetar
Jelaskan:
Pasien tidak mengalami gangguan bicara, bicara pasien normal, namun
suaranya sedikit keras dan terkadang bergetar.
3. Aktifitas motorik/Psikomotor
Kelambatan :
√ Hipokinesia,hipoaktifitas
( - ) Katalepsi
( - ) Sub stupor katatonik
( - ) Fleksibilitas serea
Jelaskan:
Pasien terlihat lemah dan lesu, pasien tidak mengalami katalepsi
(mempertahankan posisi tubuh atau anggota tubuh untuk jangka waktu
yang cukup lama), sub stupor katatonik (reaksi terhadap lingkungan
yang sangat kurang, gerakan dan aktivitas menjadi sangat lambat,
sehingga kelihatan seperti sama sekali tidak memperhatikan
lingkungannya), maupun fleksibilitas sereas (gangguan prilaku
motorik dimana seseorang dapat di atur dalam posisi yang kemudian
dipertahankannya)
Peningkatan :
( - ) Hiperkinesia,hiperaktifitas ( - ) Grimace
( - ) Gagap ( - ) Otomatisma
( - ) Stereotipi ( - ) Negativisme
Gaduh Gelisah ( - ) Reaksi konversi
( - ) Mannarism ( - ) Tremor
( - ) Katapleksi ( - ) Verbigerasi
( - ) Tik ( - ) Berjalan kaku/rigid
( - ) Ekhopraxia ( - ) Kompulsif
( - ) Command automatism
Jelaskan:
Pasien sedikit gelisah karena ingin cepat pulang ke rumahnya
4. Alam Perasaan
( - ) Sedih
( - ) Gembira berlebihan
( - ) Putus asa
√ Khawatir
( - ) Ketakutan
Jelaskan :
Pasien mengatakan khawatir dengan kondisinya saat ini, karena
sampai saat ini kaki kirinya masih susah untuk di gerakkan dan pasien
selalu bertanya – tanya apakah kaki saya bisa kembali normal lagi.
Pasien tamapak khawatir , gelisah dan selalu bertanya – tanya
mengenai sakit yang dideritanya.
5. Afek
(-) Datar
(-) Tumpul
√ Labil
(-) Tidak sesuai
Jelaskan :
Afek pasien labil , dimana pasien terkadang bisa menerima sakit yang
diderita, dan terkadang khawatir dan takut dengan kondisinya saat ini
7. Persepsi
Halusinasi :
( - ) Pendengaran
( - ) Penglihatan
( - ) Perabaan
( - ) Pengecapan
( - ) Penghidu
Jelaskan : Pasien tidak mengalami halusinasi
8. Proses pikir
( - ) Sirkumstansial
( - ) Tangensial
( - ) Kehilangan asosiasi
( - ) Flight of ideas
( - ) Blocking
( - ) Pengulangan pembicaraan/perseverasi
Jelaskan :
Pasien tidak mengalami gannguan proses berfikir dimana pasien tidak
pernah memotong pembicaraan dan selalu menjawab apa yang
ditanyakan perawat.
9. Isi Pikir
( - ) Obsesi
( - ) Depersonalisasi
( - ) Fobia
( - ) Idea yang terkait
( - ) Hipokondria
( - ) Pikiran magic
Waham
( - ) Agama
( - ) Nihilistik
( - ) Somatik
( - ) Sisip pikir
( - ) Kebesaran
( - ) Siar piker
( - ) Curiga
( - ) Kontrol pikir
Jelaskan :
Pasien tidak mengalami gangguan isi pikir maupun waham
11. Memori
( - ) Gangguan daya ingat jangka panjang
( - ) Gangguan daya ingat saat ini
( - ) Gangguan daya ingat jangka pendek
( - ) Konfabulasi
Jelaskan :
Pasien tidak tidak mengalami gangguan daya ingat karena pasien
mampu menjelaskan kegiatan sehari – hari dan juga menceritakan
pengalam – pengalaman saat sebelum masuk rumah sakit.
Sistem pendukung -
8. Aktivitas di dalam rumah
Ya Tidak
Mempersiapkan makanan -
Mencuci pakaian -
Mengatur keuangan -
Transportasi -
Lain-lain -
Jelaskan :-
Masalah Keperawatan :-
Insomnia Akibat
Ansietas
HARI / DX.
TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL
TANGGAL / JAM KEP.
Senin Ansietas TUM Setelah diberikan asuhan 1. Ucapkan salam terapeutik 1. Memberikan kesan yang
2. Berjabat tangan
25 Februari 2019 Pasien keperawatan selama 1 x 20 menit positif pada awal pertemuan
3. Perkenalkan identitas diri
2. Menumbuhkan sikap terbuka
Pukul 09.00 - memiliki dalam 1 x pertemuan, diharapkan
(nama lengkap, nama
kepada pasien
09.20 WITA perasaan pasien dapat menjalin dan
panggilan) 3. Untuk menambah rasa
tenang. membina hubungan saling 4. Tanyakan nama lengkap
percaya pasien terhadap
percaya dengan perawat dengan pasien dan nama panggilan
perawat
TUK 1 kriteria hasil : yang disukai 4. Untuk saling mengenal dan
1. Menjawab salam 5. Jelaskan tujuan pertemuan
Pasien dapat menambah rasa saling percaya
6. Dengarkan pernyataan
2. Mau berjabat tangan 5. Agar pasein lebih kooperatif
menjalin dan
pasien dengan sikap sabar, 6. Untuk menumbukan sikap
3. Mau menyebutkan nama
membina
empati dan lebih banyak peduli dan antusias dalam
(identitas diri)
hubungan
memakai bahasa non berinteraksi dengan pasien.
4. Ekspresi wajah tenang dan
saling percaya
verbal. Misalnya:
tersenyum kepada perawat.
dengan
sentuhan, anggukan
5. Ada kontak mata
perawat
6. Mau mengutarakan masalah
yang sedang dihadapi.
Selasa Ansietas TUK 2 Setelah diberikan asuhan 1. Bantu pasien untuk 1. Dapat mengetahui kapan
26 Februari 2019 Pasien dapat keperawatan selama 1 x 20 menit mengidentifikasi dan pasien mengalami kecemasan.
2. Ketika pasien telah mengenali
Pukul 09.00 mengenal dan dalam 1 x pertemuan, diharapkan mengutarakan perasaannya
2. Bantu pasien untuk tingkat ansietasnya,
-09.20 WITA memperluas pasien mengenal dan memperluas
menjelaskan kondisi dan diharapkan pasien untuk
kesadarannya kesadarannya mengenai
situasi yang menimbulkan mengelola penyebab
mengenai perkembangan ansietasnya
ansietas bagi dirinya ansietasnya
perkembangan dengan kriteria hasil:
3. Bantu pasien mengenal 3. Untuk menghindari atau
ansietasnya 1. Pasien mampu mengatakan
penyebab ansietas dan menekan hal-hal yang
kondisinya saat sedang cemas
jelaskan pada pasien membuat atau memicu
2. Pasien mampu
mengenai penyakitnya ansietas
mengidentifikasi atau 4. Kaitkan pengalaman yang 4. Diharapkan pasien mampu
mengetahui penyebab baru terjadi dengan melakukan perawatan untuk
kecemasannya pengalaman masa lalu memberikan perubahan pada
3. Pasien mengetahui tentang yang relevan tingkat ansietas yang dialami.
5. Bantu pasien untuk 5. Untuk menjadikan
perjalanan penyakitnya
menyadari perilaku akibat perbandingan dan pelajaran
4. Pasien mampu menganalisis
ansietas cara menyikapi ansietas
pengalaman masa lalu
terhadap ansietas dan
mengetahui akibat dari
ansietas
Rabu Ansietas TUK 3 Setelah diberikan asuhan 1. Ajarkan pasien teknik 1. Bantuan teknik relaksasi dan
27 Februari Pasien dapat keperawatan selama 1 x 20 menit relaksasi atau distraksi distraksi dapat mengurangi
2019 menunjukkan dalam 1 x pertemuan, diharapkan untuk meningkatkan tingkat ansietas kepada
Pukul 13.00 strategi koping pasien menunjukkan strategi kontrol ansietas dan rasa pasien.
-13.20 WITA efektif dalam koping efektif dalam menghadapi percaya diri
2. Teknik relaksasi dan distraksi
menghadapi ansietasnya dengan menggunakan 2. Dorong pasien untuk
sangat penting diajarkan oleh
ansietasnya teknik relaksasi nafas dalam atau menggunakan teknik
perawat agar pasien merasa
dengan teknik distraksi, dengan kriteria relaksasi atau distraksi
nyaman dengan kondisinya.
menggunakan hasil: dalam menurunkan tingkat
teknik 1. Tingkat ansietas pasien ansietas
relaksasi nafas berkurang
2. Pasien mampu mengulangi
dalam atau
teknik relaksasi dan mampu
distraksi.
menggunakan teknik
visualisasi yang telah diajarkan
perawat.
- “Bagaimana keluhan bapak saat dibawa ke rumah - “Saya ke rumah sakit diantar oleh
sakit?” saudara saya”
- “Jadi seperti itu ya pak, siapa yang membawa - “Saya baru pertama kali di rawat
bapak kesini ?” dan di keluarga saya tidak ada yang
sakit seperti saya.”
- “Apakah Bapak pernah dirawat di rumah sakit
sebelumnya? Atau di keluarga bapak ada yang - “Saya hanya berbaring saja,
mengalami sakit seperti yang bapak alami sekarang?” karena aktivitas saya terbatas.
Sebelum sakit, saya biasa bekerja
- “Selama dirawat di rumah sakit, apa saja yang biasa sebagai buruh bangunan bersama
bapak lakukan disini? Kalau sebelum dirawat istri”
bagaimana?”
- Saya tinggal di Br. Siwag
bersama istri dan anak – anak. Saya
- “Oh seperti itu pak, bapak tinggal dimana dan
mempunyai 2 anak. Anak pertama
bersama siapa? berapa bapak mempunyai anak? Apa
perempuan dan yang kedua laki-
anaknya sudah ada yang menikah?"
laki kedua anak saya belum
- “Wah ternyata belum ada yang menikah, bagus
menikah”
sekali pak. Diantara keluarga bapak siapa yang paling
bapak sayangi dan paling sayang sama bapak?” - “Saya sangat menyayangi semua
anggota keluarga saya dan mereka
- “Bagaimana hubungan bapak dengan pasien
juga menyayangi saya.”
lainnya? Apakah ada masalah?”
- “Saya tidak ada masalah dalam
- “Apakah keluhan/perasaan yang bapak rasakan berhubungan degan keluarga saya
sekarang? Mungkin bapak mau bercerita dengan saya? mapun pasien lainnya”
bapak tidak perlu takut dan cemas kepada saya.
Ungkapkan saja apa yang bapak rasakan saat ini. Saya
- “Iya dik, seperti yang adik lihat,
akan berusaha membantu mengatasi masalahnya.”
keadaan saya sekarang seperti ini,
- “Iya pak, saya paham apa yang bapak rasakan,
saya khawatir dengan keadaan saya.
semua orang juga akan merasakan hal yang sama. Tapi
Tidur saya juga tidak nyenyak dan
bapak tidak perlu khawatir, saya akan mengatasi rasa
sulit untuk memulai tidur, dan
kecemasan bapak. Bagaimana? Apa bapak setuju?” sering terbangun, saya juga sering
merasa lemas. Saya takut, saya
ingin cepat pulang dan ingin
berkumpul dengan keluarga saya.
Saya sudah bosan di sini, kasihan
juga keluarga saya karena kondisi
saya seperti ini.”
- “Iya saya setuju dik”
e. Terminasi
- “Nah pak, sesuai janji kita tadi, kita sudah mengobrol
- “Saya merasa sedikit lega setelah
hampir 20 menit, sekarang sudah pukul 09.18 wita. Tadi
mengobrol-ngobrol tadi”
bapak sudah bagus sekali mau menceritakan kondisi
bapak saat ini. Setelah kita mengobrol tadi, bagaimana
perasaan bapak?”
- “Iya masih, tadi kita
- “Apakah bapak masih ingat, kita membicarakan apa
membicarakan tentang kondisi saya
tadi pak? Apakah bapak bisa mengulangnya?”
saat di rumah sakit”
- “Wah bagus sekali, nah pak sekarang sudah pukul 09.20 - “Baik kalau begitu dik”
WITA, pembicaraan kita cukupkan saja dulu sampai
disini ya pak. Sekarang bapak istirahat saja dulu. Kalau
nanti ada yang mau diceritakan atau ditanyakan kepada
saya, sampaikan kepada saya saat kita bertemu kembali. - “Iya dik, saya bersedia”
- “Nah untuk besok, rencananya saya akan menggali
lebih dalam mengenai kecemasan bapak supaya bapak
- “Iya dik, boleh”
bisa mengenal kecemasan bapak. Bagaimana? Apa
- “Iya, di ruangan ini dik”
bapak bersedia?”
- “Baik dik, terimakasih”
- “Untuk besok bapak mau jam berapa? Bagaimana kalau
Objektif :
jam 09.00? apa bapak bersedia?”
- “Bapak mau kita berbicara di mana? Apa di ruangan ini Pasien mau membalas salam dan berjabat
juga pak?” tangan, kontak mata kurang, sesekali
- “Baik pakkalau begitu. Nah sekarang saya permisi dulu,
pasien memerhatikan lingkungan sekitar,
terimakasih atas waktunya pak, permisi”
pasien mau mengutarakan masalahnya,
ekspresi wajah pasien gelisah, sesekali
tersenyum kepada perawat dan pasien
mau menjawab semua pertanyaan
perawat.
Selasa 1 SP 2 Subjektif :
26 Februari 2019 a. Salam Terapiutik
Pukul 09.00 - “Selamat pagi pak Widana. Masih ingat saya - “Selamat pagi dik, iya masih, dik
-09.20 WITA kan?” ade kan?”
- “Iya betul pak.
- “Perasaan saya saat ini masih
b. Evaluasi / Validasi
gelisah dik, dan tidur saya tidak
- “Bagaimana perasaan bapak pagi ini? Apakah bapak
nyenyak”
masih gelisah dan tidak bisa tidur”
c. Kontrak
- “Nah, kemarin pukul 09.20 pagi, kita sudah janji
- “Iya baik dik selama 20 menit”
bahwa sekarang kita akan berbicara tentang bagaimana
mengenal kecemasan bapak. Bapak mau berapa lama
bercakap-cakapnya? Bagaimana jika 20 menit, dari pukul
09.00 sampai 09.20?” - “Iya dik, di sini saja”
- “Kita berbincang – bincang dimana pak? Apa di ruangan
ini juga?”
- “Perasaan saya tidak tenang, saya
d. Fase Kerja
- “Kemarin bapak katakan, bapak cemas, gelisah dan merasa khawatir dengan kondisi
kesulitan untuk tidur, coba bapak ceritakan lebih lanjut saya saat ini. Saya juga takut
bagaimana bapak bisa kesulitan tidur, gelisah, maupun menyusahkan keluarga”
- “Iya, jika saya memikirkan
cemas pak? apa yang bapak pikirkan?”
- “Oh jadi seperti itu ya pak, bagaimana kira – kira kondisi tentang penyakit saya yang
bapak saat mengalami kecemasan tersebut? Apakah membuat saya cemas ini, merasa
berkeringat yang berlebih, atau kepala bapak pusing? tidak tenang dan kadang-kadang
kesulitan tidur? Gelisah?” kepala saya pusing, saya juga
kesulitan untuk tidur dan merasa
khawatir dengan kondisi saya
kedepannya”
- “Baik pak, kira-kira menurut bapak apakah penyebab
dari kecemasan bapak ini? - “Iya, menurut saya yang
menyebabkan saya menjadi cemas
dan kepikiran seperti ini karena
- “Iya pak, saya bisa merasakan apa yang bapak rasakan
kondisi saya”.
sekarang, oleh karena itu, saya ingin menjelaskan sedikit
- “iya, saya mau dik”
tentang penyakit yang bapak alami ini, supaya bapak
nanti bisa sedikit tenang dan mengetahui tentang
penyakit bapak ini, apakah bapak mau mendengarkan
informasi ini pak?”
- “Baiklah pak, penyakit yang bapak alami saat ini - “Tidak dik, saya sudah mengerti
bernama Saraf Terjepit. Penyakit ini menyerang saraf. mengenai penyakit saya”
- “Apa penyakit saya bisa
Nah penyakit epilepsi ini akan mengakibatkan
disembuhkan dik?”
penderitanya mengalami nyeri. Biasanya penyakit ini
bersifat tidak keturunan pak. Penderita saraf kejepit
biasanya kambuh saat Penderita yang mengalami
rematik, saraf kejepit harus segera ditangani, karena
kalau tidak segera ditangani, bisa menyebabkan
pembengkakan karena membentuk cairan. Nah
bagaimana pak? Apa bapak bisa memahami? Atau
- “Iya dik ”
mungkin ada hal yang ingin bapak tanyakan?”
Rabu 1 SP 3 Subjektif :
27 Februari a. Salam Terapeutik - “Selamat malam dik, masih, dik
2019 - “Selamat pagi bapak, masih ingat dengan saya?” ade kan ?”
Pukul 13.00 b. Evaluasi/Validasi - “Perasaan saya saat ini sudah
- “Bagaimana perasaan bapak sekarang?”
-13.20 WITA agak tenang”
c. Kontrak
- “Kemarin pagi jam 09.20, kita sudah janji bahwa
- “Iya baik dik, selama 20”
sekarang kita akan berbicara tentang bagaimana bapak
bisa menghadapi dan menangani cemas atau khawatir
yang bapak alami dengan menggunakan teknik
relaksasi napas dalam atau teknik distraksi ya pak
namanya. Bapak mau latihan ini dilakukan berapa
- “seperti biasa dik, di sini saja”
lama? Bagaimana jika 20 menit, dari pukul 13.00
sampai 13.20?”
- “Kita latihannya di mana pak? bapak mau di ruangan ini
- “Baik saya akan melakukannya”
atau di tempat lain?”
d. Fase Kerja
- “Nah baiklah pak, sekarang kita akan memulai latihan
relaksasi nafas dalam terlebih dahulu. Saya akan
mempraktikannya terlebih dahulu, ibu perhatikan saya
ya? nanti bapak yang akan mencobanya. Baiklah kita - Iya, saya sudah memahaminya
mulai ya pak. Pertama bapak bisa duduk atau dik”
berbaring, kemudian tarik nafas dalam secara perlahan
– lahan, setelah itu tahan nafas, dalam hitungan ketiga
bapak hembuskan nafas melalui mulut dengan meniup
udara perlahan – lahan, baik bapak sekarang coba
bapak lakukan ya?” - “saya suka mengborol-ngobrol
- “Wah bagus sekali pak, bapak bisa melakukan relaksasi
dik”
nafas dalam dengan baik, bapak bisa melakukan
latihan ini selama 5-10 kali sampai bapak merasa
rileks dan tenang. Nah sebelum ke teknik selanjutnya,
apa ada yang ingin bapak tanyakan mengenai relaksasi
nafas dalam? Atau bapak sudah memahaminya?”
- “Kalau seperti itu, sekarang kita lanjutkan ke teknik
yang kedua ya pak, teknik ini dinamakan teknik
- “Oh jadi seperti itu ya dik?
distraksi atau digunakan untuk mengalihkan perhatian
Baiklah dik nanti saya akan
bapak pada hal lain sehingga dapat menurunkan
mencobanya”
kecemasan bapak. Dalam teknik ini bapak harus
melakukan hal – hal yang dapat membuat bapak
nyaman dan santai selama kegiatan itu tidak
mempengaruhi kondisi bapak Sebelumnya kalau
boleh saya tahu bapak senang melakukan kegiatan
apa untuk mengalihkan perhatian bapak?”
- “Yaa, perasaan saya lebih tenang
- “Oh jadi bapak suka mengobrol-ngobrol ya pak.
dan kecemasan saya berkurang
Baiklah kalau begitu bapak dapat mengobrol-ngobrol
setelah melakukan latihan tadi”
bersama keluarga, pasien maupun petugas yang ada
disini untuk mengalihkan rasa cemas yang bapak - “Iya masih, melatih teknik nafas
rasakan. Dengan melakukan hal – hal yang bapak dalam dan pengalihan dik”
senangi rasa cemas yang bapak rasakan bisa
- “Iya bisa dik”
berkurang”
- “Paham dik”
d. Terminasi
- “Sesuai janji kita tadi, kita sudah berlatih hampir 20
- “Iya baik, terimakasih dik sudak
menit, sekarang sudah pukul 13.20 wita. Tadi bapak
mengajarkan saya cara meredakan
sudah bagus sekali mau mempraktikannya. Setelah kita
kecemasan.”
melakukan latihan tadi, bagaimana perasaan bapak?”
- “Apakah bapak masih ingat, kita membicarakan apa
tadi?”