Você está na página 1de 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fraktur atau patah tulang merupakan cedera fisik yang banyak

dijumpai di Indonesia. Masalah kesehatan ini menjadi perhatian publik

karena masih banyaknya kasus fraktur tanpa penanganan yang tepat.

Fraktur menurut Wijaya dan Putri (2013) adalah kondisi diskontinuitas

susunan tulang trauma langsung maupun tidak langsung yang diakibatkan

benturan langsung jika mengenai tulang juga dapat diakibatkan oleh

adanya kompresi berulang dan fraktur karena benturan tidak langsung

biasanya terjadi akibat rotasional.

Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013

proporsi kasus cedera patah tulang di Indonesia sebanyak 5,8%, di

provinsi Jawa Tengah setidaknya terdapat 6,2% kasus cedera patah tulang.

Kementerian kesehatan RI pada tahun 2012 melakukan survey nasional

yang mencatat bahwa angka prevalensi kasus fraktur secara nasional

sekitar 37,7% dengan jenis kasus terbanyak adalah fraktur femur dengan

presentase 35%. Menurut Kemenkes pada tahun 2015, prevalensi fraktur

terbanyak terjadi di Papua yaitu sebanyak 8,3% sedangkan di Jawa Tengah

6,2%. Sementara menurut Desiartama dan Aryana (2017) di Indonesia

kasus fraktur femur merupakan yang paling sering yaitu sebesar 39%

diikuti fraktur humerus (15%), fraktur tibia dan fibula (11%).


1
2

Helmi (2012) menjelaskan fraktur femur adalah hilangnya

kontinuitas tulang paha, kondisi fraktur femur secara klinis bisa berupa

fraktur terbuka yang disertai adanya kerusakan jaringan lunak (otot, kulit,

jaringan saraf, dan pembuluh darah) dan fraktur femur tertutup yang dapat

disebabkan oleh trauma langsung pada paha. Menurut Gusty dan

Armayanti (2014) prinsip penanganan fraktur meliputi reduksi, retensi dan

rehabilitasi. Reduksi adalah usaha dan tindakan memanipulasi fragmen-

fragmen tulang yang patah sedapat mungkin untuk kembali seperti letak

asalnya. Retensi adalah aturan umum dalam pemasangan gips yang

dipasang untuk mempertahankan reduksi, dalam pemasangan harus

melewati sendi diatas fraktur dan dibawah fraktur. Rehabilitasi adalah

pengobatan dan penyembuhan fraktur.

Menurut Putri dan Sarifah (2015) penatalaksanaan fraktur meliputi

tindakan konservatif maupun tindakan pembedahan. Tindakan konservatif

di antaranya : pemasangan gips, bidai, traksi kulit, traksi tulang, juga

perbaikan dengan melakukan manipulasi dan reposisi ke posisi mendekati

normal. Sedangkan tindakan operatif meliputi operasi Open Reduction

Internal Fixation (ORIF). Banyak masalah yang dapat timbul paska

tindakan operasi, diantaranya yaitu nyeri akut, hambatan mobilitas

diantaranya adalah hambatan mobilitas fisik dan juga hambatan mobilitas

di tempat tidur serta gangguan rasa nyaman akibat nyeri yang dirasakan.

Ambulasi dini dianjurkan segera pada 48 jam paska operasi, namun masih
3

banyak pasien yang melakukan ambulasi setelah empat atau lima hari

paska operasi.

Menurut pengamatan penulis selama melaksanakan praktek

keperawatan medikal bedah di ruang perawatan RSUD. Prof. Dr. Margono

Soekarjo Purwokerto, pasien post operasi fraktur femur sudah dilakukan

perawatan dengan baik, yaitu dengan mengaplikasikan tindakan

manajemen nyeri serta melatih rentang gerak sendi atau Range Of Motion

(ROM) secara bertahap dan dilakukan sesuai dengan Standar Operasional

Prosedur (SOP). Dalam pelaksanaannya pasien mengeluh nyeri sehingga

takut untuk melakukan latihan rentang gerak sendi, namun masalah nyeri

dan rasa takut yang dirasakan pasien kurang mendapatkan penanganan

dengan baik karena perawatan hanya berfokus kepada terapi farmakologis

saja sedangkan terapi non farmakologis tidak dilakukan secara optimal.

Menurut Ermawan (2016) salah satu masalah yang terjadi pada

pasien post op fraktur femur adalah keterbatasan gerak sendi lutut yang

dialami oleh pasien. Fraktur dapat menyebabkan kecacatan pada anggota

gerak yang mengalami fraktur, untuk itu diharuskan segera dilakukan

tindakan untuk menyelamatkan klien dari kecacatan fisik. Sedangkan

kecacatan fisik dapat dipulihkan secara bertahap melalui latihan rentang

gerak yaitu dengan latihan Range of Motion (ROM) yang dievaluasi secara

aktif, yang merupakan kegiatan penting pada periode post operasi guna

mengembalikan kekuatan otot pasien.


4

Faktor lain yang menyebabkan pasien post operasi tidak

melakukan pergerakan secara rutin yaitu kurangnya motivasi dari keluarga

dan ketidaktahuan pasien tentang manfaat ambulasi dini, sehingga pasien

lebih memilih untuk istirahat di tempat tidur. Nyeri, rasa takut, kurangnya

motivasi dan ketidaktahuan pasien tentang manfaat ambulasi dini jika

tidak dilakukan penyelesaian dengan baik, maka akan menimbulkan

masalah salah satunya yaitu kekakuan sendi atau kontraktur yang

mengakibatkan pasien pasif dalam mobilisasi. Hambatan mobilitas jika

tidak ditangani dengan mobilisasi yang benar juga dapat mengganggu

vaskularisasi serta dapat mengakibatkan hilangnya tonus otot.

Berdasarkan masalah diatas yang paling jelas terlihat akibat efek

dari fraktur femur adalah hambatan mobilitas salah satunya yaitu

hambatan mobilitas di tempat tidur, maka penulis tertarik untuk membuat

proposal laporan kasus dengan judul “ Asuhan Keperawatan Pada Pasien

Post Operasi ORIF Fraktur Femur Dengan Fokus Studi Hambatan

Mobilitas di Tempat Tidur Di Ruang Seruni RSUD Prof. Dr. Margono

Soekarjo Purwokerto.

B. Rumusan Masalah

Bagaimanakah asuhan keperawatan klien pada Pasien Post Operasi ORIF

Fraktur Femur dengan fokus studi Hambatan Mobilitas di Tempat Tidur di

Ruang Seruni RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.


5

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Melaksanakan Asuhan Keperawatan Hambatan Mobilitas di Tempat

Tidur pada Pasien Post Operasi ORIF Fraktur Femur di Ruang Seruni

RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dalam penulisan KTI antara lain :

a. Menjelaskan konsep teori fraktur femur.

b. Menjelaskan konsep asuhan keperawatan pada pasien post operasi

ORIF fraktur femur dengan fokus studi hambatan mobilitas di

tempat tidur.

c. Melakukan asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami

hambatan mobilitas di tempat tidur pada Post Operasi ORIF fraktur

femur di Ruang Seruni RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo

Purwokerto meliputi pengkajian, penetapan diagnosa, perencanaan

keperawatan, implementasi keperawatan serta evaluasi.

d. Menganalisa dan membandingkan teori dengan hasil pengkajian,

masalah keperawatan, perencanaan, dan evaluasi pada kedua klien

Post Operasi ORIF fraktur femur.

e. Mengambil kesimpulan dari asuhan keperawatan yang dilakukan

pada pada kedua klien Post Operasi ORIF fraktur femur.


6

D. Manfaat Penulisan

Manfaat yang diharapkan penulisan karya tulis ilmiah ini antara lain :

1. Bagi pendidikan

Memberikan manfaat bagi pengembangan praktik keperawatan dalam

mengelola kasus dengan masalah hambatan mobilitas di tempat tidur

pada pasien dengan Post Operasi ORIF Fraktur Femur kemudian

sebagai informasi bagi tenaga kesehatan lain terutama dalam

mengelola klien dengan Post Operasi ORIF Fraktur Femur dengan

masalah hambatan mobilitas di tempat tidur.

2. Bagi penulis

Dapat memberikan wawasan dalam mengelola kasus dengan masalah

hambatan mobilitas di tempat tidur pada Pasien Post Operasi ORIF

Fraktur Femur.

3. Bagi masyarakat

Dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang masalah

hambatan mobilitas di tempat tidur pada Pasien Post Op ORIF Fraktur

Femur.

Você também pode gostar

  • Sap Hipertensi
    Sap Hipertensi
    Documento22 páginas
    Sap Hipertensi
    Novita Aditama
    Ainda não há avaliações
  • Hiv Aids
    Hiv Aids
    Documento15 páginas
    Hiv Aids
    Dyyah Reviantti
    Ainda não há avaliações
  • BAB II Fix Print
    BAB II Fix Print
    Documento14 páginas
    BAB II Fix Print
    Novita Aditama
    Ainda não há avaliações
  • DAFTAR PUSTAKA Print
    DAFTAR PUSTAKA Print
    Documento3 páginas
    DAFTAR PUSTAKA Print
    Novita Aditama
    Ainda não há avaliações
  • Bab III Print
    Bab III Print
    Documento8 páginas
    Bab III Print
    Novita Aditama
    Ainda não há avaliações
  • COVER Print
    COVER Print
    Documento11 páginas
    COVER Print
    Novita Aditama
    Ainda não há avaliações
  • Askep SH Hcu
    Askep SH Hcu
    Documento22 páginas
    Askep SH Hcu
    Novita Aditama
    Ainda não há avaliações
  • Form Pengkajian Nyeri
    Form Pengkajian Nyeri
    Documento2 páginas
    Form Pengkajian Nyeri
    Nashwa Fathira
    86% (7)
  • Askep DM Keluarga BLM Fix
    Askep DM Keluarga BLM Fix
    Documento45 páginas
    Askep DM Keluarga BLM Fix
    Novita Aditama
    Ainda não há avaliações
  • Cekade
    Cekade
    Documento13 páginas
    Cekade
    Tony
    Ainda não há avaliações
  • Pengkajian Nyeri Kronis-2
    Pengkajian Nyeri Kronis-2
    Documento17 páginas
    Pengkajian Nyeri Kronis-2
    Isrotun Khasanah
    Ainda não há avaliações
  • Paliatif Bu Siti Revisiiiiii
    Paliatif Bu Siti Revisiiiiii
    Documento31 páginas
    Paliatif Bu Siti Revisiiiiii
    Novita Aditama
    Ainda não há avaliações
  • LP Bu Ifah
    LP Bu Ifah
    Documento51 páginas
    LP Bu Ifah
    Novita Aditama
    Ainda não há avaliações
  • Laporan Pendahuluan CHF
    Laporan Pendahuluan CHF
    Documento13 páginas
    Laporan Pendahuluan CHF
    Ajeng Laras Auliannisa
    Ainda não há avaliações
  • Sap DM Keluarga-1
    Sap DM Keluarga-1
    Documento11 páginas
    Sap DM Keluarga-1
    Nurul Oktyy Pangestu
    Ainda não há avaliações
  • Askep CKD
    Askep CKD
    Documento25 páginas
    Askep CKD
    Novita Aditama
    Ainda não há avaliações
  • LP SH Hcu
    LP SH Hcu
    Documento25 páginas
    LP SH Hcu
    Novita Aditama
    Ainda não há avaliações
  • Paliatif Bu Siti Revisiiiiii
    Paliatif Bu Siti Revisiiiiii
    Documento31 páginas
    Paliatif Bu Siti Revisiiiiii
    Novita Aditama
    Ainda não há avaliações
  • Resume Keluarga Tn. S
    Resume Keluarga Tn. S
    Documento19 páginas
    Resume Keluarga Tn. S
    Novita Aditama
    Ainda não há avaliações
  • Leaflet DM Keluarga
    Leaflet DM Keluarga
    Documento2 páginas
    Leaflet DM Keluarga
    Novita Aditama
    Ainda não há avaliações
  • Askep SH Hcu
    Askep SH Hcu
    Documento20 páginas
    Askep SH Hcu
    Novita Aditama
    Ainda não há avaliações
  • Doa Pembukaan Futsal
    Doa Pembukaan Futsal
    Documento1 página
    Doa Pembukaan Futsal
    Fandy Hidayat
    100% (3)
  • LP Tumor Otak
    LP Tumor Otak
    Documento28 páginas
    LP Tumor Otak
    Novita Aditama
    Ainda não há avaliações
  • Defribilasi Elektif
    Defribilasi Elektif
    Documento14 páginas
    Defribilasi Elektif
    Novita Aditama
    Ainda não há avaliações
  • Tugas Kewirausahaan Pak Petrus
    Tugas Kewirausahaan Pak Petrus
    Documento4 páginas
    Tugas Kewirausahaan Pak Petrus
    Novita Aditama
    Ainda não há avaliações
  • Analisis Perhsahaan
    Analisis Perhsahaan
    Documento3 páginas
    Analisis Perhsahaan
    Novita Aditama
    Ainda não há avaliações
  • Sap Morning Sickness
    Sap Morning Sickness
    Documento8 páginas
    Sap Morning Sickness
    Novita Aditama
    Ainda não há avaliações
  • Sap Iva Print
    Sap Iva Print
    Documento9 páginas
    Sap Iva Print
    Novita Aditama
    Ainda não há avaliações
  • Bab I
    Bab I
    Documento16 páginas
    Bab I
    Novita Aditama
    Ainda não há avaliações