Você está na página 1de 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di dunia ini, terdapat berbagai macam bangsa dan negara yang tersebar luas di seluruh
jagad raya alam semesta yang berbeda satu sama lain. Tentunya yang menjadikan perbedaan
antara bangsa satu dengan yang lain yaitu diantaranya adalah latar belakang bangsa,adat
istiadat,kebudayaan bangsa serta aturan-aturan yang wajib ditaati oleh penganut bangsa
tersebut. Di dalam suatu bangsa, juga masih terdapat berbeda macam suku,ras, dan agama
yang berbeda satu sama lain, contohnya di negara Indonesia, negara ini memiliki penduduk
yang memiliki latar belakang,suku,ras dan juga agama yang berbeda-beda. Namun perbedaan
tersebut tidak menjadikan penduduk negara Indonesia bertentangan antara satu dengan yang
lainnya, justru hal ini mejadikan penduduk negara Indonesia hidup dalam keanekaragaman
dan agama yang dapat saling memahami dan saling menghargai dalam berlangsungnya suatu
kehidupan di dalam satu negara. Negara indonesia memiliki indentitas nasional yang
merupakan sifat-sifat dan ciri khas dari Negara Indonesia. Hal ini dapat terwujud karena
indonesia memiliki ideologi yang terbaik bagi bangsanya yaitu Pancasila.

1.2 RumusanMasalah
Sesuai dengan latar belakang di atas, permasalahan dapat dirumuskan :
1. Bagaimana proses perumusan ideologi Negara Pancasila?
2. Bagaimana ideologiPancasilabisadikatakansebagaipilihanterbaikbagibangsa
Indonesia?

1.3 BatasanMasalah
DalammakalahinihanyamembahastentangideologiPancasilasebagaipilihanterbaikbagib
angsa Indonesia

1.4 Tujuan
1. Memahamiproses perumusanideologi Negara Pancasila
2. MemahamiideologiPancasilasebagaipilihanterbaikbagibangsa Indonesia

1
BAB II
PEMBAHASAN

 Proses perumusan Ideologi Negara Pancasila


Dalam bulan Maret 1942 pemerintah Hindia Belanda menyerah. Bekas jajahan Belanda
ini jatuh direbut oleh bala tentara Jepang. Setelah bangsa Jepang menguasai kepulauan
Indonesia, mereka ingin merebut hati rakyat Indonesia. Tanggal 20 Maret 1942 dibentuklah
pergerakan tiga A: Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia, Nipon Pemimpin Asia.
Inilah ideologi yang hendak dipaksakan orang Jepang pada bangsa Indonesia. Mereka
menyanggupi akan memberi kesejahteraan dan kebahagiaan. Pada tanggal 8 Maret 1943
Jepang melancarkan suatu pergerakan rakyat di Indonesia yang disebut Pusat Tenaga Rakyat
(Putera). Tujuan Jepang ialah untuk membujuk kaum nasionalis secular dan golongan
intelektual agar mengerahkan tenaganya untuk membantu Jepang. Tetapi ternyata gerakan
Tiga A dan Putera kurang memuaskan hasilnya, dan kemudian dibubarkan.

Keadaan jepang pada pertengahan tahun 1944 semakin buruk. Moral masyarakat mulai
mundur, produksi perang merosot. Menghadapi situasi yang kritis itu, pemerintah militer
Jepang tanggal 1 Maret 1945 mengumumkan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Pada tanggal 10 sampai 17 Juli 1945 BPUPKI
mengadakan sidang paripurna untuk merumuskan konsep batang tubuh UUD, konsep
prinsipprinsip perekonomian nasional dan konsep prinsip-prinsip ketahanan dan keamanan
nasional. Konsep-konsep ini tidak lepas dari ideology Pancasila, yang konsepnya merupakan
penjabaran dan pancaran dari asas-asas ideology Pancasila. Pada tanggal 8 Agustus 1945
pemerintah jepang menganggap tugas BPUPKI sudah selesai, maka dibubarkan. Selanjutnya
adalah tugas PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia), yaitu :
1. Menerima hasil kerja BPUPKI
2. Memproklamasikan kemerdekaan Negara Indonesia tanggal 17 Agustus 1945
3. Menurut aturan no. III UUD 1945 memilih dan mengangkat presiden dan wakil
presiden yang pertama

Pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyerah kalah kepada Sekutu. Hingga pada
akhirnya hari Jumat tanggal 17 Agustus 1945, di kediaman Ir. Soekarno, Pegangsaan Timur
56, Ia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Keesokan harinya, segenap anggota PPKI

2
berkumpul mengadakan siding untuk mengesahkan hasil karya BPUPKI dengan mengadakan
perubahan-perubahan, baik dalam Pembukaan maupun batang tubuh.

Maka ideologi Negara ialah Pancasila yang benar dan sah yang dirumuskan sebagai
berikut :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Kelima prinsip Pancasila menunjukan ide-ide fundamental mengenai manusia dan


seluruh realitas, yang diyakini kebenarannya oleh bangsa Indonesia, dan bersumber pada
watak dan kebudayaan bangsa Indonesia. Berabad-abad lamanya bangsa Indonesia hidup
ditindas oleh imperialisme dan kolonialisme. Semula imperialisme dan kolonialisme barat
dan sejak Maret 1942 oleh Jepang. Hingga pada akhirya ide-ide, gagasan-gagasan pokok
yang ketika itu hidup, diangkat dan dirumuskan oleh Soekarno, Moh. Hatta dan
kawankawannya menjadi ideology Pancasila. Ideology dipergunakan sebagai ujung tombak.
Ideology Pancasila merupakan semangat Orde Baru. Orde Lama adalah bentuk ketidakadilan.
Maka Pancasila sebagai jiwa dan semangat Orde Baru hendak mewujudkan ide-ide keadilan.
Orde Lama membiarkan komunisme yang ateistis berkembang leluasa, maka ideology
Pancasila hendak menggerakkan dan mendorong Negara rakyat Indonesia ke arah pengakuan
kepada Tuhan Yang Maha Esa.

 Pancasila sebagai Ideologi terbaik bagi bangsa Indonesia


Bila kita amati jalannya sejarah perjuangan bangsa Indonesia, terlihat jelas bahwa proses
terjadi Pancasila berbeda dari ideologi-ideologi besar lainnya. Pancasila digali dan
dikembangkan dari budaya bangsa, yang kemudian disublimasikan menjadi satu prinsip
kebangsaan dan kenegaraan Indonesia. Berbeda dengan 3ideologi lain, Pancasila hakikatnya
bersifat komprehensif, bukan untuk kalangan, golongan ataupun kelompok primordial
tertentu.Secara ontologisideologiPancasila berprisip monopluralis (majemuk tunggal) yang
bersumber pada hakikat manusia sebagai individu maupun makhluk social.

3
Dalam amanatnya pada Peringatan hari lahirnya Pancasila, tanggal 1 Juni 1967 di
Jakarta, Jendral Soeharto ketika pertama kali diangkat sebagai Pejabat Presiden RI
menyampaikan hal-hal sebgai berikut; bahwa kita mengagungkan Pancasila, bukan sekedar
karena ia ditemukan kembali dan dirumuskan oleh seseorang dari kandungan kepribadian dan
cita-cita bangsa Indonesia yang terpendam sejak berabad-abad yang lalu; melainkan karena
Pancasila itu telah mampu membuktikan kebenarannya, juga setelah diuji oleh sejarah
perjuangan bangsa. Dengan berpegang teguh kepada Pancasila inilah, maka kemerdekaan,
persatuan dan kesatuan bangsa telah mempu kiat pertahankan; baik dalam menghadapi
bahaya-bahaya musuh dari luar maupun dalam menghadapi segala bentuk pembentroakan
dan pengkhianatan dari dalam.

Bahkan, dalam tiga buah UUD yang perah kita miliki yaitu, dalam Pembukaan UUD
1945, dalam Mukadimah Konstitusi RIS, serta dalam Mukadimah UUDS RI (1950),
Pancasila itu tetap tercantum di dalamnya. Pancasila yang selalu dituangkan dalam
Pembukaan atau Mukadimah UUD itu, cukup memberi bukti bahwa pancasila memang selalu
dikehendaki sebagai dasar kerohanian Negara, dikendaki sebagai dasar falsafah Negara. Oleh
karena itu Pancasila yang sudah dinyatakan sebagai ideologi, tentu diharapkan atau kalau
boleh dibilang sesungguhnya dapat merupakan sasaran yang amibisius untuk dijadikannya
sebagai ideologi dunia.

Dalam berbagai kesempatan, para pejabat kita, bahkan Kepala Negara sendiri sering
mengatakan bahwa Pancasila adalah ideologi terbuka. Sudah tentu statemen tersebut
memberikan makna dalam arti positif, dan sekaligus untuk memberikan bantahan terhadap
berbagai elemen yang berkembang belakangan ini mengenai usaha-usaha untuk memitoskan
Pancasila. Menjadikan sebgaia dogma mati dan tidak boleh diganggu gugat. Arti terbuka bisa
dipahami sebagai masih adanya peluang untuk diperdebatkan, didiskusikan, dan dicarikan
alternatif-alternatif dalam mengantisipasi tiap terjadi perubahan keadaan, dan akomodatif
terhadap perkembangan zaman.

4
Pada kesempatan lain, ketika Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggelar upacara
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, 1 Oktober 2015. Pelaksana harian Gubernur Jawa Barat
Deddy Mizwar mengimbau kembali kepada nilai-nilai Pancasila. Ia mengatakan bahwa
sampai pada saat ini belum ada ideologi bangsa yang lebih baik dari Pancasila di Indonesia.

Pemerintah Indonesia dalam perjalanan sejarahnya, memang terpaksa harus dihadapkan


oleh pilihan-pilihan yang berat. Pancasila misalnya, yang menurut DR. H. Ruslan Abdul
Gani, pada awal mulanya hanya menjadi dasar Negara berdirinya Negara Indonesia yang
merdeka. Namun pada perkembangannya, kini kemudian menjadi ideologi Negara,
pandangan hidup bangsa, kepribadian bangsa, jiwa bangsa, dan sederat sebutan lain yang di
satu sisi memang mengkokohkan, tetapi di sisi lain membebani Pancasila itu sendiri.

Oleh karenanya, ketika pertama kali Pancasila ditetapkan sebagai ideologi Negara, tentu
telah diperhitungkan secara matang segala konsekuensi-konsekuensinya.Penetapan tersebut
merupakan keputusan politik yang sangat memperhatikan referensi sejarah perjalan
kehidupan bangsa, sejak diproklamasi kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945 hingga
zaman orde baru sekarang ini.

Dalam perjalanan Pancasila sebagai ideologi Negara, memang tidak sedikit


memunculkan berbagai penilaian dan pendapat. Tentu saja, semua itu tidak perlu
menggoyahkan kedudukan dari sebuah keputusan yang telah ‘final’ mengenai penetapan
sebangai ideologi Negara.

Pemerintah orde baru agaknya juga menyadari bahwa pada mula pertama masih ditemui
adanya keraguan dari kelompok-kelompok masyarakat yang sulit menerima Pancasila
sebagai ideologi Negara. Oleh karena itu, merupakan perjalanan panjang bagi perjuangan
pemeritah orde baru untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian, bersikap akomodatif,
bahkan terkesan “agak dipaksakan” agar Pancasila diterima secara luas dalam segala aspek
kehidupan masyarakat.

5
BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Ideologi merupakan gagasan, ide-ide, serta cita-cita seluruh masyarakat bangsa
tersebut dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Di Negara Indonesia, dianutlah ideology
Pancasila, karena Pancasila terdiri dari 5 asas yang tiap asasnya bersumber dari pemikiran dan
hati nurani masyarakat bangsa Indonesia itu sendiri. Ideologi Pancasila jelas memiliki
kedudukan penting dalam keberlangsungan hidup di Negara ini. Karena tiap aspek kehidupan
ini berlandaskan dan berpatokan terhadap 5 asas yang terdapat pada isi Pancasila tersebut.
Dan Pancasila in iselamanya akan ditetapkan dan diterapkan sebagai ideology bangsa
Indonesia.

1.2 Saran
Bangsa Indonesia inidalammemilihideologi yang
akanditerapkansejakawalkemerdekaanhinggaakhirzamankelakcukupselektifdansesuaidengana
pa yang diinginkandandiharapkanolehmasyarakatbangsa Indonesia itusendiri. Olehkarenaitu,
Kita selakumasyarakat Indonesia wajibmematuhidanmentaatisegalaaturandanhukum yang
berakupadabangsakitaini.Semuadiawalidarikesadarandirikitasendiri.Diawalidenganmempelaja
ridanmemahamiilmukewarganegaraan, terutama yang berhubungandenganbangsakita,
sertamemulaisedikit demi sedikitmenerapkansikapkepribadian yang
sesuaidenganisiPancasila.Namunjanganpernahuntukmenyalahgunakanaturanhukumuntukmen
capaisuatuhalnegatifatausuatukecurangan.

6
DAFTAR PUSTAKA

SumalyoPramudito, 1995, Ideologi Negara danTantanganZaman,


Jakarta : Golden Terayon Press.
Prof. Dr. H. Kaelan, M.S, Drs. H. AchmadZubaidin, M.Si, 2010,
PendidikanKewarganegaraanUntukPerguruanTinggi, Yogyakarta :Paradigma.
PriyantoSupriyo, 2010, PendidikanKewarganegaraanMateriPokokPerkuliahan MKK di
PerguruanTinggi, Semarang :Fasindo.

Você também pode gostar