Você está na página 1de 4

Analisis Risiko Pipa Bawah Laut PGN SSWJ

Yanuardy Rahmat Mohamad

Program Studi Sarjana Teknik Kelautan FTSL ITB

yanuardyrm@gmail.com

Kata kunci: Risiko, reliability, probability of failure, consequence of failure, matriks risiko

PENDAHULUAN

Sebagai media transportasi aliran minyak dan gas bumi, jaringan pipa bawah laut merupakan
hal yang sangat dibutuhkan dalam produksi sumber daya alam tersebut. Meskipun dengan teknologi
yang canggih, ataupun dengan perhitungan teknis, pipa bawah laut tidak akan mengalami kondisi yang
menyebabkan kerusakan ataupun kebocoran, namun analisis risiko tetaplah diperlukan.

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk menganalisa risiko yang terjadi pada pipa
PGN SSWJ dari Labuan Maringgai ke Bojonegara (Phase I) dan dari Labuan Maringgai ke Muara
Bekasi (Phase II).

TEORI DAN METODOLOGI

Risiko secara umum didefinisikan sebagai kemungkinan dari sebuah kejadian yang
menyebabkan kerugian atau besarnya potensi dari suatu kerugian. Dari definisi ini dapat diartikan
bahwa risiko akan meningkat saat kemungkinan dari suatu kejadian meningkat ataupun saat besarnya
potensi kerugian meningkat. Dalam penggunaan pipeline sebagai media transportasi fluida merupakan
sebuah risiko karena ada memungkinkan pipeline gagal, bocor, dan rusak. Dalam bentuk matematis,
risiko merupakann perkalian antara probability of failure dengan consequence of failure

Dalam hal pipeline, pipeline reliability adalah peluang dari pipeline dapat beroperasi dengan
baik tanpa mengalami kegagalan dalam kondisi dan waktu yang tertentu pula. Reliability pipa sangatlah
penting, khususnya jika pipa tersebut sudah beroperasi sejak lama. Reliability merupakan kebalikan
dari probability of failure.
Probabilitas kegagalan merupakan suatu nilai yang tidak bisa ditentukan secara pasti, namun
kita dapat menjadikannya sebagai perhitungan statistik. Probabilitas kegagalan umumnya berdasarkan
analisa statistik dari pengamatan objek yang diukur menggunakan bantuan peluang kejadian yang
diinginkan, setelah itu kita melihat bentuk probabilitas kegagalan seperti apa yang akan terjadi.

Dalam penilaian risiko, hal penting selain probabilitas terjadinya kegagalan adalah konsekuensi
apabila kegagalan terjadi. Meskipun probability of failure dari suatu sistem tergolong besar atau tinggi,
tidak bisa diartikan bahwa sistem ini memiliki risiko yang besar. Hal ini disebabkan karena risiko
adalah suatu nilai yang bergantung bukan hanya pada nilai probability of failure namun juga
bergantung pada nilai consequence of failure.

Consequence of failure adalah dampak yang terjadi bila suatu kegagalan terjadi. Dampak yang
terjadi bisa dilihat dari berbagai macam sudut pandang seperti dampak ke lingkungan ataupun dampak
kerugian dari sisi ekonomi. Terdapat tiga sudut pandang penilaian consequence of failure, yaitu dari
sisi human safety, environmental, dan economical.

Metodologi umum untuk Risk Assessment digunakan untuk menentukan perlindungan yang
dibutuhkan terhadap pipa bawah laut yang mengacu pada DnV RP-F107 dan Pipeline Risk
Management Manual pada Gambar 1.

Gambar 1. Metodologi Risk Assessment


Dua hal utama sebelum menentukan risiko adalah harus ditentukannya probability of failure
dan consequence of failure. Perhitungan probability of failure dengan menentukan probabilitas
gelombang dan arus, kemudian mengombinasikannya dengan probabilitas kegagalan umur pipa.
Perhitungan consequence of failure menggunakan arahan dari PGN sebagai pemilik pipa.

HASIL DAN ANALISA/DISKUSI


Risiko tertinggi dari semua analisa yang dilakukan dimiliki oleh pipa pgn adalah pada kondisi
arus dan gelombang 5 tahunan, di Zona 2 yang memiliki panjang free span 67 m, zona 3 dengan
panjang free span 96 m, zona 17 dengan panjang free span 55m, 58m, dan 61m. Ditunjukan oleh
Gambar 2.

5
Very High Risk
Probability of failure

4
High Risk

3
Medium Risk

2
Low Risk

Very Low Risk 1

1 2 3 4 5

Consequence of failure
Gambar 2. Risk Matriks yang hasilnya high risk

KESIMPULAN DAN SARAN

Semakin besar perioda ulang baik arus maupun gelombang, semakin banyak pula free span
yang terjadi. Namun hal ini tidak membuat risiko semakin besar. Dengan konsekuensi yang relatif
sama, risiko sangat bergantung dengan frekuensi kejadian. Meskipun free span yang terjadi lebih
sedikit (dalam kondisi arus dan gelombang perioda ulang kecil) namun risikonya cukup besar karena
free span yang sedikit itu tadi memiliki kemungkinan gagal (fatigue) yang cukup besar.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Haldar, Achintya dan Sankaran Mahadevan.2000.Probability, Reliability and Statistical Methods in
Engineering Design.New York: John Wiley & Sons, Inc

[2] Muhlbauer, Kent.2004.Pipeline Risk Management Manual Ideas, Technique, and Resources. Oxford:
Elsevier

[3] Steel, Nippon.2007.South Sumatra-West Java Gas Pipeline Project, Labuhan Maringgai – Cilegon
Offshore Pipeline.Jakarta: PGN

[4] LPRJV.2006. South Sumatra-West Java Gas Pipeline Project Desain Basis Manual. Jakarta: PGN

[5] Mubin, S. 2008. Risk Analysis for Construction and Operation of Gas Pipeline Projects in Pakistan. Civil
Engineering Department University of Engineering & Technology:Lahore

[6] Vianello, Chiara dan Guiseppe Maschio.2002. Risk Analysis of Natural Gas Pipeline Case Study of a
Generic Pipeline.Universita di Padova: Padova

[7] Taufik, Ahmad. 2004. Pipeline Risk Assessment.ITB: Bandung

[8] KKP.2011.http://www.kemenperin.go.id/artikel/581/Deperindag-Tetapkan-Harga-Patokan-Ikan-untuk-
Perhitungan-Pungutan-Hasil-Perikanan (diakses: 22 Agustus 2013)

Você também pode gostar