Você está na página 1de 9

Rencana Bisnis Anggaran

BAB III
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2014

A. KONDISI LINGKUNGAN YANG DIPREDIKSI AKAN MEMPENGARUHI PENCAPAIAN KINERJA


Dalam upaya mencapai hasil kinerja pada tahun 2014, Puskesmas Sentolo II akan menerapkan
strategi mengoptimalkan kekuatan untuk mengatasi kelemahan, yaitu ada beberapa faktor yang
mempengaruhi pencapaian kinerja adalah :

1. Faktor Internal
a) Kondisi Pelayanan
Beberapa kekuatan yang dimiliki Puskesmas Sentolo II dalam bidang pelayanan yaitu
selalu terbuka untuk inovasi pelayanan, meningkatkan kepuasan pelanggan,
mengoptimalkan mutu pelayanan, senyum-sapa dan keramahan, ketaatan pada prosedur
dan respon time cepat. Pengoptimalan hal tersebut juga merupakan upaya dalam
mengatasi kelemahan yang dimiliki Puskesmas Sentolo II dalam bidang pelayanan, yaitu
kurangnya promosi pelayanan puskesmas dan penerapan SMM yang belum optimal

b) Kondisi Keuangan :
Pencapaian realisasi yang baik dari target kinerja keuangan merupakan kekuatan kondisi
keuangan di puskesmas Sentolo II. Namun ada beberapa hambatan dan kendala yang
merupakan kelemahan yang harus antisipasi yaitu ketersediaan sumberdaya manusia,
seperti belum terisinya formasi kasubbag TU dan beberapa jabatan fungsional tertentu
yang secara langsung akan berakibat pada beban kerja petugas pelayanan, sehingga
bekerja tidak maksimal dan berdampak pada punurunan pendapatan fungsional

c) Kondisi Organisasi dan Sumber Daya Manusia :


Kekuatan pada kondisi dan sumber daya manusia di puskesmas Sentolo II adalah sebagian
besar pegawai berstatus PNS, prosentase yang besar tenaga paramedis yang
berpendidikan D III, sudah ada staf administrasi dan kepegawaian, ada kebijakan
pengembangan SDM dan sikap terbuka terhadap perubahan. Kurangnya komitmen
diantara pelaku pelayanan terhadap institusi merupakan hambatan koordinasi kinerja
team dalam pencapaian target kinerja.

d) Kondisi Sarana dan Prasarana :

Puskesmas Sentolo 2
Rencana Bisnis Anggaran
Dalam mengoptimalkan pelayanan, Puskesma Sentolo II telah dilengkapi dengan sarana-
prasarana yang cukup memadai yaitu dengan didukung peralatan peralatan medis dalam
jumlah dan jenis yang lengkap, sarana transportasi yang cukup, sarana fisik lengkap,
peralatan-peralatan baru dan sumber dana yang cukup memadai. Namun jumlah dan
volume ruangan yang belum memenuhi kebutuhan, perawatan alat yang kurang optimal
dan adanya beberapa alat yang sudah rusak merupakan salah satu kendala dan hambatan
dalam pelaksanaan mencapai target kinerja

2. Faktor Eksternal
a) Peraturan perundang-undangan yang terkait

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 tahun 2006, mengharuskan pelaksanaan kegiatan harus
dengan PPTK, sementara di UPTD Puskesmas tidak ada PPTK dan yang bertanggung jawab
terhadap program kegiatan, di UPTD Puskesmas masih awam dengan pokok-pokok dan
pengelolaan keuangan sebagaimana yang diamanatkan di Permendagri tersebut. Hal ini
menyebabkan keterlambatan pelaksanaan kegiatan, dan tidak tercapainya target kinerja.

Dalam aturan Menteri Dalam Negeri khususnya dalam penatausahaan keuangan, semua
pengeluaran belanja berdasarkan program dan kegiatan. Dalam format aturan tersebut,
bisa dimungkinkan penambahan program dan kegiatan berdasarkan kewenangan dan
kemampuan daerah. Namun dalam kenyataannya, pemerintah daerah melakukan
pembatasan dengan program dan kegiatan yang sudah ada di Permendagri. Dengan
demikian banyak program dan kegiatan upaya kesehatan perorangan yang tidak bisa
masuk dalam penganggaran.

b) Kebijakan Pemerintah Daerah tentang Sumber Daya Manusia (SDM)

Masih belum jelasnya peraturan pemerintah tentang rekruitmen pegawai, membawa


dampak yang sangat besar bagi kinerja pelayanan di Puskesmas, misalnya untuk
mengangkat tenaga honorer saja Puskesmas tidak memiliki kewenangan, sementara ada
permasalahan SDM yang ada di Puskesmas, seperti tidak terpenuhinya formasi jabatan
tertentu, dan juga ada beberapa pegawai yang hendak memasuki masa pensiun.

c) Perkembangan sosial budaya dan tingkat pendidikan masyarakat


Warga masyarakat Kulonprogo, selain memiliki jumlah penduduk yang relatif besar dan
bermatapencaharian yang beraneka ragam, memiliki tipe atau berkarakteristik tradisionil,
sehingga budaya dan tradisi masyarakat masih cukup kental bahkan sangat dilestarikan,
yaitu jiwa gotong-royong dan rasa kekeluargaannya yang cukup tinggi. Namun demikian
masih ada beberapa perilaku tradisi yang masih kurang mendukung dalam pembangunan
kesehatan dan efisiensi pengeluaran masyarakat, yaitu kemandirian dalam berperilaku
hidup bersih sehat seperti kebiasaan buang air besar sembarangan dan kebiasaan
merokok. Dilihat tingkat pendidikan sebagian besar masyarakat Kulon Progo berpendidikan
paling dominan berpendidikan dasar (SD dan SMP). Hal tersebut salah satu yang

Puskesmas Sentolo 2
Rencana Bisnis Anggaran
mempengaruhi faktor pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat yang rendah
terhadap perilaku hidup bersih dan sehat.

d) Perkembangan Teknologi Kesehatan

Perkembangan teknologi kesehatan sangat pesat dan semakin canggih. Untuk institusi
pelayanan kesehatan yang mampu, mereka berlomba-lomba mengadakan alat-alat
kesehatan karena didukung pendanaan yang memudahkan inovasi dan diversifikasi
pelayanan kesehatan. Dengan semakin berkembangnya teknologi kesehatan, banyak alat-
alat kesehatan yang sudah cukup umur tidak diproduksi lagi, dan sekaligus tidak ada suku
cadangnya, hal itu menyulitkan Puskesmas dalam pemeliharaan alat yang dimiliki karena
sebagian besar alat-alat kesehatan yang ada sudah out of date. Artinya perkembangan
teknologi kesehatan khususnya alat-alat medis disamping dapat meningkatkan kinerja
Puskesmas tetapi juga dapat menghambat kinerja Puskesmas, karena ada beberapa alat
kesehatan untuk kerja pelayanan yang tidak sustainable lagi.

e) Kondisi Ekonomi Daerah

Secara umum, ekonomi daerah Kulonprogo tergolong daerah yang memiliki kemampuan
ekonomi menengah, sehingga dalam pengembangan pelayanan inovatif mungkin akan
terbentur dalam hal pentarifan. Walaupun demikian fenomena menarik masyarakat
Kulonprogo adalah semakin banyaknya bermunculan institusi pelayanan kesehatan swasta
yang menawarkan jenis pelayanan kesehatan yang beragam dengan tarif layanan yang
beragam juga.

Dari keterbatasan pendapatan daerah, banyak program dan kegiatan Puskesmas yang
terkendala, sementara kebutuhan untuk pemeliharaan dan operasional Puskesmas saja
masih minim, bahkan tidak sesuai dengan pendapatan operasional yang dicapai
Puskesmas.

B. ASUMSI YANG DIGUNAKAN

1. Aspek Makro

Asumsi
No Unsur
TA 2014

1 Pertumbuhan ekonomi (%) 6.8 %

2 Tingkat inflasi (%) 7.9 %

3 Tingkat suku bunga pinjaman (%) 14 %

4 Kurs (Rp) Rp. 12.000

Puskesmas Sentolo 2
Rencana Bisnis Anggaran
Tingkat inflasi mempengaruhi operasional puskesmas dalam mengadakan bahan habis pakai
untuk operasional pelayanan, walaupun secara tidak secara langsung berdampak pada kinerja
puskesmas, namun ada kekawatiran adanya pengurangan pendanaan dari berbagai sumber
pendapatan puskesmas, yang kemudian akan mengubah prediksi kinerja. Nilai kurs rupiah terhadap
mata uang asing utama juga memacu fluktuasi harga-harga pasar terutama barang-barang untuk
kesehatan dari luar negeri apalagi dengan seringnya kebijakan pemerintah dalam menaikkan harga
BBM, yang membuat harga-harga domestik melambung.

2. Aspek Mikro

Asumsi
No Unsur
TA 2014
Pembiayaan pelayanan publik dalam upaya kesehatan
1 Rp. 271.714.019
perorangan
Pembiayaan pelayanan publik dalam rangka kesehatan
Rp. 72.000.000 (APBN)
2 masyarakat
Rp. 130.895.000 (APBD)

3 Kenaikan tarif layanan Rp.6250


Pelayanan Laborat
4 Pengembangan / peningkatan layanan
lanjutan

C. SASARAN, INDIKATOR, TARGET KINERJA DAN KEGIATAN BERDASAR UNIT LAYANAN

No Jenis Pelayanan Sasaran Standar Target Kegiatam


1 2 3 4 5 6
1 Gawat Darurat Jam buka Pelayanan - Puskesmas Non 100 %
Gawat Darura Perawatan Sesuai
Jam kerja -
- Puskesmas dengan
perawatan 24 jam
Pemberi pelayanan 100% 100%
gawat
darurat yang
bersertifikat yang masih
berlaku
PPGD
Ketersediaan tim Ada Ada
penanggulangan
bencana (SK)
Waktu tanggap < 5 menit terlayani, < 5 menit
pelayanan setelah pasien datang
di Gawat Darurat
2 Rawat jalan Jam buka pelayanan - 08.00 s/d 13.00 WIB 100%
kecuali
- Jumat 08.00 - 11.00
WIB

Puskesmas Sentolo 2
Rencana Bisnis Anggaran
- Sabtu 08.00 – 12.00
WIB
Pemberi pelayanan Poli 100% dokter 100%
Umum {Puskesmas
Induk)

Pemberi pelayanan Poli 100% dokter gigi 100%


Gigi
Rawat jalan Waktu tunggu di rawat < 60 menit < 60 menit
jalan
3 Konsultasi Hari Pelayanan Setiap hari Setiap 3 hari
Pemberi pelayanan 100% Tenaga Sesuai 100%
Konsultasi keahliannya
4 Rawat Inap Kejadian pulang paksa <5% -
Lama hari perawatan Maksimal 4 hari -
(LOS)
BOR 70 % -
5 Persalinan,perinatologi Pemberi pelayanan Dokter umum/bidan -
persalinan normal terlatih (Asuhan
Persalinan
Normal)

6 Laboratoroum Waktu tunggu hasil < 100 menit < 140 menit
sederhana pelayanan laboratorium. Kimia darah & darah
rutin
7 Farmasi waktu tunggu pelayanan Obat jadi < 15 menit Obat jadi <
Obat racikan < 60 menit 15 menit
Obat
racikan < 60
menit
Penggunaan Injeksi Maksimal 20 % Maksimal
20 %
Pemakaian Obat 100% 100%
Generik
Pengunaan antibiotik Maksimal 30% Maksimal
pada kasus ISPA non 30%
pneumonia
8 Gizi di Rawat inap Ketepatan waktu 90 % -
pemberian makanan
kepada pasien
9 Rekam Medik Kelengkapan pengisian 100% 100%
rekam medik 24 jam
setelah selesai
pelayanan
Waktu penyediaan < 10 menit < 10 menit
dokumen rekam medik
pelayanan rawat jalan
Waktu penyediaan < 15 menit -
dokumen rekam medik
pelayanan rawat inap

Puskesmas Sentolo 2
Rencana Bisnis Anggaran
10 Pengelolaan limbah Pengelolaan limbah 100% 100%
padat infeksius sesuai
dengan aturan
13 Administrasi & Ketepatan waktu 100% 100%
Manajemen pengusulan kenaikan
pangkat karyawan
Karyawan yang 60 % 30%
mendapat pelatihan >
20 jam setahun
Ketepatan waktu 100% 100%
penyusunan laporan
Keuangan

Puskesmas Sentolo 2
Rencana Bisnis Anggaran
D. PROGRAM KERJA DAN KEGIATAN
1. Program Kerja
Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan

2. Pelayanan Kegiatan

a) Pelayanan Kesehatan Perorangan

1) Pelayanan Balai Pengobatan Umum


2) Pelayanan Balai Pengobatan Gigi
3) Pelayanan Laboratoriun
4) Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
5) Pelayanan Imunisasi
6) Pelayanan Gawat Darurat
7) Uni Farmasi

b) Pelayanan Kesehatan Masyarakat

1) Kunjungan bumil K1
2) Kunjungan bumil K2
3) Kunjungan bayi
4) Neonatus dengan komplikasi yang ditangani
5) Pelayanan anak balita komplikasi kebidanan yang ditangani
6) Pertolongan persalinan oleh nakes
7) Pelayanan nifas
8) Imunisasi (desa kelurahan UCI)
9) Pemberian makanan pendamping ASI
10) Balita gizi buruk mendapat perawatan
11) Program Promosi Kesehatan
12) Program Kesehatan Lingkungan
13) Program Pemberantasan Penyakit Menular
14) Program Upaya Kesehatan Sekolah
15) Program Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
16) Program Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
17) Program Upaya Kesehatan Jiwa
18) Program Upaya Kesehatan Usia Lanjut
Program Upaya Kesehatan Kerja

Puskesmas Sentolo 2
Rencana Bisnis Anggaran

E. PERKIRAAN PENDAPATAN

No. Sumber Pendapatan Prognosa Tahun 2013 Proyeksi Tahun 2014


1 2 3 4
1 Jasa Layanan
1). Pasien Umum 40.301.800 35.000.000
2). Pasien Jamkesmas 128.726.450 -
3). Pasien Jamkessos 8.815.600 -
4). Pasien Jamkesda 117.289.650 120.000.000
5). Pasien Askes PNS 14.976.100
6). Jampersal 280.000
7). PBI dan Askes PNS - 994.248.000
310.389.600 1.149.248.000
2 APBD
1). APBD Murni 8.470.000 8.470.000
2). Pengembalian 26.207.411 83.803.800
3). Sisa Kapitasi Askes 10.450.808 7.001.150
4). Program Promosi Kesehatan 53.975.000 53.975.000
5). Program Perbaikan Gizi masyarakat 4.920.000 4.920.000
6). Gaji PNS 1.199.131.997 1.199.131.997
1.303.155.216 1.357.301.947
3 APBN
1). Bantuan Operasional Kesehatan 72.000.000 72.000.000

JUMLAH 1.685.544.816 2.578.549.947

Puskesmas Sentolo 2
Rencana Bisnis Anggaran

F. PERKIRAAN BIAYA

Puskesmas Sentolo 2

Você também pode gostar