Você está na página 1de 25

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA KLIEN Ny.

N DENGAN
NYERI SENDI DI KELURAHAN TANJUNG RT 04/03 KECAMATAN
PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS
Sebagai Tugas Praktik Klinik Stase Keperawatan Gerontik

DISUSUN OLEH :
EVA SEKAR HERDAYANI
NIM. P1337420216101

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
2019
Nama pengkaji : Eva Sekar Herdayani
Tanggal pengkajian : 22 Januari 2019
Waktu pengkajian : 12.30 WIB
TTD pengkaji :

I. Identitas Umum Keluarga


A. Identitas Kepala Keluarga
Nama KK : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki – laki
Umur : 62 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh tani
Alamat : Tanjung, RT 04 / RW 03
B. Komposisi Keluarga
Hubunga
Jenis
No Nama n Umur Pekerjaan ket
kelamin
keluarga
1. Ny. N P Istri 60 thn Ibu RT Nyeri sendi
C. Genogram

Tn. S
Ny. N

Ny. M Tn. D Tn.S Tn.S

Keterangan :

Menikah Perempuan

Garis keturunan
Perempuan
(Meninggal)
Laki-laki

Tinggal satu rumah Laki - laki

Klien (meninggal )

D. Type Keluarga
1. Jenis Tipe keluarga : keluarga usila
2. Masalah yang terjadi dengan tipe keluarga tersebut : tidak ada
masalah yang berarti, karena salah satu anak dari Ny. N rumahnya
dekat dan sering mengunjungi Ny. N.
E. Suku / Kebangsaan
1. Asal suku bangsa : Jawa
2. Budaya yang berhubungan dengan kesehatan: tidak ada budaya
yang mengikat dan berpantangan terhadap kesehatannya
F. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan
Tidak ada kepercayaan di keluarga yang bertentangan dengan kesehatan
G. Status Sosial Ekonomi Keluarga
1. Anggota keluarga yang mencari nafkah : Suami dan anak
2. Penghasilan : penghasilan tidak tetap, kira – kira Rp 300.000/
bulan
3. Upaya lain : tidak ada
4. Harta benda yang dimiliki : rumah dengan perabot yang sederhana
5. Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : untuk memenuhi
kebutuhan primernya sendiri seperti membayar listrik dan makan Ny.
N merasa cukup.
H. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Kegiatan rekreasi keluarga dilakukan dengan menonton televisi di rumah,
berkumpul dengan salah satu anak dan cucunya yang rumahnya
bersebelahan.

II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


A. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga usia lanjut, karena Ny. N sudah tidak bekerja sebagai tani tetapi
suaminya masih bertani, semua anak sudah meninggalkan rumah, maka
pasangan berfokus untuk mempertahankan kesehatan, beradaptasi untuk
tinggal di rumah sendiri daripada bersama anaknya.
B. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Perkembangan yang belum terpenuhi berupa mempertahankan kesehatan.
Sedangkan perkembangan keluarga yang lain sudah terpenuhi yaitu anak
sudah memisahkan diri tetapi anak – anaknya masih sering mengunjungi
Ny. N dan hubungan dengan anak, menantu, cucu maupun suami baik.
Ny. N sudah dapat beradaptasi di rumah sendiri bersama suami tanpa
anaknya.
C. Riwayat kesehatan keluarga inti
Tn. S pernah dirawat di RST Wijayakusuma karena mengalami thypoid
sekitar 4 tahun yang lalu, Anak – anak dari Ny. N dan Tn. S tidak ada
yang pernah dirawat di RS karena tidak pernah mengalami masalah
kesehatan yang serius, masalah kesehatan yang diderita berupa batuk &
pilek biasa. Ny. S juga tidak pernah dirawat di rumah sakit, hanya saja
ahir – ahir ini Ny. S mengeluh nyeri pada kedua lututnya.
D. Riwayat Kesehatan saat ini
Pada keluarga Ny. N yang merasa mengalami gangguan kesehatan adalah
Ny. N, ia sering mengeluh nyeri / pegal pada kedua lututnya. Ny. N
melakukan upaya pemeliharaan kesehatannya dengan mengikuti
posyandu lansia dan ia diberi obat oleh petugas kesehatan di posyandu.
Obatnya meliputi kalsium laktat dan meloxicam yang diminum 1 x sehari
susudah makan. Ny. N tidak menghindari makanan apapun. Ny. N
beranggapan ia mengalami pegal karena usianya yang sudah tua.
E. Riwayat penyakit keturunan
Ny.N mengatakan tidak tahu apakah ada penyakit keturunan. Ny.N hanya
mengetahui orang tuanya meninggal karena usia sudah tua.
F.Riwayat kesehatan Ny. N
No Nama Umu B Keadaan Imunis Masala Tindakan
r B kesehata asi h yang telah
n kesehat dilakukan
an
1 Ny. N 60 62 Nyeri - Nyeri Periksa di
tahu kg pada sendi posyandu
n lutut lansia
G. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan
Puskesmas, posyandu
H. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Ny. N mengatakan orang tuanya tidak pernah mengalami masalah
kesehatan yang serius, kedua orang tuanya meninggal karena faktor usia.

III. PENGKAJIAN LINGKUNGAN


A. Karakteristik Rumah
1. Luas rumah kira – kira 8 x 6 meter persegi, dengan 4 kamar tidur, 1
ruang tamu dan ruang keluarga, 1 dapur dan kamar mandi
2. Sumber air menggunakan sumur dengan PDAM
3. Tipe rumah : permanen
a. Kepemilikan sendiri
b. Jumlah dan ratio kamar : 4 kamar tidur, 1 kamar mandi
c. Ventilasi / jendela : penerangan cukup, cahaya dapat masuk
kerumah, pada pagi hari terang tanpa menggunakan lampu,
jendela dapat dibuka
d. Pemanfaatan ruangan baik, sesuai dengan kegunaan
ruangan
e. Septic tank : Ada septik tank dan pembuangan air limbah
dengan kondisi baik dengan kedalaman 10 meter terletak di
belakang rumah dan jarak dari sumber air kurang dari 10 meter.
f. Sumber air minum : Air sumur
g. Kamar mandi / wc : bentuk leher angsa
h. Keluarga biasa membuang sampah dibelakang rumah
dengan karung besar dan kemudian di ambil petugas sampah
setiap 2 hari sekali.
i. Kebersihan lingkungan cukup, tidak ada lantai yang licin,
pekarangan bersih karena Ny.N rutin menyapu dan tidak ada
aliran air yang mampet.
j. Denah rumah :

1 2
3
6
4

7 5
Keterangan : U
1 : ruang tamu dan keluarga B T
2 : kamar tidur S
3 : Kamar tidur
4 : kamar tidur
5 : kamar tidur
6 : dapur
7 : kamar mandi
4. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
a. Kebiasaan masyarakat sekitar
Tidak ada kesepakatan masyarakat yang bertentangan dengan
kesehatan, tetangga termasuk tetangga yang baik, rasa
kekeluargaan dan kegotong royongan tinggi, posyandu lansia
diadakan setiap bulan pada hari selasa minggu keempat.
b. Aturan / kesepakatan
Tidak ada yang bertentangan dengan kesehatan
c. Budaya jawa yang dianut turun temurun
Tidak ada yang bertentangan dengan kesehatan
5. Mobilitas Geografi Keluarga
Keluarga sudah lama tinggal di rumah tersebut dan tidak pernah
pindah sejak menikah.
6. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Ny. N rutin mengikuti posyandu lansia setiap bulan, interaksi dengan
masyarakat sekitar baik. Ny. N juga mengikuti kegiatan kerja bakti
dan pengajian di desanya setiap hari minggu.
7. Sistem Pendukung
Rumah salah satu anak Ny. N yaitu anak pertamanya dekat dengan
rumah Ny. N dan sering menjenguk bersama cucunya, menantu juga
menerima keadaanya sedangkan 3 anak lainnya rumahnya jauh tetapi
sering memberi kabar. Tidak ada masalah yang berarti mengenai
hubungan dengan anak, cucu dan menantunya.
8. Struktur Keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
Antar anggota keluarga terbina hubungan yang harmonis, cara
komunikasi dengan sistem terbuka, dalam menghadapi suatu
permasalahan, selalu dilakukan musyawarah keluarga sebelum
memutuskan suatu permasalahan.
b. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga merupakan keluarga lansia yang terdiri dari suami dan
istri dalam satu rumah, anak – anaknya sudah memisahkan diri.

c. Struktur peran keluarga


Tn. S sebagai kepala keluarga bertanggung jawab dalam mengatur
rumah tangganya. Ny. N sebagai istri berperan sebagai ibu rumah
tangga.
d. Kepercayaan dan norma keluarga
Kepercayaan dan norma yang berlaku dalam keluarga
menyesuaikan dengan nilai dalam agama Islam yang dianutnya
serta norma masyarakat disekitarnya.
B. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Keluarga cukup rukun dan perhatian dalam membina rumah tangga.
2. Fungsi sosialisasi
a. Kerukunan dalam keluarga baik
b. Interaksi dan hubungan dalam keluarga baik
c. Keluarga selalu mengajarkan dan menanamkan perilaku
sosial yang baik
d. Kegiatan keluarga pada waktu senggang : menonton televisi
di rumah dan berkumpul dengan anak pertamanya dan cucunya
yang rumahnya dekat.
e. Partisipasi dalam kegiatan sosial baik, Ny. N sering
mengikuti kerja bakti di desanya.
3. Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga hanya mengenal masalah kesehatannya berupa pegal karena
usia tuanya. Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan
terbatas karena keluarga menganggap nyeri pada lutut Ny. N karena
usianya yang menua.Keluarga kurang mengetahui langkah-langkah
apa saja yang harus dilakukan dalam menangani sakit pada Ny. N,
biasanya selain rutin minum obat berupa kalsium laktat dan
meloxicam 1 x sehari sesudah makan yang diperoleh dari posyandu
lansia, Ny. N mengoleskan minyak kayu putih/ balsem pada lutut
yang sakit dan sering melakukan jalan pagi.
4. Fungsi Reproduksi
Tn. S berusia 62 tahun dan Ny. N 60 tahun merupakan usia lansia dan
Ny. S sudah mengalami menopouse. Ny. N tidak pernah memakai KB.
5. Fungsi Ekonomi
Tn. S bekerja sebagai tani, untuk kehidupan sehari-harinya ia juga
dibantu oleh anak - anaknya yang bekerja sebagai buruh.
C. Stress dan Koping Keluarga
1. Stressor jangka pendek : Ny.N mengatakan bagaimana melakukan
perawatan yang lebih baik pada penyakitnya agar cepat sembuh
2. Stressor jangka panjang : ingin memenuhi hidupnya dengan
memenuhi kebutuhan
3. Respons keluarga terhadap stressor : keluarga menjalani dengan
tenang, berusaha untuk memelihara kesehatan dengan mengikuti
posyandu lansia.
4. Strategi koping : Ny. N memandang sakitnya karena usianya yang
sudah menua
5. Strategi adaptasi disfungsional : Ny.N memfokuskan kegiatan
sehari – hari dengan banyak berdoa, dan memeriksakan sakitnya ke
posyandu.
D. Keadaan Gizi Keluarga
Pemenuhan gizi cukup
E. Harapan Keluarga
1. Terhadap masalah kesehatannya : berusaha memelihara
kesehatannya dengan mengurangi aktivitas dan setiap pagi melakukan
jalan sehat keliling sekitar desanya agar kaki tidak kaku.
2. Terhadap petugas kesehatan yang ada : minta diberitahu cara apa
saja yang dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri pada lututnya.
F. Pemeriksaan Fisik Ny. N
No Variable
1. Riwayat penyakit saat ini Nyeri pada lututnya sudah satu
minggu, terahir diperiksa
diposyandu hari selasa 22
januari 2019
2. Keluhan yang dirasakan Sering mengeluh nyeri pada
kedua lutut
P : nyeri saat setelah bangun
dari duduk dan setelah
beraktivitas
Q : nyeri cenat cenut
R : di kedua lutut
S : skala nyeri 4
T : hilang timbul
3. Tanda dan gejala Terasa pegal dikedua lutunya
saat bangun dari duduk yang
lama
4. Riwayat penyakit sebelumnya Tidak ada
5. Tanda – tanda vital TD : 100/80 mmHg, N :
72x/menit, RR : 20 x/menit, S :
36,40 C
6. Sistem kardiovaskuler Bunyi jantung S1 dan S2
reguler
7. Kepala Tidak ada pembesaran dan nyeri
tekan, bentuk kepala mesochepa
l
8. Mata Konjungtiva tidak anemis, tidak
ada katarak, penglihatan masih
baik.
9. Hidung Bentuk simetris, bersih tidak
ada polip, rangsang terhadap
stimulus bau masih baik
10. Telinga Simetris, bersih, tidak terdapat
serumen, pendengaran masih
baik
11. Mulut Mukosa bibir lembab, gigi
masih utuh, rasa pengecapan
masih baik
12. Leher Tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid
13. Dada Simetris, tidak terdapat nyeri,
bunyi nafas normal
14. Abdomen Datar, supel, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada pembesaran
15. Ekstremitas atas dan bawah Tidak ada sianosis, nyeri pada
kedua lutut, kaki kadang terasa
kaku, terdapat varises dikedua
kakinya
Kekuatan otot
5 5
5 5
16. Kulit Bersih, tidak ada gatal, CRT <2
detik

G. Pengkajian fungsional
1. Indeks KATZ : A/B/C/D/E/F/G

No Kegiatan Keterangan Hasil


1. Mandi Klien mandi secara mandiri A
tanpa bantuan orang lain
2. Berpakaian Klien berpakaian secara mandiri A
tanpa bantuan orang lain
3. Berpindah Klien berpindah secara mandiri A
tanpa bantuan orang lain
4. Toileting Klien toileting secara mandiri A
tanpa bantuan orang lain
5. Makan Klien makan secara mandiri A
tanpa bantuan orang lain
6. Kontinensi Klien kontinensia secara mandiri A
a tanpa bantuan orang lain
Keterangan:

Skor Kriteria
A Kemandirian dalam hal mandi, toileting, berpakaian dan
makan
B Kemandirian dalam hal semua aktivitas sehari-hari,
kecuali satu fungsi tersebut
C Kemandirian dalam hal semua aktivitas, kecuali mandi,
dan satu fungsi tersebut
D Kemandirian dalam semua kativitas sehari-hari kecuali
mandi dan berpakaian dan salah satu fungsi tersebut
E Kemandirian dalam semua aktivitas sehari-hari kecuali
mandi, berpakaian, toileting, dan salah satu fungsi
tersebut
F Kemandirian dalam semua aktivitas sehari-hari kecuali
mandi, berpindah, toileting, berpakaian dan salah satu
fungsi tersebut
G Ketergantungan dalam semua fungsi tersebut
Lain- lain Ketergantungan dari sedikitnya dua fungsi tersebut tapi
tidak dapat diklasifikasikan sebagai A, B, C,D, E, F, G
Interprestasi:

Hasil indeks KATZ Ny.N adalah A.

INDEKS KATZ
Skor Kriteria
A Kemandirian dalam hal makan, berpindah, kekamar
kecil, berpakaian dan mandi
Dari hasil diatas menunjukkan bahwa klien dalam memenuhi kebutuhan
sehari-hari mampu melakukannya dengan sendiri tanpa bantuan orang
lain

H. Pengkajian Status Kognitif dan Afektif

Short Portable Mental Status Questioner (SPSMQ)

No Pertanyaan Bena Sala


r h
1 Tanggal berapa hari ini?  -

2 Sekarang hari apa?  -

3 Apa nama tempat ini?  -

4 Dimana alamat anda?  -

5 Berapa umur anda?  -

6 Kapan anda lahir? (minimal tahun lahir)  -

7 Siapa nama presiden Indonesia sekarang?  -

8 Siapa nama presiden Indonesia  -

sebelumnya
9 Siapa nama ibu anda?  -

10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3  -


dari setiap angka baru, semua secara
menurun
Total 10
Keterangan kesalahan :

0-3 : Fungsi intelektual utuh

4-5 : Kerusakan intelektual ringan

6-8 : Kerusakan intelektual sedang

9-10 : Kerusakan berat

Penjelasan: status mental pasien dengan fungsi intelektual utuh

IV. ANALISA DATA


No Data Masalah
keperawatan
1. Data Subjektif : Nyeri akut
Ny. N mengatakan saat ini sering merasa
pegal pada kedua lututnya
P : nyeri saat setelah bangun dari duduk dan
setelah beraktivitas
Q : nyeri cenat cenut
R : di kedua lutut
S : skala nyeri 4
T : hilang timbul
Data Objektif :
Ny. N tampak memegangi kedua lututnya.
Skala nyeri 4
TD : 100/ 80 mmHg
N : 72 x / menit
S : 36,40C
RR : 20x/menit
2 Data Subjektif : Kesiapan
Ny. N mengatakan ingin lebih mengetahui meningkatkan
cara mengurangi nyerinya selain dengan pengetahuan
mengoleskan minyak kayu putih/balsem
pada lutut seperti yang biasa dilakukannya
Data Objektif :
Pasien tampak antusias untuk mendapat
informasi
TD : 100/ 80 mmHg
N : 72 x / menit
S : 36,40C
RR : 20x/menit

V. DIAGNOSA KEPERAWATAN:
Diagnosa keperawatan yang muncul
1. Nyeri akut
2. Kesiapan meningkatkan pengetahuan
Skala Prioritas Masalah
1. Nyeri akut
Hitunga
No Kriteria Skor Pembenaran
n
1. Sifat Masalah : Ny. N mengalami nyeri
aktual sendi pada lutunya dan
3/3 X 1 1
perlu dilakukan perawatan
untuk mengatasi nyerinya
2. Kemungkinan Kemungkinan masalah
masalah dapat d dapat diatasi karena Ny.N
iubah: mudah 2/2 X 2 2 ada kemauan untuk berobat
dan mengikuti posyandu
lansia.
3. Potensial masal 2/3 X 1 2/3 Ny. N menganggap
ah untuk dicega nyerinya karena usianya
h: Sedang yang menua
4. Menonjolnya m Ny. N mengatakan nyerinya
asalah: dapat mengganggu aktivitas
Segera 2/2 X 1 1
sehingga dia rutin periksa
ditangani
ke posyandu lansia
4 2/
Jumlah
3

2. Kesiapan meningkatkan pengetahuan


No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran
1. Sifat Masalah Ny. N mengatakan dia
: aktual kurang mengetahui apa saja
3/3 X 1 1
yang dapat dilakukan untuk
mengatasi nyerinya selain
dengan balsem/ minyak kayu
putih
2. Kemungkina Dengan mendapat informasi
n masalah da dari petugas kesehatan
2/2 X 2 2
pat diubah: tentang penanganan nyerinya
mudah
3. Potensial mas Ny. N biasa menangani
alah untuk di nyerinya dengan
2/3 X 1 2/3
cegah: cukup mengoleskan balsem/minyak
kayu putih pada lututnya
4. Menonjolnya Ny. N merasa ingin
masalah: mendapat informasi
Segera 2/2 X 1 1
tambahan tentang
ditangani
penanganan nyerinya
Jumlah 4 2/
3
VI. INTERVENSI
N Dx NOC NIC

1. Setelah dilakukan 3x kunjungan a. Mengenal masalah


NIC : Manajemen nyeri (1400)
rumah diharapkan nyeri berkurang
- Gali bersama pasien
NOC : kontrol nyeri (1605)
mengenai pengetahuan
Indikator Skala
awal tujuan tentang nyeri
Mengenali apa 2 4 - Gali bersama pasien faktor –
yang terkait faktor yang dapat
dengan gejala menurunkan dan
nyeri memperberat nyeri
Melaporkan 2 4 - Kaji nyeri secara
nyeri yang komprehensif
b. Membuat keputusan tindakan
terkontrol
Menggunakan 2 4 kesehatan yang tepat
NIC : Manajemen nyeri (1400)
tindakan - Bantu keluarga dalam
pengurangan mencari dan menyediakan
nyeri tanpa dukungan
analgesik c. Perawatan Kesehatan
Keterangan : NIC : Manajemen nyeri (1400)
1 : tidak pernah menunjukan - Dorong pasien untuk
2 : jarang menunjukan menangani nyerinya dengan
3 : kadang – kadang
4 : sering menunjukan tepat
5 : secara konsisten - Ajarkan penggunaan tehnik
menunjukan non farmakologi untuk
mengurangi nyerinya
- Dukung istirahat yang
adekuat untuk menurunkan
nyeri
NOC : Status kenyamanan (2008) NIC : Terapi latihan : pergerakan
Indikator Skala sendi (0224)
awal tujuan - Instruksikan pasien untuk
Dukungan sosial 4 5
melakukan ROM aktif
dari keluarga - Bantu untuk melakukan
Lingkungan 3 5
pergerakan sendi yang ritmis
fisik dan teratur sesuai kadar nyeri
Perawatan 3 5 d. Modifikasi lingkungan
NIC : Manajemen nyeri (1400)
sesuai dengan - Kendalikan faktor
kebutuhan lingkungan yang dapat
Keterangan :
1 = sangat terganggu mempengaruhi respon pasien
2 = banyak terganggu terhadap ketidaknyamanan
3 = cukup terganggu
4 = sedikit terganggu NIC : Manajemen lingkungan
5 = tidak terganggu (6480)
- Ciptakan lingkungan yang
aman
e. Memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan kesehatan
NIC : Manajemen nyeri (1400)
- Anjurkan pasien untuk
melakukan pemeriksaan
secara rutin

2 Setelah dilakukan 3x kunjungan a. Mengenal masalah


NIC : Pengajaran : proses
rumah diharapkan pengetahuan
penyakit (5602)
pasien tentang kesehatan
- Review pengetahuan pasien
meningkat, dengan kriteria hasil :
mengenai kondisinya
NOC : Pengetahuan : manajemen
- Berikan informasi pasien
nyeri (1843)
mengenai kondisinya
Indakator Skala - Membuat keputusan
Awal Tujuan tindakan kesehatan yang
Faktor – faktor 2 4
tepat
penyebab dan NIC : Dukungan pengambilan
faktor yang keputusan (5250)
berkontribusi - Informasikan pada pasien
Strategi untuk 2 4 mengenai pandangan –
mengontrol nyeri pandangan atau solusi
Pilihan 2 4
alternatif tindakan kesehatan
pengobatan yang
dengan cara yang jelas dan
tersedia
mendukung
Strategi untuk 3 4 b. Perawatan kesehatan
NIC : pendidikan kesehatan
menghindari
(5510)
paparan bahaya
- Berikan informasi mengenai
lingkungan
perawatan nyeri
Pemeriksaan 2 4 - Manfaatkan dukungan
kesehatan yang keluarga untuk
direkomendasikan meningkatkan modifikasi
Keterangan :
1 : tidak ada pengetahuan perilaku kesehatan
2 : pengetahuan terbatas c. Modifikasi lingkungan
3 : pengetahuan sedang NIC : peningkatan kesiapan
4 : pengetahuan banyak pembelajaran (5540)
5 : pengetahuan sangat - Ciptakan lingkungan belajar
banyak yang nyaman
d. Memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan
NIC : Panduan sistem pelayanan
kesehatan (7400)
- Dorong pasien untuk
berkonsultasi ke pelayanan
kesehatan
VII. IMPLEMENTASI
Hari/ DX Implementasi Respon pasien Para
tanggal f
Selasa, 22 1,2 - Membina hubungan saling - Pasien
januari percaya dengan kooperatif dan bisa
2019 memperkenalkan diri dan diajak berkenalan
Pukul
menyampaikan tujuan
1,2
12.30
kunjungan
WIB 1,2 - Menanyakan persetujuan
- Pasien
pasien untuk dikaji
bersedia untuk
- Melakukan pengkajian
dikaji
keperawatan
- Pasien terbuka
1,2
dan bercerita apa
yang menjadi
masalah
1 - Mengukur TTV pasien
kesehatannya
(nyeri)
- TD : 100/80
mmHg
N : 72x/ menit
RR : 20x/menit
- Melakukan pengkajian S : 36,4 0C
- P : nyeri saat
1,2 nyeri secara komprehensif
setelah bangun
dengan PQRST
dari duduk dan
1,2 setelah
beraktivitas
Q : nyeri cenat
cenut
R : di kedua lutut
S : skala nyeri 4
T : hilang timbul
1,2 - Mengkaji pengetahuan - Pasien
pasien tentang kondisinya mengatakan
nyerinya akibat
- Menggali bersama pasien usianya yang
dan keluarga faktor yang sudah tua
- Pasien
memperberat atau
mengatakan nyeri
menurunkan nyeri
muncul setelah
1,2
pasien beraktivitas
dan bangun dari
1,2 duduk, dan pasien
tidur untuk
- Mengkaji tindakan apa
menurunkan
yang biasa dilakukan pasien
sakitnya
untuk mengatasi nyerinya
- Pasien
mengatakan selain
minum obat dari
petugas kesehatan
di posyandu
lansia, ia
menggunakan
minyak kayu
- Menganjurkan pasien
putih/balsem
untuk rutin melakukan
untuk mengurangi
pemeriksaan kesehatan
nyeri dilututnya
- Pasien
- Membuat kontrak
kooperatif, ia
kunjungan selanjutnya dan
mengikuti
tujuan kunjungan
posyandu lansia
secara rutin
- Pasien
bersedia untuk
dikunjungi
kembali
Rabu, 23 1,2 - Menjelaskan kembali - Pasien
januari tujuan kunjungan dan kooperatif dan
2019 persetujuan pasien bersedia dilakukan
09.00 - Mengkaji ulang tentang
tindakan
1,2
WIB keadaan pasien - Pasien
mengatakan masih
- Mengukur TTV pasien
1,2
nyeri dikedua
lututnya
1,2 - TD : 100/70
mmHg
N : 70x/ menit
- Menciptakan lingkungan RR : 21x/menit
S : 36,7 0C
1,2 yang tenang sesuai kemauan
- Pasien dan
pasien untuk memulai
keluarga antusias
pendidikan kesehatan tentang
dan bersedia
nyeri
mendengarkan
informasi yang
akan disampaikan,
pendidikan
kesehatan
1,2
dilakukan diruang
tamu pasien
dengan kondisi
1,2
tenang / tidak
- Mengajarkan pada pasien
bising
cara untuk mengontrol nyeri - Pasien
1,2
dengan tehnik relaksasi dan mengerti dan dapat
kompres hangat mengikuti
- Melakukan pengajaran dan
1,2 instruksi
mendemonstrasikan tentang
ROM dan pengajaran
- Pasien antusias
pergerakan sendi
dan dapat
1,2 - menanjurkan pasien untuk
mengikuti gerakan
sering melakukan tindakan
yang diajarkan
yang sudah diajarkan
- Pasien
meskipun tidak ada petugas mengerti
kesehatan
- menganjurkan pasien
untuk istirahat yang cukup
- Pasien
mengerti dan
mengatakan tidak
- menganjurkan keluarga
ada gangguan pada
dan pasien untuk tetap
pola tidurnya
menjaga kemanan lingkungan
- Keluarga dan
(lantai tidak licin dan
pasien mengerti,
lingkungan bersih )
lantai tidak licin
- Melakukan kontrak
dan lingkungan
kunjungan selanjutnya dan
bersih
menjelaskan tujuan
- Pasien
bersedia
dikunjungi
kembali
Kamis, 24 1,2 - Mengkaji ulang kondisi - Pasien
januari pasien mengatakan nyeri
2019 dilututnya sedikit
Pukul
berkurang
13.00 P : nyeri saat
WIB setelah bangun
dari duduk dan
setelah
beraktivitas
1,2
Q : nyeri cenat
cenut
R : di kedua lutut
S : skala nyeri 3
1,2 T : hilang timbul
- TD : 100/70
- Mengukur TTV mmHg
N : 70x/ menit
RR : 21x/menit
1,2 S : 36,7 0C
- Pasien
mengatakan masih
- Mengkaji apakah pasien
mengingat, pasien
masih mengingat tentang
dapat
informasi dan tindakan yang
menyebutkan
1,2 telah diajarkan
tehnik yang
diajarkan
- Pasien dapat
1,2
- Meminta pasien untuk mendemonstrasika
1,2 mendemonstrasikan kembali n apa yang
tindakan yang pernah diajarkan,
1,2 diajarkan meskipun saat
gerakan sendi
pasien tidak
mendemonstrasika
n dengan lengkap
- Pasien
kooperatif dan
- Mengingatkan dan
memperhatikan
mendemontrasikan kembali
serta mengikuti
gerakan sendi yang pernah
gerakan
diajarkan
- Pasien
- Anjurkan pasien untuk
mengerti
tetap melakukan pemeriksaan
rutin - Keluarga
- Menganjurkan keluarga
mengerti, anak
untuk tetap menjaga/
sering menjenguk
memantau kondisi pasien - Pasien
- Melakukan terminasi dan
mengucapkan
menyampaikan bahwa
terimakasih
kunjungan telah selesai
VIII. EVALUASI
Hari/ Dx Catatan Perkembangan Paraf
tanggal
Kamis, 24 1 S : pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang
P : nyeri saat setelah bangun dari duduk dan setelah
januari
beraktivitas
2019 Q : nyeri cenat cenut
R : di kedua lutut
pukul
S : skala nyeri 3
13.30 T : hilang timbul
WIB O : Skala nyeri 3
TD : 100/70 mmHg
N : 70x/ menit
RR : 21x/menit
S : 36,7 0C
A : masalah teratasi sebagian
NOC : kontrol nyeri (1605)
Indikator Skala
awal Tujuan akhir
Mengenali apa 2 4 3
yang terkait
dengan gejala
nyeri
Melaporkan nyeri 2 4 3
yang terkontrol
Menggunakan 2 4 3
tindakan
pengurangan
nyeri tanpa
analgesik
Keterangan :
1: tidak pernah menunjukan
2: jarang menunjukan
3: kadang – kadang
4: sering menunjukan
5: secara konsisten menunjukan
NOC : Status kenyamanan (2008)
Indikator Skala
Awal tujuan akhir
Dukungan sosial dari 4 5 5
keluarga
Lingkungan fisik 3 5 4
Perawatan sesuai 3 5 4
dengan kebutuhan
Keterangan :
1= sangat terganggu
2= banyak terganggu
3= cukup terganggu
4= sedikit terganggu
5= tidak terganggu
P : Lanjutkan intervensi
2
- Anjurkan pasien untuk tetap melakukan pemeriksaan
rutin
- Anjurkan pasien untuk tetap melatih tehnik yang
sudah diajarkan walaupun tanpa dampingan petugas
- Anjurkan keluarga untuk memantau kondisi pasien

S : Pasien mengatakan pengetahuan mengenai nyerinya


bertambah
O : pasien mampu menjawab pertanyaan yang diajukan
Pasien mampu melakukan tindakan yang diajarkan
TD : 100/70 mmHg
N : 70x/ menit
RR : 21x/menit
S : 36,7 0C
A : Masalah teratasi
NOC : Pengetahuan : manajemen nyeri (1843)
Indakator Skala
Awal Tujuan Akhir
Faktor – faktor penyebab 2 4 4
dan faktor yang
berkontribusi
Strategi untuk 2 4 4
mengontrol nyeri
Pilihan pengobatan yang 2 4 4
tersedia
Strategi untuk 3 4 4
menghindari paparan
bahaya lingkungan
Pemeriksaan kesehatan 2 4 4
yang direkomendasikan
Keterangan :
1: tidak ada pengetahuan
2: pengetahuan terbatas
3: pengetahuan sedang
4: pengetahuan banyak
5: pengetahuan sangat banyak
P : lanjutkan intervensi
- Anjurkan pasien untuk periksa secara rutin
- Anjurkan pasien untuk tetap melakukan latihan
pergerakan sendi secara rutin dan tehnik
mengontorol nyeri yang sudah diajarkan

Você também pode gostar