Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Oleh :
Kelompok III
SITI HARNIDA HARAHAP (130006P)
SISTEM KARDIOVASKULER
I. TUJUAN PERCOBAAN
menganal anatomi sistem peredaran darah dan beberapa karakteristik darah
manusia
mengenal fungsi sistem peredaran darah, baik darah sendiri maupun organ yang
terlibat pada sistem ini.
Menyadari peran jatunng dan darah dalam menjaga homeostatis.
1. Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon dioksida dalam
arah yang berlawanan .
2. Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang berasal pencernaan seperti lemak, gula dan
protein dari saluran pencernaan dalam jaringan masing-masing untuk mengonsumsi,
sesuai dengan kebutuhan mereka, diproses atau disimpan.
Metabolit yang dihasilkan atau produk limbah (seperti urea atau asam urat) yang
kemudian diangkut ke jaringan lain atau organ-organ ekskresi (ginjal dan usus besar). Juga
mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel kekebalan tubuh dan bagian-bagian dari
sistem pembekuan dalam tubuh.
SISTEM KARDIOVASKULER
A. Struktur, Fungsi, dan Komposisi Darah
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan) tingkat
tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringantubuh,
mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh
terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan
katahemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah.
Darah adalah suatu jaringan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah yang
warnannya merah. Warna merah itu keadaannya tidak tetap tergantung pada banyaknya kadar
oksigen dan karbondioksida didalamnya. Darah yang banyak mengandung karbon diogsida
warnanya merah tua. Adanya oksigen dalam darah di ambil dengan cara bernapas, dan zat
tersebut sangat berguna pada peristiwa pembakaran/ metabolisme di dalam tubuh. Vikositas/
kekentalan darah lebih kental dari pada air yang mempunyai BJ 1,041-1,065, temperatur
380C, dan PH 7,37-7,45. Darah selamanya beredar di dalam tubuh oleh karena adanya kerja
atau pompa jantung.
Selama darah beredar dalam pembuluh maka darah akan tetap encer, tetapi kalau ia keluar
dari pembuluhnya maka ia akan menjadi beku. Pembekuan ini dapat dicegah dengan jalan
mencampurkan ke dalam darah tersebut sedikit obat anti- pembekuan/ sitrus natrikus. Dan
keadaan ini akan sangat berguna apabila darah tersebut diperlukan untuk transfusi darah.
Pada tubuh yang sehat atau orang dewasa terdapat darah sebanyak kira-kira 1/13 dari berat
badan atau kira-kira 4-5 liter. Keadaan jumlah tersebut pada tiap-tiap orang tidak sama,
bergantung pada umur, pekerjaan, keadaan jantung, atau pembuluh darah.
A. Fungsi Darah
1. Sebagai alat pengangkut yaitu:
a. Mengambil oksigen/ zat pembakaran dari paru-paru untuk diedarkan keseluruh
jaringan tubuh.
b. Mengangkut karbon dioksida dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru.
c. Mengambil zat-zat makanan dari usus halus untuk diedarkan dan dibagikan ke
seluruh jaringan/ alat tubuh.
d. Mengangkat / mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh untuk
dikeluarkan melalui ginjal dan kulit.
2. Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit dan racun dalam tubuh dengan
perantaraan leukosit dan antibodi/ zat–zat anti racun.
3. Menyebarkan panas keseluruh tubuh.
B. Kandungan Darah
Kandungan dalam darah:
a. Air : 91%
b. Protein : 3% (albumin, globulin, protombin dan fibrinigen)
c. Mineral : 0,9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam fosfat, magnesium, kalsium,
dan zat besi).
d. Bahan organik : 0,1% (glukosa, lemak asam urat, kreatinin, kolesterol, dan asam amino).
Sel-Sel Darah
Sel darah merah (eritrosit) bentuknya seperti cakram/ bikonkaf dan tidak mempunyai
inti. Ukuran diameter kira-kira 7,7 unit (0,007 mm), tidak dapat bergerak. Banyaknya
kira–kira 5 juta dalam 1 mm3 (41/2 juta). Warnanya kuning kemerahan, karena
didalamnya mengandung suatu zat yang disebut hemoglobin, warna ini akan bertambah
merah jika di dalamnya banyak mengandung oksigen.
Fungsi sel darah merah adalah mengikat oksigen dari paru–paru untuk diedarkan ke
seluruh jaringan tubuh dan mengikat karbon dioksida dari jaringan tubuh untuk
dikeluarkan melalui paru–paru. Pengikatan oksigen dan karbon dioksida ini dikerjakan
oleh hemoglobin yang telah bersenyawa dengan oksigen yang disebut oksihemoglobin
(Hb + oksigen 4 Hb-oksigen) jadi oksigen diangkut dari seluruh tubuh sebagai
oksihemoglobin yang nantinya setelah tiba di jaringan akan dilepaskan: Hb-oksigen Hb +
oksigen, dan seterusnya. Hb tadi akan bersenyawa dengan karbon dioksida dan disebut
karbon dioksida hemoglobin (Hb + karbon dioksida Hb-karbon dioksida) yang mana
karbon dioksida tersebut akan dikeluarkan di paru-paru.
Sel darah merah (eritrosit) diproduksi di dalam sumsum tulang merah, limpa dan hati.
Proses pembentukannya dalam sumsum tulang melalui beberapa tahap. Mula-mula besar
dan berisi nukleus dan tidak berisi hemoglobin kemudian dimuati hemoglobin dan
akhirnya kehilangan nukleusnya dan siap diedarkan dalam sirkulasi darah yang kemudian
akan beredar di dalam tubuh selama kebih kurang 114 - 115 hari, setelah itu akan mati.
Hemoglobin yang keluar dari eritrosit yang mati akan terurai menjadi dua zat yaitu
hematin yang mengandung Fe yang berguna untuk membuat eritrosit baru dan
hemoglobin yaitu suatu zat yang terdapat didalam eritrisit yang berguna untuk mengikat
oksigen dan karbon dioksida.
Jumlah normal pada orang dewasa kira- kira 11,5 – 15 gram dalam 100 cc darah.
Normal Hb wanita 11,5 mg% dan laki-laki 13,0 mg%. Sel darah merah memerlukan
protein karena strukturnya terdiri dari asam amino dan memerlukan pula zat besi,
sehingga diperlukan diit seimbang zat besi.
Sel Darah Putih (leukosit)
Bentuk dan sifat leukosit berlainan dengan sifat eritrosit apabila kita lihat di bawah
mikroskop maka akan terlihat bentuknya yang dapat berubah-ubah dan dapat bergerak
dengan perantaraan kaki palsu (pseudopodia), mempunyai bermacam- macam inti sel
sehingga ia dapat dibedakan menurut inti selnya, warnanya bening (tidak berwarna),
banyaknya dalam 1 mm3 darahkira-kira6000-9000.
Fungsinya sebagai pertahanan tubuh yaitu membunuh dan memakan bibit penyakit /
bakteri yang masuk ke dalam jaringan RES (sistem retikuloendotel), tempat pembiakannya di
dalam limpa dan kelenjar limfe; sebagai pengangkut yaitu mengangkut / membawa zat lemak
dari dinding usus melalui limpa terus ke pembuluh darah. Sel leukosit disamping berada di
dalam pembuluh darah juga terdapat di seluruh jaringan tubuh manusia. Pada kebanyakan
penyakit disebabkan oleh masuknya kuman / infeksi maka jumlah leukosit yang ada di dalam
darah akan lebih banyak dari biasanya. Hal ini disebabkan sel leukosit yang biasanya tinggal
di dalam kelenjar limfe, sekarang beredar dalam darah untuk mempertahankan tubuh dari
serangan penyakit tersebut. Jika jumlah leukosit dalam darah melebihi 10000/mm3
disebut leukositosis dan kurang dari 6000 disebut leukopenia.
Macam- macam leukosit meliputi:
1) Agranulosit
Sel leukosit yang tidak mempunyai granula didalamnya, yang terdiri dari:
Limposit, macam leukosit yang dihasilkan dari jaringan RES dan kelenjar limfe,
bentuknya ada yang besar dan kecil, di dalam sitoplasmanya tidak terdapat glandula
dan intinya besar, banyaknya kira- kira 20%-15% dan fungsinya membunuh dan
memakan bakteri yang masuk ke dalam jarigan tubuh.
Monosit. Terbanyak dibuat di sumsum merah, lebih besar dari limfosit, fungsinya
sebagai fagosit dan banyaknya 34%. Di bawah mikroskop terlihat bahwa
protoplasmanya lebar, warna biru abu-abu mempunyai bintik-bintik sedikit
kemerahan. Inti selnya bulat dan panjang, warnanya lembayung muda.
2). Granulosit
Disebut juga leukosit granular terdiri dari:
a) Neutrofil
Atau disebut juga polimorfonuklear leukosit, mempunyai inti sel yang kadang-kadang seperti
terpisah-pisah, protoplasmanya banyak bintik-bintik halus / glandula, banyaknya 60%-50%.
b) Eusinofil
Ukuran dan bentuknya hampir sama dengan neutrofil tetapi granula dan sitoplasmanya lebih
besar, banyaknya kira-kira 24%.
c) Basofil
Sel ini kecil dari eusinofil tetapi mempunyai inti yang bentuknya teratur, di dalam
protoplasmanya terdapat granula-granula besar.
c. Sel pembeku (Trombosit)
Trombosit merupakan benda-benda kecil yang mati yang bentuk dan ukurannya
bermacam-macam, ada yang bulat dan lonjong, warnanya putih, normal pada orang dewasa
200.000-300.000/mm3.
Fungsinya memegang peranan penting dalam pembekuan darah. Jika banyaknya
kurang dari normal, maka kalau ada luka darah tidak lekas membeku sehingga timbul
perdarahan yang terus- menerus. Trombosit lebih dari 300.000 disebut trombositosis.
Trombosit yang kurang dari 200.000 disebut trombositopenia. Di dalam plasma darah
terdapat suatu zat yang turut membantu terjadinya peristiwa pembekuan darah, yaitu Ca2+
dan fibrinogen. Fibrinogen mulai bekerja apabila tubuh mendapat luka. ketika kita luka maka
darah akan keluar, trombosit pecah dan mengeluarkan zat yang dinamakan trombokinase.
Trombokinasi ini akan bertemu dengan protrombin dengan pertolongan Ca2+ akan menjadi
trombin. Trombin akan bertemu dengan fibrin yang merupakan benang-benang halus, bentuk
jaringan yang tidak teratur letaknya, yang akan menahan sel darah, dengan demikian
terjadilah pembekuan. Protrombin di buat didalam hati dan untuk membuatnya diperlukan
vitamin K, dengan demikian vitamin K penting untuk pembekuan darah.
3. Plasma Darah
Bagian cairan darah yang membentuk sekitar 5% dari berat badan, merupakan media
sirkulasi elemen-elemen darah yang membentuk sel darah merah, sel darah putih, dan sel
pembeku darah juga sebagai media transportasi bahan organik dan anorganik dari suatu
jaringan atau organ. Pada penyakit ginjal plasma albumin turun sehingga terdapat kebocoran
albumin yang besar melalui glomerulus ginjal. Hampir 90% dari plasma darah terdiri dari air,
di samping itu terdapat pula zat-zat lain yang terlarut di dalamnya.
D. Golongan darah
Golongan darah adalah pengklasifikasian darah dari suatu individu berdasarkan ada
atau tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini
disebapkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran
sel darah merah tersebut. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah
penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46
jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai.Transfusi
darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis
yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian.
Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang
terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:
a. Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan
membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya.
Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang
dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.
b. Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya
dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang
dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan
darah B-negatif atau O-negatif.
c. Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta
tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan
golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO
apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif
tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
d. Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi
antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat
mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor
universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari
sesama O-negatif.
Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia,
meskipun di beberapa negara seperti Swedia dan Norwegia, golongan darah A lebih dominan.
Antigen A lebih umum dijumpai dibanding antigen B. Karena golongan darah AB
memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B, golongan darah ini adalah jenis yang paling
jarang dijumpai di dunia.
Ilmuwan Austria, Karl Landsteiner, memperoleh penghargaan Nobel dalam
bidang Fisiologi danKedokteran pada tahun 1930 untuk jasanya menemukan cara
penggolongan darah ABO.
E Hematopoiesis
Hematopoiesis merupakan proses pembentukan komponen sel darah, dimana terjadi
proliferasi, maturasi dan diferensiasi sel yang terjadi secara serentak.
Proliferasi sel menyebabkan peningkatan atau pelipatgandaan jumlah sel, dari satu sel
hematopoietik pluripotent menghasilkan sejumlah sel darah. Maturasi merupakan proses
pematangan sel darah, sedangkan diferensiasi menyebabkan beberapa sel darah yang
terbentuk memiliki sifat khusus yang berbeda-beda.
1. Mesoblastik
Dari embrio umur 2 – 10 minggu. Terjadi di dalam yolk sac. Yang dihasilkan adalah
HbG1, HbG2, dan Hb Portland.
2. Hepatik
Dimulai sejak embrio umur 6 minggu terjadi di hati Sedangkan pada limpa terjadi pada
umur 12 minggu dengan produksi yang lebih sedikit dari hati. Disini menghasilkan Hb.
3. Mieloid
Dimulai pada usia kehamilan 20 minggu terjadi di dalam sumsum tulang, kelenjar
limfonodi, dan timus. Di sumsum tulang, hematopoiesis berlangsung seumur hidup terutama
menghasilkan HbA, granulosit, dan trombosit. Pada kelenjar limfonodi terutama sel-sel
limfosit, sedangkan pada timus yaitu limfosit, terutama limfosit T.
Beberapa faktor yang mempengaruhi proses pembentukan sel darah di antaranya adalah asam
amino, vitamin, mineral, hormone, ketersediaan oksigen, transfusi darah, dan faktor- faktor
perangsang hematopoietik.
F. Hemostasis (Pembekuan Darah)
Hemostasis merupakan pristiwa penghentian perdarahan akibat putusnya atau
robeknya pembuluh darah, sedangkan thrombosis terjadi ketika endothelium yang melapisi
pembuluh darah rusak atau hilang. Proses ini mencakup pembekuan darah (koagulasi ) dan
melibatkan pembuluh darah, agregasi trombosit serta protein plasma baik yang menyebabkan
pembekuan maupun yang melarutkan bekuan.
Pada hemostasis terjadi vasokonstriksi inisial pada pembuluh darah yang cedera sehingga
aliran darah di sebelah distal cedera terganggu. Kemudian hemostasis dan thrombosis
memiliki 3 fase yang sama:
1) Pembekuan agregat trombosit yang longgar dan sementara pada tempat luka. Trombosit
akan mengikat kolagen pada tempat luka pembuluh darah dan diaktifkan oleh thrombin yang
terbentuk dalam kaskade pristiwa koagulasi pada tempat yang sama, atau oleh ADP yang
dilepaskan trombosit aktif lainnya. Pada pengaktifan, trombosit akan berubah bentuk dan
dengan adanya fibrinogen, trombosit kemudian mengadakan agregasi terbentuk sumbat
hemostatik ataupun trombos.
2) Pembentukan jaring fibrin yang terikat dengan agregat trombosit sehingga terbentuk sumbat
hemostatik atau trombos yang lebih stabil.
3) Pelarutan parsial atau total agregat hemostatik atau trombos oleh plasmin.
1. Trombos putih tersusun dari trombosit serta fibrin dan relative kurang mengandung
eritrosit (pada tempat luka atau dinding pembuluh darah yang abnormal, khususnya didaerah
dengan aliran yang cepat[arteri]).
2. Trombos merah terutama terdiri atas erotrosit dan fibrin. Terbentuk pada daerah dengan
perlambatan atau stasis aliran darah dengan atau tanpa cedera vascular, atau bentuk trombos
ini dapat terjadi pada tempat luka atau didalam pembuluh darah yang abnormal bersama
dengan sumbat trombosit yang mengawali pembentukannya.
3. Endapan fibrin yang tersebar luas dalam kapiler/p.darah yang amat kecil.
Ada dua lintasan yang membentuk bekuan fibrin, yaitu lintasan instrinsik dan ekstrinsik.
Kedua lintasan ini tidak bersifat independen walau ada perbedaan artificial yang
dipertahankan. Proses yang mengawali pembentukan bekuan fibrin sebagai respons terhadap
cedera jaringan dilaksanakan oleh lintasan ekstrinsik. Lintasan intrinsic pengaktifannya
berhubungan dengan suatu permukaan yang bermuatan negative. Lintasan intrinsic dan
ekstrinsik menyatu dalam sebuah lintasan terkahir yang sama yang melibatkan pengaktifan
protrombin menjadi thrombin dan pemecahan fibrinogen yang dikatalis thrombin untuk
membentuk fibrin. Pada pristiwa diatas melibatkan macam jenis protein yaitu dapat
diklasifikaskan sebagai berikut:
a. Zimogen protease yang bergantung pada serin dan diaktifkan pada proses koagulasi
b. Kofaktor
c. Fibrinogen
d. Transglutaminase yang menstabilkan bekuan fibrin
e. Protein pengatur dan sejumla protein lainnya
I. Kardiodinamika
Jantung berfungsi untuk memompa darah guna memenuhi kebutuhan metabolisme sel
seluruh tubuh.
A.Struktur Otot Jantung
Otot jantung mirip dengan otot skelet yaitu mempunyai serat otot. Perbedaannya otot
jantung tidak dipengaruhi oleh syaraf somatik, otot jantung bersifat involunter. Kontraksi otot
jantung dipengaruhi oleh adanya pacemaker pada jantung.
B.Metabolisme Otot Jantung
Metabolisme otot jantung tergantung sepenuhnya pada metabolisme aerobik. Otot
jantung sangat banyak mengandung mioglobin yang dapat mengikat oksigen. Karena
metabolisme sepenuhnya adalah aerob, otot jantung tidak pernah mengalami kelelahan.
C.Sistem Konduksi Jantung
Jantung mempunyai system syaraf tersendiri yang menyebabkan terjadinya kontraksi
otot jantung yang disebut system konduksi jantung. Syaraf pusat melalui system syaraf
autonom hanya mempengaruhi irama kontraksi jantung. Syaraf simpatis memacu terjadinya
kontraksi sedangkan syaraf parasimpatis menghamabt kontraksi. System kontraksi jantung
terdiri atas :
Nodus Sinoatrialkularis (NSA) terletak pada atrium kanan dan dikenal sebagai
pacemaker karena impuls untuk kontraksi dihasilkan oleh nodus ini.
Nodus Atrioventrikularis (NAV) terletak antara atrium dan ventrikel kanan berperan sebagai
gerbang impuls ke ventrikel.
Bundle His adalah serabut syaraf yang meninggalkan NAV. Serabut Bundle Kanan
Dan Kiri adalah serabut syaraf yang menyebar ke ventrikel terdapat pada septum
interventrikularis. Serabut Purkinje adalah serabut syaraf yang terdapat pada otot jantung.
J. Pola Respon Kardiovaskuler
Sistem kardiovaskuler merupakan sistem yang memberi fasilitas proses pengangkutan
berbagai substansi dari, dan ke sel-sel tubuh. Sistem ini terdiri dari organ penggerak yang
disebut jantung, dan sistem saluran yang terdiri dari arteri yang mergalirkan darah dari
jantung, dan vena yang mengalirkan darah menuju jantung. Jantung manusia merupakan
jantung berongga yang memiliki 2 atrium dan 2 ventrikel. Jantung merupakan organ berotot
yang mampu mendorong darah ke berbagai bagian tubuh. Jantung manusia berbentuk seperti
kerucut dan berukuran sebesar kepalan tangan, terletak di rongga dada sebalah kiri.
Jantung dibungkus oleh suatu selaput yang disebut perikardium. Jantung bertanggung
jawab untuk mempertahankan aliran darah dengan bantuan sejumlah klep yang
melengkapinya. Untuk mejamin kelangsungan sirkulasi, jantung berkontraksi secara
periodik. Otot jantung berkontraksi terus menerus tanpa mengalami kelelahan. Kontraksi
jantung manusia merupakan kontraksi miogenik, yaitu kontaksi yang diawali kekuatan
rangsang dari otot jantung itu sendiri dan bukan dari syaraf.
a. Jantung
Jantung atau dalam bahasa Inggris dikenali sebagai heart (Latin, cor) merupakan
organ berongga. Istilah kardium bermaksud berkaitan dengan jantung, berasal dari perkataan
Greek kardia untuk "jantung". Jantung merupakan bagian dari sistem vaskular yang sebagian
ahli mengatakan juga kalau jantung merupakan medifikasi dari pembuluh darah besar yang
sifat dan fungsinya sangat khusus, memompa dan mengalirkan darah didalam pembuluh
darah.
Pada bayi ukurannya relatif lebih besar daripada dewasa. Pada bayi, perbandingan
jantung terhadap rongga dada (rasio kardiotoraks) mencapai 60%, pada anak besar sampai
dewasa muda mencapai 50%. Dalam tubuh manusia, jantung terletak sebelah kiri sedikit dari
tengah dada, dan di belakang tulang dada (sternum). Ia diselaputi oleh kantung yang dikenali
sebagai perikardium dan dikelilingi oleh peparu. Secara purata, jantung orang dewasa
memiliki panjang 12 cm, lebar 9 cm dan mempunyai berat sekitar 300-350 g. Ia terdiri dari
empat ruang, dua atrium di atas dan dua ventrikel di bawah.
Jantung mempunyai daerah sentral yang mempunyai sifat fibrosa, rangka fibrosa yang
berperan sebaai penyokong dan tenpat origio dan insertio miosit-miosit jantung.
Ruang jantung
1. Serambi Kanan/atrium dexter.
Serambi kanan adalah ruang jantung yang menerima darah yang kaya akan
karbondioksida dari pembuluh vena cava yaitu vena cava inferior atau posterior dan vena
cava superior/vena cava anterior.
2. Bilik Kanan/ventrikel dexter.
Bilik kanan adalah ruang jantung yang menerima darah yang kaya akan
karbondioksida dari atrium dexter melalui Valvula trikuspidalis/katup trikuspidal. Selain itu
berfungsi memompa darah ke pulmo melalui valvula pulmonalis dan disalurkan ke pulmo
oleh pembuluh arteri pulmonalis sinister.
3. Serambi Kiri/atrium sinister
Serambi kiri adalah ruang jantung yang menerima darah yang kaya oksigen dari
pulmo melalui pembuluh vena pulmonalis sinister dan darah tersebut kemudian disalurkan ke
ventrikel sinister melalui valvula bikuspidalis/valvula mitral.
4. Bilik kiri/ventrikel sinister
Bilik kiri adalah ruang jantung yang memerima darah yang kaya oksigen dari atrium
sinister melalui valvula mitral dan memompa darah ke seluruh tubuh melalui valvula
aorta/valvula semilunaris dan pembuluh nadi besar atau aorta.Di aorta terdapat 3 percabangan
arteri yaitu:
a.Arteri Brachiosefalus
b.Arteri Carotid Sinister
c.Arteri Bahu kiri
Ventrikel kiri adalah lebih tebal berbanding kanan. Ini disebabkan kekuatan kontraksi dari
ventrikel kiri jauh lebih besar dari yang kanan. Ventrikel kanan hanya perlu mengepam darah
ke peparu, jadi ia tidak memerlukan otot dinding yang kuat. Ini juga diperlukan kerana dua
sebab lain:
1) kapilari peparu adalah lemah; tekanan tinggi akan merosakkan kapilari
2) aliran darah yang perlahan adalah diperlukan bagi memberi masa untuk pertukaran gas
antara darah dan peparu.
Atrium dan ventrikel kanan dengan atrium dan ventrikel kiri di pisahkan oleh dinding otot
yang tebal (septum). Ia memisahkan darah yang mengandung oksigen dengan darah yang
mengandung karbon dioksida agar tidak tercampur.
Katup jantung :
a. Katup atrio-vertikuler
Disetiap sisi ada hubungan antara atrium dan ventrikel melalui katup atrio-
vertikuler.Katup atrio-vertikuler mengizinkan darah mengalir hanya ke satu jurusan, yaitu
dari atrium ke ventrikel, dan tidak kesebaliknya.Dan pada setiap lubang terdapat katup.
kanan = katup (valvula) trikuspidalis. kiri = katup mitral atau katup bikuspidalis.
b. Katup semilunar
Katup semilunar memisahkan ventrikel dengan arteri yang berhubungan. Terdiri dari 3
daun katup yang simetris disertai tonjolan yang menyerupai coronh yang dikaitkan dengan
sebuah cincin serabut.
Ada 2 katup, yaitu :
terletak pada arteri pulmonalis, memisahkan pembuluh ini dari ventrikel kanan.
1. Katup pulmonal terletak antara ventrikel kiri dan aorta.
2. Katup aortaDinding jantung.
Dinding jantung terdiri daripada tiga lapisan. Lapisan luar (epicardium), lapisan tengah
(myocardium), dan lapisan terdalam (endocardium). Myokardium adalah lapisan yang paling
tebal dan terdiri dari otot jantung. Endokardium merupakan lapisan terdalam.
Endokardium
Menutupi seluruh permukaan dalam jantung. Permukaan dilapisi endotel ; dibawah endotel,
subendotel terdiri dari lapisan tipis yang mengandung serat elastis dan otot polos. Lapisan
subendokardial, lapisan yang menyatu dengan miokardium dibawahnya, terdiri dari jaringan
ikat longgar. Lapisan ini banyak mengandung buluh darah, saraf dan cabang system hantar
rangsang jantung.
Miokardium
Miokardium atau otot jantung, bersifat lurik dan involenter, berkosentrasi secara ritmis dan
automatis, hanya terdapat pada miokard dan pada dinding pembuluh darah besar yang
langsung berhubungan dengan jantung. Dibawah mikroskop cahaya otot jantung terlihat
(serat otot jantung) sebagai satu satuan linier yang terdiri atas jumlah sel otot jantung yang
terikat ujung ke ujung pada daerah ikatan khusus yang disebut diskus interkalaria. Setiap sel
otot jantung mempunya panjang sekitar 100 um garis tengah 15 um, ujungnya sering terbelah
dua atau lebih, masing-masing cabang melekat pada sel-sel yang berdekatan.
Perikardium
Perikardium terbagi menjadi dua, yaitu :
Perikardium Viseralis: pembungkus jantung yang melekat pada jaringan
jantung.
Perikardium Parietalis: pembungkus jantung yang terletak disebelah luar
perikardium parietalis.
Sifat otot jantung :
a. Kemampuan berkontraksi
Denagn berkontraksi otot jantung memompa darah yang masuk sewaktu distol, keluar dari
ruang-ruangnya.
b. Konduktivitas (daya antar)
Kontraksi diantarkan melalui setiap serabut oto jantung secara halus. Kemampuan pengantar
ini sangat jelas dalam berkas his.
c. Ritme
Otot jantung juga memiliki kekuatan untuk kontraksi ritmik secara otomatik, dan tak
tergantung pada rangsangan saraf.
b. Pembuluh darah
Pembuluh darah balik pada manusia Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang
membawa darah menuju jantung. Darahnya banyak mengandung karbon dioksida. Umumnya
terletak dekat permukaan tubuh dan tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan
tidak elastis. jika diraba, denyut jantungnya tidak terasa. Pembuluh vena mempunyai katup
sepanjang pembuluhnya. Katup ini berfungsi agar darah tetap mengalir satu arah. Dengan
adanya katup tersebut, aliran darah tetap mengalir menuju jantung. Jika vena terluka, darah
tidak memancar tetapi merembes. Dari seluruh tubuh, pembuluh darah balik bermuara
menjadi satu pembuluh darah balik besar, yang disebut vena cava. Pembuluh darah ini masuk
ke jantung melalui serambi kanan. Setelah terjadi pertukaran gas di paru-paru, darah mengalir
ke jantung lagi melalui vena paru-paru. Pembuluh vena ini membawa darah yang kaya
oksigen. Jadi, darah dalam semua pembuluh vena banyak mengandung karbon dioksida
kecuali vena pulmonalis.
a. Vena cava
d. Kelenjar Limfe
Sistem saluran limfe berhubungan erat dengan sistem sirkulasi darah. Darah
meninggalkan jantung melalui arteri dan dikembalikan melalui vena. Sebagian cairan yang
meninggalkan sirkulasi dikembalikan melalui saluran limfe, yang merembes dalam ruang-
ruang jaringan. Hampir seluruh jaringan tubuh mempunyai saluran limfatik yang mengalirkan
kelebihan cairan secara langsung dari ruang interstisial. Beberapa pengecualian antara lain
bagian permukaan kulit, sistem saraf pusat, bagian dalam dari saraf perifer, endomisium otot,
dan tulang.
Susunan
Limfe mirip dengan plasma tetapi dengan kadar protein yang lebih kecil. Kelenjar-
kelenjar limfe menambahkan limfosit pada limfe sehingga jumlah sel itu sangat besar di
dalam saluran limfe. Di dalam limfe tidak terdapat sel lain. Limfe dalam salurannya
digerakkan oleh kontraksi otot di sekitarnya dan dalam beberapa saluran limfe yang
gerakannya besar itu dibantu oleh katup.
Pembuluh limfe Struktur pembuluh limfe serupa dengan vena kecil, tetapi memiliki lebih
banyak katup sehingga pembuluh limfe tampaknya seperti rangkaian petasan. Pembuluh
limfe yang terkecil atau kapiler limfe lebih besar dari kapiler darah dan terdiri hanya atas
selapis endotelium. Pembuluh limfe bermula sebagai jalinan halus kapiler yang sangat kecil
atau sebagai rongga-rongga limfe di dalam jaringan berbagai organ. Sejenis pembuluh limfe
khusus, disebut lacteal (khilus) dijumpai dalam vili usus kecil.
Kelenjar limfe atau limfono di Limfonodi berbentuk kecil lonjong atau seperti kacang
dan terdapat di sepanjang pembuluh limfe. Kerjanya sebagai penyaring dan dijumpai di
tempat-tempat terbentuknya limfosit. Kelompok-kelompok utama terdapat di dalam leher,
axial, thorax, abdomen, dan lipat paha.
Sebuah kelenjar limfe mempunyai pinggiran cembung dan yang cekung. Pinggiran
yang cekung disebut hilum. Sebuah kelenjar terdiri dari jaringan fibrous, jaringan otot, dan
jaringan kelenjar.
Di sebelah luar, jaringan limfe terbungkus oleh kapsul fibrous. Dari sini keluar tajuk-
tajuk dari jaringan otot dan fibrous, yaitu trabekulae, masuk ke dalam kelenjar dan
membentuk sekat-sekat. Ruangan diantaranya berisi jaringan kelenjar, yang mengandung
banyak sel darah putih atau limfosit.Pembuluh limfe aferen menembus kapsul di pinggiran
yang cembung dan menuangkan isinya ke dalam kelenjar. Bahan ini bercampur dengan
benda-benda kecil daripada limfe yang banyak sekali terdapat di dalam kelenjar dan
selanjutnya campuran ini dikumpulkan pembuluh limfe eferen yang mengeluarkannya
melalui hilum. Arteri dan vena juga masuk dan keluar kelenjar melalui hilum.
Saluran limfe Terdapat dua batang saluran limfe utama, ductus thoracicus dan batang
saluran kanan. Ductus thoracicus mengumpulkan limfe dari semua bagian tubuh, kecuali dari
bagian yang menyalurkan limfenya ke ductus limfe kanan (batang saluran kanan).
Ductus limfe kanan ialah saluran yang jauh lebih kecil dan mengumpulkan limfe dari sebelah
kanan kepala dan leher, lengan kanan dan dada sebelah kanan, dan menuangkan isinya ke
dalam vena yang berada di sebelah bawah kanan leher.
Darah terdiri atas sel darah dan plasma darah. Sel meliputi sel darah merah (eritrosit),
sel darah putih (leokosit) dan lempengan darah (trombosit). Plasma darah yang sebagian
besar tardiri dari cairan yang mengandung bahan padat albumin, globulin, fibrinogen, asam
urat, keratin, kreatinin, glukosa, asam amanino dan elektrolit. Berdasarkan jenis protein yang
menyusun nya, membranesel darah merah digolongkan menjadibeberapa tipe. Penggolongan
ini penting karena protein sering menyebabkan reaksi antibody. Tipe darah yang utama A, B,
AB dan O, yaitu memiliki atau tidak protein jenis A dan B yang sering disebut sebagai
Aglutinogen.
Aglutinogen ini akan menimbulkan algutinasi dan hemolisis drah merah bila
berhubungan dengan antibody yang khas, sehingga penting diperhatikanpada proses transfusi.
Menurut penggolongan di atas, golongan A memiliki protein A, golongan B memiliki protein
B, golongan AB memiliki kedua nyadan golongan O tidaksatupun. Antibody yang dapat
mengaglutinasi eritrosit terdapat dalam plasma dan disebutagglutinin. Agglutinin tipe alpha
mengaglutinasi sel tipe A (dimiliki oleh B dan O), aglutinin tipe beta yang dimiliki oleh
golongan A dan BO mengaglutinasi sel tipe B
Sebagai tambahan bagi keempat golongan di atas, penggolongan menurut faktor Rh
juga penting di perhatikan. Faktor Rh adalah sekelompok protein yang terdapatdalam eritrosit
dari 85% manusia berkulit putih (disebut Rh positif) dan hampir100% pada manusia berkulit
berwarna.
V. HASIL PEMBAHASAN
1. Anatomi
a. Pelajari gambar yang tersedia (gambar 2.1)
b. Pembuluh darah
Tunjukkan nama-nama berikut (gambar 2.2)
1. Arteri dalam tubuh manusia
Aorta, arteri, Arteri Bachiochepalis (innaminatus), arteri mesenterica, Arteri
subclavia, arteri alliaca (cammon), Arteri axilaris, arteri illiaca internal,
Arteri brachialis, arteri femoralis, Arteri radialis, arterifemoralis internal,
arteri ulnaris, arteri poplitealis, arteri digitialis, Arteri tibialis, arteri carotid,
arteri plantar arch, arteri carotid external, ateri celiac, Arteri caritid internal,
arteri mesenterica superior, Arteri.
2. Vena-vena utama dalam tubuh
V cava superior, V brachialis, V renal, V cava inferior, V radialis, V iliaca
(cammon), V jugulalis external, V ulnaris, V iliaca ixternal, V juguralis
internal, V cephalis, V femoralis, V innominatis, V basilicas, V poplitealis,
V subclavia, V antwcubitalis, V tibialis, V axilaris, V hepatica, V saphena.
2. Fisiologi
a. Kecepatan jantung
Denyut jantung dapat diraba pada daerah tubuh tertentu dimana terdapat arteri
yangsuperficial misalnya : arteri carotid, arteri temporalis, arteri maxilaris dan
arteri radialis, dengan menempatkan jemari tangan pada bagian-bagian tersebut.
Hitung kecepatan denyut jantung saudara pada posisi-posisi berbaring,duduk,
berdiri, setelah ratian ringan (lari di tempat lebih kurang 20 langkah), setelah
latihan lebih berat(lari lebih kurang 50 langkah).
Catat kecepatan denyut ini dalam denyut/menit.
Catat pula hasil yang diperoleh oleh seluruh anggota kelas. Bahas hasil
pengamatan saudara.
c. Tekanan darah
Tekanan darah ditentukan dengan cara perabaan denyut nadi atau dengan cara
Auskultasi. Kedua cara ini mengguakan ban yang dililitkan dengan rapi pada
lengan atas. Ban diikat sedemikian hingga tabung-tabung karet nengarah ke ban
bawah, lalu lengan disandarkan kepada meja. Setelah dilakukan perabaan
kemudian tentukan tekanan darah dengan metode systolic dan diastolic, dn catat
hasilnya.