Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
a. Bagaimana kriteria pemberian nutrisi yang cukup pada ibu hamil terutama
di usia gestasi 32 minggu?
2. Pemeriksaan laboratorium: HB8,6 g/dl; MCV + 70fl; MCH 23 pg; MCHC 29g/dl.
Ferritin 12 ng/mL, TIBC 400 ug/dL, SI 260ug/L
Pemeriksaan Darah Tepi: anemia hipokromik mikrositik
a. Bagaimana interpretasi pada pemeriksaan laboratorium tersebut?
Pemeriksaan Nilai normal Nilai pada pasien Interpretasi
Hb 10-15 gram/dl 8,6g/dl Anemia
MCV 80-94 fl 70 fl Mikrositik
MCH 27-31 pg 23 pg Hipokrom
MCHC 32-37 g/dl 29 g/dl Hipokrom
Ferritin 12–200 ugr/l 12 ng/ml Normal batas bawah
Penyerapan zat besi (Fe) asal bahan makanan hewani dapat mencapai 1 0-
20%. Zat besi bahan makanan hewani (heme) lebih mudah diserap dari pada
zat besi nabati (non heme). Keanekaragaman konsumsi makanan sangat
penting dalam membantu meningkatkan penyerapan Fe di dalam tubuh.
Kehadiran protein hewani, vitamin C, vitamin A, zink (Zn), asam folat, zat
gizi mikro lain dapat meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh.
Lakukan penilaian pertumbuhan dan kesejahteraan janin dengan memantau
pertambahan tinggi fundus, melakukan pemeriksaan USG, dan memeriksa
denyut jantung janin secara berkala.
b. Edukasi, pencegahan, dan family planning
Edukasi & Pencegahan anemia pada ibu hamil antara lain :
a) Mengkonsumsi pangan lebih banyak dan beragam, contoh sayuran warna
hijau, kacang – kacangan, protein hewani, terutama hati.
b) Mengkonsumsi makanan yang kaya akan vitamin C seperti jeruk, tomat,
mangga dan lain–lain yang dapat meningkatkan penyerapan zat besi.
Suplemen zat besi memang diperlukan untuk kondisi tertentu, wanita hamil
dan anemia berat misalnya.
c) Menjaga kebersihan diri dan lingkungan untuk menghindari infeksi patogen.
c. Komplikasi
Rendahnya kapasitas darah untuk membawa oksigen memicu kompensasi tubuh
dengan memacu jantung meningkatkan curah jantung. Jantung yang terus-
menerus dipacu bekerja keras dapat mengakibatkan gagal jantung dan komplikasi
lain seperti preeklampsia.
Abortus
kematian intrauterine
persalinan prematuritas
berat badan lahir rendah(BBLR)
kelahiran dengan anemia
dapat terjadi cacat bawaan
bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinatal, dan inteligensia rendah
d. Prognosis
Prognosis anemia defisiensi besi dalam kehamilan umumnya baik bagi ibu dan
anak. Persalinan dapat berlangsung seperti biasa tanpa perdarahan banyak atau
komplikasi lain. Anemia berat yang tidak diobati dalam kehamilan muda dapat
menyebabkan abortus, dan dalam kehamilan tua dapat menyebabkan partus lama,
perdarahan postpartum, dan infeksi.
Walaupun bayi yang dilahirkan dari ibu yang menderita anemia defisiensi besi
tidak menunjukan Hb yang rendah, namun cadangan besinya kurang, yang baru
beberapa bulan kemudian tampak sebagai anemia infantum.
Quo ad vitam: Bonam
Quo ad sanationam: Bonam
Quo ad functionam: Bonam
e. Kompetensi, manajemen awal, follow up dan rujukan
Tingkat Kemampuan 4A: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara
mandiri dan tuntas yang dicapai pada saat lulus dokter
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan melakukan penatalaksanaan
penyakit tersebut secara mandiri dan tuntas.
LEARNING ISSUE
Asupan gizi sangat menentukan kesehatan ibu hamil dan janin yang
dikandungnya. Kebutuhan gizi pada masa kehamilan akan meningkat sebesar 15%
dibandingkan dengan kebutuhan wanita normal. Peningkatan gizi ini dibutuhkan
untuk pertumbuhan rahim (uterus), payudara (mammae), volume darah, plasenta, air
ketuban dan pertumbuhan janin. Makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil akan
digunakan untuk pertumbuhan janin sebesar 40% dan sisanya 60% digunakan untuk
pertumbuhan ibunya.
Secara normal, ibu hamil akan mengalami kenaikan berat badan sebesar 11-13 kg.
Hal ini terjadi karena kebutuhan asupan makanan ibu hamil meningkat seiring dengan
bertambahnya usia kehamilan. Asupan makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil
berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, mengganti sel-sel tubuh yang
rusak atau mati, sumber tenaga, mengatur suhu tubuh dan cadangan makanan.
a. Karbohidrat
c. Lemak
Selama hamil, terdapat lemak sebanyak 2-2,5 kg dan peningkatan terjadi
mulai bulan ke-3 kehamilan. Penambahan lemak tidak diketahui, namun
kemungkinan dibutuhkan untuk proses laktasi yang akan datang.Sebagian besar dari
500 g lemak tubuh janin ditimbun antara minggu 35-40 kehamilan.
d. Zat Besi (Fe)
Dibutuhkan untuk pembentukan Hb, terutama hemodilusi, pemasukan harus
adekuat selama hamil untuk mencegah anemia.wanta hamil memerlukan 800 mg
atau 30-50 gram/hari. Anjuran maksimal: penambahan mulai awal kehamilan,
karena pemberian yang hanya pada trisemester III tidak dapat mengejar kebutuhan
ibu/fetus dan juga untuk cadangan fetus. Kebutuhan zat besi meningkat sehingga
dibutuhkan tambahan 700-800 mg atau 30-60 mg perhari yang didapat dari
suplemen untuk mengganti penggunaan zat besi oleh sum-sum tulang, fetus, dan
plasenta.
e. Kalsium (Ca)
Kalsium diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi, vitamin D
membantu penyerapan kalsium, kebutuhan 30-40 g/hari untuk janin, wanita hamil
perlu tambahan 600 mg/hari dan total kebutuhan ibu hamil selama kehamilan adalah
1200 mg/hari.
f. Asam Folat
Rendahnya kadar asam folat pada wanita hamil menyebabkan kelahiran cacat,
gangguan saraf, atau gangguan perkembangan kecerdasan (retardasi mental).
Kebutuhan asam folat pada wanita hamil sebanyak 280 µg per hari selama kehamilan
trisemester I, 660 ug pada trisemester II, dan 470 ug per hari pada trisemester III bisa
didapat dari sayuran hijau, hati, dan ayam.
g. Kolin
Kolin merupakan salah satu vitamin B kompleks yang dibutuhkan oleh ibu hamil,
terutama pada minggu kedelapan belas kehamilan. Vitamin ini dapat meningkatkan
kemampuan bayi untuk membentuk hubungan antarneuron yang sedang tumbuh
pesat. Kolin bisa didapat dari kuning telur, daging tanpa lemak, ragi, kedelai, hati,
otak, ginjal, dan jantung.
h. Vitamin E
i. Vitamin A
Kebutuhan ibu hamil akan vitamin A harus dipenuhi yaitu sekitar 500 SI.
Kekurangan vitamin A selama kehamilan dapat menyebabkan bayi prematur dan
perlambatan pertumbuhan janin serta rendahnya berat badan bayi saat dilahirkan.
Dampak negatif kekurangan vitamin A dapat dicegah dengan mengonsumsi hati,
susu, ikan laut, sayuran, dan buah berwarna hijau atau kuning.
j. Vitamin B1
Kekurangan vitamin B1 akan meingkatkan jumlah kasus kelahiran sebelum
waktunya dan gangguan perkembangan janin. Vitamin B1 bisa
dipenuhi kebutuhannya dengan mengonsumsi biji-bijian, kacang-kacangan, padi-
padian, dan daging.
k. Iodine
Iodine adalah salah satu mineral yang dibutuhkan ibu hamil. Penambahan
kebutuhan iodine pada masa kehamilan adalah 25 µg. kekurangan iodine pada masa
kehamilan akan mengakibatkan kretin (tubuh kerdil) yang ditunjukkan dengan
adanya gangguan mental dan fisik menyerupai karakteristik anak yang mengalami
down syndrome.)
l. Zinc (Seng)
Kebutuhan ibu hamil akan zinc (seng) meningkat 5 mg karena tingkat zinc yang
rendah akan menyebabkan kenaikan tingkat kelahiran tidak normal. Zinc berperan
untuk meningkatkan sistem imun dan memperbaiki fungsi organ perasa
(penglihatan, penciuman, dan pengecap). Sumber zinc dapat diperoleh dari daging,
hati, telur, ayam, seafood, susu, dan kacang-kacangan.
Bahan Makanan Trimester I Trimester II dan III
Vitamin C 70 mg 70 mg
Zat Besi 31 mg 31 mg
sumber: Direktorat Bina Gizi. 2011. Makanan Sehat Ibu Hamil.Kementrian
Kesehatan RI.
(1) Keterbatasan ekonomi, yang berarti tidak mampu membeli bahan makanan yang
berkualitas baik, sehingga mengganggu pemenuhan gizi.
(2) Produk pangan, dimana jenis dan jumlah makanan di negara tertentu atau daerah
tertentu biasanya berkembang dari pangan setempat untuk jangka waktu yang
panjang sehingga menjadi sebuah kebiasaan turun-temurun.
(5) Pengetahuan gizi yang kurang, prasangka buruk pada bahan makanan tertentu,
salah persepsi tentang kebutuhan dan nilai gizi suatu makanan dapat
mempengaruhi status gizi seseorang.
(6) Pemenuhan makanan berdasarkan pada makanan kesukaan saja akan berakibat
pemenuhan gizi menurun atau berlebih.
(7) Pantangan pada makanan tertentu, sehubungan dengan makanan yang dipandang
pantas atau tidak untuk dimakan. Tahayul dan larangan yang beragam didasarkan
pada kebudayaan daerah yang berlainan. Misalnya, ada sebagian masyarakat yang
masih percaya ibu hamil tidak boleh makan ikan.
(8) Selera makan juga akan mempengaruhi dalam pemenuhan kebutuhan gizi. Selera
makan dipicu oleh sistem tubuh (misal dalam keadaan lapar) atau pun dipicu oleh
pengolahan serta penyajian makanan.
(9) Suplemen Makanan. Ada beberapa suplemen makanan yang biasanya diberikan
untuk ibu hamil, antara lain:
a) Tablet Tambah Darah (TTD) yang mengandung zat besi (Fe) yang dapat
membantu pembentukan sel darah merah yang berfungsi sebagai pengangkut
oksigen dan zat nutrisi makanan bagi ibu dan janin. TTD mengandung 200 mg
ferrosulfat yang setara dengan 60 mg besi elemental dan 0,25 mg asam folat.
Tablet Tambah Darah diminum satu tablet tiap hari di malam hari selama 90
hari berturut-turut, karena pada sebagian ibu
yang hamil merasakan mual, muntah, nyeri pada lambung, diare, dan susah
buang air besar. Usaha lain untuk menambah asupan zat besi adalah daging
segar, ikan, telur, kacangkacangan, dan sayuran segar yang berwarna hijau
tua.
b) Kalsium merupakan zat yang dibutuhkan untuk perkembangan tulang dan gigi
bayi, jika asupan kalsium kurang maka kebutuhan kalsiun diambil dari tulang
ibu. Kebutuhan akan 6 kalsium bagi ibu hamil adalah 950 mg tiap harinya.
Asupan Kalsium bisa didapat dari minum susu, ikan, udang, rumput laut, keju,
yoghurt, sereal, jus jeruk, ikan sarden, kacangkacangan, biji-bijian, dan sayur
yang berwarna hijau gelap.
c) Vitamin juga diperlukan untuk menjaga kesehatan ibu yang hamil. Beberapa
vitamin ibu hamil yang dibutuhkan adalah vitamin C (80 mg) yang berfungsi
untuk membantu penyerapan zat besi, vitamin A (6000 IU), vitamin D (4
mcg). Vitamin ini dapt diperoleh dari cabe merah, mangga, pepaya, wortel,
ubi, aprikot, dan tomat.
Kecukupan gizi bagi ibu hamil sangat penting. Bila gizi ibu kurang, tumbuh
kembang janin akan terganggu, terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum
hamil telah buruk pula. Keadaan ini dapat mengakibatkan abortus, Bayi lahir
prematur, atau bahkan bayi lahir mati. Pada saat persalinan dapat mengakibatkan
persalinan lama, perdarahan, infeksi dan kesulitan lain.
g. Defisiensi Kalsium
Defisiensi kalsium pada ibu hamil akan mengakibatkan kelainan struktur
tulang secara menyeluruh pada bayi.
REFERENSI:
Direktorat Bina Gizi. 2011. Makanan Sehat Ibu Hamil.Kementrian Kesehatan RI.