Você está na página 1de 2

Nama : Ilmi Khoirunnisa’

NIM : 121710101005
Kelas : THP-A ( Kel. 1 )

ARTIKEL TEH

Teh merupakan komoditi hasil perkebunan yang harus dilakukan proses


pengolahan lebih lanjut untuk menghasilkan prosuk akhir yang optimum. Begitu
pula ketika menginginkan produk hilir dari teh, maka memerlukan proses yang
lebih lanjut. Beberapa tahapan proses dalam pengolahan teh paska panen ialah
sebagai berikut :
1. Pemetikan
Pemetikan daun teh, yang terdiri dari satu kuntum dan dua pucuk, dapat
dilakukan dengan menggunakan tangan atau mesin.
2. Pelayuan
Pelayuan perlu dilakukan untuk menghilangkan terbuangnya air dari daun dan
meminimalkan oksidasi.
3. Pememaran
Hal ini dilakukan untuk mempercepat oksidasi, dan untuk menghasilkan
sedikit jus yang membantu oksidasi dan meningkatkan cita rasa teh.
4. Oksidasi
Daunteh dibiarkan di ruangan tertutup. Klorofil pada daun dipecah secara
enzimatik, dan tanninnya dikeluarkan dan dialihbentukkan.
5. Penguningan
Dilakukan dengan melakukan pemanasan ringan di dalam kontainer mini
hingga warna teh berubah menguning.
6. Pembentukan
Tahap berikutnya dalam proses pengolahan teh adalah penggulungan untuk
mendapatkan bentuk lajur yang ergonomik.
7. Pengeringan
Pengeringan dapat dilakukan dengan menggongseng, menjemur,
menghembuskan udara panas, atau memanggang daun teh.
8. Pemeliharaan
Nama : Ilmi Khoirunnisa’
NIM : 121710101005
Kelas : THP-A ( Kel. 1 )

Cara pengolahan teh ini hanya berlaku untuk beberapa teh yang memerlukan
penyimpanan ekstra, fermentasi tahap kedua, atau pemanggangan untuk
mendapatkan rasa teh yang diinginkan.
Salah satu contoh pengolahan hilir pada teh ialah teh instan. Teh instan
merupakan teh kering yang diolah lebih lanjut sehingga dihasilkan serbuk teh
yang langsung dapat diseduh dengan air dingin atau air hangat tanpa menyisakan
residu. Teh jenis ini merupakan teh berbentuk bubuk yang tinggal dilarutkan
dalam air panas atau air dingin. Pertama kali diciptakan pada tahun 1930-an tapi
tidak diproduksi hingga akhir tahun 1950-an.
Pembuatan teh instan dilakukan melalui dua tahap, yaitu tahap ekstraksi dan
pengeringan.
a. Pada tahap ekstraksi digunakan air sebagai pelarut yang diharapkan dapat
mengekstrak semua komponen teh sehingga akan dihasilkan flavor khas teh
yang maksimal. Untuk mengekstraksi komponen kimia teh secara optimal
biasanya digunakan air mendidih. Aroma dan rasa teh yang baik akan dapat
dicapai apabila teh diseduh dengan air mendidih karena aroma atau senyawa
volatil maupun kelompok senyawa katekin, kafein, serta asam amino dapat
terekstraksi secara maksimal sehingga cita rasa dan aroma teh lebih terasa.
b. Tahap pengeringan dilakukan dengan berbagai macam cara antara lain
pengering semprot (spray dryer), pengering beku (freeze dryer) dan
kristalisasi menggunakan gula dan panas. Kecepatan pengkristalan
dipengaruhi oleh suhu yang digunakan, jumlah gula yang ditambahkan saat
proses serta proses pengadukan. Penambahan gula pada pembuatan teh
instant berfungsi sebagai pemanis serta mempercepat terjadinya proses
terbentuknya kristal dari partikel teh karena gula berfungsi sebagai pengikat
air dan pada saat gula ditambahkan, maka partikel gula akan mengikat air dan
menyebabkan peningkatan viskositas bahan, molekul-molekul teh akan
semakin berdekatan dan membentuk ikatan antarmolekul teh, akibatnya
partikel teh akan mengalami pemadatan/mengkristal.

Você também pode gostar