Você está na página 1de 16

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA PERSALINAN DENGAN


ATONIA UTERI TERHADAP NY. “U” DI RB TIGA PUTRI
PROVINSI BANGKA BELITUNG
TANGGAL 5 OKTOBER 2007

I. Pengumpulan Data Dasar


A. Data Subyektif
1. Identitas/Biodata
Nama : Ny. Sukarni Nama suami : Tn. Suratno
Umur : 35 tahun Umur : 37 tahun
Pendidikan : SMU Pendidikan : SPG
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : PNS
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : 22 Hadimulyo Alamat : 22 Hadimulyo
Jl. Bangka No. 05 Jl. Bangka No. 05

2. Anamnesa pada tanggal 5 Oktober 2007 pukul 09.00 WIB.


a. Keluhan Utama Saat Masuk
Ibu mengatakan hamil anak ke 5 usia kehamilan 39 minggu. Mengeluh
perutnya terasa mulas dan nyeri pinggang menjalar ke perut bagian bawah
sejak pukul 06.00 WIB serta mengeluarkan lendir bercampur darah dari
kemaluannya sejak pukul 08.00 WIB.
b. Tanda-Tanda Persalinan
Ibu datang tanggal 5 Oktober 2007 pukul 09.00 WIB. His ada 3 x /
menit lamanya 30 detik. Ibu mengatkan nyeri pinggang menjalar ke perut
bagian bawah, pengeluaran pervaginam berupa cairan lendir bercampur darah
pukul 08.00 WIB.
c. Pengeluaran Pervaginam
Pengeluaran lendir bercampur darah,tidak ada pengeluaran air ketuban.

d. Riwayat Kehamilan Sekarang


a. HPHT : 5 Januari 2007 TP : 12 Oktober 2007
b. Haid sebelumnya teratur, lama 6-7 hari, siklus 28 hari.
c. ANC teratur, frekuensi : a) TM I 1x ANC di bidan
b) TM II 1x ANC di bidan
c) TM III 2 x ANC di bidan
e. Riwayat Imunisasi
a. TT1 : usia kehamilan 16 minggu di bidan
b. TT2 : usia kehamilan 20 minggu di bidan
f. Pergerakan janin dalam 24 jam terakhir
Pergerakan janin aktif dan hampir setiap jam
g. Riwayat kehamilan atau persalinan yang lalu

Hamil Tahun Lama & jenis Penyakit Pendong Keadaan


BBT
ke lahir persalinan komplikasi dan tempat anak

1 1999 Spontan Tidak ada Bidan Normal Sehat


pervaginam

2 2000 Spontan Tidak ada Bidan Normal Sehat


pervaginam
Spontan
3 2003 Tidak ada Bidan Normal Sehat
pervaginam
Spontan
4 2005 Tidak ada Bidan Normal Sehat
pervaginam

h. Makan dan Minum Terakhir


Ibu terakhir makan pukul 08.00 dengan porsi sedang. Setelah his
timbul, banyak minum air putih.
i. BAK dan BAB Terakhir
Ibu telah BAB 1 kali pada pagi hari setelah bangun tidur pukul 05.00
WIB dengan BAK terakhir pukul 09.00 WIB.
j. Tidur dan Istirahat
Setiap hari ibu tidur 7-8 jam perhari. Setelah muler-mules ibu tidak
dapat beristirahat.
k. Status Psikologis
a. Status perkawinan : Sah, lama perkawinan 1 kali.
b. Status ekonomi : Ibu merasa cukup terpenuhi kebutuhan hidupnya.
l. Riwayat kesehatan
a. Ibu tidak pernah menderita penyakit menular/keturunan.
b. Di dalam keluarga ibu tidak ada keturunan gemelli/kembar.

B. Pemeriksaan
1. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan umum ibu : baik
2) Kesadaran : composmentis
3) Tanda vital
TD : 110/80 mmHg Pols : 80 x / menit
RR : 23 x / menit Temp : 370 C
4) Tinggi badan : 157 cm
5) Berat badan :
BB sebelum hamil : 47 kg
BB sesudah hamil : 55 kg
Kenaikan berat badan selama hamil : 8 kg

2. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala : tidak ada benjolan dan lesi
2) Rambut : kotor, berwarna hitam, ada ketombe dan
mudah rontok
3) Muka : simetris, tidak pucat, ada cloasma gravidarum
dan tidak ada oedema
4) Mata : simetris kanan-kiri, konjungtiva merah muda,
fungsi penglihatan baik, sclera tidak ikterik,
dan tidak ada oedema.
5) Hidung : simetris kanan kiri, fungsi penciuman baik,
bersih, dan tidak ada pembesaran polip.
6) Gigi dan mulut : fungsi pengecapan baik, kebersihan cukup,
ada caries dan stomatitis, bibir pecah-pecah.
7) Telinga : simetris kanan kiri, kebersihan cukup, tidak
ada serumen fungsi pendengaran baik.
8) Leher :
1) vena jugularis : tidak ada pembengkakan
2) kelenjar tiroid : tidak ada pembesaran
3) kelenjar getah bening : tidak ada pembesaran

9) Dada : Simetris kanan kiri, gerakan dada saat


inspirasi dan ekspirasi seirama, tidak terdengar
ronchi dan wheezing dan jantung normal, tidak
terdengar mur-mur.
10) Payudara : Simetris kanan kiri, puting susu menonjol,
konsistensi lunak, pengeluaran kolostrum
sudah ada, tidak ada benjolan dan tumor.
11) Punggung dan Pinggang : posisi tulang belakang tidak lordosis dan tidak
ada nyeri pinggang.
12) Ekstermitas atas
1. Jari-jari : lengkap
2. Oedema tangan : tidak ada
3. Kekuatan otot sendi : tidak ada
4. Fungsi ektremitras : baik
5. Kemerahan : tidak ada

Estermitas bawah
1. Fungsi ekstermitas : baik
2. Varises : tidak ada
3. Reflek patella : positif

13) Abdomen
1. Inspeksi
1) Bekas luka : tidak ada
2) Konsistensi : keras
3) Pembesaran : sesuai usia kehamilan
4) Benjolan : tidak ada
5) Pembesaran liver : tidak ada
6) Kandung kemih : kosong

2. Palpasi
1) Leopold I : TFU 32 cm
2) Leopold II : perut sebelah kanan ibu teraba paparan
panjang dan luar yang berarti punggung. Pada
perut sebelah kiri ibu teraba bagian kecil janin
yang berarti ekstermitas.
3) Leopold III : bagian terendah kepala.
4) Leopold IV : bagian terendah sudah masuk PAP.
5) TBJ : (TFU – 11) x 155
: 21 x 155 : 3255 gram
3. Auskultasi :
Denyut jantung janin : ada
DJJ : 136 x/ menit

14) Genetalia
1. Inspeksi : tidak ada oedema pada vulva dan vagina,
perenium elastis, warna merah kebiruan,
tidak ada fistula, ada bekas luka perineum
dari persalinan yang lalu.
2. Pengeluaran pervaginam : lendir bercampur darah.

15) Pemeriksaan Dalam


Pemeriksaan dalam atas indikasi pemantauan persalinan pukul 09.00
WIB keadaan perineum elastis, seviks tebal dan tipis, dinding vagina tidak
ada benjolan atau kelainan, pengeluaran pervaginaan lendir dan darah,
pembukaan 3 cm, ketuban (+), presentasi fetus kepala, kepala di hodge II.

II. Interprestasi Data Dasar


1. Diagnosa
G5P4A0 hamil 39 minggu, janin tunggal hidup, intrauterine, letak
memanjang, posisi punggung kanan, presentasi kepala, inpartu kala I fase
laten.Dasar:
1) Ibu mengatakan hamil anak ke 5
2) HPHT : 5 Januari 2007
3) TP : 12 Oktober 2007
4) Pada pemeriksaaan Leopold didapatkan hasil :
1. Leopold I : TFU 3 jari bawah Px, fundus teraba bokong.
2. Leopold II : bagian sebelah kanan ibu teraba bagian keras panjang,
bagian sebelah kiri ibu teraba bagian kecil (ekstermitas).
3. Leopold III : bagian terendah teraba bagian kepala.
4. Leopold IV : kepala sudah masuk PAP.
5) Hasil pemeriksaan dalam pukul 09.00 WIB
Keadaan perineum elastis, serviks tebal dan tipis, pembukaan 3 cm, ketuban (+),
kepala hodge II.

2. Masalah
a. Gangguna rasa nyeri
Dasar :
1) Ibu terlihat gelisah dan kesakitan
2) Ibu mengatakan nyeri pada daerah sekitar pinggang menjalar sampai ke
perut
b. Gangguan pola aktifitas
Dasar : ibu terlihat tidak banyak bergerak

3. Kebutuhan
1) Penyuluhan tentang cara mengurangi rasa nyeri
2) Penyuluhan cara menggedan yang efektif
3) Penyuluhan tekhnik relaksasi
4) Pemberian support mental pada ibu
5) Pemberian pemenuhan cairan dan nutrisi pada ibu
6) Pertolongan persalinan yang aman dan nyaman
III. Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
Potensial terjadi atonia uteri
Dasar : multiparitas tinggi

IV. Identifikasi kebutuhan terhadap tindakan segera/kolaburasi


Kolaborasi dengan dokter bila ada komplikasi pada kala 1 dan proses
persalinan

V. Rencana Manajemen
1. Beritahu ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan
a. Jelaskan pada ibu tentang kondisinya saat ini.
b. Jelaskan tentang kondisi bayinya saat ini
c. Jelaskan kemajuan persalinan
2. Ajarkan pada ibu
a. Teknik mengejan pada ibu
b. Teknik relaksasi dan pernafasan
c. Teknik mengurangi rasa nyeri
3. Pemberian informasi tentang proses persalinan
a. Jelaskan pada ibu tentang tahap-tahap persalinan yang akan dilaluinya.
b. Jelaskan pada ibu tentang posisi saat mengedan.
c. Jelaskan pada ibu tentang pentingya reposisi saat proses persalinan.
4. Anjurkan pada ibu untuk BAB dan BAK bila kandung kemih dan rectum terasa
penuh.
5. Persiapan persalinan
a. Persiapan diri
b. Persiapan alat
c. Persiapan ibu
d. Persiapan keluarga
6. Anjurkan ibu minum dan makan makanan ringan
7. Yakinkan ibu bahwa persalinan akan lancer
8. Anjurkan keluarga untuk memberikan dukungan
9. Lakukan pengawasan kala dua/observasi dengan partograf
VI. Implementasi Langsung
1. Memberitahukan pada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan, bahwa :
a. Kondisi ibu saat ini telah memasuki proses persalinan dengan ada tanda-tanda
persalinan yaitu mulas-mulas pada perut bagian bawah keluar lendir bewarna
kecoklatan bercampur sedikit darah.
b. Kondisi bayinya sehat dengan posisi normal dan DJJ 136 x / menit
c. Proses persalinannya telah memasuki 3-4 cm
2. Mengajarkan ibu
a. Teknik mengejan pada ibu yaitu saat ada kontraksi mengejan dan nafas pendek-
pendek
b. Teknik relaksasi dan pernafasan yaitu menggunakan pernafasan perut saat ada
kontraksi/mengejan, kemudian relaksasi saat tidak ada kontraksi
c. Teknik mengurangi nyeri dengan memilih posisi yang nyaman bagi ibu
3. Memberikan informasi tentang proses persalinan
a. Menjelaskan pada ibu tentang tahap-tahap dalam persalinan yang akan
dilaluinya
b. Menjelaskan pada ibu tentang posisi saat mengejan yang menguntungkan bagi
ibu yaitu miring dan setengah duduk
4. Menganjurkan ibu untuk BAB dan BAK bila kandung kemih dan rectum terasa
penuh
5. Melakukan persiapan persalinan
a. Persiapan diri dengan menggunakan alat pelindung diri yaitu mitela, kacamata,
masker, celemek, sepatu boat dan sarung tangan kemudian cuci tangan
b. Persiapan alat untuk menolong persalinan yang sudah di DTT yaitu partus set :
gunting umbilicus, gunting episiotomi, klem tali pusat, setengah kocher, sarung
tangan, kateter nelaton. Heating set : nal puder, cutget, pinset anotomi dan klem
serta alat resusitasi
c. Persiapan ibu dengan menempatkan ibu pada ruangan yang nyaman.
d. Persiapan keluarga dengan memberikan informasi tentang tindakan yang
mungkin akan dilakukan dan membuat persetujuan / informed consent
6. Menganjurkan ibu minum dan makan makanan ringan
7. Meyakinkan ibu bahwa persalinan akan lancar
8. Menganjurkan keluarga untuk memberikan dukungan pada ibu dengan menemani ibu
sesuai dengan keinginannya dan berdoa agar proses persalinan berjalan dengan baik
9. Menjaga lingkungan tetap bersih untuk pencegahan infeksi
10. Memantau kemajuan persalinan dengan partograf
a. DJJ, pols, his : setiap 30 menit
b. Pembukaan serviks, penurunan bagian terendah, ketuban, moulage, TD : setiap
4 jam / perindikasi
VII. Evaluasi
1. Ibu mengerti tentang kondisinya saat ini bahwa ibu sedang menjalani proses
persalinan
2. Alat-alat persalinan telah disterilisasi dan siap digunakan untuk menolong
persalinan
3. Alat genetalia externa ibu terlihat cukup bersih
4. Ibu berada di ruangan yang nyaman
5. Melakukan pemeriksaan vital dengan hasil yaitu :
TD : 110/80 mmHg RR : 23 x / menit
Pols : 80 x / menit Temp : 37,00C
6. Melakukan pengawasan kala I
7. Ibu yakin persalinan akan berjalan lancar dengan didampingi suami dan keluarga
8. Ibu menjadi tenang setelah diberi penjelasan tahap-tahap persalinan yang akan ibu
jalani
9. Kandung kemih dan kandung rectum telah kosong
10. Ibu terlihat tenang dengan posisi tidur miring dan mengelus-ngelus punggung dan
perut ibu
11. Ibu mengerti cara mengedan yang baik bila his / kontraksi timbul
12. Ibu telah menghabiskan nutrisi yang diberikan
13. Hasil observasi DJJ 136 x / menit

Kala II
Tanggal 5 Oktober 2007 pukul 14.00 WIB
S : 1. Ibu mengatakan rasa ingin BAB dan ingin mengejan
2. Ibu mengatakan rasa sakit bertambah sering dan lama merambat dari
pinggang ke perut bagian bawah
O : 1. Keadaan umum : baik Kesadaran : composmentis
2. Tanda-tanda vital
- TD : 120/80 mmHg Pols : 80 x / menit
- RR : 24 x / menit Temp : 370C
3. His 4 x /10 menit, teratur lamanya > 45 detik
4. DJJ 134 x / menit, teratur
5. Keadaan kandung kemih kosong
6. Pengeluaran dari vagina blood slym yang semakin banyak
7. Inspeksi vulva membuka, anus mengembang, perineum menonjol
8. Pada Pemeriksaan dalam pukul 14.00 WIB didapatkan :
a. Dinding vagina tidak ada kelainan
b. Portio lunak, perineum elastis, serviks tebal dan lembut
c. Pembukaan serviks 10 cm (lengkap)
d. Presentasi kepala, penurunan bagian terendah di hodge IV
e. Ketuban jernih.

A : 1. Diagnosa
G5P4A0 hamil 39 minggu, janin hidup, tunggal, intrauterine, letak
memanjang, presentasi kepala, inpartu kala II fase aktif
Dasar
1. Ibu mengatakan ingin mengedan dan merasa ingin BAB
2. His ada dengan frekuensi 4 x / 10 menit lamanya > 45 detik
3. Pada inspeksi tampak anus mengembang, perineum menonjol dan
vulva membuka
4. DJJ : 136 x / menit, punctum maksimum 3 jari di bawah pusat
sebelah kanan
5. Pada pemeriksaan dalam pukul 14.00 WIB, di dapat portio tidak
teraba, ketuban sudah pecah, pembukaan lengkap 10 cm, presentasi
kepala UUK kanan depan, penurunan bagian terendah 0/5 hodge IV
2. Masalah
1. Ibu cemas menghadapi persalinan
2. Nyeri His
Dasar :
1) Ibu memasuki kala II persalinan
2) Ibu mengatakan nyeri semakin kuat
3) Kebutuhan
a. Beri asuhan pertolongan persalinan normal
0. Cara mengejan yang baik
1. Pernafasan saat his
2. Relaksasi
3. Pertolongan persalinan
b. Informasi tentang kondisi ibu saat ini
c. Dukungan psikologi

P : 1. Jelaskan pada ibu tentang kondisinya saat ini bahwa pembukaan serviks
sudah 10 cm (lengkap) dan ibu memasuki proses persalinan untuk
melahirkan bayinya
2. Memberikan asuhan pertolongan persalinan normal
a) Pimpin ibu untuk meneran : ibu boleh mengedan pada waktu timbul
his, seperti orang BAB keras di bawah ini, kepala melihat ke fundus
tangan merangkul kedua pahanya dan jangan bersuara saat meneran
sampai his hilang
b) Anjurkan ibu untuk bernapas yang baik selama persalinan pada saat
his hilang anjurkan ibu untuk menarik nafas dalam dari hidung dan
keluarkan melalui mulut dan beri minum diantara his, serta pada saat
his untuk menarik nafas pendek
3. Menolong melahirkan bayi
1) Ketika kepala crowing, letakkan tangan kiri pada kepala bayi pada
kepala bayi agar tidak terjadi defleksi maksimal yang terlalu cepat,
sementara tangan kanan mensupport perineum
2) Ketika kepala bayi lahir seluruhnya, lap wajah bayi dan mulut
dengan kassa steril
3) Periksa apakah ada lilitan tali pusat
4) Menunggu sambil membantu putaran paksi luar letak memanjang
5) Letakkan tangan secara biparental, kemudian tarikan lembut ke
bawah untuk melahirkan bahu depan kemudian tarikan lembut ke
atas menyesuaikan sumber jalan lahir untuk melahirkan bahu
belakang
6) Lahirkan bayi seluruhnya pukul 14.20 WIB
7) Bersihkan mulut bai dengan menggunakan kassa steril untuk
membebaskan jalan nafas
8) Keringkan bayi, klem tali pusat dan potong tali pusat kemudian ikat
tali pusat
9) Antropometri
BB : 3000 gram Anus : (+)
PB : 48 cm Cacat : (-)
Jenis kelamin : perempuan Nilai APGAR : 7-8
10) Kenakan pakaian bayi dan bedong
11) Memastikan adanya bayi kedua atau tidak
12) Libatkan keluarga dalam memberikan motivasi dan dukungan pada
ibu
Kala III
Tanggal 5 Oktober 2007 pukul 14.30 WIB
S : 1. Ibu mengatakan bahwa ia merasa lega dan senang atas kelahiran bayinya
2. Ibu mengatakan masih merasa mulas pada perutnya
O : 1. Bayi lahir spontan pervaginam, letak belakang kepala, jenis kelamin
perempuan
2. Ibu tampak senang dan bahagia
TD : 110/70 mmHg Pols : 85 x / menit
RR : 20 x / menit Temp : 37,20 C
3. Plasenta belum lahir
4. Terdapat tanda-tanda pelepasan plasenta
a. Bentuk uterus berubah jadi bulat/globuler
b. Uterus naik
c. Tali pusat mamanjang
d. Ada pengeluaran darah, baik semburan/mengalir
e. perdarahan + 150 cc
5. Pada inspeksi tidak terdapat robekan jalan lahir
6. Keadaan kandung kemih kosong
A : a. Diagnosa
P5A0 partus spontan pervaginam, inpartu kala III
Dasar
1) Bayi lahir pukul 14.20 WIB
2) Plasenta belum lahir

b. Masalah
Gangguan rasa nyaman, ibu cemas karena proses persalinan belum
selesai.
c. Kebutuhan
1) Memberikan oksitosin 10 U IM di 1/3 paha bagian luar
2) Melakukan PTT
3) Masasse fundus

p : 1. Jelaskan kondisi ibu saat ini


2. Lakukan pemeriksaan tanda-tanda vital
3. Lakukan manajement aktif kala III
4. Beri suntikan oksitosin 10 unit IM pada 1/3 paha atas bagian luar
5. Lakukan peregangan tali pusat terkendali saat ada kontraksi dengan
tekanan dorso-cranial
6. Membantu kelahiran plasenta
7. Masasse fundus uteri selama 15 detik
8. Periksa apakah plasenta dan kotiledon lengkap
Plasenta lahir lengkap dan spontan pukul 14.30 WIB
a. Kotiledon dan selaput utuh
b. Panjang tali pusat : 40 cm
c. Lebar plasenta : 14 cm
d. Berat plasenta : 500 mg
e. Tebal plasenta : 3 cm
f. Insersi : marginal
9. Memeriksa ada/tidaknya robekan jalan lahir dan tidak ada robekan jalan
lahir
10. Melakukan vulva hygiene, bersihkan daerah perineum ibu
11. Libatkan keluarga dalam memberikan motivasi dan dukungan pada ibu
Kala IV
Tanggal 5 Oktober 2007 14.45 WIB
S : 1. Ibu mengatakan senang dengan kelahiran bayi perempuannya
2. Ibu mengatakan perutnya masih terasa mulas
O : 1. Keadaan umum ibu : baik
2. Kesadaran : composmentis
3. Tanda-tanda vital
TD : 100/70 mmHg Pols : 90 x / menit
RR : 24 x / menit Temp : 37,20 C
4. TFU 2 jari di bawah pusat
5. Keadaan kandung kemih kosong
6. Tidak terdapat robekan jalan lahir
7. Perdarahan pervaginam 400 cc
8. Uterus teraba lembek, setelah 15 detik plasenta lahir uterus tidak
berkontraksi
9. Pengeluaran lochea rubra
A : 1. Diagnosa
P5A0 partus spontan pervaginam kala IV dengan atonia uteri
Dasar :
1) Ibu partum spontan pervaginam pukul 14.20 WIB
BB : 3000 gram
PB : 48 cm
Jenis kelamin : perempuan
2) Plasenta lahir lengkap pukul 14.30 WIB
3) Uterus teraba lembek, kontraksi uterus tidak ada
4) Perdarahan 400 cc
2. Masalah
Uterus tidak berkontraksi

Dasar :
1) Uterus teraba lembek, kontraksi uterus tidak ada
2) Ada pengeluaran darah yang terus mengalir dari uterus
3) Ibu mengeluh badan merasa lemah.
4) Perdarahan 400 cc
3. Kebutuhan
1) Penghentian perdarahan dengan Kompresi Bimanual Internal (KBI),
kalau tidak timbul kontraksi lakukan kompresi bimanual eksternal
(KBE)
2) Penggantian cairan tubuh yang hilang
3) Pemenuhan nutrisi dan cairan tubuh
4) Pemantauan kala IV

P : 1. Lakukan messase fundus setelah plasenta lahir (maksimal 15 detik)


2. Hentikan perdarahan dengan Kompresi Bimanual Internal (KBI) selama
5 menit
a. Pakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril, dengan
lembut masukkan tangan (dengan cara menyatukan kelima ujung
jari) melalui introitus ke dalam vagina ibu
b. Periksa vagina dan serviks, jika ada selaput ketuban atau bekuan
darah pada kavum uteri langsung bersihkan, mungkin hal ini yang
menyebabkan uterus tidak dapat berkontraksi secara penuh
c. Kepalkan tangan dalam dan tempatkan pada forniks anterior tekan
dinding anterior uterus ke arah tangan luar yang menahan dan
mendorong dinding posterior uterus ke arah depan sehingga uterus
ditekan dari arah depan dan belakang
d. Tekan kuat uterus diantara kedua tangan. Kompresi uterus ini
memberikan tekanan langsung pada pembuluh darah yang terbuka
(bekas implantasi plasenta) di dinding uterus dan juga merangsang
myometrium untuk berkontraksi
e. Evaluasi keberhasilan :
1) Jika uterus berkontraksi dan perdarahan berkurang, teruskan
melakukan KBI selama 2 menit, kemudian perlahan-lahan
keluarkan tangan dari dalam vagina dan pantau kondisi ibu secara
ketat selama kala IV
2) Jika uterus berkontraksi tapi perdarahan terus berlangsung,
periksa ulang perenium, vagina, dan seviks apakah terjadi
laserasi.Jika demikian,segera lakukan penjahitan untuk
menghentikan perdarahan
3) Jika uterus tidak berkontraksi dalam waktu 5 menit, ajarkan
keluarga untuk melakukan kompresi bimanul eksternal :
1. Letakkan satu tangan pada dinding abdomen dan dinding
depan korpus uteri dan diatas simpisis pubis
2. Letakkan tangan lain pada dinding abdomen dan dinding
belakang korpus uteri ,sejajar dengan dinding depan korpus
uteri.Usahakan memegang bagian belakang uterus seluas
mungkin
3. Lakukan kompresi uterus dengan cara saling mendekatkan
tangan depan belakang agar pembuluh darah di dalam
anyaman myometrium dapat dijepit secara manul.Cara ini
dapat menjepit pembuluh darah uterus dan membantu uterus
untuk berkontraksi
3. Berikan ergometrin 0,2 mg IM atau misoprostol 600 -1000 mcg per
rectal.Jangan berikan ergometrin kepada ibu dengan hipertensi karna
ergometrin dapat menaikkan tekanan darah
4. Pasang infuse dengan jarum ukuran 16 atau 18, berikan infuse RL 500 +
20 unit oksitosin guyur dalam waktu 10 menit
5. Pakai sarung tangan steril dan ulangi KBI
6. Jika uterus berkontraksi pantau ibu secara seksama selama persalinan
kala IV
7. Dan jika uterus tidak berkontraksi dalam waktu 1 sampai 2 menit, segera
rujuk ibu dan dampingi ibu ketempat rujukan
8. Lanjutkan infus RL + 20 unit oksitosin dalam 500 cc / jam hingga tiba
ditempat rujukan atau menghabiskan 1,5 liter infus.Kemudian berikan
125 cc / jam. Jika tidak tersedia cairan yang cukup , berikan 55cc kedua
dengan kecepatan sedang dan berikan minum untuk rehidrasi

Você também pode gostar