Você está na página 1de 9

Apakah itu sistem boster?

Selain cara budidaya lele di musim hujan, ada beberapa cara yang dapat ditempuh untuk
membudidayakan ikan lele, salah satunya adalah sistem boster. Apakah itu sistem boster? Sistem
boster memungkinkan Anda untuk beternak ikan lele dengan cara mendesain konstruksi
kolam dengan sistem central drain, dimana bahan organik akan terkumpul di tengah dan Anda
dapat dengan mudah untuk membuang kotoran agar lebih hemat air, walaupun begitu Anda tetap
harus mengganti air secara berkala. Luas kolam juga disesuaikan dengan lahan yang Anda
miliki saja dan tidak harus sangat luas.

Dengan ukuran 2,5 x 3 meter saja Anda dapat menampung sekitar 200-300 ikan lele namun ada
baiknya untuk segera dipanen apabila sudah semakin penuh agar ikan lele tetap merasa nyaman.

Berikut beberapa keunggulan yang dapat Anda peroleh apabila mempraktekkan cara
budidaya ikan lele dengan sistem boster:

 Lahan yang Anda butuhkan relatif tidak terlalu besar, sehingga cocok bagi Anda yang
memiliki keterbatasan lahan namun ingin sekali memulai usaha ini.
 Dapat menghemat biaya listrik, air, maupun perlengkapan lain yang dibutuhkan selama
proses budidaya
 Tidak membutuhkan banyak tenaga kerja dan memudahkan pengontrolan. Kolam yang
sempit justru memudahkan Anda untuk melakukan perawatan sehingga tercapai efisiensi
pakan dan tenaga kerja

Nah, mari kita lihat cara budidaya ikan lele sistem boster berikut!

Cara Budidaya Ikan Lele Sistem Boster

Berikut ini adalah cara budidaya ikan lele sistem boster:

1. Menyiapkan Alat dan Bahan

Alat dan bahan mencakup lahan dan juga komponen pendukung lainnya untuk mendesain habitat
buatan bagi ikan lele agar sesuai dengan habitat aslinya atau tempat tinggal sebelumnya.

 Buatlah kolam terpal sebagaimana cara budidaya ikan patin di kolam terpal yang
berbentuk bulat ataupun persegi sesuai kebutuhan, dengan desain central drain agar
bahan organik dapat berkumpul di tengah dan mudah untuk dibuang tanpa harus
memperbaharui seluruh air dalam rentang waktu yang dekat demi penghematan dengan
tetap menjaga kebersihan kolam.
 Isi kolam dengan air bersih dengan ketinggian kira-kira 60 cm atau disesuaikan dengan
kolam yang Anda miliki.
 Lakukan sterilisasi air dengan larutan boster blue copper sesuai aturan untuk membunuh
kuman atau bakteri yang mungkin masih tertinggal di dalam air.
 Untuk menyiapkan pakan bagi ikan lele, Anda harus memicu pertumbuhan plankton.
Caranya adalah dengan melakukan fermentasi boster aquaenym dengan boster plankton
yang dibiarkan selama 3 hari dan terbarkan pada kolam. Sebenarnya, Anda juga dapat
menggunakan pupuk kandang untuk membuatnya, Anda tinggal memilih bagaimana yang
lebih mudah untuk dijangkau dan dibeli.

2. Menyiapkan Bibit yang Berkualitas

Ada perbedaan antara ikan lele jantan dan ikan lele betina yang harus Anda perhatikan. Dengan
memahaminya, Anda akan tahu mana bibit yang berkualitas dari keduanya.

 Ikan lele jantan cenderung memiliki warna yang lebih gelap dari ikan lele betina, ciri
fisik ini hanya untuk membedakan saja.
 Bentuk kepala ikan lele jantan terlihat pipih, sedangkan yang betina terlihat lebih
cembung.
 Bagian perut ikan lele jantan lebih ramping dibandingkan punggungnya, sedangkan yang
betina sebaliknya.
 Alat kelamin ikan lele jantan berbentuk runcing, sedangkan yang betina berbentuk bulat.
 Gerakan ikan lele jantan cenderung jauh lebih lincah dari betina. Walaupun yang betina
cenderung lamban, bukan berarti sedang dalam kondisi sakit karena memang agak tidak
banyak gerak, untuk itu perhatikan ciri yang lainnya.
 Besar rata-ratanya tergantung varietas, pastikan dan bandingkan antara bibit satu dengan
yang lainnya apakah memiliki kecenderungan yang sama.
 Belilah di toko yang terpercaya.

3. Mulai Penyebaran Bibit

Menyebar bibit lele mudah saja, hanya saja perawatannya yang perlu diperhatikan dengan
seksama.

 Apabila kolam sudah menghijau kecokelatan, ini merupakan indikasi bahwa fitoplankton
dan zooplankton sudah berhasil tumbuh dan dapat dijadikan pakan untuk bibit lele. Anda
sudah dapat menebar bibit lele untuk dibudidayakan.
 Biarkan bibit beradaptasi dengan kolam selama beberapa waktu hingga aktivitas
geraknya sudah normal seperti pada tempat tinggal sebelumnya. Jika sudah mulai
bergerak kesana kemari dengan aktif, Anda dapat menambahkan pakan alternatif lainnya
sedikit demi sedikit.
 Jika ada beberapa bibit yang cenderung sudah dewasa, Anda perlu menambahkan jenis
pakan lainnya seperti halnya cacing, ikan-ikan kecil, maupun boster fish imunovit sesuai
prosedur yang berlaku. Syarat pakan yang dapat digunakan tentunya harus mengandung
protein tinggi dan sesuai dengan ukuran ikan lele, tidak terlalu besar.
 Pakan-pakan yang khususnya berasal dari hewan atau tumbuhan harus Anda pastikan
kebersihan dan kesehatannya. Untuk itu ada baiknya Anda membeli saja dari toko
terdekat, tidak mengambil secara sembarangan karena dapat membahayakan habitat ikan
lele meskipun sistemnya central drain.

4. Perawatan
Perawatan meliputi bagaimana Anda harus melakukan manajemen pakan, pengairan, dan juga
kesehatan dari ikan lele dengan cara memahami berbagai hal berikut:

 Pemberian pakan hendaknya menganut konsep adlibitum, dimana pakan diberikan hingga
seluruh ikan lele sudah kenyang dan berhenti mencari makanan walaupun masih ada
pakan yang tersisa di kolam. Hal ini penting untuk membuat seluruh ikan merasa seperti
di habitat aslinya, dimana makanan memang tersedia berlimpah, sehingga memastikan
bahwa tidak ada satupun ikan yang merasa kelaparan.
 Pada awal penebaran, pembuangan kotoran melalui central drain dapat dilakukan setelah
5 hari bibit disebar. Namun, apabila jumlah ikan lele sudah banyak dan sudah dewasa,
Anda perlu melakukan pembuangan kotoran sekitar 5 kali dalam sehari untuk
memastikan airnya bersih.
 Untuk menjaga kesehatan ikan lele, Anda juga harus memperhatikan antibodi yang dapat
memperkuat sistem imunitas ikan lele. Pertama, Anda harus memperhatikan derajat
keasaman air kolam, jangan sampai terjadi fluktuasi yang begitu besar karena dapat
membuat ikan lele stres dan susah beradaptasi yang menyebabkan kematian. Jika terjadi
kondisi demikian karena kondisi cuaca yang ekstrim, berikan vitamin C dan
immunistimulan serta boster blue copper seperti ketika sterilisasi air untuk menjaga
kesehatannya. Namun ingat, gunakan sesuai petunjuk yang berlaku.

5. Masa Panen

Masa panen lele juga relatif tergantung dengan perawatan yang Anda lakukan. Apabila Anda
melakukannya dengan benar, dalam kurun waktu kurang lebih 2 bulan Anda sudah dapat
memanennya. Rentang waktu yang sebentar ini tentu sangat memberikan keuntungan yang
berlipat ganda namun butuh kecermatan dan kesabaran dalam merawatnya setiap hari. Penasaran
dengan cara budidaya ikan lele sistem boster? Selamat mencoba!

Keunggulan Sistem Boster

1. Dapat menggunakan lahan yang sempit dan equipmen kolam sedikit.


2. Menghemat listrik dan air.
3. Luasan kolam sempit, tonase tinggi.
4. Efisiensi pakan dan tenaga kerja.
5. Mudah meng-handling masalah penyakit.
6. Peningkatan mutu produk budidaya untuk pengolahan karena memberikan jaminan
keamanan pangan.

Langkah-Langkah Budidaya Lele Sistem Boster :

1. Persiapan kolam

Konstruksi kolam menggunakan konstruksi sistem boster dengan sirkulasi dasar di tengah kolam
(central drain).
2. Persiapan air

Pengisian air pada kolam dilakukan setinggi 60 cm dengan air bersih, setelah itu dilakukan
sterilisasi air dengan boster blue coper dan tebar boster manstab. Lakukan pertumbuhan
plankton dengan pencampuran antara fermentasi dedak, boster aquaenzym, boster planktop,
amino liquid, dan 2 liter air yang dibiarkan selama 2-3 hari. Kemudian hasil fermentasi ditebar
pada kolam sampai air berubah menjadi hijau kecokelatan.

3. Penyiapan benih dan pakan

Benih lele yang digunakan ukuran 5-7 cm yang mana diberikan boster fish imunovit 10 cc per 10
liter air. Kemudian tebar benih di kolam pada sore hari agar benih dapat beradaptasi. Pakan yang
diberikan harus disesuaikan dengan bukaan mulut benih lele. Pakan atau pelet yang digunakan
harus memiliki kandungan protein tinggi sekitar 31-33 persen.

4. Pembesaran

Benih yang baru ditebar dibiarkan beberapa jam agar mampu beradaptasi terlebih dahulu.
Setelah pergerakan benih terlihat sudah aktif berenang menyebar di kolam, maka pakan dapat
diberikan secara sedikit demi sedikit. Pada hari pertama, pemberian pakan dilakukan sebanyak 4-
5 kali dalam sehari sampai ikan terlihat kenyang (adlibitum). Pakan yang diberikan ditambah
dengan boster grotop 2 gr, premix aquavita 2 gr per kg pakan yang diberikan setiap kali
pemberian pakan.

5. Manajemen pakan

Pada awal budidaya, frekuensi pemberian pakan sebanyak 4-5 kali dalam sehari secara
adlibitum. Kemudian pada pertengahan, pemberian pakan dapat dilakukan sebanyak 3-4 kali
dalam sehari sampai proses pemanenan yang mana pakan ditambahkan dengan boster vitaliquid
5 cc, boster amino 5cc per kg pakan. Panen dapat dilakukan pada usia 65 hari dengan target FCR
= 1 : 0,7 dan survival rate sebesar 95%.

6. Peningkatan antibodi

Peningkatan antibodi dapat dilakukan dengan penambahan boster fish imunovit pada pakan
sebanyak 2 cc per kg pakan yang mana diberikan selama 3 hari. Selain itu pakan juga dapat
dicampur dengan suplemen lain. Dalam pencegahan agar lele tidak stres akibat perubahan cuaca
yang fluktuatif maka dapat dilakukan pemberian vitamin C dengan boster stress off.

7. Perawatan air harian

Tinggi air pada kolam 60 cm pada umur 1-20 hari yang mana selanjutnya air dinaikkan secara
bertahap setiap 5 hari setinggi 10 cm hingga mencapai setinggi 1 m. Pembuangan kotoran lele
dapat mulai dapat dilakukan 5 hari setelah penebaran. Setelah lele sudah besar, pembuangan
kotoran dapat dilakukan sebanyak 5-6 kali per hari. Sterilisasi air harus dilakukan setiap minggu
dengan boster blue coper. Kemudian tebar boster manstap secara berkala dengan dosis 30 ppm
pada sore hari atau pagi hari. pH harus dilakukan pengecekan yaitu pada batas optimal 7,2-8,2.
Pada dua hari setelah dilakukan sterilisasi, tebar probiotik (boster aquaenzym atau boster sel
multi).

8. Penanganan penyakit

Pada budidaya lele, penyakit yang biasanya menyerang yaitu dari golongan bakteri, protozoa,
parasit, instabilitas kualitas air. Pencegahan terserangnya penyakit lele budidaya dapat dilakukan
dengan membuka central drain untuk membersihkan kolam. Sterilisasi air dilakukan secara rutin
dengan boster blue coper sesuai dosis, peningkatan antibodi dengan boster imunovit, jika
terdapat parasit yang menempel pada tubuh lele maka dapat dilakukan pemberian larutan air
garam pada kolam sebanyak 40 gr per m3.

Sistem boster ini memang merupakan sistem super intensif yang sesuai dengan sistem budidaya
kapasitas besar.

Você também pode gostar