Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Asisten Praktikum :
Aldy Ilham
Kelompok 8
Nama / NIM :
Fauzan Dwicahyo Muzaffar C44180042
Meida Safira C34180049
Naufal Faiz Falah Abdillah E34180099
Risna Candra Rinanda C24180017
Zafira Khoirunnisa C34180082
TUGAS PRAKTIKUM
1. Analisis bacaan “Rasim, Motor Ekonomi Desa” oleh Megandika Wicaksono, Kompas,
27 Februari 2018” dengan menggunakan alat analisis wujud kebudayaan. Tunjukkan tiga
fakta untuk setiap wujud kebudayaan yang ada pada bacaan diatas!
No Jenis Wujud Wujud Kebudayaan dalam Kutipan dalam Teks
Kebudayaan Teks
1. Idiil (pola 1. Rasim berpandangan bahwa ”Saya terinspirasi kata-kata
bersikap) suatu desa harus dapat Bung Karno tentang desa yang
berdikari, artinya dapat berdikari. Kalau desa mau
mandiri secara ekonomi maju, harus memiliki usaha
supaya desa tersebut maju. sendiri,”
1. Sistem religi
Sistem religi di Bali tidak hanya agama Hindu saja, melainkan di Bali juga terdapat
semua agama yang ada di Indoneisa. Masyarakat di Bali juga banyak yang menganut
agama selain Hindu, tetapi sebagian besar memang masyarakat di Bali menganut agama
Hindu. Hal ini dikarenakan agama Hindu adalah agama pertama kali yang diperkenalkan
ke masyarakat Bali. Ajaran ini dibawah oleh para pendeta dari India yang berkelana di
Nusantara dan kemudian memperkenalkan sastra Hindu-Buddha kepada suku Bali
berabad-abad yang lalu. Masyarakat menerimanya dan mengkombinasikannya dengan
mitologi pra-Hindu yang diyakini mereka.
Suku Bali Hindu percaya adanya satu Tuhan dengan konsep Trimurti yang terdiri atas
tiga wujud, yakni sebagai berikut :
Brahmana : menciptakan;
Wisnu : yang memelihara;
Siwa : yang merusak.
Tempat ibadah agama Hindu disebut pura. Pura di Bali memiliki sifat berbeda-beda,
antara lain :
a) Upacara Melasti
Upacara Melasti adalah upacara penyucian yang dilakukan 2-3 hari sebelum
Hari Raya Nyepi.
b) Ogoh-ogoh
Tepat sehari sebelum Hari Raya Nyepi, masyarakat Bali akan melakukan
pawai Ogoh-ogoh. Ogoh-ogoh biasanya dibuat jauh-jauh hari sebelum Nyepi.
Ogoh-ogoh adalah sebuah patung raksasa simbol dari Bhuta Kala yang biasa
digambarkan sebagai wujud kejahatan dan menyeramkan. Di akhir parade, ada
masyarakat yang membakar ogoh-ogoh untuk mengusir roh jahat agar tidak lagi
mengganggu persiapan untuk perayaan Nyepi di keesokan harinya.
Sehari setelah Hari Raya Nyepi, masyarakat Bali akan melakukan upacara
Ngembak Geni dengan bersembahyang di pura. Dalam Ngembak Geni,
masyarakat diperbolehkan untuk melakukan aktivitas seperti biasa. Setelah
selesai, mereka akan melakukan dharma shanti, yakni ketika orang-orang saling
meminta maaf dan memaafkan satu sama lain.
Upacara Ngaben
Ngaben adalah upacara pembakaran jenazah yang dilakukan untuk
menyempurnakan jenazah. Upacara ini dilakukan jika ada orang yang meninggal
baik secara langsung maupun tidak. Biasanya orang-orang dengan tingkat ekonomi
tinggi bisa melakukan Ngaben dalam waktu relatif cepat atau sekitar 3-7 hari saja.
Ngaben jenis ini disebut juga dengan Ngaben Sawa Wedana. Pada Ngaben jenis ini
individu yang telah meninggal akan dibakar sesuai dengan tanggal baik yang telah
ditentukan oleh pendeta. Saat menunggu upacara Ngaben berlangsung, jenazah akan
disimpan dalam peti terlebih dahulu di tempat kediaman keluarganya. Jenazah yang
akan dibakar akan di hias terlebih dahulu sesuai dengan adat Bali, seperti memakai
kebaya bagi jenazah perempuan.
Ngaben jenis lain yang sering dilakukan di Bali adalah Ngaben Asti Wedana di
mana jenazah telah dikubur terlebih dahulu sehingga kelak yang dibakar hanyalah
tulangnya saja atau apabila tulang jenazah sudah tidak ada maka prosesi Ngaben
hanya memakai perumpamaan tanah kuburnya saja. Ngaben jenis ini biasanya
dilakukan secara massal oleh satu desa. Pelaksanaan ngaben ini dilakukan menunggu
waktu yang cukup lama karena keluarga mungkin terbentur masalah biaya atau
aturan adat desa yang mengikat.
Tilem adalah rerahinan atau hari suci bagi umat Hindu, dirayakan untuk
memohon berkah dan karunia dari Ida Sang Hyang Widhi. Tilem dirayakan setiap
malam pada waktu bulan mati (Krsna Paksa). Hari suci Tilem dirayakan setiap 30
atau 29 hari sekali. Pada hari suci Tilem, bertepatan dengan Sanghyang Surya
beyogya memohonkan keselamatan kepada Ida Sang Hyang Widhi.
4. Sistem Pendidikan
Pendidikan di Bali sudah maju, hal ini terbukti dari sistem pendidikan di Bali dari Tk
sampai SMA sudah terdapat di desa-desa kecil. Pemerintah Bali juga sangat
meperhatikan pendidikan. Terdapat banyak beasiswa-beasiswa yang diberikan oleh
Pemerintah Bali untuk kalangan yang kurang mampu secara eknomi. Selain itu
pendidikan di Bali juga memfokuskan di bidang pariwisata, disana terdapat Sekolah
Tinggi Ilmu Pariwisata yang sejajar dengan perguruan tinggi.
5. Bahasa
Bahasa sehari-hari yang digunakan di Bali adlah bahasa Bali, setiap daerah memiliki
logatnya masing-masing. Bahasa Bali halus terdapat di Kabupaten Gianyar dan Bahasa
Bali kasar terdapat di Kabupaten Buleleng.
6. Kebudayan Masyarakat
Kebudayan Masyarakat Bali antara lain tari Pendet merupakan tari penyambutan
yang ditujukan untuk menyambut tamu-tamu agung, tari kecak (tari saklar yang diakui
oleh masyarakat Bali) merupakan salah satu jenis tari pertunjukan. Tari Sembayang
Rejang juga merupakan salah satu jenis tari pertunjukan. Adapun tari yang digunakan
untuk pertunjukan pariwisata salah satunya adalah tari Barong, tarian ini biasanya
ditampilkan kepada wisatawan-wisatawan yang datang ke Bali. Leak bukan kesenian,
tetapi adalah suatu iblis yang dianggap mengerikan bagi masyarakat Bali.
7. Pekerjaan
Sebagian besar masyarakat Bali memiliki mata pencaharian sebagai petani. Selain
padi, pertanian yang lain yaitu palawija, kopi, dan kelapa. Peternakan di Bali juga maju,
yaitu ternak babi dan sapi. Selain itu juga dikembangkan peternakan kambing, kerbau,
dan kuda. Perikanan juga dikembangkan antara lain perikanan darat dan laut, perikanan
laut terdapat di pinggir pantai. Para nelayan menggunakan jangkung (perahu penangkap
ikan) untuk mencari ikan tongkol, udang, dan cumi-cumi. Di Bali juga banyak terdapat
industri kerajinan, kerajinan yang dibuat meliputi: benda-benda anyaman, kain tenun,
pabrik rokok, dan tekstil. Selain itu juga banyak perusahaan yang menjual jasa, seperti
biro perjalanan, hotel, rumah makan, taksi, dan toko kesenian. Tempat usaha terbesar
terdapat di Gianyar, Denpasar, dan Tabana. Dikarenakan di Bali sebagian besar
didonimasi oleh pariwisata, sehingga banyak masyarakat yang bekerja disektor
pariwisata. Selain itu masyarakat juga banyak yang bermatapencaharian sebagai
pedagang ataupun wiraswasta.