Você está na página 1de 11

ANALISIS PILIHAN MODA ANGKUTAN ANTAR KOTA

PADANG - KOTA SOLOK

Ricky Tawema1,Septyan Wulandari1,Septyan Ningsih1


Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas
Bung Hatta
Email: septyanningsih7@gmail.com

ABSTRAK
Pertambahan penduduk serta meningkatnya pembangunan pada pusat–pusat kegiatan di Kota Padang
dan Kota Solok menjadikan transportasi sebagai faktor utama penghubung antar suatu Kota ataupun Kabupaten.
Dengan adanya moda transporatasi darat yang mendukung maka akan terciptanya suatu kondisi yang kondusif
bagi suatu wilayah. Penelitian ini memfokuskan pada moda transportasitravel danbusdengan asal
perjalananKota Padang dan tujuan Kota Solok. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
karakter penggunaan moda dan menentukan faktor-faktor dalam pemilihan moda. Dalam moda transportasi ini
menggunakan atribut yang mempengaruhi dan digunakan dalam penelitian ini berupa biaya perjalanan serta
waktu tempuh perjalanan. Studi terhadap responden dilakukan dengan survei primer (kuisioner survei dan
interview) pada pengguna moda travel umum danbusdengan beberapa sampel, dalam menganalisis penelitian ini
menggunakan model logit biner.

Kata Kunci : model pemilihan moda, logit biner, angkutan umum

ABSTRACT
Population growth and increasing development in activity centers in the city of Padang and Solok
make transport as a major factor liaison between a town or district . With the land transporatasi mode that
supports it will be the creation of a conducive environment for the region. This study focuses on the travel and
transportation modes with a bus trip origin and destination Padang Kota Solok . The purpose of this study was to
determine the character of the use of modes and determining factors in the selection mode . In this mode of
transportation using attributes that affect and are used in this study a travel costs and travel time . Studies of
respondents was conducted with the primary survey ( questionnaire survey and interview) in the public and bus
travel mode , with some samples , in analyzing this study using a binary logit model .

Keywords : moda choice models, biner logit, public transport


PENDAHULUAN menciptakan kepuasan terhadap para
pelaku pengguna moda transportasi
Transportasi di perkotaan mempunyai tersebut.
hubungan langsung dengan kebutuhan
untuk beraktifitas, dan merupakan
kebutuhan turunan dari kebutuhan LANDASAN TEORI
beraktifitas tersebut. Kebutuhan
Angkutan Umum
beraktifitas seperti : bekerja, berbelanja,
kegiatan sosial, rekreasi dan sebagainya Angkutan Umum (publik transport) adalah
merupakan bagian dari suatu kumpulan semua jenis moda transportasi yang
aktifitas-aktifitas, yang disebut juga disupply untuk kebutuhan mobilitas
activity demand set (Kanafani,1993 dalam pergerakan barang/orang, demi
Tamin 2000). Kumpulan aktifitas tersebut kepentingan masyarakat banyak/umum
berisi semua kegiatan/aktifitas yang dalam memenuhi kebutuhannya, baik
merupakan suatu kebutuhan bagi individu transportasi darat, laut maupun transportasi
atau keluarga dan tergantung kepada udara.
karakteristik pelakunya sosial ekonomi.
Dalam kerangka makro ekonomi, Angkutan umum penumpang antar kota
transportasi merupakan tulang punggung adalah semua jenis angkutan umum yang
perekonomian baik di tingkat nasional, melayani perjalanan (trips) penumpang
regional, maupun lokal, untuk wilayah dari kota asal (origin) ketujuan
perkotaan dan pedesaan. (destination) dalam wilayah Provinsi.
Moda angkutan umum merapakan sarana
Transportasi telah berkembang menjadi transportasi antar kota yang tidak dapat
salah satu kebutuhan manusia yang paling dipisahkan dari sistem kegiatan perkotaan,
mendasar sebagai fasilitas pendukung khususnya bagi masyarakat pengguna
kehidupan manusia.Pemilihan moda angkutan umum yang tidak mempunyai
merupakan hal yang sangat penting, pilihan moda lain untuk melaksanakan
terutama dengan banyaknya moda yang kegiatan.
ada maka perlu melakukan beberapa
pertimbangan terutama bagi seseorang Ditinjau dari sistem pemakaiannya,
yang menggunakan transportasi angkutan umum dibedakan terjadi dua
publik.pertimbangan tersebut seperti biaya sistem :
dan waktu tempuh perjalanan. Seperti hal a. Sistem sewa, merupakan sistem
nya pemilihan moda transportasi dari Kota dimana kendaraan bisa dioperasikan
Padang menuju Kota Solok perlu baik oleh operator maupun oleh
dilakukan evaluasi yang tepat dan akurat penyewa, dalam hal ini tidak ada rate
dikarenakan tingginya aktifitas antar kedua dan jadwal tertentu yang harus
Kota. Pada kondisi eksisting yang ada, diikuti oleh pemakai. Sistem ini juga
moda transportasi yang tersedia yaitu bisa disebut demand responsive
moda travel dan bus. Dengan adanya system, karena penggunaannya
evaluasi yang tepat terhadap pemilihan tergantung pada adanya permintaan.
moda transportasi maka akan terciptanya Contoh dari sistem ini adalah jenis
pembangunan yang saling bersinergi antar angkutan travel.
kedua kota satu sama lain serta dapat
b. Sistem penggunaan bersama, Namun disini hanya akan dibahas
dimanan kendaraan dioperasikan mengenai model pemilihan jenis
oleh operator dengan rate dan jadwal kendaraan (moda Choice). Model ini
yang biasanya sudah tetap. Sistem ini digunakan untuk menghitung distribusi
dikenal sebagai transit system yang perjalanan beserta moda yang akan
terdiri dari dua jenis, yaitu: 1) Para digunakan. Ini dapat dilakukan apabila
transit, dimana dalam tersedia berbagai macam kenderaan/moda
pengoperasiannya tidak ada jadwal yang menuju tempat tujuan, seperti
yang pasti dan kendaraan dapat kenderaan pribadi (misalnya mobil, sepeda
berhenti. (menaikkan/menurunkan motor, sepeda), serta angkutan umum (,
penumpang) disepanjang rutenya bus, kereta api).
(contoh.angkutan umum). 2) Mass Model pemilihan moda mungkin
transit, dimana jadwal dan tempat merupakan model terpenting dalam
pemberhentiannya lebih pasti perencanaan transportasi.Hal ini
(contoh :bus). Masyarakat yang disebabkan karena peran kunci dari
menggunakan angkutan umum angkutan umum dalam berbagai kebijakan
adalah masyarakat yang tidak transportasi.Tidak seorangpun dapat
aksesibel keangkutan pribadi yang menyangkal bahwa moda angkutan umum
artinya hanya menggunakan menggunakan ruang jalan jauh lebih
angkutan umum, yang lebih dikenal efisien dari pada moda angkutan pribadi.
dengan kelompok captive.Untuk Selain itu, kereta api bawah tanah dan
kota-kota di negara berkembang beberapa moda transportasi kereta api
seperti kota-kota di Indonesia dapat lainnya tidak memerlukan ruang jalan raya
dilihat bahwa sebagian besar untuk bergerak sehingga tidak ikut
masyarakatnya merupakan kelompok memacetkan lalu lintas jalan (Tamin,
captive yang artinya sangat 1997).
bergantung kepada angkutan umum
dalam memenuhi kebutuhan
Dalam menganalisis perilaku perjalanan
mobilitasnya. secara individu.Hal ini mencakup
bagaimana merumuskan tingkah laku
Model Pemilihan Moda individu ke dalam model kebutuhan
Menurut Tamin (1997) konsep dasar transportasi. Pada pilihan moda angkot
pemodelan transportasi(model empat oren dengan trans padang ini dilakukan
langkah/Four step model) terbagi sebagai pendekan Disagregat Deterministik,
berikut: pendekatan ini dilakukan kalau pelaku
1. Model Bangkitan Perjalanan (Trip perjalanan mampu mengidentifikasi
Generation Model) semua alternative yang ada. Seperti
2. Model Distribusi Perjalanan (Trip persamaan berikut :
Distribution Model)
3. Model Pemilihan Jenis
Kendaraan/Moda(Moda Choice) Ui = a + b1V1 + b2V2
4. Model Pemilihan Rute
Perjalanan(Traffiic Assignmen)
Dimana: : Probabilitasi (%)
Ui : Nilai kepuasan peluang moda i untuk dipilih
menggunakan moda I (angkot oren/ trans : Nilai parameter
padang)
atau nilai kepuasan menggunakan
V1,V2: VariableNilai-nilai Atribut
moda i dan moda j
Pelayanan moda m
(variabel bebas) hipotesis e : Konstanta
yang mempengaruhi
responden pelaku b. Model Probit (Binary Probit) Juga untuk
perjalanan rute Lubuk 2 moda altenatif, tetapi model ini
Buaya - Pasar Raya menekankan untuk menyamakan
Padang peluang (kemungkinan) individu untuk
a : Konstanta memilih moda 1, bukan moda 2 dan
b1/b2 : Parameter fungsi kepuasan berusaha menghubungkan antara
(koefisien regresi) jumlah perjalanan dengan variabel
bebas yang mempengaruhi, misalnya
Pendekatan Model Pemilihan Moda biaya (cost) dan variabel ini harus
terdistribusi normal.
Terdapat beberapa model pilihan diskret c. Model Logit Multi Nominal (MNL)
(biner) diantaranya : Model ini merupakan model pilihan
a. Model Logit Biner Model logit biner ini diskret yang paling terkenal dan
hanya untuk pilihan 2 moda transportasi popular. Pilihan yang dihadapi oleh
alternatif yaitu moda i dan moda j. konsumen dalam model ini cukup
Bentuk model ini berupa: probabilitas banyak (lebih dari 2 pilihan) seperti 3
(%) peluang moda i untuk dipilih adalah pilihan, 4 pilihan, dan seterusnya.
bergantung pada nilai parameter atau
kepuasan menggunakan moda i dan j Faktor –Faktor Yang Mempengaruhi
serta nilai eksponensial. Rumusnya Pemilihan Moda.
sebagai berikut (Tamin, 1997)
Faktor-faktor yang mempengaruhi
seseorang dalam memilih suatu moda
transportasi dapat dibedakan atas tiga
kategori sebagai berikut (Tamin, 1997):
= = 1. Karekteristik pelaku perjalanan Hal-hal
yang mempengaruhi sebagai berikut:
a. Keadaan sosial, ekonomi, dan
tingkat pendapatan.
b. Ketersedian atau kepemilikan
kendaraan.
c. Kepemilikan surat izin
Dimana: mengemudi (SIM).
d. Struktur rumah tangga
(Pasangan muda, keluarga
dengan anak, pensiunan, dan c. Keandalan dan keteraturan.
lain-lain). d. Keamanan.
e. Faktor-faktor lainnya, seperti
keharusan menggunakan mobil Dalam penelitian ini menggunkan akan
ke tempat bekerja dan keperluan menggunakan karakteristik sistem
mengantar anak sekolah. transportasi yang mana mengambil 2
2. Karakteristik perjalanan atribut penting yaitu lama waktu
Hal-hal yang berkaitan dengan perjalanan dan biaya perjalanan.
karakteristik perjalanan adalah: Pada study kasus dalam pemiliha moda
a. Tujuan perjalanan transportasi dari Kota Padang menuju Kota
Di negara-negara maju akan lebih Solok menggunakan rumus berikut :
mudah melakukan perjalanan
dengan menggunakan angkutan
umum karena ketepatan waktu dan
= =
tingkat pelayanan yang sangat baik,
serta biaya yang relatif murah dari
pada menggunakan kendaraan
pribadi.
b. Jarak perjalanan
Semakin jauh perjalanan, orang Dimana:
semakin cendrung memilih
angkutan umum dibandingkan : Probabilitasi (%)
dengan kendaraan pribadi. peluang moda i untuk dipilih
c. Waktu terjadinya perjalanan.
3. Karakteristik sistem transportasi : Nilai parameter
Tingkat pelayanan yang ditawarkan atau nilai kepuasan menggunakan
oleh masing-masing sarana transportasi moda i dan moda j
merupakan faktor yang sangat e : Konstanta
menentukan bagi seseorang dalam
memilih sarana transportasi. Tingkat (Fidel, Miro. 2005 Perencanaan
pelayanan dikelompokan dalam dua Transportasi).
kategori: Teknik Stated Preference
1. Faktor kuantitatif Teknik Stated Preference diperkenalkan
a. Lama waktu perjalanan yang pertama kalinya dalam bidang psikologi
meliputi waktu di dalam (Hensher, 1994). Namun, sekarang metode
kendaraan, waktu tunggu dan ini juga digunakan dalam berbagai disiplin
waktu berjalan kaki. ilmu, seperti ekonomi dan
b. Biaya transportasi, misalnya tarif, transportasi.Dalam bidang transportasi,
biaya bahan bakar, dan Iain-lain. teknik ini telah dipergunakan secara luas,
c. Ketersediaan raang untuk parkir. karena mampu memperkirakan preferensi
2. Faktor Kualitatif suatu individu atau masyarakat atas suatu
a.Kenyamanan. kebijakan (sarana atau prasarana)
b. Kemudahan.
transportasi yang belum ada (masih berupa Selatan jalur lintas dari Provinsi Lampung,
hipotesis). Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Jambi,
kota ini merupakan titik persimpangan untuk
Teknik Stated Preference adalah teknik menuju Kota Padang sebagai ibu kota Provinsi
pengumpulan data menggunakan Sumatera Barat yang jaraknya hanya sekitar
pendekatan ekspresi pernyataan responden 64 Km saja.
terhadap variasi pertanyaan tentang
Dari daerah asal yaitu Kota Padang
atribut-atribut yang ingin diamati dalam
dengan daerah tujuan Kota Solok memiliki
beragam situasi hipotesa (hypothetical
2 pilihan moda, yaitu travel dan bus. Bus
situation) yang disusun oleh peneliti. Data
yang digunakan adalah PO. Jasa Malindo
yang diperoleh diambil dari hasil
yang memiliki kapasitas penumpang
pernyataan atas preferensi individu
sebanyak 18 orang, serta dilengkapi
terhadap suatu alternatif pilihan, yang
fasilitas ac dan musik. Sementara moda
kemudian dibandingkan dengan beberapa
travel memiliki daya tampung 8 orang,
alternatif pilihan lainnya. Pelaksananaan
yang dilengkapi dengan fasilitas ac dan
pendekatan stated preference dilakukan
musik.
sebagai berikut: Gambar 1.Moda Transportasi Pilihan yang
1. Penentuan dan pembatasan masalah, Melayani Rute Kota Padang– Kota
agar lebih fokus dan terarah; Solok
2. Penentuan atribut kunci masalah. Hal
ini dapat dilakukan dengan melakukan
studi karakteristik maupun studi
literatur penelitian terdahulu;
3. Penentuan level kunci setiap atribut.
Pada umumnya, dalam penentuan level Travel Bus

kunci diperlukan suatu sense peneliti.


Namun studi literatur juga dapat Travel ini beroperasi setiap hari
memberikan masukan batasan level; mulai dari pagi pukul 07.00 WIB hingga
4. Strategi sampling, untuk mendapatkan malam pukul 21.00 WIB.Untuk
data yang representatif. Pengadaan pemesanan travel via telepon atau
sampling dapat dilakukan berulang kali langsung ke perempatan jalan bypass
jika memungkinkan lubeg karna travel ngetem pada
perempatan tersebut dengan biaya
GAMBARAN UMUM Rp.35.000/orang.Untuk bus mulai
beroperasi pada pukul 05.00 WIB
Kota Padang merupakan ibukota
dikarenakan penumpang langganan pada
Propinsi Sumatera Barat yang berlokasi di
pagi hari adalah pegawai yang berdomisili
pesisir barat Pulau Sumatera.Dengan jumlah
di Kota Padang namun bekerja di Kota
penduduk berjumlah 1.000.96 jiwa, yang
tersebar di 11 kecamatan atau 103 kelurahan. Solok dan selesai beroperasi pada pukul
Dari banyaknya penduduk tersebut akan 20.00 WIB. Untuk ongkos bus dikenakan
menghasilkan bangkitan perjalan yang tarif Rp. 15.000/orang.
banyak juga. Untuk Kota Solok merupakan
Tabel 1. Tabel karakteristik moda angkutan umum
salah satu kota yang lokasinya sangat strategis,
(Travel dan Bus )
karena terletak pada persimpangan jalan antar
provinsi dan antar kabupaten/kota. Dari arah
Nama Rute Jumlah Tarif di Kota Padang dan sudah memiliki peran
Angkutan (unit) Perjalanan ekonomi dalam lingkungan keluarga
Travel Perempatan 10 Rp. 35.000 mereka yang terkait pekerjaan, aktifitas,
bypass lubeg– status sosial yang diasumsikan
Terminal bareh
menimbulkan perjalanan, sifat kebutuhan
solok
Bus Simpang Haru 16 Rp.15.000 perjalanan adalah turunan dari
– Terminal karakteristik penduduk ini. Dalam artikel
Bareh Solok ini semua karakteristik ini diasumsikan
Sumber: Hasil Survey 2017
sama atau tidak dimasukkan ke dalam
Gambar 2.Wilayah Penelitian: Peta RuteKota model persamaan.
Padang- Kota Solok

METODE PENELITIAN
Adapun tahapan-tahapan kegiatan
penelitian dalam studi ini dilakukan
sebagai berikut:
1. Waktu Dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tahun
(Sumber: Google Maps) 2017.Lokasi penelitian ini dilakukan
dua rute dengan zona asal adalah Kota
Form Kuesioner yang disebarkan Padang dan zona tujuan yaitu Kota
secara acak ke responden dibuat dengan Solok.
acuan konsep Stated Preference yaitu telah
mencantumkan kondisi yang berlaku saat 2. Teknik Pengumpulan Data
ini untuk kedua moda baik kondisi tarif Data yang digunakan dalam penelitian
terkini kedua moda ataupun waktu tempuh ini adalah data sekunder dan data
kedua moda dengan mempertimbangkan primer.
variabel-variabel lain yang tidak
3. Teknik Analisis Data
dimasukkan ke dalam model persamaan.
Dalam penelitian ini teknik analisis
Data Hasil Survey Stated Preference untuk melihat pemilihan moda untuk
Pelaku perjalanan Kota Padang– perjalanan menggunakan metode logit
Kota Soloksebagai responden dalam biner.
penelitian ini adalah para pelaku pengguna
moda transportasi. Diambil secara sampel ANALISIS
acak (Random Sampling) sebesar 15 orang
Dari Kota Padang menuju Kota Solok
responden, di mana dalam lembar
moda transportasi umum yang ada yaitu
kuesioner dinyatakan asumsi, jika anda
travel dan bus. Salah satu analisa
melakukan perjalanan Kota Padang – Kota
mengenai moda transportasi antar kota
Solok. Kondisi responden yang
tersebut yaitu analisis pemilihan moda
mencerminkan karakteristiknya secara
transportasi antara travel dengan bus, hal
umum adalah penduduk yang bekerja di
ini disebabkan karena adanya beberapa
Kota Solok namun tinggal dan beraktifitas
atribut yang mempengaruhi hal tersebut.
Dalam penelitian ini mengambil dua
atribut penting dalam pemilihan moda
Penyelesaiannya
yaitu:
 Tarif Perjalanan Maka didapatkan nilai kepuasan pelaku
 Waktu Tempuh perjalanan menggunakan masing-masing
moda transportasi umum yang
berkompetisi pada rute Kota Padang –
Dari hasil penyebaran kuesioner kepada
Kota Solok seperti berikut:
pelaku perjalanan pada rute Kota Padang –
Kota Solok secara sampel acak
= -2,3 + 0,015C + 0,25T
(15responden) dengan metode Stated
Preference.Maka didapatkan hasil yang = -2,3 + 0,015 × 35.000 + 0,25 ×
sudah diolah dengan bantuan program 90
pengolah data statistik SPSS dalam bentuk = -2,3 + 525 + 22,5
persamaan Regressi Linear Berganda = 549,8
dengan 2 variabel bebas yang
mencerminkan atribut pelayanan kedua
= -2,3 + 0,015C + 0,25T
moda transportasi alternatif seperti tabel 2.
= -2,3 + 0,015 × 15.000 + 0,25 ×
120
Tabel 2. = -2,3 + 225 + 30
Hasil Perkiraan Persepsi Pelaku Perjalanan = 257,3
Terhadap Pelayanan Moda Transportasi Umum
Alternatif Rute Kota Padang – Kota Solok.
Nilai kepuasan masing-masing moda yang
Variabel Hasil Pengolahan Data Stated Preference
(atribut pelayanan) dengan SPSS sudah didapatkan ini dimasukkan ke dalam
(Nilai Parameter) model pilihan logit biner pada persamaan
 Waktu 0,25 (2) untuk menentukan peluang moda
perjalanan
total transportasi yang dipilih oleh pengguna
 Biaya 0,015 jasa transportasi yang melakukan
perjalanan perjalanan pada rute Kota Padang – Kota
total
-2,3 Solok seperti berikut:
 Konstanta
Sumber: Hasil Analisis Data Stated Preference dengan SPSS.

Tarif perjalanan PiTR = =


 Travel : Rp.35.000
 Bus : Rp.15.000
= = 0,51 = 51 %

Waktu perjalanan

 Travel : 1,5 jam


 Bus : 2 jam
dan waktu tempuh, dari kedua atribut
diatas didapatkan hasil bahwa masyarakat
PiBS = = lebih banyak memilih moda
Traveldibandingkan dengan Bus, hal itu
juga tak lepas dari pelayanan dan
= = 0,48= 48% kenyamanan serta waktu tempuh moda
Travel yang lebih singkat dibanding
dengan dengan moda Bus.Para pelaku
Jumlah pelaku perjalanan yang diambil perjalanan lebih memilih biaya perjalan
dari jumlah penduduk zona asal yaitu Kota mahal namun dengan pelayanan yang
Padang adalah 15 pelaku perjalanan, maka seseui tarif yang dibayarkan.Dibanding
pangsa pasar masing-masing moda dengan moda Bus yang harus menunggu
transportasi secara mutlak adalah : penumpang penuh terlebih dahulu dan juga
berhenti di beberapa titik pemberhentian.
TR = 51% x 15
= 8 pelaku perjalanan

BS = 48%× 15
= 7 pelaku perjalanan DAFTAR PUSTAKA

Miro,Fidel.(2005). Perencanaan Transportasi.


Penerbit Erlangga, Jakarta.

KESIMPULAN Miro,Fidel. (2016). Analisis Pilihan Moda


Transportasi Umum Rute Padang – Jakarta
Dari seluruh tahapan penelitian ini, dapat Menggunakan Metode Stated Preference,
disimpulkan yaitu: Journal online of Regional and City Planning,
ITB
Dalam menentukan utilitas masing-
masing moda yang mempengaruhi Tamin, O.Z, (1997). Perencanaan dan
pemilihan moda tersebut, 2 faktor yang Pemodelan Transportasi.Edisi1.Penerbit
ITB,Bandung.
dinilai memberikan pengaruh terbesar
terhadap pemilihan moda Tavel. Kedua Tamin, O.Z, (2000), Perencanaan dan
atribut utilitas ini adalah tarif perjalanan Pemodelan Transportasi,Edisi ke 2, Penerbit
ITB Bandung.

Você também pode gostar