Você está na página 1de 8

Kajian Penggunaan Karbon Aktif … (Nani Harihastuti, dkk)

KAJIAN PENGGUNAAN KARBON AKTIF DAN ZEOLIT SECARA


TERINTEGRASI DALAM PEMBUATAN BIOMETHANE BERBASIS
BIOGAS

STUDY OF ACTIVATED CARBON AND ZEOLITE INTEGRATED APPLICATION


ONBIOMETHANE PRODUCTION BASED ON BIOGAS

Nani Harihastuti, Purwanto, dan Istadi


Universitas Diponegoro
Jl. Imam Bardjo, SH No. 5, Semarang – Indonesia
e-mail: nanisoeharto@yahoo.com
diajukan: 19/02/2014, direvisi: 18/03/2014, disetujui: 14/04/2014

ABSTRACT

This article is a study from the results of some researches that have been done in biogas purification. Biogas
contains some impurities gases such as H2S, CO2, NH3, and H2O, in which not removed can caused influence
burning and disadvantages to human and environment. Biogas purification researches that have been done
purposed to purify only one or some impurities gases, so this study stands to give recommend in integrated
biogas purification research. Purification process designe in series that can be done is integration process of
condensation and adsorption by activated carbon and zeolite, so that all of the impurities gases can be removed
and remains high purity of CH4 in biogas as biomethane renewable energy resource.

Keywords: integration, adsorption, activated carbon-zeolite, biogas, biomethane

ABSTRAK

Artikel ini merupakan suatu kajian dari hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan untuk memurnikan biogas.
Kandungn dalam biogas terdapat gas-gas pengotor seperti H2S, CO2, NH3, dan H2O yang apabila tidak
dihilangkan dapat mempengaruhi pada proses pembakaran dan menimbulkan kerugian manusia dan
lingkungan. Penelitian-penelitian yang telah dilakukan mengenai pemurnian biogas hanya bertujuan untuk
menghilangkan satu atau beberapa komponen gas pengotor secara parsial saja, maka dilakukan kajian ini agar
dapat dilakukan penelitian pemurnian biogas secara terintegrasi untuk menghilangkan komponen gas pengotor
secara menyeluruh sehingga diperoleh CH4 dengan kemurnian tinggi. Tahapan proses pemurnian yang
dirancangadalah proses kondensasi yang terintegrasi dengan proses adsorpsi menggunakan adsorben karbon
aktif dan zeolit, sehingga dihasilkan gas CH4 dengan kemurnian tinggi sebagai biomethane sumber energi
terbarukan.

Kata kunci: integrasi, adsorpsi, karbon aktif-zeolit, biogas, biomethane

PENDAHULUAN awal tahun 1990 dalam skala kecil untuk


keperluan rumah tangga. Padahal ada
Biogas merupakan salah satu sumber manfaat lain dari biogas apabila dikelola
energi terbarukan yang berasal dari bahan dengan baik, antara lain untuk lampu
organik yang didegradasi secara anaerobik penerangan, bahan bakar mesin gas (gas
oleh bakteri dalam lingkungan bebas engine) untuk pembangkit listrik,ataupun
oksigen (Soerawidjaja, 2006).Komponen penyediaan energi untuk keperluan lainnya.
utama dari biogas yaitu metana (CH4, 54- Saat ini, biogas sudah mulai dikembangkan
70%-vol) dan karbondioksida (CO2, 20-45%- dan dimanfaatkan oleh beberapa industri
vol). Selain itu, terdapat gas lain yang sebagai bahan bakar alternatif pengganti
jumlahnya relatif kecil, yaitu hidrogen sulfida bahan bakar minyak (Kwartiningsih, 2007).
(H2S), amonia (NH3), hidrogen (H2), nitrogen Selain berpotensi tinggi, pemanfaatan
(N2), dan uap air (H2O). Biogas mulai energi biogas memiliki banyak keuntungan
dikenal di Indonesia tahun 1980-an, tetapi antara lain : mengurangi efek terjadinya gas
pemanfaatannya baru mulai digunakan di rumah kaca (GRK), mengurangi bau tidak

65
Jurnal Riset Industri (Journal of Industrial Research) Vol. 8 No. 1, April 2014, Hal. 65 – 72

sedap, mencegah penyebaran penyakit, dan akan menghasilkan gas-gas beracun,


menghasilkan panas dan daya korosif serta berbau yang berbahaya bagi
(mekanis/listrik), serta memperoleh hasil lingkungan. Hidrogen sulfida(H2S)
samping berupa pupuk padat dan merupakan gasberacun dan berbau,serta
cair(Hozairi dkk, 2012). Arsana (2005) menyebabkan korosi.Apabila biogas
menyebutkan bahwa kegiatan yang mengandung senyawa ini, maka akan
berpotensi sebagai sumber biogas antara menyebabkan sifat gas berbahaya,
lain rumah potong hewan, tempat konsentrasi yang diijinkan diudara ambien
pemrosesan akhir (TPA), industri maksimal 0,03 ppm (Imamkhasani, 1998).
peternakan, industri makanan (tahu, tempe, Bila gas dibakar maka hidrogen sulfidaakan
susu, restoran), sampah organik pasar, lebih berbahaya karena akan membentuk
limbah domestik/tinja, pengolahan limbah senyawa baru bersama-sama oksigen, yaitu
industri, dan sebagainya. sulfur dioksida/sulfur trioksida (SO2/SO3),
Komposisi senyawa gas yang senyawa ini lebih beracun dan berbahaya
terkandung dalam biogas berbeda-beda, bagi lingkungan. Pada saat yang sama akan
tergantung dari bahan baku pembuatannya. terbentuk sulphur acid (H2SO3) yang
beban organik yang masuk dalam digester, merupakan suatu senyawa yang lebih
waktu dan temperatur dekomposisi korosif. Selanjutnya juga dilakukan
anaerobik. Komposisi kandungan senyawa penghilangan kandungan karbon dioksida
gas dalam biogas yang dihasilkan dari (CO2) yang memiliki tujuan untuk
proses perombakan zat organik secara meningkatkan kualitas, sehingga gas dapat
anaerob mengandung metana (CH4) digunakan untuk bahan bakar kendaraan.
sebesar 53,45-56,89%, karbondioksida Kandungan air (H2O) dalam biogas akan
(CO2) 31,48-34,10%, hidrogen sulfida (H2S) menurunkan titik penyalaan biogas (api
6,04-10,69%, amonia (NH3) 0,001-0,003%, menjadi sering mati) serta dapat
karbon monoksida (CO) 0,0027-0,0030%, menimbulkan korosi pada peralatan
kadar air 2,17-3,37%, dan gas lainnya 0,80- pembakar.
1,00% (Hasil Analisis Laboratorium BBTPPI, Pemurnian biogas dari berbagai
2010). Dari data tersebut, tampak jelas kandungan gas pengotor yang merugikan
bahwa biogas adalah gas-gas campuran dapat dilakukan dengan berbagai teknik,
dengan kandungan tertinggi adalah gas antara lain adsorpsi pada padatan, absorpsi
metana (CH4), sehingga dapat ke dalam cairan, permeabel melalui
dimanfaatkan sebagai sumber energi membran, konversi kimia ke senyawa kimia
alternatif. Nilai kalori biogas berkisar antara yang lain, dan kondensasi. Empat jenis
500-700 BTU/ft3 atau 4.500-6.300 kcal/m3 teknologi pemurnian terakhir dapat
atau 17.900-25.000 kj/m3 (Polprasert, 2007). menghasilkan secondary waste yang
Energi yang terkandung dalam biogas menyebabkan pencemaran lingkungan.
tergantung dari konsentrasi metana (CH4). Beberapa penelitian yang telah dilakukan
Semakin tinggi kandungan metana maka untuk memurnikan biogas hanyadengan
semakin besar kandungan energi (nilai menghilangkan salah satu atau beberapa
kalor) pada biogas, dan sebaliknya semakin gas pengotor secara parsial saja, sehingga
kecil kandungan metana akan semakin kecil hasil yang diperoleh belum bisa
nilai kalornya. Sebagai pembanding, gas mendapatkan gas metana dengan
alam (LNG) yang merupakan campuran kemurnian tinggi. Untuk itu, diperlukan
metana, propana, dan butana nilai kalornya proses pemurnian biogas secara
37.300 kJ/m3 (1.000 BTU/ft3). menyeluruh agar tercapai gas metana
Kualitas biogas yang masih belum dengan konsentrasi tinggi (biomethane).
optimal tersebut dapat ditingkatkan Biomethane merupakan sumber energi
denganmenghilangkan gas-gas impurities, terbarukan yang berbasis biogas dengan
seperti hidrogensulfida (H2S), amonia kandungan gas metana tinggi (> 95%)
(NH3), kandungan uap air (H2O), dan karbon dengan impurities rendah.
dioksida (CO2). Gas-gas impurities ini selain Kajian ini dilakukan dengan tujuan
akan mengganggudalam proses mengembangkan konsep memperoleh
pembakaran, juga menurunkan nilai kalori sumber energi terbarukan berbasis biogas

66
Kajian Penggunaan Karbon Aktif … (Nani Harihastuti, dkk)

dengan kemurnian metana tinggi 98,9%, sedangkan biofilter tanpa


(biomethane). inokulasi lumpur aktif hanya mampu
mereduksi H2S sebesar 31-56%.
METODE f. Ofori-Boateng dan Kwofie (2009)
melakukan penelitian pemurnian biogas
Metode yang digunakan dalam kajian dari CO2 dengan menggunakan metode
ini adalah studi pustaka terhadap hasil water scrubbing. Sebanyak 93% CO2
penelitian yang telah dilakukan, khususnya mampu direduksi dari biogas.
mengenai pemurnian biogas, kemudian g. Mara (2012) memurnikan biogas dari
dilakukan evaluasi terhadap hasil penelitian CO2 dengan menggunakan larutan NaOH
tersebut, untuk selanjutnya dibuat inovasi yang kemudian dilihat daya yang
konsep penelitian pemurnian biogas secara dihasilkan oleh larutan NaOH. Semakin
terintegrasi untuk mencapai produk tinggi kandungan CO2 yang dapat
biomethane. direduksi, semakin besar daya yang
dihasilkan. Didapatkan CO2 paling
HASIL DAN PEMBAHASAN banyak disisihkan dengan larutan NaOH
2,5 N, dengan daya yang dihasilkan
Hasil dari penelitian-penelitian sebesar 108,5 watt.
mengenai pemurnian biogas dengan h. Vijay et al (2006) melakukan pemurnian
berbagai teknik adalah sebagai berikut. biogas dariCO2dengan menggunakan
a. Kwartiningsih (2007) memurnikan biogas packed bed scrubber dengan efisiensi
dari H2S dengan menggunakan limbah penyisihan mencapai 95%.
pembubutan logam menjadi Fe-EDTA 0,2 i. Widyastuti dkk (2013) memurnikan
M sebagai absorben dengan efisiensi biogas dari CO2dengan menggunakan
penyisihan mencapai 99%. karbon aktif dari cangkang sawit yang
b. Negara dkk (2012) menggunakan limbah dibandingkan dengan karbon aktif
logam sebagai adsorben untuk komersial.Peningkatan kadar
menyisihkan H2S dengan efisiensi CH4sebesar 7% dan penurunan kadar
penyisihan mencapai 93,59%. CO2 sebesar 6,1% dengan menggunakan
c. Aditya dkk (2012) melakukan pemurnian karbon aktif dari cangkang kelapa
biogas dari gas H2S dengan absorben sawit,sedangkan karbon aktif komersial
yang digunakan adalah NaOH, CuSO4, meningkatkan kadar CH4 sebesar 11,5%
dan Fe2(SO4)3 dengan efisiensi dan menurunkan kadar CO2 sebesar
penyisihan H2S tertinggi dari masing- 12,9%.
masing absorben sebesar 96,32%, j. Apriyanti (2012) melakukan penelitian
87,19%, dan 78,05%. Namun, tidak pemurnian biogas dari CO2 dengan
disarankan penggunaan NaOH dan menggunakan zeolit.Zeolit zeochem 4A
CuSO4 dalam skala besar, karena tidak dapat mengadsorpsi CO2sebanyak
dapat diregenerasi. 18,70%, yang dipengaruhi oleh jenis,
d. Alwathan dkk (2013) memurnikan biogas ukuran, partikel, ukuran pori, jumlah
dari hasil pengolahan limbah cair rumah zeolit, serta bentuk dan ukuran kolom.
sakit dengan menggunakan karbon aktif k. Hamidi dkk (2011) menyisihkan H2S dan
dalam berbagai ukuran dan waktu CO2 dari biogas dengan menggunakan
pengaliran, dengan hasil terbaik adalah zeolit.Zeolit yang tidak dilakukan aktivasi
adsorben berukuran 14 mesh dapat tidak menunjukkan penurunan kadar
menyerap 368,65 mg H2S dalam waktu CO2, sedangkan zeolit yang diaktivasi
90 menit. dengan larutan KOH dapat menurunkan
e. Fischer (2010) menggunakan teknologi kandungan CO2 dan H2S.
biofilter untuk mereduksi kandungan H2S. l. Listyowati dkk (2012) menggunakan
Biofilter yang diinokulasikan lumpur aktif zeolit alam untuk memurnikan biogas dari
dapat mereduksi kandungan H2S lebih CO2 dan H2S. CO2danH2Syang disisihkan
baik daripada yang tidak diinokulasi maksimal sebesar 87,041% dan
lumpur aktif. Biofilter dengan inokulasi 64,977%. Kandungan CH4 dalam biogas
lumpur aktif dapat mereduksi H2S hingga

67
Jurnal Riset Industri (Journal of Industrial Research) Vol. 8 No. 1, April 2014, Hal. 65 – 72

meningkat sebesar 37,375% setelah penyisihannya kecil.Sebaliknya, zeolit baik


dimurnikan. dalam menyisihkan CO2, tetapi dalam
menyisihkan H2S kurang baik. Sehingga,
Dari hasil kajian penelitian-penelitian untuk dapat menyisihkan CO2 dan H2S
di atas, diketahui bahwa pemurnian biogas dengan efisiensi yang tinggi, diperlukan
dilakukan hanya secara parsial, misalnya adsorpsi secara terintegrasi dengan
pemurnian biogas dari H2S saja, CO2 saja, menggabungkan karbon aktif dan zeolit
atau CO2 dan H2S saja. Padahal dalam satu proses. Dalam hasil penelitian
diketahuibahwa dalam biogas terkandung tersebut, belum ada yang membahas
berbagai macam impurities(gas pengotor) penghilangan gas impurities NH3 dalam
antara lain CO2, H2S, NH3, dan H2O yang biogas.Dari sifat karakteristiknya, gas NH3
dapat menyebabkan kerugian, baik pada ini dapat teradsorpsi oleh karbon aktif,
manusia maupun lingkungan, apabila tidak sehingga penghilangannya sudah
dihilangkan terlebih dahulu sebelum terintegrasi dengan gas-gas lainnya
digunakan sebagai bahan bakar. menggunakan adsorben karbon
Penelitian mengenai pemurnian aktif.Kemudian, adanya uap air yang
biogas yang telah dilakukan, menggunakan terkandung dalam biogas akan menurunkan
metode adsorpsi, absorpsi, biologis, dan nilai kalori dan menyebabkan matinya api
scrubber. Efisiensi yang dicapai dari proses dalam proses pembakaran, serta bersifat
pemurnian menggunakan metode-metode korosif pada alat-alat pembakar, sehingga
tersebut baik, kemurnian CH4yang dicapai juga perlu untuk dihilangkan. Penghilangan
juga tinggi, akan tetapi metode-metode uap air dapat dilakukan dengan proses
tersebut belum dapat menghilangkan kondensasi atau dengan menggunakan
semua komponen gas pengotor yang ada molecular sieves. Dengan serangkaian
dalam biogas. Dari hasil penelitian- proses pemurnian ini, diharapkan akan
penelitian tersebut diketahui pula bahwa dihasilkan CH4 dengan tingkat kemurnian
karbon aktif memiliki daya adsorpsi yang yang tinggi dalam biogas. Tahapan proses
baik untuk menyisihkan H2S, sedangkan secara terintegrasi untuk mencapai
dalam menyisihkan CO2, efisiensi biomethane dapat dilihat pada gambar 1.

Regenerasi Regenerasi
karbon aktif zeolit

Biogas GasCH4
Adsorpsi Adsorpsi murni
(CH4, CO2, H2S, Kondensasi
karbon aktif zeolit (biomethane)
NH3& H2O)

H2O H2S & NH3 CO2

Gambar 1. Diagram alir proses pemurnian biogas yang terintegrasi

Perlu diuraikan dalam tulisan ini, menimbulkan secondary waste yang harus
alasan pemilihan metode pemurnian seperti diolah agar tidak menyebabkan masalah
tersebut di atas. Gas H2S, NH3, dan bagi lingkungan, sehingga proses
CO2dapat dimurnikan melalui metode pemurnian dengan absorpsi menjadi tidak
adsorpsi karena metode ini lebih ramah efisien.Kemudian, proses pemurnian secara
lingkungan. Sedangkan, metode-metode permeabel dengan menggunakan membran
yang lain seperti penggunaan absorben memiliki angka efisiensi penyisihan tinggi,
seperti NaOH dan CuSO4kurang sesuai tetapi karena masih sulitnya pengoperasian
karena tidak dapat diregenerasi sehingga dan membran untuk pemurnian gas yang

68
Kajian Penggunaan Karbon Aktif … (Nani Harihastuti, dkk)

masih jarang diproduksi menyebabkan melalui pipa spiral yang didinginkan dengan
metode ini belum menjadi pilihan untuk air dalam shell/tangki, sehingga terjadi
diterapkan. transfer panas yang menyebabkan uap air
Alasan lain dalam pemilihan metode mengembun dan akandihasilkan gas kering.
adsorpsi adalah adsorben yang digunakan Rangkaian proses ini diharapkan akan
dapat diregenerasi setelah mencapai menghasilkan gas CH4 dengan konsentrasi
keadaan jenuh dalam kurun waktu tertentu tinggi (biomethane). Formula yang terkait
sehingga tidak menimbulkan masalah pada dengan proses adsorpsi dinyatakan dengan
lingkungan. Kejenuhan adsorben dapat hukum adsorpsi isotherm Langmuir dan
terindikasi apabila konsentrasi gas pengotor Freundlich sebagai berikut.
pada input dan ouput proses adsorpsi tidak
berubah (tetap). Proses regenerasi dapat Model persamaan Langmuir
diklasifikasikan menjadi 4 kategori yang
dapat dilakukan secara tersendiri maupun ........................... (1)
dikombinasikan, yaitu (UOP, 2005) :
a. Thermal swing, dengan cara di mana C adalah konsentrasi
meningkatkan temperatur hingga 400- kesetimbangan ion (mmol L-1) dan x/m
600˚F (204-316˚C). Lapisan adsorben adalah jumlah ion teradsorpsi (mmol kg-1).
dipanaskan secara langsung atau Konstanta b berhubungan dengan adsorpsi
dengan transfer panas melalui fluida maksimum (mmol kg-1) dan k berhubungan
panas. dengan kekuatan ikatan adsorben (L mmol-
1
b. Pressure swing, menggunakan tekanan ).
yang lebih rendah atau vakum untuk
mendesorpsi adsorben. Model persamaan Freundlich
c. Purge gas stripping, menggunakan gas
pembersihan yang tidak dapat .................. (2)
teradsorpsi. Gas tersebut dapat
mendesorpsi dengan mereduksi tekanan di mana x/m adalah jumlah ion teradsorpsi
parsial dari komponen yang teradsorpsi. (mmol kg-1), C adalah konsentrasi ion dalam
Semakin tinggi temperatur operasi dan kesetimbangan larutan (mmol L-1). k dan n
semakin rendah tekanan operasi, maka adalah konstanta isotherm Freundlich.
semakin efisien proses stripping. Dari persamaan Langmuir tersebut,
d. Displacement, menggunakan media akan dicari nilai k dan b setelah didapatkan
pembersihan yang dapat diserap data dari hasil penelitian eksperimental.
adsorben untuk menggantikan material Sedangkan dengan persamaan Freundlich,
yang telah teradsorpsi. Semakin kuat akan dicari nilai n dan log k setelah
adsorpsi media pembersihan, semakin didapatkan data dari hasil penelitian
sempurna pula proses desorpsi. eksperimental.Proses adsorpsi
dikategorikan menjadi 2, yaitu adsorpsi
Dalam pemilihan proses regenerasi, kimia dan adsorpsi fisika. Adsorpsi kimia
sebaiknya dipilih metode yang tidak terkait dengan persamaan Langmuir,
menghasilkan secondary waste, dalam hal sedangkan adsorpsi fisika terkait dengan
ini adalah dengan pemanasan pada suhu persamaan Freundlich.Dalam kajian ini,
tinggi (thermal swing) dalam waktu ± 3 jam. adsorpsi yang digunakan untuk pemurnian
Setelah dilakukan regenerasi, maka biogas adalah adsorpsi fisika.
adsorben dapat digunakan kembali dalam Molekul/adsorbat yang terserap dalam
proses adsorpsi selanjutnya. proses adsorpsi fisika memiliki ikatan yang
Selain gas-gas pengotor H2S, NH3, sangat lemah, yang mana interaksi antar
dan CO2, dalam biogas terkandung uap air molekul adsorbat dengan atom adsorben
yang harus dihilangkan. Penghilangan uap hanya dikarenakan oleh gaya Van der
air dilakukan dengan proses kondensasi Waals (Kelleret al, 2005), sehingga adsorpsi
dan dilakukan sebelum proses adsorpsi fisika bersifat reversible yang mudah untuk
karenan akan mengganggu daya adsorpsi. dipisahkan kembali antara molekul yang
Biogas yang mengandung uap air dialirkan terserap dari adsorben. Dengan adanya

69
Jurnal Riset Industri (Journal of Industrial Research) Vol. 8 No. 1, April 2014, Hal. 65 – 72

sifat ini, apabila adsorben telah mencapai a. Makropori, jari-jari 25 nm, volume pori
titik jenuh dalam waktu tertentu, maka dapat 0,2-0,5 cm3/g, luas permukaan 0,5-2
dilakukan regenerasi pada adsorben m2/g, fungsi sebagai pintu masuk
sehingga adsorben dapat digunakan adsorbat ke karbon aktif
kembali dalam proses adsorpsi. b. Mesopori, jari-jari 1-25 nm, volume pori
Suzuki (1990) menyebutkan bahwa 0,02-0,05 cm3/g, luas permukaan 1-100
semakin luas permukaan spesifik adsorben m2/g, fungsi sebagai sarana transportasi
maka kemampuan adsorpsi akan semakin c. Mikropori, jari-jari < 1 nm, volume pori
meningkat. Selain itu, Suryawan (2004) 0,15-0,5 cm3/g, luas permukaan 100-
menjelaskan bahwa karakteristik adsorben 1.000 m2/g, fungsi sebagai adsorpsi
yang dibutuhkan untuk adsorpsi yaitu :
a. Luas permukaan besar sehingga
kapasitas adsorpsi tinggi.
b. Memiliki aktivitas terhadap komponen
yang diadsorpsi.
c. Memiliki daya tahan yang baik.
d. Tidak ada perubahan volume yang
berarti selama peristiwa adsorpsi dan
desorpsi.

Berdasarkan karakteristik biogas,


maka digunakan karbon aktif yang
berbentuk granular dengan diameter pori Gambar 2. Karbon aktif granular (Manocha,
sebesar 10-200 A˚. Hal ini sesuai dengan 2003)
Sembiring dan Sinaga (2003) yang
menyatakan bahwa karbon aktif dengan Perbedaan porositas ini yang
bentuk granular digunakan pada fase gas menentukan reaktivitas (daya adsorpsi) dari
untuk pemurnian gas.Daya jerap karbon karbon aktif.
aktif sangat besar, yaitu sebesar 25-1.000% Zeolit mempunyai rumus molekul
terhadap berat karbon aktif (Darmawan, Mx/n.(AlO2)x.(SiO2)y.xH2O. Komposisi mineral
2008 dalam Prabarini dan Okayadnya, zeolit berdasarkan hasil analisa kuantitatif
2014).Selain itu, untuk menentukan dari difraksi sinar-X (XRD) diperoleh jenis
kemampuan adsorpsi karbon aktif juga mineral mordenit (32,70%), klinoptilotit
harus dilihat dari metode aktivasi karbon (30,89%), mineral-mineral lainnya terdiri dari
tersebut. Dengan metode aktivasi yang mika, plagioklas dan kuarsa, sedangkan
berbeda, maka sifat adsorpsi dari karbon hasil analisa kimia rata-rata kandungan
aktif juga akan berbeda (Bansal dan Goyal, zeolit adalah sebagai berikut : SiO2 =
2005). Ketika dilakukan aktivasi, akan 64,55%, Al2O=12,83, Fe2O3=1,38, CaO=
terbentuk gugus fungsi pada karbon aktif 1,64, MgO= 0,71, K2O=2,81, Na2O= 0,33,
yang menyebabkan karbon menjadi reaktif TiO2 = 0,22, dan hilang dibakar = 15,18%
secara kimiawi. Oksidasi permukaan karbon (Arifin dan Harsodo, 1991), mempunyai nilai
aktif akan menghasilkan gugus hidroksil KTK (kapasitas tukar kation) 52,00-67,00
karbonil, dan karboksilat yang memberikat meq/100g (sebelum aktifasi) dan 65,00-
sifat amfoter pada karbon, sehingga karbon 84,00 meq/100g (setelah aktivasi) (Sariman
dapat bersifat sebagai asam maupun basa dkk, 1996 dalam Eddy, 2006).Daya reaktif
(Sudirjo, 2006). Karbon aktif sendiri zeolit ditentukan oleh kandungan silikat dan
merupakan adsorben yang bersifat non alumina.Selain itu, hilang bakar dan nilai
polar atau hidrofobik, sehingga tidak dapat KTK juga menentukan daya adsorpsi dari
menghilangkan molekul uap air dalam zeolit.Komposisi zeolit sintesis secara
biogas. umum berdasarkan Breck dan Flanigan
Menurut Smisek dan Cerny (1970), (1968) dalam Lutz (2014) adalah sebagai
ukuran diameter pori-pori karbon aktif berikut.
dibedakan menjadi 3, yaitu :

70
Kajian Penggunaan Karbon Aktif … (Nani Harihastuti, dkk)

NaA 2.0 SiO2 : 1 Al2O3 : 3.4 Na2O : 170 H2O Kimia dan Industri Vol. 1 No. 1
Hal.389-395.
NaX 4.5 SiO2 : 1 Al2O3 : 6.3 Na2O : 280 H2O Alwathan, Mustafa, dan Ramli Thahir. 2013.
Pengurangan Kadar H2S dari Biogas
NaY 9.0 SiO2 : 1 Al2O3 : 3.0 Na2O : 120 H2O
Limbah Cair Rumah Sakit dengan
Metode Adsorpsi. Jurnal Konversi Vol.
Dengan adanya kandungan Na dalam
2 No. 1 hal.1-6.
zeolit, maka zeolit akan sangat mudah
Apriyanti, Eny. 2012. Adsorpsi CO2
menyerap gas CO2 yang bersifat asam
Menggunakan Zeolit : Aplikasi Pada
lemah, sehingga CO2 yang tidak teradsorp
Pemurnian Biogas. Jurnal Universitas
oleh karbon aktif akan diserap oleh zeolit
Pandanaran Vol. 10 No. 23.
yang akan meningkatkan kemurnian CH4
Bansal, Roop Chand dan Goyal,
menjadi lebih tinggi.
Meenakshi. 2005. Activated Carbon
Adsorption. Taylor & Francis Group.
KESIMPULAN
Eddy, Herry Rodiana. 2006. Potensi dan
Pemanfaatan Zeolit di Provinsi Jawa
Proses pemurnian secara parsial tidak
Barat dan Banten. Bulletin Sumber
akan menghilangkan semua gas pengotor
Daya Geologi Vol. 1 No. 2.
yang terkandung dalam biogas. Biogas
Fischer, Mary Elizabeth.2010. Biogas
yang dimurnikan melalui proses terintegrasi
Purification : H2S Removal using
antara kondensasi dan adsorpsi dengan
Biofiltration. Tesis Master Applied
menggunakan adsorben karbon aktif dan
Science, Chemical Engineering,
zeolit akandapat menghasilkan gas CH4
University of Waterloo. Ontario.
dengan kemurnian tinggi (biomethane.).
Hamidi, Nurkholis, I. N. G. Wardana, dan
Hasil pemurnian biogas tersebut, akan
Denny Widhiyanuriyawan. 2011.
didapatkan sumber energi terbarukan yang
Peningkatan Kualitas Bahan Bakar
ramah lingkungan.
Biogas Melalui Proses Pemurnian
dengan Zeolit Alam. Jurnal Rekayasa
SARAN
Mesin Vol. 2 No. 3 Hal.227-231.
Hozairi, Bakir, dan Buhari. 2012.
Hasil kajian ini perlu ditindaklanjuti
Pemanfaatan Kotoran Hewan Menjadi
dalam penelitian pemurnian biogas secara
Energi Biogas Untuk Mendukung
terintegrasi melalui proses kondensasi dan
Pertumbuhan UMKM di Kabupaten
adsorpsi dengan adsorben karbon aktif dan
Pamekasan. Jurnal Teknologi
zeolit untuk pembuktian secara
Peternakan Sumber Energi yang
eksperimental dalam menghasilkan
Terbarukan, LP2M Universitas Islam
biomethane.
Madura.
Imamkhasani, S. 1998. Lembar Data
UCAPAN TERIMAKASIH
Keselamatan Bahan Vol. 1.Puslitbang
Kimia Terapan, Lembaga Ilmu
Pada kesempatan ini, penulis
Pengetahuan Indonesia.
mengucapkan terimakasih kepada ananda
------------------------ 1998. Lembar Data
Anif Rizqianti Hariz yang telah membantu di
Keselamatan Bahan Vol. 2. Puslitbang
dalam penyajian tulisan ini.
Kimia Terapan, Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
------------------------ 1998. Lembar Data
Keselamatan Bahan Vol. 3. Puslitbang
Aditya, Kusuma, Pricilia Melisa, dan Agus
Kimia Terapan, Lembaga Ilmu
Hadiyarto. 2012. Pemurnian Biogas
Pengetahuan Indonesia.
dari Kandungan Hidrogen Sulfida
Keller, Jurgen U., Erich Robens, dan Cedric
(H2S) dengan NaOH, CuSO4,
du Fresne von Hohenesche. 2002.
Fe2(SO4)3 dalam Packed Column
Thermogravimetric and Sorption
Secara Kontinyu. Jurnal Teknologi
Measurement

71
Jurnal Riset Industri (Journal of Industrial Research) Vol. 8 No. 1, April 2014, Hal. 65 – 72

Techniques/Instruments. Journal of dari Tempurung Kemiri.Jurnal Ilmiah


Universitat Siegen. Germany. Teknik Lingkungan Vol. 5 No. 2.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Sembiring, M.T. dan Sinaga, T.S. 2003.
Mineral. 2008. Pusat Data dan Arang Aktif (Pengenalan dan Proses).
Informasi ESDM. Smisek, M.dan Cerny, S. 1970. Active
Listyowati, Anggreini F. P., Wirakartika M., carbon: Manufacture, properties and
S. R. Juliastuti, dan Nunik Hendrianie. application. Elsevier Publishing
2012. Penurunan Kadar CO2 dan H2S Company. New York.
pada Biogas dengan Metode Adsorpsi Soerawidjaja, Tatang H. 2006. Potensi
Menggunakan Zeolit Alam. Jurnal Sumber Daya Hayati Indonesia dalam
Teknik Pomits Vol. 1 No. 1 Hal.1-5. Penyediaan Berbagai Bentuk Energi
Lutz, Wolfgang. 2014. Zeolite Y: Synthesis, http://www.dikti.org/biogasdiunduh
Modification, and Properties - A Case pada tanggal 31 Oktober 2014.
Revisited. Hindawi Publishing Sudirjo, M. 2006. Pembuatan Karbon Aktif
Corporation, Advances in Materials dari Kulit Kacang Tanah (Arachis
Sciense and Engineering. Hypogeae) dengan Aktivator Asam
Mara, I Made. 2012. Analisis Penyerapan Sulfat.Tugas Akhir Universitas
Gas Karbondioksida (CO2) dengan Diponegoro.
Larutan NaOH terhadap Kualitas Suryawan, Bambang. 2004. Karakteristik
Biogas Kotoran Sapi. Jurnal Dinamika Zeolit Indonesia sebagai Adsorben
Teknik Mesin Vol. 2 No. 1 Hal.38-46. Uap Air.Disertasi Fakultas Teknik
Negara, K.M.T., T.G.T. Nindhia, I.M. Universitas Indonesia.
Sucipta, I.K.A. Atmika, D.N.K.P. Suzuki, Motoyuki. 1990. Adsorption
Negara, I.W. Surata, dan A.A.I.A.S. Engineering. Kodansha Ltd. Tokyo.
Komaladewi. 2012. Pemurnian Biogas UOP. 2005. Introduction to Zeolite
dari Gas Pengotor Hidrogen Sulfida Molecular Sieves. http://www.uop.com
(H2S) dengan Memanfaatkan Limbah diunduh pada tanggal 28 November
Geram Besi Proses 2014.
Pembubutan.Jurnal Energi dan Vijay, Virendra K., Ram Chandra, Parchuri
Manufaktur Vol. 5 No. 1 Hal.33-41. M. V. Subbarao, dan Shyam S. Kapdi.
Ofori-Boateng, C. dan Kwofie, E. M. 2006. Biogas Purification and Bottling
2009.Water Scrubbing : A Better into CNG Cylinders : Producing Bio-
Option for Biogas Purification for CNG from Biomass for Rural
Effective Storage. World Applied Automotive Applications. The 2nd Joint
Sciences Journal 5 Hal.122-125. International Conference on
Peraturan Presiden No. 5 Tahun 206 “Sustainable Energy and Environment
tentang Kebijakan Energi Nasional. (SEE 2006)” 21-23 November 2006,
Polprasert, C. 2007. Organic Waste Bangkok, Thailand.
Recycling -Technology and Widyastuti, Apria, Berlian Sitorus, dan
Management (3rd edition). IWA Afghani Jayuska.2013. Karbon Aktif
Publishing. London. dari Limbah Cangkang Sawit sebagai
Prabarini, Nunik dan Okayadnya, D.G. Adsorben Gas dalam Biogas Hasil
2014.Penyisihan Logam Besi (Fe) Fermentasi Anaerobik Sampah
pada Air SUmur dengan Karbon Aktif Organik.JKK Vo. 2 (1) hal.30-33.

72

Você também pode gostar