Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK IV
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016
KATA PENGANTAR
Terlepas dari upaya penulis untuk menyusun makalah ini dengan sebaik-
baiknya, penulis tetap menyadari bahwa tentunya selalu ada kekurangan, baik dari
segi penggunaan kosa-kata, tata bahasa maupun kekurangan-kekurangan lainnya.
Oleh karena itu, dengan lapang dada penulis membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang bermaksud untuk memberikan kritik dan saran kepada penulis agar
penulis dapat memperbaiki kualitas makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
A. Latar Belakang.......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan....................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 3
Daftar Pustaka................................................................................................... 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Neraca pembayaran merupakan suatu catatan sistematis mengenai transaksi
ekonomi antara penduduk suatu negara dan penduduk negara lainnya dalam suatu
periode tertentu. Transaksi tersebut diklasifikasikan ke dalam transaksi berjalan,
transaksi modal, dan lalu lintas moneter. Transaksi berjalan terdiri atas ekspor
ataupun impor barang dan jasa, sedangkan transaksi modal terdiri atas arus modal
sektor pemerintah ataupun swasta, baik yang bersifat jangka pendek maupun
jangka panjang. Lalu lintas moneter adalah perubahan dalam cadangan devisa.
Dengan demikian, neraca pembayaran memberikan gambaran arus penerimaan
dan pengeluaran devisa serta perubahan neto cadangan devisa.
Kebijaksanaan neraca pembayaran yang serasi dan terpadu dengan
kebijaksanaan pembangunan lainnya merupakan faktor penting dalam pencapaian
sasaran pembangunan. Kondisi neraca pembayaran yang baik mendorong arus
perdagangan luar negeri, meningkatkan lalu lintas modal luar negeri untuk
kepentingan pembangunan nasional, serta mendukung pertumbuhan yang berlanjut
dari perekonomian nasional. Sistem devisa bebas yang merupakan kebijaksanaan
mendasar di bidang neraca pembayaran merupakan prasyarat dan perangkat
ekonomi pokok bagi terciptanya efisiensi perekonomian nasional dalam
berinteraksi dengan perekonomian internasional.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, kami akan merumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan neraca pembayaran.
2. Apakah yang dimaksud dengan cadangan devisa.
3. Apakah yang dimaksud dengan cadangan devisa yang “aman”.
4. Bagaimana cara meningkatkan cadangan devisa.
5. Bagaimana kondisi cadangan devisa Indonesia.
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang penulisan makalah yang telah dijelaskan, maka
tujuan penulisan makalah ini adalah:
1
1. Dapat memahami dan menjelaskan neraca pembayaran.
2. Dapat memahami dan menjelaskan cadangan devisa.
3. Dapat memahami dan menjelaskan cadangan devisa yang “aman”.
4. Dapat memahami dan menjelaskan cara meningkatkan cadangan devisa.
5. Dapat memahami dan menjelaskan kondisi cadangan devisa Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran merupakan suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-
transaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama
jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Neraca pembayaran mencakup
pembelian dan penjualan barang dan jasa, hibah dari individu
dan pemerintah asing, dan transaksi finansial. Umumnya neraca pembayaran
2
terbagi atas neraca transaksi berjalan (yang terdiri dari neraca perdagangan, neraca
jasa dan transfer payment) dan neraca lalu lintas modal dan finansial, dan item-
item finansial. Dalam Neraca pembayaran dimuat hal-hal sebagai berikut:
1. Neraca Perdagangan, memuat ekspor dan impor barang dan jasa serta
nonmigas
2. Neraca Jasa, memuat transaksi jasa migas dan nonmigas
3. Transaksi berjalan, memuat jumlah antara neraca perdagangan dan neraca
jasa.
4. Neraca Lalu Lintas, memuat lalu lintas modal pemerintah neto dan lalu
lintas modal swasta neto atau lalu lintas modal lainnya neto.
5. Selisih yang belum diperhitungkan
6. Neraca Lalu Lintas Moneter, memuat perubahan cadangan devisa
Transaksi dalam neraca pembayaran dapat dibedakan dalam dua macam
transaksi:
1. Transaksi debit, yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang
(devisa) dari dalam negeri ke luar negeri. Transaksi ini disebut transaksi
negatif (-), yaitu transaksi yang menyebabkan berkurangnya posisi
cadangan devisa.
2. Transaksi kredit adalah transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus
uang (devisa) dari luar negeri ke dalam negeri. Transaksi ini disebut juga
transaksi positif (+), yaitu transaksi yang menyebabkan bertambahnya
posisi cadangan devisa negara.
1. Macam-macam Devisa
a. Devisa umum, yaitu devisa yang didapat dari kegiatan ekspor,
penjualan jasa serta bunga modal.
3
b. Devisa kredit, yakni adalah devisa yang diperoleh dari kredit pinjaman
luar negeri.
c. Devisa Negara adalah devisa yang dimiliki oleh pemerintah yang di
tata usahakan dalam dana devisa.
d. Devisa pelengkap adalah devisa yang dimiliki oleh pihak swasta tetapi
penggunaanya diawasi dan diatur pemerintah yaitu sebagian tertentu
dari devisa hasil penjualan jasa (dalam valas) dari transfer, dan lain-
lain yang berlaku saat itu dapat dimiliki oleh yang menghasilkan.
e. Devisa ekspor adalah devisa yang dimiliki oleh swasta tetapi
penggunaannya diawasi dan diatur pemerintah yaitu sebagian tertentu
dari devisa hasil ekspor barang (visible goods) yang menurut
peraturan devisa yang berlaku saat itu dapat dimiliki oleh eksportir
yang bersangkutan sebagai perangsang ekspor.
4
menyelenggarakan jasa untuk negara lain, maka negara tersebut akan
memperoleh devisa. Misalnya Indonesia mengirimkan tenaga kerjanya
ke negara lain, berarti Indonesia akan memperoleh devisa atas jasa
yang telah digunakan oleh negara lain. Selain pengiriman jasa tenaga
kerja, ekspor jasa dapat berupa jasa pengiriman barang-barang ke luar
negeri serta jasa dari pelabuhan dan bandar udara.
d. Hasil ekspor barang dan jasa: Apabila suatu negara mengekspor
barang ke negara lain, maka negara tersebut akan memperoleh devisa
dari negara pengimpor berupa devisa. Semakin banyak barang yang
diekspor, maka devisa yang akan diperoleh juga semakin banyak.
e. Kiriman valuta asing dari luar negeri: Jumlah TKI yang bekerja di luar
negeri cukup banyak, sehingga dapat memberikan sumbangan devisa
ke negara cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan pengiriman
uang asing dari TKI yang bekerja di luar negeri untuk keluarganya
yang ada di Indonesia. Uang asing yang dikirimkan dari luar negeri
harus ditukar menjadi uang rupiah di bank devisa. Penukaran inilah
yang dapat menambah simpanan devisa bagi negara.
f. Wisatawan yang belanja di dalam negeri: Banyaknya turis yang
datang ke Indonesia dapat menambah devisa negara. Turis-turis yang
datang dari negara lain, tentunya akan membawa uang dari negara
asalnya. Akan tetapi uang dari negaranya tidak bisa digunakan di
Indonesia. Untuk itu, para turis harus menukarkan uangnya menjadi
mata uang rupiah. Penukaran uang asing menjadi uang rupiah akan
menjadi devisa bagi Indonesia. Semakin banyak turis mancanegara
yang datang maka pemasukan devisa akan semakin banyak.
g. Pungutan bea masuk: Bea masuk yang diperoleh dari pungutan biaya
barang-barang luar negeri yang dimasukkan ke Indonesia, dapat
menambah devisa. Semakin banyak arus barang luar negeri yang
masuk ke Indonesia maka devisa yang diperoleh akan semakin
banyak. Akan tetapi pada kenyataannya, banyak barang-barang yang
masuk tanpa ada izin (diselundupkan), sehingga hal ini dapat
mengurangi perolehan devisa bagi negara.
5
Menurut Bank Indonesia berdasarkan UU No. 23 Tahun 1999 pasal
13, adalah sebagai berikut:
a. Membeli barang atau jasa dari luar negeri (impor)
b. Membayar hutang pokok serta bunga hutang luar negeri
c. Pembiayaan kegiatan perdagangan luar negeri
d. Membiayai perwakilan di luar negeri (duta besar, konsulat, dan lain-
lain)
Sedangkan menurut Bank Dunia peranan cadangan devisa adalah
sebagai berikut:
a. Untuk melindungi negara dari gangguan eksternal. Krisis keuangan
pada akhir 1990-an membuat para pembuat kebijakan memperbaiki
pandangannya atas nilai dari cadangan devisa sebagai proteksi dalam
melindungi krisis mata uang.
b. Tingkat cadangan devisa merupakan faktor yang penting dalam
penilaian kelayakan kredit dan kredibilitas kebijakan secara
umum, sehingga negara dengan tingkat cadangan devisa yang
cukup dapat mencari pinjaman dengan kondisi yang lebih
nyaman.
c. Kebutuhan likuiditas untuk mempertahankan stabilitas nilai tukar.
6
currency yang dapat memperkuat cadangan devisa, namun mengakibatkan
apresiasi domestik currency, yang kemudian menambah jumlah uang beredar
melalui NFA (Net Foreign Asset) yang pada akhirnya dapat mendorong inflasi. Ini
merupakan suatu siklus ekonomi yang berkesinambungan dan erat kaitannya
dalam proses pertahanan pengolahan cadangan devisa.
Menurut Tjahono, cadangan devisa suatu negara dipengaruhi oleh transaksi
berjalan dan import. Perkembangan transaksi berjalan suatu negara perlu diawasi
dengan cermat, karena defisit transaksi berjalan yang berjalan yang berlangsung
dalam jangka panjang dapat menekan cadangan devisa. Oleh karena itu defisit
transaksi berjalan sering kali dipandang sebagai signal ketidak seimbangan makro
ekonomi yang memperlukan penyesuaian nilai tukar atau kebijakan makro
ekonomi yang lebih ketat.
Dalam rumus cadangan devisa dapat dilihat sebagai berikut:
Cdvt = ( Cdvt 1 + Tbt + Tmt )
Keterangan :
Cdvt = Cadangan devisa tahun tertentu
Cdvt 1 = Cadangan devisa sebelumnya
Tbt = Transaksi berjalan
Tmt = Transaksi modal
7
5. Mengirim TKI yang berkompoten agar dapat bersaing dengan TK di
negara tersebut.
Menurut M. Nosihin (1983), dikatakan bahwa penerimaan yang diterima
pemerintah dalam bentuk valuta asing yang kemudian ditukarkan dengan rupiah,
maka dalam proses pertukaran ini, akan meningkatkan cadangan aktiva Bank
Indonesia dan jumlah uang beredar bertambah dengan jumlah uang yang sama.
Jadi antara cadangan devisa dan jumlah uang beredar hubungannya cukup erat,
dimana jumlah cadangan devisa yang ditukarkan menambah jumlah uang beredar
dalam jumlah yang sama (Nilawati, 2000:161).
Menurut Khon, dikatakan bahwa suatu negara kecil dengan sistem
perekonomian terbuka yang menggunakan sistem kurs devisa tetap ditentukan
Fixed Exchange Rate System, kenaikan pengeluaran masyarakat dapat berarti pula
kenaikan pendapatan masyarakat. Kalau kenaikan pengeluaran tersebut
mengakibatkan kenaikan impor, hal ini mengakibatkan turunnya cadangan devisa
(Nilawati,2000:161)
Uraian 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Surat Berharga 26 867.81 25 577.00 32 688.00 45 476.00 57 100.00 82 979.00 90 795.00 83 299.00
73 669 86 027
Uang Kertas Asing (UKA)
5 906.38 15 119.00 21 868.00 3 687.00 3 269.00 6 772.00 12 585.00 22 044.00
dan Simpanan 19 204 19 477
Reserve Position in the
207,90 219,00 228,00 225,00 227,00 224,00 223,00 224,00
Fund (RPF) 224 211
Special Drawing Rights
7,01 18,00 9,00 34,00 2 753.00 2 714.00 2 696.00 2 715.00
(SDRs) 2 712 2 551
Emas Moneter 1 583.25 1 483.00 1 946.00 2 041.00 2 552.00 3 299.00 3 593.00 3 935.00
3 023 3 027
Tagihan lainnya 151,34 169,00 182,00 175,00 203,00 219,00 231.00 564,00
555 569
Jumlah 34 723.69 42 586.00 56 920.00 51 639.00 66 105.00 96 207.00 110 123.00 112 781.00
99 387 111 862
8
Sumber: Bank Indonesia (SEKI 2014)
Data dikutip dari publikasi statistik Indonesia.
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan secara terus-
menerus hingga tahun 2007, namun pada tahun 2008 terjadi penurunan cadangan
devisa sebesar 5.227 US$. Ini dikarenakan penurunan cadangan devisa dipicu oleh
adanya krisis keuangan global yang melanda mitra dagang Indonesia. Kemudian
pada tahun 2009-2011 cadangan devisa mengalami peningkatan secara perlahan
kemudian terus meningkat secara signifikan hingga tahun 2012. Hal ini
menunjukkan bahwa kondisi perekonomian Indonesia mengalami peningkatan
perkembangan yang signifikan.
9
import. Ditambah lagi penerimaan negara mengalami penurunan dibandingkan
sebelumnya (menurut data yang dikutip detikFinance dari situs BI).
Tekanan dari dalam negeri muncul akibat ketidaktegasan pemerintah untuk
segera menaikkan harga Bahan Minyak Bakar (BBM) bersubsidi yang
menyebabkan defisit neraca transaksi berjalan semakin parah akibat impor migas
yang sangat besar. Ketidaktegasan pemerintah menaikkan harga BBM
menyebabkan spekulasi yang tinggi sehingga saat kebijakan kenaikan harga
tersebut dicetuskan pada tanggal 22 Juni 2013.
Dalam kondisi seperti ini pemerintah diperlukan untuk memaksimalkan
ekspor, mengurangi impor barang konsumsi, menjadwal ulang pembayaran utang
luar negeri pemerintah maupun swasta, dan menyetop kredit valas untuk
sementara waktu. Selain itu, menciptakan iklim investasi yang baik agar investasi
asing langsung bisa masuk. tantangan ekonomi yang dihadapi Indonesia sangat
berat, baik akibat tekanan yang berasal dari luar maupun tekanan dari dalam
negeri sendiri.
10
BAB III
PENUTUP
11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/201258078/Pembahasan-Cadangan-Devisa-
Indonesia. Diakses pada tanggal 14 Maret 2016 pukul 13.20 WITA
http://a-research.upi.edu/operator/upload/s_pek_056686_chapter1.pdf.
12