Você está na página 1de 7

ANALISA PROSES INTERAKSI (API)

TUGAS MATA KULIAH KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

oleh

Wan Sandra Clarista Putri NIM 162310101126

Dwi Wahyuni NIM 162310101174

Vitalia Putri Pradana NIM 162310101185

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2018
Analisa Proses Interaksi

Initial Klien : Ny. S

Status interaksi perawat-klien : Pertemuan pertama (1)

Lingkungan : Interaksi dilakukan di rumah klien tepatnya


diruang tamu yang berukuran 3 m2, situasi rumah
klien tenang di karenakan klien hanya tinggal
dengan ayah dan ibu nya. Saat melakukan interaksi
perawat dan klien duduk berhadapan dengan posisi
yang sejajar dengan jarak kurang lebih 1 m, disaat
melakukan interaksi klien ditemani ayah dan
ibunya.

Deskripsi klien : Ny. S berusia 20 tahun memiliki tubuh yang


lumayan gemuk dan tinggi. Ketika bertemu dengan
perawat klien tampak murung dengan menggunakan
baju berwarna abu-abu dan celana berwarna hitam.
Klien tampak kurang rapi dengan rambut hitamnya
yang terlihat diikat kurang rapi dan seperti tidak
disisir. Klien juga selalu menundukan kepala dan
dengan tatapan mata yang kosong.

Nama Mahasiswa : Vitalia Putri Pradana

Tanggal : Sabtu, 10 Maret 2018

Jam : 15.00 WIB

Bangsal :-

Tujuan Interaksi : Membina hubungan saling percaya dan


mengeksplorasi perasaan klien saat ini.
Analisis Proses Interaksi

Komunikasi Verbal Komunikasi Nonverbal Analisis berpusat Analisis berpusat Rasional


pada perawat pada klien
P :“Assalamu’alaikum P : Mengajak klien berjabat Mencoba membangun Klien terlihat menutup Membangun hubungan
selamat sore, saya tangan, kontak mata hubungan saling diri terhadap saling percaya dengan
perawat Vita yang berfokus pada klien dsn percaya antara perawat kehadiran perawat. klien adalah salah satu
bertugas pada sore hari sedikit menundukan dengan klien. cara komunikasi efektif
ini untuk menemani badan. untuk mempermudah
mbak.” K : Klien hanya menunduk dalam menggali informasi
dan ekspresi muka datar. untuk mengkaji klien.
K :” (Diam)” P : Perawat tersenyum Perawat tetap berusaha Klien masih menutup Perawat tersenyum untuk
K : Klien hanya diam dan mendekati klien. diri. menciptakan kesan yang
menundukan kepala. menyenangkan kepada
klien.
P :” Mohon maaf P : Mempertahankan kontak Perawat mencari tahu Klien tetap belum bisa Menggali identitas klien
sebelumnya apa benar mata dengan klien identitas klien. menerima kehadiran sebagai data agar tidak
ini dengan mbak Sandra dengan ramah. perawat. tertukar dengan klien lain
Clarista Putri?” K : Tatapan mata klien dalam melakukan proses
kosong keperawatan.
K : ” Iya” P : Perawat tersenyum Berusaha mendekati Klien mulai dapat Untuk memudahkan
kepada klien. untuk membuat klien menerima kehadiran melakukan asuhan
K : kontak mata klien mulai dapat menerima perawat. keperawatan dan
fokus kepada klien, kehadirannya. mempermudah dalam
namun dengan tatapan mengidentifikai masalah
kosong. klien.
P : “Mbak Sandra lebih P : Perawat menyentuh bahu Berusaha mencairkan Klien dapat menerima Perawat menggunakan
suka saya panggil siapa? klien dengan tersenyum. suasana dengan sedikit dan memberikan kominikasi yang efektif
Sandra? Clarista atau K : Klien tersenyum dan candaan atau humor. respon pada klien. salah atunya yaitu dengan
Putri?” mulai memperlihatkan humor agar klien merasa
wajahnya. nyaman dan terbuka
kepada perawat dengan
demikian akan
mempermudah proses
asuhan keperawatan.
K : “ Sandra saja nurse” P : Mengangguk dan Menciptakan suasana Klien dapat menerima Dengan suasana yang
tersenyum. hangat dengan klien. kehadiran perawat dan hangat dan membuat klien
K : Tersenyum dan kontak memberikan respon nyaman akan
mata pada perawat. yang positif. mempermudah melakukan
identifikasi oleh perawat
kepada klien.
P : “ Baik mbak Sandra, P : Perawat tersenyum, Perawat menciptakan Klien terlihat kurang Mengidentifikasi masalah
bagaimana keadaannya kontak mata berfokus hubungan yang hangat nyaman dengan klien adalah sebagai
hari ini?” pada klien dan dengan klien dan mulai pertanyaan perawat. langkah pertama untuk
menyentuh bahu klien. mengidentifikasi mengetahui perasaan klien
K : Ekspresi wajah klien masalah yang dialami dan apa yang saat ini klien
berubah murung dan klien rasakan.
klien mengambil nafas
panjang.
K : “Tidak baik, nurse.” P : Perawat mendekatkan Perawat mencoba Klien terlihat kurang Dengan membangun
sedikit badannya ke arah menenangkan klien nyaman dengan hubungan yang hangat dan
klien dengan menyentuh dengan memberi pertanyaan yang menunjukan empati
bahu klien. sentuhan kepada klien dilontarkan perawat kepada klien akan
K : Klien menundukan karena membuatnya menciptakan hubungan
kepala dan berbicara teringat akan saling percaya.
dengan lirih. masalahnya.
P : “Mbak Sandra bisa P : Perawat sedikit Perawat mencoba Klien mulai nyaman Membangun hubungan
menceritakan perasaan mencondongkan diri membangun dan terbuka dengan saling percaya akan
mbak kepada saya kearah klien dengan kepercayaan klien agar perawat. memudahkan perawat
mungkin saya dapat tutur kata yang lembut. bisa mencurahkan dalam mengekplorasi
membantu?” K : Klien mulai mengangkat perasaannya. perasaan dari kliennya.
kepalanya.
K : “Begini nurse, saya P : Perawat mendengarkan Perawat mendengarkan Klien mulai nyaman Mendengar dengan aktif
memiliki kekasih dan dengan penuh perhatian, dengan baik dan dan menceritakan adalah teknik utama yang
sudah berhubungan mencondongkan tubuh mencoba memahami perasaannya kepada harus perawat kuasai akan
selama 4 tahun, namun kearah klien dan sesekali kisah klien dengan perawat. membuat klien akan
minggu lalu tiba-tiba dia menganggukan sesekali menganggukan merasa lebih dihargai saat
memutuskan hubungan kepalanya. kepala tanda dia mencurahkan perasaannya.
kami secara sepihak K : Klien mulai mengerti apa yang klien
dengan alasan sudah menceritakan kisahnya ceritakan.
tidak cocok lagi. Saya dengn suara yang keras
terpukul dengan hal dan intonasi mulai jelas.
tersebut karena
hubungan kami selama
ini baik-baik saja.”
P : “Baik mbak sandra, P : Perawat menyentuh bahu Perawat mulai Klien mulai menerima Rasa empati oleh perawat
mungkin jika saya ada klien dan menunjukan menenangkan klien dan dan nyaman dengan ke pasien bermaksud
diposisi mbak saya juga empati terhadap kondisi menunjukan rasa suasana yang untuk membuat pasien
akan mengalami hal yang diceritakan klien. empatinya. diciptakan perawat lebih tenang
yang sama” K: Klien mengganggukan
kepala dan sedikit
tersenyum kepada
perawat.
K : “ Iya, nurse terimakasih P : Kontak mata berfokus Perawat Klien sudah sangat Suasana nyaman akan
atas pengertiannya” pada klien dan mempertahankan terbuka dan menerima membuat pasien lebih
tersenyum ramah. suasana tetap nyaman kehadiran perawat percaya untuk melanjutkan
K : Klien tersenyum dan sepenuhnya. ceritanya.
memegang tangan klien.
P : “Apa mbak sudah tidak P : Perawat menjaga kontak Perawat mulai menggali Klien mulai sangat Mencari informasi yang
ada komunikasi lagi mata dan lebih dalam mengenai terbuka dan lebih detail untuk
dengan kekasihnya? mencondongkan sedikit masalah yang dialami mendengarkan dengan memudahkan perencanaan
Lalu apa yang mbak badannya ke klien serta klien. baik serta mengerti proses asuhan
lakukan selama tersenyum. apa yang perawat keperawatan.
seminggu ini?” K : Klien mendengarkan tanyakan.
dengan baik dan sesekali
mengangukkan kepala.
K : “Sudah tidak ada P : Perawat mendengarkan Perawat mendengarkan Klien sudah sangan Mendengarkan aktif guna
komunikasi lagi nurse. dengan baik, kontak dengan baik dan percaya dan terbuka mendapatkan informasi
Setelah kejadian itu saya mata fokus ke klien dan mengerti apa yang klien kepada perawat. yang akurat dari klien,
sangat terpukul dan sesekali menganggukan ceritakan. sehingga memudahkan
hanya menghabiskan kepala. dalam perencanaan asuhan
waktu di kamar. Saya K : Klien bercerita dengan keperawatan dengan tepat.
juga tidak nafsu suara yang tidak lirih
makan.” lagi dan intonasi yang
jelas.
P : “Baik mbak Sandra, P : Perawat tersenyum dan Perawat tetap Klien mulai nyaman Mempertahankan
kalau tidak keberatan menjaga kontak mata mempertahankan dengan hubungan hubungan yang baik akan
selama 15 menit dengan klien. hubungan yang hangat yang perawat mempermudah dalam
kedepan kita akan K : Klien tersenyum dan ciptakan. proses keperawatan
mendiskusikan masalah menjaga kontak mata nantinya
mbak ini, mungkin kita kepada perawat.
akan menemukan solusi
terbaik.”
K : “Iya nurse, saya setuju” P : Perawat tersenyum dan Perawat tetap Klien mulai nyaman Mempertahankan
menjaga kontak mata mempertahankan dan bersedia hubungan yang baik akan
dengan klien. hubungan yang hangat membuka diri lebih mempermudah dalam
K : Klien tersenyum dan dan saling percaya. jauh dengan perawat. proses keperawatan
menganggukan nantinya
kepalanya.

Kesan :

Fase 1 (Orientasi) awalnya klien belum dapat menerima kehadiran perawat. Klien cenderung diam dan menutup diri. Kemudian, perawat
mencoba untuk lebih dekat dengan klien, berusaha membangun hubungan saling percaya dengan memberikan sentuhan. Klien mulai dapat
menerima perawat. Klien mau untuk menceritakan masalahnya. Data yang diperoleh adalah manajemen koping yang tidak efektif,
diketahui dari cerita klien yang merasa sangat sedih karena berpisah dengan kekasihnya, sampai klien kehilangan nafsu makan juga
semangat hidupnya yang berpotensi mengganggu kesehatan jiwanya.

Você também pode gostar