Você está na página 1de 15

MAKALAH

“ NERACA PEMBAYARAN : Cadangan Devisa ”


Diajukan sebagai tugas matakuliah perekonomian indonesia

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK IV

Dian Widyastuti Rahmat A31113519

Sofia Indrawati Ahmadi A31113520

Cindy Felicia Sondak A31113521

Nursatri Ausisari A31113522

A Tenri Dettya Uleng Pangerang A31113523

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas hidayah-Nya, yang telah


melimpahkan rahmat, nikmat, dan inayah-Nya kepada penulis. Shalawat dan
salam semoga tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Makalah yang
berjudul “ Neraca Pembayaran ” diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah
Perekonomian Indonesia.

Adapun makalah yang berjudul “ Neraca Pembayaran ” ini telah penulis


usahakan dapat disusun dengan sebaik mungkin dengan mendapat bantuan dari
berbagai pihak, sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan secara tepat
waktu. Untuk itu penulis tidak lupa untuk menyampaikan banyak terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penulisan makalah ini.

Terlepas dari upaya penulis untuk menyusun makalah ini dengan sebaik-
baiknya, penulis tetap menyadari bahwa tentunya selalu ada kekurangan, baik dari
segi penggunaan kosa-kata, tata bahasa maupun kekurangan-kekurangan lainnya.
Oleh karena itu, dengan lapang dada penulis membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang bermaksud untuk memberikan kritik dan saran kepada penulis agar
penulis dapat memperbaiki kualitas makalah ini.

Penulis berharap semoga makalah yang berjudul “ Neraca Pembayaran ” ini


bermanfaat, dan pelajaran-pelajaran yang tertuang dalam makalah ini dapat
diambil hikmah dan manfaatnya oleh para pembaca.

Makassar, 15 Maret 2016

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................. ii

Daftar Isi........................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1

A. Latar Belakang.......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan....................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 3

A. Pengertian Neraca Pembayaran................................................................ 3


B. Pengertian Cadangan Devisa..................................................................... 4
1. Macam-macam Devisa........................................................................ 4
2. Fungsi Cadangan Devisa..................................................................... 4
3. Sumber-sumber Cadangan Devisa...................................................... 5
4. Manfaat Cadangan Devisa................................................................... 6
C. Cadangan Devisa yang Aman................................................................... 7
D. Cara Meningkatkan Cadangan Devisa...................................................... 8
E. Kondisi Cadangan Devisa Indonesia......................................................... 9

BAB III PENUTUP.......................................................................................... 12

Daftar Pustaka................................................................................................... 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Neraca pembayaran merupakan suatu catatan sistematis mengenai transaksi
ekonomi antara penduduk suatu negara dan penduduk negara lainnya dalam suatu
periode tertentu. Transaksi tersebut diklasifikasikan ke dalam transaksi berjalan,
transaksi modal, dan lalu lintas moneter. Transaksi berjalan terdiri atas ekspor
ataupun impor barang dan jasa, sedangkan transaksi modal terdiri atas arus modal
sektor pemerintah ataupun swasta, baik yang bersifat jangka pendek maupun
jangka panjang. Lalu lintas moneter adalah perubahan dalam cadangan devisa.
Dengan demikian, neraca pembayaran memberikan gambaran arus penerimaan
dan pengeluaran devisa serta perubahan neto cadangan devisa.
Kebijaksanaan neraca pembayaran yang serasi dan terpadu dengan
kebijaksanaan pembangunan lainnya merupakan faktor penting dalam pencapaian
sasaran pembangunan. Kondisi neraca pembayaran yang baik mendorong arus
perdagangan luar negeri, meningkatkan lalu lintas modal luar negeri untuk
kepentingan pembangunan nasional, serta mendukung pertumbuhan yang berlanjut
dari perekonomian nasional. Sistem devisa bebas yang merupakan kebijaksanaan
mendasar di bidang neraca pembayaran merupakan prasyarat dan perangkat
ekonomi pokok bagi terciptanya efisiensi perekonomian nasional dalam
berinteraksi dengan perekonomian internasional.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, kami akan merumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan neraca pembayaran.
2. Apakah yang dimaksud dengan cadangan devisa.
3. Apakah yang dimaksud dengan cadangan devisa yang “aman”.
4. Bagaimana cara meningkatkan cadangan devisa.
5. Bagaimana kondisi cadangan devisa Indonesia.

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang penulisan makalah yang telah dijelaskan, maka
tujuan penulisan makalah ini adalah:

1
1. Dapat memahami dan menjelaskan neraca pembayaran.
2. Dapat memahami dan menjelaskan cadangan devisa.
3. Dapat memahami dan menjelaskan cadangan devisa yang “aman”.
4. Dapat memahami dan menjelaskan cara meningkatkan cadangan devisa.
5. Dapat memahami dan menjelaskan kondisi cadangan devisa Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran merupakan suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-
transaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama
jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Neraca pembayaran mencakup
pembelian dan penjualan barang dan jasa, hibah dari individu
dan pemerintah asing, dan transaksi finansial. Umumnya neraca pembayaran

2
terbagi atas neraca transaksi berjalan (yang terdiri dari neraca perdagangan, neraca
jasa dan transfer payment) dan neraca lalu lintas modal dan finansial, dan item-
item finansial. Dalam Neraca pembayaran dimuat hal-hal sebagai berikut:
1. Neraca Perdagangan, memuat ekspor dan impor barang dan jasa serta
nonmigas
2. Neraca Jasa, memuat transaksi jasa migas dan nonmigas
3. Transaksi berjalan, memuat jumlah antara neraca perdagangan dan neraca
jasa.
4. Neraca Lalu Lintas, memuat lalu lintas modal pemerintah neto dan lalu
lintas modal swasta neto atau lalu lintas modal lainnya neto.
5. Selisih yang belum diperhitungkan
6. Neraca Lalu Lintas Moneter, memuat perubahan cadangan devisa
Transaksi dalam neraca pembayaran dapat dibedakan dalam dua macam
transaksi:
1. Transaksi debit, yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang
(devisa) dari dalam negeri ke luar negeri. Transaksi ini disebut transaksi
negatif (-), yaitu transaksi yang menyebabkan berkurangnya posisi
cadangan devisa.
2. Transaksi kredit adalah transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus
uang (devisa) dari luar negeri ke dalam negeri. Transaksi ini disebut juga
transaksi positif (+), yaitu transaksi yang menyebabkan bertambahnya
posisi cadangan devisa negara.

B. Pengertian Cadangan Devisa


Cadangan devisa ( foreign exchange reserves) adalah simpanan mata uang
asing oleh bank sentral dan otoritas moneter. Simpanan ini merupakan asset bank
sentral yang tersimpan dalam beberapa mata uang cadangan (reserve currency)
seperti dolar, euro, atau yen, dan digunakan untuk menjamin kewajibannya, yaitu
mata uang lokal yang diterbitkan, dan cadangan berbagai bank yang disimpan di
bank sentral oleh pemerintah atau lembaga keuangan. Menurut buku Rachbini
tahun 2000;113, cadangan devisa adalah alat pembayaran luar negeri yang antara
lain berupa emas, uang kertas asing dan tagihan lainnya dalam valuta asing
kepada pihak luar negeri.

1. Macam-macam Devisa
a. Devisa umum, yaitu devisa yang didapat dari kegiatan ekspor,
penjualan jasa serta bunga modal.

3
b. Devisa kredit, yakni adalah devisa yang diperoleh dari kredit pinjaman
luar negeri.
c. Devisa Negara adalah devisa yang dimiliki oleh pemerintah yang di
tata usahakan dalam dana devisa.
d. Devisa pelengkap adalah devisa yang dimiliki oleh pihak swasta tetapi
penggunaanya diawasi dan diatur pemerintah yaitu sebagian tertentu
dari devisa hasil penjualan jasa (dalam valas) dari transfer, dan lain-
lain yang berlaku saat itu dapat dimiliki oleh yang menghasilkan.
e. Devisa ekspor adalah devisa yang dimiliki oleh swasta tetapi
penggunaannya diawasi dan diatur pemerintah yaitu sebagian tertentu
dari devisa hasil ekspor barang (visible goods) yang menurut
peraturan devisa yang berlaku saat itu dapat dimiliki oleh eksportir
yang bersangkutan sebagai perangsang ekspor.

2. Fungsi Cadangan Devisa


a. Alat pembayaran hutang luar negeri
b. Alat transaksi pembayaran barang dan jasa luar negeri (perdagangan,
ekspor, impor, dan seterusnya).
c. Alat transaksi pembiayaan hubungan dengan luar negeri seperti
membiayai kedutaan, misi budaya, hadiah, dan bantuan.
d. Sebagai sumber pendapatan Negara

3. Sumber-sumber Cadangan Devisa


a. Pinjaman / hutang luar negeri: Pinjaman luar negeri yang berupa uang,
secara langsung dapat menambah devisa. Pinjaman ini dapat
digunakan untuk membayar semua pembiayaan ke luar negeri.
Meskipun ada kewajiban untuk mengembalikan, akan tetapi uang
yang diperoleh dari luar negeri tetap akan menambah devisa negara.
b. Hadiah, bantuan atau sumbangan luar negeri: Bantuan yang diperoleh
dari luar negeri dapat berupa barang ataupun uang. Apabila
bantuannya berupa barang, maka hal ini dapat menghemat devisa
negara karena negara dapat memperoleh barang tanpa harus
membayarnya. Sedangkan bantuan yang berupa uang, otomatis dapat
langsung menambah devisa negara.
c. Penerimaan deviden atau jasa serta bunga dari luar negeri: Penerimaan
jasa adalah penerimaan devisa yang berasal dari pengiriman jasa-jasa
ke luar negeri. Apabila suatu negara mengadakan atau

4
menyelenggarakan jasa untuk negara lain, maka negara tersebut akan
memperoleh devisa. Misalnya Indonesia mengirimkan tenaga kerjanya
ke negara lain, berarti Indonesia akan memperoleh devisa atas jasa
yang telah digunakan oleh negara lain. Selain pengiriman jasa tenaga
kerja, ekspor jasa dapat berupa jasa pengiriman barang-barang ke luar
negeri serta jasa dari pelabuhan dan bandar udara.
d. Hasil ekspor barang dan jasa: Apabila suatu negara mengekspor
barang ke negara lain, maka negara tersebut akan memperoleh devisa
dari negara pengimpor berupa devisa. Semakin banyak barang yang
diekspor, maka devisa yang akan diperoleh juga semakin banyak.
e. Kiriman valuta asing dari luar negeri: Jumlah TKI yang bekerja di luar
negeri cukup banyak, sehingga dapat memberikan sumbangan devisa
ke negara cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan pengiriman
uang asing dari TKI yang bekerja di luar negeri untuk keluarganya
yang ada di Indonesia. Uang asing yang dikirimkan dari luar negeri
harus ditukar menjadi uang rupiah di bank devisa. Penukaran inilah
yang dapat menambah simpanan devisa bagi negara.
f. Wisatawan yang belanja di dalam negeri: Banyaknya turis yang
datang ke Indonesia dapat menambah devisa negara. Turis-turis yang
datang dari negara lain, tentunya akan membawa uang dari negara
asalnya. Akan tetapi uang dari negaranya tidak bisa digunakan di
Indonesia. Untuk itu, para turis harus menukarkan uangnya menjadi
mata uang rupiah. Penukaran uang asing menjadi uang rupiah akan
menjadi devisa bagi Indonesia. Semakin banyak turis mancanegara
yang datang maka pemasukan devisa akan semakin banyak.
g. Pungutan bea masuk: Bea masuk yang diperoleh dari pungutan biaya
barang-barang luar negeri yang dimasukkan ke Indonesia, dapat
menambah devisa. Semakin banyak arus barang luar negeri yang
masuk ke Indonesia maka devisa yang diperoleh akan semakin
banyak. Akan tetapi pada kenyataannya, banyak barang-barang yang
masuk tanpa ada izin (diselundupkan), sehingga hal ini dapat
mengurangi perolehan devisa bagi negara.

4. Manfaat Cadangan Devisa

5
Menurut Bank Indonesia berdasarkan UU No. 23 Tahun 1999 pasal
13, adalah sebagai berikut:
a. Membeli barang atau jasa dari luar negeri (impor)
b. Membayar hutang pokok serta bunga hutang luar negeri
c. Pembiayaan kegiatan perdagangan luar negeri
d. Membiayai perwakilan di luar negeri (duta besar, konsulat, dan lain-
lain)
Sedangkan menurut Bank Dunia peranan cadangan devisa adalah
sebagai berikut:
a. Untuk melindungi negara dari gangguan eksternal. Krisis keuangan
pada akhir 1990-an membuat para pembuat kebijakan memperbaiki
pandangannya atas nilai dari cadangan devisa sebagai proteksi dalam
melindungi krisis mata uang.
b. Tingkat cadangan devisa merupakan faktor yang penting dalam
penilaian kelayakan kredit dan kredibilitas kebijakan secara
umum, sehingga negara dengan tingkat cadangan devisa yang
cukup dapat mencari pinjaman dengan kondisi yang lebih
nyaman.
c. Kebutuhan likuiditas untuk mempertahankan stabilitas nilai tukar.

C. Cadangan Devisa yang Aman


Cadangan devisa merupakan posisi aktiva luar negeri pemerintah dan bank-
bank devisa yang harus dipelihara untuk keperluan transaksi internasional. Dalam
mengelola cadangan devisa, Bank Indonesia telah mengutamakan tercapainya
tujuan likuiditas dan keamanan daripada keuntungan yang tinggi. Namun
demikian, Bank Indonesia selaku otoritas moneter Indonesia tetap
mempertimbangkan perkembangan yang terjadi di pasar internasional sehingga
tidak tertutup kemungkinan terjadinya pergeseran dalam portofolio komposisi
jenis penempatan cadangan devisa.
Cadangan devisa bertambah ataupun berkurang tampak dalam neraca
lalu lintas moneter. Cadangan devisa disimpan dalam neraca pembayaran
(BOP). Cadangan devisa lazim diukur dengan rasio cadangan resmi terhadap
impor, yakni jika cadangan devisa cukup untuk menutupi impor suatu negara
selama 3 bulan, lazim dipandang sebagai tingkat yang aman, dan jika hanya 2
bulan atau kurang maka akan menimbulkan tekanan terhadap neraca pembayaran
(Rustian Kamaluddin, 1998). Laju ekspor yang tinggi akan menghasilkan hard

6
currency yang dapat memperkuat cadangan devisa, namun mengakibatkan
apresiasi domestik currency, yang kemudian menambah jumlah uang beredar
melalui NFA (Net Foreign Asset) yang pada akhirnya dapat mendorong inflasi. Ini
merupakan suatu siklus ekonomi yang berkesinambungan dan erat kaitannya
dalam proses pertahanan pengolahan cadangan devisa.
Menurut Tjahono, cadangan devisa suatu negara dipengaruhi oleh transaksi
berjalan dan import. Perkembangan transaksi berjalan suatu negara perlu diawasi
dengan cermat, karena defisit transaksi berjalan yang berjalan yang berlangsung
dalam jangka panjang dapat menekan cadangan devisa. Oleh karena itu defisit
transaksi berjalan sering kali dipandang sebagai signal ketidak seimbangan makro
ekonomi yang memperlukan penyesuaian nilai tukar atau kebijakan makro
ekonomi yang lebih ketat.
Dalam rumus cadangan devisa dapat dilihat sebagai berikut:
Cdvt = ( Cdvt 1 + Tbt + Tmt )
Keterangan :
Cdvt = Cadangan devisa tahun tertentu
Cdvt 1 = Cadangan devisa sebelumnya
Tbt = Transaksi berjalan
Tmt = Transaksi modal

D. Cara Meningkatkan Cadangan Devisa


Ada beberapa cara yang bisa digunakan Pemerintah untuk menambah
cadangan devisanya, adalah sebagai berikut:
1. Pertama dengan meningkatkan ekspor.
2. Kedua, menambah portofolio investasi seperti menambah instrumen
investasi baru yang menarik.
3. Ketiga, menurunkan impor serta utang luar negeri. Dalam usaha
menurunkan ketergantungan pada impor, diperlukan suatu strategi
yang efektif guna menaikkan tingkat kemandirian semua sektor
ekonomi pada umumnya dan sektor industri manufaktur pada
khususnya.
4. Keempat, pemerintah dapat mempromosikan Indonesia dilingkungan
internasional untuk meningkatkan penerimaan dari wisatawan
mancanegara.

7
5. Mengirim TKI yang berkompoten agar dapat bersaing dengan TK di
negara tersebut.
Menurut M. Nosihin (1983), dikatakan bahwa penerimaan yang diterima
pemerintah dalam bentuk valuta asing yang kemudian ditukarkan dengan rupiah,
maka dalam proses pertukaran ini, akan meningkatkan cadangan aktiva Bank
Indonesia dan jumlah uang beredar bertambah dengan jumlah uang yang sama.
Jadi antara cadangan devisa dan jumlah uang beredar hubungannya cukup erat,
dimana jumlah cadangan devisa yang ditukarkan menambah jumlah uang beredar
dalam jumlah yang sama (Nilawati, 2000:161).
Menurut Khon, dikatakan bahwa suatu negara kecil dengan sistem
perekonomian terbuka yang menggunakan sistem kurs devisa tetap ditentukan
Fixed Exchange Rate System, kenaikan pengeluaran masyarakat dapat berarti pula
kenaikan pendapatan masyarakat. Kalau kenaikan pengeluaran tersebut
mengakibatkan kenaikan impor, hal ini mengakibatkan turunnya cadangan devisa
(Nilawati,2000:161)

E. Kondisi Cadangan Devisa Indonesia


Posisi Cadangan Devisa (juta US$), 2005-2014

Uraian 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Cadangan dalam Valuta


32 774.19 40 697.00 54 556.00 49 164.00 60 369.00 89 751.00 103 380.00 105 343.00
Asing 92 872 105504

Surat Berharga 26 867.81 25 577.00 32 688.00 45 476.00 57 100.00 82 979.00 90 795.00 83 299.00
73 669 86 027
Uang Kertas Asing (UKA)
5 906.38 15 119.00 21 868.00 3 687.00 3 269.00 6 772.00 12 585.00 22 044.00
dan Simpanan 19 204 19 477
Reserve Position in the
207,90 219,00 228,00 225,00 227,00 224,00 223,00 224,00
Fund (RPF) 224 211
Special Drawing Rights
7,01 18,00 9,00 34,00 2 753.00 2 714.00 2 696.00 2 715.00
(SDRs) 2 712 2 551

Emas Moneter 1 583.25 1 483.00 1 946.00 2 041.00 2 552.00 3 299.00 3 593.00 3 935.00
3 023 3 027

Tagihan lainnya 151,34 169,00 182,00 175,00 203,00 219,00 231.00 564,00
555 569

Jumlah 34 723.69 42 586.00 56 920.00 51 639.00 66 105.00 96 207.00 110 123.00 112 781.00
99 387 111 862

Sumber:Bank Indonesia (SEKI 2014)

Data dikutip dari Publikasi Statistik Indonesia

8
Sumber: Bank Indonesia (SEKI 2014)
Data dikutip dari publikasi statistik Indonesia.

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan secara terus-
menerus hingga tahun 2007, namun pada tahun 2008 terjadi penurunan cadangan
devisa sebesar 5.227 US$. Ini dikarenakan penurunan cadangan devisa dipicu oleh
adanya krisis keuangan global yang melanda mitra dagang Indonesia. Kemudian
pada tahun 2009-2011 cadangan devisa mengalami peningkatan secara perlahan
kemudian terus meningkat secara signifikan hingga tahun 2012. Hal ini
menunjukkan bahwa kondisi perekonomian Indonesia mengalami peningkatan
perkembangan yang signifikan.

Dalam perkembangannya cadangan devisa di Indonesia dipengaruhi oleh net


ekspor, utang luar negeri dan cadangan devisa sebelumnya. Ketiga variabel ini
memberikan dampak yang besar terhadap cadangan devisa Indonesia. Namun
pada saat tahun 2013 cadangan devisa Indonesia mengalami penurunan dari
beberapa tahun sebelumnya yang terus meningkat.
Penurunan cadangan devisa Indonesia ini dikarenakan Investor memilih
keluar dari pasar dalam negeri karena wacana ketidakpastian kebijakan di
Amerika Serikat (AS) baik terkait isu penarikan stimulus moneter (Tafering) dari
Bank Sentral AS, the Federal Reserves. Selain itu, di dalam negeri korporasi
banyak yang membutuhkan valuta asing (valas) untuk membayar utang dan

9
import. Ditambah lagi penerimaan negara mengalami penurunan dibandingkan
sebelumnya (menurut data yang dikutip detikFinance dari situs BI).
Tekanan dari dalam negeri muncul akibat ketidaktegasan pemerintah untuk
segera menaikkan harga Bahan Minyak Bakar (BBM) bersubsidi yang
menyebabkan defisit neraca transaksi berjalan semakin parah akibat impor migas
yang sangat besar. Ketidaktegasan pemerintah menaikkan harga BBM
menyebabkan spekulasi yang tinggi sehingga saat kebijakan kenaikan harga
tersebut dicetuskan pada tanggal 22 Juni 2013.
Dalam kondisi seperti ini pemerintah diperlukan untuk memaksimalkan
ekspor, mengurangi impor barang konsumsi, menjadwal ulang pembayaran utang
luar negeri pemerintah maupun swasta, dan menyetop kredit valas untuk
sementara waktu. Selain itu, menciptakan iklim investasi yang baik agar investasi
asing langsung bisa masuk. tantangan ekonomi yang dihadapi Indonesia sangat
berat, baik akibat tekanan yang berasal dari luar maupun tekanan dari dalam
negeri sendiri.

10
BAB III
PENUTUP

Neraca pembayaran merupakan suatu catatan sistematis mengenai transaksi


ekonomi antara penduduk suatu negara dan penduduk negara lainnya dalam suatu
periode tertentu. Transaksi tersebut diklasifikasikan ke dalam transaksi berjalan,
transaksi modal, dan lalu lintas moneter.
Cadangan devisa ( foreign exchange reserves) adalah simpanan mata uang
asing oleh bank sentral dan otoritas moneter. Simpanan ini merupakan asset bank
sentral yang tersimpan dalam beberapa mata uang cadangan (reserve currency)
seperti dolar, euro, atau yen, dan digunakan untuk menjamin kewajibannya.
Macam-macam devisa devisa umum, devisa kredit, devisa negara devisa
pelengkap, dan devisa ekspor. Sedangkan fungsi cadangan devisa adalah sebagai
alat pembayaran hutang luar negeri, alat transaksi pembayaran barang dan jasa
luar negeri, alat transaksi pembiayaan hubungan dengan luar negeri, dan sebagai
sumber pendapatan negara. Manfaat cadangan devisa adalah membeli barang atau
jasa dari luar negeri (impor), membayar hutang pokok serta bunga hutang luar
negeri, pembiayaan kegiatan perdagangan luar negeri, dan membiayai perwakilan
di luar negeri (duta besar, konsulat, dan lain-lain).
Jadi, untuk menambah cadangan devisa suatu negara dilakukan dengan
cara meningkatkan ekspor, menambah portofolio investasi seperti menambah
instrumen investasi baru yang menarik, menurunkan impor serta utang luar negeri,
dan pemerintah dapat mempromosikan Indonesia dilingkungan internasional
untuk meningkatkan penerimaan dari wisatawan mancanegara serta mengirim
TKI yang berkompoten agar dapat bersaing dengan TK di negara tersebut.

11
DAFTAR PUSTAKA

Latumaerissa, Julius R. 2015. Perekonomian Indonesia dan Dinamika Ekonomi


Global. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Nopirin. 2011. Ekonomi Moneter. Yogyakarta: BPFE

https://id.wikipedia.org/wiki/Neraca_pembayaran. Diakses pada tanggal 14 Maret


2016 pukul 13.05 WITA.

https://id.wikipedia.org/wiki/Devisa. Diakses pada tanggal 14 Maret 2016 pukul


13.13 WITA.

https://www.scribd.com/doc/201258078/Pembahasan-Cadangan-Devisa-
Indonesia. Diakses pada tanggal 14 Maret 2016 pukul 13.20 WITA

http://a-research.upi.edu/operator/upload/s_pek_056686_chapter1.pdf.

Diakses pada tanggal 14 Maret 2016 pukul 13.32 WITA

12

Você também pode gostar