Você está na página 1de 5

Skenario D Blok 22 Tahun 2019

A male newborn was delivered at private clinic, assisted by midwife. He was delivered
frn a 36 years old woman, primigravida. Mrs, Siti, the baby’s mother had a premature ruptured
of membrane since 4 days ago. The liquor was thick, smelly, and greenish. She had fever since
one day before delivery. She also had history of hypertension during the last trimester of
pregnancy. The pregnancy was full term, 39 weeks. The baby was not cried spontaneously after
birth. The midwife said Apgar score 1 for 1st minute and 2 for 5th minute and 5 at 10th minute.
The baby had a difficulty while breathing, and had a grunting. The widwife then referred him
to Moh Hoesin Hospital.

Physical examination revealed body weight was 2300 grams. Body length 48 cms, head
circumference 34 cms, His temperature was 36℃. He looked hypoactive and tachypnoe,
respiratory rate 72 breaths per minute, there was chest indrawing, grunting could be heard using
stethoscope, breathing sound was normal, he still looked cyanotic even after been giving nasall
oxygen. Sucking reflex was weak. Heart rate was 174 beats per minute. Abdomen was tender
with normal bowel sound. There were meconium staining at umbilical cord and skin. Other
examination within normal range.

INSTRUCTION

Please explain the management for the baby

Analisis Masalah

1. Bayi mengalami kesulitan bernapas dan merintih. Bayi tidak langsung menangis setelah
dilahirkan.
a. Apa saja etiologi bayi lahir sulit bernapas dan merintih?
b. Mengapa bayi tidak langsung menangis setelah dilahirkan?
Jawab:
Karena usus bayi dalam kandungan dapat secara refleks melepaskan mekonium
ke dalam cairan ketuban. Bila air ketuban berwarna kehijauan tersebut diminum
oleh bayi, maka ini akan menginfeksi paru-paru bayi dan memicu peradangan.
Akibatnya, bayi mengalami kesulitan bernapas dan kemudian sulit menangis
saat lahir.
c. Bagaimana fisiologis bayi baru lahir? (YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KASUS INI)
d. Bagaimana mekanisme bayi lahir tidak langsung menangis setelah dilahirkan?
e. Bagaimana tata laksana yang dapat diberikan pada bayi lahir tidak langsung
menangis, mengalami kesulitan bernapas, dan merintih?

2. Seorang bayi laki-laki baru lahir dibawa ke praktek klinik, ditemani oleh bidan. Bayi
tersebut dilahirkan oleh wanita usia 36 tahun, primigravida. Nyonya Siti, ibunya bayi,
mengalami pecah ketuban dini 4 hari yang lalu. Cairannya kental, berbau, dan
kehijauan. Ia juga mengalami demam sejak 1 hari sebelum melahirkan. Ny. Siti
memiliki riwayat hipertensi selama trimester akhir kehamilan. Kehamilan full term, 39
minggu.
a. Apa makna klinis cairan ketuban kental, berbau, kehijauan dan demam?
b. Bagaimana hubungan riwayat kehamilan dengan kasus ini? (BANYAKKIN
YANG BETANGGUNG JAWAB SAMA SOAL INI)
c. Bagaimana tata laksana pada pecah ketuban dini?

3. Riwayat Pemeriksaan Bayi: Bidan melaporkan skor Apgar 1 pada menit pertama, 2
pada menit ke-5, dan 5 pada menit ke-10.
a. Bagaimana prosedur penilaian dengan skor APGAR?
Jawab:
Nilai APGAR memungkinkan pengkajian untuk mengetahui perlu tidaknya
resusitasi dilakukan dengan cepat. Bayi yang sehat harus mempunyai nilai
APGAR 7-10 baik itu pada penilaian 1 menit pertama maupun penilaian pada 5
menit kemudian dalam kehidupan pertama bayi baru lahir. Pemeriksaan ini
dilakukan secara cepat bayi baru lahir akan mengevaluasi keadaan fisik dari
bayi baru lahir dan sekaligus mengenali adanya tanda tanda darurat yang
memerlukan dilakukannya tindakan segera terhadap bayi baru lahir. APGAR
dipakai untuk menilai kemajuan kondisi BBL pada saat 1 menit dan 5 menit
setelah kelahiran.Pengukuran menit pertama digunakan untuk menilai
bagaimana ketahanan bayi melewati proses persalinan. Pengukuran pada menit
kelima menggambarkan sebaik apa bayi dapat bertahan setelah keluar dari
rahim ibu. Pada situasi tertentu pengukuran ke tiga kalinya dan selanjutnya
dapat dilakukan pada menit ke 10, 15, dan 20 setelah kelahiran.
Sumber: Cunningham, F. G., Gant, N. F., Leveno, K. J., Gilstrap, L. C.,
Hauth, J. C., &Wenstrom, K. D., 2006.William Obstetrics, 21ed. Texas:
HillCompanies, Inc. (bagian Neonatologi)
Tabel 2. Skor APGAR

b. Apa interpretasi hasil skor APGAR pada kasus ini?

4. Bidan telah membersihkan jalur napas bayi menggunakan manual suction dan
menstimulasi bayi dengan menepuk kaki.
a. Apa indikasi dan tujuan dilakukannya manual suction dan stimulasi bayi dengan
menepuk kaki?

5. Pemeriksaan fisik
 BBL : 2300 gram
 PB : 48 cm
 LK : 34 cm.
 Suhu : 36℃.
 RR : 72x/menit.
 Bayi terlihat hipoaktif dan takipneu.
a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormalitas dari hasil
pemeriksaan fisik pada kasus ini?
Jawab:

Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai Normal Interpretasi


Berat badan 2300 gram 2500-4000 g (aterm) BBLR
<2500 = BBLR
<1500 = BBLSR
<1000 = Extremely
low birth weight
Panjang badan 48 cm 30 minggu = 37.5 cm Sesuai dengan usia
32 minggu = 40 cm kehamilan = AGA
34 minggu = 42.5 cm (kurva 1. persentile
36 minggu = 45 cm BB,PB, lingkar
40 minggu = 50 cm kepala)
Lingkar kepala 34 cm 31-36 cm (aterm) Sesuai dengan usia
32 minggu = 27-32 cm kehamilan = AGA
34 minggu = 29-34 cm (kurva 1. persentile
40 minggu = 33-37 cm BB,PB, lingkar
kepala)
Suhu 36℃ 36℃-37℃ Normal

Respiratory 72x/menit <60/min Abnormal


Rate
Aktivitas Hipoaktif Gerakan aktif Abnormal

Pola pernapasan Takipnea Eupnea Abnormal

1. Pemeriksaan Spesifik
 Refleks mengisap lemah
 Abdomen lunak, bising usus normal.
 Pewarnaan mekonium di korda umbilikus (+) kulit (+).
 Retraksi dada(+), grunting dapat didengar dengan stetoskop, bunyi pernapasan
normal.
 Bayi terlihat sianotik meski telah diberikan oksigen nasal.
a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormalitas hasil pemeriksaan spesifik
pada kasus ini? (BANYAKKIN YANG BERTANGGUNG JAWAB DI SOAL
INI)

Learning Issue

1. LBW
2. Neonatal Respiratory Distress (Bronchopneumonia, Asphyxia) (DISINILAH
TEMPLATE)
3. Premature Rupture of Membrane
4. Sepsis Neonatorum.

Hipotesis : Seorang bayi laki-laki baru lahir cukup bulan dengan berat badan
lahir rendah dan neonatal respiratory distress.

Tambahan dari dokter Venny

 Klasifikasi bayi dengan berat badan lahir dan usia dikaitkan dengan kurva lubchenco
 Yang menyebabkan neonatal respiratory distress?
 Mungkin tidak pada kasus ini bayi sudah mengalami sepsis?

Você também pode gostar