Você está na página 1de 6

DAFTAR PUSTAKA

Danuatmaja, Bonny. (2004). Persalinan Normal Tanpa Rasa Sakit. Jakarta: Puspa
Swarna.

Departemen Kesehatan. (2006). Profil Kesehatan Sumatra Utara. Medan: Dinkes


.
___________________. (2004). Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: Depkes.

Henderson, C. (2006). Buku Ajar Konsep Kebidanan. Jakarta: EGC.

Herdiana,Trirejeki.Dr. (2009). TipsPijatPerineum. Liu, David.T.Y. (2008). Manual


Persalinan Edisi 3. Jakarta: EGC.

Iis Sinsin. (2008). Seri Kesehatan Ibu dan Anak Masa Kehamilan dan Persalinan.
Jakarta: Alex Media.

Indiarti. (2009). Panduan Lengkap Kehamilan, Persalinan,dan Perawatan Bayi.


Yogyakarta: Diglossia Media.

Kartika. (2008). Sehat Setelah Melahirkan. Yogyakarta: Kawan Kita Kelaten.

Liwellyin, William. (2002). Obstetri dan Genekologi. Jakarta: Widya Medika.

Liu, David.T.Y. (2008). Manual Persalinan Edisi 3. Jakarta: EGC.

Mochtar, Rustam. Prof.Dr.MPH. (1998). Sinopsis Obstetri jilid 1. Jakarta: EGC.

___________________. (1998). Sinopsis Obstetri 2. Jakarta: EGC.

Mongan, Marie F.M.Ed.M.Hy. (2007). Hypno Birthing: Metode Melahirkan Secara


Aman, Mudah, dan Nyaman. Jakarta: BIP.

Nolan, Mary. ( 2004). Kehamilan dan Melahirkan. Jakarta: ARCAN.

Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Sastroasmoro, Sudigdo. (2008). Dasar-Dasar Metodologi Penelitian klinis. Jakarta:


Sagung Seto.

Schott, J dan Priest, J. (2002). Kelas Antenatal. Jakarta: EGC.

Simkin, P dan Ancheta, R. (2005). Buku Saku Persalinan. Jakarta: EGC.

30
31

Stoppard, Miriam. Dr. (2007). Panduan Mempersiapkan Kehamilan dan Kelahiran.


Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Wiknjosastro, Hanifa. Prof.dr.DSOG. (2005). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina


Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Whalley, Janet.RN, BSN.(2002). Panduan Praktis bagi Calon Ibu Kehamilan dan
Persalinan. Jakarta: BIP.

Soepardiman. (2006). Pengantar Ilmu Bedah Obstetri. http://www.geocities.com


Lampiran I

FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT)

Judul : Pengaruh Pemijatan Perineum Terhadap Ruptur Perinneum


Nama peneliti : Shinta Nur R, SSiT., M.Kes dan Kholifatul Ummah, SPd., M.Kes
Saya adalah Dosen Tetap Fakultas Kesehatan Universitas Dr. Soetomo Surabaya
yang melakukan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas
pemijatan perineum terhadap rupture perineum.
Penelitian ini merupakan salah satu kegiatan Dosen untuk melaksanakan kewajiban
Tri Dharma yaitu penelitian.
Saya mengharapkan partisipasi ibu untuk menjadi responden dalam penelitian saya
ini. Saya akan menjamin kerahasiaan identitas ibu, informasi yang ibu berikan hanya
akan digunakan untuk proses penelitian.
Partisipasi ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela, ibu bebas menerima menjadi
responden penelitian atau menolak tanpa ada sanksi apapun. Jika ibu bersedia
menjadi responden, silahkan menandatangani surat persetujuan ini pada tempat yang
telah disediakan dibawah ini sebagai bukti ibu bersedia menjadi responden pada
penelitian ini. Terimakasih atas perhatian ibu untuk penelitian ini.
Tanggal :
Tanda tangan Responden
Lampiran II

PROSEDUR PELAKSANAAN PEMIJATAN PERINEUM

1. Definisi pijat perineum


Pijat perineum adalah salah satu cara yang paling kuno dan paling pasti
untuk meningkatkan kesehatan, aliran darah, elastisitas, dan relaksasi otot-otot
dasar panggul.
2. Syarat ibu hamil untuk dipijat
a. Ibu hamil primipara yang sehat dan tidak megalami komplikasi
b. Ibu hamil primipara yang bersedia untuk dilakukan pemijatan
c. Ibu hamil yang sebelumnya pernah melahirkan dengan sectio caesare dan
belum pernah melahirkan secara pervaginam
3. Manfaat pijat perineum
a. Melunakkan jaringan perineum
b. Menstimulasi aliran darah ke perineum yang akan membantu mempercepat
proses penyembuhan setelah melahirkan.
c. Membantu ibu lebih santai di saat pemeriksaan vagina (Vaginal Touche).
d. Membantu menyiapkan mentalibu terhadap tekanan dan regangan perineum di
kala kepala bayi akan keluar.
e. Menghindari kejadian episotomi atau robeknya perineum di kala melahirkan
dengan meningkatkan elastisitas perineum.
4. Persiapan sebelum pemijatan
a. Persiapan untuk ibu
1) Ruangan yang tenang dan nyaman
2) Ruangan yang aman
3) Ruangan tidak terlalu terang
b. Persiapan untuk pemijat
1) Tangan pemijat harus bersih dan bekerja secara hati-hati
2) Selalu cepat tanggap terhadap Ibu jika mengalami rasa nyeri yang
belebihan
3) Atur posis ibu dalam keadaan yang nyaman ketika melakukan pemijitan
c. Alat
1) Sarung tangan yang steril
2) Handuk kecil setelah memijat
5. Teknik pijat perineum
1) Cucilah tangan ibu terlebih dahulu dan pastikan kuku ibu tidak panjang.
2) Berbaringlah dalam posisi yang nyaman.
3) Ibu dapat menggunakan cermin untuk pertama kali guna mengetahui
daerah perineum tesebut.
4) Letakkan satu atau dua ibu jari (atau jari lainnya bila ibu tidak sampai)
sekitar 2-3cm di dalam vagina. Tekan ke bawah dan kemudian
menyamping pada saat bersamaan. Perlahan-lahan coba regangkan daerah
tersebut sampai ibu merasakan sensasi seperti terbakar, perih, atau
tersengat.
5) Tahan ibu jari dalam posisi seperti diatas selama 2 menit sampai daerah
tersebut menjadi tidak terlalu berasa dan ibu tidak terlalu merasakan perih
lagi.
6) Tetap tekan daerah tersebut dengan ibu jari. Perlahan-lahan pijat ke depan
dan kebelakang melewati separuh terbawah vagina. Lakukan ini selama
3-5 menit. Hindari pembukaan saluran kemih, dan ibu dapat memulai
dengan pijatan ringan dan semakin ditingkatkan tekanannya seiring
dengan sensivitas yang berkurang.
7) Ketika sedang memijat, tarik perlahan bagian terbawah dari vagina
dengan ibu jari tetap berada di dalam. Hal ini akan membantu
meregangkan kulit dimana kepala bayi saat melahirkan nanti akan
meregangkan perineum itu sendiri.
8) Lakukan pijata perlahan-lahan dan hindari pembukaan dari katup uretra
(lubang kencing) untuk menghindari iritasi atau infeksi.
6. Hal-hal yang perlu diingat sebelum melakukan pemijatan
a. Jangan memijat seandainya didaerah kemaluan ibu terdapat infeksi
b. Jangan memaksakan posisi pijat tertentu pada ibu
c. Jangan memaksa ibu untuk dipijat
7. Hal-hal yang perlu diingat segera setelah melakukan pemijatan Jika terjadi
iritasi, segera datang untuk memberitahukan kepada bidan.

PROTAP PENELITIAN TENTANG EFEKTIFITAS PEMIJATAN


PERINEUM TERHADAP RUPTUR PERINEUM DI PMB. SHINTA NUR R,
SSiT., M.Kes SURABAYA
1. Menjelaskan prosedur teknik pemijatan perineum kepada responden atau
suami.
2. Melakukan informed consent pada pihak responden.
3. Mempraktekkan prosedur teknik pemijatan perineum kepada responden dan
bidan di PMB Shinta Nur R, SSiT., M.Kes SURABAYA.
4. Melakukan pemijatan pada kelompok intervensi 1 x sehari dalam 15 menit
selama 7 hari
5. Setelah 7 hari, Ibu melakukan kembali pemijatan perineum dirumah masing-
masing sampai tiba waktunya persalinan.
6. Mengobservasi ruptur perineum yang terjadi pada kelompok intervensi dan
kelompok kontrol pada saat persalinan
7. Menganalisa data yang sudah terkumpul dan disajikan dalam bentuk tabel

Você também pode gostar